• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor : 29/Pid.Sus-Anak/2016/PT.MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang mengadili perkara pidana Anak dalam Peradilan Tingkat Banding, menjatuhkan putusan dalam perkara Anak:

Anak Bermasalah Hukum tersebut ditahan dalam Rumah Tahanan Negara berdasarkan Penetapan Penahanan oleh:

1. Penuntut Umum, sejak tanggal 21 Juli 2016 s/d tanggal 25 Juli 2016;

2. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 26 Juli 2016 s/d tanggal 30 Juli 2016;

3. Hakim Pengadilan Negeri Medan : sejak tanggal 27 Juli 2016 s/d tanggal 06 Agustus 2016;

4. Perpanjangan ole Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan : sejak tanggal 07 Agustus s/d tanggal 21 Agustus 2016;

5. Hakim Pengadilan Tinggi Medan : sejak tanggal 18 Agustus 2016 s/d tanggal 27 Agustus 2016;

Nama lengkap : Terdakwa

Tempat lahir : Medan

Umur/tanggal lahir : 17 Tahun / 12 Desember 1997 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Multatuli Lingkungan III No. 28, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar SMA Yayasan Pembangunan Kejuruan

Pendidikan : SMA

(2)

2 6. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 28

Agustus 2016 s/d tanggal 11 September 2016;

Dalam perkara a quo Anak didampingi Penasihat Hukum : Drs H. Muhammad Amri, SH. dan Eli Purnama, SH. berdasarkan Penetapan No. 37/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Mdn tanggal 27 Juli 2016;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Nomor : 29/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN tanggal 05 September 2016 tentang Penunjukan Hakim Anak Untuk mengadili perkara ini;

Telah membaca salinan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 37/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Mdn, tanggal 11 Agustus 2016 dan berkas perkara serta surat-surat yang bersangkutan;

Membaca surat dakwaan yang diajukan Penuntut Umum terhadap ABH Aldo Ritwanda, No. Reg. Perkara : PDM-116133/TPUL///Mdn/07/2016.- yang berbunyi sebagai berikut:

Primer:

Bahwa Terdakwa dan Saksi 1 (dalam perkara terpisah) pada hari Sabtu tanggal 05 Desember 2015 sekitar jam 11.00 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam bulan Desember tahun 2015, bertempat Jln. Ir.Juanda Medan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, tanpa hak atau melawan hukum bermufakat memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman jenis Shabu-shabu;

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Pada waktu dan tempat diatas, saksi 2, saksi 3, saksi 4, saksi 5 mendapat informasi dari masyarakat sering terjadinya transaksi penjualan dan penyalahgunaan Narkotika, kemudian para saksi melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan terhadap saksi 1 yang sedang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy B 6443 PSN, ketika dilakukan penangkapan saksi 1 sedang membonceng terdakwa, ketika dilakukan penangkapan ditemukan digenggaman tangan kiri terdakwa 1(satu) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu, yang diakui

(3)

3 oleh terdakwa dan saksi 1 (dalam perkara terpisah) berasal dari seeorang perempuan yang tidak dikenal di Jalan Mangkubumi, dibeli sebesar Rp.50.000.- (lima puluh ribu rupiah), uang pembelian tersebut berasal dari uang terdakwa sebanyak Rp.25.000.- (dua puluh lima ribu rupiah) dan uang saksi 1 (dalam perkara terpisah) sebesar Rp.25.000.- (dua puluh lima ribu rupiah), shabu-shabu dibeli oleh terdakwa dan saksi 1 (dalam perkara terpisah), untuk dipakai bersama dengan cara membeli 1(satu) aqua gelas dan melubanginya dengan dua pipet yang salah satu pipet dimasukkan pipet kaca, shabu-shabu tersebut dimasukkan ke dalam pipet kaca, kemudian membakar pipet kaca yang berisi shabu-shabu hingga mengeluarkan, kemudian para terdakwa beserta barang bukti dibawa ke POLRES KOTA MEDAN untuk diproses lebih lanjut;

