PENINGKATAN NILAI EKONOMI
LIMBAH KULIT IKAN PARI TERSAMAK
Oleh
Latif Sahubawa, Meilynda & Pertiwiningrum
JURUSAN PERIKANAN – FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PENDAHULUAN
1.
Potensi ikan pari
2.
Ada beberapa industri rumah tangga memanfaatkan
limbah kulit ikan untuk usaha penyamakan kulit
3.
Besarnya potensi limbah kulit ikan pari tersamak yang
dihasilkan dari proses pembuatan produk utama
4.
Corak sisiknya yang khas dan indah
5.
Harganya yang cukup mahal
Potensi Produksi Tangkap Ikan Pari
No Jenis Ikan 2005 2006 Kenaikan Rata-rata (%) 2005 – 2006 1 Pari Macan 26.944 29.069 7,89 2 Pari Kelelawar 200 2.768 1.284 3 Pari Burung 975 4.790 391,284 Pari Hidung Sekop 120 12 -90,00
5 Pari Kekeh 28.492 17.945 -37,02
Total Produksi Perikanan
Tangkap
manik-manik kulit pari
mutiara kulit pari
Mutiara dan manik-manik
kulit ikan pari
Limbah kulit pari
Kisaran
Ukuran Lebar Garis
Punggung Contoh Jenis Ikan Pari Harga Kulit Tersamak (Rp/inci) Kecil ±5 inci Batu halus, krikil Jenis batu halus dan krikil sekitar
5.000-6.000
Jenis cingir dan mondol sekitar 7.000-8.000
Jenis macan sekitar 6.000-7.000 Jenis duri sekitar 50.000 per 40 cm Sedang ±8 inci Cingir, mondol
Besar ±11 inci Cingir, mondol, duri, macan, dll
Ukuran Kulit dan Contoh Produk Kulit
JenisUkuran Kulit Ikan Pari
Contoh Produk Utama
Kisaran Harga Produk Utama (Rp.000) Contoh Produk dari Limbah Kulit Tersamak Kisaran Harga Produk (Rp.000) Kecil Cover handphone 100-150 Gantungan kunci tanpa mata 75-100 Tempat kartu nama 125
Gantungan kunci 75-125 Dompet laki-laki (5 inci) 150
Sedang Dompet wanita 250 Cover handphone tanpa mata 75-100 Dompet laki-laki (6 inci) 175
Ikat pingang mata 1 250 Ikat pinggang duri 500
Besar
Tas 1.500 Gantungan kunci
tanpa mata 75-100
Dompet wanita 300 Ikat pinggang
Tujuan
1. Mengetahui proses produksi produk turunan
2. Mengkaji nilai ekonomi pemanfaatan limbah
kulit pari tersamak
3. Mengetahui tingkat penerimaan konsumen
terhadap produk turunan kulit pari
Manfaat Penelitian
1.
Dapat memberi inovasi baru dalam pengembangan/
diversifikasi produk–produk kulit turunan bernilai
ekonomis penting.
2.
Dapat meningkatkan omset perusahaan serta
pendapatan pengrajin (pekerja harian).
3.
Dapat memberikan informasi mengenai tingkat
penerimaan konsumen terhadap produk turunan
kulit pari.
4.
Dapat mengurangi limbah industri kulit melalui
prinsif 4R: Recovery, Reuses, Recycle, Revalue.
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Pembuatan Produk Turunan
2.
Pengujian Tingkat Penerimaan Produk
A. Alat dan Bahan
B. Tata Laksana Penelitian
Proses pembuatan produk turunan di CV. Fanri
Collection
2.
Produk Utama
kulit pari utuh
Pemotongan pola kulit pari
3. Produk Turunan
limbah kulit pari
pola kulit pari tanpa
Nilai Jual Produk Utama
=
[(Penjualan Produk Utama) – (Biaya Bahan Baku +
Biaya Proses Produksi)]
Nilai Jual Produk Turunan
=
[(Penjualan Produk Turunan) – (Biaya Bahan Baku +
Biaya Proses Produksi)]
Total Nilai Jual
=
[Nilai Jual Produk Utama– Nilai Jual Produk Turunan]
Rasio Nilai Ekonomi
3.
Pengujian Penerimaan Konsumen
Menggunakan lembar
score sheet
gantungan kunci mobil (model 1)
gantungan kunci sepeda motor (model 2)
Cover handphone (model 3)
4.
Analisis Usaha
a.
Total investasi = total dana investor + total biaya
operasional
b.
Penerimaan = Jumlah produksi x harga jual per
produk
c.
