• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Dan Desain Penelitian

Dalam penelitian diperlukan sebuah metode. Metode penelitian adalah suatu cara penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat dan prosedur penelitian. Metode penelitian bertujuan agar mendapat hasil yang maksimal dari suatu penelitian. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2010, hal. 230) yang menyatakan bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari evektivitasnya, efisiennya, dan relefansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Terdapt metode yang sering digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperiment.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik korelasional. Mengenai metode deskriptif dijelaskan Ibrahim dan Sudjana (2004:64) bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Lebih lanjut Surakhmad (1998:140) menjelaskan mengenai ciri-cirinya metode deskriptif sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

(2)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Berdasarkan kutipan di atas maka metode deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menggambarkan, menjelaskan dan melukiskan situasi berupa gejala, kejadian yang ada pada masa sekarang. Sedangkan berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisisi hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan tingkat kebugaran dan motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket.

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian ini berfungsi untuk memberikan jalan dan arah dari proses penelitian. Gambar arah dan kegiatan penelitian akan tercantum dalam desain penelitian, sehingga hal ini akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Dalam suatu penelitian deskriptif pengambilan data yang diambil harus dipilih dasar yang tepat dan susunan dengan variabel variabel yang tergantung dalam penelitian. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan cross sectional, Design ini digunakan untuk mencari hubungan dari dua variable atau lebih. Seperti pada gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1 Desain penelitian

Keterangan :

: tingkat kebugaran jasmani : motivasi berprestasi

(3)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

y : keterampilan bola basket y : koefisien korelasi x1 dan y y : koefisien korelasi x2 dan y

B. Partisipan

Dalam penelitian diperlukan partisipan yang mendukung penelitian tersebut. Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola basket yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Krangkeng. Alasan memilih partisipan dari siswa SMK Negeri 1 Krangkeng adalah :

a. Dekat dengan rumah sehingga tidak membutuhkan biaya yang besar untuk akomodasi

b. Dukungan dari pihak sekolah yang mengijinkan proses penelitian. c. Pernah menjadi juara dalam kejuaraan PERBASI CUP di

Indramayu

d. Sampel yang akan diteliti diketahui rajin dalam latihan basket yang diadakan disekolah.

Berikut dijelaskan pula mengenai lokasi penelitian, populasi, serta sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah bertempat di lapangan olahraga dan lapangan basket SMK Negeri 1 Krangkeng, yang berada di Jl. Raya Singakerta kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Krangkeng. 2. Populasi Penelitian

Penentuan populasi dan sampel bagi seorang peneliti sangatlah penting, karena populasi merupakan subjek data dari suatu penelitian yang berada dalam suatu daerah yang jelas sifat- sifatnya dan lengkap. Sugiyono (2010:80) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk memproleh hasil dari

(4)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah penelitian tentunya diperlukan sumber data untuk dijadikan obyek penelitian yang dilakukan. Sumber penelitian ini bisa dari orang, binatang, atau pun benda sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan sampel. Adapun pengertian sample menurut Sugiyono (2006, hal. 89) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tesebut”. Adapun sampel yang akan diteliti adalah seluruh anggota ekstrakurikuler bola basket SMK Negeri 1 Krangkeng berjumlah 20 0rang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Total Sampling. Arikunto (2002:120) menyatakan bahwa ”untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

C. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Mengenai teknik survei oleh Surakhmand (1998:141) dijelaskan, “survei pada umumnya mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan, jumlah itu biasanya cukup besar.”

Adapun alasan mengenai teknik survei adalah sebagai berikut:

1. Untuk memudahkan penulis dalam mengumpulkan data, karena dapat dilakukan dalam waktu bersamaan.

(5)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Relative lebih ekonomis dan praktis.

