• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Linked Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Linked Data"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Linked Data

Linked data merupakan sekumpulan langkah/metode terbaik untuk mempublikasikan sekaligus menghubungkan data terstruktur pada web (Heath, 2011). Hal ini didasarkan pada asumsi dimana nilai dan kegunaan sesuatu data akan meningkat apabila terhubung dengan sumber data lainnya. Untuk itu model RDF digunakan sebagai format representasi data beserta RDF link untuk menghubungkan sekumpulan data dari berbagai sumber. RDF link memiliki fungsi seperti hyperlink yang menghubungkan sekumpulan halaman web di internet, hanya saja pada RDF link dapat dinyatakan sebagai sesuatu data memiliki relasi tertentu dengan data lainnya. Contohnya seperti penggunaan RDF link pada sekumpulan orang untuk menyatakan relasi bahwa mereka saling kenal satu sama lainnya, atau pada perpustakaan untuk menyatakan sekumpulan buku yang dikarang oleh pengarang tertentu. Dengan ini, sekumpulan data yang tadinya terisolir atau terpisah satu sama lain dapat saling terhubung menjadi satu kesatuan membentuk global data space atau yang dikenal juga dengan web of data.

Linked Data pada prinsipnya terdiri dari empat prinsip dasar yaitu :

1. Menggunakan Unified Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi things (segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai sumber daya web, seperti nama benda, tempat, kejadian, dan sebagainya).

2. Menggunakan HTTP URI yang memungkinkan pengguna dapat mengakses detil dari things tersebut..

3. Memanfaatkan RDF dan SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query Language) sebagai standar untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengguna ketika seseorang melihat detil sebuah URI. 4. Menyediakan tautan ke URI lainnya, sehingga pengguna dapat

(2)

Prinsip-prinsip dalam dokumen tersebut menyediakan panduan untuk merealisasikan generasi web masa mendatang yakni web of data. Kemunculan generasi web baru ini ditandai dengan proyek Linking Open Data yang didanai dan didukung oleh W3C Semantic Web Education and Outreach (SWEO) Interest Group. Proyek ini sendiri bertujuan untuk memperluas web dengan data-data yang dapat dibagi-pakai dengan cara mempublikasikan berbagai macam open data set dalam format RDF di web dan mengatur tautan-tautan RDF di antara item-item data dari berbagai sumber data. Hingga September 2010, proyek tersebut telah mempublikasikan dan menghubungkan berbagai data set yang terdiri dari lebih 19 miliar RDF triple Data set tersebut disebut sebagai “LOD cloud” sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.1 (per Agustus 2014).

(http://esw.w3.org/TaskForces/CommunityProjects/LinkingOpenData/DataSets).

Gambar 2.1 Linked Open Data Cloud per Agustus 2014

Berbeda dengan visi web semantik yang baku, linked data secara umum adalah penerbitan data secara terstruktur dalam RDF dengan menggunakan URI dari pada fokus pada level ontology atau interface (Hasusenblas, 2009). Pada linked data, tiap item data yang ada terbagi atas dua macam, yaitu information resource (berupa

(3)

data atau dokumen digital) dan non-information resource (berupa identitas di dunia nyata). Pada information resource, apabila item tersebut ditelusuri, maka server akan merespon dengan HTTP response code 200 (ok) dan mengirim ke client item data tersebut. Sedangkan pada no-information resource HTTP redirecting item/entitas tersebut. Server cukup merespon dengan HTTP response code 300 (see other). Kemudian client akan diarahkan ke file RDF yang mendeskripsikan item/entitas yang diminta.

2.1.1. URI (Uniform Resource Identifier)

Dalam komputer, satu URI (Uniform Reource Identifier) adalah sebuah string karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi nama atau sumber di internet. Dengan URI yang sudah di identifikasikan memungkinkan untuk mengakses representasi sumber daya melalui jaringan (www) dengan menggunakan protocol tertentu. URI menunjuk ke sebuah resource di internet, URI biasanya terdiri dari bagian yang disebut skema (scheme) yang diikuti sebuah alamat. URI diakses dengan format skema://alamat.resource atau skema:alamat.resource. Misalnya URI http://yahoo.com menunjukkan alamat resource yahoo.com yang dipanggil lewat skema HTTP walaupun HTTP adalah skema yang yang sering digunakan, namun masih tersedia skema-skema lain, misalnya telnet, FTP, News, dan sebagianya.

Secara umum URI terdiri dari dua jenis yaitu, URL (Uniform Resource Location) dan URN (Uniform Resource Name). URL dugunakan untuk menetukan dimana letak dari nama atau sumber daya yang dicari, sedangkan URN digunakan untuk menunjukkan identitas dari sumber daya yang dicari. Dengan kata lain, URL dapat digambarkan seperti alamat rumah seseorang, sedang URN merupakan nama dari orang tersebut.

2.2. Vocabulary

Pada linked data, vocabulary mendefinisikan konsep-konsep dan hubungan-hubungan (disebut juga dengan term) yang digunakan untuk mendeskripsikan dan merepresentasikan suatu bidang tertentu, vocabulary digunakan untuk mengelompokkan istilah-istilah yang dapat digunakan dalam aplikasi tertentu,

(4)

katerteristik hubungan dan menentukan batasan-batasan yang mungkin menggunakan istilah tersebut. Dalam implementasinya, vocabulary bisa sangat kompleks (dengan ribuan istilah) atau sangat sederhana (menggambarkan satu atau dua konsep saja).

