• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI - DOCRPIJM 1500262787BAB 6 Gambaran Umum Kabupaten Tana Toraja3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI - DOCRPIJM 1500262787BAB 6 Gambaran Umum Kabupaten Tana Toraja3"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

G

G

a

a

m

m

b

b

a

a

r

r

a

a

n

n

U

U

m

m

u

u

m

m

K

K

a

a

b

b

u

u

p

p

a

a

t

t

e

e

n

n

T

T

a

a

n

n

a

a

T

T

o

o

r

r

a

a

j

j

a

a

6.1. Kondisi Umum

6.1.1. Profil Geografis

Letak Kabupaten Tana Toraja 329 Km ke arah Utara Kota Makassar. Wilayah Kabupaten ini berada pada ketinggian 300 – 2.889 dari permukaan laut, sehingga udara terasa sejuk bahkan pada pegunungannya relative sangat dingin dimana rentang temperature rata-rata 16 ºC – 28 ºC dengan kelembaban udara antara 82 – 86 %. Bentuk Topografi bergelombang, terdiri dari 20% dataran tinggi, 2% berupa rawa dan sungai, 40% terhampar perbukitan dan pegunungan serta 38% dataran rendah.

Kabupaten Tana Toraja terletak pada 119º-120º Bujur Timur dan 2º-3º Lintang selatan. Jumlah penduduk 221.795 jiwa (sesuai sensus penduduk 2010), dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi.

Dengan batas-batas, yaitu :

a. Sebelah Utara terletak Kabupaten Toraja Utara;

b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Enrekang dan Pinrang; c. Sebelah Timur dengan Kabupaten Toraja Utara dan Luwu; d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Polewali dan Mamasa;

(2)

menurut kecamatan, jumlah lembang dan kelurahan serta luas kecamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 6.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan No Kecamatan Jumlah

Lembang

Jumlah Kelurahan

Luas (KM2)

Persentase terhadap Luas Kab. (%) 01 Bonggakaradeng 5 1 206,76 10,06 02 Simbuang 5 1 194,82 9,48 03 Rano 5 - 89,43 4,35 04 Mappak 5 1 166,02 8,08 05 Mengkendek 13 4 196,74 9,58 06 Gandang Batu Sillanan 9 3 108,63 5,29 07 Sangalla 3 2 36,24 1,76 08 Sangalla Selatan 4 1 47,80 2,33 09 Sangalla Utara 4 2 27,96 1,36 10 Makale 1 14 39,75 1,93 11 Makale Selatan 4 4 61,70 3,00 12 Makale Utara - 5 26,08 1,27 13 Saluputti 8 1 87,54 4,26 14 Bittuang 14 1 163,27 7,95 15 Rembon 11 2 134,47 6,55 16 Masanda 8 - 134,77 6,56 17 Malimbong Balepe 5 1 211,47 10,29 18 Rantetayo 3 3 60,35 2,94 19 Kurra 5 1 60,50 2,94 Total 112 47 2.054,30 100,00

(3)

6.1.2. Demografi

a. Stuktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umum

Penduduk Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2012 berjumlah 221 795 jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 33.784 jiwa mendiami Kecamatan Makale.

Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang masing-masing 112 349 jiwa penduduk laki-laki dan 109 356 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 102.87 ini berarti, dari setiap 100 orang perempuan terdapat 102 laki-laki.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2010 telah mencapai 108 jiwa/km². Kecamatan terpadat terdapat di Kecamatan Makale, dengan tingkat kepadatan mencapai 850 jiwa/km², sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya paling rendah adalah Kecamatan Bonggakaradeng dan Simbuang, yaitu 33 dan 31 jiwa/km²

Tabel 6.2 Luas Wilayah Jumlah Penduduk dan kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 2012

Kecamatan

Luas Penduduk (orang) Kepadatan Penduduk

(orang/ Km2)

Km2 % Jumlah %

(4)

Kecamatan

Luas Penduduk (orang) Kepadatan Penduduk

(orang/ Km2)

Km2 % Jumlah %

05. Mengkendek 196,74 9.58 27 638 12,46 140 06.Gandang Batu Sillanan 108,63 5.29 19 261 8.68 177 07. Sangalla 36,24 1.76 6 609 2.98 182 08.Sangalla Selatan 47,80 2.33 7 371 3,32 154 09. Sangalla Utara 27,96 1.36 7 333 3,31 262 10. Makale 39,75 1.93 33 784 15.23 850 11. Makale Selatan 61,70 3.00 12 411 5,60 201 12. Makale Utara 26,08 1.27 11 779 5,31 452 13. Saluputti 87,54 4.26 7 450 3,36 85 14. Bittuang 163,27 7.95 14 507 6,54 89 15. Rembon 134,47 6.55 18 114 8,17 135 16. Masanda 134,77 6.56 6 185 2,79 46 17.Malimbong Balepe 211,47 10.29 8 938 4,03 42 18. Rantetayo 60,35 2.94 10 641 4,80 176 19. Kurra 60,50 2.94 5 148 2,32 85 Tana Toraja 2.054,30 100.00 221 795 100,00 108

(5)

Tabel 6.3 Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 1990, 2000, 2010

Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) Laju Pertumbuhanj Penduduk per Tahun 1990* 2000* 2010 1990-2000 2000-2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Bonggakaradeng 22 781 23 444 6 893 2,82 -02. Simbuang - - 6 091 - -03. Rano - - 6 048 - -04. Mappak - - 5 594 - -05. Mengkendek 40 137 44 546 27 638 9,89 -06.Gandang Batu Sillanan - - 19 261 - -07. Sangalla 23 887 23 769 6 609 (0,45) -08. Sangalla Selatan - - 7 371 - -09. Sangalla Utara - - 7 333 - -10. Makale 45 609 48 333 33 784 6,60 -11. Makale Selatan - - 12 411 - -12. Makale Utara - - 11 779 - -13. Saluputti 50 253 56 139 7 450 10,48 -14. Bittuang - - 14 507 - -15. Rembon - - 18 114 - -16. Masanda - - 6 185 - -17. Malimbong Balepe - - 8 938 - -18. Rantetayo - - 10 641 - -19. Kurra - - 5 148 - -Jumlah /Total 182 657 196 731 221 795 7,15 12.74

*) Data masih bergabung dengan Kabupaten Toraja Utara dan belum terjadi pemekaran Kecamatan

(6)

Tabel 6.4 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Seks Rasio Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 2010

Kecamatan

Laki-Laki Perempuan Jumlah Seks Rasio (%) (1) (2) (3) (4) (5) 01. Bonggakaradeng 3 644 3 249 6 893 112,16 02. Simbuang 3 101 2 990 6 091 103,71 03. Rano 3 105 2 943 6 048 105,51 04. Mappak 2 919 2 675 5 594 109,12 05. Mengkendek 13 997 13 641 27 638 102,61 06. Gandang Batu Sillanan 9 572 9 689 19 261 98,79 07. Sangalla 3 347 3 262 6 609 102,61 08. Sangalla Selatan 3 697 3 674 7 371 100,63 09. Sangalla Utara 3 658 3 675 7 333 99,54 10. Makale 16 796 16 988 33 784 98,87 11. Makale Selatan 6 311 6 100 12 411 103,46 12. Makale Utara 5 924 5 855 11 779 101,18 13. Saluputti 3 772 3 678 7 450 102,56 14. Bittuang 7 556 6 951 14 507 108,70 15. Rembon 9 176 8 938 18 114 102,15 16. Masanda 3 233 2 952 6 185 109,52 17. Malimbong Balepe 4 495 4 443 8 938 101,17 18. Rantetayo 5 413 5 228 10 641 103,54 19. Kurra 2 723 2 425 5 148 112,29 Jumlah /Total 112 439 109 356 221 795 102,87

(7)

Tabel 6.5 Rata-rata Jumlah Anggota Rumah Tangga Di Tiap Rumahtangga Dirinci Per Kecamatan Di

Kabupaten Tana Toraja, 2010

Kecamatan Penduduk Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumah

Tangga (1) (2) (3) (4) 01. Bonggakaradeng 6 893 1 356 5 02. Simbuang 6 091 1 366 4 03. Rano 6 048 1 274 5 04. Mappak 5 594 1 232 5 05. Mengkendek 27 638 6 292 4 06. Gandang Batu Sillanan 19 261 4 738 4 07. Sangalla 6 609 1 484 4 08. Sangalla Selatan 7 371 1 702 4 09. Sangalla Utara 7 333 1 766 4 10. Makale 33 784 7 910 4 11. Makale Selatan 12 411 2 773 4 12. Makale Utara 11 779 2 687 4 13. Saluputti 7 450 1 641 5 14. Bittuang 14 507 3 113 5 15. Rembon 18 114 4 004 5 16. Masanda 6 185 1 415 4 17. Malimbong Balepe 8 938 2 068 4 18. Rantetayo 10 641 2 436 4 19. Kurra 5 148 1 093 5 Jumlah /Total 2010 221 795 50 350 4 Jumlah /Total 2009 196 731 51 863 4

(8)

Tabel 6.6 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Tana Toraja, 2010

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) 0 – 4 12 834 11 976 24 810 5 – 9 14 722 13 517 28 239 10 – 14 13 793 12 661 26 454 15 – 19 10 636 9 327 19 963 20 – 24 7 318 7 011 14 329 25 – 29 7 047 7 045 14 092 30 – 34 7 796 7 482 15 278 35 – 39 8 164 7 383 15 547 40 – 44 7 092 6 421 13 513 45 – 49 5 179 5 130 10 309 50 – 54 4 166 4 897 9 063 55 – 59 3 971 4 056 8 027 60 – 64 3 294 3 864 7 140 65 + 6 460 7 857 14 317 Jumlah /Total 112 886 108 909 221 795

Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010

6.2. Profil Ekonomi

6.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

(9)

pertambangan dan galian, (3) industri pengolahan, (4) listrik, gas dan air bersih, (5) bangunan, (6) perdagangan, hotel dan restoran, (7) angkutan dan komunikasi, (8) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, (9) sektor jasa.

Perkembangan Produk Domestik regional Bruto (PDRB), Kabupaten Tana Toraja dari tahun ke tahun terus membaik. Hal ini dapat terlihat dari angka PDRB atas dasar harga berlaku yang selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2009 PDRB harga berlaku mencapai 1.259.215,83 juta rupiah atau terjadi peningkatan sekitar 12,83 persen dari tahun 2008 yang nilainya hanya 1.116.036,45 juta. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 sebesar 6,10 % jika dilihat pada periode 2005-2009, pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya terus membaik.

Tabel. 6.7 Perkembangan PDRB Kabupaten Tana Toraja Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan, menurut lapangan usaha di Kabupaten Tana

Toraja-Tahun 2005-2009

No. Tahun

Atas Dasar Harga

Berlaku Atas Dasar Harga Konstan PDRB (Juta Rp) PDRB

(Juta Rp)

Pertumbuhan (%) 1. 2005 703,784.29 496,941.85 4.41 2. 2006 782,469.58 517,268.80 4.53 3. 2007 886,492.25 544,797.12 5.32 4. 2008 1,116.036.45 587,415.65 7.82 5. 2009 1,259,215.83 623,229.88 6.10 Rata-rata (%) 5.55

Sumber: BPS Kab. Tana Toraja 2009

(10)

berlaku menurut lapangan usaha terlihat bahwa perekonomian Kabupaten Tana Toraja masih didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 336,170.52 juta rupiah pada tahun 2005 dan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya hingga pada tahun 2009 mencapai 484,964.40 juta rupiah. Lapangan usaha lain persentasenya cenderung sama dengan sektor pertanian mengalami kenaikan yakni dari tahun 2005 hingga 2009, rata-rata peningkatannya mencapai sekitar 50% dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.8 PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha Kabupaten Tana Toraja, tahun 2005-2009

LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008 2009*) Rata-rata 1. Pertanian 0,93 1,98 1,71 5,26 2,59 2,49 2. Pertab/ Penggalian 21,15 4,52 10,42 14,1 21,69 14,37 3. Industri Pengolahan 6,19 2,61 2,89 37,67 7,49 11,37 4. Listrik, Gas dan Air Bersih -1,08 8,30 10,68 18,45 12,93 9,86 5. Bangunan 6,60 7,50 7,76 2,36 5,76 6,00 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 8,14 10,77 6,85 16,06 17,03 11,87 7. Angkutan dan Komunikasi 3,84 9,49 12,26 13,92 12,22 10,35 8. Bank dan Lembaga Keuangan 6,57 7,01 15,76 10,49 9,01 9,77 9. Jasa-Jasa 9,39 2,67 8,32 2,28 2,92 5,10 Total P D R B 4,41 4,53 5,32 7,82 6,10 5,55

Sumber: BPS Kab. Tana Toraja 2009

6.3. Sarana dan Prasarana

(11)

prasarana yang ada belum mampu menjangkau seluruh pelosok desa dan kualitasnyapun masih rendah. Jalan yang merupakan prasarana utama di daerah ini dalam memperlancar kegiatan perekonomian di semua sektor dipandang masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Data tahun 2009 menunjukan bahwa panjang jalan di Kabupaten Tana Toraja mencapai 1.066.60 km terdiri dari yang beraspal mencapai 336.60 km, berkerikil 192.50 km, dan jalan tanah 537,50 km.

Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah wisata yang masuk dalam 15 daerah tujuan wisata di Indonesia dan merupakan destinasi kedua setelah Bali, sangat membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang. Bandara Pongtiku sebagai prasarana utama penunjang pariwisata di daerah perlu segera dikembangkan. Arus penumpang yang keluar masuk bandara ini pada tahun 2009 terdiri dari orang yang berangkat sebanyak 782 orang dan yang datang sebanyak 634 orang, dan jika dibanding dengan tahun 2008 cenderung mengalami peningkatan dan jika diproyeksikan dengan visi pariwisata Kabupaten Tana Toraja sekarang maka pengembangan prasarana tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus.

(12)

263 dan 534 tempat tidur. Hal ini juga tercermin pada sarana sektor transportasi di Kabupaten Tana Toraja, jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2009 sebanyak 16.843 unit. Kendaraan bermotor tersebut terdiri dari 22 kendaraan khusus, 1.220 unit mobil penumpang, 1.018 truk, 110 bus dan yang merupakan jumlah terbesar adalah sepeda motor dengan jumlah 14.473 unit.

6.4.1. Sarana Pendidikan

Pelaksanaan program pembangunan di berbagai sektor yang makin meningkat di Kabupaten Tana Toraja telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan, yang ditunjukkan makin kondusifnya suasana belajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Pelayanan pendidikan sudah relatif merata dan bahkan sudah menjangkau daerah terpencil dan perbatasan (aspek geografis).

Dari tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat, hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Jumlah siswa dan guru menunjukkan perkembangan yang makin bertambah, sedangkan rasio siswa terhadap sekolah dan rasio guru terhadap siswa makin membaik pada semua jenjang pendidikan namun pemerataan penempatan guru masih perlu ditingkatkan utamanya pada lokasi-lokasi yang jauh dan terpencil.

(13)

tahun dan 15 – 18 tahun, namun yang perlu diperhatikan dari semua ini bahwa peningkatan partisipasi pendidikan harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik pendidikan dan tenaga pendidik yang baik seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.9 Jumlah sekolah, siswa/mahasiswa dan guru menurut tingkat pendidikan, Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009

Sekolah Jumlah

Sumber Data: Dinas Pendidikan Kab. Tana Toraja.

Tabel 6.10 Rasio murid/siswa/mahasiswa terhadap guru/dosen dirinci berdasarkan tingkat pendidikan, Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009

Sekolah Jumlah Rasio

Sumber data: Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja

Tabel 6.11. Banyaknya Murid SD, SLTP, SLTA dan SMK Negeri/Swasta, dirinci per Kecamatan di Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009

(14)

-No Kecamatan TK SD SLTP SLTA SMK 04 Mappak 660 - - -05 Mengkendek 261 4.574 2.034 1.083 664 06 Gandang Batu Sillanan 235 3363 1.157 241 -07 Sangalla 20 917 910 354 133 08 Sangalla Selatan 115 1.371 738 - -09 Sangalla Utara 100 1.939 404 - -10 Makale 621 4.533 2.669 1.924 1.710 11 Makale Selatan 156 2.040 296 - 90 12 Makale Utara 130 1.623 289 - 1.565 13 Saluputti 21 1.419 1.169 349 54 14 Bittuang 45 2.397 547 - -15 Rembon 93 3.289 489 - -16 Masanda 36 1.517 162 46 -17 Malimbong Balepe 16 1.652 198 - -18 Rantetayo 200 2.170 1.161 243 153 19 Kurra - 1.344 231 -

-Total 2.133 37.966 13.731 4.481 4.369

Sumber data: Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja

6.4.2. Sarana Kesehatan

(15)

Tabel 6.12. Jumlah sarana pelayanan kesehatan dirinci berdasarkan Kecamatan, Kabupaten

Tana Toraja tahun 2009. No Kecamatan Rumah

Sakit

Puskes mas

Puskesmas

pembantu Polindes

Klinik KB 01 Bonggakaradeng - 1 2 3 1 02 Simbuang - 1 2 - 1 03 Rano - 1 1 1 -04 Mappak - 1 1 1 1 05 Mengkendek - 1 3 8 2 06 Gandang Batu Sillanan - 1 5 4 1 07 Sangalla - 1 1 1 1 08 Sangalla Selatan - 1 - 4 1 09 Sangalla Utara - 1 - 2 1 10 Makale 1 1 1 1 4 11 Makale Selatan - 1 3 4 1 12 Makale Utara 1 1 2 1 2 13 Saluputti - 1 1 4 1 14 Bittuang - 1 2 3 1 15 Rembon - 1 1 1 1 16 Masanda - 1 1 2 1 17 Malimbong Balepe - 1 1 1 -18 Rantetayo - 2 1 2 2 19 Kurra - 1 2 1 1 Total 2 20 30 44 23

Sumber: Dinas Kesehatan dan Kantor BKKBN, Kabupaten Tana Toraja

(16)

rumah tangga, oleh karena itu dalam pemecahan masalah kesehatan diperlukan kerjasama lintas sektoral yang efektif.

Pembangunan kesehatan yang dilakukan selama ini telah berhasil menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan secara merata ke seluruh Kecamatan/Lembang/Kelurahan. Dua rumah sakit yaitu 1 Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) dan 1 rumah sakit swasta yang masing-masing berada di Kecamatan Makale Utara dan Kecamatan Makale. Sarana kesehatan di tingkat kecamatan juga sudah cukup memadai, hal ini ditandai dengan telah beroperasinya puskesmas di seluruh kecamatan dan 30 puskesmas pembantu (Kecamatan Sangalla Utara dan Kecamatan Sangalla Selatan belum ada). Sementara sarana kesehatan di tingkat lembang/kelurahan, telah beroperasi 44 Polindes yang penyebarannya hampir merata di setiap kecamatan. Dalam rangka menyukseskan Program Nasional Keluarga Berencana di Kabupaten Tana Toraja, hingga tahun 2009 telah dioperasikan 23 klinik keluaraga berencana yang menyebar hampir merata di setiap kecamatan. Dan dokter praktek juga telah ada sebanyak 15 orang, apotik 7 unit, toko obat 5 unit, yang kesemuanya tersebar di beberapa kecamatan, yaitu : Kecamatan Mengkendek, Kecamatan Sangalla’, Kecamatan Makale, Kecamatan Makale Utara dan Kecamatan Saluputti.

(17)

Tabel 6.13 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya Kab. Tana Toraja tahun, tahun 2007- 2011

No. Jenis Tenaga

Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Jumlah Total 563 551 730 595 318

Sumber: Dinas Kesehatan, Kabupaten Tana Toraja

Selain keberhasilan tersebut diatas, tentunya masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan, antara lain:

1. Masih kurang optimalnya pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat karena keterbatasan anggaran Jamkesda baik untuk jasa tindakan medis maupun pengadaan obat-obatan. 2. Rendahnya tarif biaya pengobatan dan biaya jasa medik

petugas kesehatan di sarana puskesmas dan jaringannya. 3. Masih kurangnya akses keterjangkauan pelayanan kesehatan. 4. Kurang optimalnya kualitas pelayanan di Puskesmas yang

disebabkan belum adanya satu regulasi yang dijadikan standar pelayanan yang benar dan tepat, serta masih kurangnya pengetahuan petugas akan standar pelayanan mutu yang disebabkan oleh belum diimplementasikannya sistem manajemen mutu di puskesmas dengan standar baku.

(18)

6.4. Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tana Toraja 6.4.1 Sub Bidang Air Minum

Pada dasarnya system penyediaan air bersih di kabupaten Tana Toraja terdapat tiga bagian yaitu :

a. system penyediaan air bersih/air minum kota kabupaten, b. system penyediaan air minum ibu kota kecamatan (IKK), dan c. system air minum perdesaan. Untuk memperoleh gambaran

umum tentang kondisi prasarana dan sarana yang ada sebagai berikut :

1. Sumber air baku PDAM kota makale dan Sekitarnya kabupaten Tana Toraja

a) IPA Kia’tang

Instalasi pengelolaan air ini mengambil air dari sungai sa’dan yang terletak ditepi poros Makale-Rantepao di kelurahan Bungin. Yang berjarak sekitar 3 km dari kota makale arah Utara. Kapasitas IPA terpasang 20 lt/dtk dengan pengelolaan lengkap kapasitas produksi 20 lt/dtk.

b) Mata Air Burake

- Mata air terletak di kelurahan Pantan dusun Buisum yang berjarak 1,5 km dari kota Makale arah ke Timur atau kurang lebih sekitar 500 meter dari kantor PDAM Tana Toraja di Kecamatan Makale. Kapasitas terpasang 10 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim hujan 10 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim kemarau 3 lt/dtk

c) Mata Air Kombong

Mata air terletak di kelurahan Manggau yang berjarak 3 km dari kota Makale ke arah selatan Kapasitas terpasang 15 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim hujan 15 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim kemarau 5 lt/dtk.

(19)

Mata air terletak di lembang Tiromanda yang berjarak 14 km dari kota Makale kea rah selatan. Mata air ini sebagian besar untuk penyediaan air bersih perdesaan. Kapasitas terpasang 5 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim hujan 5 lt/dtk, kapasitas pada musim kemarau 2 lt/dtk.

e) IPA Rantetayo

Intek pengelolaan Air ini mengambil air dari sungai Mai’ting yang terletak di poros Makale-Rantetayo-Kurra di Kelurahan Rantetayo Kecamatan Rantetayo dimana Kavasitas IPA terpasang 20 lt/dtk, yang melayanai IKK Rantetayo dan Ibu kota Kabupaten Tana Toraja.

Tabel 6.15 Kondisi Sarana Dan Prasarana Air Minum Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003-2007

No Jenis Sarana Dan Prasarana

Jumlah (Unit Tahun 2003-2007) Kondisi 2003 2004 2005 2006 2007

1 2 3 4 5 6 7 8

I Sarana Air Minum

01 Kia’tang (Mkl) IPA 1 Baik 02 Rantetayo (IPA) 1 Baik 03 Mesin Genset 100

KVA(Kia’tang)

Baik

II Prasarana Air Minum 1 Summersible 20

l/dt(Pompa)

1 Baik

2 Sentrifugal 20 l/dt(Pompa)

1 Baik

3 Sentrifugal 20 l/dt(Air Baku)

1 Baik

(20)

Cakupan pelayanan sampai saat ini sudah mencapai 45 % dan jumlah IKK yang dilayani oleh PDAM yaitu :

a) Kecamatan Makale

b) Kecamatan Makale Selatan c) Kecamatan Makale Utara

IKK terlayani sampai 2009 yaitu : i.IKK Bittuang

ii.IKK Saluputti iii.IKK Rembon iv.IKK Rantetayo

v.IKK Ge’tengan vi.IKK Sangalla vii.IKK Buakayu

Target IKK sampai tahun 2010 s/d 2014 yaitu 15 IKK dan Target Air Bersih Perdesaan yang sudah dilayani sampai 2009 yaitu 50% dari 14 IKK yaitu : 104 Lokasi/desa dan target 5 tahun kedepan ditargetkan sampai 75% yaitu : 133 desa dari 148 desa.

2. Sistem penyediaan air bersih/air minum Ibu Kota Kecamatan (IKK)

(21)

Tabel 6.16. Ibu Kota Kecamatan (IKK) yang sudah terpasang dapat kita lihat

Sumber : PDAM Tana Toraja

3. Sistem Penyediaan Air Bersih Perdesaan

System penyediaan air Bersih Perdesaan di Kabupaten Tana Toraja dilakukan dengan system Perpipaan dan Pengadaan baik yang dibangun oleh Pemerintah, masyarakat dan bantuan dari pihak ketiga secara kuantitas jumlah Lembang yang telah mendapat bantuan pembangunan prasarana dan saranan Air Bersih melalui sumber dana APBD Provinsi, DAK maupun APBD Kabupaten dengan kebijakan bahwa penanganan air bersih perdesaan diperioritaskan pada pembangunan dan peningkapan cakupan pelayanan pada daerah Perdesaan rawan air bersih, sedangkan pembangunan baru yang berskala 1 desa direkomendasikan melalui upayah pemberdayaan masyarakat lewat PAMSIMAS, dan dana Alokasi Khusus (DAK)

4. Potensi Air Baku Malillin

Untuk mengembangkan sumberdaya air malillin guna memenuhi kebutuhan air baku kabupaten Tana Toraja yang terletak :

(22)

 Desa : Malillin

 Kecamatan : Mengkendek

 Kabupaten : Tana Toraja

 Kavasitas : 80 Lt/Dt Dengan pelayanan 5 Kecamatan yaitu : a) Kecamatan Mengkendek

b) Kecamatan Gandasil

c) Kecamatan Sangalla Selatan d) Kecamatan Sangalla

e) Kecamatan Makale

5. Proyeksi Kebutuhan Pelayanan Air Bersih

Proyeksi kebutuhan pelayanan air bersih 5 tahun kedepan yaitu tahun 2009 s/d 2014 yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Tana Toraja dengan presentase pelayanan sebesar 45%.

6.4.2 Sub Bidang Persampahan

PSD eksisting persampahan yang ada di Kabupaten Tana Toraja ditunjukkan pada table berikut ini :

Tabel 6.17. Kondisi Sarana Dan Prasarana Persampahan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2007-2012

No Jenis Sarana Dan Prasarana

Jumlah (Unit Tahun 2007-2011)

Kondisi 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I Sarana

Persampahan

1 Dump Truk 3 - - - - sedang 2 Amrol Truk 2 - - - - sedang 3 Motor Sampah - - - 3 baik II Prasarana

(23)

1 Lahan TPA - 1,5 H - - - Kurang Baik

Sumber : Kantor Kebersihan Kabupaten Tana Toraja

Tabel 6.18. Volume Timbulan Sampah Yang Diangkut Ke TPA Kabupaten Tana Toraja Tahun 2007-20012

No Sumber Sampah

Volume Timbulan Sampah Yang Diangkut Tiap Tahun (Kondisi 2003-2007)

2007 2008 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7

Pasar,

terminal,Hotel, Rumah Sakit dan Rumah Tangga dll

- 8.242 m3 9.490 m3 10.144 m3 11.680 m3

Sumber : Kantor Kebersihan Kabupaten Tana Toraja

Jumlah timbunan sampah dalam tahun 2007 sebesar 11.680 m3 dengan cakupan pelayanan belum maksimal.

Tabel 19. Proyeksi Volume Timbunan Sampah yang diangkut ke TPA Kabupaten Tana Toraja Tahun 2010 s/d 2014

No Sumber Sampah

Volume Timbulan Sampah Yang Diangkut Tiap Tahun (Kondisi 2009-2014)

2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7

Pasar,

terminal,Hotel, Rumah Sakit dan Rumah Tangga dll

12.500 m3 15.500 m3 20.250 m3 25.400 m3 30.200 m3

(24)

6.4.3 Sub Bidang Air Limbah.

Kabupaten Tana Toraja baru tahun 2010 System Pembuangan Air Limbah yang berupa bangunan instalsi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) dibangun di Rantetayo dan tahun 2011 mulai beroperasi tetapi dalam pengelolaannya masih kurang efektif.

6.4.4 Sub Bidang Drainase

Secara umum bahwa kabupaten Tana Toraja berada diatasketinggian dan system drainase kota mengikuti kondisi alam yang ada. System pembuangan drainase bersatu antara air hujan dengan pembuangan air limbah rumah tangga. Luas genangan kota makale diperkirakan ± 10 ha umumnya pada daerah yang relative datar yang memiliki saluran permanen, sedangkan daerah yang memiliki saluran permanen kondisi topografinya memungkinkan untuk mengalir secara alami.

6.4.5 Sub Bidang Tata Bangunan dan Lingkungan

(25)

6.4.6 Sub Bidang Pengembangan Permukiman Pembangunan permukiman perkotaan

Tujuan : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan parasarana dan sarana permukiman di kawasan perkotaan dan pedesaan, meningkatkan peranan usaha/swasta dalam penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman, meningkatkan penataan, pemanfaatan dan pengelolaan kawasan strategis, meningkatkan pemugaran, pemeliharaan dan pelestarian kawasann bersejarah dan kawasan tradisional serta meningkatkan keamanan dan keselamatan bangunan.

Sasaran : Meningkatnya kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, meningkatnya kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan sarana dan prasarana permukiman, meningkatnya investasi swasta secara nyata dalam pembiayaan sarana dan prasarana permukiman, meningkatnya kualitas dan peran kawasan strategis, kawasan bersejarah, dan kawasan tradisional dalam pembangunan serta system pengawasannya.

Kegiatan Pokok yang akan dilakukan :

a. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman yang meliputi : Air bersih, drainase, Air limbah, persampahan, penanggulangan banjir, jalan lokal, terminal, pasar, sekolah, fasilitas kesehatan lokal, perbaikan kampong dan daerah kumuh, perlistrikan, telekomunikasi, dan informasi, rumah ibadah, dll.

b. Peningkatan kualitas operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman.

(26)

d. Revitalisasi kawasan strategis.

e. Pengembangan dan pelestarian kawasan bersejarah dan kawasan tradisional.

f. Validasi dan penyusunan pedoman dan standar keselamatan konstruksi.

g. Penguatan lembaga pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan.

Pembangunan Wilayah Tertinggal / Terpencil

Tujuan : Meningkatkan aksesibilitas wilayah tertinggal / terpencil terhadap faktor produksi dan prasarana fisik yang mendukung percepatan pembangunan wilayah tertinggal, serta mengembangkan kemampuan sumber daya manusia lokal serta pengembangan/penguatan kelembagaan masyarkat/adat lokal serta kearifan tradisional.

Sasaran : Terwujudnya peningkatan kapasitas ekonomi dan sosial budaya wilayah tertinggal / terpencil sehingga terkait perkembangannya dengan wilayah lain disekitarnya.

Kegiatan Pokok yang akan dilakukan :

a. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana dasar terutama transportasi dengan menitikberatkan pada sistim partisipatif / keswadayaan.

b. Penataan ruang termasuk pengaturan pemanfaatan potensi wilayah pada kawasan lindung, daerah aliran sungai dan sumber mata air.

c. Pengembangan ekonomi lokal yang bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, budaya, adat istiadat, dan kearifan tradisional secara berkelanjutan.

(27)

e. Penguatan kelembagaan adat dalam proses pengambilan keputusan.

f. Penyediaan bantuan dana kegiatan produktif masyarakat.

g. Penyediaan bantuan hukum dan informasi yang adil dan transparan.

h. Peningkatan pelayanan sosial khususnya pendidikan dan kesehatan.

i. Menjamin keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat.

Pengembangan Wilayah Perbatasan

Tujuan : Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kapasitas pengelolaan potensi wilayah perbatasan dan memantapkan ketertiban dan keamanan wilayah yang berbatasan dengan daerah lain.

Sasaran : Terwujudnya peningkatan kehidupan social ekonomi dan ketahanan social masyarakat, terkelolanya potensi wilayah dan terciptanya ketertiban dan keamanan wilayah perbatasan.

Kegiatan Pokok yang akan dilakukan :

a. Pengembangan pusat-pusat permukiman potensial wilayah perbatasan.

b. Peningkatan pelayanan prasarana transportasi dan komunikasi untuk membuka keterisolasian wilayah dan pemasaran produksi. c. Peningkatan pelayanan social dasar khususnya pendidikan dan

kesehatan.

d. Penataan wilayah administrative dan tapal batas.

e. Pengembangan partisipasi swasta dalam pemanfaatan potensi wilayah khususnya pertambangan dan kehutanan.

Gambar

Tabel 6.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan
Tabel 6.2 Luas Wilayah  Jumlah Penduduk dan kepadatan Penduduk
Tabel 6.3 Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Tabel 6.4 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Seks Rasio Dirinci PerKecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi konsentrasi senyawa aktivasi zeolit dan penggunaan katalis zeolit teraktivasi H2SO4 terhadap biodiesel

Manfaat yang akan diberikan melalui penelitian ini adalah (1) Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan sebagai acuan untuk mempertahankan posisinya di

Dalam dimensi globalisasi di bidang ekonomi, terdapat dua jenis sistem kelembagaan yang menghambat pertumbuhan berbasis inovasi dengan membuat penghalang insentif..

Kedua, dalam hal Gujarat sebagai tempat singgah, teori Persia mempunyai persamaan dengan teori Makkah, tetapi yang membedakannya adalah teori Makkah memandang

[r]

Perlu dipertimbangkan untuk membuat daftar unit kerja yang sudah terfasilitasi dengan sistem aplikasi (sesuai dengan permintaannya) lengkap dengan jenis

Dari model tersebut diketahui bahwa jika X 1 (PDB) bertambah satu satuan maka nilai Y (ramalan total pasokan energi primer) bertambah sebesar 52780,52 dengan syarat X 2