• Tidak ada hasil yang ditemukan

IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (IGTbM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (IGTbM)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 571/Manajemen

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT

(IGTbM)

MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH BUDI DAYA JAMUR TIRAM

DI KAMPUNG CICAU KELURAHAN GUNUNG TANDALA

KOTA TASIKMALAYA

PENGUSUL

Mohammad Soleh Soe’aidy, SE., M.Si. (NIDN:0406086001) Adhitya Rahmat Taufiq, SE., M.Si. (NIDN:0401128503) Andina Eka Mandasari, S.Si., M.M. (NIDN:0010018404)

UNIVERSITAS SILIWANGI

FEBRUARI 2017

(2)
(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

BAB II. TARGET DAN LUARAN ... 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN ... 5

BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ... 7

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8

4.1. Anggaran Biaya ... 8

4.2. Jadwal Penelitian ... 8

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

2.1. Target dan luaran IGTbM ... 4

3.1. Permasalahan utama dan justifikasi penyelesaian ... 5

5.1. Rekapitulasi Anggaran Penelitian ... 8

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal.

1. Justifikasi Anggaran ... 9 2. Surat Pernyataan Mitra ... 10

(7)

RINGKASAN

Kampung Cicau berada pada wilayah timur Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya yang berjarak sekitar 5 km dari kantor Kecamatan Kawalu. Meskipun kampong Cicau relative terisolir, namun sebagian masyarakat cukup kreatif untuk menghasilkan produk pertanian yang digandrungi sebagian besar masyarakat yakni jamur tiram atau Oyster Mushroom atau Pleorotus Astreatus. Namun sayangnya harga jual hasil panen sangat berfluktuasi bahkan terkadang dalam satu hari harga jual hasil panen bisa berubah.

Dua dari ketiga pembudi daya pernah mencoba membuat produk olahan berbahan jamur yang disebut dengan jamur crspy. Sayangnya kerenyahan produk tersebut tidak bertahan lama padahal harga jual produk olahan tersebut relatif stabil. Kegagalan pembuatan produk olahan tersebut (jamur crispy) diakibatkan kurangnya pengetahuan yang memadai untuk menghasilkan jamur crispy yang kerenyahanya mampu bertahan lama, selain itu juga karena kemampuan keuangan yang sangat terbatas sehingga mereka tidak berupaya mencari informasi mengenai peralatan produksi yang diperlukan uantuk menghasilkan jamur krispy yang kerenyahannya dapat bertahan lama.

Beranjak dari permasalahan di atas, terdapat dua solusi yang dapat memecahkan persoalan tersebut yakni : 1). Pembudi daya jamur tiram mesti diberi informasi lengkap cara pembuatan dan pengemasan jamur crispy yang baik, 2) pembudi daya jamur tiram mesti diberi bantuan awal (stimuli) peralatan untuk menghasilkan jamur crispy yang baik serta dilatih mengoperasikan peralatan tersebut. Dengan solusi yang ditawarkan diharapkan mampu untuk menciptakan nilai tambah produk (added value of product)

(8)

BAB I PENDAHULUAN

Sejak beberapa belas tahun silam konsumsi jamur tiram atau Oyster mushroom atau Pleorotus astreatus banyak digandrungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini mendorong beberapa orang untuk mencoba membudi dayakan jamur tiram ini. Salah satu daerah yang mencoba membudi daya jamur tiram sejak tahun 2011 yakni Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya yang berjarak kurang lebih 13 km dari pusat kota Tasikmalaya. Saat ini di Kampung Cicau terdapat 3 (tiga) orang pembudi daya jamur tiram. Satu dari kelima orang tersebut cukup berhasil, dalam arti selain membudi daya, dia menaikan nilai tambah (added value) dengan membuat berbagai jamur tiram olahan yang dijual melalui Rumah Makan yang didirikan dan dimilikinya. Selain itu, juga menghasilkan jamur crispy. Sememtara kedua pembudi daya lainnya, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan dana, hanya mampu membudi dayakan saja. Risiko yang dihadapi mereka yakni harga jual jamur yang sangat berfluktuasi antara Rp. 6.000,00 sampai dengan Rp 18.000,00.