Peran dari vocabulary dalam linked data adalah untuk menentukan integrasi data, ketika misalnya adanya ambiguitas pada istilah yang digunakanan dalam kumpulan data yang berbeda, atau ketika sedikit pengetahuan tambahan dapat menyebabkan penemuan hubungan baru. Misalnya data di bidang perawatan kesehatan, professional medis menggunakannya untuk merepresentasikan pengetahun tentang gejala, penyakit dan perawatan. Perusahaan farmasi menggunakannya untuk mewakili informasi tentang obat, dosis dan alergi. Menggabungkan pengetahuan ini dari masyarakat medis dan farmasi dengan data pasien memungkinkan berbagai macam aplikasi cerdas seperti alat-alat pendukung keputusan yang mencari pengobatan, sistem memantau khasiat obat dan efek samping yang mungkin timbul dan alat-alat yang mendukung penelitian epidemologi. Jenis lain dengan menggunakan vocabulary adalah untuk mengatur pengetahuan. Perpustakaan, museum, perusahaan, aplikasi jaringan sosial dan komunitas lain yang mengolah sejarah, dam item lainnya yang dapat menggunakan vocabulary, menggunakan stadart formal untuk memanfaatkan linked data.

Dalam linked data, disarankan untuk menggunakan vocabulary yang telah dibuat sebelumnya. Pembuatan vocabulary baru dilakukan apabila vocabulary yang sudah ada dianggap tidak cocok untuk digunakan. Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, W3C menawarkan beberapa teknik untuk menggambarkan dan menentukan berbagai bentuk vocabulary dalam format standart. Pilihan antara teknologi yang berbeda tergantung pada tingkat kerumitan dan perlakuan yang diperlukan oleh aplikasi tertentu. Berikut sejumlah petunjuk terkait dengan penggunaan vocabulary pada linked data (Hausenblas, 2009) :

1. Tidak diciptakan kembali vocabulary yang serupa dari nol, tetapi lengkapi yang telah ada untuk mempresentasikan data yang digunakan.

2. Data disediakan dalam format yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan mesin.

(5)

3. URI yang digunakan harus bersifat deferent agar client dapat menulusuri vocabulary tersebut.

4. Jika memungkinkan, dapat digunakan vocabulary yang dipakai orang lain 5. Seluruh informasi disajikan secara eksplisit.

2.3. RDF (Resource Description Framework)

RDF (Resource Description Framework) adalah framework yang mendefinisikan resource di dalam web (W3C, 2014). RDF memungkinkan pengembang web untuk membuat statement terhadap resources yang ada dari sebuah web. RDF statement memiliki struktur yang sederhana. Tiap statement memiliki bentuk yang disebut triple yang terdiri dari predicate, subject, dan object (Daum, 2003). Contohnya, dalam sebuah kalimat “Ellen Siever is author of Linux in A Nutshell”, subjeknya adalah “Ellen Siever”, predikatnya adalah “is author of”, dan objeknya adalah “Linux in A Nutshell”. Semua statement dalam RDF memiliki bentuk yaitu subject has property. Pada contoh statement sebelumnya, property-nya adalah “is author of”. Property memiliki dua tipe, yaitu object property dan literal. Object property adalah sebuah objek dari suatu statement yang dapat mengarahkan/mereferensikan kepada resources yang lain. Literal adalah objek dari suatu stement yang bernilai string. Berikut adalah anatomi dari sebuah RDF statement yang dapat dilihat pada table 2.1.

Tabel 2.1 Anatomi RDF statement

Statement Property Domain Example

Subject Resource Ellen Siever

Predicate Property name

Is auhtor of Object Property

value

Resource or literal “Linux in A Nutshell”.

RDF juga merupakan model berbentuk graf untuk merepresentasikan resource dan relasinya. Resource yang direpresentasikan adalah seluruh pengetahuan manusia yang kemudian dimodelkan kedalam bentuk subyek, predikat, dan objek. Statement RDF berupa triple, yaitu subject, predicate, object (Manola et al, 2004). Sumber

(6)

(subject) memiliki property (predicate) dengan nilai khusus (object). Subject, predicate, dan object dapat didefinisikan dalam hal resource, property dan value sebagai :

1. Subject : Resource (seseorang, tempat, atau barang), pernyataan tesebut digambarkan. Suatu RDF dapat berupa sesuatu hal dalm model data (dokumen, penggunaan, produk dll) dan secara unik diidentifikasi oleh URI yang dapat berupa URL.

2. Predicate : Property (nama, kota, gelar, warna, bentuk dan karakteristik) dari subjek (orang, tempat, dan benda) dan secara unik diidentifikasi oleh URI.

3. Object : Value dapat ditentukan untuk property (nama, kota, gelar,/judul, warna, bentuk, karakteristik) yang mendeskripsikan subjek (orang, tempat atau benda). Nilai tersebut dapat berlaku pada jenis data RDF (RDF mendukung seluruh jenis data XML).

