• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan. impressions in order to give meaning to their environtment.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan. impressions in order to give meaning to their environtment."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Individu menggunakan panca indra untuk mengenal lingkungan, sentuhan, pendengaran, pengecapan, dan pemantauan. Mengorganisasikan informasi dari lingkungan berarti dinamakan persepsi (Gibson dkk, 2007). Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan – kesan sensoris mereka guna memberikan ari bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri (Robbins dkk, 2007)

(Robbins dkk, 2007) menyatakan bahwa : “perception can be defined as a process by which individuals organize and interpret their sensory impressions in order to give meaning to their environtment.”

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dalam penelitian yang dimaksud persepsi adalah proses nyata setiap orang dalam memahami setiap informasi melalui lingkungannya melalui panca indranya.

(2)

2. Pemilihan Persepsi

Seseorang yang bereaksi terhadap stimulus akan bergantung pada sebagaimana stimulus yang bersangkutan diproses. Pemrosesan informasi mengacu pada proses suatu stimulus yang diterima, ditafsirkan, disimpan di dalam ingatan dan akhirnya diambil kembali. Cara menyeleksi semua stimulus tersebut dijelaskan oleh prinsip-prinsip pemilihan persepsi sebagai berikut :

a. Factor perhatian dari luar, yang meliputi: intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan dan hal-hal baru berikut ketidakasingan.

b. Factor – factor dari dalam. Beberapa factor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain proses belajar (learning), motivasi, dan kepribadian

3. Jenis-jenis Persepsi

Berdasarkan Ensiklopedia bebas (Wikipedia, 2010) proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang diperoleh indra menyebabkan persepsi menjadi beberapa jenis yakni :

a. Persepsi Visual didapatkan dari indra penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

b. Persepsi Auditor didapatkan dari indra pendengaran yaitu telinga. c. Persepsi Perabaan didapatkan dari indra taktil yaitu kulit

(3)

d. Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan didapatkan dari panca indra penciuman atau hidung.

e. Persepsi Pengecapan atau rasa adalah pengecapan yang didapatkan dari indra pengecapan atau lidah.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut (Suryani dkk,2004) factor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pelaku Persepsi

Bila seseorang memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sarat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari persepsi individual itu. Karakteristik pribadi yang lebih mempengaruhi perseptif adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi)

b. Target

Karakteristik dalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang akan dipersepsikan. Target tidak berdiri sendiri hubungan antara target dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti kecenderungan kita untuk mengelompokan benda-benda yang berdekatan atau mirip. Hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, kedekatan merupakan factor dari target yang membentuk cara kita memandang atribut tersebut.

(4)

c. Situasi

Objek-objek atau peristiwa seta unsur-unsur lingkungan akan mempengaruhi persepsi-persepsi kita. Suatu objek dan peristiwa yang dapat mempengaruhi persepsi adalah waktu, lokasi, keadaan atau tempat kerja, keadaan social atau setiap jumlah factor situasional.

5. Teknik-Teknik Yang digunakan Dalam Menilai Persepsi

a. Persepsi Selektif

Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.

b. Efek Halo

Efek halo adalah membuat sebuah gambaran umum tentang seseorang individu sebuah karakteristik. Ketika membuat sebuah kesan umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik , seperti kepandaian, keramahan, atau penampilan, efek halo sedang bekerja. Kenyataan akan efek halo diperkuat dalam sebuah penelitian, yaitu saat para pelaku diberi daftar sifat seperti pandai, mahir, praktis, rajin, dan ramah, kemudian diminta untuk mengevaluasi individu dengan sifat-sifat tersebut diberlakukan. Ketika sifat-sifat itu digunakan, individu tersebut dinilai bijaksana, humoris, popular, dan imajinatif. Ketika daftar yang sama dimodifikasi diperoleh serangkaian persepsi yang sama sekali berbeda.

(5)

c. Efek Kontras

Evaluasi dari karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh pemandingan dengan orang-orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik-karakteristik yang sama

d. Proyeksi

Karakteristik-karateristik sendiri ke orang lain e. Bersterotipe

Menilai seseorang atas dasar persepsi seseorang terhadap kelompok seseorang itu.

6. Pemrosesan Informasi Konsumen

Pemrosesan informasi konsumen adalah proses dimana para konsumen diekspos untuk menerima informasi, menjadi terlibat dengan informasi tersebut, memperhatikan informasi, memahami informasi, mengiatkan, dan mencari kembali untuk digunakan dimasa mendatang.