Kedua pembudi daya di atas mengharapkan adanya kestabilan harga jual. Namun mekanisme pasar susah diprediksi dan tidak bisa dikendalikan, sehingga masalah fluktuasi harga hasil panen jamur tiram tersebut sulit untuk dipecahkan. Salah satu cara yang dapat memecahkan masalah fluktuasi harga adalah upaya maningkatkan nilai tambah produk (added value of product) dengan cara membuat makanan berbahan dasar jamur yang ternyata harga jualnya tidak mengalami fluktuasi. Salah seorang dari kedua pembudi daya yang bernama Yati pernah mencoba membuat jamur crispy, namun sayangnya daya tahan kerenyahan produk olahannya tersebut sangat singkat yakni hanya sekitar 2 sampai 3 jam saja dalam wadah terbuka, dan hanya dapat bertahan kerenyahanya selama 5 jam dalam wadah tertutup rapat, karena daya tahan kerenyahan jamur crispy buatan Yati sangat singkat, hal ini berpengaruh pada tingkat penjualan, dimana volume penjualan sangat terbatas yakni hanya berdasarkan pesanan yang datang saja.

(9)

Hasil penelusuran dilapangan, diketahui bahwa kegagalan upaya membuat jamur crispy tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Keterbatasan pengetahuan mengenai :

a. jenis peralatan yang diperlukan untuk pembuatan jamur Crispy b. cara pengemasan yang seharusnya dilakukan

2. Keterbatasan dana untuk menyediakan peralatan yang diperlukan

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan upaya pembinaan dan penyediaan peralatan sebagai stimuli awal untuk kedua orang pembudi daya (bapak Husen dan ibu Yati) yang sebenarnya potensial untuk dikembangkan, hal ini nampak dari antusiasme mereka tatkala ditawarkan kemungkinan untuk meningkatkan daya tahan kerenyahan produk, penganekaan varian rasa, memperbaiki kemasan dan pemberian merk produk. Sayangnya antusiasme mereka tidak terdukung oleh kemampuan pengetahuan untuk mencari informasi bagaimana menghasilkan jamur crispy yang kerenyahannya dapat bertahan lama selain itu juga terkendala dengan kemampuan pendanaan guna menyediakan peralataqn yang diperlukan dalam proses produksi. Sehubungan adanya program Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) khususnya yang dilakukan oleh Universitas Siliwangi Tasikmalaya, maka dicoba diusulkan beberapa rencana kegiatan yang meliputi :

1. Penyediaan peralatan (sebagai stimuli) yang terdiri dari : Ketel/penggorengan besar, oil spiner (peniris minyak), beberapa varian rasa instan, plastik kemasan, dan electric plastic sealer

2. Pemberian pengetahuan dan demonstrasi cara penggunaan peralatan produksi dan pengemasan

3. Diskusi mengenai mengenai merk dagang yang akan diguanakan sebagai identitas produk.

4. Pelatihan dan pembuatan pembukuan sederhana

Dilandaskan pada masalah yang dihadapi pembudi daya jamur tiram dan usulan solusi yang ditawarkan di atas, maka diajukan program kegiatan pengabdian masyarakat Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) dengan tema:

(10)

“Menciptakan Nilai Tambah Budi Daya Jamur Tiram” di Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya

(11)

BAB II

TARGET DAN LUARAN

Target utama yang ingin dicapai sekaitan dengan program awal Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) di Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya adalah menghasilkan produk olahan berbahan jamur tiram yang berupa jamur crispy dengan varian rasa antara lain : Original, Keju, Balado, Barbeque, dengan beberapa ukuran kemasaan (deviding)

yang diberi merk tertentu (sesuai kesepakatan hasil diskusi), dan memiliki daya tahan kerenyahan produk dalam kemasan minimum 1 (satu) bulan dengan menggunakan double package yaitu Primary package dan secondary package.

Tabel 2.1 Target dan luaran IGTbM

No. Permasalahan Solusi Target Luaran

1. Keterbatasan pengetahuan Pembudi daya jamur tiram mengenai proses produksi jamur crispy Pembudi daya jamur tiram diberikan penjelasan dan pelatihan mengenai cara membuat dan mengemas jamur crispy Mitra memahami cara produksi dan pengemasan jamur crspy yang baik Mitra dapat melakukan kegiatan produksi dan pengemasan jamur crspy yang baik 2. Keterbatasan penyediaan peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi jamur crispy yang baik Pembudi daya jamur tiram diberikan stimuli bantuan peralatan dan pengetahuan cara penggunaanya Mitra memahami cara mengoperasikan peralatan produksi dan pengemasan jamur crspy yang baik Mitra dapat mengoperasikan peralatan produksi dan pengemasan jamur crspy yang baik

