GERAKAN REFORMASI BUDGET DI NEGARA BAGIAN Willifam F. Willoughby
Pendahuluan: Asal Gerakan
Dari sekian gerakan reformasi politik, kita perlu tahu sebab munculnya gerakan tersebut atau memastikan tanggal awalnya. Jika ingin mencari penjelasan tentang gerakan modern, maka ulasan berikut bisa menjadi batu loncatan. Beberapa badan governing di United States menggunakan budget sebagai alat sentral dan pengontrol bagi sistem administrasi finansialnya. Ini adalah sebuah contoh gerakan yang dijadikan sarana pentin g dalam meraih tujuan.
Budget Sebagai Instrumen Demokrasi. Budget adalah sebuah alat yang digunakan pemerintah popular agar urusan pemerintah bisa sejalan dengan keinginan populer. Keinginan populer tidak bisa dirumuskan atau diekspresikan dengan pasti kecuali bila publik memiliki sarana yang cocok untuk mengetahui tatacara urusan pemerintah di masa lalu, kondisi yang ada sekarang, dan program yang harus dijalankan di masa depan. Dari semua sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ini, tidak ada satu pendekatan pun yang bisa memastikan kelengkapan dan efektivitas sebuah budget. Pendekatan yang ada hanya dijalankan untuk mengetahui operasi sebelumnya, kondisi sekarang dan proposal masa depan, atau untuk menemukan tempat tanggungjawab, dan memperbaiki s arana kontrol. Profesor A. R. Hatton mengatakan:
Hubungan budget dengan ekonmi dan efisiensi di urusan publik membuat budget menjadi salahsatu instrumen kuat dalam demokrasi. Meski rawan penyalahgunaan oleh manusia, pemerintah diorganisir sedemikian rupa sehingga bisa menciptakan dan menjalankan sebuah sistem budget ilmiah, tapi tetap saja ini harus patuh ke kontrol populer
yang ekstensif dan intelijen. Sebaliknya, pemerintah mana pun dan apapun kebaikannya, yang gagal memberikan metode budget yang cukup, tidak pernah meraih efisiensi maksimum atau terbukti bertanggungjawab ke orang.
Semangat baru di politik Amerika tercetak di dalam gerakan kuat untuk mereformasi organisasi dan prosed ur pemerintah agar bisa meningkatkan kontrol populer dan efisiensi. Ada banyak fitur dalam program ini yang bisa meraih dua tujuan tersebut. Satu perubahan saja tidak cukup untuk meningkatkan demokrasi dan efisiensi yang dibutuhkan untuk memperkenalkan metode budget yang baik.
Budget Sebagai Instrumen Untuk Mengkorelasi Aksi Legislatif Dan Eksekutif. Yang berhubungan dengan kebutuhan korelasi ini adalah sarana lebih efektif yang bisa membuat keinginan populer dan prinsip kontrol populer menjadi lebih efektif. Sarana tersebut adalah perasaan bahwa kondisi kerja dari badan legislatif dan juga hubungannya dengan cabang eksekutif di pemerintahan adalah masih jauh dari memuaskan. Ada keyakinan bahwa kesalahan sering muncul karena dewan legislatur cenderung peduli dengan detail aktivitas, organisasi dan metode bisnis layanan administra tif. Padahal, fungsi legislatur adalah bertindak sebagai organ opini publik dalam arti luas, dan sebagai medium yang dari situ pihak yang terkait dengan administrasi harus diawasi, dikontrol, dan dimintai akuntabilitas secara rigid atas kewajiban yang dijalankan.
Ini memunculkan pendapat bahwa eksekutif harus diberi tanggungjawab untuk merumuskan program kerja dan keputusan, dan menentukan sarana yang bisa digunakan untuk menjalankan program tersebut. Posisi ini menguatkan eksekutif tapi mengurangi keduduk an cabang legislatif dari pemerintah. Ini adalah dampak wajar. Ini seperti sisi lain dari ilmu administratif. Ketika kekuasaan dan otoritas diskresioner meningkat, maka
harus ada peningkatan serupa dalam sarana kontrol dan pengawasan untuk pihak yang ingin menggunakan kekuasaannya yang meningkat. Jika legislatur membiarkan eksekutif mendapatkan peningkatan kekuasaan karena harus menjalankan tugas administratif, maka legislatur harus meningkatkan sarana yang membantunya untuk memastikan bahwa kekuasaan yang meningkat tersebut telah digunakan secara tepat. Ada dua metode untuk ini, yaitu (1) dengan arahan, pengawasan dan kontrol, atau dengan spesifikasi , dan (2) dengan menciptakan sistem akuntansi dan laporan yang benar, atau dengan membuat sarana agar informasi bisa disediakan dengan tepat sehingga otoritas yang didelegasikan bisa dijalankan. Legislatur diminta mengorbankan metode kontrol yang pertama. Jika dikorbankan, maka kondisi di alternatif kedua harus dipenuhi.