Subyek dan objek pada konsep triple merupakan entitas fisik (nyata). Sedangkan predikat pada konsep tersebut merupakan entitas virtual (tidak nyata) seperti sebuah relasi yang menyatakan adanya hubungan namun tidak dapat dipegang/disentuh seperti yang digambarkan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 model graph RDF

Agar RDF dapat dipahami oleh komputer maka diperlukan sebuah identifier. Nantinya identifier ini akan diberikan pada entitas yang memiliki informasi yang saling berkaitan. Bentuk identifier pada RDF adalah URI (uniform

http://www.example.org/index.html

Jhon

(7)

resource identifier) yang merupakan sebuah string yang mirip dengan URL (uniform resource locator), seperti pada contoh berikut ini :

1. Subject http://www.example.org/index.html 2. Predicate http://purl.org/dc/elements/1.1/creator 3. Object http://www.example.org/staffid/85740 2.4. RDF Schema

RDF menyediakan langkah sederhana untuk membuat pernyataan tentang sumber data (resource), menggunakan penamaan properti dan nilai. Selain itu RDF juga memiliki kemampuan untuk mendefinisikan perbendaharaan kata (vocabularies) untuk digunakan dalam pernyataan-pernyataan, khusunya untuk mengindikasikan penjelasan mengenai jenis-jenis spesifik atau kelas-kelas dari sumber daya-nya. Model RDF schema memiliki kemiripan dengan yang digunakan oleh object oriented, yaitu dengan memiliki class, relation dan instance. Class adalah kumpulan dari obyek yang memiliki kesamaan karakter. Relation adalah sifat hubungan antar kelas. Property adalah karakter dari sebuah kelas. Instances adalah sebuah obyek yang sesungguhnya.

RDF schema tidak menghasilkan spesifikasi kelas dan properti secara nyata. Sebagai gantinya bagan RDF menyediakan kerangka untuk menguraikan spesifikasi kelas dan properti-propertinya.Kelas-kelada didalam bagan RDF didefinisikan seperti kelas didalam bahasa pemrograman berorientasi obyek. Gambar 2.3 adalah salah satu con dari penggunan bagan RDF yang menjelaskan kelas Horse yang merupakan subkelas dari kelas Animal.

(8)

<?xml version="1.0"?> <rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:rdfs="http://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#" xml:base="http://www.animals.fake/animals#"> <rdf:Description rdf:ID="animal"> <rdf:type rdf:resource="http://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#Class"/> </rdf:Description> <rdf:Description rdf:ID="horse"> <rdf:type rdf:resource="http://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#Class"/> <rdfs:subClassOf rdf:resource="#animal"/> </rdf:Description> </rdf:RDF>

Gambar 2.3 RDF Schema yang diimplementasikan denga kelas “Animal” 2.5. D2R Server

D2R server adalah proyek yang dikembangkan di Universitas Freie di Berlin yang mengadopsi standar W3 Consortium didasarkan pada bahasa pemetaan D2R server. Tujuan D2R server adalah menerbitkan konten database relasional dalam bentuk RDF. Dasar fungsi D2R server tergantung pada mekanisme pemetaan untuk mengubah dan relasional (contoh SQL) kedalam RDF. Selain itu, D2R server memberikan fungsionalitas sebagai WebAgen untuk menampilkan data dengan SPARQL.

Distribusi D2R dibagi ke dalam dua bagian utama (Bizer, 2009) ditunjukkan pada gambar 2.4, yang pertama adalah merupakan bagian server yang sebenarnya adalah antarmuka D2RQ engine, yang merupakan logical core dari penerapan yang bertugas mengelola database (RDF dan non-RDF) dengan file pemetaan, dan resource eksternal lain pada internet. D2R server menyediakan tiga interface yang berbeda untuk pertukaran data dengan menggunakan protocol HTTP, SPARQL, untuk semantic query, RDF untuk linked data clients dan HTML untuk normal browser. Bagian kedua, dan mungkin adalah bagian yang terpenting dari aplikasi mesin D2RQ adalah mengatur proses penerjemahan dari data relasional menjadi RDF. Untuk menggunakan D2RQ file mapping yang ditentukan pengguna dengan menentukan vocabularies pada data yang ada dalam database non-RDF.

(9)

Gambar 2.4 arsitektur D2R server 2.6. DR2Q Mapping

D2RQ mapping adalah model untuk mendeskripsikan hubungan antar data dan vocabularies dengan bahasa pemetaan deklaratif. Sebuah pemetaan D2RQ itu sendiri merupakan sebuah dokumen RDF yang ditulis dalam format Turtle sintaks (Cyganiak, 2009). Pemetaan/mapping dinyatakan dengan menggunakan istilah-istilah dalam namespace D2RQ :

http://www.wiwiss.fu-berlin.de/suhl/bizer/D2RQ/0.1#

Contoh dari D2RQ mapping yang didefinisikan dalam skema RDF D2RQ (Turtle, RDF/XML) (Cyganiak, 2012) :

# D2RQ Namespace

@prefix d2rq:<http://www.wiwiss.fu-berlin.de/suhl/bizer/D2RQ/0.1#> . # Namespace of the ontology

@prefix : <http://annotation.semanticweb.org/iswc/iswc.daml#> . # Namespace of the mapping file; does not appear in mapped data @prefix map: <file:///Users/d2r/example.ttl#> .

# Other namespaces

@prefix rdfs: <http://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#> . @prefix xsd: <http://www.w3.org/2001/XMLSchema#> .

