• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN DI BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN DI BEI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI PERBEDAAN KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN DI BEI

Syaiful Bahri s.bahri27@ymail.com

Djawoto

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

This research is meant to find out the financial performance at PT. Semen Gresik (Persero),

Tbk and PT. Holcim Indonesia, Tbk.The conclusion of this financial ratio analysis compared

with the industry average as well as explains:Liquidity ratio (current ratio dan quick ratio)

shows that PT. Semen Gresik (Persero), Tbk has a higher liquidity level compared with PT.

Holcim Indonesia, Tbk. Activity Ratio (fixed asset turnover dan total asset turnover) shows

that PT. Semen Gresik (Persero), Tbk has a higher activity compared with PT. Holcim

Indonesia, Tbk. Solvability Ratio (debt to total asset dan debt to equity ratio) shows that PT.

Semen Gresik (Persero), Tbk has a lower solvability level compared with PT. Holcim

Indonesia, Tbk. Profitability Ratio (gross profit margin, net profit margin, return on assets

dan return on equity) shows that PT. Semen Gresik (Persero), Tbk is higher than PT Holcim

Indonesia, Tbk.The conclusion shows that the financial performance at PT. Semen Gresik

(Persero), Tbk is better than PT. Holcim Indonesia, Tbk. It can be seen from the large number

of financial ratios that are above the industry average and its suitable for investors its capital

in the company.

Keywords:

liquidity, activity, solvability, profitability, financial performance.

ABSTRAK

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalahuntuk mengetahui kinerja keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Dari ringkasan analisis rasio keuangan yang dibandingkan dengan rata-rata industri maka dapat dijelaskan sebagai berikut : Rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio) menunjukkan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Rasio aktivitas (fixed asset turnover dan total asset turnover)menunjukkan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk.Rasio solvabilitas (debt to total asset dan debt to equity ratio) menunjukkan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk memiliki tingkat rasio solvabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, return on assetsdan return on equity) menunjukkan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk lebih tinggi dibandingkan dengan PT Holcim Indonesia, Tbk. Dari simpulan diatas menunjukkan kinerja keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk masih lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah rasio keuangan yang di atas rata-rata industri dan cocok bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Kata Kunci: likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, kinerja keuangan. PENDAHULUAN

Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha melalui kegiatan operasinya.Hal ini berakibat pada persaingan bisnis yang

(2)

semakin ketat dan kuat.Maupun tidaknya setiap perusahaan melakukan kegiatannya, dapat dilihat dari kondisi finansial perusahaan.

Laporan keuangan sangat penting dilakukan, karena dengan adanya laporan keuangan selain dapat digunakan untuk menilai posisi keuangan, laporan keuangan juga memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak.Keputusan-keputusan tersebut mempunyai dampak terhadap profitabilitas jangka panjang perusahaan. Dengan laporan keuangan ini pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi dari waktu ke waktu yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi tentang data keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan baik interen maupun ekstern.

Pada saat ini PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Holcim Indonesia Tbk, telah mencatatkan diri sebagai perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Maka kedua perusahaan tersebut diwajibkan menyusun laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan untuk mempermudah berbagai pihak yang berkepentingan.

Untuk menilai buruknya kinerja perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan modal. Salah satu cara untuk mengukur kinerja suatu perusahaan adalah dengan Analisis Rasio Keuangan. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan perusahaan masa lalu.

Analisis laporan keuangan akan lebih bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila laporan keuangan tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, maka dari hasil analisis dapat diketahui kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.

Dan adapun perusahaan yang akan diteliti di Bursa Efek Indonesia adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Holcim Indonesia Tbk,. Dimana kedua perusahaan tersebut bergerak dalam bidang industri semen. Untuk memilih perusahaan mana yang menguntungkan dalam melakukan investasi maka seorang analisis atau investor harus memiliki sebuah pembanding (rata-rata industri atau perusahaan yang sejenis sebagai perbandingannya), sehingga seseorang analisis atau investor dapat mengatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik.

Dengan melakukan Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Perbedaan Kinerja Keuangan Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan PT. Holcim Indonesia Tbk Di Bursa Efek Indonesia.Dirumuskan suatu masalah yaitu (1) Apakah analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai dan memprediksi perbedaan kinerja keuangan pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Holcim Indonesia Tbk, di Bursa Efek Indonesia? (2) Apakah analisis rasio keuangan dapat memberikan informasi kepada pihak investor agar bisa menanamkan modalnya keperusahan tersebut?.

