• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. Hasil dan Pembahasan"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

4.1Pengumpulan Data

Sebagai tahap awal dari pengembangan produk adalah pengumpulan data, hal ini sangatlah penting. Pengumpulan data dilakukan agar keinginan dari pelanggan dapat digambarkan secara garis besar dan diintegrasikan dengan rancangan produk awal yang akan kita buat. Data-data yang dikumpulkan didapatkan dari ide rancangan atau konsep awal, data-data kebutuhan pelanggan atau hasil survei, juga masukan-masukan dari para ahli.

4.1.1Perancangan Produk

Tahap awal dari perancangan produk adalah proses perencanaan produk, maka tahap awal yang harus dilakukan adalah membuat pernyataan misi proyek yang nantinya digunakan untuk memulai tahapan-tahapan lainnya dalam pengembangan produk.

Pernyataan misi adalah penulisan rancangan awal ide proyek, dalam hal ini adalah motor tanpa panas dan hujan. Pernyataan ini berisi mengenai seperti apa kira-kira motor tersebut akan dibuat, tujuan awal dibuatnya motor tersebut, dan juga target pasar yang akan dituju. Pernyataan awal ini masih dalam bentuk garis besar,

(2)

yang selanjutnya akan dispesififkasikan dan disesuaikan dengan keinginan pelanggan.

Adapun pernyataan misi untuk pengembangan body motor pada motor yang ada saat ini dapat dilihat pada tabel pernyataan misi dibawah ini.

Tabel 4.1 Pernyataan Misi Motor Tahap Motor Tahap

Uraian Produk :

Rancangan motor, dimana pengendara tidak lagi perlu menggunakan jas hujan disaat panas dan tidak lagi terkena panas di siang hari. Motor dirancang dengan menggunakan penutup dengan pintu rolling serta penutup kaki, sehingga kaki pengendara tidak basah baik saat jalan atau saat berhenti.

Perancangan rangka awal menggunakan rangka Yamaha Mio dan Honda Vario. Penutup utama menggunakan bahan fiberglass, sehingga dapat meminimalkan biaya produksi.dengan bagian depan terbuat dari kaca plastik bening. Ditambah dengan perlengkapan yang penting yaitu wiper.

Sasaran Utama :

Menghindarkan pengguna motor dari hujan dan panas matahari.

Menghindarkan dan mengurangi pengendara motor dari basah dibeberapa tempat yaitu : lengan, celana, dan kaki.

Pembaharuan alat transportasi umum. Pasar Target :

Pengendara motor di berbagai kalangan masyarakat. Restaurant untuk delivery.

Alat transportasi umum. Asumsi dan Batasan :

Biaya yang dapat dijangkau konsumen sampai dengan lebih kurang 20 juta rupiah. Bahan yang digunakan diharapkan tidak mahal tetapi dengan kualitas yang cukup

baik.

Beberapa bahan pelengkap diasumsikan memesan dari produsen tertentu dengan beberapa asumsi harga.

Stakeholder : Produsen Dealer Konsumen :

- Pelajar dan mahasiswa - Masyarakat menengah

(3)

4.1.2Pendataan dan Identifikasi kebutuhan pelanggan

Pendataan yang dilakukan untuk tahap identifikasi kebutuhan pelanggan dilakukan dengan beberapa cara yaitu penyebaran kuisioner, kelompok diskusi, interview face to face, dan menggunakan email kepada pengguna kendaraan beroda dua.

Wawancara dilakukan dengan memilih pengguna kendaraan beroda dua diberbagai tempat di Jakarta secara acak. Wawancara awal dilakukan terhadap 100 responden dengan berbagai cara, sebagian besar menggunakan kuisioner dan interview langsung untuk daerah Jakarta dan sekitarnya dan sebagian kecil menggunakan email untuk daerah diluar Jakarta. Tujuannya adalah agar data yang didapat cukup dapat mewakili terutama daerah Jakarta dan beberapa kota seperti Bandung, Surabaya dan Bali.

Kebutuhan-kebutuhan yang diidentifikasi dari kuisioner maupun interview secara langsung berupa keluhan-keluhan pengguna kendaraan beroda dua saat ini, terutama dalam menghadapi cuaca alam tropis di Indonesia yang selalu terjadi rutinitas hujan dan panas pada bulan-bulan tertentu. Selain itu diidentifikasikan keinginan-keinginan dari pengguna kendaraan beroda dua untuk berbagai macam hal seperti keamanan, kenyamanan, dan entertainment.

Proses wawacara langsung dilakukan dengan survei ke berbagai tempat di daerah Jakarta dan mewawancara pengguna secara langsung ditempat. Tempat-tempat yang dikunjungi seperti, restoran fast food (bagian delivery), tempat parkir motor kampus, perbelanjaan, pertokoan dan di bawah jembatan dan halte bus di saat

(4)

hujan turun. Wawancara dilakukan di tempat dan keadaan seperti itu karena dapat ditemukan berbagai kalangan pengguna kendaraan beroda dua, baik dari siswa, mahasiswa, karyawan, maupun petugas pesan antar dan tentunya mereka memiliki berbagai keluhan serta saran-saran yang cukup baik sebagai bahan referensi.

Contoh pertanyaan atau kuisioner yang diajukan baik dengan wawancara secara langsung, kuisioner, dan email terhadap responden dapat dilihat pada tabel 4.2.

(5)

Tabel 4.2 Kuisioner Customer Needs

Kuisioner ini kami buat dengan tujuan mengetahui kebutuhan, keinginan serta keperluan pelanggan akan hal-hal yang berhubungan dengan motor, untuk pengembangan daripada motor tersebut.

1. Apakah anda seorang pengendara motor ?

□ Ya □ Tidak 2. Motor jenis apa yang anda kendarai ?

3. Apakah anda merasa kesulitan disaat hujan ?

□ Ya □ Tidak

4. Hal apa yang menyebabkan anda merasa kesulitan ?

5. Apakah anda merasa terganggu disaat panas ?

□ Ya □ Tidak

6. Hal apa yang menyebabkan anda merasa terganggu ?

7. Jika ada motor yang dapat menghindarkan anda dari hujan ataupun panas, gambaran seperti apa yang ada pada pikiran anda ?

8. Apakah anda berminat untuk memiliki, jika ada motor yang dapat menghindarkan anda dari panas dan hujan?

□ Ya □ Tidak

9. Jenis motor apa yang paling anda inginkan untuk implementasi no.7 ? Kenapa ?

10. Optional apakah yang ingin anda tambahkan jika anda memiliki motor yang dapat menghindarkan anda dari hujan ataupun panas ?

11. Berapakah harga yang pantas untuk motor dengan spesifikasi menurut pemikiran anda setelah no.7,9,dan 10 digabungkan ?

Terima kasih, atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini. Kami harap anda bersedia untuk di follow up lebih lanjut jika kami memerlukan data lain, karena pendapat anda sangat kami butuhkan untuk kelangsungan penelitian ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis

Nama : No. Telp :

(6)

4.1.3Intepretasi Kebutuhan Pelanggan

Dari hasil kuisioner baik secara langsung, email kepada responden, maka dapat diintepretasikan menjadi beberapa kebutuhan yang adalah terjemahan dari data mentah pelanggan maka didapatlah hasil intepretasi kebutuhan dari wawancara yang dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 4.3 Tabel Intepretasi Kebutuhan Pelanggan No Kebutuhan 1 Menghindarkan pengendara dari panas dan hujan

2 Menghindarkan pengendara dari cipratan air pada kaki 3 Tidak perlu lagi berhenti untuk mengenakan jas hujan 4 Saluran udara

5 Bagasi 6 Alarm anti maling

7 Audio atau radio

8 Tambahan panjang kursi 9 Perawatan mudah 10 Aman dikendarai 11 Nyaman digunakan 12 Bentuk yang menarik 13 Aerodinamis 14 Berat kendaraan 15 Bahan yang kuat

16 Area parkir yang minimum 17 Mudah bermanuver atau berbelok

18 Pintu geser yang tidak memakan tempat 19 Warna yang menarik

(7)

4.1.4Penentuan Jumlah Sampel

Penentuan jumlah sampel untuk survei diasumsikan bahwa pengguna motor di Jakarta sangat banyak, maka dilakukan penentuan jumlah responden dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

• Tingkat kepercayaan adalah 95% dengan nilai ini maka tingkat kepercayaan dapat dikatakan tidak terlalu besar atau kecil.