Kebutuhan untuk menggunakan sebuah budget muncul karena mempertimbangkan bahwa budget adalah bagian integral dari gerakan untuk perbaikan hubungan kerja antara dua cabang pemerintah. Di dalam budget terdapat sarana paling efektif agar tanggungjawab besar formulasi dan pelaksanaan program finansial dan kerja bisa diberikan ke eksekutif, dan eksekutif bisa dimintai akuntabilitasnya secara rigid atas pelaksanaan tanggungjawabnya. Karena itu, gerakan penggunaan sistem budget oleh badan governing adalah sebuah bagian penting dan integral dari gerakan keseluruhan untuk menjalankan reformasi pemerintah.
Budget Sebagai Instrumen Untuk Menghasilkan Efisiensi Dan Ekonomi Administratif. Gerakan lain yang melahirkan kebutuhan reformasi budget adalah tuntutan untuk menempatkan metode teknis organisasi dan administrasi pemerintah dalam basis yang lebih efisien dan ekonomis. Pertanyaannya adalah apakah ada alasan mengapa pejabat pemerintah tidak dikenakan standar efisiensi dan kejujuran seperti di dunia bisnis. Kebutuhan agar pemerintah mengerjakan tugasnya selalu insisten dan kompleks, dan
bahkan tugasnya semakin mirip dengan karakter tugas yang dijalankan korporasi privat. Dalam dunia bisnis, tidak ada tugas, atau setidaknya tugas yang tidak bisa dijalankan di bentuk organisasi korporat, berarti tidak memiliki sistem akun dan laporan yang bisa dijadikan panduan oleh badan pengarah, dewan direktur dan stockholder, untuk memahami gambaran operasi masa lalu, kondisi sekarang, dan program aktivitas masa depan. Di semua proposal yang menginginkan reformasi metode bisn is di badan pemerintah, perhatian utama sering diberikan ke perbaikan metode dalam menangani urusan finansial. Pemerintah meminta agar korporasi yang dikontrol pemerintah harus memiliki sistem akuntansi dan pelaporan yang cocok dengan prinsip akuntansi modern, tapi pemerintah tidak memberikan sistem efisien untuk manajemen finansial. Ini jelas tidak konsisten. Kebutuhan akan perbaikan metode administrasi publik, karena itu, dipusatkan ke kebutuhan perbaikan metode administrasi finansial, dan agar ini bisa dipastikan, maka penggunaan sistem budget menjadi fitur sentral bagi sistem perbaikan tersebut.
Penggunaan Budget Sebagai Fitur Reformasi Municipal. Bila melihat sejarah gerakan itu sendiri, titik tolaknya ditemukan di gerakan di generasi sekarng yang bertujuan memperbaiki metode administrasi municipal. Setelah beberapa kekecewaan, orang yang tertarik dengan reformasi municipal mulai sadar bahwa reformasi permanen tidak bisa dicapai bila rakyat terus dirugikan dan bila pejabat yang mengurus barang publik te rus mencari keuntungan privat. Jika perbaikan ingin berkelanjutan, maka sistem pemerintah municipal dan metode administrasinya harus dirubah, dan harus ada prinsip administrasi dan sarana arah, supervisi dan kontrol yang secara otomatis menghasilkan administrasi lebih baik, atau setidaknya memungkinkan semua pihak untuk memastikan, tanpa perlu investigasi khusus, apakah urusan telah ditangani secara efisien dan ekonomis, ataukah
sebaliknya. Dengan kata lain, masalah harus diatasi dari sudut teknis dan moral.