Bahwa terdakwa memiliki Narkotika jenis shabu-shabu tidak ada memiliki izin dari yang berhak dan bukan untuk tujuan ilmu pengetahuan;

Bahwa berdasarkan hasil penimbangan Perum Pegadaian MEDAN yang termuat dalam Berita Acara Penimbangan Nomor : 329/01.37.00/2015.- tanggal 26 November 2015, ditandatangani oleh NURMAYA SITUMORANG selaku Pemimpin UPC Cabang Medan, diketahui bahwa telah dilakukan penimbangan terhadap 1 (satu) plastic klip berisi Shabu dengan berat bersih 0,06 (nol koma nol enam) gram

Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cabang Medan yang dituangkan dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab. : 11552/ NNF/ 2015.- yang diperiksa oleh ZULNI ERMA dan DELIANA NAIBORHU, S.si, Apt. dan diketahui oleh Kepala Laboratorium Forensik Cab. Medan Dra. MELTA TARIGAN, M.Si. bahwa barang bukti Terdakwa (dalam perkara terpisah), milik terdakwa saksi 1 dan Terdakwa telah dilakukan analisis secara kimia forensic terhadap barang bukti dengan hasil sebagai berikut:

Kesimpulan :

Dari hasil analisis tersebut pada Bab III, bahwa barang bukti yang dianilisis milik terdakwa atas nama saksi 1 dan Terdakwa adalah positif Metamfetamina

dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 132 Jo. Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

Subsider :

Bahwa terdakwa dan saksi 1 (dalam perkara terpisah) pada hari Sabtu tanggal 05 Desember 2015 sekitar jam 11.00 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain masih dalam bulan Desember tahun 2015, bertempat Jln. Ir.Juanda

(4)

4 Medan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, setiap penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri secara bersama sama;

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Pada waktu dan tempat diatas, saksi 2, saksi 3, saksi 4, saksi 5 mendapat informasi dari masyarakat sering terjadinya transaksi penjualan dan penyalahgunaan Narkotika, kemudian para saksi melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan terhadap saksi 1 yang sedang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy B 6443 PSN, ketika dilakukan penangkapan Saksi 1 sedang membonceng terdakwa, ketika dilakukan penangkapan ditemukan digenggaman tangan kiri terdakwa 1(satu) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu, yang diakui oleh terdakwa dan Saksi 1 (dalam perkara terpisah), berasal dari seeorang perempuan yang tidak dikenal di Jalan Mangkubumi dibeli sebesar Rp.50.000.-(lima puluh ribu rupiah), uang pembelian tersebut berasal dari uang terdakwa sebanyak Rp.25.000.- (dua puluh lima ribu rupiah) dan uang Saksi 1 (dalam perkara terpisah) sebesar Rp.25.000.-(dua puluh lima ribu rupiah), shabu-shabu dibeli oleh terdakwa dan Saksi 1 (dalam perkara terpisah), untuk dipakai bersama dengan cara membeli 1(satu) aqua gelas dan melubanginya dengan dua pipet yang salah satu pipet dimasukkan pipet kaca, shabu-shabu tersebut dimasukkan ke dalam pipet kaca, kemudian membakar pipet kaca yang berisi shabu-shabu hingga mengeluarkan, kemudian para terdakwa beserta barang bukti dibawa ke POLRES KOTA MEDAN untuk diproses lebih lanjut;

Bahwa terdakwa memiliki Narkotika jenis shabu-shabu tidak ada memiliki izin dari yang berhak dan bukan untuk tujuan ilmu pengetahuan;

Bahwa berdasarkan hasil penimbangan Perum Pegadaian MEDAN yang termuat dalam Berita Acara Penimbangan Nomor : 329/01.37.00/2015.- tanggal 26 November 2015 ditandatangani oleh NURMAYA SITUMORANG selaku Pemimpin UPC Cabang Medan, diketahui bahwa telah dilakukan penimbangan terhadap 1 (satu) plastic klip berisi Shabu dengan berat bersih 0,06 (nol koma nol enam)gram

Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cabang Medan yang dituangkan dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika, No. Lab. : 11552/ NNF/ 2015.- yang diperiksa oleh ZULNI ERMA dan DELIANA NAIBORHU, S.si,Apt. dan diketahui oleh Kepala Laboratorium Forensik Cab. Medan Dra.MELTA TARIGAN, M.Si., bahwa barang bukti ALDO RITWANDA (dalam perkara terpisah), milik terdakwa dan Saksi 1, telah dilakukan analisis secara kimia forensic terhadap barang bukti dengan hasil sebagai berikut:

Kesimpulan :

(5)

5 Dari hasil analisis tersebut pada Bab III, bahwa barang bukti yang dianilisis milik tersangka atas nama Saksi dan Terdakwa adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cabang Medan yang dituangkan dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab. : 11553/ NNF/ 2015 yang diperiksa oleh ZULNI ERMA dan DELIANA NAIBORHU, S.Si, Apt. dan diketahui oleh Kepala Laboratorium Forensik Cab. Medan Dra. MELTA TARIGAN, M.Si. bahwa A. 1(satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine milik terdakwa dan B. 1 (satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine milik terdakwa Saksi 1 telah dilakukan analisis secara kimia forensic terhadap barang bukti dengan hasil sebagai berikut:

Kesimpulan :

Dari hasil analisis tersebut pada Bab III, bahwa barang bukti yang dianilisis milik terdakwa atas nama terdakwa Saksi 1 dan Terdakwa adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I

UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 55 ayat(1) ke-1 KUHP;

Membaca Tuntutan Pidana No. Reg.Perkara : PDM-1163TPUL/ /Mdn/07/2016.- tanggal 09 Agustus 2016, yang menuntut agar ABH dijatuhi pidana sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ tanpa hak atau melawan hukum bermufakat memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 132 ayat (1) Jo Pasal 112 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama : 4(empat) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan;

3. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan; 4. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 (satu plastic klip berisi shabu dengan berat bersih 0,06 (nol koma nol enam) gram dirampas untuk dimusnahkan;

(6)

6 - 1(satu) unit Sepeda motor Honda Scoopy B 6443 PSN. Dikembalikan

kepada terdakwa Saksi 1;

5. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

Membaca Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 37/Pid.Sus-Anak/2016/PN.Md.- tanggal 11 Agustus 2016, yang amarnya sebagai berikut:

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Anak ALDO RITWANDA yang identitasnya tersebut diatas

telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Percobaan atau Permufakatan jahat Tanpa Hak atau melawan hukum Memiliki Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Bukan Tanaman jenis sabu-sabu “;

2. Menjatuhkan pidana kepada Anak Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun di LPKA Medan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Anak Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Anak Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu plastic klip berisi shabu dengan berat bersih 0,06 (nol koma nol enam) gram dirampas untuk dimusnahkan

- 1(satu) unit Sepeda motor Honda Scoopy B 6443 PSN. Dikembalikan kepada terdakwa Saksi 1.

6. Membebankan biaya perkara kepada Anak sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah membaca:

- Akta Permohonan Banding Nomor : 134/ Akta.Pid /2016/PN-Mdn.- yang diperbuat dan ditanda tangani oleh : TAVIP DWIYATMIKO, SH.MH., Panitera pada Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa pada tanggal 18 Agustus 2016, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan tersebut diatas, permintaan banding mana telah diberitahukan dengan sempurna kepada Terdakwa, pada tanggal 19 Agustus 2016;

- Surat Pemberitahuan Untuk Mempelajari Berkas Perkara, bertanggal 19 Agustus 2016, Nomor : W2.U5/ 14.523 /HK.01.IX/2014.- yang menerangkan

(7)

7 bahwa kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa telah diberitahukan akan haknya untuk mempelajari berkas perkara dikepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, terhitung mulai tanggal 02 September 2016 s/d tanggal 08 September 2016;

