47 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk kedalam corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan majalah SWA pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012,dan 2013 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 berjumlah 172 perusahaan. Sedangkan sampel perusahaan dipilih dengan kriteria purposive samplingperusahaan yang masuk kedalam corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)kemudian masuk kedalam rating atau kategori most trusted companiesserta terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Sehingga sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria berjumlah 42 perusahaan.
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
Perusahaan 1 Perusahaan yang masuk CGPI 2009-2013 172 2 Trusted Company&Fair Tusted Company2009-2013 -62 3
Perusahaan yang masuk CGPI tetapi belum listing di
BEI Tahun 2009-2013 -68
48 Tabel 4.2
Daftar Sampel Penelitian
No. Tahun Nama Perusahaan
Index CGPI 2009
Rating
1 2009 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 86
Most Trusted Company
2 2009 PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 91.4
Most Trusted Company
3 2009 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 91.7
Most Trusted Company 4 2009 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 89.04 Most Trusted Company 5 2009 PT. United Tractors Tbk. 86.9 Most Trusted Company
6 2010 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 86.2
Most Trusted Company
7 2010 PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 91.5
Most Trusted Company
8 2010 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 91.8
Most Trusted Company
9 2010 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) 85.4
Most Trusted Company
10 2010 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) 85.7
Most Trusted Company
11 2010 PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. 85.2
Most Trusted Company 12 2010 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 89.1 Most Trusted Company 13 2010 PT. United Tractors Tbk. 87.4 Most Trusted Company
14 2011 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 86.6
Most Trusted Company
15 2011 PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 89.9
Most Trusted Company
16 2011 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 91.9
Most Trusted Company
17 2011 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) 85.8
Most Trusted Company
18 2011 PT. Bank OCBC NISP Tbk. 85.9
Most Trusted Company
19 2011 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) 85.9
Most Trusted Company
49 Company 21 2011 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 89.6 Most Trusted Company 22 2011 PT. United Tractors Tbk. 87.8 Most Trusted Company
23 2012 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 88.7
Most Trusted Company
24 2012 PT. Bank Central Asia Tbk. 85.3
Most Trusted Company
25 2012 PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 89.8
Most Trusted Company
26 2012 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 91.9
Most Trusted Company
27 2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) 86.1
Most Trusted Company
28 2012 PT. Bank OCBC NISP Tbk. 86
Most Trusted Company
29 2012
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. 85.6
Most Trusted Company
30 2012 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) 85.4
Most Trusted Company
31 2012 PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 85.9
Most Trusted Company 32 2012 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 90.6 Most Trusted Company 33 2012 PT. United Tractors Tbk. 85 Most Trusted Company
34 2013 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 88.9
Most Trusted Company
35 2013 PT. Bank Central Asia Tbk. 86.1
Most Trusted Company
36 2013 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 92.4
Most Trusted Company
37 2013 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) 87.2
Most Trusted Company
38 2013 PT. Bank OCBC NISP Tbk. 86.2
Most Trusted Company
39 2013
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. 86.4
Most Trusted Company
40 2013 PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 85.4
Most Trusted Company
41 2013 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. 85.2
Most Trusted Company
42 2013 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 90.7
Most Trusted Company
50 4.2 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian yang dimasukkan dalam penelitian ini. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu CGC dan dependen adalah kinerja perusahan antara lain ROA, ROE, ROI, TOBIN’S Q. Statistik deskriptif untuk variabel-variabel penelitian tersebut disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
GCG 42 85.00 92.40 87.7452 2.42268
ROA 42 1.20 16.50 6.2424 5.07502
ROE 42 .10 29.50 17.6095 6.95325
TOBINSQ 42 .90 15.90 1.7667 2.28566
Valid N (listwise) 42
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Dari hasil uji statistik seskriptif pada tabel 4.3 menggambarkan deskripsi variabel-variabel secara statistik dalam penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan, mean adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan banyaknya data, sementara standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data degan banyaknya data. Tabel 4.3 menunjukkan deskriptif variabel
51
penelitian dengan jumlah data setiap variabel yang valid sebanyak 42 sebagai berikut:
a. Variabel GCG mempunyai nilai minimum sebesar 85 dan nilai maksimum 92,40. Mean GCG adalah 87,7452 dengan standar deviasi 2.42268.
b. Variabel ROA mempunyai nilai minimum sebesar 1,20 dan nilai maksimum 16,50. Mean ROA adalah 6,2424 dengan standar deviasi 5,07502.
c. Variabel ROE mempunyai nilai minimum sebesar 0,10 dan nilai maksimum 29,50. Mean ROE adalah 17,6095 dengan standar deviasi 6,95325.