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai dan memprediksi perbedaan kinerja keuangan pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Holcim Indonesia Tbk, di Bursa Efek Indonesia. (2) Untuk mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan perusahaan yang baik. (3) Untuk memberikan informasi kepada pihak investor agar bisa menanamkan modalnya keperusahan tersebut.

TINJAUAN TEORETIS Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Sutrisno (2009:9) untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas

dari laporan keuangan, oleh karena itu perlu pembahasan singkat mengenai laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun

(3)

dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan sebagai pertimbangan didalam mengambil keputusan.

Menurut Munawir (2002:2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Prastowo dan Julianty (2008:5), tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan menurut Harahap (2004:133) tujuan laporan keuangan dibagi menjadi dua antara lain: (1) Tujuan umum yaitu Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. (2) Tujuan khusus yaitu Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relefan.

Unsur-unsur Laporan Keuangan

Menurut Prastowo dan Juliaty (2008:9) laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan. Unsur ini dapat diklasifikasikan menjadi unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan dan unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja.Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan berbagai perubahan dalam neraca.

Isi Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004:4), isi dari laporan keuangan adalah sebagai berikut : (a) daftar neraca, yaitu Daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang, dan modal pada tanggal tertentu. (b) perhitungan laba rugi, yaitu Perhitungan yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama suatu periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya. (c) laporan dan sumber penggunaan dana, yaitu Sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dan bisa diartikan kas biasa juga modal kerja. (d) laporan arus kas, yaitu Laporan ini merupakan iktisar Arus Kas masuk dan Arus Kas keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembayaran.

Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004:190), Analisis Laporan Keuangan mengurai pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Analisis laporan keuangan adalah penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya (Djarwanto, 2004:59).

(4)

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004:197)Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada didalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (a) dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari spada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. (b) dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan. (c) dapat membongkar hal-hal yang bersifat yang tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik kaitannya dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitan dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. (d) mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan. (e) dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. (f) dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha , struktur, keuangan, dan sebagainya.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2002: 36-39) Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu : (a) analisis horizontal adalah analisis dengan mangadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. (b) analisis vertikal adalah analisis yang apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Analisis Kinerja Keuangan

Menurut Moelyadi (2006:67), Analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup pembanding kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Analisis kinerja keuangan dapat disajikan dengan perhitungan sebagai berikut : (1) Analisis arus kas (cash flow analysis) merupakan manejer puncak harus mengetahui dengan pasti dari mana dana diperoleh dan kemana dana dialokasikan. Untuk mengetahuinya dapat diperoleh dari laporan sumber dan penggunaan dana (arus kas). Sumber dana harus sama besarnya dengan penggunaannya. Karena pada hakekatnya posisi keuangan adalah harta sama dengan (=) utang ditambah modal. (2) Analisis likuiditas (liquidity analysis or working capital analysis) yaitu Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang telah jatuh tempo yang terwujut bila jumlah aktiva lancar melebihi hutang lancarnya. Perusahaan dapat dikatakan likuid apabila mampu memenuhi semua kewajiban yang akan jatuh tempo. (3) Analisis leverage (laverage Analisis or debt manajemen analysis) yaitu Leverage artinya harta perusahaan yang diperoleh dari hutang/leverage. Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai investasi. (4) Analisis Profitabilitas (Profitability analysis) yaitu Profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi, laba bersih.Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume

(5)

penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. (5) Analisis Aktiva (activity analysis) yaitu Analisis aktivitas atau perputaran (turn over) adalah kemampuan manajemen mengoptimalkan harta untuk memperoleh pendapatan. (6) Analisis penilaian (valuation analysis) yaitu Kinerja perusahaan dinilai oleh public calon investor. Dasar penilaian adalah kinerja keuangan pada laba bersih (earning alter tax). (7) Analisis pertumbuhan (growth analysis) yaitu Perusahaan mengharapkan tingkat pertumbuhan yang terus-menerus secara konstan. Faktor penentunya antara lain adalah kondisi ekonomi dan kemampuan manajerial. (8) Analisis kesehatan (healty analysis) yaituTeori Altman analisis diskriminan menyatakan bahwa rasio keuangan sangat terbatas, karena rasio dihitung secara parsial. Agar sempurna seharusnya diuji dengan perhitungan statistik secara regresi. (9) Analisis system du pont yaituSystem analisis keuangan du pont banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan multinational (multinational corporation/MNC) yang memiliki cabang usaha dibanyak Negara diseluruh dunia. System du pont bertujuan untuk mempermudah pengendalian bisnis dalam mendapatkan hasil atas investasinya. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan

(

mathematical relationship

) antara satu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau

memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau

posisi keuangan suatu perusahaan tertentu apabila angka ratio tersebut

dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standard

(Munawir, 2002:64).

Menurut Djarwanto (2004:59), analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.

Metode Perbandingan Rasio Keuangan

Menurut Syamsudin (2007:39) metode perbandingan rasio pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam membandingkan rasio financial perusahaan yaitu: (a) time series analysis Adalah suatu cara yang dilakukan dengan jalan membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. (b) cross sectional approach Adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.

Jenis-jenis Rasio Keuangan

Analisis terhadap rasio merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan, jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan dalam menganalisis data-data yang berhubungan dengan alat untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu sebagai berikut (Harahap, 2004:301) :(1) Rasio Likuiditas, Rasio Likuiditas digunakan untuk menganalisis dan mengetahui posisi keuangan jangka pendek dan menunjukkan seberapa jauh tagihan jangka pendek yang bisa dipenuhi. Rasio likuiditas terdiri dari current ratiodan quick ratio.Current Ratio Rasio lancar merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Quick Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang liquid tanpa mengunakan persediaan. Semakin besar quick ratio semakin baik perusahaan tersebut.(2) Rasio Aktivitas, Rasio Aktivitas Menurut Raharjo (2005:125) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efisien

(6)

penggunaan dana yang tertanam pada pos-pos aktiva dalam neraca perusahaan. Rasio aktivitas terdiri dari fixed asset turnover dan total asset turnover. Fixed Asset Turnover (FATO) merupakan rasio yang membandingkan antara penjualan dengan aktiva tetap yang mengukur efisiensi pengguna aktiva tetap. Bila perputaran fixed asset semakin naik maka kinerja keuangan dapat dikatakan baik karena semakin efektif pemanfaatan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilkan. Total Asset Turn Over (TATO) merupakan rasio yang membandingkan antara penjualan dengan total aktiva yang menyetujui efisiensi penggunaan aktiva secara

keseluruhan.

(3) Rasio Solvabilitas, Rasio Solvabilitas Menurut Munawir (2002:32) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio Solvabilitas terdiri dari Debt to Total Asset dan Debt to Equity Ratio. Debt to Total Asset (DTA), rasio ini adalah perbandingan jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total modal sendiri. Manfaat perhitungan rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan dan dapat dilihat tingkat rasio tak tertagih suatu hutang. (4) Rasio Profitabilitas, Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang mampu menunjukkan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu. Rasio profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE). Gross Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk menutupi biaya operasi.Net profit margin merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih dengan penjualan, rasio digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan operasional yang bisa diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Return On Assets dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return On Equity merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Go Public

Definisi Go Public menurut Sunariyah (2006:32), go public atau penawaran umum adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.

Proses Go Public

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa utang maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public. Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Bapepam.

Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai rasio keuangan telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti dari berbagai pihak dengan tujuan dan analisis rasio yang berbeda-beda. Antara lain dilakukan oleh: (1) Laksamana (2009) dengan judulAnalisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan Telekomunikasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian terdahulu adalah Perusahaan Telekomunkasi. Tujuan penelitian terdahulu untuk

(7)

mengetahui bagaimana analisis laporan keuangan digunakan untuk meniali kinerja keuangan perusahan Telekomunikasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari : rasio likuiditas meliputi; current ratio dan quick ratio. Rasio solvabilitas meliputi; debt to asset ratio dan debt to equity ratio. Rasio rentabilitas meliputi; return on assets dan return on equity,net profit margin dan gross profit margin. Rasio aktivitas meliputi; fixed asset turnover dan total asset turnover.(2) Nurhadi (2012) dengan judul Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan air mineral yang go public di Bursa Efek Surabaya. Obyek penelitian terdahulu adalah PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. dan PT. Ades Waters Indonesia, Tbk. Tujuan penelitian terdahulu untuk mengetahui apakah dengan rasio keuangan dapat memberikan suatu informasi tentang kinerja perusahaan air mineral yang go public di Bursa Efek Indonesia dan mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja perusahaan yang baik dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari : rasio likuiditas meliputi; current ratio dan quick ratio. Rasio aktivitas meliputi; total asset turnover dan fixeds asset turnover. Rasio solvabilitas meliputi; debt to asset ratio dan debt to equity ratio. Rasio profitabilitas meliputi; return on assets dan return on equity, net profit margin dan gross profit margin.

Rerangka Pemikiran

Untuk rerangka berfikir dari penelitian ini menggunakan 2 konsep yaitu rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan kinerja keuangan. Dimana data laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi kedua perusahaan kemudian diolah kedalam analisis rasio keuangan (likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas), sehingga hasil dari analisis laporan keuangan dapat mengetahui kinerja keuangan dari kedua perusahaan tersebut maka dapat dibandingkan perusahaan mana yg memiliki kinerja yang baik. Adapun gambar rerangka konseptual dapat dilihat pada gambar 1

Sumber: Nurhadi (2012)

Gambar 1 Rerangka Pikir Rumusan Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini tidak menggunakan hipotesis karena penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif.

Laporan Keuangan Perusahaan:

-

Neraca

-

Laporan Laba Rugi

Analisis Rasio Keuangan :

-

Rasio Likuiditas

-

Rasio Solvabilitas

-

Rasio Aktivitas

-

Rasio Profitabilitas

(8)

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dan digunakan penulis adalah penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang mengambarkan objek yang diteliti, dimana data dikumpulkan, dipelajari, diolah kemudian dianalisis. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada, yaitu tentang analisis rasio keuangan sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja perusahaan, maka dapat diketahui bahwa jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif, sehingga penelitian ini tidak memerlukan uji hipotesis melainkan pendeskripsian informasi dan analisis sesuai dengan kondisi yang diteliti kemudian menginterpretasikan.

Gambaran Dari Populasi (Objek) Penelitian

Gambaran dari populasi atau objek penelitian yang dipakai untuk diajukan adalah perusahaan semen yang telah mencatatkan diri sebagai perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Holcim Indonesia Tbk, dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar penelitian untuk membedakan rasio keuangan yang terjadi pada kedua perusahaan pada kurun waktu tahun 2009-2011.

Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Hasan (2002:15) Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel karena penelitian ini bersifat studi kasus artinya penelitian yang ditekankan terhadap faktor-faktor kasus atau masalah.

Maka penulis menggunakan obyek penelitian laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Holcim Indonesia Tbk, dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan rasio keuangan yang terjadi pada kedua perusahaan tersebut. Alasan dari penulis menggunakan kedua perusahaan tersebut adalah: (a) PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Holcim Indonesia Tbk, merupakan perusahaan semen yang go public di Bursa Efek Indonesia. (b) kedua perusahaan semen tersebut mempunyai laporan keuangan lengkap dan jelas untuk periode 2009-2011.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Dikatakan data kuantitatif karena pengolahan data yang berbentuk angka-angka, dalam hal ini adalah data laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan rugi laba yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.Penelitan ini menggunakan data sekunder. Karena data tesebut sudah dikumpulkan oleh pihak instansi lain (Supranto, 2003:21). Instansi yang menyediakan data tersebut adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).

Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel adalah segala sesuatu yang dapat menggambarkan atau mendeskrisipkan variabel penelitian sedemikian rupa yang dapat menjadi obyek penelitian atas dasar sifat-sifat yang dapat didefinisikan, diamati atau di observasi.Variabel yang digunakan adalah (1) Rasio keuangan yang meliputi: (a) rasio likuiditas, variabel likuiditas yang diukur meliputi Current Ratio dan Quick ratio untuk data laporan keuangan tahun 2009-2011 pada PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk. (b) rasio aktivitas, variabel profitabilitas yang diukur meliputi Fixed Asset Turnover dan Total Asset Turnover laporan keuangan tahun 2009-2011 pada PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk. (c) rasio solvabilitas, variabel solvabilitas yang diukur meliputi Debt to Total Asset dan Debt to Equity Ratio untuk data laporan keuangan tahun 2009-2011 pada PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk. (d) rasio profitabilitas, variabel profitabilitas yang diukur meliputi Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset,

(9)

Return On Equitylaporan keuangan tahun 2009-2011 pada PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk. (2) Kinerja Keuangan Perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang dianalisis sehingga dapat diketahui kemampuan atas prestasi, prospek pertumbuhan serta potensi perusahaan dalam menunjukkan usahanya yang secara finansial. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif yang terdiri dari atas laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi. Data-data ini yang nantinya digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan yang satu dengan lain yang sejenis untuk menunjukkan sejauh mana kondisi keuangan perusahaan saat ini dengan menganalisis rasio-rasio keuangan (Harahap, 2004:301-309) :

a. Rasio Likuiditas

Bentuk pengukuran menggunakan prosentase (%) b. Rasio Aktivitas

Bentuk pengukuran menggunakan kali (x)

c. Rasio Solvabilitas

Bentuk pengukuran menggunakan prosentase (%) d. Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin =

Penjualan

Kotor

Laba

x 100%

Bentuk pengukurannya menggunakan prosentase (%)

Bentuk pengukurannya menggunakan prosentase (%)

Bentuk pengukurannya menggunakan prosentase (%)

Bentuk pengukuran menggunakan prosentase (%)

Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dengan cara menghitung rasio-rasio keuangan antar perusahaan kemudian membandingkan rasio-rasio keuangan dari kedua perusahaan yang telah dihitung dengan menggunakan Cross Sectional Approach (perbandingan dengan perusahaan atau indutri sejenis) dan menentukan atau memutuskan perusahaan mana yang memiliki kinerja perusahaan yang baik.Menilai kinerja keuangan perusahaan menggunakan standart rasio sebagai pembanding menurut Munawir (2002:65) adalah menggunakan analisis rasio dimungkinkan untuk dapat menentukan atau mengukur

(10)

diperlukan alat pembanding dan rasio dalam industri sebagai keseluruhan yang sejenis dimana perusahaan dapat digunakan sebagai alat pembanding dari angka rasio suatu perusahaan, angka rasio dari industri sebagai keseluruhan ini disebut dengan standart rasio (rasio rata-rata).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Rasio

Tabel 1

Rasio- rasio Keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

Rasio-rasio keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

2009 2010 2011

Rasio likuiditas Current Ratio

Quick Ratio 358,15 % 296,81 % 291,70 % 227,18 % 264,65 % 195,20 % Rasio Aktivitas

Total Assets Turn Over

Fixed Assets Turn Over 1,11 x 3,58 x 0,92 x 1,87 x 0,83 x 1,41 x Rasio Solvabilitas

Debt to Total Assets

Debt to Total Ratio 20,33 % 39,36 % 22,00 % 28,51 % 25,67 % 34,53 % Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin Net Profit Margin Return On Assets Return On Equity 47,08 % 23,12 % 25,68 % 32,62 % 47,48 % 25,33 % 23,35 % 30,26 % 45,71 % 24,18 % 20,14 % 27,10 % Sumber: Laporan Keuangan Tahun 2009-2011(Diolah)

Tabel 2

Rasio-rasio Keuangan PT. Holcim Indonesia, Tbk

Rasio-rasio keuangan PT. Holcim Indonesia, Tbk

2009 2010 2011

Rasio likuiditas Current Ratio

Quick Ratio 126,99 % 94,12 % 166,19 % 129,32 % 146,58 % 112,70 % Rasio Aktivitas

Total Assets Turn Over

Fixed Assets Turn Over 0,82 x 1,09 x 0,57 x 0,76 x 0,69 x 0,91 x Rasio Solvabilitas

Debt to Total Assets

Debt to Total Ratio 119,13 % 54,36 % 34,60 % 52,93 % 31,26 % 45,48 % Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin Net Profit Margin Return On Assets Return On Equity 37,85 % 15,07 % 12,33 % 27,02 % 37,74 % 13,90 % 7,94 % 12,14 % 37,90 % 14,02 % 9,63 % 14,02 % Sumber: Laporan Keuangan Tahun 2009-2011(Diolah)

(11)

Interprestasi Hasil Perhitungan Rasio keuangan 1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

Merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.Rasio ini menunjukan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan yang segera harus dibayar dengan aktiva lancar. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan Current Ratio :

Tabel 3

Tingkat Current Ratio

PT. Semen Gresik, Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan Tahun Rata-rata

2009 2010 2011

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia , Tbk 358,15 % 126,99 % 291,70 % 166,19 % 264,65 % 146,58 % 304,83 % 146,59 % Rata-rata Industri 242,57 % 228,94 % 205,61 % 225,71 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

b. Quick Ratio

Merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan Quick Ratio :

Tabel 4 Tingkat Quick Ratio

PT. Semen Gresik, Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan 2009 Tahun 2010 2011 Rata-rata PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 296,81 % 94,12 % 227,18 % 129,32 % 195,20 % 112,70 % 239,73 % 112,05 % Rata-rata Industri 195,46 % 178,25 % 153,95 % 175,89 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

2. Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turn Over

Merupakan rasio yang menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan pendapatan laba. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan Total Assets Turn Over :

Tabel 5

Tingkat Total Asset Turnover

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan Tahun Rata-rata

2009 2010 2011 PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 1,11 X 0,82 X 0,92 X 0,57 X 0,83 X 0,69 X 0,96 X 0,69 X Rata-rata Industri 0,96 X 0,74 X 0,76 X 0,82 X

(12)

Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah) b. Fixed Assets Turn Over

Merupakan rasio yang menunjukkan perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan Fixed Assets Turn Over :

Tabel 6

Tingkat Fixed Asset Turnover

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan 2009 Tahun 2010 2011 Rata-rata PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 3,58 X 1,09 X 1,87 X 0,76 X 1,41 X 0,91 X 2,29 X 0,92 X Rata-rata Industri 2,33 X 1,31 X 1,16 X 1,60 X Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

3. Rasio Solvabilitas

a. Debt to Total Assets Ratio

Merupakan rasio yang membandingkan antara hutang dan aktiva.Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil. Berikut ini adalah tabel hasil penghitungan Debt to Total Assets :

Tabel 7

Tingkat Debt to Total Asset

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Semen Gresik, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan Tahun Rata-rata

2009 2010 2011 PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 20,33 % 54,36 % 22,00 % 34,60 % 25,67 % 31,26 % 22,66 % 40,07 % Rata-rata Industri 37,34 % 28,30 % 28,46 % 31,36 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

b. Debt to Equity Ratio

Merupakan rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total modal. Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan Debt to Equity Ratio :

Tabel 8

Tingkat Debt to Equity Ratio

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan 2009 Tahun 2010 2011 Rata-rata PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 39,36 % 119,13 % 28,51 % 52,93 % 34,53 % 45,48 % 34,13 % 72,51 % Rata-rata Industri 79,24 % 40,72 % 40,05 % 53,32 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

(13)

4. Rasio Profitabilitas a. Gross Profit Margin

Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengatur tinggkat laba kotor dibandingkan dengan volume penjualan. Berikut ini adalah tabel hasil dari perhitungan Gross Profit Margin :

Tabel 9

Tingkat Gross Profit Margin

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan Tahun Rata-rata

2009 2010 2011 PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 47,08 % 37,85 % 47,48 % 37,74 % 45,71 % 37,90 % 46,76 % 37,83 % Rata-rata Industri 42,46 % 42,61 % 41,80 % 42,29 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

b. Net Profit Margin

Merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat tertentu.Semakin tinggi Net Profit Margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Berikut ini adalah tabel hasil penghitungan Net Profit Margin :

Tabel 10

Tingkat Net Profit Margin

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan Tahun Rata-rata

2009 2010 2011

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk PT. Holcim Indonesia, Tbk 23,12 % 15,07 % 25,33 % 13,90 % 24,18 % 14,02 % 24,21 % 14,33 % Rata-rata Industri 19,09 % 19,61 % 19,10 % 19,27 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

c. Return On Assets

Merupakan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Berikut ini adalah tabel hasil penghitungan Return on Assets :

Tabel 11

Tingkat Return OnAssets

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan 2009 Tahun 2010 2011 Rata-rata PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 25,68 % 12,33 % 23,35 % 7,94 % 20,14 % 9,63 % 23,06 % 9,97 % Rata-rata Industri 19,05 % 15,64 % 14,88 % 16,51 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

(14)

d. Return On Equity

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Berikut ini adalah tabel hasil penghitungan Return on Equity :

Tabel 12

Tingkat Return On Equity

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk Tahun 2009-2011

Perusahaan 2009 Tahun 2010 2011 Rata-rata PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

PT. Holcim Indonesia, Tbk 32,62 % 27,02 % 30,26 % 12,14 % 27,10 % 14,02 % 29,99 % 17,73 % Rata-rata Industri 29,88 % 21,20 % 20,56 % 23,86 % Sumber: Tabel 1 & 2 (Diolah)

Rasio keuangan Perusahaan Semen Yang Go Public

Dari rasio-rasio keuangan diatas dapat dibuat rekapitulasi analisis rata-rata rasio keuangan perusahaan semen yang go public. Berikut ini tabel dari rasio keuangan yang terdiri dari dua perusahaan semen tersebut.

Tabel 13

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rata-rata Rasio Keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

Rasio-rasio keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk Indonesia, Tbk PT. Holcim Rata-rata Industri Rasio Likuiditas

Current Ratio

Quick Ratio 304,83 % 239,73 % 146,59 % 112,05 % 225,71 % 208,44 % Rasio Aktivitas

Total Assets Turn Over

Fixed Assets Turn Over 0,96 X 2,29 X 0,69 X 0,92 X 0,82 X 1,60 X Rasio Solvabilitas/Leverage

Debt to Total Assets

Debt to Equity Ratio 22,66 % 34,13 %

40,07 % 72,51%

31,36 % 53,32 % Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin Net Profit Margin Return On Assets Return On Equity 46,76 % 24,21 % 23,06 % 29,99 % 37,83 % 14,33 % 9,97 % 17,73 % 42,29 % 19,27 % 16,51 % 23,86 % Sumber: Tabel 1-12 diolah

Dari tabel 13 tersebut diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk masih lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini dikarenakan rata-rata nilai rasio keuangan baik ditinjau dari likuiditas, aktivitas dan profitabilitas, PT. Semen Gresik (Persero), Tbk diatas rata-rata industri. Hal ini mengindikasikan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk lebih mampu dalam meningkatkan perputaran kekayaannya maupun persediaanya untuk meningkatkan penjualan sehingga nilai profit yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga lebih tinggi di bandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Demikian juga dilihat pada tingkat solvabilitas perusahaan baik ditinjau dari debt to total asset maupun debt to total equity perusahaan. Tingkat rata-rata

(15)

solvabilitas PT. Semen Gresik (Persero), Tbk lebih rendah dari rata-rata industri. Hal ini mencerminkan beban yang ditanggung oleh PT. Semen Gresik(Persero), Tbk dalam memenuhi kewajibannya jangka panjangnya lebih ringan dibanding PT. Holcim Indonesia, Tbk yang memiliki nilai rata-rata solvabilitas diatas rata-rata industri.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil simpulan atas laporan keuangan pada perusahaan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dan PT. Holcim Indonesia, Tbk selama tahun 2009 sampai dengan 2011, sebagai berikut: (1) Dalam perhitungan analisis rasio likuiditas dengan menggunakan current ratio menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk yg rasionya berada dibawah rata-rata industri sebesar. Sedangkan dengan menggunakan quick ratio menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dimana perusahaan dapat memenuhi kewajibannya tanpa harus tergantung dari persediaannya.Sedangkan PT. Holcim Indonesia, Tbk kinerja keuangannya kurang baik dengan rasio dibawah rata-rata industri. (2) Pada rasio aktivitas yang diukur dengan total assets turn over dan fixed assets turn over menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sangat baik dalam mengelola asset atau aktiva baik aktiva tetap maupun seluruh aktivanya, sehingga mampu menghasilkan penjualan dan dapat meningkatkan perputaran aktivanya dari tahun ketahun. (3) Dalam perhitungan rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to total assets dan debt to equity ratio. Menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk yang kinerja keuangannya kurang baik. Maka PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dengan semakin rendahnya rasio hutang menunjukan semakin kecil resiko yang dihadapi perusahaan. (4) Dalam perhitungan rasio profitabilitas dengan munggunakan gross profit margin dan net profit margin menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk yang kinerja keuangannya kurang baik. Sedangkan dengan menggunakan return on assets dan return on equity menunjukan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk kinerja keuangannya lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Semen Gresik (Persero), Tbk mampu mengelola modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva maupun modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih. (5) Dari simpulan diatas menunjukkan kinerja keuangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk masih lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim Indonesia, Tbk. Hal ini dikarenakan rata-rata nilai likuiditas, aktivitas dan profitabilitas PT. Semen Gresik (Persero), Tbk diatas rata-rata industri. Demikian juga dengan rata-rata nilai solvabilitas PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. Masih dibawah rata-rata industri.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut : (1) Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya dapat terus mempertahankan likuiditas perusahaan yang cukup baik dengan meningkatkan efektifitas pengelolaan utang lancar agar perolehan rasio likiuiditas dapat terus efektif dan efisien. Sedangkan untuk manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk terus meningkatkan pengelolaan modal kerjanya agar kinerja perusahaan ini hutang lancar yg likuid. (2) Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya tetap meningkatkan penjualan yang didapatkan dari pengelolaan aktivanya baik itu seluruh aktiva yang dimiliki maupun juga aktiva tetapnya. Sedangkan

(16)

untuk manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk sebaiknya meninjau kembali adanya penggunaan aktivanya, sehingga jika rasio aktivitasnya lebih kecil.Bisa jadi ada aktiva yang digunakan tidak secara efektif untuk menghasilkan penjualan. (3) Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya tetap memperhatikan penggunaan hutang dalam modal yang digunakan oleh perusahaan, agar resiko yang dihadapi perusahaan lebih kecil sehingga kreditor tetap memberikan pinjamannya. Untuk manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk lebih memperhatikan penggunaan hutang agar dapat meminimalkan resiko. (4) Manajemen PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebaiknya tetap memperhatikan dan mempertahankan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, agar dapat memperoleh laba secara maksimal. Sedangkan manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk sebaiknya menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efektif, agar laba yang dihasilkan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan pemilik modal. (5) Manajemen kedua perusahaan sebaiknya memiliki strategi penjualan yang tepat dan lebih bijak dalam mengelola seluruh aktiva agar semakin efisien sehingga peningkatan penjualan akan semakin membaik. Sehingga investor maupun calon investor dapat mempertimbangkan dalam melakukan investasi dan untuk kreditor laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Jogjakarta.

Hanafi, M. M dan A. Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ketiga.Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Harahap, S. S. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Jakarta.PT. Raja Grafindo Persada.

Hasan, I. M. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta.Ghalia Indonesia.

Laksamana, H. P. 2010. Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi yang go Public di Bursa efek Indonesia.Skripsi. Program Sarjana STIESIA. Surabaya.

Moelyadi, S. 2006. Manajemen Keuangan : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. (jilid 1). Malang. Bayumedia Publising.

Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta.Liberty Yogyakarta. Nurhadi, D. 2010.Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada

Perusahaan Air Mineral yang go Public di Bursa efek Indonesia. Skripsi. Program Sarjana STIESIA. Surabaya.

Prastowo, D. D. dan R. Juliaty.2008. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi.Edisi kedua.Yogyakarta. UPP AMK YKPN.

Rahardjo, B. 2005.Laporan Keuangan Perusahaan. Cetakan Kedua. Yogyakarta.UGM.

Sartono, A. 2001.Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta. Penerbit BPFE.

Sunariyah.2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.Edisi kelima.Yogyakarta.UPP AMP YKPN.

Supranto, J. 2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Sutrisno. 2009. Manajemen keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Kesatu. Yogyakarta.Ekonosia.

Syamsudin, L. 2007. ManajemenKeuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan.Edisi kesembilan. Jakarta.PT. Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 1  Rerangka Pikir  Rumusan Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan strategis merupakan kegiatan tingkat puncak dalam arti bahwa manajemen puncak harus secara efektif terlibat.. Perencanaan strategi adalah kegiatan perencanaan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa didapatkan perbedaan yang bermakna antara tingkat depresi pada lansia yang tinggal bersama keluarga di Dusun

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian maka peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini dapat disimpulkan orang tua mengkondisikan lingkungan keluarga

(1) Pokok Pajak Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3)

Salah satu cara pengembangan motorik kasar dan penguatan karakter anak-anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain dan bersenam dengan “ Model Senam Si Buyung

 Jika sebuah gelombang memiliki simetri ½ gelombang, maka sembarang integral untuk menghitung koefisien Fourier dari harmonisa gasal dihitung hanya lewat ½ siklus dan hasilnya

[r]

Dengan demikian kami Panitia mengumumkan bahwa Pemenang Lelang Pengadaan Asuransi Pemeliharaan Kesehatan Anggota DPRD Kota jambi Tahun 2012 sebagai berikut :.. Calon Pemenang