Terdapat tiga factor penting yang mempengaruhi pemrosesan informasi, yaitu :

a. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana individu diekspos untuk menerima informasi memperhatikan informasi, dan memahaminya.

(6)

b. Tingkat Keterlibatan Konsumen

Keterlibatan konsumen akan mempengaruhi apakah konsumen akan bergeser dari eksposur ke perhatian, dan akhirnya sampai pada tahap pemahaman persepsi. Keterlibatan konsumen adalah pribadi yang dirasakan penting dan minat konsumen terhadap perolehan, konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Dengan semakin meningkatnya keterlibatan konsumen, mereka memiliki motivasi yang lebih besar untuk memperhatikan, memahami dan mengelaborasi informasi tentang pembelian.

c. Memori

Memori memainkan peranan penting pada setiap tahapan persepsi. Memori memandu proses eksplosur dan perhatian dengan membiarkan konsumen mengantisipasi rangsangan yang mereka hadapi. Memori juga membantu proses pemahaman konsumen dengan menyimpan pengetahuan tentang lingkungan.

(7)

B. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Wajib Pajak

Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Wajib pajak tersebut meliputi : a. Orang Pribadi

Orang pribadi yang mempunyai penghasilan diatas PTKP, termaksud orang pribadi yang memperoleh penghasilan dari satu pemberi kerja yang tidak menjalankan usaha atau mempunyai pekerjaan bebas, wanita kawin yang dikenakan pajak terpisah karena hidup terpisah dari suaminya berdasarkan keputusan hakim dan melakukan perjanjian pemisahan penghasilan harta

b. Wajib Pajak Badan

Merupakan kesatuan sekumpulan orang dan atau modal baik yang melakukan usaha maupun tidak. Wajib pajak badan meliputi : Perseroan (perseroan terbatas, perseroan komanditer, dll),

(8)

BUMN/BUMD, firma, kongsi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, koperasi, organisasi (massa, sosial, politik, dll), BUT (Badan Usaha Tetap), lembaga, bentuk badan lainnya.

3. Pengertian dan Fungsi NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan oleh Direktorat Jendral Pajak kepada Wajib Pajak (WP) sebagai sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau indentitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

NPWP terdiri dari 15 (lima belas) digit dimana 9 (sembilan) digit pertama menunjukan kode spesifik WP, 3 (tiga) digit berikutnya menunjukan kode KPP (Kantor Pelayanan Pajak), sementara 3 (tiga) digit terakhir adalah kode cabang WP. Contoh : 59.442.293.3-411.000

NPWP adalah suatu bentuk registrasi yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak kepada orang pribadi atau badan yang mendaftarkan diri untuk dikukuhkan sebagai Wajib Pajak.

Adapun manfaat dari NPWP adalah : a. Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak

b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan

c. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan d. Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian

(9)

e. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi – instansi tertentu yang mewajibkan pencatuman NPWP dalam dokumen yang diajukan. Misal : Dokumen Impor (PPUD, PIUD). Setiap WP hanya diberikan satu NPWP

Ada pula beberapa manfaat lainnya dengan kita memperoleh kepemilikan NPWP, diantaranya :

a. Sebagai pembayaran pajak dimuka (angsuran/kredit pajak) atas fiskal luar negeri yang dibayar sewaktu wajib pajak bepergian luar negeri b. Sebagai salah satu syarat pembuatan rekening giro di bank

c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan ketika melakukan pengurusan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

d. Untuk mendapatkan kredit di perbankan

e. Untuk membantu kelancaran usaha (mempermudah pembayaran ke rekan bisnis karena dapat memiliki rekening giro di Bank)

f. Mempermudah perolehan pinjaman modal kerja (jika peminjam >50 juta maka membutuhkan NPWP)

g. Dengan memiliki NPWP dan menjadi PKP dan dapat mengkreditkan pajak masuk PPN

Mereka yang berhak memiliki NPWP adalah : a. Pemilik tanah dan bangunan mewah

b. Pemilik mobil mewah c. Pemilik kapal pesiar

(10)

e. Orang asing

f. Pegawai tetap yang berpenghasilan di atas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan lain-lain, yang belum ber-NPWP

4. Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP

a. Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP, untuk diberikan NPWP. b. Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhada

dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

c.

tempat usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.

d. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi akhir bulan berikutnya.