Margin of error (e) = 5%, nilai error maksimum adalah 5%, maka data yang didapat tidak akan menyimpang terlalu jauh dari nilai rata-ratanya.

• Nilai Z = 1,96 nilai ini didapatkan dari tabel Z (A4)

• Jumlah populasi pengguna motor di Indonesia tidak diketahui.

Dengan beberapa asumsi diatas, maka jumlah sampel untuk survei dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

385 16 , 384 07 , 0 4 96 , 1 4 2 2 2 2 ≈ = × = Ζ = e n

Dengan perhitungan di atas, didapatkan jumlah responden kuisioner adalah 385 responden.

4.1.5Survei Tingkat Kepentingan Kebutuhan Pelanggan

Survei dilakukan dengan menyebarkan kuisioner langsung, via email maupun face to face sampai mendapatkan 400 responden pengguna motor. Dengan hal-hal yang ditanyakan adalah variabel kebutuhan hasil intepretasi kebutuhan pelanggan yang telah dirangkum sebelumnya dan beberapa tambahan yang dianggap penting.

(8)

Berikut ini adalah contoh form kuisioner survei tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan.

Tabel 4.4 Kuisioner Tingkat Kepentingan

Nama : No. Telp :

Daerah Tinggal : Email :

Berikut ini, beberapa kebutuhan dari konsumen motor yang telah kami survei sesuai dengan konsep motor kami, yaitu motor yang dapat menghindarkan anda dari hujan dan panas. Berikanlah tanda ( √ ) pada tingkat kepetingan, sesuai dengan pemikiran anda.

(dimana rate kepentingan adalah 1 sangat tidak penting dan 5 sangat penting )

Terima kasih, atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini. Kami harap anda bersedia untuk di follow up lebih lanjut jika kami memerlukan data lain, karena pendapat anda sangat kami butuhkan untuk kelangsungan penelitian ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis

No Kebutuhan Tingkat Kepentingan

1 Menghindarkan pengendara dari panas dan hujan 2 Menghindarkan pengendara dari cipratan air pada kaki 3 Tidak perlu lagi berhenti untuk mengenakan jas hujan 4 Saluran udara

5 Bagasi

6 Alarm anti maling 7 Audio atau radio 8 Tambahan panjang kursi 9 Perawatan mudah 10 Aman dikendarai 11 Nyaman digunakan 12 Bentuk yang menarik 13 Aerodinamis 14 Berat kendaraan 15 Bahan yang kuat 16 Area parkir yang minimum 17 Mudah bermanuver atau berbelok

18 Pintu geser yang tidak memakan tempat 19 Warna yang menarik

(9)

4.1.6Pengolahan dan Pengujian Data

Setelah survei dilakukan maka didapatkanlah hasil rata-rata bobot yang diberikan. Berikut ini adalah hasil rangkuman bobot hasil survei.

Tabel 4.5 Tabel Rata-rata Bobot Kepentingan Kebutuhan Pelanggan

No Kebutuhan Bobot kepentingan

1 Menghindarkan pengendara dari panas dan hujan 4 2 Menghindarkan pengendara dari cipratan air pada kaki 4 3 Tidak perlu lagi berhenti untuk mengenakan jas hujan 4

4 Saluran udara 4

5 Bagasi 4

6 Alarm anti maling 4

7 Audio atau radio 3

8 Tambahan panjang kursi 3

9 Perawatan mudah 4

10 Aman dikendarai 5

11 Nyaman digunakan 5

12 Bentuk yang menarik 4

13 Aerodinamis 4

14 Berat kendaraan 4

15 Bahan yang kuat 4

16 Area parkir yang minimum 4

17 Mudah bermanuver atau berbelok 4

18 Pintu geser yang tidak memakan tempat 3

(10)

Dengan hasil yang didapat dari 400 responden ini, perlu dilakukan pengujian validitas. Pengujian validitas yang digunakan adalah uji Alpha Cronbach menggunakan bantuan program SPSS, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Ringkasan Kasus yang Diproses

N %

Cases Valid 400 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 400 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.7 Statistik Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items

.631 19

Tabel 4.8 Item-total Statistics Survei ke-2

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 72.7275 30.860 .124 .630 VAR00002 72.8875 30.185 .176 .624 VAR00003 72.8825 30.710 .110 .633 VAR00004 73.1925 30.868 .118 .630 VAR00005 73.3250 29.548 .211 .620 VAR00006 73.1525 30.932 .094 .634 VAR00007 73.9625 29.099 .173 .629 VAR00008 74.2850 27.442 .424 .588 VAR00009 72.5450 30.504 .215 .620 VAR00010 72.3400 30.641 .348 .614 VAR00011 72.3875 31.045 .220 .621 VAR00012 72.8925 29.239 .269 .612 VAR00013 73.1425 29.852 .249 .615 VAR00014 73.2225 30.063 .180 .624 VAR00015 72.8350 29.492 .273 .612 VAR00016 73.2925 28.248 .320 .604 VAR00017 72.8275 29.958 .255 .615 VAR00018 74.1600 27.558 .334 .601 VAR00019 73.4950 27.855 .302 .606

(11)

Analisis dari hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut:

• rtable pada alpha 0,05 dengan derajat bebas DF = jumlah kasus – 2. R (0,05 ;

400) nilai r yang tersedia untuk derajat bebas hanya sampai dengan 200, karena itu nilai corrected item-total correlation dibandingkan 0.0905. (nilai rtabel

dengan df = 200).

• Pengambilan keputusan jika rhitung positif dan r hitung > r tabel maka Q valid.

• Jika rhitung negatif atau r hitung < r tabel maka Q tersebut tidak valid.

• r hitung dapat dilihat dalam kolom corrected item total correlation.

Tabel 4.9 Tabel Hasil Validasi Customer needs Corrected Item-Total Correlation

(R hitung) r tabel Validitas

Q1 .124 0.0905 Valid Q2 .176 0.0905 Valid Q3 .110 0.0905 Valid Q4 .118 0.0905 Valid Q5 .211 0.0905 Valid Q6 .094 0.0905 Valid Q7 .173 0.0905 Valid Q8 .424 0.0905 Valid Q9 .215 0.0905 Valid Q10 .348 0.0905 Valid Q11 .220 0.0905 Valid Q12 .269 0.0905 Valid Q13 .249 0.0905 Valid Q14 .180 0.0905 Valid Q15 .273 0.0905 Valid Q16 .320 0.0905 Valid Q17 .255 0.0905 Valid Q18 .334 0.0905 Valid Q19 .302 0.0905 Valid

(12)

Setiap kriteria dari customer needs dapat dinyatakan valid karena nilai dari setiap corrected item-total correlation lebih besar dari nilai r tabel. Nilai Cronbach’s

Alpha = 0.631 juga memiliki nilai yang lebih besar daripada r tabel (0.0905) maka

dapat dinyatakan data yang telah dikumpulkan adalah reliable.

