• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR(BBL), NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA(KB) PADA NY TW UMUR 31 TAHUN G3P2A0 DI BPM SURWENI SUMPIUH BANYUMAS - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR(BBL), NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA(KB) PADA NY TW UMUR 31 TAHUN G3P2A0 DI BPM SURWENI SUMPIUH BANYUMAS - repository perpustakaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan (Prawirohardjo, 2010; h. 3). Ilmu kebidanan menjadi dasar usaha-usaha yang dalam bahasa Inggris dinamakan maternity care. Menurut definisi WHO Expert Commitee on Maternity Care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on the Midwife in Maternity Care, tujuan Maternity Care atau Pelayanan Kebidanan ialah menjamin, agar setiap wanita hamil dan wanita menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik (Prawirohardjo, 2010; h. 3).

Kemampuan pelayananan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan (Departemen Kesehatan, 2014).

(2)

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mengalami penurunan yaitu dari sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002) menjadi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007), dan terakhir menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun proporsinya telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan sedangkan HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Buku Profil Provinsi Jawa Tengah tahun 2012).Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup (Buku Profil Jawa Tengah tahun 2012).

(3)

Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup, mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi di wilayah puskesmas I sumpiuh ada 4 kematian bayi (Profil kesehatan Kabupaten Banyumas 2014).

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematianbayi (0-11bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah (Buku profil kesehatan provinsi jawa tengah, 2012).

(4)

dengan kinerja rendah, persalinan 2 bidan, pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan BABINSA (Badan Pembinaan Desa), peningkatan pemberdayaan masyarakat dengan optimalisasi FKD, peningkatan program KB serta reward dan panishmen (Profil Dinas Kesehatan Banyumas, 2014).

Peran bidan dalam menurunkan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif. Asuhan komprehensif merupakan asuhan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Selain memberikan asuhan komprehensif juga harus meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam penanganan dan pemberian pelayanan kesehatan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (Varney, 2007; h. 24).

Berdasarkan data dari latar belakang diatas penulis sangat tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan perencanaan Keluarga Berencana (KB) pada Ny TW umur 31 tahun umur kehamilan 12 minggu 6 hari, yang sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan di Wilayah kerja Puskesmas Sumpiuh tahun 2016. Harapan dengan dibuatnya proposal ini sebagai bahan evaluasi mengenai ilmu yang sudah didapatkan dari asuhan yang telah diberikan.

B. Rumusan masalah

(5)

G3P2A0 umur kehamilan 12 minggu 6 hari di BPM Surweni Sumpiuh Banyumas?”

C. Tujuan

1. Umum

Melakukan dan memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan secara komperehensif sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KBsesuai dengan alur pikir manajemen kebidanan varney dan pendokumentasian dengan menggunakan SOAP. 2. Tujuan Khusus

a. Melakukan asuhan kebidanan kehamilan dengan menggunakan alur pikir kebidanan varney dengan melakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa untuk konsultan atau dikolaborasikan dengan tim kesehatan lain, merencanakan asuhan kebidanan, melakukan asuhan yang direncanakan, dan mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan pada masa kehamilan trimester I sampai trimester III. b. Melakukkan asuhan kebidanan pada persalinan dengan melakukan

(6)

c. Melakukkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan melakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera, merencanakan asuhan kebidanan, melakukan rencana asuhan kebidanan, dan mengevaluasi asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir dengan pendokumentasian SOAP.

d. Melakukkan asuhan kebidanan kebidanan pada masa nifas dengan melakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindakan segerasecara mandiri konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga kesehatan lain, merencanakan asuhan kebidanan, melakukan rencana asuhan yang direncanakan, mengevaluasi asuhan yang diberikan pada masa nifas dengan pendokumentasian SOAP.

(7)

D. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dari laporan studi kasus ini untuk melakukanAsuhan KebidananKomprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan kelurga berencana pada Ny TW umur 31 tahun G3P2A0 umur kehamilan 12 minggu 6 hari di BPM Surweni Sumpiuh Banyumas.

1. Sasaran

Sasaran pada kasus ini yaitu pada Ny TW G3P2A0 umur 31 tahun 2. Tempat

Pengambilan kasus dilakukan di bidan praktek mandiri Ny Surweni Ketanda Sumpiuh Banyumas dan kunjungan rumah ke rumah klien. 3. Waktu

a. Penyusunan proposal dari bulan Agustus 2015

b. Pengambilan kasus dilakukan dari bulan Agustus 2015

c. Penyusunan karya tulis ilmiah dilakukan pada bulan agustus 2015 sampai juli 2016.

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

(8)

Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan yang bermutu dan berkualitas.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

b. Bagi Lahan Praktik (Puskesmas)

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara komprehensif dan untuk tenaga kesehatan dapat memberikan ilmu yang dimiliki serta bersedia membimbing kepada mahasiswa tentang cara memberikan asuhan yang berkualitas.

c. Bagi Klien

Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebid

F. Metode Pemerolehan Data

1. Data primer a. Wawancara

(9)

untuk mengumpulkan data diantaranya wawancara mendalam dan wawancara terarah (Hidayat, 2014; h. 90).

b. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan fisik

Menurut Ambarwati (2011; h.119) melakukaan pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB. Dalam pemeriksaan fisik diperlukan empat unsur dasar yang digunakan diantaranya:

2) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien (Ambarwati, 2011; h. 119).

3) Palpasi

Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan (Ambarwati, 2011; h.120).

4) Perkusi

Perkusi adalah tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran/gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh yang diperiksa (Ambarwati, 2011; h.121).

5) Auskultasi

(10)

6) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu antara lain seperti pemeriksaan HB, pemeriksaan protein urine, pemeriksaan urine reduksi

2. Data sekunder

Data diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal dan lain-lain

a. Observasi

Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden peneliti untuk mencarai perubahan atau hal-hal yang diteliti (Hidayat, 2014; h.90).

b. Pengumpulan data

Data yang diperoleh dari buku KIA, rekam medis, Patograf.

G. Sistematika penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori

Pada bab ini menguraikan teori mengenai kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.

B. Tinjauan teori asuhan kebidanan

(11)

pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, menyusun rencana tindakan, pelaksanaan dan evaluasi.

C. Landasan hukum kewenangan bidan

Aspek hukum berisi landasan hukum baik undang-undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai dengan kasus.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Pada bab III ini menguraikan tentang pengkajian yang terdiri dari pengkajian subyektif, obyektif, assesment, perencanaan asuhan menyeluruh, pelaksanaan dan evaluasi, serta uraian data perkembangan dari pasien.

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang perbandingan antara teori dengan kenyataan pada kasus asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah manajemen kebidanan.

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan

(12)

B. Saran

Berupa masukan berdasarkan hasil pembahasan yangditunjukan pada pihak-pihak yang bersangkutan. DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bermanfaat bagi PT.SIP karena dalam penelitian ini PT.SIP dapat mengetahui tentang bagaimana penyusunan Marketing Plan yang sesuai untuk memasarkan Produk Panel

Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Guru Bimbingan dan Konseling

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

Diagram Alir Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Alat – Alat yang Digunakan, Jumlah Unit, dan Kapasitas Masing - Masing Alat………... Diagram Alir Proses Beserta Neraca

Modul ini berguna untuk membuat atau melihat kembali slip gaji untuk tanggal 1. User akan memasukkan bulan dan tahun slip gaji. Sistem akan mengecek apakah gaji untuk bulan dan

Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mencari faktor-faktor yang membedakan antara pengguna layanan jasa pengiriman pos komersial PT Pos Indonesia (Persero) yang

Knowledge management merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat

Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Pendahuluan Dengan Berbagai Konsentrasi Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu ... Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Utama