3. Dapat menjangkau sejumlah besar responden untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan instrument penelitian yang telah jelaskan di atas berkaitan dengan penelitian ini, maka instrument yang digunakan sebagai berikut:

1. Instrumen untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani menggunakan tes kebugaran jasmani Indonesia. Instrumen ini terdiri dari tes lima item dengan validitas sebesar 0,92 dan reliabilitas 0,72 (Nurhasan dan cholil, 2007:123)

2. Angket diadopsi dari The Sport Motivation Scale (SMS-28) yang diterbitkan dalam Jounal of Sport & Psychology (17 : 35-53)

3. Instrumen untuk keterampilan bola basket menggunakan tes keterampilan bola basket untuk mengukur keterampilan (penguasaan) teknik dasar bermain bola basket. Nurhasan dan Cholil (2007:240) : tes terdiri dari tiga item tes dengan validitas sebesar 0,89 (Werry-Doelittle)

D. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut

E. Keterampilan Bola Basket Kesimpulan Pengolahan data dan analisis Sample Tes kebugaran

jasmani motivasi Angket Populasi

Hasil penelitian

(6)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Desain penelitian

Untuk memperoleh informasi dan data-data sebagai masukan bagi penelitian ini, maka di perlukan sampel pengambilan data. Sampel dalam penelitian ini di ambil dari populasi siswa SMK Negeri 1 Krangkeng. Dari sampel tersebut data di ambil melalui penyebaran angket dan tes kebugaran jasmani serta tes keterampilan dasar bermain basket yang menggunakan tes yang sudah baku. Setelah diperoleh data, tahap selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan, diolah dan pada akhirnya ditarik kesimpulan sehingga terbukti hipotesis yang telah dirumuskan diterima atau ditolak.

F. Teknik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen, hal tersebut untuk memudahkan sampel dalam melakukan tes dan pengukuran, sehingga pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

a. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

Suherman (2009:129) menjelaskan bahwa “Tes Kebugaran Jasmani merupakan alat untuk mengukur daya kemampuan sistem kerja tubuh dan dalam hal ini, juga mengukur derajat sehat dinamisnya.” Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan prosedur pelaksanaan tes yang sudah baku, yaitu instrumen ini terdiri dari lima item tes dengan validitas 0,92 dan reliabilitas 0,72. Adapun butir-butir tes Menurut Nurhasan dan Cholil (2007 : 123) sebagai berikut :

a. Tes lari cepat 60 meter Tujuan : mengukur kecepatan

Pelaksanaan : subyek berdiri dibelakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba “ya” subyek lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak 60 meter. Pada saat subyek menyentuh/melewati garis finish stopwatch dihentikan.

(7)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor : skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 60 meter. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

Penilaian :

Waktu yang ditempuh (detik) Nilai < 7,2 5 7,3 – 8,3 4 8,4 – 9,6 3 9,7 – 11,0 2 11,1 < 1

b. Tes bergantung angkat tubuh (pull-up)

Tujuan : mengukur komponen daya tahan otot lengan (flexor)

Pelaksanaan : subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian subyek mengangkat tubuhnya, dengan membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik.

Penilaian :

Hasil yang didapat Nilai

19 < 5

14 – 18 4

(8)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 – 8 2

0 – 4 1

c. Tes baring duduk (sit-up)

Tujuan : mengukur komponen daya tahan lokal otot perut

Pelaksanaan : subyek erbaring diatas lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk . Kedua tangan dilipat dan diletakan dibelakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah seorang teman subyek membantu memegang dan menekan kedua kedua pergelangan kaki agar kaki subyek tidak terangkat. Pada aba aba “ya” subyek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan itu berulang-ulang cepat tanpa istirahat selama 60 detik. Gerakan gagal bila :

- Kedua lengan lepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin - Kedua tungkai ditekuk dengan sudut lebih dari . - Kedua siku tidak menyentuh paha

Skor : jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar. Setiap gerakan baring duduk yang tidak benar diberi angka nol.