4.2 Analisis Data

Dengan hasil intepretasi pelanggan maka didapat berbagai macam optional sehingga dapat diketahui hal apa yang diinginkan oleh pelanggan. Berbagai keinginan tersebut sebaiknya dapat terjawab dengan perancangan produk yang nantinya dibuat. Tahapan dari spesifikasi produk secara keseluruhan dibagi menjadi 3 bagian, berdasarkan QFD (Quality Function Deployment), yaitu :

• Mempersiapkan daftar metrik kebutuhan

Tahap awal ini yang perlu dilakukan adalah mencari hubungan antara metric kebutuhan yang teridentifikasi sebagai inti dari spesifikasi produk. Pada daftar metrik kebutuhan dapat dilihat bahwa kebutuhan mana saja yang berhubungan dengan kebutuhan yang ada. Seperti contoh yang dapat dilihat pada tabel 4.10, metrik kebutuhan no. 4 yaitu bahan utama body menjawab kebutuhan no. 1, 9, 14, dan 15. Maksudnya adalah kebutuhan akan bahan utama body mencakup kebutuhan akan no.1 menghindarkan pengendara dari panas dan hujan, no.9 Perawatan mudah, no.14 Berat kendaraan , dan no.15 Bahan yang kuat. Berikut ini adalah grafik matrik kebutuhan yang lebih jelas. Dapat terlihat dari metric kebutuhan dibawah ini :

(13)

Tabel 4.10 Daftar Metrik Kebutuhan

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Ukuran

1 1 Panjang body yang tertutup 5 Cm

2 1,14 Panjang kaca menggunakan film 5 Cm

3 2,3 Tinggi body samping 5 Cm

4 1,9,14,15 Bahan utama body 4 Subj

5 4 Luas permukaan saluran udara depan dan belakang

4 Cm2

6 5 Ukuran bagasi 3 Cm3

7 6 Intensitas bunyi alarm 3 Desibel

8 7 Intensitas bunyi radio 3 Desibel

9 8 Ukuran kursi optional 3 Cm

10 10 Rangka utama 5 Subj

11 10 Bantalan penahan 4 N

12 11 Ukuran sandaran (opsional) 3 Cm

13 12,13 Aerodinamis dan modern 4 Subj

14 16,17,18 Ukuran kendaraan keseluruhan 5 Cm

(14)

Gambar 4.1 Matriks-Metrik Kebutuhan

• Mengumpulkan informasi pesaing

Informasi mengenai pesaing hanya didapatkan tipe BMW C1, tetapi spesifikasi dan berbagai hal lainnya tidak dapat ditemukan. Sehingga diasumsikan bahwa motor ini tidak memiliki pesaing terutama di Indonesia.

(15)

• Menetapkan spesifikasi akhir

Tabel 4.11 Spesifikasi Target

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Nilai Ukuran

1 1 Panjang body yang tertutup 5 200 Cm

2 1,14 Panjang kaca menggunakan film 5 80 Cm

3 2,3 Tinggi body samping 5 150 Cm

4 1,9,14,15 Bahan utama body 4 - Subj

5 4 Luas permukaan saluran udara

depan dan belakang (WxH) 4 15 x 40 Cm

6 5 Ukuran bagasi 3 std Cm

7 6 Intensitas bunyi alarm 3 75-80 Desibel

8 7 Intensitas bunyi radio 3 30-55 Desibel

9 8 Ukuran kursi (optional) (WxL) 3 25x10 Cm

10 10 Rangka utama 5 Subj

11 10 Bantalan penahan 4 5-10 N

12 11 Ukuran sandaran (opsional)

(WxH) 3 30x70 Cm

13 12,13,17 Aerodinamis dan modern 4 - Subj

14 16,18 Ukuran kendaraan keseluruhan (W x L x H)

5 110x200 x180

Cm

15 19 Nilai estetis kendaraan 3 Subj

Spesifikasi produk ditentukan secara subjektif, walaupun terdapat pesaing yaitu BMW C1, tetapi data dan spesifikasi dari pesaing tersebut tidak bisa didapatkan. Selain karena produk pesaing tersebut berada di negara bagian Eropa dan juga produk tersebut juga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat menengah. Berikut ini adalah spesifikasi dasar rangka kendaraan roda dua yang akan digunakan dari perusahaan yang tidak dapat disebutkan namanya.

(16)

Tabel 4.12 Spesifikasi Rangka Kendaraan Roda Dua

Model Disc Brake Drum Brake

Engine 4 Stroke, SOHC, 2 Valve, Air Cooled

Cylinder Capacity 113.7 CC.

Compression Ratio 8.8 : 1

Bore x Stroke 50.0 x 57.9 MM.

Lube Type Wet

Carburetor Keihin NCV24 x 1

Ignition DC - CDI

Clutch Type Automatic Rainforced Clutch

Engine Start Type Kick Start & Electric Start

Fuel Type Unlead Gasoline Octain 91 Up

Fuel Tank Capacity 3.7 Litrs

Engine Oil Capacity 0.9 Litrs

Transmission Automatic V - Belt

Transmission Ratio 2.399 - 0.829

Frame Type Steel

Caster / Trail 26.5 Degree / 100 MM.

Dimension (W x L x H) 675 x 1,820 x 1,050 MM. Seat Height 745 MM. Ground Height 130 MM. Wheel Base 1,240 MM. Dry Weight 87 Kgs. Front Telecospic Suspension

Rear Unit Swing

Front Disc Brake Drum Brake

Brake

Rear Disc Brake Drum Brake

Front 70 / 90 - 14 MC 34 P

Tyre Size

Rear 80 / 90 - 14 MC 40 P

(17)

4.3 Hasil Perancangan Konsep 4.3.1 Penyusunan Konsep

Konsep produk adalah suatu gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk dari suatu produk. Konsep produk secara singkat dikatakan sebagai gambaran singkat bagaimana produk dapat memuaskan pelanggan. Dalam menentukan konsep produk ini, pada awalnya menentukan model penutup untuk kendaraan beroda dua.

Tahap selanjutnya adalah penentuan untuk tipe pintu yang akan digunakan dan disesuaikan dengan penutup kendaraan. Setelah menentukan penutup dan pintu, selanjutnya penentuan optional produk yang diminati oleh pelanggan, yaitu bagasi. Pemilihan selanjutnya kepada tipe standar, yang secara pasti akan selalu ada pada tiap kendaraan beroda dua untuk menopangnya disaat berhenti. Pada bagian akhir, terdapat beberapa konsep tambahan yaitu penambahan roda menjadi tiga dan empat juga peniadaan standar dengan beberapa konsekuensi, yaitu mengurangi kemudahan bermanuver dan menambah ukuran dan biaya, namun memberikan nilai lebih pada segi penumpang dan keseimbangan.