(12)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksaanaan untuk menjalankan program Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) di Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya adalah pemberian pengetahuan baik dengan lisan, tulisan, ilustrasi, dan praktik/demonstari dengan tujuan agar mitra betul-betul memahami dan mampu melakukanya sendiri pengoperasian peralatan yang disediakan/didanai melalui program IGTbM Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Dengan demikian permasalahan utama yang dihadapi pembudi daya jamur tiram dalam rangka menciptakan nilai tambah dengan mengolahnya menjadi jamur crispy dialkukan dengan metode pendekatan pengidentifikasian masalah dan justifikasi penyelesaianya seperti tampak pada tabel 3.1. di bawah ini :

Tabel 3.1. Permasalahan utama dan justifikasi penyelesaian

No Permasalahan utama Justifikasi Penyelesaian

1 Keterbatasan pengetahuan Pembudi daya jamur tiram mengenai proses produksi jamur crispy

Pembudi daya jamur tiram diberikan penjelasan dan pelatihan mengenai cara membuat dan mengemas jamur crispy dan mampu melakukanya dengan baik

2 Keterbatasan penyediaan

peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi jamur crispy yang baik

Pembudi daya jamur tiram diberikan stimuli bantuan peralatan dan

pengetahuan cara penggunaanya sehingga dapat dihasilkan produk jadi (jamur crispy) yang sesuai dengan yang direncanakan

Adapun prosedur kerja untuk merealisasikan metode yang ditawarkan dapat diilustrsikan di sebagai berikuti :

(13)

Gambar 3.2. Prosedur Kerja

Adapun partisipasi mitra dalam kegiatan Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) ini, yaitu : menyiapkan ruangan untuk pelaksanaan tutorial (lisan, tulisan, praktik), menyediakan kompor, menyediakan ruang produksi, menyediakan sambungan listrik untuk mengoperasikan oil spiner dan electric plastic sealer, serta peran aktif dalam mendiskusikan beberapa masalah yang dihadapi seperti penentuan merk dagang, kemungkinan perluasan pasar, pengadministrasian/pembuatan pembukuan, dan lain-lain.

Analisis Kebutuhan penyelesaian Pembuatan Materi Presentasi dan Penyadiaan peralatan produksi Dokumenta si dan Pembuatan Laporan Kegiatan Identifikasi masalah Penelusuran dan Pengumpulan informasi masalah yang dihadapi mitra pembudi daya jamur tiram

Telaah alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan mitra pembudi daya jamur

tiram Pelaksanaan tutorial yang meliputi pemberian pengetahuan dan praktik pengoperasian peralatan Pendokumentasian kegiatan, pembuatan laporan, dan

pembuatan karya tulis (draft jurnal) untuk publikasi

(14)

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Siliwangi Tasikmalaya merupakan Perguruan Tinggi yang memiliki berbagai program yang tercakup dalam 3 (tiga) aspek utama yakni Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Program Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) merupakan salah satu program yang dilakukan oleh Universitas Siliwangi khususnya oleh Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penjamianan Mutu Pendidikan (LPPMPMP) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan bagi massyarakat ditinjau dari aspek yang luas (kewirausahaan, sosial, budaya, religi, mutu layanan, kehidupan bermasyarakat dan lain sebagainya).

Guna mencapai tujuan di atas, Universitas Siliwangi Tasikmalya sudah mampu menyediakan beberapa ahli dibaidangnya masing-masing. Sekaitan dengan program Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) di Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya maka diperlukan orang dengan latar belakang keahlian Manajemen Produksi dan Operasi, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Keuangan yang keseluruhannya sudah tersedia di Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

(15)

BAB V

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1. Anggaran Biaya

Untuk pelaksanaan kegiatan program Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) di Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dibutuhkan dana yang bersumber dari internal Universitas Siliwangi Tasikmalaya sebesar Rp 14.290.000,00 (empat belas juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah).

Tabel 5.1. Rekapitulasi Anggaran Penelitian

No JenisPengeluaran

Biaya yang Diusulkan

(Rp)

1 Honorarium 2.600.000

2 Bahan habis pakai dan peralatan 7.440.000

3 Perjalanan 900.000

4 Lain-lain 3.550.000

Jumlah 14.290.000

5.2. Jadwal kegiatan

Pelaksanaan kegiatan program Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (IGTbM) di Kampung Cicau Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya akan berlangsung selama 10 (sepuluh) bulan yang terdiri dari beberapa aktivitas seperti tampak pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Jadwal Peelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Tahun 2017, Bulan Ke….