(10)

map:Database1 a d2rq:Database; d2rq:jdbcDSN "jdbc:mysql://localhost/iswc"; d2rq:jdbcDriver "com.mysql.jdbc.Driver"; d2rq:username "user"; d2rq:password "password"; . # ---

# CREATE TABLE Conferences (ConfID int, Name text, Location text); map:Conference a d2rq:ClassMap; d2rq:dataStorage map:Database1; d2rq:class :Conference; d2rq:uriPattern "http://conferences.org/comp/confno@@Conferences.ConfID@@"; . map:eventTitle a d2rq:PropertyBridge; d2rq:belongsToClassMap map:Conference; d2rq:property :eventTitle; d2rq:column "Conferences.Name"; d2rq:datatype xsd:string; . map:location a d2rq:PropertyBridge; d2rq:belongsToClassMap map:Conference; d2rq:property :location; d2rq:column "Conferences.Location"; d2rq:datatype xsd:string;

Pemetaan mendefinisikan virtual graph RDF yang berisi informasi dari database. Hal ini mirip dengan konsep pandangan di SQL, kecuali bahwa struktur data virtual adalah graph RDF buka relasional table virtual. Virtual RDF graph dapat diakses dengan berbagai cara. D2RQ Platform menyediakan SPARQL akses, linked data server, RDF dump generator, dan antarmuka HTML yang sederhana.Pemetaan D2RQ dapat ditulis langsung pada editor teks yang ada dalam sistem operasi.

Data dipetakan ke dalam bentuk RDF, ditampilkan pada gambar 2.5 menggunakan d2rq:ClassMaps dan d2rq:PropertyBridge, objek-objek yang penting dalam mapping adalah dalam class map. Sebuah class map merepresentasikan class atau kelompok class yang sama dari sebuah vocabularies. Sebuah class map

(11)

menentukan bagaiman URI di generate untuk setiap instance pada class. Setiap class map memiliki property bridge yang menentukan bagaimana property dan instance dibuat.

Gambar 2.5 mapping data ke dalam bentuk RDF 2.7. SPARQL

SPARQL adalah akronim untuk Simple Protocol And RDF Query Languange. Standar SPARQL mendefinisikan protocol jaringan untuk bertukar query dan bahasa untuk mengekpresikan query. SPQRQL mengadopsi sintak SQL-like untuk mengekpresikan query atau untuk mengambil data yang ditulis menggunakan RDF atau XML. Dengan adanya SPARQL, maka masing-masing sumber data bisa terhubung satu dengan lainnya. Pada dasarnya, SPARQL merupakan query untuk mencocokan bentuk graph (Perez, 2006). Graph tersebut dicocokan dengan berbagai endpoint dari repository yang dituju untuk mencari kemungkinan dari solusi yang ada. SPARQL dianggap setara denga bahasa SQL. Hanya saja struktur dari SPARQL lebih sederhana dan gampang untuk diimplementasikan.

Contoh berikut menunjukkan query SPARQL untuk mencari judul sebuah buku dari graph data yang diberikan. Query ini terdiri dari dua bagian : klausa SELECT mengidentifikasi variabel yang akan di tampilkan dari hasi query dan

(12)

klausa WHERE untuk memberikan pola graph dasar yang di cocokan dengan graph data. Pola grafik dasar dalam contoh ini terdiri dari pola triple tunggal dengan variabel tunggal ( ?judul ) di posisi objek.

SPARQL memungkinkan pengguna untuk menulis secara global perintah query yang jelas. Hasil dari query adalah urutan solusi, sesuai dengan cara dimana pola graph permintaan itu sesuai data. Mungkin ada nol, satu atau beberapa solusi untuk hasil dari sebuah query SPARQL.

Data :

@perfix schema: < http://schema.org/> .

:a schema:name “Perpustakaan digital : perspektif perpustakaan perguruan tinggi Indonesia” .

:a schema:contribution “Putu Laxman Pendit” .

:b schema:name “Interaction design in service compositions” . :b schema:contribution “T. Dirgahayu” .

Query :

PREFIX schema: < http://schema.org/> SELECT ?title ?author

WHERE{

?x schema:name ?title . ?x schema:contribution ?author. }

Hasil query SPARQL :

Title Mbox

Perpustakaan digital : perspektif perpustakaan perguruan tinggi Indonesia

Putu Laxman Pendit Interaction design in service compositions T. Dirgahayu

Hasil query bisa berupa bentuk tabel (HTML) ataupun dalam bentuk RDF – XML. Query dalam bentuk tabel disesuikan dengan subjek, predikat dan objek. Menurut W3C (2008), SPARQL menspesifikasikan empat variasi query yang berbeda-beda yang memilik tujuan berbeda-beda, yaitu :

(13)

1. PREFIX

Statement PREFIX merupakan sebuah metode yang digunakan sebagai penunjuk yang membawa informasi dalam suatu halaman web. Pada dasarnya PREFIX digunakan untuk menyingkat sebuah resource, dalam hal ini dapat diwakili oleh URI (Uniform Resource Identifier).

2. SELECT query

Mengembalikan keseluruhan, atau sekumulan dari variabel yang diikat di dalam pola dari suatu query.

3. CONSTRUCT query

Mengembalikan grafik RDF yang dikonstruksioleh variabel pengganti dalam sekumpulan kerangka triple.