Konsep-konsep ini dibentuk menjadi suatu grafik kombinasi konsep atau morfologi, yang akan digunakan pada konsep-konsep kendaraan berikut ini. Berikut ini adalah gambaran morfologi yang akan digunakan dalam pembentukan konsep-konsep perancangan produk kali ini beserta penjelasannya:

(18)

Kotak Bulat Telur Bentuk Rumah Roda Roda 2 Roda 3 Roda 4 Bagasi Bagian Luar Bagian Dalam Pintu Rolling Swing Standart Kaki 2 Tanpa Standart

Gambar 4.2 Morfologi Konsep Produk A

(19)

Gambar 4.4 Morfologi Konsep Produk B

(20)

Penjelasan mengenai konsep A (Gambar 4.2 dan 4.3) dan konsep B (Gambar 4.4 dan 4.5) adalah sebagai berikut:

• Konsep A ini mengambil bentuk daripada kotak, dengan modifikasi sehingga dapat digunakan kendaraan beroda dua, mengurangi tekanan angin dari bagian depan serta menjaga pengendara tetap kering dikala hujan dan mengurangi rasa panas pengendara saat panas disiang hari. Konsep ini memiliki beberapa kelebihan yaitu bagian dalam yang cukup luas namun memiliki kemampuan maneuver yang baik, pada bagian sisi belakang dapat ditambah dengan 2 buah bagasi mini, tanpa mengganggu penumpang di belakang. Konsep A memiliki bagasi di bagian luar belakang yang dilengkapi dengan kunci pengaman.

• Konsep B mengambil dasar rancangan daripada konsep A, tetapi konsep B ini memiliki empat buah roda. Konsep B memiliki kelebihan yaitu kestabilan yang sangat baik dan bisa memuat penumpang lebih banyak serta pengemudi tidak lagi harus mengeluarkan kakinya disaat berhenti. Namun pada konsep ini juga terdapat beberapa kekurangan seperti kurangnya kemampuan untuk bermanuver dan ukuran kendaraan yang cukup besar juga. Bagasi ditempatkan pada bagian luar belakang kendaraan, juga dilengkapi dengan kunci pengaman.

(21)

Gambar 4.6 Morfologi Konsep Produk C

(22)

Gambar 4.8 Morfologi Konsep Produk D

(23)

Penjelasan mengenai konsep C (Gambar 4.6 dan 4.7) dan konsep D (Gambar 4.8 dan 4.9) adalah sebagai berikut:

• Konsep C, mengambil bentuk futuristik dengan bentuk bulat telur. Memiliki kelebihan dalam estetika, bentuk ini juga tidak mengurangi kemampuan motor untuk bermanuver. Penempatan bagasi pada konsep ini ada di bagian dalam penutup, namun bagasi yang ditempatkan lebih kecil karena disesuaikan dengan sisa ruang antara penumpang dan dinding belakang penutup. Dengan konsep ini hanya menggunakan pintu tipe swing yaitu pintu dengan posisi membuka keatas. Kekurangan daripada konsep ini adalah ruang dalam kendaraan manjadi lebih sempit, karena bentuk yang membulat.

• Konsep D, konsep yang hampir sama dengan konsep C, namun memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Sama halnya seperti konsep B,namun sedikit berbeda pada konsep D tidak memerlukan standar, karena pada konsep ini memiliki tiga buah roda. Ketiga roda ini memberikan kelebihan dalam keseimbangan, sehingga pengendara tidak perlu mengeluarkan kakinya pada saat berhenti. Konsep ini juga memakan ruang yang cukup besar karena roda yang dimilikinya adalah tiga buah, tentu akan memakan ruang lebih untuk konsep ini. Konsep D memiliki sedikit kelebihan jika dibandingkan dengan konsep B yaitu kelebihan pada segi bermanuver, konsep D lebih mudah berputar karena roda bagian depannya hanya 1 buah.

(24)

4.3.2 Seleksi konsep

Seleksi konsep adalah suatu proses pemilihan daripada konsep-konsep yang ada dengan membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing konsep yang dibuat. Biasanya dalam seleksi konsep menggunakan seleksi konsep Pugh, dengan mensurvei sekelompok orang saja atau fokus grup. Fokus grup yang dibuat berdasarkan pengguna kendaraan beroda dua yang cukup mengerti mengenai kendaraan beroda dua dan mempunyai minat yang baik terhadap produk yang akan dibuat ini. Empat konsep yang ada dipilih dua yang terbaik, yang nantinya akan diuji kembali sehingga mendapatkan satu konsep terbaik yang digunakan sebagai konsep akhir, dengan membandingkan dengan motor BMW C-1.Hasil dari pada fokus grup yang terdiri dari 10 orang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 Seleksi Konsep Tahap Pertama dengan Metode Pugh

Kriteria seleksi Konsep A Konsep B Konsep C Konsep D

Kemudahan penanganan + + + +

Kemudahan penggunaan + + 0 0

Keseimbangan 0 + 0 +

Kemampuan manuver + - + -

Ukuran kendaraan 0 - 0 -

Bentuk dan keluasan 0 + - -

Jumlah + Jumlah - Jumlah 0 3 - 3 4 2 - 2 1 4 2 3 2 Nilai Akhir Ranking Lanjutkan 3 1 ya 2 2 ya 1 3 ya -1 4 tidak

(25)

Setelah mendapatkan dua konsep terbaik, yaitu konsep A dan B, maka langkah selanjutnya adalah menseleksi konsep untuk menentukan konsep akhir. Penentuan konsep akhir menggunakan cara memberikan beban pada masing-masing opsional dan penyeleksian ini kembali menggunakan fokus grup yang sama dengan grup penyeleksi pertama.

Cara penyeleksian ke dua ini dengan cara memberikan bobot seperti pada survei tingkat kepentingan, berikut ini adalah contoh kuisioner untuk menentukan konsep akhir, hasil pengumpulan data, dan hasil penilaian konsep.

Tabel 4.14 Kuisioner Penilaian Konsep Kuisioner Seleksi Konsep

Nama : Telepon :

Daerah tinggal : E-mail :

Criteria Konsep A Konsep B

Kemudahan penanganan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Kemudahan penggunaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Keseimbangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Kemampuan Manuver 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Ukuran kendaraan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Bentuk dan keluasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Berikanlah bobot menurut pendapat anda, dimana nilai 1 adalah sangat kurang dan nilai 5 adalah sangat baik.

Tabel 4.15 Hasil Data Penilaian Konsep A Konsep A

Kriteria Seleksi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Rata-rata

Kemudahan penanganan 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4.00 Kemudahan penggunaan 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4.00 Keseimbangan 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3.40 Kemampuan Manuver 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3.90 Ukuran kendaraan 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3.80 Bentuk dan keluasan 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3.70

(26)

Tabel 4.16 Hasil Data Penilaian Konsep B

Konsep B

Kriteria Seleksi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Rata-rata Kemudahan penanganan 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3.80 Kemudahan penggunaan 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4.10 Keseimbangan 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4.30 Kemampuan Manuver 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2.20 Ukuran kendaraan 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2.10 Bentuk dan keluasan 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4.10

Tabel 4.17 Hasil Seleksi Metode Penilaian Konsep Konsep A Konsep B Kriteria Seleksi Beban % Rating Beban Nilai Rating BebanNilai

Kemudahan penanganan 20% 4 0.8 4 0.8

Kemudahan penggunaan 15% 4 0.6 4 0.6

Keseimbangan 10% 3 0.3 4 0.4

Kemampuan Manuver 20% 4 0.8 2 0.4

Ukuran kendaraan 20% 4 0.8 2 0.4

Bentuk dan keluasan 15% 4 0.6 4 0.6

Total nilai 3.9 3.2

Lanjutkan Ya tidak

Dari hasil penilaian konsep di atas, dapat dilihat bahwa konsep A lebih unggul daripada konsep B, maka konsep A keluar sebagai konsep akhir dari produk kendaraan beroda dua.

(27)

4.3.3 Pengujian Konsep

Pengujian konsep mempunyai tujuan seberapakah minat dari pelanggan untuk mendapatkan produk kendaraan beroda dua ini saat beredar di pasaran. Survei ini dilakukan terhadap 100 responden, mengingat sudah cukup banyaknya survei yang dilakukan sebelumnya, maka konsep akhir ini dapat dikatakan telah mewakili kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.