d. Variabel Tobin’s Q mempunyai nilai minimum sebesar 0,90 dan nilai maksimum 15.90. Mean Tobin’s Q adalah 1.7667 dengan standar deviasi 2.28566
52
4.3 ANALISIS HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual (ROA) Unstandardized Residual (ROE) Unstandardized Residual (TOBINSQ) N 42 42 42
Normal Parametersa Mean .0000000 .0000000 .0000000
Std. Deviation 5.03321841 6.37418366 .20949266 Most Extreme Differences Absolute .184 .114 .197 Positive .184 .114 .197 Negative -.139 -.094 -.194 Kolmogorov-Smirnov Z 1.195 .738 1.274
Asymp. Sig. (2-tailed) .115 .647 .078
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.4 Uji Kolmologrov smimov (K-S) menunjukkan bahwa angka probabilitas signifikansi untuk variabel ROAsebesar 0,115, ROE sebesar 0,647 dan Tobin’s Q sebesar .078. Maka nilai probabilitas untuk variabel ROA, ROE dan Tobin’s Q nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05 atau 5%. Dengandemikian data variabel residual tersebut yang digunakan dalam penelitianini berdistribusi normal.
53
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menunjukkan dalam sebuah model regresi linier berganda terdapat kesalahan pengganggu pada periode waktu dengan kesalahan pada periode waktu sebelumnya. Model regresi yang baik bebas dari autokorelasi.Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW-test).
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi ROA Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .128a .016 -.008 5.09575 1.994 a. Predictors: (Constant), GCG
b. Dependent Variable: ROA
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi ROE
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .400a .160 .139 6.45337 2.055 a. Predictors: (Constant), GCG
54 Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi Tobin’s Q
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .118a .014 -.011 .21210 1.760 a. Predictors: (Constant), GCG
b. Dependent Variable: TOBINSQ
Dari hasil pada tabel 4.5, 4.6 dan 4.7 di atas, dihasilkan Durbin Watson (ROA) sebesar 1.944. Nilai ini akan dibandingkan dengan DW tabel dengan jumlah sampel 42, jumlah variabel bebas 1 dan tingkat kepercayaan 5% di dapat nilai bebas bawah (dl) = 1.6345 dan batas atas (du) = 1.6794. Oleh karena itu nilai DW ROA 1.944 lebih besar dari batas atas (du) = 1.6794 dan kurang dari (4-du) = 2,3206, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Kemudian variabel dependen ROE batas atas (du) = 1.6794 <2.055 durbin watson (DW) dan variabel Tobin’s Q batas atas (du) = 1.679<1.760 sehingga variabel ROE dan Tobin’s Q bebas autokorelasi.
Hasil Uji Heterokedasitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
55
disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian untuk mendeteksi atau tidaknya heterokedastisitas dengan cara melihat grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan nilai residualnya SRESID.
Tabel 4.8
56 Tabel 4.9
57 Tabel 4.10
Hasil Uji Heterokedasitas Tobin’s Q
Berdasarkan gambar plot pada tabel 4.8, 4.9, dan 4.10 terlihat bahwa plot residual untuk ROA, ROE dan Tobins Q tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu.Jadi kesimpulannya bahwa untuk ROA, ROE, dan Tobin’sQ bebas heterokedastisitas
58
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas ROA
Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) GCG 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ROA
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas ROE
Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) GCG 1.000 1.000
59 Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinearitas Tobin’s Q
Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) GCG 1.000 1.000
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.11, 4.12, dan 4.13 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) di atas 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
4.4 Hasil Uji-t (Uji Signifikan Parsial)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial atau individu mengenai bagaimana pengaruh good corporate governanceGCG (X) terhadap ROA ( ) ROE ( ) dan Tobin’s Q ( ). Dasar pengambilan keputusan adalah jika probabilitasnya lebih besar dari 0,05, maka diterima dan ditolak. Sedangkan jika probabilitasnya lebih kecil atau sama dengan 0,05, maka ditolak dan diterima.
Dari uji signifikansi parsial (uji-t), dapat diperoleh nilai probabilitas dari masing-masing variabel dependen sehingga dapat
60
menguji hipotesis yang telah diajukan. Berikut adalah hasil dari pengujian signifikansi parsial (uji-t) tersebut:
Terhadap variabel dependen ROA
Tabel 4.14 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -17.301 28.834 -.600 .552 GCG .268 .328 .128 .817 .419
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : hasil Olah Data SPSS 2015
a. Hipotesis Pertama
Hipotesis Pertama , variabel GCG berpengaruh positif terhadap ROA. Dari hasil pengujian diperoleh nilai sebesar 0,817 dengan tingkat signifikansi 0,419(p > 0,05). Maka variabel GCG tidak berpengaruh positif terhadap ROA atau tidak terdukung.
