Oleh : Oleh :
FERNANDES SIMAGUNSONG FERNANDES SIMAGUNSONG
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN
Biodata Narasumber
Biodata Narasumber
•
Nama
: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
•
Lahir
: Jambi, 4 Maret 1977
•
NIP
: 19770304 1995 11 1 001
•
Jabatan
: Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
•
Pangkat
: Pembina TK. I (IV/b)
•
Instansi
: Kampus IPDN Jatinangor
•
Alamat
: Komp. Singgasana Pradana
Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BANDUNG
POKOK BAHASAN
POKOK BAHASAN
•
DASAR HUKUM DAN KONSEP APBDES
•
PENYUSUNAN RANCANGAN APBDES
1. Penyusunan RPJMDes dan RKP Desa 1. Penyusunan RPJMDes dan RKP Desa
2. Penetapan Rancangan APBDes 2. Penetapan Rancangan APBDes
3. Evaluasi Rancangan APBdes 3. Evaluasi Rancangan APBdes
4. Pelaksanaan APBdes 4. Pelaksanaan APBdes
•
PERUBAHAN APBDES
•
PENATA USAHAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
KEUANGAN DESA
•
PENGALOKASIAN DANA ALOKASI DESA (ADD)
DASAR
DASAR
1.
1.
UU No. 32 Tahun 2004 tentang
UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Pasal 212).
Pemerintahan Daerah (Pasal 212).
2.
2.
PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Pasal 73 dan 74).
(Pasal 73 dan 74).
3.
3.
Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang
Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
selanjutnya disingkat APBDesa adalah
selanjutnya disingkat APBDesa adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan
rencana keuangan tahunan pemerintahan
desa yang dibahas dan disetujui bersama
desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh
pemerintah
desa
dan
Badan
oleh
pemerintah
desa
dan
Badan
Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan
Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan
dengan peraturan desa.
APBDES
RENCANA KEUANGAN TAHUNAN PEMERINTAHAN DESA YANG DIBAHAS DAN DISETUJUI BERSAMA PEMERINTAH DESA DAN BPD YANG DITETAPKAN
Fungsi APBDesa
Fungsi APBDesa
1. Fungsi otorisasi : mengandung arti anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan;
2. Fungsi perencanaan : menjadi pedoman bagi aparat desa dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan;
3. Fungsi pengawasan : menjadi pedoman untuk menilai apakah kegitan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
4. Fungsi alokasi : anggaran desa harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan perekonomian desa;
5. Fungsi distribusi : kebijakan anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan bagi masyarakat desa;
Tujuan APBDesa
Tujuan APBDesa
1.
1. Pembuatan Pembuatan Kebijakan Kebijakan dan dan Pengawasan: Pengawasan: meningkatkan meningkatkan perumusan kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang
perumusan kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang
memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan
memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai kebutuhan dan kinerja
pertanyaan-pertanyaan mengenai kebutuhan dan kinerja
pelayanan serta membuat keputusan realokasi sumber daya jika
pelayanan serta membuat keputusan realokasi sumber daya jika
diperlukan.
diperlukan.
2.
2. Arahan operasional: memberikan cara yang lebih sistematis bagi Arahan operasional: memberikan cara yang lebih sistematis bagi para Kepala Desa dan BPD untuk mendeteksi kekuatan dan
para Kepala Desa dan BPD untuk mendeteksi kekuatan dan
kelemahan operasional serta melakukan analisa yang
kelemahan operasional serta melakukan analisa yang
berkelanjutan.
berkelanjutan.
3.
3. Akuntabilitas: membantu pemerintahan desa dalam memperoleh Akuntabilitas: membantu pemerintahan desa dalam memperoleh kepercayaan masyarakat dengan memperlihatkan hasil yang baik
kepercayaan masyarakat dengan memperlihatkan hasil yang baik
dan pendapatan yang diterima.
4.
4. Perencanaan: memfasilitasi perencanaan strategis dan operasional Perencanaan: memfasilitasi perencanaan strategis dan operasional dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk mencapai tujuan dan sasaran.
mencapai tujuan dan sasaran. 5.
5. Pengelolaan: memperbaiki dasar bagi identifikassi awal dari adanya Pengelolaan: memperbaiki dasar bagi identifikassi awal dari adanya penurunan efisiensi operasional dan cara untuk memperlihatkan penurunan efisiensi operasional dan cara untuk memperlihatkan seberapa efisien sumber daya digunakan dalam menyediakan pelayanan seberapa efisien sumber daya digunakan dalam menyediakan pelayanan dan pencapaian tujuan.
dan pencapaian tujuan. 6.
6. Penganggaran: memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin Penganggaran: memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin membuat keputusan yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi membuat keputusan yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi sumber daya, pengurangan biaya, dan menginvestasikan kelebihan/ sumber daya, pengurangan biaya, dan menginvestasikan kelebihan/ surplus dana.
surplus dana. 7.
7. Pengawasan Kerja: mencapai kinerja yang lebih baik dengan Pengawasan Kerja: mencapai kinerja yang lebih baik dengan memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja serta memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja serta memberikan masukan insentif.
AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN
AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA
DESA
•
Keuangan desa dikelola berdasarkan
Keuangan desa dikelola berdasarkan
azas-azas
transparan,
akuntabel,
azas-azas
transparan,
akuntabel,
partisipatif serta dilakukan dengan tertib
partisipatif serta dilakukan dengan tertib
dan disiplin anggaran;
dan disiplin anggaran;
•
Pengelolaan keuangan desa dikelola
Pengelolaan keuangan desa dikelola
dalam masa 1 (satu) tahun anggaran
dalam masa 1 (satu) tahun anggaran
yakni mulai tanggal 1 Januari sampai
yakni mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
KEKUASAAN PENGELOLAAN
KEKUASAAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
KEUANGAN DESA
1.
1. Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa adalah Pemegang Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan;
Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan; 2.
2. Kepala Desa mempunyai kewenangan:Kepala Desa mempunyai kewenangan:
– menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesamenetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa – menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desamenetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa – menetapkan bendahara desamenetapkan bendahara desa
– menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa; dan
desa; dan
– menetapkan petugas yang melakukan pengelolaan barang milik menetapkan petugas yang melakukan pengelolaan barang milik desa.
desa. 3.
3. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD); 4.
4. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah Perangkat Desa, terdiri dari:
5.
5.
Sekretaris
Sekretaris
Desa
Desa
bertindak
bertindak
selaku
selaku
koordinator
koordinator
pelaksanaan
pengelolaan
keuangan
desa
dan
pelaksanaan
pengelolaan
keuangan
desa
dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
6.
6.
Sekretaris Desa mempunyai tugas:
Sekretaris Desa mempunyai tugas:
a.
a.
Menyusun
Menyusun
dan
dan
melaksanakan
melaksanakan
Kebijakan
Kebijakan
Pengelolaan APBDesa.
Pengelolaan APBDesa.
b.
b.
Menyusun dan melaksanaan Kebijakan Pengelolaan
Menyusun dan melaksanaan Kebijakan Pengelolaan
Barang Desa.
Barang Desa.
c.
c.
Menyusun
Menyusun
Raperdes
Raperdes
APBDesa,
APBDesa,
perubahan
perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan
APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan
APBDesa.
APBDesa.
d.
d.
Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Desa
Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Desa
tentang Pelaksanaan Peraturan Desa tentang
tentang Pelaksanaan Peraturan Desa tentang
APBDesa dan Perubahan APBDesa.
APBDesa dan Perubahan APBDesa.
7.
7.
Kepala Desa menetapkan Bendahara Desa dengan
Kepala Desa menetapkan Bendahara Desa dengan
Keputusan Kepala Desa.
STRUKTUR APBDesa
STRUKTUR APBDesa
1.
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) terdiri dari:Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) terdiri dari: • Pendapatan Desa;Pendapatan Desa;
• Belanja Desa; dan Belanja Desa; dan • Pembiayaan Desa.Pembiayaan Desa. 2.
2. Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh desa. dibayar kembali oleh desa. 3.
3. Pendapatan Desa terdiri dari:Pendapatan Desa terdiri dari:
• Pendapatan Asli Desa (PADesa);Pendapatan Asli Desa (PADesa); • Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota;Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota;
• Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota;Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota; • Alokasi Dana Desa (ADD);Alokasi Dana Desa (ADD);
• Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Peerintah Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Peerintah Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;
Kabupaten/Kota dan Desa lainnya; • Hibah;Hibah;
4.
4. Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
5.
5. Belanja Desa terdiri dari:Belanja Desa terdiri dari: a.
a. Belanja langsung, Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
b.
b. Belanja tidak langsung, Belanja tidak langsung, yang dianggarkan tidak terkait secara yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
6.
6. Belanja Langsung terdiri dari:Belanja Langsung terdiri dari: a.
a. Belanja Pegawai;Belanja Pegawai; b.
b. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa c.
c. Belanja Modal;Belanja Modal; 7.
7. Belanja Tidak Langsung terdiri dari:Belanja Tidak Langsung terdiri dari: a.
a. Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap;Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap; b.
b. Belanja Subsidi;Belanja Subsidi; c.
c. Belanja Hibah (Pembatasan Hibah);Belanja Hibah (Pembatasan Hibah); d.
d. Belanja Bantuan Sosial;Belanja Bantuan Sosial; e.
e. Belanja Bantuan Keuangan;Belanja Bantuan Keuangan; f.
8.
8. Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya.
tahun anggaran berikutnya.
9.
9. Pembiayaan Desa terdiri dari:Pembiayaan Desa terdiri dari: a.
a. Penerimaan Pembiayaan; danPenerimaan Pembiayaan; dan b.
b. Pengeluaran Pembiayaan.Pengeluaran Pembiayaan. 10.
10. Penerimaan Pembiayaan mencakup:Penerimaan Pembiayaan mencakup: a.
a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya.Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya. b.
b. Pencairan Dana Cadangan.Pencairan Dana Cadangan. c.
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan. d.
d. Penerimaan PinjamanPenerimaan Pinjaman 11.
11. Pengeluaran Pembiayaan mencakup:Pengeluaran Pembiayaan mencakup: a.
a. Pembentukan Dana Cadangan.Pembentukan Dana Cadangan. b.
b. Penyertaan Modal Desa.Penyertaan Modal Desa. c.
STRUKTUR APBDES
1. PENDAPATAN :
1. PENDAPATAN : • Pendapatan Asli DesaPendapatan Asli Desa
• Bagi Hasil PajakBagi Hasil Pajak
• Bagian dari RetribusiBagian dari Retribusi
• ADDADD
• Bantuan KeuanganBantuan Keuangan
• HibahHibah
• Sumbangan pihak ketigaSumbangan pihak ketiga 2. BELANJA :
2. BELANJA : A. BELANJA TIDAK LANGSUNGA. BELANJA TIDAK LANGSUNG • Belanja Pegawai/Penghsln TetapBelanja Pegawai/Penghsln Tetap
• Tambahan Penghasilan PDTambahan Penghasilan PD
• Belanja Op KadesBelanja Op Kades
• Belanja SubsidiBelanja Subsidi
• Belanja HibahBelanja Hibah
• Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial
• Belanja tidak terdugaBelanja tidak terduga B. BELANJA LANGSUNG
B. BELANJA LANGSUNG • Belanja pegawaiBelanja pegawai
• Belanja barang dan jasaBelanja barang dan jasa
• Belanja ModalBelanja Modal 3. PEMBIAYAAN :
3. PEMBIAYAAN : A. PENERIMAANA. PENERIMAAN • SiLPASiLPA
• Pencairan dana cadanganPencairan dana cadangan
• Hasil penjualan kekayaan desaHasil penjualan kekayaan desa B. PENGELUARAN
B. PENGELUARAN • Pembentukan dana cadanganPembentukan dana cadangan
PENYUSUNAN RANCANGAN APBDesa
PENYUSUNAN RANCANGAN APBDesa
1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa
1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa
2. Penetapan Rancangan APBDesa
2. Penetapan Rancangan APBDesa
3. Evaluasi Rancangan APBDesa
3. Evaluasi Rancangan APBDesa
4. Pelaksanaan APBDesa
1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa
1. Penyusunan RPJMD dan RKPDesa
a.
a.
RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan
RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan
penjabaran dari visi dan misi dari Kepala Desa yang
penjabaran dari visi dan misi dari Kepala Desa yang
terpilih;
terpilih;
b.
b.
Setelah berakhir jangka waktu RPJMD, Kepala Desa
Setelah berakhir jangka waktu RPJMD, Kepala Desa
terpilih menyusun kembali RPJMD untuk jangka waktu
terpilih menyusun kembali RPJMD untuk jangka waktu
5 (lima) tahun;
5 (lima) tahun;
c.
c.
RPJMDesa ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan
RPJMDesa ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah Kepala Desa dilantik;
setelah Kepala Desa dilantik;
d.
d.
Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa
Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) menyusun RKPDesa yang merupakan
(BPD) menyusun RKPDesa yang merupakan
penjabaran dari RPJMDesa berdasarkan hasil
penjabaran dari RPJMDesa berdasarkan hasil
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa;
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa;
e.
e.
Penyusunan RKPDesa diselesaikan paling lambat
Penyusunan RKPDesa diselesaikan paling lambat
akhir bulan Januari tahun anggaran sebelumnya.
ALUR PERENCANAAN ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAN PENGANGGARAN RPJM Daerah RPJP Daerah RKP RPJM Nasional RPJP Nasional RKP Daerah Renstra
KL Renja - KL
Renstra
SKPD Renja - SKPD
RAPBN RAPBD RKA-KL RKA - SKPD APBN Rincian APBN APBD Rincian APBD Diacu Pedoman Dijabar -kan Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Diperhatikan Dijabar -kan Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Diacu Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
Pe m erin ta h Pu sa t Pe m erin ta h D ae ra h RPJM
Desa DesaRKP
Prog-ram Kegia-tan
RAPB Des RKA - DESA APB Des Rincian APBDes Diacu Pedoman Pedoman Diperhatikan Dijabar -kan Pedoman Pedoman Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
2.
2.
Penetapan Rancangan APBDesa
Penetapan Rancangan APBDesa
a.
a. Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan pada RKPDesa;
APBDesa berdasarkan pada RKPDesa;
b.
b. Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala Desa untuk memperoleh
tentang APBDesa kepada Kepala Desa untuk memperoleh
persetujuan;
persetujuan;
c.
c. Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh
BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh
persetujuan bersama;
persetujuan bersama;
d.
d. Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat minggu Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat minggu pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya;
pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya;
e.
e. Pembahasan menitikberatkan pada kesesuaian dengan Pembahasan menitikberatkan pada kesesuaian dengan RKPDesa;
RKPDesa;
f.
f. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling
disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling
lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota
lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota
untuk dievaluasi;
untuk dievaluasi;
g.
g. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan paling Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten/ Kota
lambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten/ Kota
ditetapkan.
3. Evaluasi Rancangan APBDesa
3. Evaluasi Rancangan APBDesa
a.
a. Bupati/Walikota harus menetapkan Evaluasi Rancangan APBDesa Bupati/Walikota harus menetapkan Evaluasi Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja;
paling lama 20 (dua puluh) hari kerja;
b.
b. Apabila hasil evaluasi melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Apabila hasil evaluasi melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang
Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa menjadi Peraturan Desa;
APBDesa menjadi Peraturan Desa;
c.
c. Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Raperdes Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Raperdes tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan
tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa
bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari
bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi;
kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi;
d.
d. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan BPD, dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan
BPD, dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan
Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota
Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota
membatalkan Peraturan Desa dimaksud dan sekaligus menyatakan
membatalkan Peraturan Desa dimaksud dan sekaligus menyatakan
berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran sebelumnya;
e.
e.
Pembatalan
Pembatalan
Peraturan
Peraturan
Desa
Desa
dan
dan
pernyataan
pernyataan
berlakunya
pagu
tahun
anggaran
sebelumnya
berlakunya
pagu
tahun
anggaran
sebelumnya
ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota;
ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota;
f.
f.
Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan
Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan
Kepala Desa harus memberhentikan pelaksanaan
Kepala Desa harus memberhentikan pelaksanaan
Peraturan Desa dan selanjutnya Kepala Desa bersama
Peraturan Desa dan selanjutnya Kepala Desa bersama
BPD mencabut peraturan desa dimaksud;
BPD mencabut peraturan desa dimaksud;
g.
g.
Pencabutan peraturan Desa dilakukan dengan
Pencabutan peraturan Desa dilakukan dengan
Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan Desa
Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan Desa
tentang APBDesa;
tentang APBDesa;
h.
h.
Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBDesa tahun
Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBDesa tahun
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
4. Pelaksanaan APBDesa
4. Pelaksanaan APBDesa
a. Pendapatan :
a. Pendapatan :
1)
1) Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa;
desa;
2)
2) Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya maka pengaturannya diserahkan kepada
di wilayahnya maka pengaturannya diserahkan kepada
daerah;
daerah;
3)
3) Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam
penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam
APBDesa
APBDesa
4)
4) Setiap pendapatan desa tersebut harus didukung oleh bukti Setiap pendapatan desa tersebut harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;
yang lengkap dan sah;
5)
5) Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;
6)
6)
Pemerintah
Pemerintah
desa
desa
dilarang
dilarang
melakukan
melakukan
pungutan selain dari yang ditetapkan dalam
pungutan selain dari yang ditetapkan dalam
peraturan desa;
peraturan desa;
7)
7)
Pengembalian atas kelebihan pendapatan
Pengembalian atas kelebihan pendapatan
desa dilakukan dengan membebankan pada
desa dilakukan dengan membebankan pada
pendapatan desa yang bersangkutan untuk
pendapatan desa yang bersangkutan untuk
pengembalian pendapatan desa yang terjadi
pengembalian pendapatan desa yang terjadi
dalam tahun yang sama.
dalam tahun yang sama.
8)
8)
Untuk pengembalian kelebihan pendapatan
Untuk pengembalian kelebihan pendapatan
desa
yang
terjadi
pada
tahun-tahun
desa
yang
terjadi
pada
tahun-tahun
sebelumnya dibebankan pada belanja tidak
sebelumnya dibebankan pada belanja tidak
terduga;
terduga;
9)
9)
Pengembalian harus didukung dengan bukti
Pengembalian harus didukung dengan bukti
yang lengkap dan sah;
b. Pengeluaran :
b. Pengeluaran :
1)
1)
Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus
Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus
didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;
2)
2)
Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa
Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa
atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti
atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti
dimaksud;
dimaksud;
3)
3)
Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban
Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban
APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan
APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan
peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi
peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi
peraturan desa;
peraturan desa;
4)
4)
Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa
Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa
yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat
yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat
wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;
wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;
5)
5)
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan
(PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh
(PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke
rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c.
c. PembiayaanPembiayaan : : 1)
1) Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya, Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya, merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk:
merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk:
a)
a) menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja;
kecil dari pada realisasi belanja;
b)
b) mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung;
langsung;
c)
c) mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan.
tahun anggaran belum diselesaikan.
2)
2) Dana cadangan.Dana cadangan. a)
a) Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpan pada kas desa tersendiri atas nama dana
disimpan pada kas desa tersendiri atas nama dana
cadangan pemerintah desa.
cadangan pemerintah desa.
b)
b) Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan
kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan
desa tentang pembentukan dana cadangan.
desa tentang pembentukan dana cadangan.
c)
c) Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan peraturan desa Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan peraturan desa dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk
dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk
melaksanakan kegiatan.
Penyusunan Penyusunan RAPBDes RAPBDes (November) (November) Bupati/ Bupati/ Wakot Wakot Bahan Masukan Bahan Masukan
SiLPA Tahun LaluSiLPA Tahun Lalu
Realisasi APBDesRealisasi APBDes
Pendapat Pemdes & BPD;Pendapat Pemdes & BPD;
Asmara & Tokoh Masy.; LPMDAsmara & Tokoh Masy.; LPMD
RPJMDesa dan RKP-DesaRPJMDesa dan RKP-Desa
Kebijakan PemkabKebijakan Pemkab
Pembinaan KecamatanPembinaan Kecamatan
PADesPADes
Bantuan dan lain-lainBantuan dan lain-lain
Raperdes APBDes
Raperdes APBDes
Rapat BPD dg Pemdes
Rapat BPD dg Pemdes
tentang Bahas &
tentang Bahas &
Persetujuan Raperdes
Persetujuan Raperdes
APBDes oleh BPD
APBDes oleh BPD
Penetapan Perdes APBDes
Penetapan Perdes APBDes
oleh Kades oleh Kades Musyawarah Musyawarah Desa Desa Evaluasi Evaluasi 20 H 20 H 6 6 5 5
3 H3 H 7 7 44 3 3 2 2 1 1 Penyempurnaan Perdes Penyempurnaan Perdes
APBDes oleh Kades + BPD
APBDes oleh Kades + BPD
8
Mekanisme Pembentukan Perdes
Mekanisme Pembentukan Perdes
Pemerintah Desa BPD
Aspirasi Masyarakat (tertulis/lisan)
Pembahasan (Pemerintah Desa bersama BPD) Rancangan Peraturan Desa Disetujui bersama Pimpinan BPD Kepala Desa (Pengesahan Raperdes
ditetapkan oleh Kepala Desa dengan
membu-buhkan tanda tangan maksimal 30 hari setelah
Raperdes diterima
Disampaikan paling lama 7 hari setelah disetujui bersama
PERATURAN DESA
Bupati
Camat
Peraturan Kepala Desa (Penjabaran Perdes yang
bersifat pengaturan)
Keputusan Kepala Desa (Penjabaran Perdes yang
bersifat penetapan)
MASYARAKAT
Penyebarluasan oleh Pemerintah Desa
Disampaikan ke Bupati melalui Camat paling
lama 7 hari setelah ditetapkan Khusus mengenai Raperdes tentang APBDes,
pungutan, dan penataan ruang yang telah disetujui
bersama dengan BPD, sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari disampaikan oleh Kepala Desa kepa-da
Bupati dievaluasi Hasil evaluasi Raperdes APBDes, pungutan, tata ruang kemudian disampai-kan oleh Bupati/Walikota kepada Kepala Desa paling
lama 20 (dua puluh) hari sejak Raperdes tersebut
PERUBAHAN APBDesa
1.
1. Perubahan APBDesa dapat dilakukan apabila terjadi:Perubahan APBDesa dapat dilakukan apabila terjadi: a.
a. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja.Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja. b.
b. Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan.
sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan.
c.
c. Keadaan darurat, Keadaan darurat, yang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut :yang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut :
• Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah desa dan tidak Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah desa dan tidak
dapat diprediksikan sebelumnya.
dapat diprediksikan sebelumnya.
• Tidak diharapkan terjadi secara berulang.Tidak diharapkan terjadi secara berulang.
• Berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah desa.Berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah desa.
• Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka
pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
d.
d. Keadaan luar biasa, Keadaan luar biasa, merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBDesa mengalami kenaikan atau
penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBDesa mengalami kenaikan atau
penurunan lebih besar dari 50% (lima puluh persen).
penurunan lebih besar dari 50% (lima puluh persen).
2.
2. Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa.
anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa.
3.
3. Perubahan APBDesa terjadi bila Pergeseran anggaran yaitu Pergeseran antar jenis Perubahan APBDesa terjadi bila Pergeseran anggaran yaitu Pergeseran antar jenis belanja dapat dilakukan dengan cara merubah peraturan desa tentang APBDesa.
belanja dapat dilakukan dengan cara merubah peraturan desa tentang APBDesa.
4.
4. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dalam perubahan APBDesa, yaitu Keadaan Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya dalam perubahan APBDesa, yaitu Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya
yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya
harus digunakan dalam tahun berjalan.
harus digunakan dalam tahun berjalan.
5.
5. Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan pelaksanaan APBDesa.
PENATAUSAHAAN DAN
PENATAUSAHAAN DAN
PERTANGGUNG-JAWABAN KEUANGAN DESA :
JAWABAN KEUANGAN DESA :
1. Penatausahaan Penerimaan
1. Penatausahaan Penerimaan
2. Penatausahaan Pengeluaran
2. Penatausahaan Pengeluaran
1. Penatausahaan Penerimaan
1. Penatausahaan Penerimaan
a.
a. Penatausahaan Penerimaan wajib dilaksanakan oleh Bendahara Penatausahaan Penerimaan wajib dilaksanakan oleh Bendahara Desa;
Desa;
b.
b. Penatausahaan menggunakan:Penatausahaan menggunakan: 1)
1) Buku kas umum;Buku kas umum; 2)
2) Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan;Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan; 3)
3) Buku kas harian pembantu;Buku kas harian pembantu; c.
c. Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penerimaan Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penerimaan uang yang menjadi tanggungjawabnya melalui laporan
uang yang menjadi tanggungjawabnya melalui laporan
pertanggungjawaban penerimaan kepada Kepala Desa paling
pertanggungjawaban penerimaan kepada Kepala Desa paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
d.
d. Laporan pertanggungjawaban penerimaan dilampiri dengan:Laporan pertanggungjawaban penerimaan dilampiri dengan: 1)
1) Buku kas umumBuku kas umum 2)
2) Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan;Buku kas pembantu perincian obyek penerimaan; 3)
2. Penatausahaan Pengeluaran
2. Penatausahaan Pengeluaran
a.
a. Penatausahaan Pengeluaran wajib dilakukan oleh Bendahara Desa;Penatausahaan Pengeluaran wajib dilakukan oleh Bendahara Desa; b.
b. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus disesuaikan pada Dokumen penatausahaan pengeluaran harus disesuaikan pada Peraturan Desa tentang APBDesa atau Peraturan Desa tentang Peraturan Desa tentang APBDesa atau Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa melalui pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Perubahan APBDesa melalui pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
(SPP); c.
c. Pengajuan SPP harus disetujui oleh Kepala Desa melalui Pelaksana Pengajuan SPP harus disetujui oleh Kepala Desa melalui Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD); d.
d. Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang yang menjadi tanggung jawabnya melalui laporan pertanggungjawaban yang menjadi tanggung jawabnya melalui laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan pengeluaran kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
berikutnya; e.
e. Dokumen yang digunakan Bendahara Desa dalam melaksanakan Dokumen yang digunakan Bendahara Desa dalam melaksanakan penatausahaan pengeluaran meliputi:
penatausahaan pengeluaran meliputi: 1)
1) Buku kas umum;Buku kas umum; 2)
2) Buku kas pembantu perincian obyek pengeluaran;Buku kas pembantu perincian obyek pengeluaran; 3)
3. Pertanggungjawaban
3. Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana
Penggunaan Dana
Laporan pertanggungjawaban pengeluaran harus
Laporan pertanggungjawaban pengeluaran harus
dilampirkan dengan:
dilampirkan dengan:
a.
a.
Buku kas umum
Buku kas umum
b.
b.
Buku
Buku
kas
kas
pembantu
pembantu
perincian
perincian
obyek
obyek
pengeluaran yang disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran yang disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran yang sah
pengeluaran yang sah
c.
c.
Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas
Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas
negara.
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBDESA
APBDESA
1. Penetapan Pertanggungjawaban
1. Penetapan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBDesa
Pelaksanaan APBDesa
2. Penyampaian Laporan Pertanggung-jawaban
2. Penyampaian Laporan Pertanggung-jawaban
1. Penetapan Pertanggungjawaban
1. Penetapan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBDesa
Pelaksanaan APBDesa
1.
1.
Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa
Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa
dan Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang
dan Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang
Pertanggungjawaban Kepala Desa;
Pertanggungjawaban Kepala Desa;
2.
2.
Sekretaris Desa menyampaikan kepada Kepala Desa
Sekretaris Desa menyampaikan kepada Kepala Desa
untuk dibahas bersama BPD;
untuk dibahas bersama BPD;
3.
3.
Berdasarkan persetujuan Kepala Desa dengan BPD
Berdasarkan persetujuan Kepala Desa dengan BPD
maka
Rancangan
Peraturan
Desa
tentang
maka
Rancangan
Peraturan
Desa
tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa dapat
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa dapat
ditetapkan menjadi Peraturan Desa;
ditetapkan menjadi Peraturan Desa;
4.
4.
Jangka waktu penyampaian, dilakukan paling lambat 1
Jangka waktu penyampaian, dilakukan paling lambat 1
(satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
2. Penyampaian Laporan
2. Penyampaian Laporan
Pertanggung-jawaban Pelaksanaan APBDesa
jawaban Pelaksanaan APBDesa
1.
1.
Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban
Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBDesa dan Keputusan Kepala
Pelaksanaan APBDesa dan Keputusan Kepala
Desa tentang Keterangan
Desa tentang Keterangan
Pertanggung-jawaban Kepala Desa disampaikan kepada
jawaban Kepala Desa disampaikan kepada
Bupati/Walikota melalui Camat;
Bupati/Walikota melalui Camat;
2.
2.
Waktu penyampaian paling lambat 7 (tujuh)
Waktu penyampaian paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja setelah Peraturan Desa ditetapkan.
JADWAL PELAKSANAAN
JADWAL PELAKSANAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Forum SKPD Provinsi Musrenbang Kab/Kota Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa/Kelurahan
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
P E M E R IN T A H P U SA T P E M E R IN T A H D A E R A H Penyusunan Renja SKPD Provinsi
Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota Penyusunan Renja SKPD Kabupaten/Kota Penyusunan RKPD Provinsi
B U L A N
Pasca Musrenbang Kab/Kota RKPD Penyusunan RKP Musrenbang Pusat Musrenbang Nasional RKP Musrenbang Provinsi RKPD
Sumber: Rancangan SEB MPPN/Kepala Bappenas dan Mendagri tentang Tata Cara Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2005
Struktur APBDesa Baru
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
DESA ………
DESA ……… KECAMATAN ……….KECAMATAN ………. TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN
KODE
REKENING URAIAN SEBELUMNYATAHUN BERJALANTAHUN KET.
1. PENDAPATAN
1.1 Pendapatan Asli Desa
1.1.1 Hasil Usaha Desa
1.1.1.1 Dst ………
1.1.2 Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa 1.1.2.1 Tanah Kas Desa : (*)
1.1.2.1.1 Tanah Desa
1.1.2.1.2 Dst ………..
1.1.2.2 Pasar Desa 1.1.2.3 Pasar Hewan 1.1.2.4 Tambatan Perahu 1.1.2.5 Bangunan Desa
1.1.2.6 Pelelangan Ikan yang dikelola Desa 1.1.2.7 Lain-lain Kekayaan Milik Desa
1.1.2.8 Dst ………
1.1.3 Hasil Swadaya dan Partisipasi 1.1.3.1 Dst ……….
1.1.4 Hasil Gotong Royong
1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah 1.1.5.1 Dst ………..
1.2 Bagi Hasil Pajak:
1.2.1 Bagi hasil pajak kabupaten/kota 1.2.2 Bagi hasil PBB
1.2.3 Dst ………
1.3 Bagi Hasil Retribusi 1.3.1 Dst ………
1.4 Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
1.4.1 ADD
1.4.2 Dst ……….
1.5 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya
1.5.1 Bantuan Keuangan Pemerintah: 1.5.1.1 Dst ………
1.5.2 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi
1.5.3 Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota.
1.5.3.1 Dana Tambahan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa 1.5.3.2 Dst ………..
1.5.4 Bantuan Keuangan Desa lainnya : 1.5.4.1 Dst ………
1.6 Hibah
1.6.1 Hibah dari pemerintah
1.6.2 Hibah dari pemerintah provinsi
1.6.3 Hibah dari pemerintah kabupaten/kota
1.6.4 Hibah dari badan/lembaga/organisasi swasta
1.6.5 Hibah dari kelompok masyarakat/ perorangan
1.6.6 Dst ………..
1.7 Sumbangan Pihak Ketiga 1.7.1 Sumbangan dari ……….. 1.7.2 Dst ……….
2 BELANJA
2.1 Belanja Langsung
2.1.1 Belanja Pegawai/
Honorarium : 2.1.1.1 Honor tim/panitia
2.1.1.2 Dst ………..
2.1.2 Belanja Barang/Jasa :
2.1.2.1 Belanja perjalanan dinas 2.1.2.2 Belanja bahan/material
2.1.2.3 Dst ………
2.1.3 Belanja Modal
2.1.3.1 Belanja Modal Tanah
2.1.3.2 Belanja Modal jaringan
2.2 Belanja Tidak Langsung
2.2.1 Belanja Pegawai/
Penghasilan Tetap
2.2.1.1 Dst ………
2.2.3 Belanja Hibah
2.2.3.1 Dst ………
2.2.4 Belanja Bantuan Sosial :
2.2.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2.2.4.2 Dst ………
2.2.5 Belanja Bantuan Keuangan
2.2.5.1 Dst ………
2.2.6 Belanja tak terduga
2.2.6.1 Keadaan darurat
2.2.6.2 Bencana alam
2.2.6.3 Dst………
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya.
3.1.2 Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan. 3.1.3 Penerimaan Pinjaman
3.2 Pengeluaran Pembiayaan
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2 Penyertaan Modal Desa
3.2.3 Pembayaran utang
JUMLAH PEMBIAYAAN
………., tanggal ………
KEPALA DESA
Struktur APBDesa Lama
PENERIMAAN
PENERIMAAN
Kode
Kode UraianUraian JumlahJumlah Keterangan Keterangan 1
1 22 33 44
PENGELUARAN RUTIN
PENGELUARAN RUTIN
Kode
Kode UraianUraian JumlahJumlah Keterangan Keterangan 1
1 22 33 44
PENGELUARAN PEMBANGUNAN
PENGELUARAN PEMBANGUNAN
Kode
Kode UraianUraian JumlahJumlah Keterangan Keterangan 1
1 22 33 44
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
Atas Perhatiannya
Atas Perhatiannya
Mohon Maaf Kalau
Mohon Maaf Kalau
Kurang
Kurang
Memuaskan!!!!