Pembagian kuisioner dilakukan untuk mengetahui dan menguji konsep yang sudah diseleksi. Survei ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelanggan-pelanggan mau membeli produk tersebut atau tidak, dan seberapa ingin mereka membeli produk tersebut bila produk tersebut sudah keluar di pasaran.

Tabel 4.18 Kuesioner Pengujian Konsep Survei pengujian konsep

Nama : Pewawancara : Ivan

Telepon : e-mail :

Tempat tinggal :

Berikut ini adalah produk motor Tahap:

Kendaraan beroda dua dengan penutup yang dapat menghindarkan anda dari hujan dan panas. Selain menghindarkan anda dari hujan dan panas, kendaraan ini juga tidak menyebabkan anda kesulitan disaat berhenti. Pengendaliannya sama dengan motor biasa, dengan transmisi otomatis memperudah dalam pengendaraannya. Produk ini dapat menghemat waktu anda di musim hujan, anda tidak lagi perlu repot untuk berhenti dan tidak perlu menunggu hujan reda.

Produk ini bernilai 18 juta rupiah dan tersedia di dealer-dealer motor, bagaimanakah peluang anda dalam membeli kendaraan ini ?

Saya pasti tidak akan membeli

Saya mungkin tidak akan membeli Saya mungkin/tidak membeli Saya mungkin akan membeli Saya pasti membeli

(28)

Survei dilakukan kembali dengan metode menyebarkan kuesioner sejumlah 100, jumlah ini dianggap sudah cukup mengingat sudah banyaknya survei yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Konsep yang akan diuji memang sudah mewakili kebutuhan yang sudah teridentifikasi.

Tabel 4.19 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Pengujian Konsep

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

1. Pasti tidak akan membeli 8 8 8 8

2. Mungkin tidak akan membeli 16 16 16 24 3. Mungkin atau tidak membeli 44 44 44 68

4. Mungkin akan membeli 27 27 27 95

5. Pasti akan membeli 5 5 5 100

Total 100 100 100

(29)

Dari data tersebut didapatkan Fdefinitelyadalah 0.05 dan Fprobably adalah 0.27.

Pada Cdefinitely dan Cprobably merupakan nilai yang ditentukan berdasarkan

pengalaman perusahaan. Dalam pemilihan Cdefinitely adalah 0.3 dan Cprobably adalah

0.2. Dengan demikian, dapat diketahui nilai P yang merupakan probabilitas pelanggan pada target pasar untuk membeli produk pada periode yang ditentukan untuk 1 tahun mendatang.

P = Fdefinitely × Cdefinitely + Fprobably × Cprobably

P = 0.05 × 0.3 + 0.27 × 0.2 P = 0.069

Sehingga probabilitas peluang untuk menjangkau pasar dalam penjualan motor Tahap presentasi yaitu 6,9 %. Dalam hal ini, membuktikan produk motor Tahap presentasi cukup diminati oleh masyarakat.

4.4 Arsitektur Produk

Arsitektur produk adalah skema elemen-elemen fungsional dari produk yang disusun menjadi chunk dimana tiap chunk mewakili sifat fisikal dan menjelaskan bagaimana tiap chunk berinteraksi. Chunk adalah kumpulan komponen yang mengimplementasikan fungsi produk. Langkah awal dalam arsitektur produk adalah pembuatan skema produk. Skema produk adalah suatu diagram yang menggambarkan pengertian elemen-elemen penyusun suatu produk. Berikut ini skema dari Motor Tahap

(30)

Keterangan : Aliran energi Aliran material Aliran data Rangka Bahan Fiber Mesin Wiper Wiper Lengan Wiper Box Air Motor Kaca Plastik Rangka Pintu

Bahan fiber Rel

Kaca Plastik Lampu Utama Lampu Sen Arus AC Bagasi Radio Sepaker

(31)

Skema motor Tahap diatas adalah komponen-komponen utama. Setelah skema disusun, berikutnya adalah mengelompokkan komponen tersebut kedalam chunk. Tiap chunk memiliki fungsi masing-masing, chunk dengan fungsi yang sama dapat dikelompokan dalam satu chunk. Chunk-chunk yang terdapat pada motor Tahap, yaitu : pembersih kaca, badan utama, pintu, lampu, power dan penyimpanan. Berikut ini adalah gambaran chunk dari motor tanpa Tahap.

Rangka Bahan Fiber Mesin Wiper Wiper Lengan Wiper Box Air Motor Kaca Plastik Rangka Pintu

Bahan fiber Rel

Kaca Plastik Lampu Utama Lampu Sen Arus AC Bagasi Radio Sepaker Keterangan : Aliran energi Aliran material Aliran data Chunk pembersih kaca

Chunk badan utama

Chunk pintu Chunk lampu Chunk audio Chunk penyimpanan Chunk power Gambar 4.12 Rangkaian Chunk Motor Tahap

(32)

4.5 Desain Industri

4.5.1Tingkat kepentingan

Desain industri bertujuan untuk menetapkan pentingnya geometri, ketepatan, kemudahan dan nilai ekonomi pada desain suatu produk. Dalam desain industri, mengedepankan beberapa hal yang cukup penting yaitu :

• Kebutuhan ergonomi

Dalam kebutuhan ergonomi, beberapa hal yang diutamakan seperti kemudahan pemakaian, kemudahan perawatan, kuantitas interaksi pemakai, serta keamanan dalam memakai produk. Pada kebutuhan ergonomi ini mengedepankan interaksi antara manusia dan peroduk yang dikembangkan.

• Kebutuhan estetis

Dalam kebutuhan estetis, hal yang diperhatikan adalah hal-hal yang dapat mencirikan suatu produk jika dibanding dengan produk lain atau dapat dikatakan sebagai deferensiasi produk, nilai estetis dan kemudahan untuk pengembangan produk selanjutnya.

(33)

Tabel 4.20 Tingkat Kepentingan Desain Industri

Kebutuhan Ergonomi

Kriteria Rendah Menengah Tinggi Level Kepentingan Penjelasan Peringkat Kemudahan

pemakaian

Motor Tahap, dapat digunakan seperti halnya motor pada umumnya. Kelebihan dari produk ini adalah mengurangi kesulitan anda terutama disaat hujan.

Kemudahan

perawatan Motor Tahap, dapat dibersihkan seperti anda membersihkan kendaraan roda dua anda. Hanya sedikit lebih banyak yang perlu dibersihkan, seperti bagian kaca dan penutup.

Kuantitas interaksi pemakai

Interaksi pemakaian dapat dikatakan sangat banyak. Karena kendaraan ini adalah alat transportasi yang dapat digunakan sehari-hari.

Pembaruan interaksi pemakai

Pembaruan-pembaruan sangat mungkin

dilakukan, dengan mengembangkan beberapa bagian seperti penutup, desain lampu dan lainnya.

Keamanan Keamanan dalam pemakaian untuk motor Tahap dapat dikatakan baik, karena memiliki tambahan penutup disetiap sisinya. Kebutuhan Estetis

Kriteria Rendah Menengah Tinggi Level Kepentingan Penjelasan Peringkat Diferensiasi

produk Penampilan dari motor Tahap sangat berbeda daripada motor lain. Penampilan dan bentuk serta fungsinya membedakan motor ini dengan motor-motor lainnya. Gengsi

kepemilikan, mode, atau kesan

Motor tahap menggunakan model futuristik tanpa menghilangkan aspek aero dinamis dengan menekan biaya semaksimal mungkin. Melihat tujuan awal pembuatan kendaraan ini adalah masyarakat menengah. Motivasi tim Pembaharuan dan modifikasi Tahap sangat

banyak sehingga motivasi akan sangat tinggi terutama untuk modifikasi dan pengembangan-pengembangan lanjut.

