• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Partisipasi - UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KEBASEN MELALUI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Partisipasi - UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KEBASEN MELALUI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH - repository perpustakaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Partisipasi

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang

berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Adapun konsep partisipasi menurut Ensiklopedi pendidikan adalah sebagai berikut: Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan.

Menurut Tjokowinoto (dalam Suryosubroto, 2002:293), partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut.

(2)

karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam pembelajaran.

Pembelajaran partisipasi sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Indikator pembelajaran partisipasi menurut Knowles (dalam Mulyasa, 2006:241) adalah: (1) adanya keterlibatan emosional dan mental siswa, (2) adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan, (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan siswa.

Menurut Sukidin (2010:154) pembelajaran partisipasi juga dapat di kelompokan menjadi dua yaitu partisipasi kontributif dan partisipasi inisiatif. Partisipasi kontributif meliputi keberanian menyampaikan pertanyaan, pendapat, usul, sanggahan, atau jawaban dan partisipasi mengikuti pelajaran dengan baik. Sedangkan partisipasi inisiatif yaitu inisiatif secara spontan dalam mengerjakan tugas mandiri, inisiatif minta ulangan formatif, inisiatif mempelajari dan mengerjakan materi pelajaran yang belum dan akan diajarkan serta inisiatif membuat catatan ringkasan.

(3)

Menurut Abimanyu (dalam Sukidin, 2010:153) mengukapkan bahwa ada tiga faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, yakni (1) siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, (2) siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain, dan (3) siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. Tapi tidak sepenuhnya kesalahan dari siswa, guru juga berperan dalam peningkatan partisipasi siswa. guru harus lebih tahu kondisi siswa, bagaimana meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga partisipasi siswa juga meningkat.

Menurut Mulyasa (2006:242) pembelajaran partisipasi dapat dikembangkan dengan prosedur sebagai berikut: (1) Menciptakan suasana yang mendorong siswa siap belajar. (2) Membantu siswa menyusun kelompok, agar dapat saling belajar dan membelajarkan. (3) Membantu siswa untuk mendiagnosis dan menemukan kebutuhan belajarnya. (4) Membantu siswa untuk menyusun tujuan belajar. (5) Membantu siswa merancang pola-pola pengalaman belajar. (6) Membantu siswa melakukan kegiatan belajar. (7) Membantu siswa melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil belajar.

(4)

keterlibatannya. Yang ditunjukkan dengan beberapa indikator partisipasi yaitu (1) adanya keterlibatan emosional dan mental siswa, (2) adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan, (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan siswa. Dari ketiga indikator tersebut, digambarkan melalui sikap siswa sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Partisipasi

b. Bertanya kepada guru atau siswa lain tentang materi yang belum dipahami

c. Mempersiapkan semua peralatan belajar sebelum proses belajar mengajar berlangsung b. Menjawab pertanyaan guru atau teman c. Maju mengerjakan soal di depan kelas d.Antusias dalam mengikuti kegiatan diskusi 3. Dalam kegiatan

belajar terdapat hal yang menguntungkan siswa

a. Menyimpulkan kegiatan belajar baik secara individu maupun kelompok

b. Inisiatif membuat catatan ringkasan

c. Mampu menyelesaikan masalah sesuai prosedur

d. Mampu berdiskusi dan berkomunikasi dengan baik selama proses belajar

B. Pengertian Prestasi Belajar

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menanmpakan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar.

(5)

dapat dinyatakan dengan nilai atau angka untuk memperoleh hasil dari proses belajar.

Menurut Syah (2011) pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.

Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam belajarnya yang menunjukan ukuran kecakapan siswa dalam bentuk nilai atau angka dalam jangka waktu tertentu.

C. Pengertian Matematika

Menurut Russel (dalam Uno 2011:129) mendefinisikan bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal. Arah yang dikenal tersusun baik (konstruktif) secara bertahap menuju arah yang rumit (kompleks), dari bilangan bulat ke bilangan pecahan, bilangan real ke bilangan kompleks, dari penjumlahan dan perkalian ke diferensial dan integral, dan menuju matematika yang lebih tinggi.

(6)

Menurut pendapat Hamzah (2011:129), matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri, dan anlalisis.

Dari berbagai pandangan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa matematika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan suatu pembelajaran yang dimulai dari hal yang sederhana menuju ke hal yang rumit dan merupakan sarana atau tempat untuk menanamkan kebiasaan menalar dalam pikiran, sehingga matematika melatih dan mendisiplinkan pikiran siswa.

Dengan demikian prestasi belajar matematika adalah hasil usahan bekerja atau belajar matematika yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Nilai-nilai tersebut berbentuk jumlah nilai raport atau tes nilai sumatif.

D. Pembelajaran Index Card Match

(7)

Menurut Silberman (2006) pembelajaran Index Card Match adalah pembelajaran kooperatif yang merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini mungkin siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya.

Langkah-langkah pembelajarnya adalah:

1) Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan sesuai dengan materi yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan tersebut dengan jumlah yang sama dengan setengah dari jumlah siswa.

2) Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu.

3) Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk.

4) Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapat kartu jawaban.

5) Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama. (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada dikartu mereka.) 6) Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap

(8)

7) Diakhiri proses pembelajaran dengan membuat kesimpulan.

Menurut Zaini (2008:67) pembelajaran Index Card Match adalah pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa diajarkan dengan pembelajran ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas siswa sudah memiliki bekal pengetahuan.

Menurut Lie (2010) kelebihan dan kekurangan pembelajaran Index Card Match adalah:

Kelebihan pembelajaran Index Card Match 1) Meningkatkan partisipasi anak 2) Cocok untuk tugas sederhana

3) Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing pasangan atau anggota kelompok

4) Interaksi lebih mudah dan lebih cepat dalam membentuk kelompok 5) Proses belajar lebih menyenangkan karena menggunakan permainan

dalam pembelajaran yaitu menggunakan kartu Index Card Match. Kelemahan pembelajaran Index Crad Match

1) Banyak kelompok yang melapor perlu dimonitor

(9)

4) Membutuhkan persiapan yang matang dalam menyusun instrumen pembelajaran Index Card Match (membuat kartu soal dan kartu jawaban).

Dari definisi dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Index Card Match adalah sebuah pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar dengan aktif dengan tujuan mereka memiliki jiwa kemandirian dalam belajar dan mengembangkan kreatifitas mereka.

E. Pokok Bahasan

Pokok bahasan yang akan digunakan peneliti untuk penelitian ini adalah: a. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya

1) Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya

2) Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudut-sudutnya 3) Menentukan jumlah sudut-sudut dalam segitiga

4) Menentukan hubungan panjang sisi dengan besar sudut pada segitiga b. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang

1) Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat persegi panjang, persegi dan jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya

(10)

c. Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakanya dalam pemecahan masalah

1) Menghitung rumus keliling dan luas bangun segitiga

2) Menghitung rumus keliling dan luas persegi panjang, persegi dan jajar genjang

F. Kerangka Pikir

Partisipasi siswa berhubungan erat dengan prestasi belajar siswa. untuk mencapai prestasi belajar yang optimal diperlukan partisipasi siswa dalam proses pembelajarnya. Namun pada kenyataannya, partisipasi di kelas VII C masih rendah, hal itu terbukti pada hasil wawancara dan observasi kelas yang dilakuakan oleh peneliti. Kurangnya kesedian siswa dalam Indikator partisipasi belajar matematika :

1. Adanya keterlibatan emosional dan mental siswa,

2. Adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan, 3. Dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan siswa

Berdasar hasil observasi dan wawancara bahwa indikator di atas masih dinyatakan rendah

Diberikan tindakan melalui pembelajaran Index Card Match. Adapun tahap-tahapnya : 1. Guru menyampaikan materi, kegiatan ini melatih siswa dalam kontribusinya untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2. Menyiapkan dan membagikan kartu soal dan jawaban sejumlah siswa di kelas 3. Sisiwa berdiskusi untuk menyelesaikan sesuai dengan kartu yang diperoleh, kegiatan

ini melatih siswa dalam keterlibatanya baik mental dan emosinya.

4. Siswa berpencar mencari pasangannya sesuai dengan soal dan jawaban yang benar. 5. Presentasi soal dan jawaban, kegiatan ini melatih siswa dalam keterlibatan emosional

dan mental serta kontribusinya dalam mencapai tujuan pembelajaran

6. Siswa bersama-sama menyimpulkan yang telah dipelajari, kegiatan ini dapat menguntungkan siswa karena ada penarikan kesimpulan terhadap proses belajarnya

(11)

keterlibatan emosional dan mental terhadap proses belajarnya, tidak adanya kontribusi siswa yang baik dalam pencapaian tujuan pembelajarnya, dan inisiatif belajar siswa kurang. Hal tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa juga rendah. Untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa, diperlukan pembelajaran yang sesuai. Dalam hal ini pembelajaran Index Card Match merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik karena

pembelajaran ini berpusat pada siswa, dalam artian siswa terlibat secara langsung dalam pengimplementasian ICM (Index Card Match). Dalam ICM ada kegiatan diskusi kelompok, kemudian ada kegiatan mempresentasikan soal kepada kelompok lain dan saling menanggapi presentasi dari kelompok lain, jadi kegiatan tersebut dapat meningkatkan keterlibatanya baik mental dan emosional siswa, sehingga partisipasi dapat meningkat. Sesuai yang diungkapkan Mulyasa (2006) bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam pembelajarnya. Partisipasi meningkat maka prestasi mereka juga dapat ditingkatkan. Dengan demikian, diharapkan bahwa partisipasi dan prestasi belajar siswa dapat meningkat melalui penggunaan Index Card Match di dalam pembelajarn matematika.

G. Hipotesis Tindakan

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Partisipasi

Referensi

Dokumen terkait

Pertemuan keenam direncanakan untuk mengajar mata pelajaran Komunikasi Data dengan materi Pembuatan Kabel LAN untuk Komunikasi Data dengan satu kompetensi

Hasil dari penelitian ini adalah: (1) koefisien reaktivitas (keff) dari variasi konsentrasi uranium yang diperoleh dari proses running, (2) Produksi Mo-99 yang diperoleh

peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti. 203) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, bisa

[1] R ´ EDEI L., Die neue Theorie der endlichen Abelschen Gruppen und Verallgemeinerung des Hauptsatzes von Haj´os,

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif rni Uruversitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihrrrediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

Menyadari pentingnya pengaruh pemberian upah insentif dan Jaminan Sosial terhadap peningkatan produktivitas kerja, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

The last, Masningrum Innayatullah Anggrahini (2011) entitled “Conflicts of Faith and Science in Ron Howard’s Angels and Demons Movie (2009): A Sociological Approach” this

Thanks for blessing me in finishing my research paper entitled “Sara Tancredi’s Oppressions in the Prison in The Final Break (2009) by Brad Turner and Kevin Hooks: A