(11)

e. WP Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh NPWP.

5. Penerbitan NPWP Secara Jabatan

KPP dapat menerbitkan NPWP secara jabatan, apabila WP tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP. Bila berdasarkan data yang dimiliki memperoleh NPWP maka terhadap wajib pajak yang bersangkutan dapat diterbitkan NPWP secara sepihak oleh Direktorat Jenderal Pajak.

6. Syarat – Syarat Untuk Memperoleh NPWP

a. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi

surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.

b. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :

1) Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi 2) Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari

(12)

c. Untuk WP Badan :

1) Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;

2) Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;

3) Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.

d. Unt

1) Fotokopi KTP bendaharawan;

2) Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.

e. Unt

1) Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation; 2) Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;

3) Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation.

Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tida foto kopi surat keterangan terdaftar. Apabila permohonan

(13)

ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.

7. Tata cara mendaftarkan diri dan melaporkan usaha bagi wajib pajak

a. Mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan kelengkapannya

b. Menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak/KP4 setempat

8. Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP

Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Pengukuha denga 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

9. Syarat Penghapusan dan Pencabutan NPWP

a. WP meninggal dunia dan tidak meninggalka

adanya fotokopi yang berwenang;

b. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan adany catatan sipil;

(14)

c. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Apabila sudah selesai dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh para ahli waris;

d. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran yang dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;

e.

statusnya sebagai BUT, disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP;

f. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP.

10. Pengertian-Pengertian Dalam Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam membicarakan perpajakan akan dijumpai pengertian atau istilah baku seperti yang tercantum dalam pasal I UU No. 28 Tahun 2007. Pengertian dan istilah tersebut meliputi :

a. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

b. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,

(15)

perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

c. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.

d. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

e. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang- Undang ini.

(16)

f. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1(satu) Tahun Pajak.

g. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

h. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

i. Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

j. Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat

(17)

ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang.

k. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

l. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.

m. Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak ditambah dengan pokok pajak yang terutang dalam Surat Tagihan Pajak karena Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang dipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri, dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak, yang dikurangkan dari pajak yang

(18)

terutang. Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.

n. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja.

o. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

p. Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.

(19)

q. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

r. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

s. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran penulisan dan penghitungannya. t. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian

tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. u. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang

(20)

penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.

v. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

w. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak. Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan terhadap hal-hal yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat diajukan gugatan. Putusan Peninjauan Kembali adalah putusan Mahkamah Agung atas permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Wajib Pajak atau oleh Direktur Jenderal Pajak terhadap Putusan Banding atau Putusan Gugatan dari badan peradilan pajak.

x. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pengembalian pendahuluan kelebihan pajak untuk Wajib Pajak tertentu. Surat Keputusan

(21)

Pemberian Imbalan Bunga adalah surat keputusan yang menentukan jumlah imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak.

y. Tanggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal disampaikan secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan disampaikan secara langsung. Tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima secara langsung.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kat a lain , j ika Anda selalu m em bayangkan pikir an yan g negat if. – kecew a, gagal, m ar ah, selalu m enyalahkan or ang lain , fr ust asi,

&enurut Keputusan &enteri Kesehatan #epublik $ndonesia 'o (()*+&'K!+!K+-+//0 1entang !tandar Pelayanan %armasi Di #umah !akit, Pelayanan $nformasi Obat

dilakukan oleh Dokter Hewan berwenang di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner yang didukung dengan pemeriksaan dan pengujian terhadap cemaran mikroba, residu,

Kualitas Argumen dan Isyarat Periferal memiliki pengaruh positif terhadap Kredibilitas Ulasan atas video ulasan yang diberikan oleh GadgetIn, sehingga ketika

c. Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan aktiva tetap. Perusahaan dianjurkan untuk

oh’ya Untuk membunuh atau memblokir koneksi komputer target sepenuhnya, klik kanan pada salah satu komputer yang ada di daftar dan pilih "Drop Hosts Selected". Ya

POLA PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL INDUSTRI MENENGAH DI SUMATERA DAN KALIMANTAN TAHUN 2018. KABUPATEN WAY KANAN,

Perbedaan pada penelitian ini yaitu perbedaan model dengan menggunakan kecerdasan sebagai variabel bebas dan memposisikan kesempatan sebagai variabel moderasi serta