4. ASK query

Mengembalikan boolean yang menunjukkan apalak pola dari query cocok atau tidak.

5. OPTIONAL

Statement OPTIONAL digunakan untuk mangatasi ketidak cocokan struktur pola query dengan pola yang ada pada graf RDF.

6. DESCRIBE query

Mengembalikan keseluruhan grafik RDF yang menggambarkan sumber-sumber data yang ditentukan.

2.8. Perpustakaan

Perpustakaan berdasarkan dari kata pustaka, yang artinya kita atau buku. Sementara di dalam bahasa Inggris, diistilahkan dengan library. Istilah ini mengacu dari kata latin liber atau libri yang mempunyai arti buku sehingga istilah perpustakaan, library selalu dikaitkan dengan buku (Basuki, 2003). Dengan demikian definisi dari perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca dan bukan untuk dijual. Oleh karena itu dikatakan bahwa definisi perpustakaan adalah institusi yang

(14)

menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi.

Berdasarkan klasifikasi, perpustakaan dapat di kelompokkan menjadi dua klasifikasi yaitu yang pertama berdasarkan penerapan teknologi dan yang kedua berdasarkan keragaman sumber daya informasinya. Kelompok perpustakaan yang berdasarkan penerapan teknologi (Qalyubi, 2003) yaitu :

1. Perpustakaan Tradisional : Perpustakaan tradisional adalah perpustakaan yang penyajian koleksinya dengan berbagai rak koleksi buku dan pencatatan dilakukan secara manual oleh petugas pustakawan.

2. Perpustakaan Terotomasi : Perpustakaan terotomasi yaitu perpustakaan yang dalam pengelolaanya seperti pencatatan, perekapan, dan pencetakan telah menggunakan teknologi komputer. 3. Perpustakaan Digital : Perpustakaan digital yaitu perpustakaan dengan

sistem informasi manajemen menggunakan teknologi informasi ditambah koleksi-koleksi digital baik berupa jurnal, e-book, CD audio, maupun koleksi video.

Kemudian menurut Pendit (2007), klasifikasi kelompok perpustakaan yang kedua adalah berdasarkan keragaman sumber daya informasinya yaitu :

1. Perpustakaan biasa, Perpustakaan yang koleksi dokumennya semata-mata masih menggunakan bahan tercetak.

2. Perpustakaan Multiple Media, Perpustakaan yang koleksinya sama dengan perpustakaan biasa ditambah media analog dan elektronik. 3. Perpustakaan Hybrida, Perpustakaan yang koleksinya sama denga

perpustakaan Multiple Media tetapi ditambah dengan koleksi digital yang interaktif.

4. Perpustakaan Multimedia Digital, Perpustakaan yang semua koleksinya digital, bersifat iteraktif, dan dapat merupakan perpustakaan tanpa koleksi fisik (virtual).

Belakangan ini seiring dengan perkembangan teknologi telah banyak perpustakaan yang menerapkan sistem perpustakaan digital. Sistem perpustakaan

(15)

digital memiliki konsep yang sama dengan perpustakaan konvesional, namun definisi perpustakaan digital masih sering diperdebatkan. Berikut beberapa definisi perpustakaan digital yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

1. Menurut Digital Library Federation (DLF), Digital Library merupakan suatu organisasi yang menyediakan sumber-sumber, termasuk staf-staf ahli, untuk memilih, menyusun, menawarkan akses intelektual, menterjemahkan, mendistribusikan, memelihara integritas koleksi-koleksi dari perkerjaan-pekerjaan digital sehingga mereka tersedia secara cepat dan ekonomis untuk digunakan/dimanfaatkan oleh komunitas tertentu atau kumpulan komunitas.

2. Menurut Arms (2000), Digital library adalah kumpulan infortmasi yang tertata dengan baik beserta layanan-layanan yang disediakannya. Informasi ini disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan computer.

3. Menurut Borbinha dkk (1998), perpustakaan digital bukan hanya sebagai tempat penyimpanan yang menyediakan layanan untuk menjaga, mengorganisasikan dan memberikan akses terhadap data yang dimilikinya. Perpustakan digital seharusnya juga berperan sebagai sistem untuk menyebarkan informasi, dan sebagai sarana yang aktif mempromosikan,meyokong dan merekam proses pembentukannya.

2.9. Bibliografi

Istilah bibliografi berasal dari kata Yunani yaitu “biblion” dan “graphien”. “Biblion” berati buku sedangkan “graphien” artinya menulis. Jadi secara etimologis bibliografi berarti penulisan buku. Basuki (1993) mendefinisikan bahwa bibliografi berarti teknik sistematik untuk mebuat daftar deskriptif cantuman tertulis atau yang diterbitkan terutama buku dan bahan pustaka yang sejenis.

Definisi lain dikemukakan oleh Neil (2004) yang mendefinisikan bibliografi (bibliography) adalah daftar buku-buku dan karya ilmiah seperti artikel jurnal yang tersusun secara sistematis. Bentuk bibliografi mulai dari daftar kutipan

(16)

pada akhir sebuah buku sampai dengan artikel lengkap sebagai sebuah publikasi yang idependen.

Bibliografi mempunyai peranan sangat penting dalam bebagai bidang. Beberapa ilmuwan telah membuktikan bahwa dengan bibliografi dapat diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut (Basuki, 2003) :

1. Informasi mudah diperoleh secara lengkap beserta literatur terakhir di berbagai bidang.

2. Memungkinkan akses cepat dan mudah terhadap informasi vital mengenai perkembangan bebagai cabang pengetahuan

3. Bibliografi secara tidak langsung dapat mempromosikan pendayaguaan buku dan bahan pustaka atau aplikasi bermanfaat dari ilmu pengetahuan.

Sedangkan untuk tujuan utama dari bibliografi adalah membantu pengguna dalam menentukan lokasi keberadaan sebuah bahan pustaka. Tujuan lainnya adalah dengan adanya bibliografi yaitu sebagai sarana dalam pemilihan buku, identifikasi dan verfikasi rincian bibliografis sebuah buku, serta lokasi bahan pustaka dalam kaitannya dengan tempat penerbit, lokasi diperpustakaan atau tempat memesan (Basuki, 2003).

2.10. SLiMS (Senayan Library Management System)

Salah satu aplikasi perpustakaan yang berfungsi sebagai perangkat digital yang bisa mendukung kegiatan operasional di perpustakaan adalah aplikasi yang bernama SENAYAN. Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, Senayan memenangi INAICTA 2009 untuk kategori open source.

Sampai dengan saat ini aplikasi senayan telah diunduh lebih kurang 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) kali. Sedikitnya ada sekitar 1589 perpustakaan

(17)

dan lembaga lain yang mengaku memakai aplikasi Senayan, diantaranya adalah Pusat Studi Jepang UI, Perpustakaan Kedokteran Tropis UGM, Sekolah Indonesia-Kairo di Mesir, Perpustakaan Indonesian Visual Art Archive, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Rumah Sakit M.H. Thamrin Cileungsi, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Perpustakaan Institut Seni Yogyakarta, Perpustakaan Pusat Univ Riau, Perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan dan masih banyak lagi (www.slims.web.id, 2015).

2.11. Worldcat

WorldCat adalah suatu kumpulan katalog yang mencatat isi koleksi 72.000 perpustakaan di 170 negara dan teritori yang termasuk ke dalam koperasi global Online Computer Library Center (OCLC). Dioperasikan oleh OCLC Online Computer Library Center, Inc. sementara databasenya dipelihara secara kolektif oleh perpustakaan yang terdaftar di OCLC. Worldcat dapat diakses melalui alamat situs http://worldcat.org.

OCLC didirikan pada tahun 1967, dan pada tahun yang sama Fred Kilgour mendirikan WorldCat. Catatan katalog pertama kedalam OCLC Online Union Catalog (OLUC) pada tahun 1971. Tercatat hingga November 2014 worldcat telah memuat lebih dari 330 juta catatan, mewakili lebih dari 2 milyar aset fisik dan digital dalam 485 bahasa. Catalog worldcat dapat diakses melalui alamat http://www.worldcat.org (www.wikipedia.org)

2.12. DBPedia

DBpedia adalah sebuah komunitas yang bergerak untuk mengekstrak informasi terstruktur dari Wikipedia dan menyediakan informasi tersebut dalam sebuah Web. DBpedia Indonesia merupakan Web yang menyediakan data hasil ekstraksi dari Wikipedia Indonesia. Dengan DBpedia kita dapat melakukan pencarian yang kompleks terhadap data dari Wikipedia. Dengan melalui DBpedia dapat memudahkan penggunaan informasi dari Wikipedia dengan berbagai cara yang lebih menarik.

Contoh aplikasi yang dikembangkan menggunakan data dari DBpedia Indonesia dapat di akses melalui alamat http://id.dbpedia.org sedangkan untuk versi

(18)

global dapat diakases melalui alamat http://dbpedia.org. Aplikasi id.dbpedia.org dirancang untuk memudahkan dalam mencari artikel-artikel dari Wikipedia yang berkaitan dengan tempat-tempat, tokoh-tokoh yang ada di Indonesia. Data diperoleh dengan melakukan query pada DBpedia Indonesia.

Untuk mengakses sebuah entitas dapat menggunakan URI resource dari entitas tersebut. Apabila URI resourcediakses menggunakan Semantic Web agents maka mengembalikan RDF descriptions, sedangkan apabila diakses menggunakan Web Browser akan menampilkan informasi dari entitas yang diakses dalam tampilan HTML sederhana. Setiap artikel Wikipedia dengan URL http://id.wikipedia.org/wiki/JUDULARTIKEL akan memiliki URI resource http://id.dbpedia.org/resource/JUDULARTIKEL. Di bawah ini adalah beberapa contoh URI resource,

 http://id.dbpedia.org/resource/Universitas_Islam_Indonesia

 http://id.dbpedia.org/resource/Indonesia 2.13. VIAF

Virtual International Authority File (VIAF) adalah sebuah berkas otoritas internasional. VIAF merupakan proyek gabungan dari beberapa perusahaan nasional dan dioperasikan oleh Online Computer Library Center (OCLC).Proyek ini awalnya diprakarsai oleh Perpustakaan Nasional Jerman dan Perpustakaan Kongres Amerika Serikat.