(34)

4.5.2Aspek Ergonomi

Dalam perancangan penutup motor tahap ini, aspek-aspek ergonomi cukup diperhatikan. Beberapa aspek yang diperhatikan adalah sudut pandang, lebar dan tinggi badan pengendara, sudut perputaran dan lebar kaki dan beberapa aspek ergonomi lainnya yang didapat secara langsung tanpa perlu lagi di ukur karena penyesuaian langsung dari ukuran motor awal. Dalam menentukan ukuran dan nilai-nilai ergonomi, acuan dasar yang digunakan adalah “Engineering design for safety” karangan Thomas A. Hunter. Berikut ini adalah sedikit penjabaran mengenai aspek ergonomi yang akan digunakan dalam perancangan motor Tahap.

• Sudut pandang

Penelitian terhadap sudut pandang berdasar buku, engineering design for safety, telah diestimasikan valid untuk 80% penduduk rata-rata. Sudut pandang manusia vertical adalah 130o dan pandangan horizontal adalah 108o.dengan sudut efektif sebesar 30o vertikal dan 60o horizontal, dengan

tinggi pandangan antara adalah 73 cm sampai dengan 86 cm, dengan perkiraan ini, daerah kaca untuk pandangan pengendara diberikan 85 cm.

• Tinggi badan

Tinggi badan rata-rata digunakan untuk menentukan ketinggian daripada penutup utama untuk motor Tahap. Tinggi badan rata-rata adalah 85 sampai

(35)

98 cm. Dengan rata-rata tersebut, tinggi kursi sampai dengan penutup bagian atas adalah 105 cm.

• Lebar badan

Lebar badan rata-rata adalah 43 sampai dengan 52 cm. Pada aspek ini yang diperhitungkan adalah lebar daripada handle atau stang motor. Ukuran stang motor adalah 50 sampai 60 cm. sehingga untuk menghindari adanya tumbukan atau gesekan antara stang dan dinding penutup jarak dari sisi satu ke sisi lain adalah 100 cm.

• Sudut perputaran kaki

Rata-rata sudut perputaran kaki atau disebut Hip abduction yang dihitung dari posisi duduk tegak membentuk sudut 41o sampai 65o, dengan ukuran paha 55 sampai 65cm.

• Lebar kaki

Perhitungan lebar kaki digunakan untuk menentukan lubang untuk mengeluarkan kaki pada saat berhenti. Perhitungan lebar kaki didapatkan 33 sampai 45 cm. Lubang untuk mengeluarkan kaki, diberikan sebesar 45 cm.

(36)

4.5.3Aspek Desain

Gambar 4.13 Keterangan Motor Tahap untuk Tampak Samping

(37)

Gambar 4.15 Keterangan Motor Tahap untuk Tampak Atas

(38)

4.5.4 Gambar Teknik Motor Tahap

Gambar 4. 17 Tampak Atas Motor Tahap

(39)

Gambar 4.19 Tampak Depan Motor Tahap

(40)

4.5.5 Virtual Prototype

Gambar 4.21 Tampak Motor Tahap Dalam Pandangan 3 Dimensi

(41)

Gambar 4.23 Tampak Belakang Motor Tahap Hasil Rendering

(42)
(43)

4.6 Design for Manufacturing (DFM)

Design for Manufacturing, adalah suatu tahap perhitungan biaya komponen yang diawali dengan pembuatan data-data pada Bill of material dan operation proses chart. DFM mempunyai tujuan yaitu menginformasikan biaya-biaya manufaktur. Pembuatan DFM diawali dengan Struktur produk, yang menjabarkan perakitan produk serta waktu yang digunakan dan jumlah part yang digunakan dalam perakitan tersebut.

Setelah pembuatan Struktur produk, proses selanjutnya dijabarkan dalam bentuk tabel yaitu Bill of Material. Sama halnya seperti Struktur produk, Bill of Material ini menggambarkan proses perakitan motor Tahap dari awal proses hingga akhir proses perakitan.

Selain itu pada Bill of Material, juga memberikan gambaran secara terperinci dari kompeonen-komponen penyusun dari motor tahap dan langkah-langkah perakitannya. Pada Bill of Material dapat dilihat tingkatan-tingkatan perakitan dan bagian mana yang dirakit lebih dahulu. Gambar struktur produk dari motor Tahap dapat dilihat pada gambar 4.26. Sedangkan tabel bill of material dapat dilihat pada tabel 4.21.

(44)
(45)

Tabel 4.21 Bill of Material dari Motor Tahap

No Level Code Deskripsi Jumlah Keterangan

1 .2 A-9 Assembly 9 1 beli

2 ..3 A-7 Assembly 7 1 beli

3 …4 A-5 Assembly 5 1 beli

4 ….5 A-3 Assembly 3 1 beli 5 …..6 A-1 Assembly 1 1 beli 6 ……7 SA-1 Sub Assembly 1 1 beli 7 …….8 SSA-1 Sub Sub Assembly 1 1 beli 8 ……..9 SSSA-1 Sub Sub Sub Assembly 1 1 beli 9 ……...10 SSSSA-1 Sub Sub Sub Sub Assembly 1 1 beli 10 ……....11 SSSSSA-1

Sub Sub Sub Sub Sub

Assembly 1 1 beli

11 ……...12 SSSSSSA-1

Sub Sub Sub Sub Sub Sub

Assembly 1 1 beli 12 ………...13 SSSSSSSA-1

Sub Sub Sub Sub Sub Sub Sub

Assembly 1 1 beli

13 ………....14 SSSSSSSSA-1

Sub Sub Sub Sub Sub Sub Sub

Sub Assembly 1 1 beli 14 ………...15 SSSSSSSSSA-1

Sub Sub Sub Sub Sub Sub Sub

Sub Sub Assembly 1 1 beli 15 ………...16 RM Rangka Motor 1 beli 16 ………...16 RP Rangka Penutup 1 beli 17 ………...15 BB Body Bawah 2 beli 18 ………....14 Skrup Skrup 10 beli 19 ………...13 BS Body Samping 2 beli 20 ……...12 Skrup Skrup 20 beli 21 ……....11 BBlk Body Belakang 1 beli 22 ……...10 Skrup Skrup 10 beli 23 ……..9 BA Body Atas 1 beli 24 …….8 Bantalan Bantalan 1 beli

25 ……7 Kaca Kaca 2 beli

26 …..6 A-2 Assembly 2 1 beli 27 ……7 SA-2 Sub Assembly 2 1 beli 28 …….8 SSA-2 Sub Sub Assembly 2 1 beli

29 ……..9 Mesin Mesin 1 beli

30 ……..9 WH Wiper Handler 1 beli

31 …….8 Karet Karet 1 beli

32 ……7 Skrup Skrup 6 beli

33 ….5 A-4 Assembly 4 1 beli 34 …..6 SA-4 Sub Assembly 4 1 beli 35 ……7 SSA-4 Sub Sub Assembly 4 1 beli

36 …….8 Ft Fitting 6 beli

37 …….8 Lamp Lampu 6 beli

(46)

(Sambungan dari table 4.21)