Penilaian :

Hasil yang didapat Nilai

41 < 5

30 – 40 4

21 – 29 3

10 – 20 2

(9)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tes lari jauh

Tujuan : mengukur daya tahan kardiovaskular

Pelaksanaan : subyek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba “siap” subyek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba “ya” sbyek lari menuju garis finish, dengan menempuh jarak 1.200 meter. Bila ada subyek yang mencuri start maka subyek tersebut harus mengulangi tes tersebut.

Skor : hasil yang dicatat sebagai skor lari 1.200 meter adalah waktu yang dicapai dalam menempuh jarak 1.200 meter. Hasil dicatat sampai sepersepuluh detik.

Penilaian :

Waktu yang ditempuh (menit) Nilai < 3,14 5 3,15 – 4,25 4 4,26 – 5,12 3 5,13 – 6,33 2 6,34 < 1

e. Tes loncat tegak

Tujuan : mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai

Pelaksanaan : subyek berdiri tegak dekat dengan dinding, kedua kaki, papan dinding berada disamping tangan kiri atau kanannya. Kemadian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus keatas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada disamping badan kemudian subyek mengambil sikap awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua tangan di ayun kebelakang,

(10)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian subyek melompat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan subyek tersebut. Subyek diberi kesempatan melakukan tiga kali loncatan.

Skor : ambil tinggi raihan tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan.

Penilaian :

Hasil loncatan Nilai

73 < 5

60 – 72 4

50 – 59 3

39 – 49 2

0 – 38 1

Alat dan fasilitas :

a. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin b. Pita ukuran

c. Stopwatch

d. Bendera start dan tiang pancang e. Palang tunggal

f. Papan berskala dengan ukuran 30x150 cm dan berwarna gelap g. Serbuk kapur

h. Penghapus

(11)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Angket

Untuk mengetahui motivasi berprestasi pada siswa penulis juga menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya. Angket dan kuisioner di jelaskan oleh Arikunto (2002:124) sebagai berikut : kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal hal yang ia ketahui. Angket terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui subkomponen, indikator indikator dan pertanyaan. Butir-butir pernyataan itu merupakan gambaran tentang hubungan tingkat kebugaran jasmani dan motivasi berprestasi terhadap prestasi atlet bola basket. Penulis menggunakan angket tertutup dengan menggunakan bentuk face to face questionnaire atau bertemu dengan responden secara langsung dan menggunakan skala likert. Angket diadopsi dari The Sport Motivation Scale (SMS-28) yang diterbitkan dalam jounal of sport & Psychology (17,35-53).

Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert. Ibrahim dan Sudjana (2004:107) menjelaskan sebagai berikut:

Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut : Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2 dan Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap butir pernyataan negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4 dan Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori penyekoran tampak dalam Tabel 3.2.

(12)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

1. Uji coba angket

Setelah butir-butir pertanyaan atau pernyataan disusun, maka akan dilakukan terlebih dahulu uji coba angket, sebelum dilakukan penyebaran angket yang sebenarnya. Tujuan dari uji coba angket ini adalah untuk menghasilkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Untuk menghasilkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, maka diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Adapun tujuan uji coba angket menurut Arikunto (2010: 210) adalah sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman instrumen, apakah responden tidak menemukan kesulitan dalam menangkap maksud penelitian;

(2) Untuk mengetahui teknik yang paling efektif;

(3) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket;

(4) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan

Uji coba angket ini dilakukan pada sekolah yang berbeda yaitu, SMA 29 Bandung. Dengan jumlah siswa yang mengikutinya sebanyak 21 siswa. Sebelum para responden mengerjakan angket terlebih dahulu peneliti menjelaskan tata cara pengisian angket tersebut.

(13)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.1. Uji Validitas Instrumen

Sebelum penelitian dalam menggunakan suatu kuesioner, kuesioner tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu (uji instrumen) kepada subjek dengan keadaan yang sama namun bukan pada sampel yang diteliti. Hasil uji validatas dan realbilitas dan pengujian instrumen penulis menganalisis dengan menggunakan teknik softwere (perangkat lunak) statistical product and service solution (SPSS) for windows versi 16.