Tujuan VIAF adalah untuk menyatukan berkas-berkas otoritas nasional (seperti Name Authority File Jerman) menjadi satu berkas otoritas virtual. Pada berkas-berkas ini, catatan identik dari berbagai data berbeda disatukan bersama-sama. VIAF menerima jumlah data standar, yang terdiri dari pilihan "lihat" dan "lihat juga" dari berkas asli, dan merujuk pada berkas otoritas asli. Data-data ini tersedia secara daring dan tersedia untuk kepentingan penelitian dan pertukaran data. VIAF diperbarui dengan protokol Open Archives Initiative. Nomor berkas juga disertakan dalam artikel-artikel biografi di Wikipedia.

(19)

Sejak VIAF menjadi layanan OCLC pada awal tahun 2012, jumlah lembaga yang berpartisipasi dengan VIAF telah berkembang dari 19 lembaga di 22 negara menjadi 34 lembaga di 29 negara (per Juli 2014). Dua puluh empat (24) dari Kontributor VIAF perpustakaan nasional, dan tambahan 11 perpustakaan nasional menyediakan data untuk VIAF melalui lembaga perpustakaan federal, konsorsium atau pengaturan lainnya, sehingga total dari perpustakaan.

2.14. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan linked data di antaranya adalah penelitan yang dilakukan oleh Hausenblas (2009). Dalam penelitianya membahas tentang web site yang menyediakan linked data dan pemanfaatan resource eksternal seperti dbpedia. Selain itu dalam penelitiannya juga dimplementasikan bagaimana memanfaatkan beberapa sumber daya external untuk membuat sebuah aplikasi linked data yang bertopik “Cold War”. Dalam pencarian yang berhubungan dengan cold war dalam beberapa linked data digunakan void (Vocabulary of Interlinked Dataset). Void mendeskripsikan kelas dan property yang menggambarkan isi data dan interlinking dengan data lainya.

Chavose (2013), Menggambungkan dan mengkoneksikan data internal dan beberapa sumber linked data lain. Dalam penelitian tersbut membahas penerapan informasi tentang pertanahan dengan pendekatan model linked data untuk membantu penyebaran informasi tentang wilayah-wilayah yang memiliki potensi pengembangan lahan. Untuk penyediaan informasi pertanahan, data-data dari setiap data portal yang telah di definisikan ditulis langsungn kedalam RDF melalui antar muka yang telah dibuat sebelumnya dan dipublikasikan menggunak pubby server. Terdapat sumber lain yang dimanfaatkan dalam pengembangan system yaitu Dbpedia untuk keterangan setiap data daerah, deskripsi lokasi tertentu dan meanfaatkan peta daru google maps untuk menunjukkan peta suatu wilayah. Informasi daerah didapatkan dengan memanfaatkan data pada Dbpedia diantaranya adalah nama daerah, ibu kota, luas wilayah, populasi, koordinat walayah daerah, daerah perbatasan wilayah tertentu, dan informasi dari badan pertanahan setempat.

(20)

Brandt (2013), melakukan penelitian tentang transparansi dana bantuan dari beberapa lembaga atas perusahaan yang tergabung dalam organisasi IATI (The international Aid Transparency Initiative) dengan pendekatan linked data. Penelitian ini dilakukan untuk mempermudah lembaga-lembaga pemberi bantuan yang tergabung dalam IATI dalam menyusun laporan bantuan. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data tentang lembaga-lembaga yang tergabung dalam IATI, informasi lembaga tersebut diambil dari beberapa sumber termasuk Dbpedia, GeoNames dan dari IATI itu sendiri. Menggunakan bahasa pemrograman phyton membentuk data-data IATI kedalam bentuk XML.

Patricia (2012), topik yang diangkat adalah tentang e-learning. Ide penelitiannya didasari dari banyaknya data materi e-learning di internet yang tidak terstruktur dan beragam, sehingga hal demikian menyulitkan dalam pencarian sumber daya e-learning dan memerlukan banyak waktu karena proses pencarian, mengetik, memilih , bookmark dan sebagainya dan itu dilaksanakan oleh manusia, meskipun beberapa dari pencarian sumber daya tersebut dapat di eksekusi oleh komputer. Untuk mengatasi masalah hal tersebut menggunakan pendektan linked data dengan memanfaatkan sumber-sumber artikel dari Dbpedia, BibBas, education.data.go.uk. Pada umumnya web hypertext membuat informasi cukup sulit untuk dijelajahi oleh manusia. Dalam penelitian tersebut menggunakan langkah-langkah standart dalam linked data yaitu menggunakan URI sebagai things dan menggunaka SPARQL untuk query bahasa RDF.

Jhonson T dan Boock (2012), Linked data tentang ETD (electronic theses and desertation ) yang mempublikasikan data ETD sebagai linked data, dari studi kasus tersebut mengambil data-data koleksi ETD yang ada di Oregon State University, menggunak R2RML untuk mempublikasikan database ke bentuk linked data, memanfaatkan dataset dari Dublin Core medata dan menggunakan pubby server untuk engine publikasi linked data.

Saquicela dkk (2010), membentuk geographical linked data untuk kasus wilayah Spanyol. Dalam liked data yang dibangun menyediakan batas-batas wilayah, populasi, gedung-gedung penting, lokasi industry. Pemanfaatan sumber linked data lain yaitu DBpedia dan Geonames. Dari pemanfaatan sumber data diambil letak-letak

(21)

geografis suatu wilayah berupa pengumpulan URI dari sumber-sumber linked data ditulis dalam spread sheets kemudian di konversi kedalam RDF menggunakn framework R2O ODEMapster. Data yang sudah dipublikasikan kemudian dintergrasikan dengan google maps untuk melihat peta wilayah sesuai letak-letak geografis wilayah yang sudah dibuat dalam linked data.