No Level Code Deskripsi Jumlah Keterangan

39 …..6 Skrup Skrup 18 beli

40 …4 A-6 Assembly 6 1 beli

41 ….5 SA-6 Sub Assembly 6 1 beli 42 …..6 SSA-6 Sub Sub Assembly 6 1 beli

43 ……7 Rdo Radio 1 beli

44 ……7 Skrup Skrup 4 beli

45 …..6 Spk Speaker 2 beli

46 ….5 Skrup Skrup 6 beli

47 ..3 A-8 Assembly 8 1 beli 48 …4 SA-8 Sub Assembly 8 1 beli 49 ….5 SSA-8 Sub Sub Assembly 8 1 beli 50 …..6 DP Daun Pintu 2 beli

51 …..6 Kaca Kaca 2 beli

52 ….5 Rel Engsel 2 beli

53 …4 Skrup Skrup 6 beli

54 .2 A-10 Assembly 10 1 beli 55 ..3 SA-10 Sub Assembly 10 1 beli 56 …4 SSA-10 Sub Sub Assembly 10 1 beli 57 ….5 Bgs B Bagasi Bawah 1 beli 58 ….5 Bgs A Bagasi Atas 1 beli

59 …4 Egs Engsel 1 beli

60 ..3 Skrup Skrup 4 beli

Lalu langkah selanjutnya yaitu dengan menentukan OPC, dimana dalam chart ini berisikan mengenai alur rakit, waktu pemasangan (perakitan) dari bagian-bagian yang masih mentah pada produk motor Tahap tersebut, dan juga beserta jalur penginspeksiannya dimana pengaturan letak inspeksi yang memeriksa kecacatan pada tiap bagian maupun bagian yang sudah terpasang.

(47)
(48)

Setelah diketahui OPC dan BOM, tahap berikutnya adalah penentuan perkiraan biaya produksi, yaitu:

• Perkiraan biaya komponen untuk satu penutup motor Tahap berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai dealer motor dan bahan-bahan lain.

Tabel 4.22 Perkiraan Biaya Komponen-komponen Motor Tahap

no. Komponen Unit Jumlah Harga

1 Rangka Penutup buah 1 1,200,000

2 Body Penutup buah 1 800,000

3 Bantalan buah 1 50,000

4 Kaca Plastik Depan buah 1 50,000 5 Kaca Plastik Belakang buah 1 40,000 6 Kaca Plastik Samping buah 2 40,000

7 Mesin Wiper buah 1 40,000

8 Handler Wiper buah 1 12,500

9 Karet Wiper buah 1 5,000

10 Lampu Sen buah 4 20,000

11 Lampu Utama buah 1 10,000

12 Lampu Rem buah 1 7,500

13 Radio buah 1 100,000 14 Speaker buah 2 20,000 15 Engsel buah 2 30,000 16 Bagasi buah 1 100,000 17 Sekrup buah 90 90,000 18 Motor buah 1 6,000,000 Total harga 8,615,000

• Estimasi jam kerja efektif 8 jam perhari untuk 20 hari perbulan dengan hasil produksi 1000 unit.

• Waktu siklus 1 unit adalah 23 menit, dengan waktu toleransi 1 menit per unit. Sehingga produksi motor tahap perhari berjumlah 53 unit

(49)

• Biaya perakitan, terdiri dari: 1. Biaya perlengkapan

Tabel 4.23 Perkiraan Biaya Perlengkapan Pertahun No. Perlengkapan 1 line jumlah line kerja

Biaya Pertahun (Rp.) 1 Minyak pelumas 1,500,000 3 4,500,000 2 Perekat 2,400,000 3 7,200,000 3 Oli 500,000 3 1,500,000 Total 13,200,000 2. Biaya peralatan

Tabel 4.24 Perkiraan Biaya Peralatan Pertahun

No. Peralatan Unit @ Harga Durasi (bulan) Biaya (Rp.) Biaya Pertahun (Rp.) 1 Obeng Set 10 150,000 12 1,500,000 1,200,000 2 Tester 6 25,000 12 150,000 150,000 3 Las 3 300,000 3 900,000 3,600,000 4 Penembak Perekat 12 50,000 12 600,000 7,200,000 5 Troley 6 200,000 12 1,200,000 1,200,000 6 Rak 12 75,000 12 900,000 900,000 Total 14,250,000

3. Upah tenaga kerja langsung, yaitu:

- Tenaga kerja langsung yang digunakan untuk memperoduksi Motor Tahap adalah 15 orang operator yang dipimpin 1 orang supervisor dan 1 orang manager produksi. Sebagai tim pengembangan produk, dibuat tim kreatif yang terdiri dari 4 orang.

(50)

Tabel 4.25 Perkiraan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tingkatan Jumlah Upah (Rp.) Total upah (Rp.)

Operator 15 1,700,000 25,500,000

Supervisor 1 2,750,000 2,750,000

Manager Produksi 1 7,000,000 7,000,000

Tim design 4 5,000,000 20,000,000

Administrasi 2 3,000,000 6,000,000

Total biaya tenaga kerja langsung 61,250,000 Dengan demikian, total biaya perakitan adalah sebagai berikut

Tabel 4.26 Perkiraan Biaya Perakitan

No Biaya Total

1 Total biaya perlengkapan 13,200,000 2 Total biaya peralatan 14,250,000 3 Total biaya pekerja langsung 61,250,000 Total biaya produksi 88,700,000

• Asumsi biaya overhead, terdiri dari: 1. Biaya pendukung.

Biaya ini mencakup penanganan material, penyimpanan material, dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan. Biaya ini termasuk upah untuk tenaga kerja maintainance dan cleaning service. Biaya pendukung ini dikenakan 15% dari total biaya perlengkapan selama sebulan.

2. Biaya alokasi tidak langsung.

Biaya ini mencakup biaya bangunan, listrik, air, dan tenaga kerja tidak langsung, dan biaya lainnya yang sulit untuk dialokasikan secara langsung pada suatu produk secara spesifik. Biaya alokasi tidak langsung ini

(51)

dikenakan 70% dari biaya peralatan. Maka perkiraan biaya overhead dapat dijabarkan sebagai berikut

Tabel 4.27 Perkiraan Biaya Overhead

Biaya overhead Jumlah (Rp.)

Pendukung 23,760,000

Alokasi tidak langsung 128,250,000

Total 152,010,000

Setelah diketahui biaya overhead, perakitan serta biaya komponen maka, dapat dihitung biaya pembuatan motor Tahap dalam satuan, hasil perhitungan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.28 Biaya Manufaktur

Keterangan Jumlah (Rp.) Biaya komponen 103,380,000,000 Biaya perakitan 88,700,000 Biaya overhead 152,010,000 Total 103,620,710,000 8,635,059 Biaya per unit

8,700,000

Dari perhitungan biaya-biaya maka didapatkan bahwa sebuah motor Tahap memerlukan biaya sebesar Rp. 8.700.000,-.

(52)

4.7Analisis Ekonomi

Tahapan terakhir dalam suatu proses pengembangan produk adalah analisis ekonomi untuk memperkirakan gambaran prospek dari penjualan produk ini beberapa periode ke depan. Hasil dari analisis ini akan menentukan keputusan untuk terus menjalankan pengembangan produk ini (bila menguntungkan) atau tidak (bila tidak menguntungkan, bahkan mengalami kerugian).

Analisis ekonomi yang dilakukan menggunakan 2 metode yaitu kuantitatif dan kualitatif.

4.7.1 Analisis Kuantitatif

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam menghitung cashflow dengan metode NPV (Net Present Value) :

- Perhitungan dilakukan selama 7 kuartal (3 bulanan). Tujuan dari pembagian periode menjadi menjadi kuartalan adalah agar bentuk tabel nantinya lebih ringkas dan sederhana. Motor Tahap memiliki life cycle yang pendek mengingat persaingan yang semakin ketat dalam bidang ini sehingga diperlukan pengembangan produk (re-design) agar motor Tahap yang dirancang memberikan nilai fungsi dan estetis yang lebih di masa mendatang.