Tabel 3. 3

Hasil Uji Intrumen Motivasi Berprestasi Corrected Item-Total Correlation Keterangan Corrected Item-Total Correlation Keterangan Q1 .205 Valid Q15 .211 Valid Q2 .681 Valid Q16 .212 Valid

Q3 .560 Valid Q17 .101 Tidak Valid

Q4 .286 Valid Q18 .259 Valid

Q5 .527 Valid Q19 .037 Tidak Valid

Q6 .271 Valid Q20 .428 Valid

Q7 .640 Valid Q21 .235 Valid

Q8 .178 Tidak Valid Q22 .393 Valid

Q9 .163 Tidak Valid Q23 .369 Valid

Q10 .073 Tidak Valid Q24 .188 Tidak Valid

Q11 .053 Tidak Valid Q25 .078 Tidak Valid

Q12 -.210 Tidak Valid Q26 .774 Valid

Q13 .563 Valid Q27 .321 Valid

Q14 .353 Valid Q28 .589 Valid

Menurut Nisfianoor (2009:229) dalam Suahat (2011:47) “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrumen tersebut valid dan reliabel”. Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas dengan reability scale didapatkan hasil uji per item Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q13, Q14, Q15, Q16, Q18, Q20, Q21, Q22, Q23, Q26, Q27 dan Q28 dinyatakan valid dan reliabel dikarenakan

(14)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.

1.2. Uji reliabilitas angket motivasi berprestasi

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan kriteria pengklasifikasian menurut J.P Guilford (Suherman, 2003: 119) sebagai berikut

Tabel 3.3 Nilai Koefisien Reliabilitas

Koefisien reliabilitas Interpretasi

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi

0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat reliabilitas tinggi

0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat reliabilitas sedang

0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah

r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas rendah

Sumber : Suherman (2003: 119) hasil perhitungan uji reliabilitas dari angket motivasi berprestasi adalah sebagai berikut : Table 3.4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Keterangan .837 19 Reliabilitas tinggi

(15)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan program SPSS 17

diperoleh hasil nilai untuk angket dan digambarkan pada tabel 3.3 yaitu 0,837 yang berarti memiliki derajat reliabilitas tinggi karena berada pada 0,70 ≤ r11 <

0,90.

c. Tes Keterampilan bola basket

Instrumen yang digunakan untuk mengambil data tingkat keterampilan dasar bermain adalah tes keterampilan dasar. Tes ini mengukur mengenai keterampilan penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket. Tes ini terdiri dari tiga butir tes yaitu :

1. Tes melempar dan menangkap bola

2. Tes memasukan bola kedalam keranjang basket 3. Tes menggiring bola.

Tes ini mempunyai r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode Werry-Doelittle. Adapun pelaksanaan tesnya adalah sebagai berikut :

1. Tes melempar dan menangkap bola

Orang coba dengan bola di tangan berdiri dibelakang garis yang jauhnya 3m dari tembok. Setelah aba-aba “ya”, teste berusaha melempar bola dalam waktu 30 detik. Selama melakukan tes, teste tidak boleh menginjak atau melewati garis. Apabila pada waktu melakukan lemparan salah satu atau kedua kaki kaki teste menginjak atau melewati garis, maka lemparan tersebut dianggap tidak sah dan tidak diberi angka. Lemparan dihitung sejak bola lepas dari kedua tangan.

3m x(TESTE)

(16)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Melempar Dan Menangkap Bola (sumber : Nurhasan & cholil, 2007:242)

2. Tes menembakan bola ke keranjang basket.

Orang coba dengan bola di depan dada berdiri diseberang tempat dibawah basket. Setelah aba-aba “ya”, teste berusaha memasukan bola tersebut sebanyak mungkin ke dalam basket dalam waktu 30 detik. Sebelum masuk kedalam basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola yang sah yang diberi skor.