61
Terhadap variabel dependen ROE
Tabel 4.15 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -83.006 36.516 -2.273 .028 GCG 1.147 .416 .400 2.756 .009
a. Dependent Variable: ROE Sumber : hasil Olah Data SPSS 2015
b. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua, variabel GCG berpengaruh positif terhadap ROE. Dari hasil pengujian diperoleh nilai sebesar 2.756 dengan tingkat signifikansi 0,009 (p < 0,05). Maka variabel GCG berpengaruh positif terhadap ROE atau atau didukung
62
Terhadap variabel dependen Tobin’s Q Tabel 4.16 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.742 1.200 -.618 .540 GCG .010 .014 .118 .749 .458
a. Dependent Variable: TOBINSQ Sumber : hasil Olah Data SPSS 2015
c. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga, variabel GCG tidak berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q. Dari hasil pengujian diperoleh nilai sebesar 0,749 dengan tingkat signifikan 0,458. Maka variabel GCG tidak berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q atau tidak dapat didukung.
4.5 INTERPRETASI HASIL
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
good corporate governance tidak berpengaruh terhadap ROA, sedangkan
good corporate governance berpengaruh terhadap ROE dan good corporate governance tidak berpengaruh terhadap Tobin’s Q.
63
4.5.1 Pengaruh good corporate governance terhadap ROA
Dari hasil pengujian terhadap hipotesis 1 diketahui GCG tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan ROA terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Jangka waktu GCG lebih bersifat jangka panjang sehingga tidak dapat diukur kesuksesanya dalam waktu singkat, sedangkan ROA lebih bersifat jangka pendek dimana hasil yang dicapai dapat langsung dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan.
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Klapper dan Love (2002) menemukan adanya hubungan positif antara
corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan
Return On Assets (ROA) dan Tobin’s Q. Namun hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sayidah (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara good corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diproksi dengan Profit Margin, ROA, ROE dan ROI.
4.5.2 Pengaruh good corporate governance terhadap ROE
Dari hasil pengujian terhadap hipotesis kedua diketahui bahwa GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Hal ini karena memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari (5%). Hasil ini dapat disebabkan karena indeks skor GCG yang tinggi meningkatkan
64
kepercayaan investor sehingga modal tidak terlalu tinggi sehingga ROE ikut meningkat dan penerapan GCG mempengaruhi kinerjaoperasional perusahaan.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh oleh Darmawati dkk (2004) menunjukkan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antaracorporate governance indexdanTobin’s Q. Tapi, ada
hubunganpositif yang signifikan antaracorporate governance index
danreturn on equity.Wati (2012) menunjukkan bahwa praktek GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROE dan NPM.Prasinta (2012) dalam penelitiannya berjudul pengaruh
good corporate governance terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan positif antara good corporate governance dengan return on asset (ROA)dan tobin’s, sedangkan, terdapat hubungan positif antara good corporate governance dengan return on equity (ROE).
4.5.3 Pengaruh good corporate governance terhadap Tobin’s Q
Dari hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga diketahui penerapan GCG tidak berpengaruh terhadap tobin’s Q karena memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari (5%) maka hipotesis ketiga ditolak. Hal ini disebabkan karena pasar Indonesia kurang memperhatikan penerapan GCG di perusahaan sehingga pemegang saham dan investor kurang aktif dalam memberdayakan diri.
65
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Darmawati dkk (2004) menunjukkan bahwatidak adahubungan yang signifikan antaracorporate governance indexdanTobin’s Q. Tapi, ada hubunganpositif
yang signifikan antaracorporate governance index danreturn on equity.Hidayah (2008) penelitian yang bertujuan untuk membuktikan pengaruh corporate governance yang diterapkan dalam suatu perusahaan dengan kinerja perusahaan yang bersangkutan, dan membuktikan pengaruh pengungkapan wajib dan ketepatan waktu penyampaian informasi
corporate governance dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan corporate governance tidak mempengaruhi kinerja pasar perusahaan yang diproksi dengan Tobin’s Q. Prasinta (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa implementasigood corporate governancetidak terdapat hubungan positif antara good corporate governance dengan return on asset, terdapat hubungan positif antara good corporate governance dengan return on equity, dan tidak terdapat hubungan positif anatra good corporate governancedengan tobin’s Q.
Sedangkan penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Klapper dan Love (2002) menemukan adanya hubungan positif antara
corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan