ANALISIS PESAN DAKWAH
DALAM PROGRAM SIARAN KHAZANAH MALAM
DI RADIO BINAMAS FM PURWOREJO
TAHUN 2017
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
AINIYATI CHOIRIYAH
NIM 117-13-001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
vii
MOTTO
ىون ام ءىرما لكل امنإو ،تاينلاب لامعلأا امنإ
“
Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung niatnya
dan setiap orang mendapatkan sesuai yang ia niatkan”
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Jangan lelah untuk brdo’a”
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada bapak dan ibu tercinta
Segenap keluarga besar Bani Machmud
Sahabat yang selalu siap grak (Teguh Ipskid, Huda, Paman Taufan, Bagus, dan
Daku Aditya)
Teman-teman seperjuangan KPI’13
Terima kasih
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kesehatan,
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Hanya kepada-Nya kembali
segala sanjungan, kepada-Nya kami memohon pertolongan dan ampunan, dan atas
ridho-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian yang berjudul
Analisis Pesan Dakwah dalam Program Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo Tahun 2017.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabatnya, dan orang-orang yang
senantiasa mengikuti jejaknya. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di hari
kiamat kelak. Amiin
Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini penulis
banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
kemampuan yang belum sempurna. Namun berkat adanya bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak, syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat
terselesaikan. Maka atas terselesaikannya skripsi ini, penulis meyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Dr. Mukti Ali, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, dan dosen Pembimbing Akademik.
3. Dra. Maryatin, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, serta selaku pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu untuk
membimbing dalam penulisan skripsi ini.
x
xi
ABSTRAK
Choiriyah, Ainiyati. 2017. Ananlisis Pesan Dakwah Dalam Program Siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo. Skripsi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M, Pd.
Kata Kunci: Pesan Dakwah, Program Kazanah Malam, Jalan Cahaya.
Pesan dakwah melalui media elektronik, khususnya radio memberikan kesan tersendiri bagi pendengarnya. Meskipun saat ini media elektronik memiliki kecanggihan, tetapi radio dengan kelebihannya yaitu praktis dan mudah digunakan kapan saja dan dimana saja tetap memiliki perhatian khusus dari para pendengarnya. Hal tersebut dijadikan peluang bagi para da’i dan aktifis dakwah untuk memanfaatkan radio sebagai salah satu media alternatif menyiarkan agama Islam melalui program siaran acaranya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini berfokus pada program Khazanah Malam segmen “Jalan Cahaya” edisi bulan April 2017, dengan merumuskan dua masalah yaitu (1) bagaimana proses produksi penyiaran program siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo, (2) apa isi pesan dakwah dalam program Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan lapangan (field research), mengambil lokasi penelitian di Radio Binamas FM Purworejo. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul direduksi, kemudian analisis laporan untuk menarik kesimpulan dan kemudian cek keabsahan data dengan menggunakan kriteria kepercayaan (credibility).
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN LOGO ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
MOTTO……… vii
PERSEMBAHAN……… viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL………. xii
DAFTAR GAMBAR………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN………. xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Kegunaan Penelitian... 5
E. Penegasan Istilah ... 5
F. Tinjauan Pustaka ... 8
G. Metode Penelitian……….. 9
H. Sistematika Penulisan……… 14
xiii
A. Deskripsi Analisis………. 16
B. Pesan Dakwah ………. 16
C. Radio……… 24
D. Radio Sebagai Media Dakwah………. 26
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN………. 31
A. Profil Radio Binamas FM………. 31
B. Sejarah Berdirinya Program Khazanah Malam………. 37
C. Deskripsi Program Khazanah Malam………... 39
D. Temuan Hasil Penelitian……….. 41
BAB IV PEMBAHASAN………. 46
A. Proses Produksi Program Khazanah Malam………. 46
B. Analisis Pesan Dakwah dalam Program Khazanah Malam…… 50
BAB V PENUTUP………. 60
A. Kesimpulan………. 64
B. Saran……… 64
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Radio Binamas FM ... 36
Tabel 2 Judul: Merpati Tak Lagi Terbang Tinggi ... 49
Tabel 3 Taubat Seorang Ibu di Tangan Putrinya ... 53
Tabel 4 Perjuangan Cinta Seorang Istri ... 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Radio Binamas FM Purworejo ...
Gambar 2 Studio Radio Binamas FM Purworejo ...
Gambar 3 Ruang siaran Radio Binamas FM Purworejo ...
Gambar 4 Ruang operator Radio Binamas FM Purworejo ...
Gambar 5 Peneliti bersama staf Radio Binamas FM Purworejo...
Gambar 6 Siaran Jalan Cahaya ...
Gambar 7 Siaran Khazanah Malam ...
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjuk Pembimbing Skripsi...
2. Surat Permohonan Izin Penelitian...
3. Surat Keterangan Penelitian...
4. Pedoman Wawancara...
5. Hasil Wawancara...
6. Pola siaran periode April 2017...
7. Transkrip Data Siaran Program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya
Edisi Bulan April tahun
2017...
8. Daftar Gambar...
9. Daftar Riwayat Hidup...
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan kewajiban bagi umat muslim, maka setiap muslim
bertugas dan berkewajiban untuk menyeru mengajak pada yang baik dan
mencegah dari yang buruk. Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS. Ali Imran
ayat 110:
Artinya:”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.
Ayat tersebut telah menegaskan bahwa manusia dijadikan pilihan yang
diciptakan sebaik-baik dari makhluk lainnya yang ditugaskan untuk mengemban
amanah berdakwah yaitu mengajak kebaikan dan mencegah dari keburukan.
Dalam berdakwah seorang da’i harus menyesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang ada, sesuai dengan kemajuan teknologi dan informasi yang ada.
Menurut Suhandang (2014:3) dakwah Islamiah adalah kegiatan
mengkomunikasikan ajaran Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan
2
Di era globalisasi saat ini penyampaian pesan dakwah identik dengan
penggunaan alat bantu atau media. Media adalah alat untuk menyalurkan gagasan
dalam kehidupan bermasyarakat (Arifin, 2011:89). Sedangkan media dakwah
adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada
penerima dakwah (Amin, 2009:13). Jadi, media merupakan salah satu unsur penting
dalam proses dakwah, sehingga keberadaan media dalam masyarakat akan
membantu da’i dalam mencapai tujuan dakwahnya. Semua jenis media dapat
dimanfaatkan sebagai media dakwah seperti pers, film, radio dan televisi (Arifin,
2011:90).
Salah satu media massa yang dapat dijadikan sebagai media dakwah
sampai sekarang masih diminati dan dimanfaatkan untuk berkomunikasi adalah
radio. Dikarenakan radio merupakan alat komunikasi yang dapat dimiliki dengan
harga yang murah dan terjangkau. Dakwah melalui radio akan efektif dan
efisien, karena suara dapat dipancarkan ke berbagai daerah yang jaraknya tidak
terbatas. Dakwah melalui radio akan mudah dan praktis, karena menjangkau
jarak komunikan yang luas. Akan tercapai apabila da’i mampu merubah dakwah
dengan metode yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran, misal melalui
metode ceramah, sandiwara radio, forum tanya jawab atau bentuk siaran lainnya
(Amin, 2009:119).
Dunia penyiaran khususnya radio, program siaran berkembang pesat.
Adanya radio sebagai media dakwah tidak menjadi masalah, akan tetapi
bagaimana mengemas dakwah melalui radio agar lebih efektif merupakan hal
3
Radio Binamas FM merupakan radio yang dimiliki oleh PT Bina
Masyarakat Berirama, yang berada pada frekuensi 96.0 FM. Radio Binamas FM
hadir di Purworejo sebagai media Muslim dengan hiburan penyejuk hati.
Program yang berupa kajian, informasi, hiburan, murottal disajikan secara
seimbang.
Radio Binamas FM memiliki motto “Bersama Menggapai Barokah Ilahi”.
Hal tersebut terinspirasi dari Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1-3, dimana ada tiga
hal yang perlu menjadi perhatian kita yaitu senantiasa memiliki keimanan,
mengerjakan amal sholeh, serta nasehat menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran.
Setiap hari radio Binamas FM menyajikan berbagai macam program
siaran, disetiap program mempunyai para pendengar tersendiri. Program yang
menjadi unggulan bagi para pendengar antara lain program siaran dakwah yaitu
senandung-senandung pilihan dan dakwah. Selain hal tersebut radio Binamas
FM juga mempunyai ciri khas pada saat siaran yaitu dengan pesan dakwahnya
dan setiap acara diselingi dengan motivasi-motivasi baik bagi kaum muda
maupun dewasa.
Dalam penelitian ini peneliti fokus pada salah satu acara yang disiarkan
oleh radio Binamas FM yaitu program acara Khazanah Malam. Dipilihnya radio
Binamas FM, karena radio Binamas FM merupakan satu-satunya radio swasta
khusus siaran dakwah yang ada di Purworejo. Dakwah melalui media massa
4
diperhatikan agar program yang disajikan bisa berjalan dengan baik adalah
bagaimana proses produksi acaranya, perencanaan hingga evaluasi. Oleh karena
itu program siaran Khazanah Malam perlu disusun dalam format sajian yang
menarik untuk menarik perhatian para pendengarnya, karena kunci sukses suatu
program acara adalah perencanaan yang matang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti menjadikan alasan
untuk meneliti lebih dalam tentang radio sebagai media dakwah, dan
menyusunnya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Pesan Dakwah
dalam Program Siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo”.
B.Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka fokus
penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses produksi penyiaran program siaran Khazanah Malam di
Radio Binamas FM Purworejo?
2. Apa isi pesan dakwah dalam program siaran Khazanah Malam di Radio
Binamas FM Purworejo?
C.Tujuan Penelitian
Bedasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan, penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Untuk mengetahui proses produksi penyiaran program siaran Khazanah
5
2. Untuk mengetahui isi pesan dakwah program siaran Khazanah Malam di
Radio Binamas FM Purworejo.
D.Kegunaan Penelitian 1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
keilmuan dan rujukan dalam bidang Dakwah melalui Media Komunikasi
Radio, khususnya Jurusan KPI, Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.
2. Praktis
a. Bagi para remaja semoga setelah mendengarkan program acara
Khazanah Malam dapat mengubah pola pikirnya secara Islami.
b. Bagi kaum dewasa setelah mendengarkan program acara Khazanah
Malam semoga dapat mengambil ibrah dan pelajaran yang telah
didengarkannya.
c. Bagi masyarakat umum setelah mendengarkan program acara Khazanah
Malam semoga isi pesan dakwah masuk dalam masyarakat serta
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bagi Radio Binamas FM Purworejo Semoga dengan adanya program
siaran Khazanah Malam akan menambah program yang serupa.
E.Penegasan Istilah
1. Analisis pesan dakwah
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia analisis yaitu pengamatan
secara mendalam untuk mengetahui permasalahan (Poerwadarminta, 2006: 37).
6
akan dikaji lebih detail. Sedangkan kata pesan menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia bermakna amanat atau perintah yang harus disampaikan kepada orang
lain (Poerwadarminta, 2006: 883).
Sedangkan dakwah ditinjau dari etimologi dalam bahasa Arab, yaitu
اعد
–
اوعدي
–
ةوعد
yang artinya mengajak atau menyeru. Menurut Arifin, dalamAmin (2009:3) dakwah adalah kegiatan mengajak baik dalam bentuk lisan,
tulisan, atau perilaku untuk mempengaruhi orang lain agar mengamalkan ajaran
Islam, tanpa adanya paksaan.
Analisis pesan dakwah adalah kegiatan untuk mengkaji isi pesan dakwah
yang telah disampaikan dalam program acara Khazanah Malam segmen Jalan
Cahaya. Penelitian ini fokus pada isi pesan dakwah yang terkandung dalam
program siaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio Binamas FM
Purworejo.
2. Program Siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM
a. Program Siaran
Program dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia adalah
persiapan untuk dijalankan waktu selanjutnya (Poerwadarminta, 2006:
911), sedangkan siaran dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia
adalah sesuatu yang disiarkan (Poerwadarminta, 2006:997).
Program siaran adalah usaha yang akan dilakukan untuk mencapai
7
salah satu program siaran yang terdapat di Radio Binamas FM Purworejo
yaitu program acara Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya.
b. Khazanah Malam
Khazanah Malam yaitu salah satu nama program acara yang terdapat
di Radio Binamas FM, yang berkaitan tentang dakwah Islam yang
disiarkan setiap hari Senin, Rabu, Jum’at, dan Minggu pukul 19.30-21.00
WIB. Dalam program Khazanah Malam dibagi ke dalam empat segmen,
diantaranya yaitu Jalan Cahaya, Curhat Remaja, Kajian Al-Qur’an dan
Kisah Nabi.
c. Radio Binamas FM
Radio Binamas FM merupakan salah satu radio swasta yang berada
pada frekuensi 96,0 FM yang beralamatkan di Jl Raya Kemiri-Pituruh
KM.0.5, Desa Kerep Rt.02, Rw. 01, Kec. Kemiri, Kab. Purworejo. Radio
Binamas FM Purworejo merupakan satu-satunya radio swasta yang
bergerak khusus di bidang dakwah.
Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa penelitian ini
menganalisis pesan dakwah yang telah disampaikan dalam program acara
Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya. Maksud pesan dakwah dalam
penelitian ini adalah suatu pernyataan perintah, atau nasehat yang
disampaikan oleh narasumber kepada para pendengar atau mad’u dengan
mengajak mereka ke jalan yang benar, yang disampaikan melalui program
8
F. Tinjauan Pustaka
Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, terdapat beberapa kajian
yang telah diteliti oleh peneliti lain, namun terdapat beberapa permasalahan
yang belum dibahas oleh peneliti sebelumnya, maka dibawah ini akan
diuraikan penelitian yang ada relevansinya dengan judul yang penulis teliti.
Penelitian Ulfa Ulufia mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008. Penelitian yang dilakukan
berjudul “Analisis Pesan Dakwah Dalam Program Siaran Keagamaan
Spiritual Sharing di Radio Ramako 105,8 FM”. Dalam penelitian ini
membahas tentang pesan dakwah yang terkandung dalam program siaran
Spiritual Sharing. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian
analisis isi (Content Analysis), berdasarkan metode deskriptif dengan
menggunakan penelitian kuantitatif.
Penelitian Dewi Anggraini mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2010. Penelitian yang dilakukan berjudul
“Pesan-pesan Dakwah dalam Acara Syiar dan Seni di radio Anak Jogja”.
Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana pesan dakwah yang
terkandung dalam acara Syiar dan Seni di Radio Anak Jogja. Penelitian
tersebut menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Penelitian Uswatun Hasanah mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Penelitian yang dilakukan berjudul
“Analisis isi Pesan Dakwah Dalam Program Siaran Sentuhan Qolbu di Radio
9
yang terdapat dalam program acara Sentuhan Qolbu dan pesan dakwah apa
yang paling dominan dalam program acara Sentuhan Qolbu di Radio La
Bamba. Penelitian tersebut menggunakan analisis isi (content analysis)
dengan metode deskriptif dan melalui pendekatan kuantitatif.
Berdasarkan temuan penelitian di atas, peneliti akan mengemukakan
bahwa penelitian yang akan dilaksanakan ini memiliki perbedaan yang
mendasar dengan penelitian sebelumnya dan belum ada yang membahasnya,
yang membedakan adalah fokus kajian serta tempat dari penelitian ini yaitu
proses produksi dan analisis pesan dakwah yang terkandung dalam program
siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo Kecamatan Kemiri
Kabupaten Purworejo Tahun 2017, dengan menggunakan penelitian kualitatif
melalui metode deskriptif. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa
penelitian ini layak untuk diangkat.
G.Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara dalam mengumpulkan data (Arikunto,
2010:262). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini, sebagai
berikut:
1.Pendekatan dan jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field
research), yaitu pengamatan kejadian yang diamati didasarkan pada
kenyataan atau data yang dikumpulkan dilapangan (Bajari, 2015: 58).
Peneliti melakukan penelitian secara langsung di lapangan untuk mencari
10
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang diamati (Zuriah, 2006: 92).
2. Kehadiran peneliti
Peneliti berperan sebagai pencari informasi dan pengamat, lalu
mencari data yang berkaitan dengan tema yang diteliti, yaitu tentang
bagaimana proses produksi penyiaran program siaran Khazanah Malam
dan apa isi pesan dakwah yang disampaikan dalam program siaran
Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo. Peneliti harus
berusaha untuk mencari informasi yang berkaitan dengan proses
produksi program siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli tahun 2017.
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di Radio Binamas FM Purworejo yang
beralamatkan di Jl. Raya Kemiri-Pituruh KM.0.5, Desa Kerep Rt.02, Rw.
01, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.
4. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
11
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara
dengan penanggung jawab radio Binamas FM Purworejo, serta isi
rekaman dakwah dalam program acara Khazanah Malam segmen
Jalan Cahaya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber
yang telah ada (Hasan, 2004:19).
Data sekunder berupa data dokumentasi atau laporan yang
tersedia berupa arsip dokumen resmi tentang wacana radio yang
berkaitan erat dengan penelitian.
5. Prosedur pengumpuan data
a. Observasi
Observasi, yaitu pengamatan terhadap objek dengan
menggunakan alat indera (Arikunto, 2010:199). Dalam penelitian ini
peneliti mengadakan kunjungan ke Radio Binamas FM untuk
memperoleh data-data tentang radio Binamas FM dan kegiatan
program siaran acara Khazanah Malam.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu yang
dilakukan dengan dua pihak (Moloeng, 2011: 186). Peneliti
melakukan wawancara dengan Bapak Nur Aziz selaku pengelola
12
radio Binamas FM, serta kru atau staf yang mendukung proses
produksi acara Khazanah Malam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berwujud tertulis atau benda yang berkaitan
dengan peristiwa tertentu (Suprayogo, 2001:164). Dokumentasi
berupa data mengenai teks atau naskah siaran yang dikemas dalam
program acara Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya.
6. Analisis data
Menurut Moeloeng (2008:280) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data menggolongkannya ke dalam
kategori dasar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yang
bertujuan mengumpulkan dan menganalis data dalam program siaran
Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di radio Binamas FM Purworejo
yang telah penulis peroleh, kemudian data yang terkumpul dianalisis
secara kualitatif.
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono (2011: 337)
aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
1) Reduksi data
Informasi data kasar hasil catatan lapangan, kemudian dipilah.
2) Penyajian data
Uraian objektif segala hal yang terdapat dalam program siaran
13
3) Penarikan kesimpulan
Analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data yang dapat
disimpulkan, dan masih berkesempatan untuk menerima masukan.
kesimpulan sementara dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil
penelitian telah diuji kebenarannya, maka dapat menarik kesimpulan
dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.
7. Pengecekan keabsahan data
Menurut Moeloeng (2008: 324) ada empat kriteria yang digunakan
yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
ketergantungan (dependability), kepastian (confirmability). Peneliti
memakai kriteria kepercayaan (credibility), yang berfungsi untuk
melakukan pengamatan data secara akurat agar tingkat kepercayaan
penemuan dapat dicapai. Peneliti memperpanjang penelitian dengan
melakukan observasi secara terus menerus sampai data yang dibutuhkan
cukup. Peneliti melakukan triangulasi dengan teknik membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara antar narasumber, serta
membandingkan data hasil dokumentasi antar dokumen (Moeloeng, 2008:
330).
8. Tahap-tahap penelitian
Pelaksanaan penelitian melalui empat tahap yaitu: tahap sebelum ke
lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan
14
a. Tahap sebelum ke lapangan
Menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian,
mengurus perizinan, mengenali dan menilai lapangan, memilih serta
memanfaatkan informan. Untuk penelitian di Radio Binamas FM
Purworejo, peneliti menyusun rancangan penelitian berupa fokus
penelitian, surat izin penelitian, persiapan untuk penelitian, konsultasi
penelitian serta beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam penelitian, memilih dan menentukan informan, serta menyiapkan
hal-hal lain yang dibutuhkan dalam penelitian.
b. Tahap pekerjaan lapangan
Pengumpulan data yang berkaitan dengan Radio Binamas FM dan
program siaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio
Binamas FM Purworejo. Data ini diperoleh dengan wawancara dan
dokumentasi.
c. Tahap analisis data
Pengamatan untuk menganalisa data yang telah dihasilkan dari hasil
wawancara dan dokumentasi pribadi instansi Radio Binamas FM
Purworejo.
d. Tahap penulisan laporan
Penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan
pengumpulan data. Kemudian melakukan konsultasi hasil penelitian
dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan, saran-saran
15
H. Sistematika Penulisan
Adapun mengenai sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
BAB I :Pendahuluan yang terdiri latar belakang masalah, fokus
penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan
istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II :Kajian pustaka, yang meliputi tinjauan umum tentang
analisis, dakwah dan radio. Tinjauan analisis meliputi
deskripsi analisis. Tinjauan dakwah meliputi pengertian
pesan dakwah, dakwah, dan unsur dakwah. Kemudian
tentang radio meliputi: sejarah radio, fungsi radio, program
siaran radio, serta radio sebagai media dakwah.
BAB III :Paparan data dan hasil temuan penelitian, yang meliputi
sejarah berdirinya Radio Binamas FM Purworejo, tujuan
pendirian, Visi Misi, struktur organisasi, target pendengar,
sejarah berdirinya program Khazanah Malam, deskripsi
program Khazanah Malam dan temuan hasil penelitian yang
meliputi; isi program siaran Khazanah Malam segmen Jalan
Cahaya, serta data tentang proses produksi program siaran
Khazanah Malam.
BAB IV :Pembahasan, meliputi analisis data dari hasil penelitian.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Deskripsi Analisis
Analisis dalam bahasa Yunani analyein artinya menguraikan (Siswantoro,
2011:7). Untuk analisis secara struktur, dijelaskan menjadi segmen-segmen yang
lebih mendasar. Sedangkan Analisis isi adalah penelitian memahami isi suatu
informasi dalam media massa (Bambang, 2004: 79). Analisis isi adalah teknik
penelitian untuk mendapat gambaran isi pesan komunikasi massa yang
dilakukan secara relevan melalui kualitatif, kuantitatif atau keduanya (Sugiyono,
2011:213).
Analisis dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi.
Seperti koran, radio, brita, iklan, dll. (Bambang, 2004: 79).
Penelitian ini mengambil objek program siaran Khazanah Malam
segmen Jalan Cahaya yang terdapat di Binamas FM Purworejo untuk
memperoleh isi pesan dakwah yang terdapat di dalamnya dengan
menggunakan ananlisis deskriptif.
B.Pesan Dakwah
1. Pengertian pesan dakwah
Pesan menjadi titik sentral dalam proses komunikasi, dari gambaran
untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Dalam Komunikasi Antar Budaya,
17
kepada penerima melalui tatap muka ataupun media komunikasi (Nasrullah,
2012: 40).
Dakwah secara bahasa dalam Bahasa Arab, yaitu
ةوعد
–
اوعدي
–
اعد
,mengajak atau menyeru (Amin, 2013:1). Dalam Paradigma Dakwah Sayyid
Quthub (2008: 144) kata dakwah berarti do’a (
ءاعدلا
), yaitu permohonankepada Allah SWT. Secara istilah, dakwah adalah kegiatan untuk mengajak
orang lain untuk mengikuti ajaran Islam yang dilakukan secara damai dan
penuh komitmen (Ma’arif, 2010:22). Yahya mengutip pendapat Sayid Qutub
menyatakan bahwa semua agama mengajarkan pemeluknya untuk hidup
dalam kedamaian. Agama ada untuk menunjukkan jalan keselamatan,
menghilangkan ketidakpastian dan mendatangkan ketentraman, mengajarkan
kasih sayang, dari perbuatan yang baik (Yahya, 2016:82).
Budiharjo dalam Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan menyatakan
secara terminologis dakwah diartikan sebagai ishlah, yaitu memperbaiki keadaan manusia agar mau memeluk Islam. Da’i harus bisa mengajak agar
mau memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama secara sadar
(Yahya, 2016:88).
Dakwah sebagai proses komunikasi, apabila informasi nilai keislaman
disampaikan melalui proses pengkomunikasian. Kegiatan dakwah adalah
sebuah kewajiban syar’i bagi pribadi atau kelompok. Seorang muslim diminta
bisa mengembangkan agamanya sampai tingkat yang lebih baik, dan harus
18
pengetahuan kepada manusia, maka mereka harus menggunakan ilmu mereka
untuk menyebarkan Islam (Ridzwan, 2009:3).
Berdakwah sebagai tugas yang mulia bagi setiap muslim. Hal tersebut
terdapat dalam firman Allah, Surat Al-Imran: 104, yang berbunyi:
ۚ
ِرَكْنُمْلا ِنَع َنْوَهْ نَ يَو ِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَيَو ِرْيَخْلا ىَلِإ َنوُعْدَي ٌةَّمُأ ْمُكْنِم ْنُكَتْلَو
َنوُحِلْفُمْلا ُمُه َكِئََٰلوُأَو
Artinya:“Dan hendaklah ada di antara kamu, umat yang berdakwah, yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh mengerjakan yang benar dan melarang perbuatan yang salah atau kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Mengajak hal kebaikan sudah jelas di anjurkan menurut Al-Qur’an dan
orang yang berada dalam jalan tersebut merupakan golongan orang yang
beruntung.
Pesan dakwah adalah isi pesan komunikasi secara efektif terhadap
penerima dakwah, dan setiap muslim wajib menyeru kebaikan, baik secara
individu ataupun kelompok.
2. Unsur dakwah
Unsur dakwah harus ada dalam proses dakwah, seperti da’i, mad’u,
materi dakwah, metode dakwah, media dakwah, dan tujuan dakwah.
a. Da’i
Da’i dalam bahasa arab yaitu orang yang mengajak. Nama lain da’i
19
melalui perbuatan, atau tingkah laku kearah kondisi yang baik menurut
syariat Al-Quran dan As-Sunnah (Amin, 2009:77).
b. Mad’u
Mad’u atau penerima dakwah adalah seluruh umat manusia, baik
laki-laki ataupun perempuan, semuanya menjadi objek kegiatan dakwah
dan berhak menerima ajarannya (Bahri, 2008:230).
c. Materi dakwah
Materi dakwah adalah pesan dari da’i kepada mad’u (Amin,
2009:88). Materi dakwah menurut Bachtiar (1997:33) bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah,
dan akhlaq dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.
Menurut Ilaihi (2010:100) materi dakwah bersumber dari ajaran Islam,
karena semua ajaran Islam dapat dijadikan pesan dakwah. Materi dakwah dapat
diklasifikasikan menjadi masalah pokok yaitu:
1. Pesan Aqidah, yaitu iman kepada Allah SWT, malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Kitab-kitab-Nya, serta Hari Akhir.
2. Pesan Syariah, yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mencakup thaharah,
shalat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan muamalah mencakup hukum perdata
yang meliputi Hukum Niaga, Nikah, dan Waris, serta hukum Publik yang
meliputi hukum Pidana, Negara, Perang dan Damai.
3. Pesan Akhlak, yaitu akhlak terhadap Allah SWT, terhadap makhluk yang
20
masyarakat lainnya, serta akhlak selain manusia yang mencakup hewan,
tumbuhan dan sebagainya.
Pesan dakwah secara umum meliputi masalah kehidupan yang mencakup
pesan aqidah (keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti), yang
bersumber dari ajaran agama.
d. Metode dakwah
Secara etimologi metodos yaitu jalan atau teknik (Amin, 2009:95).
Banyak metode yang digunakan untuk berdakwah, tetapi metode itu harus
sesuai dengan keadaan. Keadaan tersebut yang mewajibkan adanya
pertimbangan metode dan cara penerapannya. Sukses tidaknya program
dakwah biasanya dinilai dari segi motode yang digunakan, karena metode
dakwah adalah bagian dari sistem yang sangat berpengaruh.
Budiharjo (2007:53), menyatakan metode dakwah ialah cara dakwah
yang teratur dan tersusun secara baik agar maksud mengajak melaksanakan
ajaran agama Islam berhasil.
Metode dakwah adalah cara yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan maksud dan tujuan tertentu kepada mad’u. Terkait dengan
etika dakwah, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan agar dakwah
dilakukan dengan bijaksana, nasihat, dan diskusi yang baik. Dakwah
sebaiknya dilakukan dengan bahasa yang santun dan penuh empati sehingga
dapat mencerahkan pikiran dan menyejukkan hati (Bahroni, 2016:120).
Dalam surat An-Nahl ayat 125, dijelaskan metode dakwah yang dapat
21
Surat An-Nahl ayat 125:
َّنِإ ُنَسْحَأ َيِه يِتَّلاِب مُهْلِداَجَو ِةَنَسَحْلا ِةَظِعْوَمْلاَو ِةَمْكِحْلاِب َكِّبَر ِليِبَس ىِلِإ ُعْدا
َنيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَأ َوُهَو ِهِليِبَس نَع َّلَض نَمِب ُمَلْعَأ َوُه َكَّبَر
-١٢١
-
Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Berdasarkan ayat tersebut, mengandung makna bahwa ada tiga metode
yang dapat digunakan untuk dakwah yaitu: Hikmah (berdakwah dengan benar
dan tepat untuk kebaikan), Mau’izah Hasanah (memberikan nasihat yang baik),
dan Al Mujadalah bi-al-lati hiya ahsan (berdialog atau diskusi).
Selain dari ketiga metode dakwah tersebut masih terdapat beberapa metode
dakwah yang sering digunakan, salah saatunya yaitu metode dakwah Ceramah
suatu teknik atau metode dakwah dengan aktifitas dakwah berbicara (Amin,
2009:101).
e. Media dakwah
Media dalam bahasa Latin Medium yaitu perantara atau pengantar. Istilah
media digunakan dalam bahasa Inggris, dalam Indonesia memiliki arti: alat
komunikasi, perantara atau penghubung (Arifin, 2011: 89). Media massa adalah
alat untuk menyampaikan isi pesan, pernyataan atau informasi yang bersifat
umum (Wahyudi, 1991:90).
Menurut Ilaihi (2010:104) media ialah alat yang digunakan untuk
22
dikatakan komunikasi tidak langsung, sehingga komunikasi melalui media
bersifat satu arah yang mengakibatkan komunikator tidak mengetahui tanggapan
komunikan pada saat ia berkomunikasi. Maka keberadaan media dalam
bermasyarakat menjadi penting bagi dakwah dalam menopang kehidupan
modern.
Menurut Arifin dalam Arifin (2011:89) media menjadi 3 bentuk. (1)
berbicara (Spoken), karena hanya dapat ditangkap oleh telinga, maka dinamakan
auditive media (media dengar). Media ini antara lain gendang, kentongan,
telepon dan radio. (2) media yang dapat menyalurkan tulisan. Media yang masuk
golongan ini antara lain koran, iklan, dll. (3) audio visual media (media dengar
pandang). Media yang termasuk golongan ini antara lain youtube dan internet.
Semua jenis media tersebut sebagai pengantar dakwah, dapat melalui
pers, film, radio dan televisi sebagai mediasi yaitu penyampai berbagai pesan
dakwah kepada khalayak, dan media massa cocok dipakai oleh para mubaligh
untuk memproduksi berbagai pesan dakwah.
Posisi media massa dalam dakwah, sangat penting dalam upaya
membentuk citra diri para mubaligh dan umat Islam untuk memperoleh
dukungan publik, media massa mempunyai kekuatan langsung ataupun tidak
langsung. Dakwah dengan menggunakan media massa termasuk dalam lingkup
“komunikasi massa” dalam perspektif sosiologi (Arifin, 2011:90-91).
f. Tujuan dakwah
Dakwah membantu manusia dalam beribadah kepada Allah, agar manusia
23
Islam mencakup aktivitas, baik yang bersifat materi, spriritual, jasmani-rohani,
maupun mental-intelektual yang dilakukan melalui interaksi positif, baik
personal, kolektif, maupun massal pada berbagai segi kehidupan (Ma’arif,
2010:26).
Sedangkan menurut Ma’arif (2010:29) tujuan dakwah adalah:
1. Membersihkan jiwa masyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan baca tulis, yaitu dengan tujuan agar memahami
makna Al-Qur’an serta sunah Nabi saw.
3. Membimbing pengalaman ibadah, yaitu sebagai landasan bagi perkembangan
kehidupan masyarakat untuk tetap damai.
4. Meningkatkan kesejahteraan, karena dakwah umumnya membawa umat Islam
pada peningkatan kesejahteraan, baik sosial, ekonomi, maupun pendidikan.
Seorang yang akan berdakwah harus mengetahui tujuan apa yang
dikerjakannya. Tanpa mengetahui tujuan dari kegiatan dakwah, maka dakwah
tidak akan mempunyai makna apa-apa (Amin, 2009:58). Kegiatan dakwah
sama pentingnya dengan unsur-unsur lain, seperti subjek dan objek dakwah,
metode dan lain sebagainya, bahkan lebih dari itu.
Menurut Amin (2009:60) tujuan dakwah dibedakan menjadi dua yaitu
tujuan umum dakwah dan tujuan khusus dakwah. Tujuan dakwah secara umum
yaitu untuk memperkuat iman seorang muslim agar mencapai kehidupan yang
sejahtera sampai akhirat. Sedangkan tujuan khusus dakwah sebagai makna dari
24
C.Radio
1. Sejarah radio
Radio adalah siaran atau pengiriman lewat udara. Radio di Inggis disebut
broadcasting, broad (luas) yang dipahami sebagai penyiaran. Dengan isi siaran
yang bersifat terbuka akan menyentuh khalayak yang luas (massa), maka radio
kemudian dinamakan media komunikasi massa atau media massa. Selain itu
radio juga berarti pesawat penerima siaran radio (Arifin, 2011: 108).
Secara teknik, radio pada awal perkembangannya dimulai oleh Heinrinch
Hertz (ahli fisika Jerman) pada tahun 1887. Hasil tersebut kemudian diteruskan
oleh Guglielmo Marconi dari Italia yang mempromosikan penggunaan
gelombang elektromagnetik kepada The New Time pada tahun 1901, dan
berhasil mengirimkan sinyal yang melampaui samudra Atlantik. Sebelum itu
Marconi menciptakan wireles telegraph (1896) dari sebuah pemancar kepada
suatu alat penerima. Radio digunakan secara baik sekitar tahun 1920 (Arifin,
2011:109).
2. Fungsi radio
Fungsi radio untuk memenuhi kebutuhan pendengar, yaitu ada tiga bentuk
informasi, pendidikan dan hiburan. Program hiburan sebagai acara utama,
sekecil apapun presentasinya harus diperhatikan. Radio memiliki peran sosial
(1) sebagai tempat menyampaikan informasi, (2) tempat perpindahan kebijakan
pendapat, (3) sebagai tempat untuk diskusi, dan (4) sebagai tempat kejujuran
25
3. Program Siaran
Kata “program” dalam bahasa Inggris programme atau program yaitu acara
atau rencana. Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak memakai kata
program untuk acara tapi menggunakan istilah “siaran” sebagai pesan. Kata
”program” dipakai lebih sering daripada kata “siaran” untuk dijadikan
pengertian acara. Program adalah semua yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya. Program yang baik akan
mendapatkan pendengar yang banyak, sedangkan program yang buruk tidak
akan mendapatkan pendengar (Morissan, 2008: 209).
Menurut Morissan (2008:210), bagian program di radio paling penting
untuk mendapatkan iklan dan harus cerdas menarik perhatian para pendengar
agar radio semakin maju. Program radio harus dikemas rapi agar menarik
perhatian banyak orang. Setiap produksi program harus mengacu pada
kebutuhan pendengar yang menjadi target stasiun radio.
Stasiun radio baru sangat penting untuk menentukan format siaran
sebelum memulai kegiatan penyiaran, karena dapat menentukan format siaran
apa yang sesuai dengan penerapannya pada wilayah program dan pemasaran.
Secara umum format siaran dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu: format musik, informasi dan khusus.
D.Radio Sebagai Media Dakwah
Radio adalah media massa elektronik pertama, selain itu radio merupakan
medium penyiaran nasional pertama (Baran, 2012:253). Radio dapat menjadi
26
langsung. Sebagai media komunikasi, radio dapat digunakan sebagai media
dakwah dalam arti menyalurkan pesan-pesan dakwah untuk menjangkau yang
luas. Pesan dakwah adalah semua perkataan yang bersumber Al-Qur’an (Toto,
1997:43).
Sebelum penyiaran broadcasting televisi lahir, media cetak telah
menerbitkan sebuah pesan layanan dahulu. Dalam radio, broadcasting sudah
lebih awal dalam menyampaikannya kepada publik. Radio memiliki tiga sifat
keunggulan utama, yaitu mempunyai kekuatan yang bisa diandalkan daya
tembus, daya tarik, dan daya langsung. Tidak ada media lain pun yang dapat
menyaingi akan keakuratan, kesegaran, faktual, obyektif dalam penyajian
beritanya, serta keluasan dari jangkauan segmennya. Untuk dapat menghasilkan
suatu produksi yang bersifat imajinatif dan ekspresif, dibutuhkan perpaduan
keharmonisan antara bunyi-bunyian atau efek tata gerak yang diproduksi dari
sebuah stasiun penyiaran radio. Berhasilnya program yang disampaikan oleh
broadcasting penyiaran radio ataupun broadcasting televisi adalah hasil dari
“paduan olah suara dan olah tubuh” seirama akan membuat stasiun penyiaran
radio menjadi berbeda dari stasiun-stasiun lainnya (Arifin, 2010:57-59)
Penggunaan radio sebagai media dakwah, sudah banyak dilakukan di
Indonesia, yang dikenal sebagai radio dakwah, biasanya didirikan di masjid atau
pesantren, sebagai lembaga penyiaran komunitas. Radio mempunyai
keunggulan karena memiliki aspek bunyi suara manusia sebagai ciri utamanya,
27
kelebihan lain yaitu khalayak yang dapat dijangkau lebih luas, dibandingkan
surat kabar atau film (Arifin, 2011:110).
Media dakwah adalah alat pengantar pesan kepada mad’u. Dakwah
melalui media massa adalah tahap penyampaian pesan melalui media baik
elektronik maupun cetak, seperti radio. Hampir seluruh radio siaran
mengandung edukasi. Seperti siaran Buya Hamka, kepeloporan kuliah subuh
RRI sekarang marak melalui radio siaran sawasta bahkan juga diikuti oleh
berbagai TV swasta (Amin, 2009:270).
Dakwah melalui radio berhasil apabila ada yang mengikuti acara tersebut.
Pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i atau penyiarnya melalui format
acaranya yang bersifat dialogis (berbincang-bincang) ada juga yang monologis
yang berupa ajakan agar orang lain mau mengerjakan nasehatnya.
Radio juga mempunyai ciri khas, tercatat sebagai kelebihan dan
kelemahan radio. Karakter tersebut akan membedakannya dengan media massa
lainnya, seperti media cetak dan televisi. Menurut Riswandi adapun kekuatan
yang dimiliki media radio, antara lain:
1. Cepat dan langsung
Informasi yang disampaikan penyiar adalah kejadian yang terjadi
saat itu juga atau beritanya adalah yang bersifat up to date, dan informasi
yang diterima langsung sampai ke telinga pendengar saat itu juga tanpa
28
2. Akrab dan hangat
Radio adalah media komunikasi yang paling akrab dengan
khalayaknya. Seolah-olah penyiar sedang berbicara dengan kita layaknya
seorang teman yang akrab.
3. Sederhana,
Tidak rumit, baik bagi pengelola maupun pendengar. Radio hanya
membutuhkan penyiar, mikrofon, operator, dan reporter (jika perlu). Tidak
seperti televisi yang membutuhkan penata lampu, penata rias, studio, dsb.
4. Tanpa batas,
Siaran radio menembus batas-batas geografis (jarak jangkauan siaran
radio), demografis (menembus gunung, lembah, dsb, karena menggunakan
gelombang elektromagnetik), (golongan), dan kelas sosial (kaya, miskin,
pelajar, petani, pedagang,dsb.).
5. Murah,
Pendengar tidak dipungut biaya apapun untuk mendengarkan radio.
6. Fleksibel,
Dapat dilakukan dengan bebas. Misalnya, sambil menyetir mobil,
memasak, membaca buku, dsb.
7. Tempat mendengarkan musik,
Paling identik dengan musik. Tujuan utama orang mendengarkan
29
8. Memberi kejutan,
Radio memberi kejutan kepada pendengarnya melalui program-program
yang disajikan. Misalnya, program musik, kita tidak akan tahu lagu-lagu apa saja
yang akan diputarkan. Atau program feature membahas profil seorang artis, kita
tidak tahu siapa artis yang profilnya akan dibahas sampai pada saatnya acara
tersebut disiarkan. ( Riswandi, 2009 : 56 ).
Meskipun memiliki kelebihan-kelebihan dari media lainnya, tetapi radio
juga mempunyai kekurangan. Adapun kekurangan-kekurangan yang dimilikinya
antara lain :
1. Bersifat auditif
Radio hanya bersifat auditif yaitu hanya dapat didengar, sehingga
mudah dilupakan.
2. Mengandung gangguan
Gangguan yang dimaksud berupa gangguan teknis karena media radio
melalui gelombang elektromagnetik yang bisa terpengaruh oleh kondisi
geografis atau alam.
3. Tidak dapat diulang
Siaran radio tidak dapat diulang, tidak seperti media cetak yang dapat
dibaca berulang-ulang. Meskipun format radio bersifat rekaman, namun
30
4. Global
Informasi bersifat umum. Oleh karena itu angka–angka pun
dibulatkan. Misal info demo 112 orang, maka akan disampaikan “demo
terjadi dengan masa ratusan”.
5. Beralur linier
Program acara disampaikan berdasarkan (rundown). Tidak seperti
pembaca bisa ke halaman tengah atau terakhir sesuai yang diinginkan
(Riswandi, 2009: 57)
Merujuk dari kelebihan dan kekurangan radio, seperti sudah
dijelaskan diatas, maka radio harus dikelola dengan baik, agar
pendengarnya bisa mendapatkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan.
31
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A.Profil Radio Binamas FM
1. Sejarah Berdirinya Radio Binamas FM
Radio Binamas FM dirintis sekitar tahun 2009 di Purworejo, dan pada saat
itu masih sebatas radio komunitas. Setelah satu tahun mengudara karena respon
dari masyarakat yang cukup baik, kemudian berhenti karena ada sesuatu hal
yaitu pada tahun 2010. Kemudian setelah itu, pada tahun 2010 mulai proses
perijinan dan radio komunitas resmi tidak aktif kembali, hingga akhirnya pada
tahun 2013 izin pertama turun, kemudian mulai membangun studio radio yang
ada di Kemiri saat ini dengan memulai uji coba siaran, hingga pada akhirnya
tahun 2015 mendapat izin resmi pendirian sampai saat ini dan berubah menjadi
radio swasta. Radio Binamas FM berdiri atas ide dan keinginan yang kuat oleh
bapak Nur Aziz, beliau merupakan salah satu lulusan teknik yang kebetulan aktif
dalam bidang dakwah sehingga beliau memiliki cita-cita untuk mengembangkan
dakwahnya melalui radio.
Lembaga penyiaran swasta adalah salah satu lembaga yang dapat
menyalurkan pendapat dan informasi secara langsung, dengan berpedoman pada
ketuhanan, persatuan dan kesatuan nasional, sehingga masyarakat tidak
tertinggal pada perkembangan dunia luar dengan segala pengaruhnya. Radio
Binamas FM mengabdikan diri kepada bangsa untuk bersama menjadikan
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang lebih memperkuat jati diri
32
berencana untuk memberikan kerohanian kepada masyarakat Purworejo sebagai
salah satu cara untuk memperkuat pondasi keimanan dalam hidup yang akan
berdampak pada pembentukan mental bangsa. Peran tersebut dapat diwujudkan
antara lain dengan informasi dan dakwah sebagai salah satu format yang akan
diwujudkan dan dikembangkan oleh Radio Binamas FM (Company profil).
Radio mempunyai peran aktif dalam penyajian informasi dan edukasi bagi
masyarakat, hal tersebut terbukti masih banyak minat masyarakat untuk
menjadikan radio sebagai salah satu media informasi dan hiburan selain
media-media lainnya. Hal tersebut sangat dipengaruhi dengan semakin sering
berubahnya kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya di Purworejo.
Pengembangan aspek yang dapat diberikan kepada masyarakat, selain
yang bersifat umum, salah satunya juga segi keagamaan masyarakat, karena segi
agama masyarakat di Purworejo mempunyai potensi yang perlu dipertahankan
melalui pembinaan mental dengan program keagamaan siaran radio.
Peningkatan dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
sarana yang tersedia. Saat ini radio telah menjadi pilihan favorit bagi masyarakat
untuk mendengarkan dakwah. Hanya saja sampai saat ini proporsi dakwah masih
relatif kecil dibandingkan dengan total program yang disiarkan oleh radio, dan
sampai saat ini masih sedikit ditemukan radio yang terfokus di bidang dakwah,
tidak seperti perkembangan yang terjadi didunia pertelevisian, musik, dan lain
sebagainya. Keadaan tersebut merupakan peluang bagi PT Bina Masyarakat
Berirama untuk mengembangkan strategi dakwah melalui media yaitu dengan
33
“Dinamakan Radio Binamas FM karena radio ini merupakan bagian usaha lain dari Baitul Mall wa Tanwil (BMT) Binamas yaitu koperasi simpan pinjam yang berlandaskan syari’ah. Maksud dari nama Binamas adalah Bina Masyarakat. Jadi radio ini di dirikan dengan tujuan landasan utama untuk membina masyarakat khususnya di Purworejo dan sekitarnya. Radio ini berdiri benar-benar murni Islami, minimal berisi hal-hal positif, murni terhadap nilai-nilai Islam termasuk segmen hiburannya. Radio ini dapat dikatakan Islami, akan tetapi apabila dikatakan isinya pengajian atau ceramah setiap hari hal tersebut tidak benar, karena sejak awal pendirian justru akan mengurangi pengajian atau ceramah-ceramah, hal tersebut dengan alasan untuk menghindari tingkat kebosanan para pendengar, jadi sifatnya insert, potongan-potongan kalimat bijak, kultum, dan setidaknya hal tersebut akan lebih mengena terhadap pendengar”, (Aziz, Wawancara, 10 April 2017).
Radio ini dari segi konten program acaranya netral, tidak mengacu pada
golongan tetentu. Hal tersebut dengan tujuan agar dapat diterima oleh
masyarakat, bahkan ketika ada masukan sangat menerima, dengan tujuan
berjuang karena agama. Program acara yang ada mengacu pengajian, umum,
insert, dan senandung (hiburan Islami). Secara konsep radio ini umum sama
halnya dengan radio lainnya, hanya saja hiburan-hiburannya berisi acara Islami,
juga dengan tidak meninggalkan acara umumnya, termasuk siaran khusus untuk
remaja dan anak-anak.
Bapak Nur Aziz menuturkan pada saat wawancara beliau mendirikan radio
dengan memiliki motivasi dan tujuan yang kuat untuk bisa mendirikan radio.
“motivasi mendirikan radio ini sebagai ladang amal untuk berdakwah, agar
tetangga saya tersirami dengan radio minimal di Purworejo. Karena saya belum
bisa amal atau sodaqoh banyak, ceramah kesana kemari, dan ingin berdakwah di
masyarakat Purworejo dan sekitarnya, jadi ya saya berusaha untuk mendirikan
radio ini” ucap Bapak Nur Aziz pada saat wawancara 10 April 2017 di studio
34
Radio dapat membuka akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk
mendapatkan informasi sekaligus dakwah. Dengan radio, setiap orang dapat
mendengarkan penyampaian informasi, pengetahuan, dan wawasan serta dapat
menikmati hiburan dimanapun dan dalam kondisi apapun. Pengalaman yang
telah dilalui oleh beberapa radio di daerah lain yang terus berupaya fokus
menjadikan radio sebagai sarana dakwah, telah membuktikan kemudahan yang
dapat diperoleh oleh masyarakat.
Ditinjau dari sudut pandang lain, pengembangan Radio Binamas FM juga
merupakan salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya cita-cita Kabupaten
Purworejo dengan semboyan BERIRAMA, yang pada salah satu misinya adalah
untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa. Kehadiran radio ini
juga diharapkan dapat membangun imageatau gambaran (city branding) bahwa
Purworejo adalah kota yang juga menyemaikan semangat religius
masyarakatnya. Sebagai radio yang lebih dominan di bidang dakwah, terobosan
ini merupakan sesuatu yang termasuk langka dan unik.
Semangat dakwah Radio Binamas FM yang juga merupakan radio muslim
satu-satunya di Purworejo juga bermaksud untuk berpartisipasi serta ambil
bagian dari kesempatan yang baik dengan menyajikan informasi yang lebih
informatif, edukasi yang lebih edukatif dan akan berusaha selalu untuk kreatif
dan inovatif dalam hal program maupun penyajian kepada masyarakat sehingga
dapat memberikan kegiatan positif serta bermanfaat kepada masyarakat
35
2. Tujuan Pendirian Radio Binamas FM
a. Jangka pendek, Radio Binamas FM sebagai tempat/wadah untuk masyarakat
dalam mengembang potensi dirinya, terutama untuk sadar akan informasi dan
pendidikan secaraumum.
b. Jangka menengah, Radio Binamas FM sebagai sarana bagi masyarakat untuk
lebih memperluas wawasan dan pendidikan secara umum dengan
informasi-informasi yang disajikan.
c. Jangka panjang, Radio Binamas FM mampu menjadikan masyarakat yang
madani, bertanggungjawab, kreatif, inovatif, aktif, dan produktif,
bereligiuitas dan berintegritas serta sadar akan fungsinya sebagai kontrol
sosial berlandaskan keimanan.
d. Memberikan kesejahteraan serta keuntungan material dan spiritual bagi
semua pihak yang terkait.
3. Visi Misi Radio Binamas FM a. Visi
Menjadi Media Informasi Dan Komunikasi Yang Berlandaskan Kebenaran
Dan Bernilai Positif Bagi Masyarakat.
b. Misi
1) Menyelenggarakan berbagai program pembinaan kepada masyarakat
untuk mewujudkan penghidupan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
2) Menjadi media penyejuk hati yang mengupayakan pencapaian barokah
Illahi.
36
4. Struktur Organisasi Radio Binamas FM
Struktur organisasi Radio Binamas 96.0 FM Purworejo, adalah sebagai
berikut:
5. Target Pendengar
Target pendengar Radio Binamas FM Purworejo yang biasa di sapa
“Sahabat Binamas FM” dari segi umur 06-16 tahun 10%, 16-35 tahun 40%,
35-60 tahun 50%. Sedangkan berdasar jenis kelamin pria 50% dan wanita 50%,
yang terakhir yaitu target pendengar berdasarkan pendidikan SD-SMP 10%,
SMA 50% dan D1-Sarjana 40%.
37
B.Sejarah Berdirinya Program Khazanah Malam
Program acara Khazanah Malam merupakan salah satu acara yang terdapat
di Radio Binamas FM Purworejo. Nama program acara Khazanah Malam dipilih
dengan alasan karena acaranya di malam hari, sehingga acara harus lebih
nyaman dan pada saat siaran dengan keadaan rileks yang benar-benar santai,
akan tetapi dengan menghadirkan tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dengan kandungan nilai-nilai positif di dalamnya.
Nama tersebut dipilih karena memang materi di malam hari tepat untuk
santai yaitu dengan acara yang di kemas dengan suasana yang santai dan
disiarkan mulai pukul 19.30-21.00 WIB. Produksi acara tersebut dianggap
paling tepat karena pada saat itu masyarakat sedang beristirahat dan santai,
sehingga dengan harapan siaran Khazanah Malam dapat menemani dan minimal
dapat menambah pengetahuan setelah masyarakat mendengarkan.
Program acara Khazanah Malam disiarkan empat kali dalam satu minggu
dengan menghadirkan tema yang berbeda-beda yang mengandung nilai-nilai
positif dengan cara yang sederhana, karena pada waktu tersebut tidak diisi
dengan materi yang berat-berat serta pada malam hari sudah ada hiburan
tersendiri sebagai pengantar tidur.
38
Nama Khazanah Malam diusulkan oleh Bapak Nur Aziz, kemudian
ditetapkan berdasarkan musyawarah, beliau sebagai konseptornya dan akhirnya
disetujui. Berbagai ilmu yang akan disampaikan tidak terpatok tema yang akan
datang apa, akan tetapi mengikuti keadaan yang ada di masyarakat. Semua
materi program acara dari script writer (penulis naskah), akan tetapi karena
terbatasnya kru terkadang materi dibuat langsung oleh penyiarnya atau dari
operator dan dibantu oleh admin. Biasanya apabila belum mendapatkan materi
terbaru, materi yang sudah pernah di siarkan pada tahun-tahun sebelumnya akan
disiarkan kembali dengan tujuan agar selalu bermanfaat.
Kelebihan dari program Khazanah Malam yaitu banyak keilmuan yang
disampaikan, alasan disiarkan pada malam hari karena pada waktu tersebut
sedang tepatnya dan nyaman untuk mendengarkan ilmu yang disampaikan
dalam waktu yang santai khususnya melalui radio. Dalam program Khazanah
Malam apabila narasumber hadir ke studio ada interaktif dan apabila tidak ada
narasumber tidak ada interaktif.
Setiap pertanyaan pasti dijawab akan tetapi apabila terlalu banyak
pertanyaan maka tidak langsung dijawab dan akan dijawab pekan depan.
Hambatan dalam program Khazanah Malam secara serius sampai saat ini belum
ada, hanya saja ketika tidak ada internet sedang materi belum ada meskipun
sudah ada buku, namun lupa belum tersedia karena tidak adanya script writer
39
C.Deskripsi Program Khazanah Malam
Program Khazanah Malam adalah salah satu program acara yang terdapat
di Radio Binamas FM Purworejo, yang disiarkan setiap hari Senin, Rabu,
Jum’atdan Minggu pada pukul 19.30-21.00 WIB. Dalam program acara ini
dibagi menjadi empat segmen dalam satu minggu dengan tema yang
berbeda-beda. Adapun segmen dalam program Khazanah Malam yaitu:
1. Jalan Cahaya,
2. Kisah Nabi,
3. Curhat Remaja, dan
4. Kajian Al-Qur’an.
Program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya disiarkan setiap hari
senin, segmen Jalan Cahaya ini berisi cerita-cerita inspiratif yang mengandung
motivasi dan inspirasi keislaman yang dikisahkan melalui cerita fiksi yang
disampaikan oleh penyiar, dengan adanya segmen Jalan Cahaya diharapkan
setelah mendengarkannya para pendengar dapat terinspirasi serta mengambil
hikmah dan pelajaran yang terdapat dalam cerita tersebut.
Segmen Kisah Nabi disiarkan setiap hari rabu, dalam segmen Kisah Nabi
berisi cerita kisah-kisah para nabi yang di sampaikan oleh penyiar. Dengan
adanya segmen Kisah Nabi diharapkan kita akan lebih mencintai dan meneladani
para nabi.
Hari Jum’at program Khazanah Malam hadir khusus untuk para remaja
muslim, yaitu dalam segmen Curhat Remaja. Dalam segmen ini program acara
40
yang sudah ditentukan dan kemudian akan dibuka kesempatan untuk
menyampaikan curhatannya baik yang berkaitan dengan tema yang ada ataupun
diluar tema ataupun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi unek-unek baik
melalui whtasApp atau sms untuk bisa bergabung.
Hari minggu akan datang program acara Khazanah Malam dalam segmen
Kajian Al-Qur’an, dalam segmen Kajian Al-Qur’an berisi kajian yang berkaitan
dengan Al-Qur’an dan nasehat-nasehat yang berlandaskan dari Al-Qur’an.
Dengan adanya segmen Kajian Al-Qur’an diharapkan dapat menambah
wawasan dan menambah keyakinan kita terhadap kebenaran Al-Qur’an,
sehingga kita bisa lebih berakhlak kepada Allah karena pada hakekatnya hal
tersebut juga bermanfaat bagi diri kita sendiri.
D.Temuan Hasil Penelitian
1. Isi Program Siaran Khazanah Malam Segmen Jalan Cahaya
Penelitian ini diambil dari segmen acara yang terdapat dalam Program
Khazanah Malam yang dibawakan oleh penyiar. Dalam penelitian ini peneliti
hanya berfokus pada salah satu segmen acara yang terdapat dalam program
siaran Khazanah Malam, yaitu Jalan Cahaya. Jalan Cahaya merupakan salah satu
acara yang diangkat dari kisah fiksi (khayalan) yang disampaikan oleh penyiar
langsung dari studio Binamas FM Purworejo setiap hari senin pukul 19.30-21.00
WIB. Ciri khas dari Jalan Cahaya yaitu selalu menyampaikan kisah-kisah
inspiratif islami meskipun hanya diambil dari kisah fiktif. Dalam segmen acara
tersebut dianggap peneliti memiliki pesan dakwah yang perlu untuk diteliti lebih
41
dalam program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio Binamas FM
Purworejo, maka peneliti melakukan analisa data berdasarkan transkip data
siaran edisi bulan April 2017 (terlampir).
2. Data Tentang Proses Produki Program Siaran Khazanah Malam
Berdasarkan temuan dan hasil wawancara yang telah dilakukan, dalam
penelitian ini peneliti memilih informan yang sesuai dengan fokus penelitian
sebagai sumber data penelitian.
Bapak Nur Aziz adalah penanggung jawab radio Binamas FM. Beliau
mengetahui sejarah mendalam serta seluk beluk dari radio Binamas FM.
Peneliti telah melakukan wawancara terhadapnya mengenai bagaimana
proses produksi penyiaran program acara Khazanah Malam.
Proses produksi penyiaran siaran radio dilaksanakan berdasarkan ciri
khas jenis radio untuk meningkatkan mutu produk acarany. Proses produksi
penyiaran program acara radio melewati tiga tahap yaitu tahap pra produksi
penyiaran, produksi penyiaran dan pasca produksi penyiaran. Proses
produksi suatu program ada 2 cara yang biasa digunakan, yaitu: live atau
siaran langsung dan taping atau rekaman.
Program yang disiarkan secara langsung, biasanya dimulai dan diakhiri
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Khusus untuk program siaran
Khazanah Malam di Radio Binamas FM dilakukan di dalam studio pada
malam hari. Sedangkan untuk proses produksi taping atau rekaman
produksinya dilakukan dahulu baru kemudian pada hari berikutnya disiarkan.
42
disimpan melalui penyimpanan audio seperti kaset CD atau naskah. Program
yang dilakukan secara rekaman akan melalui proses editing terlebih dahulu
sebelum akhirnya disiarkan.
“Pas proses produksi penyiaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya pada awal pembukaan penyiar akan mengucapkan salam, mengenalkan
identitas, dan menyampaikan tema yang akan dibahas” (Wawancara, Aziz, 10
April 2017)
Program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya saat produksi
penyiaran penyiar langsung membacakan cerita yang akan disampaikan
malam itu, karena segmen ini khusus untuk cerita inspiratif yang diambil dari
kisah fiksi, tidak seperti segmen lain yang diagkat dari kisah nyata serta serta
tanya jawab dengan narasumber yang ada di studio.
Tahap terakhir dalam proses produksi sebuah program acara adalah
pasca produksi penyiaran. Tahap pasca produksi penyiaran untuk proses
produksi siaran langsung program Khazanah Malam hanya terdiri dari
evaluasi terhadap kegiatan produksi. Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur dan mengetahui hasil dari kegiatan produksi yang telah
dilakukan terkait dengan penyiaran. Evaluasi juga dijadikan sebagai bahan
penilaian agar untuk produksi selanjutnya bias dilakukan lebih baik lagi.
Bapak Nur Aziz menuturkan bahwa dalam proses produksi acara di
Radio Binamas FM Purworejo cukup mudah. Menurut beliau bahwa proses
produki acara tuntutan saja, misal akan membuat program acara Khazanah
43
dan kemudian disiarkan.hal tersebut yang paling utama, karena secara teknis
sudah tersedia semua konsep penyiarannya.
Radio Binamas FM kru masih sangat terbatas, sehingga satu orang
harus mengerjakan lebih dari satu pekerjaan karena terbatasnya tenaga yang
ada. Salah satunya penulis naskah (script writer), di radio Binamas FM tidak
ada petugas penulis naskah, jadi tugas untuk menulis naskah dikerjakan oleh
bagian admin (pembantu penulis naskah), padahal peran penulis naskah
dalam sebuah radio pada umumnya sangat berperan penting dan dibutuhkan.
Meskipun demikian, terkadang admin sudah membuatkan naskah siaran,
namun apabila penyiar tidak cocok dengan isinya mereka akan mengganti dan
tidak menggunakan naskah yang sudah disediakan oleh admin.
“Penyiar biasa dibantu kalau mau sebenarnya tugasnya adalah tugasku sebagai admin atau operator untuk mencari, cuma karena yang namanya tiga orang pikirannya bisa tiga orang,yakan? Kadang ada yang dicariin tapi bilang “la aku kok gak cocok sama ini”, jadi kan malas membuat lagi kalo seperti itu terus gitu. Nah akhirnya, kalaupun kita sudah menyiapkan, silahkan dipakai atau anda ingin membuatnya sendiri lagi” (Wawancara, Sifa 14 Juni 2017)
Akhirnya dengan adanya kejadian seperti yang dituturkan oleh Sifa
sebagai admin dan pembuat naskah, kemudian dibuat kebijakan bahwa untuk
naskah siaran program Khazanah Malam bebas untuk membuat sendiri para
penyiar atau dibuatkan yang penting sudah disiapkan oleh admin, dan yang
paling utama meskipun naskah diganti dengan membuat sendiri seorang penyiar
namun tema harus tetap sama dan tidak boleh dirubah. Dengan demikian