Menimbang bahwa, Pengadilan Tinggi setelah memeriksa Akta Permohonan Banding Penuntut Umum tanggal 18 Agustus 2016, berpendapat bahwa permohonan banding Penuntut Umum masih dalam tenggang waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 233 ayat (2) KUHAP dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang bahwa Penuntut Umum meskipun menyatakan banding tetapi tidak menyampaikan Memori Banding;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 37/ Pid.Sus-Anak /2016/PN.Mdn.- tanggal 11 Agustus 2016, Berita Acara Sidang dan Berita Acara Penyidikan serta Laporan Penelitian Kemasyarakatan, Pengadilan Tinggi Medan berpendapat sebagai berikut ,

Menimbang bahwa, ABH Terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan primair melakukan tindak pidana dalam Pasal 132 jo. Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika; yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Setiap Orang;

2. Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika;

3. Narkotika golongan I bukan tanaman;

4. Percobaan atau Permufakatan Jahat Untuk Melakukan Tindak Pidana Narkotika ,

Ad.1. Unsur Setiap Orang.

Menimbang, bahwa pengertian unsur “SETIAP ORANG“, sebagai subjek hukum bisa orang perorangan ataupun badan hukum sebagai pendukung hak dan

(8)

8 kewajiban; yang mana jika unsur tindak pidana yang didakwakan kepadanya terpenuhi maka akan dimintakan pertanggung jawaban pidana;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menghadapkan seorang Anak bernama Terdakwa, umur 17 tahun dengan identitas sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa dan surat-surat bukti lainnya bahwa ABH Terdakwa sebagai pelaku / subyek hukum yang telah didakwa melakukan tindak pidana; Dengan demikian unsur setiap orang, telah terpenuhi;

Ad.2. Unsur Tanpa Hak atau Melawan Hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “ tanpa hak “ adalah tanpa kewenangan yang artinya perbuatan yang dilakukan Anak pelaku tersebut adalah tanpa dilindungi dengan surat izin dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Pejabat/Instansi yang berwenang lainnya. Sedangkan izin dimaksud merupakan kewajiban yang ditentukan oleh Undang-Undang , sehingga Anak tidak berhak atau tidak berwenang ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “ melawan hukum “ adalah bertentangan dengan hukum atau Undang, artinya hukum atau Undang-Undang melarang untuk melakukan perbuatan tersebut atau perbuatan yang dilakukan Anak tersebut bertentangan dengan kewajiban hukumnya yang dalam hukum pidana dengan istilah Wederrechtelijkheid;

Menimbang, bahwa unsur ini adalah bersifat alternatif, yang berarti apabila salah satu sub unsur telah terpenuhi dari perbuatan yang dilakukan anak, maka anak telah dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam Dakwaan Primair;

Menimbang, bahwa Pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan : bahwa Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan layanan kesehatan dan dalam jumlah yang terbatas dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk regensia laboratorium setelah mendapat persetujuan Menteri atas Rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

(9)

9 Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 ditegaskan pula, bahwa Narkotika Golongan I dilarang diproduksi dan atau digunakan dalam proses produksi, kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pengawasan yang ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sedangkan dalam Pasal 39 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 diatur pula, bahwa Narkotika hanya dapat disalurkan oleh industri farmasi, pedagang besar farmasi dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah dan untuk itu wajib memiliki izin khusus penyaluran dari Menteri;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan ABH Terdakwa dan barang bukti diperoleh fakta hukum sebagai berikut:

 Bahwa pada hari Sabtu tanggal 05 Desember 2015 sekitar jam 11.00 Wib, ABH Terdakwa dan Saksi 1 ditangkap oleh para saksi petugas dari kepolisian, di Jalan Ir. Juanda Medan;

 Bahwa ABH Terdakwa bersama dengan Saksi 1 membeli sabu-sabu;

 Bahwa ketika dilakukan penangkapan, ABH Terdakwa sedang berada diatas kenderaan sepeda motor Honda Scoopy B 6443PSN milik Terdakwa dengan posisi ABH Terdakwa duduk dibelakang, sedangkan saksi 1 yang mengemudikan sepeda motor dimaksud;