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan Penelusuran Lokasi Identifikasi Masalah Penyusunan proposal 2 Pelaksanaan Pelaksanaan ITGbM Monitoring 3 Laporan Hasil

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma, 2000, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Kelima, Bandung : Alfabeta

Dharmesta, Basu Swastha, 2002, Azas-azas Marketing, Yogyakarta : Liberty Dharmesta dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,

Yogyakarta : Liberty

Juanim, 2004, Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran, Bandung : Universitas Pasundan

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Alih Bahasa oleh Hendra Teguh dkk, Edisi Milenium, Jakarta : PT Prenhallindo

Kotler, Philip dan A.B. Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran Indonesia, Alih Bahasa oleh Ancella Anitawati dan Hermawan, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat

Retno Maryani, dkk., 2012, Pengembangan Pola Kemitraan Masyarakat Desa Hutan Mendukung Strategi Pembangunan Daerah Berwawasan

Lingkungan, Kementerian Kehutanan Badan Penelitian Dan

Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perubahan Iklim Dan Kebijakan

(17)

Lampiran 1 : Justifikasi Anggaran ITGbM 1. Honorarium Ahli Honor Honor/Jam (Rp) Waktu (jam/minggu)

Minggu Honor per tahun (Rp)

Ahli 1 8.000 5 20 800.000

Ahli 2 8.000 5 20 800.000

Ahli 3 8.000 5 20 800.000

SUB TOTAL 2.400.000

2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Plastik kemasan Peralatan Produksi 1 pack 100.000 100.000 Branding/Labeling Peralatan Produksi 1 rim 40.000 40.000

Penggorengan Peralatan Produksi 1 set 850.000 850.000

Oil Spiner Peralatan Produksi 1 unit 5.500.000 5.500.000

Minyak Goreng Demo Produksi 5 kg 200.000 200.000

Aneka Bumbu Peralatan Produksi 1 pack 150.000 150.000

Electric Sealer Peralatan Produksi 1 unit 600.000 600.000 SUB TOTAL 7.440.000 3. Perjalanan Kegiatan Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp)

Survey ke Lokasi Survey 1 150.000 150.000

Pelaksanaan Pelaksanaan 3 150.000 450.000

Monitoring Monitoring 2 150.000 300.000

SUB TOTAL 900.000

4. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi Kuantitas

Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Proposal Administrasi 2 50.000 100.000 Laporan Administrasi 2 50.000 100.000

Akomodasi Konsumsi mitra 3 x 9 org 50000 1.350.000

Publikasi Jurnal nasional 1 2.000.000 2.000.000

SUB TOTAL 3.550.000

(18)
(19)

Gambar

Tabel 2.1 Target dan luaran IGTbM
Tabel 3.1. Permasalahan utama dan justifikasi penyelesaian
Gambar 3.2. Prosedur Kerja
Tabel 5.2. Jadwal Peelaksanaan Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan penelitian pertama dan penelitian ini terdapat pada sekolah yang mana dari hasil penelitian oleh Salamah menempatkan lokasi pada sekolah inklusi sementara

Meskipun demikian karena dana milik anggota pada akhirnya tidak berkurang dan tetap mendapatkan sebagaimana mestinya, maka dapat dikatakan bahwa sumber dana untuk

Tujuan dari diadakannya ITGbM Pelatihan Penulisan Karya Tulis bagi Guru Sekolah Dasar di Kelompok Kerja Guru (KKG) se Kota Tasikmalaya adalah untuk melatihkan teknik

Berdasarkan data Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah terdapat 457 SMP di Kota Tasikmalaya yang beberapa diantaranya terletak di daerah agak terpencil yang

Memperhatikan kondisi sekolah dengan keberadaan laboratorium yang memadai namun program pelatihan penggunaan software-software matematika dalam pembelajaran pada

Top notes: jeruk keprok, kumquat, pink pepper Heart notes: ketumbar, freesia, kapulaga Base notes: aroma kulit, pohon Jacaranda Wewangian dikategori yang

Perkirakan tekanan suara sumber untuk dalam ruangan dihitung dengan tidak memasukkan waktu. dengung [4 (w1+

Golongan etnik berhubungan dengan gaya hidup dan kebiasaan dalam masyarakat, yang dapat mengakibatkan perbedaan di dalam angka kesakitan (Notoatmodjo, 2011). Terdapat pola