E d i s i : 0 9 1
S e n i n , 1 5 M e i 2 0 1 7Palestina
Pekan
Israel Isolasi Tawanan Mogok
Makan di Tahanan “Eshel” ke
Bagian Penjara Kriminal
Propaganda dan
Dengungan
Kebohongan
Penanggung Jawab: Saiful Bahri (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Ahmad Yani. Pemimpin Redaksi: Muhammad Syarief. Keuangan: Maulany H. Redaksi: Wadil Muqoddasi Tuwa, Salman Alfarisi,
Dina Fitria, Eisha Haneyya. Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy.
Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121
atas nama ASPAC FOR PALESTINE.
Mimbar Aqsha
MENGUNGKAP SEJARAH PENGUNGSI
PALESTINA
(Bagian Pertama)
Bulan Mei adalah bulan nestapa bagi rakyat Palestina. Secara resmi, Israel menjajah Palestina pada tanggal 15 Mei 1948 ketika Britania memutuskan untuk keluar dari sana. Rakyat Palestina bangkit dan menyerukan komando jihad suci yang dipimpin oleh Abdul Qadir Huseini. Liga Arab berusaha untuk membantu dengan membentuk “komando penyelamatan” yang tentaranya dipilih dari relawan negara-negara Arab dan Islam. Akan tetapi, rakyat Palestina melihat bantuan yang dilakukan Negara-negara Arab tidak serius. Hal ini nampak dari jenis senjata yang dikirim, sudah tidak layak. Justru kehadiran tentara Arab mengurangi banyak wilayah Palestina. Mengapa? Pertama, jumlah tentara Arab hanya 24 ribu saja. Jika dibandingkan dengan tentara Yahudi yang mencapai 70 ribu, sudah kalah banyak. Kedua, tidak adanya ruh kebersamaan dalam koordinasi antar tentara. Ketiga, para tentara tidak mengenal medan peperangan dengan baik. Keempat, senjata yang dipakai sudah usang dan tidak layak.
Kelima, diantara sebagian para tentara justru melucuti senjata para relawan, bukan mempersenjatai mereka. Keenam, tentara Arab tidak memiliki kecakapan dalam memimpin perang. Terlebih, 45 dari 50 komandan perang tentara Arab berasal dari Britania. Ketujuh, sebagian dari Negara-negara Arab yang ikut perang tersebut, negaranya masih dalam penjajahan Britania. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan wilayah Palestina jatuh ke penjajah Israel.
Setelah Arab kalah perang dengan Israel pada tahun 1948, muncul fakta-fakta mencengangkan, diantaranya: 1. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nation
memiliki dua komite khusus untuk pengungsi Palestina, yaitu UNRWA (United Nations Relief and Work Agency for Palestine Refugees) dan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Masing-masing memiliki tugasnya. UNRWA khusus untuk pengungsi Palestina di lima wilayah operasi: Yordania,
Lebanon, Syria, Tepi Barat dan Gaza. Sedangkan UNHCR, mandatnya untuk memberi perlindungan internasional kepada pengungsi di seluruh dunia dan bertanggung jawab untuk pengungsi Palestina di luar lima wilayah operasi UNRWA.
2. Jumlah pengungsi orang Palestina disebut sebagai jumlah terbanyak sepanjang sejarah pengungsian, sebelum terjadi gelombang pengungsi Syria tahun 2011. Pada awal mula bekerja tahun 1950, UNRWA mengungkapkan data ada 750.000 pengungsi Palestina yang menjadi kewajiban mereka di beberapa pusat kamp. Padahal ketika itu, jumlah orang Palestina sekitar 1.415.000 jiwa. Artinya, UNRWA saja menghandle 53% pengungsi Palestina. Belum lagi yang tidak terdata pada lembaga tersebut. Kini, UNRWA memiliki 5 juta pengungsi Palestina yang tersebar di 5 daerah kerja. Jumlah terbanyak dibanding pengungsi dari Afganistan, Bosnia atau Negara lain.