Daniel Vila-Suero dkk (2012), mengangkat topik membentuk dataset bibliografi dan penulis di perpustakaan nasional Spanyol Biblioteca Nacional de España (BNE). Perpustakaan BNE yang memiliki lebih kurang 7 juta katalog bibliografi mentrasformasi data katalog yang menggunakan format MARC 21 ke dalam bentuk linked data dengan menggunakan MARiMbA sebagai alat pembentuk linked data. Perpustakaan BNE menggunakan IFLA (International Federation of Library Associations) sebagai ontologi serta memanfatkan eksternal resource DBpedia, VIAF dan GND (Gemeinsame Normdatei, authority dataset dari perpustakaan nasional Jerman).

Dari beberapa penelitian yang telah diuraikan sebelumnya terdapat beberapa perbedaan metode yang ditunjukan pada tabel 2.1 dimana telah diringkas dari masing-masing penelitian.

Table 2.1 Perbedaan tema penelitian

Peneliti Tema Penelitian Metode Hasil

Hausenbals (2009)

Exploting Linked Data

RDF – SPARQL Aplikasi linked data “Cold War” dengan

memanfaatkan linked data yang sudah ada

Saquicela dkk (2010)

Geographical Linked Data : a spanish Use Case

Framework

R20+ODEMapster – SPARQL

Aplikasi geolinked data Spanyol

Chavose (2013) Linked Data for land portal

Drupal core, RDF, SPARQL

Menyediakan land portal sebagai linked data, menggunakan Drupal CMS

Patricia (2012) Linked data for improving student experience in searching e-learning resource

RDF-SPARQL Linked data e-learning. Hanya memanfaatkan sumber e-learning linked data yang sudah ada

(22)

Boock (2012) ETD (electronic theses and dissertation)

SPARQL

Brandt (2013) Linked data IATI Database, OWL, SPARQL

Publikasi linked data IATI Daniel Vila-Suero

dkk (2012)

datos.bne.es: a Library Linked Data Dataset

RDF, MARiMbA Membangun dataset bibliografi dalam bentuk linked data dengan memanfaatkan eksternal resource Eko Budi Prasetyo (2015) Prototipe repository linked data bibliografi SLiMS, D2RQ, RDF, SPARQL Membangun repository bibliografi dalam bentuk linked data pada aplikasi perpustakaan SLiMS

Dari beberapa penelitian tersebut umumnya membahas tentang bagaimana penggunaan metode linked data yang sudah tersedia. Perbedaan pada penelitian ini adalah selain menggunakan sumber linked data juga mempublish linked data yang didalamnya sudah terdapat data yang diambil dari sumber data lain. Sumber data lain yang diambil berbentuk sebuah alamat URI (Uniform Reource Identifier) yang merujuk kepada data yang berkaitan dengan data bibliografi yang dimaksud.

Model proses mapping dari basis data menggunakan D2RQ mapping yang memetakan setiap tabel-tabel dalam basis data menjadi bentuk RDF linked data. Sebelum proses mapping dilakukan terlebih dahulu didesain URI untuk mewakili setiap entitas data yang ada. Untuk menggambarkan bagaimana linked data bibliografi dibentuk maka dibuat model RDF graph pada setiap class sesuai dengan data basis data bibliografi.

Data bibliografi yang telah dirancang kemudian dipublish dengan menggunakan D2R server. D2R server berfungsi menampilkan data sebagai informasi dan untuk membuktikan bahwa data yang dibuat dalam bentuk RDF linked data bisa diakses untuk menampilkan informasi sesuai dari data linked data bibliografi yang telah dibuat.

Gambar

Gambar 2.1 Linked Open Data Cloud per Agustus 2014
Gambar 2.2 model graph RDF
Gambar 2.3 RDF Schema yang diimplementasikan denga kelas “Animal”
Gambar 2.4 arsitektur D2R server
+3

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

Alur penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4. Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan segmentasi, tahapan pengukuran fitur dan

Berdasarkan dari perhitungan yang dilakukan pada rasio keuangan ROI, ROE, NPM, GPM, ATR, TATO, PER dan EPS sebelum dan sesudah akusisi secara perhitungan

Undangan Mengikuti Seleksi Umum Pengadaan Jasa Konsultansi dapat diambil di sekretariat Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Unit Layanan Kab.. Bolaang

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus pertama, kreatifitas dan hasil belajar siswa sudah menunjukkan hasil meskipun belum optimal,

 Menemukan berbagai perangkat lunak program aplikasi berbasis pengolah angka  Menemukan berbagai perangkat lunak program aplikasi berbasis pengolah grafis  Menemukan

M engingat populasi burung kakatua di Pulau Komodo banyak ditemukan di lembah-lembah maka penting untuk melakukan penelitian seleksi habitat burung kakatua dengan variasi

Menurut Zastrow (Suharto, 2009) Pekerjaan sosial adalah: Aktivitas profesional untuk menolong individu, kelompok, masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki