• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

IRFANI

NIM: 11408119

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)
(3)

Nama Irfani

NIM 11408119

Jurusan Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Judul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al -

Qur’an Hadits Melalui Metode Index Card Match

Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyali

Tukangan Candi Ampel Tahun Pelajaran 2009/2010

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan

Salatiga, /ygustos- 2QjT)

Pembimbing J

^ ---- Achmad Maimun, M. Ag. N IP .197005101998031003

(4)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara Irfani dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408119 yang berjudul

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al -Qur’an Hadits Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan Candi Ampel Tahun Pelajaran 2009/2010

telah di munaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

Salatiga, 18 Romadlon 1431 28 Agustus 2010 Panitia Ujian

(5)

Nama : Irfani

NIM : 11408119

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah

Ampel, 2 Agustus 2010

Yang menyatakan

Irfani

(6)

o! 3J?

j-J

C.

“D anjangankah kam u m engikuti apa yang kam u ticCak

m em p u n ya ip en g eta h u a n tentangnya. Sesungguhnya

pendengaran, p eng Cihat an dan hati, sem uanya itu akan

(7)

Skripsi ini aku persem bahkan u n tu k :

IhuncCaku (JAbm) tercinta yang semoga seCaCu m endapatkan

tem pat yang m uda dan bahagia disisi-tNya

JAyahku tercinta semoga seCaCu daCam Cindungan aCCah sw t

Saudara-saudaraku M as Jadhib, M asykuri, dan M bak Siti

'Barikah yang setabu m enyem angatiku

B uat adindaku yang tercinta shoCikah yang sebabu

m enyayangiku

B uat sahabatku M ahm udi yang sebabu m em beri support

(8)

Semoga kita selalu terbimbing di dalam hidayah-Nya, diberi kemampuan untuk

senantiasa memikirkan dan menemukan rahasia kebesaran Allah SWT yang

senantiasa hadir dan menyertai segala ciptaannya baik yang berupa makhluk

hidup maupun mati.

Penulisan skripsi ini dapat terwujud sedemikian mpa karena bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menghaturkan terima

kasih dan rasa syukur yang tidak terhingga kepada :

1. Ketua STAIN Salatiga Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag yang telah memberi

motivasi kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan STAIN Salatiga Bapak Drs. Joko Sutopo yang telah memberi

izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

3. Bapak Achmad Maimun, MAg. selaku pembimbing yang telah banyak

memberi bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas ini.

4. Kepala MI Salafiyah Tukangan Candi Ampel Bapak Muhammad Rofiq, S.Ag

dan segenap guru karyawannya yang telah membantu penulis sehingga kami

bisa mendapat data untuk menyusun skripsi ini.

5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan

bantuan dan bimbingan pada penyusunan skripsi ini

Akhirnya, hanya Allah saja yang mampu membalas kebaikan semua pihak

yang telah membantu tersusunnya skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan

(9)

Ampel, 2 Agustus 2010

Penulis

(10)

QUR’AN HADITS MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADARASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode Index Card Match pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010.

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal 22 April s.d 22 Juni 2010 dan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan Candi Ampel Boyolali. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan sejumlah 20 siswa yang terdiri 13 putra dan 7 putri serta masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2009/2010.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskripsi persentase dan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Index Card Match dapat meningkatkan motivasi siswa selama proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Skor keaktifan siswa siklus I adalah 8,29 (Baik). Siklus II adalah 9,14 (Baik) dan siklus III adalah 10 (sangat baik). Metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, yaitu pencapaian nilai rata-rata kelas pada siklus III adalah 79, pada siklus II adalah 69,75 dan pada siklus I adalah 55,75. Dari rata-rata tersebut berarti ada kenaikan nilai sebesar 9,25 point dari siklus II. Dan 23,25 point dari siklus I. Berdasarkan hasil tersebut, metode Index Card Match perlu diujicobakan di kelas lain, baik untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits maupun mata pelajaran lain.

Kata Kunci : Hasil belajar, Al-Qur’an Hadits, Metode Index Card Match.

(11)

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...iv

MOTTO ...v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK...ix

DAFTAR IS I...x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan M asalah...4

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ...4

E. Kegunaan Penelitian ...5

F. Definisi Operasional ...6

G. Metode Penelitian...7

H. Sistematika penelitian...13

(12)

2. Hasil Belajar ... 16

3. Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

B. Mata Pelajaran Al-Qur’an H adits...19

1. Esensi Mata pelajaran Al-Qur'an H adits...19

2. Ruang Lingkup M ateri...20

3. Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur’an H adits...21

4. Pokok Bahasan Hadits Persaudaraan... 22

C. Metode Index Card M atch...23

1. Pengertian Metode Index Card M a tch... 23

2. Tujuan Penerapan Metode Index Card Match... 24

3. Langkah-langkah Metode Index Card Match ...24

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card M atch... 25

D. Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Index Card Match...26

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 27

A. Deskripsi Siklus 1...27

B. Deskripsi Siklus II...31

C. Deskripsi Siklus III...36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42

A. Hasil Penelitian ...42

(13)

3. Deskripsi Siklus II...46

4. Deskripsi Siklus III... 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...51

1. Pengelolaan Proses Pembelajaran... 51

2. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran... 52

3. Pencapaian Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits... 52

BAB V PENUTUP... 54

A. Kesimpulan... 54

B. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN - LAMPIRAN... 56

(14)

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

: Ulangan Pra Siklus...42

: Hasil Tes Siklus I ... 44

: Hasil Tes Siklus II... 47

: Hasil Tes Siklus I I I ... 49

(15)

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 57

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ...59

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ...61

Lampiran 4: Hasil Ulangan Siklus I, II dan II I ... 63

Lampiran 5: Lembar Soal Ulangan siklus I ...64

Lampiran 6: Lembar Soal Ulangan siklus II...65

Lampiran 7: Lembar Soal Ulangan siklus II I ... 66

Lampiran 8: Lembai Jawaban Siswa Siklus I ... 67

Lampiran 9: Lembar Jawaban Siswa Siklus I I ... 68

Lampiran 10: Lembar Pengamatan Untuk Guru Siklus I ...69

Lampiran 11: Lembar Pengamatan I Jntuk Guru Siklus I I ... 70

Lampiran 12: Lembar Pengamatan Untuk Guru Siklus III... 71

Lampiran 13: Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus I ... 72

Lampiran 14: Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus I I ... 73

Lampiran 15: Lembar Pengamatan Untuk Siswa Siklus II I ... 74

Lampiran 16: Surat Ijin Penelitian dari STAIN...75

Lampiran 17: Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian...76

(16)

B A B I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut pandangan Islam, manusia adalah makhluk Allah yang bertugas

sebagai khalifah di bumi. Allah telah memberitahukan kepada para malaikat

bahwa Dia akan menciptakan manusia yang diserahi tugas menjadi khalifah,

sebagaimana tersurat dalam Al-Qur’an b erik u t:

4

_Lli>-

(J J-p L?-

DlA>j

iji

Artinya: Dan Ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bum i...." (Al-Baqarah:30) (Depag, 2000).

Disamping sebagai khalifah, mereka juga termasuk makhluk paedagogik

yaitu makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat

mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan

pengembang kebudayaan. (Sudiyono, 2009:1).

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses

belajar mengajar terdapat kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar

dengan guru yang mengajar. Dalam hal ini guru berperan untuk

mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan

pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan belajar.

Tujuan pendidikan dalam Islam secara umum menurut Abdul Fathah Jalai

sebagaimana dikutip Sudiyono (2009:59) adalah menjadikan manusia sebagai

(17)

asma Allah SWT dengan meneladani Rasulullah SAW, menjunjung tinggi ilmu

pengetahuan, suka mempelajari segala yang bermanfaat baginya dalam

merealisasikan tujuan yang telah digariskan oleh Allah SWT, sebagaimana dalam

firman-Nya :

_ . i ' * ^ /

Artinya: Hai orang yang berkemnl (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! (Al-Mudassir: 1-3). (Depag, 2000).

Oj&Zlj (jyjjtj >■ (_$ j j l ijjupt

Artinya: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah:21)

(Depag, 2000).

Dari ayat ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian, dan mandiri, serta rasa

tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang berkualitas di sekolah maka guru

dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan profesionalismenya dengan cara

memahami dan menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan disampaikan

kepada muridnya.

Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu

mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis

Al-Qur'an dan Hadits dengan benar, serta hafalan surat-surat pendek dalam Al-

(18)

tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan

sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan (Khon, 2010).

Selama ini pembelajaran mata pelajaran Ai-Qur’an Hadits di Kelas III

Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan sering dilakukan secara konvensional.

Guru lebih banyak menerangkan materi pelajaran dengan ceramah, sedangkan

siswa hanya menjadi pendengar tanpa banyak melakukan aktivitas yang

melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Lingkungan belajarpun cenderung tetap sepanjang tahun. Akibatnya siswa bosan

dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.

Indikatornya antara lain kurangnya semangat siswa mengikuti pelajaran,

rendahnya pemusatan perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari

siswa terhadap pertanyaan guru. Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan

sampai saat ini belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Ulangan harian dan ulangan umum menunjukkan bahwa masih banyak

siswa yang nilainya baru sebatas nilai minimal lulus (KKM), yaitu 60.

berdasarkan identifikasi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, hal ini berkaitan

dengan rendahnya minat dan motivasi siswa saat pembelajaran berlangsung.

Mengingat permasalahan di atas, maka diperlukan suatu metode yang tepat

agar tujuan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dapat tercapai sesuai

yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits khususnya pada materi hadits tentang persaudaraan, penulis

(19)

salah satu metode pembelajaran kolaboratif yang bisa digunakan untuk

mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview

informasi (Suprijo.xO, 2008:120).

B. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai b erik u t:

1. Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran

2009/2010?

2. Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas III Madrasah

Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk m engetahui:

1. Peningkatan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits melalui metode index card match pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010.

2. Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode

index card match pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

(20)

siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan ^ h u n pelajaran

2009/2010.

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator

sebagai b erik u t:

Sekurang-kurangnya 75 % siswa mendapat nilai ulangan harian lebih besar

dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 60

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Untuk Siswa

a. Dapat meningkatkan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran Al-

Q ur’an Hadits.

b. Dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

2. Untuk Guru

a. Dapat menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran.

'o. Dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses belajar mengajar. c. Merupakan umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.

d. Dapat menjadikan masukan kepada rekan guru sehingga termotivasi dalam

meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran.

3. Untuk Madrasah

a. Suasana pembelajaran di madrasah akan lebih kondusif terutama dalam

pelaksanaan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan yang dapat

(21)

F. Definisi Operasional

Supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang diakibatkan oleh penafsiran

yang berbeda, maka berikut ini dijelaskan maksud yang terkandung dalam

penelitian tindakan kelas ini.

1. Peningkatan

Menurut Dani (2002:613), peningkatan berasal dari kata tingkat yang

berati kedudukan atau jenjang. Peningkatan berarti proses, perbuatan, cara

meningkatkan.

2. Hasil Belajar

Menurut S Nasution (1988:39), belajar adalah perubahan kelakuan

berkat pengalaman dan latihan. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar

adalah hasil suatu proses perubahan kearah perubahan perilaku dan

perubahan sikap yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk

sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.

3. Mata Pelajaran AI-Qur’an Hadits

Al-Qur’an dan Hadits dalam penelitian ini merupakan salah satu bidang

studi Agama Islam yang diajarkan di kelas III Ml Salafiyah Tukangan.

4. Metode Indeks Card Macth

Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan

(Sutan Zanti Arbi, 1993:28). Metode indeks card macth merupakan salah satu metode pembelajaran kolaboratif yang cukup menyenangkan dan bisa

digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang

(22)

dibelikan kepada siswa oleh guru saat proses pembelajaran (Suprijono,

2008:120)

5. Siswa kelas III MI Salafiyah Tukangan

Siswa kelas III MI Salafiyah Tukangan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah siswa yang pada tahun pelajaran 2008/2009 tercatat

sebagi siswa di kelas III MI Salafiyah Tukangan, Candi, Ampel.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

a. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal

22 April s.d 22 Juni 2010. Penelitian ini bertepatan dengan masa

pembelajaran semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini

dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan Candi Ampel

Boyolali.

b. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan. Menurut Soly

Abimanyu (dalam Suwandi, 2007), penelitian tindakan adalah studi yang

dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri,

tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas

diri. Sebagai bentuk penelitian praktis, dalam bidang pendidikan,

penelitian tindakan ini mengacu pada apa yang dilakukan guru untuk

memperbaiki proses pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

(23)

2. Subyek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah

Salafiyah Tukangan sejumlah 20 siswa yang terdiri 13 putra dan 7 putri serta

masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2009/2010, 1 orang guru dan 1

orang observer.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini meliputi 3 (tiga) siklus tindakan. Tahap-tahap yang

dilaksanakan pada tiap siklus dalam penelitian ini untuk tiap siklus pada

dasarnya adalah sama. Perbedaan pada tiap siklus terletak pada materi

pembelajarannya. Untuk siklus I, materi pembelajarannya adalah lafal hadits

persaudaraan, pada siklus II materi pembelajarannya adalah menerjemahkan

hadits persaudaraan, dan pada siklus III materi pembelajarannya adalah

kandungan hadits persaudaraan.

Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai

b erik u t:

a. Tahap persiapan

Persiapan penulis sebelum melaksanakan penelitian antara lain :

1) mengurus perijinan

2) melakukan survey dan identifikasi masalah ke lokasi

3) menyiapkan bahan dan instrument pengumpulan data

(24)

b. Tahap pelaksanaan

Tahap-tahap dalam tiap siklus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai

b erik u t:

1) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan dalam siklus tiap siklus meliputi hal-hal

sebagai b erik u t:

(a) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang akan diteliti

(b) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan

(c) Merumuskan masalah secara jelas

(d) Menetapkan rumusan hipotesis

(e) Menetapkan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan

menjabarkan indikator-indikator keberhasilan

(f) Membuat secara rinci

2) Tahap tindakan

Tahap tindakan dalam tiap siklus ini meliputi hal-hal sebagai

b erik u t:

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(b) Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 2

orang (berpasangan).

(c) Guru menyiapkan potongan-potongan kertas sebanyak jumlah

(25)

(d) Guru membagi kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang

sama. Satu bagian berisi pertanyaan, dan yang lain berisi jawaban.

(e) Semua kertas di kocok sehingga akan tercampur antara soal dan

jawaban kemudian setiap siswa di beri satu potongan kertas.

(f) Siswa diminta bergerak mencari pasangannya, kemudian setiap

pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh

dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal

tersebut dijawab oleh pasangannya.

(g) Seiring dengan presentasi dari tiap kategori tersebut, guru

memberikan poin-poin penting terkait materi pembelajaran.

(h) Guru memberi evaluasi dan kesimpulan

3) Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat

semua dan mencatat semua hal yang diperlukan dan teijadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

4) Refleksi

Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mencakup

analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan

yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka

dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang

meliputi : perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang

sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins dalam Suhardjono,

(26)

4. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Butir soal tes

b. Lembar observasi

c. Lembar hasil tes

5. Pengumpulan Data

Data yang dihimpun dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi dua jenis

data, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya;

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 1977:55). Adapun

data primer ini diperoleh dengan beberapa macam cara, antara lain:

1) Studi kepustakaan, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan

metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

2) Dokumen, meliputi nilai tes siklus hasil penelitian, jurnal mengajar,

daftar hadir siswa kelas III.

3) Data Lapangan, meliputi jumlah, situasi dan kondisi siswa kelas III;

metode guru dalam mengajar berdasarkan hasil observasi saat

penelitian berlangsung.

b. Data Skunder

Data skunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peliti (Marzuki, 1977:56). Adapun sumber data

(27)

1) Studi kepustakaan, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metode-

metode pembelajaran aktiv termasuk didalamnya adalah metode index card match.

2) Dokumen, meliputi rapor siswa kelas III, jurnal mengajar, daftar hadir

siswa kelas III.

3) Data Lapangan, meliputi jumlah, situasi dan kondisi siswa kelas III;

metode guru dalam mengajar berdasarkan informasi dari rekan guru

maupun dari kepala sekolah serta dari wali murid.

6. Analisis Data

Dalam penelitian ini ada dua macam data yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif, sehingga analisisnya juga menggunakan dua macam analisa data,

yaitu:

a) Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan

deskripsi persentase. Nilai persentase di hitung dengan ketentuan sebagai

b erik u t:

NK

NP = - — ... x 100% R

Keterangan :

NP = Nilai Persentase

NK = Nilai Komulatif

R = Jumlah Responden

b) Data kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif, berdasar pada hasil

(28)

H. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format

skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:

Bagian Awal Skripsi, memuat : Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan

Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar,

Daftar Lampiran.

Bagian Inti Skripsi terdiri d a ri:

BAB I PENDAHULUAN, yang berisi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,

Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, memuat:

(1) Rancangan Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Langkah-langkah Penelitian,

(4) Instrumen Penelitian, (5) Pengumpulan Data, dan (6) Analisis Data;

Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi: A. Belajar

1. Hakikat Belajar

2. Hasil Belajar

3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

B. Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits

1. Esensi Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits

2. Ruang Lingkup Materi

(29)

4. Pokok Bahasan Hadits Persaudaraan

C. Metode Index Card Match

1. Pengertian Metode Index Card Match

2. Tujuan Penerapan Metode Index Card Match

3. Langkah-langkah Metode Index Card Match

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match

D. Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Index Card Match

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, meliputi :

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, memuat rencana, pelaksanaan,

pengamatan/pegumpulan data, dan refleksi.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, memuat rencana, pelaksanaan,

pengamatan/pegumpulan data, dan refleksi.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 111, memuat rencana, pelaksanaan,

pengamatan/pegumpulan data, dan refleksi.

BAB IV. HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi

A. Hasil Penelitian, meliputi:

1. Deskripsi sebelum pembelajaran siklus I, II dan III;

2. Diskripsi siklus I;

3. Deskripsi siklus II;

4. Deskripsi Siklus III.

B. Pembahasan Hasil Penelitian, meliputi :

1. Pegelolaan Proses Pembelajaran oleh Guru,

(30)

3. Pencapaian Penguasaan Pembelajaran Hadits Persaudaraan dengan Metode Index Card Match.

BAB V. PENUTUP, meliputi Kesimpulan dan Saran.

Bagian Akhir Skripsi terdiri d a ri:

(31)

3. Pencapaian Penguasaan Pembelaj aran Hadits Persaudaraan dengan Metode Index Card Match.

BAB V. PENUTUP, meliputi

A. Kesimpulan

B. Saran.

1. Bagian Akhir Skripsi terdiri dari :

(32)

BABU

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Hakikat Belajar

Gagne berpendapat sebagaimana dikutip oleh Suprijono (2009:2),

belajar adalah perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui

aktivitas. Sementara itu Burton sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman

(2009:35), belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Hasil Belajar

Menurut Gagne yang dikutip Aunurrahman (2009:47), hasil belajar

yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran, ada lima hal antara lain:

a. Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup

belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui

penyajian materi di sekolah.

b. Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah

baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu

dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berpikir.

c. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu

dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang

(33)

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan

mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.

e. Sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku

seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor

intelektual.

3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Daryanto (2009:51) menyebutkan bahwa hal-hal yang mempengaruhi

hasil belajar secara garis besar meliputi dua hal dengan perincian sebagai

b erik u t:

a. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,

meliputi tiga faktor yaitu :

1) Faktor Jasmaniah, meliputi :

(a) Faktor kesehatan, proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah,

kurang semangat, mudah pusing serta gangguan lainnya.

(b) Cacat tubuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar

karena siswa yang cacat belajarnya dapat terganggu.

2) Faktor Psikologis, m elip uti:

(a) Inteligensi. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang

(34)

mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil

dalam belajarnya.

(b) Perhatian. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka

siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari.

Hal ini agar tidak timbul kebosanan sehingga ia tidak lagi suka

belajar.

(c) Minat. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila

bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

daya tarik baginya.

(d) Bakat. Bakat menurut Hilgard adalah “ The capacity to learn “ yaitu kemampuan untuk belajar.

(e) Motif. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, mempunyai motif

untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan belajar.

(f) Kematangan. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap

(matang) jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu

tergantung dari kematangan dan belajar.

(g) Kesiapan. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika

siswa belajar dan sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan

(35)

3) Faktor Kelelahan

Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari

jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perlu

diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan,

b. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat

dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu :

1) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, hubungan antara

anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi

keluarga.

2) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, hubungan guru

dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran

dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar

dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat, meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, media

massa, dan bentuk kehidupan masyarakat.

B. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

1. Esensi Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits

Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah

satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan

menulis Al-Qur'an dan Hadits dengan benar, serta hafalan surat-surat pendek

dalam Al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-

(36)

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan

(Khon, 2010:3).

Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk:

a. Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang

menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomimikasi

dan kesadaran diri;

b. Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan

hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa; serta

c. Fondasi bagi pendidikan berikutnya

Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an Hadits memiliki kontribusi

dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab

sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang

terkandung dalam Al-Qur'an Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dan

sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari

2. Ruang Lingkup Materi

a. Ruang Lingkup Materi Pokok

Ruang lingkup materi pokok mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di

Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur'an yang benar sesuai

(37)

2) Hapalan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dan pemahaman

sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya

melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan

mengenai hadis-hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat,

menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi

anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih

b. Ruang Lingkup Materi Pendukung

Sebagai materi pendukung adalah sebagai berikut:

1) Keterampilan baca tulis huruf Hijaiyah dengan benar {makhraj).

2) Kaedah Tajwid, meliputi:

(a) Waqaf (berhenti bacaannya) dan washal (berlanjut). (b) Al-Qamariyah dan Al-Syamsiyah.

(c) M ad thabi ’i, mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil.

(d) Bacaan nun sukun dan tanwin (Izhar, ikhfa, idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah dan iqlab).

3. Tujuan Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan

untuk:

(a) Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,

menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur'an dan Hadits;

(b) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-

(38)

(c)Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman

E ! ; '.C '

pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits (Khon, 2010:6).

4. Pokok Bahasan Hadits Persaudaraan

Berdasarkan urutan penyampaian materi Al-Qur’an Hadits yang

terdapat pada silabus materi, maka dalam penelitian ini mengambil bab

mengenai hadits persaudaraan dengan penjabaran sebagai berikut:

a. Lafal Hadits Tentang Persaudaraan

■v

^---S c)l > (Muslim, 2003:855)

b. Menerjemahkan Hadits Tentang Persaudaraan

1) Mufradat (Arti Kata)

(39)

c. Kandungan Hadits Persaudaraan

Semua orang Islam itu bersaudara. Tidak pilih-pilih kaya atau

miskin, laki-laki, perempuan, tua, muda, besar atau kecil, berpangkat atau

tidak. Jika mereka itu semua muslim, mukmin, semuanya seperti saudara.

Orang Islam itu sangat kuat, seperti sebuah bangunan gedimg yang

kokoh dan kuat. Kita orang Islam merasa senang dan bangga. Kita punya

saudara sesama orang Islam.

Orang muslim dan mukmin kuat sebab, antara satu dengan yang

lain saling : tolong menolong, bantu membantu, berkasih sayang dan

akrab, bekerjasama, nasihat-menasihati, dan mengucapkan salam.

C. Metode Index Card Match

Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan

(Arbi, 1993:28). Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai

makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan

lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan

baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya.

1. Pengertian Index Card Match

Silberman sebagaimana diterjemahkan oleh Sarjuli, dkk. (2007:240), Index Card Match merupakan salah satu metode pembelajaran aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Metode ini membolehkan peserta didik

untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.

Aktif, menunjuk pada proses pembelajaran harus menumbuhkan suasana

(40)

mengemukakan gagasan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang

menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik (Suprijono, 2009 : x).

2. Tujuan Penerapan Index Card Match

Tujuan penerapan Index Card Match adalah untuk melakukan peninjauan terhadap suatu materi yang telah di pelajari. Materi yang telah di tinjau oleh

peserta didik mungkin disimpan lima kali lebih kuat dari materi yang tidak

ditinjau. Hal ini karena peninjauan memudahkan peserta didik untuk

mempertimbangkan informasi dan menemukan cara-cara untuk menyimpannya

dalam otaknya.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Index Card Match

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode

Index Card Match sebagai berikut:

a. Guru membuat potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada

di dalam kelas.

b. Guru membagi kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.

c. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan

dibelajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.

d. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

yang telah dibuat.

e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.

f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang

dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh

(41)

g. Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada

yang sudah menemukan, mintalah kepada mereka untuk duduk berdekatan.

Jelaskan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan

kepada teman yang lain.

h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, setiap

pasangan diminta secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh

dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut

dijawab oleh pasangannya.

i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match

Metode index card match mempunyai beberapa kelebihan, antara lain. a. dapat membantu peserta didik mengingat ulang apa yang telah dipelajari

b. dapat membantu peserta didik mengevaluasi kemajuan mereka

c. dapat membantu peserta didik aktif dan senang saat kegiatan pembelajaran

berlangsung

d. dapat membantu peserta didik belajar sekaligus bersosialisasi melalui kerja

kelompok.

Adapun kekurangan metode index card match antar lain sebagai berikut:

a. Persiapan sebelum pembelajaran lebih ekstra

b. cenderung hanya cocok untuk materi-materi yang bersifat teoritis dan

hafalan.

(42)

D. Hasil Belajar dengan Metode Index Card Match

Hasil belajar yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran

dengan metode index card match , merujuk pada pendapat Gagne yang dikutip oleh Aunurrahman (2009:47) ada lima hal antara lain:

1. Metode index card match mendorong dalam meningkatkan keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep,

prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di

sekolah.

2. Metode index card match merupakan suatu alternatif strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur

proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar,

mengingat, dan berpikir.

3. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan

kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan. Metode

index card match mendukung dalam mengungkapkan informasi secara verbal. 4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan

mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot. Metode

index card match membantu dalam meningkatkan keterampilan motorik. 5. Sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang

yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.

(43)

BAB IH

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Diskripsi Siklus I

1. Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan dalam siklus I ini dapat didiskripsikan sebagai

b erik u t:

Pertama, guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

berkaitan dengan materi cara melafalkan badits persaudaraan. Kedua,

membuat dan menyiapkan butir-butir soal yang akan digunakan untuk

mengetes kemampuan siswa diakhir pembelajaran. Langkah berikutnya

adalah mempersiapkan bahan pembelajaran yakni berupa materi cara

melafalkan hadits persaudaraan, salah satu bagian penting dalam

penyampaian materi ini adalah ditulis kedalam kartu. Sehingga guru juga

mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu. Terakhir, dalam

perencanaan ini adalah penulis mempersiapkan lembar observasi serta

menghubungi satu orang rekan sesama guru di MI Salafiyah untuk diminta

menjadi observer pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Jum ’at tanggal 7 Mei 2010 jam

pelajaran ke-1 dan 2 selama 70 menit. Fokus yang dipelajari dalam siklus I

ini adalah bagaimana siswa melafalkan dengan benar hadits persaudaraan.

(44)

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki ruangan dengan disertai rekan guru sebagai

observer. Beberapa saat kemudian salah satu siswa memimpin

membaca do’a. guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa.

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran. Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa

dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari yaitu

bahwa dengan mempelajari materi cara melafalkan hadits persaudaraan

ini maka siswa kelak akan lebih mudah untuk memahami lebih dalam

sehingga bisa mengambil hikmah yang terkandung dalam bacaan

hadits tersebut.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan pembelajaran pada tahap ini dimulai dari guru

menyampaikan materi tentang cara melafalkan hadits persaudaraan.

Guru mula-mula menuliskan hadits persaudaraan pada papan tulis dan

meminta kepada siswa untuk mencatat pada buku catatan masing-

masing. Berikutnya, guru membacakan hadits persaudaraan kemudian

meminta siswa untuk menyimak dan mendengarkan dengan seksama

agar nanti pada saat anak mendapat giliran membaca, dapat melakukan

dengan benar dan lancar. Pada saat kegiatan membaca ini, guru dengan

dibantu rekan guru sebagai observer, melihat dan mencermati

(45)

Siswa terlihat belum begitu aktif dalam mengikuti

pembelajaran, hal ini terlihat pada saat guru menulis materi pada papan

tulis, sebagian besar siswa justru ramai, kurang mengindahkan perintah

guru agar segera menyalin tulisan guru kedalam buku tulis masing-

masing.

Setelah guru memberi contoh cara melafalkan bacaan liadits

persaudaraan selesai, seluruh siswa beserta guru bersama-sama

membaca hadits tersebut yang kemudian dilanjutkan kepada tiap siswa

secara individu melafalkan hadits persaudaraan yang tadinya dibaca

bersama-sama.

Untuk lebih memantapkan kemampuan siswa dalam melafalkan

hadits persaudaraan ini, guru tidak hanya menggunakan metode

ceramah, tapi juga menggunakan metode pembelajaran Index Card Match. Adapun gambaran lebih detail dengan metode ini adalah

sebagai berikut:

Guru mula-mula membentuk kelompok dengan jumlah anggota

sebanyak 2 orang (berpasangan). Kemudian guru menyiapkan kartu

indeks, berupa potongan-potongan kertas berbentuk persegi panjang,

sebanyak 20 kartu indeks. Jumlah ini sesuai dengan jumlah siswa yang

ada di dalam kelas III.

Langkah berikutnya guru membagi kertas indeks tersebut

menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian berjumlah 10 buah kartu

(46)

jawaban. Semua kertas di kocok sehingga akan tercampur antara soal

dan jawaban kemudian setiap siswa di beri satu potongan kertas.

Setelah setiap siswa menerima potongan kertas, guru meminta

siswa bergerak mencari pasangannya, yaitu dengan mencocokkan

antara soal dan jawaban yang benar. Setelah ditemukan pasangan yang

tepat kemudian siswa secara bergantian membacakan soal berikut

dengan jawabannya dengan keras kepada teman-teman yang lain. Jadi

tugas tiap pasangan adalah bekerjasama mencocokkan soal dengan

jawaban yang sesuai kemudian mempresentasikan didepan kelas.

Seiring dengan presentasi siswa berupa pembacaan kartu, guru

memberikan poin-poin penting terkait materi yang dibacakan, yaitu

dengan membetulkan bacaan yang belum sesuai dengan ketentuannya.

Diakhir pembelajaran, setelah semua siswa membacakan

kartunya masing-masing, guru kemudian mengajak siswa 'bersama-

sama melafalkan hadits persaudaraan tersebut.

3. Observasi

Bersamaan dengan jalannya kegiatan pembelajaran, observer

melakukan kegiatan observasi. Observer mengamati situasi dan perubahan

yang terjadi, serta memperhatikan respon siswa selama pembelajaran.

4. Refleksi

Pembelajaran pada siklus I ini secara umum dapat dikatakan cukup

baik, berdasarkan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa dapat melafalkan

(47)

Namun jika ditinjau dari sisi proses pembelajaran, pengelolaan kelas oleh

guru masih kurang optimal. Hal ini terlihat saat guru menyampaikan

materi, sementara sebagian siswa ramai sendiri dan guru kurang dapat

mengkondisikan suasana kelas agar kondusif sehingga pembelajaran dapat

berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Dari sisi penggunaan waktu, dalam pembelajaran siklus I ini juga

belum berjalan secara efektif dan efisien, hal ini terlihat masih banyak

waktu yang tersita untuk persiapan, baik oleh maupun siswa. Dari refleksi

ini maka perlunya beberapa tindakan perbaikan oleh guru pada

pembelajaran di siklus berikutnya agar kekurangan-kekurangan pada

pembelajaran di siklius I menjadi berkurang atau bahkan sudah tidak

terdapat lagi.

B. Diskripsi Siklus II

1. Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan dalam siklus II ini dapat didiskripsikan sebagai

b erik u t:

Guru mula-mula membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

berkaitan dengan materi menteijemahkan hadits persaudaraan. Setelah itu

mempersiapkan bahan pembelajaran yakni menterjemahkan hadits

persaudaraan. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu.

Langkah berikutnya adalah guru menyiapkan lembar observasi yang akan

(48)

Sebagai evaluasi, guru membuat dan menyiapkan butir-butir soal yang

akan digunakan untuk mengetes kemampuan siswa diakhir pembelajaran.

2. Pelaksanaan Siklus II

Pembelajaran Siklus II ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal

14 Mei 2010 jam pelajaran ke-1 dan 2 selama 70 menit. Fokus yang

dipelajari dalam siklus II ini adalah bagaimana siswa menterjemahkan

dengan benar hadits persaudaraan. Adapun jalannya pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki ruangan dengan disertai rekan guru sebagai

observer. Beberapa saat kemudian salah satu siswa memimpin

membaca do’a. guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa.

Pada awal kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dilanjutkan guru memberi motivasi kepada siswa.

Motivasi ini berkaitan dengan manfaat dari materi yang akan

dipelajari yaitu bahwa dengan dapat menterjemahkan hadits

persaudaraan ini maka siswa akan lebih mudah untuk memahami lebih

dalam sehingga bisa mengambil hikmah yang terkandung dalamnya.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran pada tahap ini diawali oleh

guru dengan meminta siswa membuka catatan masing-masing

berkenaan dengan hadits persaudaraan kemudian mengajak siswa

(49)

Berikutnya, guru membacakan hadits persaudaraan yang

disertai dengan terjemahpya. Guru membimbing siswa secara klasikal

\

dalam menterjemahkan hadits persauuaraan dengan cara bertahap,

yakni dengan cara memotong hadits tersebut menjadi beberapa bagian.

Potongan hadits yang hanya terdiri dari satu atau dua suku kata ini

terasa lebih memudahkan siswa dalam menteijemahkannya. Setelah

siswa selesai dalam menterjemahkan potongan-potongan hadits

tersebut, barulah guru membimbing siswa untuk menterjemahkan

secara keseluruhan dengan menggabungkannya m enjadi satu.

Pada saat proses kegiatan menteijemahkan ini, guru berupaya

mengkondisikan siswa agar memusatkan perhatian dan aktif dalam

mengikuti pembelajaran.

Keaktifan siswa terlihat lebih baik jika di bandingkan dengan

pembelajaran pada siklus I. Pembelajaran dalam siklus II ini, siswa

terlihat lebih antusias dan bersemangat. Hal ini telihat dari raut wajah

mereka yang terlihat ceria dan lebih memperhatikan instruksi guru.

Pembelajaran dalam siklus II ini juga memiliki kesamaan

seperti pada pembelajaran siklus I, yakni sama-sama menerapkan

metode indeks card match, tetapi dengan fokus materi yang berbeda. Pada siklus I fokusnya cara melafalkan sedangkan pada siklus II fokus

materinya adalah menterjemahkan hadits persaudaraan.

Adapun gambaran berkaitan dengan penerapan metode ini

(50)

Gum mula-mula membentuk kelompok dengan jumlah anggota

sebanyak 2 orang (berpasangan). Kemudian guru menyiapkan kartu

indeks, berupa potongan-potongan kertas berbentuk persegi panjang,

sebanyak 20 kartu indeks. Jumlah ini sesuai dengan jumlah siswa yang

ada di dalam kelas III.

Langkah berikutnya guru membagi kertas indeks tersebut

menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian berjumlah 10 buah kartu

indeks berisi pertanyaan berupa potongan hadits, dan yang lain

berjumlah 10 buah berisi jawaban berupa terjemahan dari potongan

hadits. Semua kertas di kocok sehingga akan tercampur antara soal dan

jawaban kemudian setiap siswa di beri satu potongan kertas.

Setelah setiap siswa menerima potongan kertas, guru meminta

siswa bergerak mencari pasangannya, yaitu dengan mencocokkan

antara soal dan jawaban yang benar. Setelah ditemukan pasangan yang

tepat kemudian setiap pasangan siswa tersebut secara bergantian

membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman

yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.

Seiring dengan presentasi siswa berupa pembacaan kartu, guru

memberikan poin-poin penting terkait materi yang dibacakan, yaitu

dengan membetulkan bacaan yang belum sesuai dengan ketentuannya

dan menegaskan kembali terjemahannya.

Di akhir pembelajaran, setelah semua siswa membacakan

(51)

bersama-sama melafalkan hadits persaudaraan tersebut beserta dengan

terjemahannya.

3. Observasi

Bersamaan dengan jalannya kegiatan pembelajaran, observer

melakukan kegiatan observasi. Observer mengamati situasi dan perubahan

yang terjadi, serta memperhatikan respon siswa selama proses

pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, situasi pembelajaran pada siklus

II ini lebih baik dari pembelajaran sebelum.

Siswa terlihat sudah bisa beradaptasi dengan metode indeks card

macth, bahkan ada siswa yang meminta kepada guru agar pada

pembelajaran berikutnya menggunakan metode itu lagi. Suasana

pembelajaran beijalan baik, mayoritas siswa aktif mengikuti pembelajaran.

Akan tetapi dari sisi waktu, belum sesuai dengan rencana. Hal ini

disebabkan banyak waktu yang diperlukan siswa dalam bekerjasama

dengan pasangannya. Dalam pembelajaran ini masih terdapat siswa yang

ramai dan bahkan cenderung siswa lain walaupun jumlahnya sudah tidak

sebanyak pada pembelajaran sebelumnya.

4. Refleksi

Pembelajaran pada siklus II ini secara umum dapat dikatakan sudah

cukup baik. Namun jika ditinjau dari sisi proses pembelajaran, pengelolaan

kelas oleh guru perlu lebih dioptimalkan lagi. Agar saat guru

menyampaikan materi, semua siswa benar-benar dapat berkonsentrasi dan

(52)

Dari sisi penggunaan waktu, dalam pembelajaran siklus II ini

belum berjalan sesuai rencana tetapi melebihi rencana, hal ini terlihat

masih banyak waktu yang terpakai oleh siswa dalam bekerja kelompok

secara berpasangan. Dari refleksi ini maka perlunya beberapa tindakan

perbaikan oleh guru pada pembelajaran di siklus berikutnya agar

kekurangan-kekurangan pada pembelajaran di siklus II menjadi

berkurang atau bahkan sudah tidak terdapat lagi. Adapun perbaikan-

perbaikan yang perlu dilaksanakan guru adalah dalam hal

mengefektifkan waktu pembelajaran agar sesuai rencana dan

mengkondisikan siswa agar fokus dalam pembelajaran.

C. Diskripsi Siklus III

1. Perencanaan Siklus III

Tahap perencanaan dalam siklus III ini dapat didiskn'psikan sebagai

berikut:

Guru mula-mula membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

berkaitan dengan materi kandungan hadits persaudaraan. Setelah itu

mempersiapkan bahan pembelajaran yakni kandungan hadits

persaudaraan. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu.

Langkah berikutnya adalah guru menyiapkan lembar observasi yang akan

digunakan oleh observer untuk mengamati jalannya proses pembelajaran.

Sebagai evaluasi, guru membuat dan menyiapkan butir-butir soal yang

(53)

2. Pelaksanaan Siklus III

Pembelajaran Siklus III ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal

28 Mei 2010 jam pelajaran ke-1 dan 2 selama 70 menit. Fokus materi

pembelajarannya dalam siklus III ini adalah menjelaskan kandungan hadits

persaudaraan. Adapun jalannya pelaksanaan pembelajaran adalah :

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki ruangan dengan disertai rekan guru sebagai

observer. Beberapa saat kemudian salah satu siswa memimpin

membaca do’a. guru memberi salam dan mengabsen siswa. Pada awal

kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dilanjutkan guru memberi motivasi kepada siswa. Motivasi ini

berkaitan dengan manfaat dari materi yang akan dipelajari yaitu

bahwa dengan memahami kandungan hadits persaudaraan ini maka

siswa akan lebih mudah untuk mengambil hikmah yang terkandung

dalam Dacaan hadits tersebut dan dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran pada tahap ini diawali oleh

guru dengan meminta siswa membuka catatan masing-masing

berkenaan dengan hadits persaudaraan kemudian mengajak siswa

melafalkan bacaan dan terjemahannya secara bersama-sama.

Berikutnya, guru menuliskan beberapa macam kandungan hadits

(54)

masing-masing. Setelah proses pencatatan selesai, guru menjelaskan

kandungan hadits persaudaraan kepada siswa dengan metode ceramah

dan tanya jawab.

Di akhir pembelajaran, guru membagikan kartu indeks berupa

potongan kertas berbentuk segi empat kepada siswa. Kartu indeks yang

telah disiapkan oleh guru sebanyak 20 buah. 10 buah berisi soal

berkaitan dengan kandungan hadits persaudaraan dan 10 buah lainnya

berisi jawaban soal tersebut.

Keaktifan siswa terlihat lebih baik jika di bandingkan dengan

pembelajaran pada siklus II. Pembelajaran dalam siklus III ini, siswa

terlihat lebih antusias, aktif, bersemangat. Hal ini tercermin dari raut

wajah mereka yang ceria dan lebih memperhatikan instruksi guru.

Pembelajaran dalam siklus III ini juga memiliki kesamaan

seperti pada pembelajaran siklus II, yakni sama-sama menerapkan

metode Index Card Match tetapi dengan fokus materi yang berbeda. Pada Siklus II materinya tentang menteijemahkan sedangkan pada

siklus III ini materinya adalah menjelaskan kandungan hadits.

Adapun gambaran berkaitan dengan penerapan metode ini

adalah sebagai berikut:

Guru mula-mula membentuk kelompok dengan jumlah anggota

sebanyak 2 orang (berpasangan). Kemudian guru menyiapkan kartu

(55)

Langkah berikutnya guru membagi kertas indeks tersebut

menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian berjumlah 10 buah kartu

indeks berisi pertanyaan berkaitan dengan kandungan hadits

persaudaraan, dan yang lain berjumlah 10 buah berisi jawaban. Setelah

kartu indeks tersebut siap dibagikan kepada siswa, semua kartu indeks

di kocok sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban kemudian

setiap siswa di beri satu potongan kertas.

Langkah selanjurnya, setiap siswa menerima 1 potongan kartu

indeks. Guru kemudian meminta siswa bergerak mencari pasangannya,

yaitu dengan mencocokkan antara soal dan jawaban yang benar.

Setelah ditemukan pasangan yang tepat kemudian setiap pasangan

siswa tersebut secara bergantian membacakan soal yang diperoleh

dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjurnya soal tersebut

dijawab oleh pasangannya.

Seiring dengan presentasi siswa berupa pembacaan kartu, guru

memberikan poin-poin penting terkait materi yang dibacakan, yaitu

dengan mengulangi dan menegaskan isi kandungan yang dibaca siswa

serta meminta siswa memperhatikan dan menyimak materi yang

sedang dibaca oleh siswa yang mendapat giliran membaca.

Di akhir pembelajaran, setelah semua siswa membacakan

kartunya masing-masing, guru kemudian mengajak siswa bersama-

sama melafalkan hadits persaudaraan dan terjemahannya serta

(56)

3. Observasi

Bersamaan dengan jalannya kegiatan pembelajaran, observer

melakukan kegiatan observasi. Observer mengamati situasi dan perubahan

yang terjadi, serta memperhatikan respon siswa selama proses

pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, situasi pembelajaran pada siklus

III ini lebih baik dari pembelajaran sebelumnya.

Siswa terlihat sudah bisa beradaptasi dengan metode indeks card macth. Suasana pembelajaran berjalan baik, mayoritas siswa aktif mengikuti pembelajaran. Dari sisi waktu, sudah dapat berjalan sesuai

dengan rencana. Siswa dalam bekeijasama dengan pasangannya terlihat

penuh semangat dan ceria.

4. Refleksi

Pembelajaran pada siklus III ini secara umum dapat dikatakan sudah

cukup baik. Jika ditinjau dari sisi proses pembelajaran, pengelolaan kelas

oleh guru sudah baik. Saat guru menyampaikan materi, semua siswa sudah

dapat dikondisikan untuk berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Dari sisi penggunaan waktu, dalam pembelajaran siklus III ini telah

dapat berjalan sesuai rencana, hal ini terlihat mulai dari kegiatan

pendahuluan sampai pada kegiatan penutup, tepat memerlukan waktu 2

(57)

Dari refleksi ini terlihat bahwa guru telah berupaya seoptimal

mungkin dalam memperbaiki berbagai kekurangan yang terdapat pada

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Diskripsi Data Sebelum Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, II, dan III.

Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, II, dan III telah

dilaksanakan penilaian dalam proses pembelajaran. Hasil tes disampaikan

dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan awal

siswa agar dapat memberikan ada dan tidaknya kemajuan yang dicapai

dalam proses pembelajaran siklus I, II dan III.

Adapun hasil tes sebelum proses pembelajaran siklus I, II dan III

adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Ulangan Pra Siklus

(59)

12 Salina 70 T

mencapai KKM sebanyak 13 orang.

c. Berdasarkan perolehan nilai dari hasil tes pra siklus ini, maka guru

perlu mengevaluasi dan merefleksi diri serta berupaya mencari metode

yang tepat dalam pembelajaran agar memperoleh hasil yang lebih baik.

2. Diskripsi Siklus I

Diskripsi data hasil observasi dan hasil tes pada pembelajaran siklus I

(60)

a. Diskripsi data hasil observasi

1) Observasi terhadap guru

Observasi terhadap guru pada pembelajaran siklus 1

memperoleh skor total sebesar 107. Dari hasil ini berarti nilai

penguasaan guru dalam pembelajaran (107 x 2)/24 = 8,92. Hasil

perihitungan ini menunjukkan penguasaan guru dalam

pembelajaran sangat baik.

2) Observasi terhadap siswa

Observasi terhadap siswa pada pembelajaran siklus I

(61)

10 P 'n tang 30 BT

11 Dama Eko 45 BT

12 Salina 75 T

13 Lukman H 50 BT

14 Sariatus 70 T

15 Erwin 60 T

16 Ragil 60 T

17 Slamet 40 BT

18 Yoga 45 BT

19 Supriyanto 50 BT

20 Sababul 30 BT

Jumlah 1115 T = 1 0 , B T = 1 0

Rata-rata 55,75

KKM 60

% Tuntas 50%

Penjelasan :

1. Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes

siklus I sebesar 55,75. Nilai ini masih berada dibawah nilai KKM kelas

III sebesar 60.

2. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 orang dan yang belum

mencapai KKM sebanyak 10 orang.

3. Berdasarkan perolehan nilai dari hasil tes siklus I ini, maka guru perlu

mengevaluasi dan merefleksi diri serta berupaya melakukan perbaikan

(62)

c. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran Siklus I

1) Hal-hal yang Menghambat Proses Pembelajaran Siklus I

a) Siswa belum terbiasa melakukan proses pembelajaran dengan

metode indeks card macth maka guru perlu memberikan bimbingan intensif.

b) Perlu waktu relatif lama

2) Hal-hal yang Mendukung Proses Pembelajaran Siklus I

a) Keaktifan siswa cukup baik untuk diajak memperbaiki hasil tes

sebelumnya

b) Telah ada kesungguhan siswa untuk memperoleh hasil belajar

yang lebih baik

3. Diskripsi Siklus II

a. Hasil Observasi

1) Observasi terhadap guru

Observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran siklus II

mendapatkan skor kemampuan beijumlah 116. Dengan skor ini

berarti kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran

adalah (116x2)/24 = 9,67. Nilai perhitungan ini menunjukkan

bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II

adalah amat baik.

2) Observasi terhadap siswa

Observasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran siklus

(63)

(32x2)/7 = 9,14. Berdasarkan nilai ini berarti tingkat keaktifan

siswa dikategorikan sangat baik,

b. Hasil Belajar S i iV lus II

Tabel 3. Hasil Tes Siklus II

(64)

KKM

60 % Tuntas

75

Penjelasan :

1. Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil

tes siklus II sebesar 69,75. Nilai ini telah berada diatas nilai KKM

kelas III sebesar 60.

2. Siswa yang telah mencapai nilai KKM sebanyak 15 orang atau 75 %.

3. Siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 5 orang atau 25 %.

4. Meskipun sebagian besar siswa telah mencapai KKM akan tetapi

karena prosentase tuntas baru sama dengan 75% maka perlu diadakan

perbaikan pada pembelajaran siklus berikutnya.

c. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran Siklus II

1) Hal-hal yang Menghambat Proses Pembelajaran Siklus II

a) Sebagian siswa kurang bisa mendengarkan presentasi temannya

tapi justru ramai sendiri.

b) Perlu bimbingan kepada siswa dan pengkondisian suasana agar

proses pembelajaran terarah dan tepat sasaran.

2) Hal-hal yang Mendukung Proses Pembelajaran Siklus II

a) Keaktifan siswa semakin baik untuk diajak memperbaiki hasil tes

seb elu m n ya

b) Telah ada peningkatan hasil belajar dibandingkan dari siklus

Gambar

Tabel 1 : Ulangan Pra Siklus..............................................................................42
Tabel 1. Ulangan Pra Siklus
Tabel 2. Ulangan Siklus I
Tabel 3. Hasil Tes Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Penerimaan Pajak Hiburan mempunyai pengaruh atau kontribusi penerimaan Pajak Hiburan sebesar 0,38 atau 12,68% yang berarti bahwa

Catat senua data pada tiap iterasi, yakni data L2, L3 dan nilai fungsinya (digunakan pada langkah 6 untuk menunjukkan jalannya optimisasi dari tebakan awal hingga tercapai

Selain dilakukan uji pakar media dan uji pakar materi. Maka dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket untuk mengetahui respon dari guru dan siswa

The Company engaged Brueckner to manufacture its new state-of-the-art Biaxially Oriented Polyester (BOPET) production line with annual capacity of approximately 20,000 tonnes..

[r]

:19) anak usia dini atau anak prasekolah yaitu mereka yang berusia antara.. 3-6 tahun.mereka biasanya mengikuti mengikuti program

Dengan visi “Prima dalam Pelayanan Perizinan”, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sistem terpadu satu pintu (One Stop Services)

dari penelitian yang sesuai dengan hipotesis, dimana variabel sebelum.. mengunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw (X 1 )