Perubahan dalam metode pendekatan bukan hanya terlihat dalam perubahan karakter kerja di organisasi seperti National Municipal League, tapi juga dalam situasi dimana studi masalah teknis administrasi municipal (dengan maksud merumuskan ukuran konkrit untuk reformasi) berhasil dilakukan oleh sebuah organisasi permanen dengan staff teknis kompeten. Keberhasilan semacam ini memunculkan para individu kuat di beberapa biro penelitian municipal selama beberapa tahun terakhir, yang selanjutnya membantu perbaikan metode administrasi municipal di United States. Ini bukan karakterisasi general dari pekerjaan badan -badan tersebut. Yang perlu dicatat adalah bahwa biro ini selalu mengkonsentrasikan perhatiannya ke masalah administrasi finansial, dan semua energinya d igunakan untuk menjamin bahwa kota peduli dengan sistem budgetnya. Tindakan ini didasarkan pada proposisi bahwa sebuah municipality mempertimbangkan karakteristik dari sebuah korporasi bisnis, dan bekerja menurut itu. Ini berarti bahwa metode finansial dan agensi finansial adalah elemen penting bagi operasi efisien korporasi bisnis besar. Karena itu, pengeluaran kota berhubungan langsung dengan pendapatannya, dan selalu didasarkan pada estimasi dan rekomendasi dari departemen pengeluaran. Manfaat dari situasi ini adalah bahwa estimasi dan rekomendasi yang didapat dari beerapa layanan administratif bisa diberikan ke organ eksekutif sentral yang memiliki otoritas merevisi dan menguranginya bila perlu, dan membawanya ke hubungan yang semestinya dan saling proporsional. Ini penting karena departemen pengeluaran harus peduli dengan aktivitasnya sendiri, dan karena itu, selalu diberi jatah dana terbesar dari bendahara. Jika bendahara perlu diproteksi, dan utilitas absolut beberapa kelas kerja harus diketahui, maka beberapa organ bisa dibentuk dalam administrasi di luar ranah departemen pengeluaran, tapi memiliki fungsi untuk menyeimbangkan kebutuhan
departemen pengeluaran dan melindungi bendahara dari tuntutan di luiar sumberdayanya.
Fitur dasar dari ini harus dipertimbangkan oleh reformis municipal sebelum mendirikan biro penelitian municipal. Karena itu, National Municipal League di tahun 1899 berisi draft aturan korporasi municipal, dengan satu bagiannya menjelaskan:
Tugas Walikota dari waktu ke waktu adalah memberikan rekomoendasi ke Council untuk kesejahteraan kota, dan pada tanggal ………..bulan …….. di setiap tahunnya, Council harus diberi budget tahunan yang menunjukkan pengeluaran kota, dengan item yang bisa dikurangi atau dihilangkan Council; tapi Council tidak boleh menambah item ke budget total.
Reformasi budget di municipality juga diperkenalkan oleh Bureau of Census lewat tekanan kontinyu ke municipality untuk meningkatkan metode akuntansi dan pelaporan, dan lewat pertimbangan standar klasifikasi pengeluaran municipality, yang semuanya harus dijalankan dengan pakar yang mewakili profesi akuntansi dan Naitonal Municipal League. Di beberapa tahun kemudian, perkembangan tipe pemerintah municipal seperti commission dan city manager, dan juga perkembangan kebijak an yang digunakan oleh banyak kota berkembang, memunculkan revisi pada charter yang ada agar dewan menunjukkan fungsi mana yang paling penting, dan juga mendorong revisi pada estimasi departemen pengeluaran. Semua ini mendorong lahirnya reformasi budget. Ini semua merepresentasikan penggunaan prinsip dasar sebuah budget yang menempatkan sebuah organ pembuat budget sentral di antara departemen pengestimasi dan otoritas pemberi dana. Meski begitu, di beberapa kasus, otoritas akhir untuk membuat sebuah budget biasanya berada di tangan chief executive officer.
Bagi biro penelitian municipal dan organisasi terkait yang dibangun dewan dagang dan agensi rakyat lainnya, sebuah budget memberikan batu
pondasi bagi sistem administrasi finansial di semua municipality. Ini bukan hanya hal mendesak, tapi juga memberikan jalan untuk menempatkan dan melaksanakan sistem administrasi finansial di berbagai kota.
Gerakan Reformasi Budget Yang Dilakukan Di Negara Bagian. Gerakan reformasi budget di municipality harus dijalankan dengan maksud untuk memperbaiki pemerintahan. Setiap alasan di balik reformasi municipality selalu disertai peningkatan kekuasan dari pemerintah terkait. Meski begitu, kondisi ini memang sulit dipenuhi. Cabang administratif dari pemerintah municipal selalu berkaitan dengan tipe integratif organisasi, dengan walikota bertindak sebagai kepala atau administrator. Sifat dan fungsi sebuah budget adalah penting bagi bentuk organisasi ini agar operasi sistem budget berjalan baik. Dari sudut pandang reformasi budg et dan administrasi yang baik, sayangnya, kondisi ini jarang ditemukan di beberapa negara bagian. Di banyak negara bagian, cabang administratif berisi banyak layanan independen. Dalam skala kecil, gubernur memiliki kekuasaan ke arah yang positif atau kekuasaan yang cukup untuk kontrol. Garis otoritas ini berhubungan langsung ke legislatur. Namun, otoritas badan ini sering dibatasi oleh fakta bahwa kepala layanan terus berhutang, yaitu bukan ke legislatur, tapi ke rakyat yang memilihnya. Karena itulah, beberapa negara bagian berhadapan dengan masalah, yaitu bahwa untuk menciptakan sistem budget efisien, mereka harus merubah sistem pemerintahannya.