3. Pengungsi Palestina adalah pengungsi terlama sepanjang sejarah pengungsian. Hingga kini, sudah 69 tahun belum ada solusi terhadap para pengungsi tersebut. Para pengungsi tidak bisa kembali ke kampung halamannya di Palestina. Mereka berada di tempat penampungan selama bertahun-tahun, dari generasi ke generasi berikutnya. Dibanding dengan pengungsi Somalia, Armenia, Bosnia, Afganistan dan Negara lain, mereka telah mendapatkan hak kembali ke tanah airnya dan hak-hak lainnya terkait dengan aktifitas sosial dan politik.
4. Masalah pengungsi Palestina telah mengeluarkan resolusi dan kesepakatan internasional terbanyak dibanding dengan masalah lainnya. Dimulai dari resolusi PBB No. 194 pada tanggal 11 Desember 1948 tentang Hak Kembali Pengungsi Palestina. Kurang lebih 135 resolusi PBB yang menegaskan dan menguatkan kembali resolusi sebelumnya. Hanya Israel, Negara yang menolak berbagai resolusi tersebut plus Amerika setelah perjanjian Oslo. Apakah orang-orang Palestina meninggalkan tanah airnya secara sukarela? (Bersambung)
Pelita Aqsha
PROPAGANDA DAN DENGUNGAN
KEbOHONGAN
”Sebarkan kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik menjadi percaya bahwa kebohongan tersebut adalah sebuah kebenaran.”
Joseph Goebbelz, Menteri Propaganda Nazi
Pada hakikatnya kebenaran dan kebaikan berbasis tuntunan dan syariat Allah yang dibawa oleh Rasul-Nya. Atau setidaknya jika masyarakat memiliki akal yang sehat maka kebiasaan mereka (adat) akan menyepakati sesuatu yang baik.
Namun, di era ketiga (third wave) -meminjam istilah Alvin Toffler- pada saat terjadi revolusi telekomunikasi kebenaran bias dimanipulasi. Kebenaran bisa direkayasa melalui propaganda, yaitu memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak-pihak lain yang mendengar atau menyaksikan. Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali untuk menyesatkan. Isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Jika propaganda dilakukan secara masif dan terus menerus, maka hal tersebut akan menjadi sebuah fakta kebenaran yang sulit untuk dibantah. Ada seorang penjahat yang kejam dan zhalim, jika dipropagandakan terus menerus sebagai seorang pahlawan yang berjasa, pelahan namun pasti publik akan melupakan keburukannya. Sebaliknya, orang baik-baik dan mulia yang dikriminalisasi dan dipropagandakan dengan hal-hal negatif, maka masyarakat pun akan mempercayai berita bohong yang terus menerus didengungkan tersebut.
Apa yang dilakukan oleh para pemuka Quraisy yang merespon dakwah Rasulullah SAW adalah contohnya. Mereka mempropagandakan Nabi Muhammad SAW sebagai pendusta, orang gila atau penyihir dan berbagai julukan lainnya. Sistem social masyarakat Quraisy waktu itu “nyaris” terpropaganda oleh manipulasi fakta ini. Mereka dibuat lupa oleh fakta empirik sebelumnya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah putera terbaik Quraisy, amanah dan paling bisa dipercaya.
Nabi Muhammad merespon baik dengan bimbingan Allah. Benar, bahwa propaganda tidaklah bisa dibiarkan dan didiamkan. Karena jika didiamkan akan menyihir publik dengan fakta palsu yang disajikan dengan framing tertentu. Namun, melawan propaganda seperti ini haruslah dengan kekuatan dan kesabaran ekstra. Akhlak adalah senjata utama, kontinyuitas dakwah juga tak kalah pentingnya. Fakta sebenarnya juga harus terus disampaikan kepada publik. Karena tugas dakwah adalah menyampaikan KEBENARAN dengan cara yang BENAR.
Mengemban amanah menjaga Masjid al-Aqsha adalah merupakan tugas ideologis dan tugas kemanusiaan di saat yang sama. Tugas ideologis, sebagai muslim tentu memahaminya dengan baik. Tugas kemanusiaan, karena setiap manusia ingin meraih kebebasan terutama dalam beribadat dan melakukan syiar-syiar agamanya. Proyek penghapusan situs suci Masjid al-Aqsha ini sudah dimulai sejak ada propaganda tentang Solomon Temple yang hingga detik ini masih terus direkayasa. Lihatlah proyek mereka yang mengerahkan secara masif para akademisi sejarah dengan program satu rumah satu doctor sejarah. Karena propaganda yang diback up secara akademik, maka akan “terkesan” kredibel. Seharusnya, sebagai respon para sarjana muslim juga melakukan hal yang setidaknya sama, menyediakan para doctor sejarah dan para peneliti Masjid al-Aqsha. Wawasan dan pengetahuan sejarah yang baik tentang masjid suci ini tak hanya berguna secara akademik, tapi juga bermanfaat untuk menyadarkan masyarakat awam. Setiap sarjana muslim wajib membekali dirinya dengan pengetahuan sejarah yang baik, disamping terus memperbarui semangat dakwah yang tak boleh surut di tengah hiruk pikuknya media sosial yang semakin carut marut.
Catatan Keberkahan 54 Jakarta, 13.05.2017 SAIFUL BAHRI
Berita Utama
Al-Quds
Palestina
Pekan
ISRAEL ISOLASI TAwANAN MOGOK
MAKAN DI TAHANAN "ESHEL" KE
bAGIAN PENJARA KRIMINAL
aspacpalestine.com - Palestina. Komite Penerangan Untuk Mogok pada hari Kamis, mengatakan bahwa administrasi penjara "Eshel" mengisolasi tawanan mogok makan ke dalam penjara para kriminal. Hal tersebut dilakukan ditengah tindakan-tindakan penganiyaan dan penindasan, yang dilaksanakan oleh pasukan penindas setiap waktu.
Komite menambahkan bahwa pengacara klub tawanan berhasil untuk pertama kalinya, mengunjungi tawanan mogok makan, Bilal 'Ijarimah sejak 25 hari dimulainya mogok makan. Kunjungan tersebut didapatkan setelah tawanan Bilal mendapatkan perlakuan yang tidak layak terhadap dirinya.
Berdasarkan pengakuan tawanan 'Ijarimah kepada pengacara bahwa "administrasi penjara melanjutkan pemindahan dari penjara "Nafhah" ke penjara isolasi di penjara "Ashqolan". Sebelumnya administrasi penjara Israel merampas barang-barang milik tawanan mogok makan dan pakaian-pakaian milik tawanan, serta memaksakan untuk memakai pakaian penjara. Disana sama seperti tawanan mogok makan lainnya, diberlakukan percobaan-percobaan internal dan hukuman-hukuman kolektif. Selama 9 hari tertahan di antara para tahanan kriminal, menyebabkan berhentinya meminum air dalam dua hari, pada hari kedelapan dan kesembilan mogok makan. pada tanggal 30 April lalu, 'Ijarimah dipindahkan ke penjara "Eshel". Saat ini, 'Ijarimah ditahan bersama dengan 4 tawanan lainnya, yaitu: Akram Abu Bakr, Mahmud Abu Surur, Wasim Al-Jilad dan Ayman al-Sharabati. Mereka ditempatkan di bagian penjara isolasi untuk para tahanan kriminal. Di bagian penjara tersebut, sel-selnya berukuran sempit. Selain itu, kecoa dan serangga tersebar di dalam sel-sel tersebut.
Tawanan menyimpulkan kunjungan tersebut dengan mengatakan: "kami menghabiskan hukuman dengan dalam jangka waktu seumur hidup dan tahun-tahun yang panjang, baik untuk hidup bermartabat atau hidup hingga meninggal secara terhormat".
paltoday.ps (11/5/2017)
ISRAEL APRESIASI POSISI JERMAN
TERKAIT DUKUNGAN PENJAJAHAN
AL-QUDS
aspacpalestine.com - Palestina. Presiden Israel, Reuven Rivlin berterima kasih kepada presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier. Uncapan terimakasih tersebut disampaikan terkait suara negara Jerman melawan keputusan organisasi PBB untuk pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan (UNESCO) baru-baru ini. Keputusan tersebut adalah keputusan yang menekankan bahwa Israel melakukan penjajahan Al-Quds.
Steinmeier tiba di Israel dalam kunjungan resminya malam lalu. Saat kunjungannya ke musem holocaust, pada pagi hari, Steinmeier menegaskan bahwa Jerman bertanggungjawab terhadap holocaust yahudi di perang dunia kedua.
Kunjungan presiden Jerman berlatar belakang krisis yang disebabkan kunjungan menteri luar negeri Jerman, pada kurang dua pekan yang lalu dengan pemerintah Jerman, setelah pertemuan dengan perwakilan dari dua organisasi NGO Israel yaitu "BTselem" dan " Breaking The Israel". Dua organisasi tersebut adalah organisasi yang menentang penjajahan Israel.
Presiden Jerman akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Pertemuan tersebut dilakukan sebelum Presiden Jerman pergi terakhir ke Palestina untuk bertemu dengan presiden Palestina.
Resolusi tersebut diajukan oleh Palestina yang berkoordinasi dengan Yordania. Resolusi tersebut didukung oleh 22 suara yang bermayoritas negara arab dan 10 suara menolak serta abstain dari negara-negara lain.
aljazeera.net (7/5/2017)
SALURAN 7: TRUMP PUTUSKAN TIDAK
ADA PEMINDAHAN KEDUTAAN KE
AL-QUDS
aspacpalestine.com – Palestina. Saluran 7 mengatakan bahwa pejabat senior di Amerika menegaskan, bahwa Presiden Donald Trump memutuskan untuk memperpanjang perintah hukum, terkait pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Palestina
Pekan
Gaza
Saluran 7 menambahkan bahwa Trump memutuskan untuk menggunakan kewenangan yang berikan menurut hukum terkait permasalahan ini. Keputusan kewenangan tersebut serupa dengan para pendahulunya.
Dikutip dari pernyataan pejabat Amerika, bahwa keputusan telah diambil dan telah diinformasikan kepada Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Selain itu, keputusan ini telah ditanyakan kepada para pendahulu sebelum Trump.
Tercatat bahwa sejumlah media mengutip baru-baru ini antara antara dua pemerintahan Israel-Amerika Serikat, terkait bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memindahkan keduataan. Pihak Amerika menjelaskan juga bahwa Israel menyarankan juga agar lebih baik menunda langkah ini pada saat ini. Dia menegaskan bahwa permasalahan tidak adanya pemindahan kedutaan, berdampak kepada kekecewaan, khususnya dibawah harapan Israel yang akan diumumkan pemindahannya ketika Trump berkunjung dalam dua pekan kedepan. "Akan tetapi tampaknya permasalahan politik menekan agar otoritas melanjutkan perundingan" lansir 7.
Diagendakan bahwa Trump akan mengunjungi Tel Aviv 22 Mei mendatang. Delegasi Amerika telah tiba di Israel untuk mempersiapkan kunjungan tersebut. Donald Trump, dalam kunjungannya ke Israel, akan menginap selama satu hari.
alresalah.ps (10/5/2017)
SEbANyAK 1.458 ORANG PALESTINA
KEMbALI KE JALUR GAzA
aspacpalestine.com - Gaza. Pemerintah Mesir masih melakukan pembukaan gerbang Rafah, gerbang yang berbatasan dengan wilayah Jalur Gaza. Pembukaan gerbang secara luar biasa dalam satu arah di gerbang Rafah. Pada hari ketiga, orang-orang Palestina yang terdampar dari Palestina, kembali ke Jalur Gaza. Selain itu pembukaan gerbang Rafah juga untuk masuknya bantuan-bantuan pangan dan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Hal itu dilakukan setelah keputusan otoritas Mesir membuka gerbang Rafah selama 3 hari berturut-turut. Pembukaan gerbang
rafah juga bersifat untuk meringankan kesulitan saudara-saudara muslim Palestina.
Sumber Mesir dan Palestina mengatakan bahwa jumlah orang Palestina yang meninggalkan Mesir ke Jalur Gaza berjumlah 1438 orang. Jumlah tersebut dari orang-orang Palestina yang terdampar dan kondisi kesehatan. Disamping itu, sejumlah truk-truk pembawa bahan bangunan yang diberikan oleh Mesir dan sejumlah negara Arab juga masuk ke Jalur Gaza.
Disebutkan bahwa Pembukaan Jalur Rafah dilakukan pada hari Sabtu lalu. Pembukaan tersebut dilakukan secara luar biasa terhadap satu jalur selama 3 hari. Pembukaan tersebut ditujukan orang-orang Palestina terdampar untuk kembali ke Jalur Gaza. Sementara itu, disebutkan bahwa setelah kejadian Karam Al-Qawadisi, pada tanggal 24 Oktober 2014 gerbang Rafah ditutup, kecuali keadaan yang luar biasa untuk penyebarangan orang-orang yang terdampar, kemanusiaan, dan masuknya bantuan ke Jalur Gaza.
Gerbang Rafah merupakan perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Gerbang Rafah menjadi paru-paru yang memberikan kehidupan ke Gaza. Disamping itu, gerbang tersebut juga menjadi koridor vital untuk 1.8 juta orang Palestina yang masih menetap di seluruh dunia, dimana mereka pindah melalui gerbang-gerbang penyeberangan ketika berpergian dan kembali. Gerbang Rafah dianggap sebagai pembatas antara Mesir dan Palestina serta berada di kota Rafah. Gerbang tersebut terletak antara Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai, Mesir. Pembangunannya setelah kesepakatan damai Israel dan Mesir pada tahun 1979 serta penarikan Israel dari Sinai pada tahun 1982. almasryalyoum.com (8/5/2017)
Palestina
Pekan
Tepi Barat
Tawanan
Pengungsi
PENJAJAH ISRAEL KEMbALI
TANGAKAPI wARGA PALESTINA DI
TEPI bARAT
aspacpalestine.com – Tepi Barat. Pasukan penjajah Israel melakukan rangkaian pembongkaran di daerah-daerah berbeda di Tepi Barat, Selasa Pagi (9/5/2017). Tentara Israel juga menangkap 15 warga Tepi Barat, setelah penyerbuan ke rumah-rumah warga.
Rangkaian penyerbuan yang dilakukan oleh tentara Israel, menyebabkan bentrokan antara warga Palestina dengan tentara Israel. Bentrokan tersebut berlangsung beberapa jam. Selama bentrokan, pasukan Israel melemparkan bom gas dan bom suara di tengah lingkungan perumahan. Bentrokan yang terjadi di Nablus meluas menjadi bentrokan senjata di tengah Nablus.
Pembongkaran ini ditujukan kepada rumah keluarga tawanan Muhammad Al-Qiq dan rumah tawanan yang Hatim Amr dan desaigner Nur Amr. Selain itu, Pasukan Israel menyita sejumlah uang saat penyerbuannya. Pasukan penjajah melakukan penyerbuan dan memeriksa mesin bubut di jalan Amman, bagian timur kota, serta menyita isinya.
Pasukan penjajah Israel menyerahkan tawanan Riziq Abdullah Ar-Rujub, sebagai informasi ke intelejen-intelejen Israel, setelah pasukan Israel menyerbu rumahnya dan saudara kandungnya tawanan Jadillah Ar-Rujub.
samanews.ps (9/5/2017)
ISRAEL UbAH KLINIK PENJARA
MENJADI PAMERAN MAKANAN UNTUK
TAwANAN MOGOK MAKAN
aspacpalestina.com – Palestina. Komite Penerangan dari badan urusan tawanan dan klub tawanan Palestina, mengatakan bahwa para dokter penjajah berupaya merubah klinik penjara "Awahili Kaydara" menjadi tempat pameran makanan. Pameran makanan tersebut ditujukan kepada tawanan mogok makan.
Hal ini terjadi setelah kunjungan pengacara klub tawanan Palestina Khalid Muhajanah, untuk tawanan
mogok makan selama 23 hari berturut-turut, Harun 'Iyad, Selasa (9/5/2017). Di dalam Isolasi "Awahili Kaydara", Harun mengatakan bahwa para dokter menempatkan item-item makanan yang bermacam-macam di Klinik, Israel juga menawarkan pengobatan kepada tawanan yang memburuk keadaannya, dengan syarat tawanan tersebut mengakhiri mogok makannya. Pengacara Muhajanah mengutip dari tawanan 'Iyad bahwa para tawanan mogok makan diisolasi di sel-sel sempit, memaksa para tawanan untuk tidur di tanah. Hal tersebut menyebabkan para tawanan kehilangan kesempatan untuk segera keluar. perbuatan-perbuatan tersebut menunjukkan bahwa adminstrasi penjara telah menarik seluruh barang-barang pribadi dari para tawanan, sejak hari pertama melakukan mogok makan. Selain itu, para tawanan diberikan selimut dan kasur setiap satu tawanan serta pakaian kapas. disamping itu, Israel juga memberikan pasta gigi dan sikat gigi yang tidak layak digunakan.
Disebutkan bahwa pengacara klub tawanan dapat mengunjungi tawanan 'Iyad setelah perundingan panjang dan menarik petisi-petisi khusus atas nama tawanan, yang diberikan kepada pemerintah Israel yang bermarkas di Bi'ru Sab'ah. Setelah sebelumnya tawanan mengajukan permintaan-permintaan untuk kunjungan ditolak oleh otoritas Israel.
shehab.ps (9/5/2017)
bANTU PENDIDIKAN DAN PELAyANAN
KESEHATAN PENGUNGSI PALESTINA,
RUSIA SUMbANGKAN 2 JUTA DOLAR
AS KE UNRwA
aspacpalestine.com - Gaza. Federasi Rusia telah mendistribusikan 2 juta dolar ke UNRWA dalam membantu program inti dan pelayanan, termasuk pendidikan untuk lebih dari 500 ribu anak, perawatan kesehatan kualitas utama untuk lebih dari 3,5 juta pasien dan bantuan untuk lebih dari 250 ribu pengungsi rentan yang akut. Sumbangan ini merupakan angsuran pertama dari sebuah kesepakatan multi tahun yang akan dilakukan Federasi Rusia. Federasi Rusia akan menyumbangkan 2 juta per tahun dari 2017-2021. Bantuan tersebut menjamin sebuah sumber dana yang
Palestina
Pekan
Entitas Zionis
Internasional
dapat diperkirakan untuk UNRWA dalam mengintervensi pembangunan manusia dan kemanusiaan.
"Kami sangat berterimakasih untuk bantuan berlimpah dari pemerintah dan orang-orang Rusia, yang telah bersepakat melalui kesepakatan multi-tahun ini, untuk terlibat dalam sebuah mitra yang berkelanjutan dengan UNRWA. Bantuan tersebut untuk membantu pengungsi Palestina di seluruh wilayah" ujar komisaris jenderal UNRWA, Pierre Krahenbuhl. Komitmen Rusia terhadap amanah dari UNRWA adalah peringatan penting bahwa membantu pengungsi Palestina adalah tanggungjawab global".
Bantuan ini, datang tak lama setelah Komisaris Jenderal UNRWA berkunjung ke Moskow, awal April. Selama kunjungan tersebut, Dia bertemu dengan pejabat senior Rusia, termasuk wakil Menteri Luar Negeri dan Perwakilan Presiden khusus untuk timur tengah dan afrika, Mikhail L. Bogdanov. Pertemuan tersebut untuk menjelaskan situasi kemanusiaan di kawasan tersebut dan kebutuhan penting pengungsi Palestina.
Kerjasama antara UNRWA dan Rusia semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2013, Rusia telah menyumbangkan 4 juta dolar ke UNRWA untuk program dan pelayanan inti dalam UNRWA.
unrwa.org (9/5/2017)
DUbAI TERIMA ORANG-ORANG ISRAEL
TANPA VISA
aspacpalestine.com - Dubai. Saluran 2 Ibrani melansir bahwa orang-orang Israel berwisata di kota Dubai tanpa memerlukan visa.
Saluran 2 menjelaskan bahwa orang-orang Israel berpergian ke Dubai seperti stasiun pertama diizinkan berekreasi di hotel daerah internasional dari bandara. Selain itu, orang-orang Israel dapat menikmati rekreasi tersebut suasana tempat sepanjang malam dengan harga yang murah.
Perusahaan-perusahaan penerbangan Israel menyerukan kepada pelanggannya memanfaatkan keuntungan dan tawaran di Dubai. Selain itu, perusahaan-perusahaan penerbangan itu juga menyerukan menginap di Dubai selama berhari hingga kembali pergi negara timur.
Tercatat, bahwa Uni Emirat Arab memberlakukan pembatasan ketat terkait masuknya orang-orang Palestina ke wilayahnya. Disamping itu, orang-orang Palestina dibuat sulit dalam kesempatan untuk mendapatkan visa dalam untuk masuk ke negaranya kecuali adanya kedekatan dengan tingkat pertama. safa.ps (10/5/2017)
PIzzA HUT MINTA MAAF PASKA
POSTINGAN LECEHKAN TAwANAN
PALESTINA
aspacpalestine.com – Al-Quds. Perusahaan makanan cepat saji, Pizza Hut Internasional merilis permintaan maaf atas tulisan yang diposting akun Pizzat Hut Israel di Facebook pada hari Senin lalu.
Isi postingan itu adalah penghinaan terhadap para tawanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan di penjara Israel sejak tanggal 17 April sebulan silam. Melalui akun resminya di media sosial Facebook, Pizza Hut meminta maaf dampak negatif dari postingan Pizza Hut cabang Israel, yang dinilai sebagai tindakan tak layak dan tidak mencerminkan brand kami, seperti dikutip situs Anadholu, aa.com.tr, hari ini Rabu (10/5/2017).
Sebelumnya diberitakan, halaman facebook Pizza Hut Israel memosting foto Marwan Al-Barghuti, pimpinan aksi mogok makan di penjara Israel dengan menyertakan tulisan, “Kalau Anda ingin menyudahi pemogokan, sangat tepat kalau Anda memesan Pizza hut.”
Para aktivis dan relawan untuk Palestina menilai tindakan ini sebagai bentuk penghinaan terhadap para tawanan, dan mereka menyerukan boikot cabang-cabang Pizza Hut dimanapun berada termasuk yang ada di kota Ramallah, Tepi Barat.
Hingga hari ini tercatat ada 16.000 tawanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan, dan memasuki hari ke-23. Dalam aksinya para tawanan menuntut Israel mengabulkan empat tuntutan diantaranya adalah membebaskan 500 orang Palestina yang ditawan tanpa persidangan
Madrasah Aqsha
Mengapa Zionis Israel Menggali Terowongan di
Bawah Masjid Al-Aqsha?
GrahaQU 2nd Floor,
Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1 Warung Jati, Pancoran Jakarta Selatan 12740 DKI Jakarta Indonesia Telp./Fax : +62 21 7918 9149
Email : aspac.pal2011@gmail.com Web site : www.aspacpalestine.com
Face book : asia-pacific community for palestine Twitter : @Aspac4Palestine
Account bank |
a. Bank Syariah Mandiri (BSM) Saharjo Branch, account number 704.575.2121 in the name of AsiaPacific Community for Palestine
b. BNI Syariah Bendungan Hilir Branch, account number 666.111.997 in the name of Asia Pacific Community for Palestine
Alasan penjajah Israel menggali 20 terowongan (data tahun 2011-red) di bawah Masjid Al-Aqsha adalah untuk mencari peninggalan suci kerajaan Sulaiman yang hingga saat ini tidak pernah mereka temukan. Kemudian penjajah Israel memutuskan untuk membuat kota warisan di bawah tanah masjid tersebut, dengan tujuan menjadikannya sebagai objek wisata.
Alasan lain dari penggalian ini adalah, pertama, untuk melemahkan pondasi masjid sehingga dapat merobohkan bangunan Al-Aqsha yang dulu menjadi kiblat sholat kaum muslimin. Kedua,
memanfaatkan terowongan-terowangan tersebut sebagai tempat kontrol keamanan dan memperluas pengaruh mereka di wilayah tersebut. Ketiga, memperketat pengawasan di wilayah Al-Quds sebagai upaya memuluskan rencana mereka untuk membangun Kuil Ilusi Sulaiman berdasarkan dongeng mereka. Keempat, membangun kota warisan Yahudi di bawah Al-Aqsha sebagai bagian dari cara Yahudisasi. (E.H) Sumber: Palqa.com