- Biaya pengembangan diasumsikan sebesar Rp. 1.000.000.000,- selama 9 bulan yakni untuk keperluan pembelian bahan komponen, pembuatan prototype.

- Biaya perakitan/ramp-up diasumsikan sebesar Rp. 300.000.000,- untuk seluruh perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.

(53)

- Biaya pemasaran dan penunjang diperkirakan Rp. 10.000.000.000,- per kuartal yang dimulai pada kuartal ketiga. Biaya tersebut sudah termasuk untuk pengiklanan melalui berbagai media massa, kerjasama, dan pameran.

- Volume produksi per kuartal adalah 3.000 unit dengan harga per unit adalah Rp. 8.700.000,-. Diasumsikan motor Tahap hanya diproduksi selama 1 tahun dan produksi dimulai pada kuartal keempat tahun pertama.

- Keuntungan penjualan per unit adalah sekitar 75% sehingga harga 1 unit motor Tahap yang dijual adalah senilai Rp. 15.200.000,- maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 6.500.000,- dan Akan tetapi, 15% dari keuntungan tersebut diberikan kepada dealer yang mendistribusikan produk tersebut ke para distributor dan konsumen, dengan nilai sebesar Rp. 980.000,-. Dengan demikian nilai keuntungan dari hasil penjualan motor Tahap tersebut adalah Rp. 5.520.000,-. Sehingga harga per unit adalah Rp.14.220.000,- jika harga penjualan ini belum sampai ke tangan dealer.

- Bunga kredit pinjaman (r) untuk modal usaha berdasarkan situs Bank Negara Indonesia (BNI) adalah 0.93% per bulan.

(54)

Dengan data-data tersebut maka hasil perhitungan cashflow dengan metode NPV untuk motor tahapdapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.29 Total Aliran Kas, Nilai Saat Ini, dan Nilai Bersih Saat Ini.

Tahun 1 Tahun 2

Nilai dalam Rp. (juta) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

Biaya pengembangan -1,000 -1,000 -1,000

Biaya ramp-up -300

Biaya pemasaran & penunjang -10,000 -10,000 -10,000 -10,000 -10,000

Biaya produksi -26,100 -26,100 -26,100 -26,100

Volume produksi 3,000 3,000 3,000 3,000

Biaya per unit -8.7 -8.7 -8.7 -8.7

Pendapatan penjualan 42,660 42,660 42,660 42,660

Volume penjualan 3,000 3,000 3,000 3,000

Harga per unit 14.22 14.22 14.22 14.22

Aliran kas per periode -1,000 -1,000 -11,300 6,560 6,560 6,560 6,560

Nilai saat ini tahun 1, r + 11.16% -1,000 -973 -10,695 6,040 5,876 5,717 5,562

Nilai bersih proyek saat ini 10,527

Dari tabel 4.29 maka dapat dilihat nilai bersih proyek ini dapat mencapai Rp. 10.527.000.000,-. Proyek ini menghasilkan nilai keuntungan bersih yang positif maka berdasarkan analisis kuantitatif proyek layak dijalankan.

4.7.2 Analisis kualititatif

Analisis kualitatif dilakukan agar hasil dari analisis kuantitatif yang telah diperhitungkan disesuaikan dengan keadaan pasar, lingkungan, dan keadaan ekonomi Indonesia. Disinilah peran analisis kualitatif untuk lebih menyakinkan bahwa produk ini layak dijalankan atau tidak.

Berikut adalah pertimbangan-pertimbangannya yang akan mempengaruhi nilai bersih proyek motor Tahap, yaitu:

(55)

Biaya pemasaran yang terjadi pada kuartal ke-3 ditingkatkan menjadi Rp. 15.000.000.000,- dengan tujuan untuk meningkatkan awareness dari masyarakat mengenai produk tersebut sehingga akan meningkatkan brand image. Untuk selanjutnya biaya pemasaran berkurang 20% per kuartal karena sifat dari iklan tersebut hanya berupa pengulangan agar masyarakat benar-benar mengingat produk tersebut dengan beberapa kali lihat.

Biaya pengembangan pada awal tahun diasumsikan Rp 1.500.000.000,- dan tiap kuartal berkurang sebesar 10%.

• Lingkungan makro

Misalkan diasumsikan adanya pergeseran bidang ekonomi yang memburuk dan regulasi pemerintah yang semakin ketat sehingga nilai bunga kredit pinjaman (r) menjadi 15% per tahun.

(56)

Berdasarkan hasil analisis kualitatif tersebut maka nilai proyek saat ini dapat dilihat pada tabel 4.30.

Tabel 4.30 Nilai Bersih Proyek Saat Ini Setelah Analisis Kualitatif Dilakukan

Tahun 1 Tahun 2

Nilai dalam Rp. (juta) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

Biaya pengembangan -1,500 -1,350 -1,215

Biaya ramp-up -300

Biaya pemasaran & penunjang -15,000 -12,000 -9,600 -7,680 -6,144

Biaya produksi -26,100 -26,100 -26,100 -26,100

Volume produksi 3,000 3,000 3,000 3,000

Biaya per unit -8.7 -8.7 -8.7 -8.7

Pendapatan penjualan 42,660 42,660 42,660 42,660

Volume penjualan 3,000 3,000 3,000 3,000

Harga per unit 14.22 14.22 14.22 14.22

Aliran kas per periode -1,500 -1,350 -16,515 4,560 6,960 8,880 10,416

Nilai saat ini tahun 1, r + 15% -1,500 -1,301 -15,343 4,083 6,007 7,387 8,352

Nilai bersih proyek saat ini 7,685

Dengan analisis kualitatif tersebut maka nilai bersih keuntungan proyek saat ini adalah Rp. 10.086.000.000,- sehingga proyek ini masih bisa dikatakan dapat menghasilkan nilai bersih yang positif walaupun terdapat beberapa faktor yang akan menghambat keuntungan penjualan dari proyek motor Tahapini.

Gambar

Tabel 4.7 Statistik Reliabilitas
Tabel 4.9 Tabel Hasil Validasi Customer needs
Gambar 4.1 Matriks-Metrik Kebutuhan  •  Mengumpulkan informasi pesaing
Tabel 4.12 Spesifikasi Rangka Kendaraan Roda Dua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari data citra satelit tanggal 18 Februari 2007, data tersebut kemudian diolah menggunakan aplikasi SATAID versi GMSLPD yang memiliki fitur analisa untuk tropical

bahwa dalam rangka mewujudkan penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana bidang penataan ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri

Dalam Kerja Praktek yang penulis jalani di Quality Control Power Cable khususnya untuk kabel tenaga tegangan menengah 20 kV, dengan mengacu pada SPLN

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Lingkungan Sosial Lingkungan Tugas Misi Tujuan Strategi Kebijakan Program/ Kegiatan Internal Struktur Budaya SDO Anggaran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diidentifikasikan sejumlah sasaran yang ingin dicapai dari divisi IT perguruan tinggi, di Jakarta, yaitu: (1) perspektif

Gigi ratio sepeda motor berbagai info modif yang kami telah menggunakan perhitungan biaya pajak motor trail di motor kawasaki kaze r modif sepeda motor kawasaki kaze r engine

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

Namun, meningkatnya ekspektasi pasar terhadap masih dipertahankannya kebijakan suku bunga rendah oleh bank sentral AS hingga September tahun ini, dan seiring