Gambar 3.4 Under basket

Gambar 3.4

Shooting bola dalam keranjang (Sumber : Nurhasan & Cholil, 2007:243)

3. Tes menggiring bola

Sebelum melakukan tes, teste berdiri dengan bola dibelakang garis star. Setelah aba-aba “ya” teste menggiring bola melalui enam rintangan dengan rute seperti terlihat pada gambar. Teste diberikan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin. Apabila setelah teste mencapai titik star kembali waktu 30 detik, maka teste melakukan dribelnya dengan rute seperti semula. Skor ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui teste.

x teste x

(17)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2,5 m

2,5m 2,5m 2,5m 2,5m

Gambar 3.5

Route Dribbling Bola Basket (Sumber : Nurhasan & Cholil, 2007:243)

Adapun perlengkapan yang digunakan untuk mengambil data keterampilan teknik dasar bermain basket berdasarkan peraturan permainan PERBASI/FIBA (1980-1984), alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari:

1. Bola basket

a. Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet, atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm.

b. beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. c. Bola tersebut dipompa sedemikian rupa sehingga jika dipantulkan ke

lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm dan tidak lebih dari 140 cm.

2. Lapangan permainan

a. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas.

b. Variasi ukuran diperbolehkan dengan menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m.

c. Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparan yang cocok.

d. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.

e. Tinggi papan 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.

f. Keranjang terdiri dari ring dan jala.

g. Ring tersebut terbuat dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga.

h. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang di permukaan papan pantul dengan jarak 15 cm.

Sedangkan jala terdiri dari tambah putih yang digantung pada ring dengan panjang 40 cm.

(18)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perlengkapan teknik.

a. Untuk pencatatan waktu diperlukan stopwatch.

b. Dalam permainan, dibutuhkan juga alat untuk mengukur waktu 30 detik.

c. Untuk mencatat hasil diperlukan kertas score (scoring book). d. Untuk dribbling menggunakan enam buah corong.

G. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 17.0 for windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Selanjutnya, data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil dari kedua variable yang diteliti, yaitu kebugaran dn motivasi. Data kedua variable tesebut masing-masing akan dihubungkan dengan keterampilan bermain bola basket.

Analisis yang pertama adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Analisis selanjutnya adalah untuk melihat hubungan yang signifikan dari kedua variable (kebugaran jasmani dan motivasi) terhadap keterampilan bermain bola basket. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah

Pearson Corelation. Selanjutnya bila terdapat hubungan yang signifikan maka dilakukan uji lanjut untuk mengetahui seberapa besar hubungan tersebut. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini adalah Regresi Linier. Tingkat kepercayaan analisis data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk penelitian ini adalah 0,05.

Gambar

Tabel 3.3 Nilai Koefisien Reliabilitas  Koefisien reliabilitas  Interpretasi
Diagram Lapangan Tes Melempar Dan Menangkap Bola       (sumber : Nurhasan &amp; cholil, 2007:242)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian yang dilakukan maka diketahui, untuk pengujian parameter orde dua GLCM akurasi terbesar didapatkan pada saat menggunakan parameter homogenitas dengan

menjalankan kewenangan Judicial Review; 1) Dalam melaksanakan pengujian MK tidak boleh membuat putusan yang bersifat mengatur, 2) Dalam melakukan pengujian, MK tidak boleh

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA

Pada tahun 1823, beberapa warga membentuk Asosiasi Belanda untuk Perbaikan Moral Narapidana untuk memperbaiki moral para tahanan dengan memerangi perusakan moral

Tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara perbedaan metode penambahan organoclay ke dalam karet secara insitu dan eksitu terhadap karakteristik pematangan kompon, namun pada

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muskular, apex, dan basis cordis, atrium kanan, dan atrium kiri serta

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil penelitian tentang pengaruh pemberian permainan berkarakter dalam pemanasan terhadap motivasi siswa dalam

Metoda Pengujian Kimia Produk Perikanan Penentuan Kandungan Indol Dalam Udang Metoda Pengujian Kimia Produk Perikanan Penentuan Kandungan Karbohidrat Metoda Pengujian Kimia