Keuntungan = penerimaan – (total biaya tetap + total
b. Analisis R/C (
Revenue Cost Ratio
)
untuk mengetahui keuntungan relatif suatu usaha dalam
satu tahun terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan
tersebut. Jika R/C lebih dari 1, usaha tersebut layak
untuk dijalankan. Semakin tinggi angka R/C, usaha
yang dijalankan akan semakin memberikan jaminan
keuntungan
R/C =
[total penerimaan / (total biaya tetap + total
biaya tidak tetap)]
c. Analisis PBP (
Pay Back Period
)
untuk mengetahui lamanya pengembalian investasi
pada usaha pembuatan produk kulit
d. Analisis BEP (
Break Even Point
)
untuk mengetahui suatu usaha mengalami titik impas
dalam satuan waktu, tidak memperoleh keuntungan dan
tidak mengalami kerugian (hasil penjualan = biaya
produksi)
BEP =
{biaya tetap/[(1-(biaya tidak tetap/total
penerimaan)]
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A B C D E
Gambar 4.1. Pemanfaatan limbah kulit ikan pari. A: kulit ikan pari utuh, B: pola kulit ikan pari untuk produk utama yang hanya memanfaatkan bagian mutiara terbesar, C: limbah kulit ikan pari setelah pemanfaatan kulit untuk produk utama, D: contoh limbah kulit yang dimanfaatkan untuk produk turunan, E: limbah kulit pari setelah pembuatan produk turunan. Tanda panah menunjukkan proses pemanfaatan limbah kulit ikan pari.
A. Proses Pengolahan Produk
2.
Pembuatan Pola
B.
Nilai ekonomi produk
Jenis Ukuran Kulit Ikan Pari Nilai Jual Produk Utama (Rp) (1) Nilai Jual ProdukTurunan (Rp) (2) Total Nilai Jual (Rp) (3) Rasio Nilai Ekonomi (3-1) Kecil 99.500 59.500 159.00 1,60:1 Sedang 100.500 59.500 160.00 1,59:1 Besar 201.500 174.000 375.500 1,86:1Tabel Rasio Nilai Ekonomi Limbah Kulit Ikan Pari
Perhitungan nilai ekonomi limbah
C.
Tingkat penerimaan konsumen
1.
Mahasiswa
Tingkat Penerimaan
Bentuk (∑Skor) Kebutuhan (∑Skor)
M1 M2 M3 M1 M2 M3
1230 730 1040 910 830 1260
Urutan dari yang paling disukai
(M1, M3, M2)
Urutan dari yang paling disukai
(M3, M1, M2)
Responden memiliki sepeda motor (74%) dan handphone (100%)
Jadi, Faktor kebutuhan tidak
mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk
karena diketahui adanya perbedaan antara kebutuhan responden dengan hasil penerimaan terhadap suatu produk
Kesukaan Terhadap Produk Kulit (% orang)
Suka atau Tidak Contoh Produk Paling Disukai Warna Paling Disukai S=45 orang =90% T=5 orang =10% Dompet=26 orang =52% Sepatu=4 orang =8% Sabuk=2 orang =4% Tas=9 orang =18%
Gantungan kunci=6 orang =12% Cover handphone=3 orang =6%
Hitam=19 orang =38% Coklat=13 orang =26% Merah=6 orang =12% Pink=6 orang =12% Biru=2 orang =4% Putih=2 orang =4% Hijau=2 orang =4% Faktor warna tidak mempengaruhi
penerimaan konsumen terhadap suatu produk, karena setiap responden
memiliki selera/kesukaan warna yang berbeda-beda
Tingkat Penerimaan Warna (∑ panelis) M1 M2 M3 H C H C H C 24 26 23 27 33 17 Coklat lebih disukai Coklat lebih disukai Hitam lebih disukai
2.
Karyawan
Tingkat Penerimaan
Bentuk (∑Skor) Kebutuhan (∑Skor)
M1 M2 M3 M1 M2 M3
1330 760 910 1080 820 1100
Urutan dari yang paling disukai (M1, M3, M2)
Urutan dari yang paling disukai (M3, M1, M2)
Responden yang memiliki mobil dan sepeda motor (8%), sepeda motor (82%) serta handphone (92%)
Jadi, Faktor kebutuhan tidak
mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk
karena diketahui adanya perbedaan antara kebutuhan responden dengan hasil penerimaan terhadap suatu produk
Tingkat Penerimaan Warna (∑ panelis) M1 M2 M3 H C H C H C 28 22 30 20 30 20 Hitam lebih disukai Hitam lebih disukai Hitam lebih disukai
Kesukaan Terhadap Produk Kulit (% orang)
Suka atau Tidak Contoh Produk Paling Disukai Warna Paling Disukai S=47 orang =94% T=3 orang =6% Dompet=12 orang =24% Sandal=1 orang =2% Sepatu=17 orang =34% Sabuk=8 orang =16% Tas=10 orang =20%
Gantungan kunci=2 orang =4%
Hitam=28 orang =56% Coklat=16 orang =32% Merah=2 orang =4% Krem=1 orang =2% Biru=2 orang =4% Putih=1 orang =2% Faktor warna tidak mempengaruhi
penerimaan konsumen terhadap suatu produk, karena setiap responden
memiliki selera/kesukaan warna yang berbeda-beda. Akan tetapi warna yang paling disukai yaitu hitam
3.
Wirausaha
Jadi, Faktor kebutuhan tidak
mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk
karena diketahui adanya perbedaan antara kebutuhan responden dengan hasil penerimaan terhadap suatu produk
Tingkat Penerimaan
Bentuk (∑Skor) Kebutuhan (∑Skor) M1 M2 M3 M1 M2 M3 1320 720 960 1180 750 1070
Urutan dari yang paling disukai (M1, M3, M2)
Urutan dari yang paling disukai
(M1, M3, M2)
Responden yang memiliki mobil dan sepeda motor (24%), sepeda motor (62%) serta handphone (88%)
Tingkat Penerimaan Warna (∑ panelis) M1 M2 M3 H C H C H C 25 25 28 22 27 23 Coklat dan hitam sama-sama disukai Hitam lebih disukai Coklat lebih disukai
Kesukaan Terhadap Produk Kulit (% orang)
Suka atau Tidak Contoh Produk Paling Disukai Warna Paling Disukai S=43 orang =86% T=7 orang =14% Dompet=20 orang =40% Sandal=1 orang =2% Sepatu=3 orang =6% Sabuk=6 orang =12% Tas=17 orang =34%
Gantungan kunci=2 orang =4% Cover handphone=1 orang =2%
Hitam=25 orang =50% Coklat=21 orang =42% Merah=1 orang =2% Pink=1 orang =2% Biru=1 orang =2% Ungu=1 orang =2% Faktor warna tidak mempengaruhi
penerimaan konsumen terhadap suatu produk, karena setiap responden
memiliki selera/kesukaan warna yang berbeda-beda
4.
Hasil Pengujian
Preferensi
Konsumen, terhadap 3
sekmentasi pasar/kelompok masyarakat (mahasiswa,
karyawan dan wirausaha)
a. Tingkat penerimaan konsumen terhadap faktor bentuk selalu
sama,
sehingga
dikatakan
bahwa
faktor
bentuk
mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen
b. Faktor kebutuhan tidak mempengaruhi penerimaan konsumen
karena diketahui adanya perbedaan antara kebutuhan
responden dengan hasil penerimaan terhadap suatu produk
c. Faktor warna tidak mempengaruhi penerimaan konsumen
terhadap suatu produk, karena setiap responden memiliki
selera/kesukaan warna yang berbeda-beda
d.
Sebagian besar responden suka terhadap produk kulit,
diketahui bahwa terdapat 90% mahasiswa, 94% karyawan,
dan 86% wirausaha yang menyukai produk yang berasal
dari kulit.
e.
Mahasiswa lebih menyukai produk berupa dompet,
karyawan lebih menyukai produk berupa sepatu, dan
wirausaha lebih menyukai produk berupa dompet
4.
Analisis Usaha
Dana Investasi Biaya (Rp)
1 Alat Ukur 100.000
2 Mesin Jahit 5 buah @ Rp 1.000.000 5.000.000
3 Mesin Grenda Keramik 2.000.000
4 Mesin Grenda Bor 800.000
5 Alat Hairdrier 250.000
6 Mesin Pengepres Kancing 2 buah @ Rp 100.000 200.000
7 Alat Pemotong 8.400.000
8 Alat Cat Semprot 2.000.000
9 Mesin Seset 7.000.000
10 Mesin Pengepres 6.000.000
11 Mesin Pengamplas 2.500.000
Biaya Tetap
Biaya (Rp)
1
Gaji Pegawai Tetap (3 pegawai)
18.600.000
2
Biaya Perawatan :
Servis mesin jahit setiap 5 tahun Rp 100.000
Servis mesin grenda setiap tahun Rp 50.000
Ganti oli alat cat semprot setiap 3 bulan Rp 23.000
Ganti pisau mesin seset setiap tahun Rp 1.000.000
Ganti amplas mesin pengamplas setiap bulan
Rp 150.000
20.000
50.000
92.000
1.000.000
1.800.000
Biaya Tidak Tetap (x 5.616 produk) Biaya (Rp) 1 Limbah kulit Pari Tersamak 8 inci (Rp 8.000 per inci) 28.080.000 2 Kulit Sapi (Rp 21.000 per produk) 117.936.000 3 Kain Bludru (Rp 1.800 per produk) 10.108.800 4 Kertas Karton (Rp 100 per produk) 561.600
5 Lem Cair (Rp 800 per produk) 4.492.800
6 Benang Jahit (Rp 250 per produk) 1.404.000
7 Mika (Rp 700 per produk) 3.931.200
8 Tinner (Rp 2.500 per produk) 14.040.000 9 Cat Dasar (Rp 7.000 per produk) 39.312.000 10 Cat Clear (Rp 4.000 per produk) 22.464.000
11 Listrik 4.800.000
12 Gaji Pegawai Tidak Tetap (Rp 10.500 per produk) 58.968.000
Total Tidak Tetap 306.098.400