• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016 1 No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

JANUARI2016SIBOLGAINFLASI1,82PERSEN

Bulan Januari 2016, perkembangan harga barang dan jasa di Kota Sibolga secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini, Kota Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,82 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 4,66 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,47 persen; kelompok sandang sebesar 0,79 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,23 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa

 Bulan Januari 2016, Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,82 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen dari 123,39 pada bulan Desember menjadi 125,64 pada bulan Januari.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 4,66 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,47 persen; kelompok sandang sebesar 0,79 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,23 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,62 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (Januari) sebesar 1,82 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) yaitu 4,59 persen.

 Di Indonesia, Pada Januari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,62. Dari 82 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan terendah terjadi di Padang 0,02 persen dengan IHK 127,12. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan 0,02 persen dengan IHK 127,91.

(2)

2 Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016

keuangan turun sebesar 0,62 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama Bulan Januari diantaranya cabai merah naik sebesar 0,37 poin; tongkol/ambu-ambu dan dencis sebesar 0,22 poin; bawang merah sebesar 0,18 poin; tomat buah sebesar 0,14 persen; cumi-cumi dan tarif listrik sebesar 0,08 persen; mie dan rokok putih sebesar 0,07 persen.

Sementara itu beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya kembung/aso-aso turun sebesar 0,08 poin; bensin sebesar 0,07 poin; bayam sebesar 0,05 poin; salak, bahan bakar rumah tangga, dan kerudung/jilbab sebesar 0,02 poin; dan solar sebesar 0,01 poin.

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Sibolga Bulan Januari 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran IHK Januari 2015 IHK Desember 2015 IHK Januari 2016 % perub thd Desember 2015 1) Tahun Kalender 2) Y o Y 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 120.13 123.39 125.64 1.82 1.82 4.59 1. Bahan Makanan 133.82 133.74 139.97 4.66 4.66 4.60 2. Makanan Jadi. Minuman. Rokok. & Tembakau 116.39 123.52 125.07 1.25 1.25 7.46 3. Perumahan. Air. Listrik. Gas. & Bahan Bakar 114.98 119.47 120.03 0.47 0.47 4.39 4. Sandang 109.75 113.77 114.67 0.79 0.79 4.48 5. Kesehatan 113.17 116.37 117.95 1.36 1.36 4.22 6. Pendidikan. Rekreasi. & Olahraga 105.76 107.85 108.10 0.23 0.23 2.21 7. Transport. Komunikasi. & Jasa Keuangan 119.67 122.83 122.07 -0.62 -0.62 2.01

1*)

Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya.

2*)

Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Desember 2015.

3*) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Januari 2015.

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sibolga (2012=100) Januari 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

Umum 1,82

1. Bahan Makanan 1,44

2. Makanan Jadi. Minuman. Rokok. & Tembakau 0,24 3. Perumahan. Air. Listrik. Gas. & Bahan Bakar 0,08

4. Sandang 0,06

5. Kesehatan 0,06

6. Pendidikan. Rekreasi. & Olahraga 0,01 7. Transport. Komunikasi. & Jasa Keuangan -0,08

(3)

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016 3 Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Sibolga (2012=100), Januari 2015 – Januari 2016 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145

Jan'15 Feb'15 Mar'15 Apr'15 Mei'15 Jun'15 Jul'15 Agu'15 Sep'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sibolga (2012=100) Januari 2016

0.08 0.06 0.24 1.44 0.06 0.01 -0.08 -0.20 0.2 0.4 0.6 0.81 1.2 1.4 1.6 Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok Pengeluaran Andil

(4)

4 Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Bulan Januari mengalami inflasi 4,66 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 133,74 pada Bulan Desember menjadi 139,97 pada Bulan Januari.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 9 sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi, dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 3,51 persen; sub kelompok ikan segar sebesar 7,41 persen; sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,70 persen; sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 1,05 persen; sub kelompok sayur-sayuran sebesar 5,34 persen; sub kelompok buah-buahan sebesar 3,36 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 11,96 persen; sub kelompok lemak dan minyak sebesar 1,48 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,64 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,60 persen. Sedangkan sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 1,44 poin. Beberapa komoditas yang yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain cabai merah naik sebesar 0,37 poin; tongkol/ambu-ambu dan dencis sebesar 0,22 poin; bawang merah sebesar 0,18 poin; tomat buah sebesar 0,14 poin; dan cumi-cumi sebesar 0,08 poin. Sedangkan beberapa komoditas penyumbang deflasi antara lain kembung/aso-aso sebesar 0,08 poin; dan bayam sebesar 0,05 poin.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 1,25 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 123,52 pada Bulan Desember menjadi 125,07 pada Bulan Januari.

Tiga sub kelompok didalam kelompok ini seluruhnya mengalami inflasi. Sub kelompok makanan jadi inflasi sebesar 0,83 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol inflasi sebesar 0,44 persen; dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami inflasi 2,28 persen.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,24 poin. Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain mie dan rokok putih sebesar 0,07 poin; rokok kretek filter sebesar 0,06 poin; dan rokok kretek sebesar 0,01 poin.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Bulan Januari mengalami inflasi sebesar 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,47 pada Bulan Desember menjadi 120,03 pada Bulan Januari.

(5)

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016 5 Sub kelompok biaya tempat tinggal mengalami inflasi sebesar 0,04 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami inflasi sebesar 0,85 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi sebesar 1,08 persen. Sedangkan sub kelompok perlengkapan rumah tangga tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,08 poin. Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain tarif listrik sebesar 0,08 poin; pelicin/pewangi pakaian sebesar 0,01 poin; upah pembantu rumah tangga sebesar 0,01 poin. Sedangkan beberapa komoditas penyumbang deflasi antara lain bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 poin.

4. Sandang

Kelompok ini pada Bulan Januari mengalami inflasi sebesar 0,79 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,77 pada Bulan Desember menjadi 114,67 pada Bulan Januari.

Sub kelompok sandang wanita mengalami inflasi 3,27 persen; sedangkan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,02 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,09 persen dan sub kelompok sandang laki-laki mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,06 poin. Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain blus sebesar 0,03 poin dan emas perhiasan sebesar 0,01 poin. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain kerudung/jilbab sebesar 0,02 poin.

5. Kesehatan

Kelompok ini pada Bulan Januari mengalami inflasi sebesar 1,36 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,37 pada Bulan Desember menjadi 117,95 pada Bulan Januari.

Sub kelompok obat-obatan mengalami inflasi sebesar 2,96 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 2,16 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,06 poin yang disumbangkan oleh beberapa komoditas antara lain obat dengan resep dan pasta gigi sebesar 0,01 poin; dan sabun mandi sebesar 0,008 poin.

6. Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga

Kelompok ini pada Bulan Januari mengalami inflasi sebesar 0.23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,85 pada Bulan Desember menjadi 108,10 pada Bulan Januari.

Sub kelompok yang mengalami inflasi pada bulan ini adalah sub kelompok rekreasi sebesar 1,55 persen. Sedangkan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan; sub kelompok pendidikan; sub kelompok kursus-kursus/pelatihan; dan sub kelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,01 poin yang disumbangkan diantaranya oleh biaya jaringan saluran televisi sebesar 0,01 poin dan sepeda anak sebesar 0,001 poin.

(6)

6 Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016

7. Transportasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan

Kelompok ini pada Bulan Januari mengalami deflasi sebesar 0,62 persen atau terjadi penurunan indeks dari 122,83 pada Bulan Desember menjadi 122,07 pada Bulan Januari.

Sub kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 0,98 persen dan sub kelompok jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 2,70 persen. Sub kelompok komunikasi dan pengiriman serta sub kelompok sarana dan penunjang transport tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,08 poin yang disumbangkan oleh bensin sebesar 0,07 poin dan komoditas solar sebesar 0,01 poin.

(7)

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016 7 PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Januari) 2016 adalah 1,82 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) adalah 4,59 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Januari 2015 dan Januari 2014) masing-masing 0,61 persen dan 3,24 persen dan laju inflasi Tahun Ke Tahun pada periode yang sama (Januari 2015 terhadap Januari 2014 dan Januari 2014 terhadap Januari 2013) masing-masing 5,60 persen dan 9,55 persen.

Tabel 3.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun Ke Tahun (YoY) Tahun 2014-2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1 Januari 3,24 0,61 1,82

2 Tahun kalender (Januari) 3,24 0,61 1,82

3 Tahun Ke Tahun

Januari (tahun n) terhadap Januari (tahun n-1) 9,55 5,60 4,59

Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari), 2014-2016

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Ags Jan-Sep Jan-Okt Jan-Nop Jan-Des

2014 2015 2016

(8)

8 Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016

Di Indonesia, Pada Januari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,62. Dari 82 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan terendah terjadi di Padang 0,02 persen dengan IHK 127,12. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan 0,02 persen dengan IHK 127,91.

Perbandingan Antarkota di Sumatera Utara

Pada bulan Januari 2016, seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,82 persen, Pematangsiantar sebesar 0,44 persen, Medan sebesar 0,91 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 0,72 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,88 persen.

Terjadinya inflasi pada bulan Januari 2016 juga menyebabkan laju inflasi year on year

(bulan Januari 2016 terhadap bulan Januari 2015) masing-masing kota sebagai berikut: Sibolga 4,59 persen, Pematangsiantar 4,45 persen, Medan 4,62 persen, dan Padangsidimpuan 2,71 persen. Sementara itu, inflasi year on year untuk Sumatera Utara sebesar 4,51 persen.

Tabel 4.

Tingkat Inflasi/Deflasi Januari 2016, Tahun Kalender, dan Tahun ke Tahun (YoY) Kota-Kota di Sumatera Utara (2012=100)

No. Kota Desember IHK 2015 IHK Januari 2016 % perub thd Desember 2015 Tahun Kalender Y o Y (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Sibolga 123,39 125,64 1,82 1,82 4,59 2. Pematangsiantar 126,07 126,63 0,44 0,44 4,45 3. Medan 124,70 125,83 0,91 0,91 4,62 4. Padangsidimpuan 120,22 121,09 0,72 0,72 2,71 5. Sumatera Utara 124,56 125,66 0,88 0,88 4,51

(9)

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016 9 Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, hampir seluruh kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 2,12 persen dengan IHK 125,64 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen dengan IHK 127,12.

Tabel 5.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera (2012=100) Kota Januari IHK

2016 Inflasi Januari 2016 Kumulatif Januari 2016 Kota IHK Januari 2016 Inflasi Januari 2016 Kumulatif Januari 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 Meulaboh 121,82 0,46 0,46 13 Bungo 121,54 0,78 0,78

2 Banda Aceh 117,01 0,61 0,61 14 Jambi 122,20 0,42 0,42

3 Lhokseumawe 118,65 0,29 0,29 15 Palembang 120,91 0,32 0,32

4 Sibolga 125,64 1,82 1,82 16 Lubuklinggau 121,10 0,49 0,49

5 Pematangsiantar 126,63 0,44 0,44 17 Bengkulu 129,46 0,67 0,67

6 Medan 125,83 0,91 0,91 18 Bandar Lampung 124,22 0,26 0,26

7 Padangsidimpuan 121,09 0,72 0,72 19 Metro 131,12 0,64 0,64

8 Padang 127,12 0,02 0,02 20 Tanjung Pandan 127,91 -0,02 -0,02

9 Bukittinggi 121,88 0,30 0,30 21 Pangkal Pinang 124,92 0,93 0,93

10 Tembilahan 127,21 0,47 0,47 22 Batam 123,14 0,49 0,49

11 Pekanbaru 123,11 0,25 0,25 23 Tanjung Pinang 123,41 0,93 0,93

12 Dumai 123,55 0,65 0,65

Nasional 123,62 0,51 0,51 Nasional 123,62 0,51 0,51

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa

Dari 26 kota IHK di Pulau Jawa, seluruh kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tasikmalaya sebesar 0,93 persen dengan IHK 122,23 dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,24 persen dengan IHK 123,65.

Tabel 6.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Jawa (2012=100) Kota Januari IHK

2016 Inflasi Januari 2016 Kumulatif Januari 2016 Kota IHK Januari 2016 Inflasi Januari 2016 Kumulatif Januari 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 DKI Jakarta 123,65 0,24 0,24 14 Tegal 120,00 0,62 0,62

2 Bogor 122,76 0,88 0,88 15 Yogyakarta 121,09 0,53 0,53 3 Sukabumi 122,78 0,67 0,67 16 Jember 120,76 0,43 0,43 4 Bandung 122,36 0,53 0,53 17 Banyuwangi 121,01 0,67 0,67 5 Cirebon 119,53 0,50 0,50 18 Sumenep 121,15 0,65 0,65 6 Bekasi 120,54 0,37 0,37 19 Kediri 121,56 0,47 0,47 7 Depok 122,03 0,68 0,68 20 Malang 123,84 0,58 0,58 8 Tasikmalaya 122,23 0,93 0,93 21 Probolinggo 121,74 0,42 0,42 9 Cilacap 125,32 0,76 0,76 22 Madiun 120,63 0,49 0,49 10 Purwokerto 121,00 0,57 0,57 23 Surabaya 122,74 0,73 0,73 11 Kudus 128,80 0,44 0,44 24 Tangerang 131,32 0,89 0,89 12 Surakarta 120,45 0,52 0,52 25 Cilegon 126,64 0,76 0,76 13 Semarang 122,25 0,39 0,39 26 Serang 129,98 0,90 0,90 Nasional 123,62 0,51 0,51 Nasional 123,62 0,51 0,51

(10)

10 Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016

Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa

Dari 33 kota IHK di luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, 27 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 1,49 persen dengan IHK 119,82 dan inflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,13 persen dengan IHK 122,54.

Tabel 7.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa (2012=100)

Kota Januari IHK 2016 Inflasi Januari 2016 Kumulatif Januari 2016 Kota IHK Januari 2016 Inflasi Januari 2016 Kumulatif Januari 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 Singaraja 130,53 1,03 1,03 18 Bulukumba 128,93 0,46 0,46 2 Denpasar 120,16 0,49 0,49 19 Watampone 119,08 0,50 0,50 3 Mataram 122,64 1,11 1,11 20 Makassar 124,21 1,36 1,36 4 Bima 126,84 1,29 1,29 21 Pare-Pare 120,90 1,11 1,11 5 Maumere 118,09 0,42 0,42 22 Palopo 121,22 0,61 0,61 6 Kupang 127,14 0,78 0,78 23 Kendari 119,82 1,49 1,49 7 Pontianak 130,23 0,36 0,36 24 Bau-Bau 128,24 1,22 1,22 8 Singkawang 122,54 0,13 0,13 25 Gorontalo 119,52 -0,58 -0,58 9 Sampit 124,81 0,70 0,70 26 Mamuju 122,71 -0,06 -0,06 10 Palangkaraya 121,24 0,17 0,17 27 Ambon 122,19 0,28 0,28 11 Tanjung 124,51 -0,19 -0,19 28 Tual 136,49 0,29 0,29 12 Banjarmasin 122,40 0,49 0,49 29 Ternate 128,50 0,52 0,52 13 Balikpapan 126,09 -0,21 -0,21 30 Manokwari 116,07 0,32 0,32 14 Samarinda 125,92 0,50 0,50 31 Sorong 124,57 1,11 1,11 15 Tarakan 132,04 0,82 0,82 32 Merauke 132,51 1,12 1,12 16 Manado 124,98 -0,18 -0,18 33 Jayapura 124,49 0,76 0,76 17 Palu 124,71 -0,41 -0,41 Nasional 123,62 0,51 0,51 Nasional 123,62 0,51 0,51

(11)

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari 2016 11 Telepon : (0631)22082 Fax. : (0631)25952

E-mail: bps1271@bps.go.id

Home page: http://sibolgakota.bps.go.id

Informasi lebih lanjut hubungi:

BPS KOTA SIBOLGA

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Penanggun gjawab TRIWULAN I Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output).. TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV KONDISI KINERJA

Jenis penelitian ini adalah penelitian laboratorium dan observasi mendalam di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado Sulawesi Utara pada bulan