 Bahwa ketika ditangkap petugas kepolisian, ditemukan 1 (satu) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu digenggaman tangan kiri ABH Terdakwa, yang diakui diterima dari seorang perempuan tidak dikenal di Jalan Mengkubumi Medan;

 Bahwa ABH Terdakwa dan saksi Saksi 1 memperoleh Narkotika jenis shabu-shabu dari seorang wanita di Jalan Mangkubumi Medan dengan cara membeli seharga Rp.50.000.- (lima puluh ribu rupiah) dengan uang pembelian berasal dari uang ABH Terdakwa sebesar Rp.25.000.- (dua puluh lima ribu rupiah) dan uang dari saksi Saksi 1 sebesar Rp.25.000.- (dua puluh lima ribu rupiah);

 Bahwa Narkotkika jenis shabu-shabu yang dibeli tersebut akan dipergunakan ABH Terdakwa bersama saksi Saksi 1;

 Bahwa ABH Terdakwa memiliki Narkotika jenis shabu-shabu tidak ada memiliki izin dari yang berhak dan bukan untuk tujuan ilmu pengetahuan;

(10)

10  Bahwa barang bukti berupa 1(satu) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu

seberat 0,06gram;

 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cabang Medan dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab.: 11552/ NNF/ 2015 adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Menimbang bahwa mendasarkan fakta hukum tersebut di atas Pengadilan Tinggi Medan menyimpulkan bahwa ABH Terdakwa menguasai dan memiliki shabu shabu bersama dengan saksi 1 dalam kontek akan dipakai sendiri bukan untuk maksud yang lain;

Menimbang bahwa, mendasarkan pertimbangan tersebut di atas Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan dalam dakwaan primair tidak terpenuhi;

Menimbang bahwa, oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan primair tidak terpenuhi maka ABH Terdakwa dibebaskan dari dakwaan tersebut;

Menimbang bahwa, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan memeriksa dakwaan subsidair yaitu melakukan tindak pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP; yang mengandung unsur sebagai berikut:

1. Setiap Penyalah Guna; 2. Narkotika Golongan I;

Ad. 1. Unsur Setiap Penyalah Guna.

Menimbang bahwa, pengertian unsur Setiap Penyalah Guna adalah sebagaimana uraian tentang unsur setiap orang di atas; Dan karena unsur tersebut telah terpenuhi maka dengan mengambil alih seluruh pertimbangan di atas, Pengadilan Tinggi menyatakan unsur kesatu dalam dakwaan subsidair telah terpenuhi;

Ad,2. Narkotika Golongan I.

(11)

11 Menimbang bahwa, dari keterangan saksi-saksi. Keterangan ABH Aldo Ritwanda dan barang bukti diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

 Bahwa ABH Terdakwa dan Saksi 1 telah membeli dari seorang perempuan berupa 1(satu) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu seberat 0,06gram;  Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri Cabang

Medan terhadap barang bukti tersebut sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab.: 11552/ NNF/ 2015 adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu)

nomor urut 61 Lampiran I UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang bahwa, bendasarkan fakta hukum tersebut di atas, Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa unsur ke dua dakwaan subsidair telah terpenuhi;

Menimbang bahwa, selama persidangan tidak terungkap adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar atas perbuatannya tersebut maka ABH Tedakwa dinyatakan telah terbukti sah sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penyalah Guna Narkotika Golongan I;

Menimbang bahwa, persoalan selanjutnya adalah pidana jenis apa yang tepat untuk dikenakan kepada Anak Berhadapan dengan Hukum dalam perkara a quo ?;

Menimbang bahwa, Pasal 2 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) mengariskan bahwa dalam mengadili Anak Berhadapan dengan Hukum haruslah berpedoman pada asas antara lain kepentingan terbaik bagi anak, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak, perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir dan seterusnya;

Menimbang, bahwa Pasal 3 huruf g Undang-Undang tentang SPPA menyatakan Setiap Anak dalam proses peradilan pidana, berhak tidak ditangkap, ditahan atau dipenjara kecuali sebagai upaya terakahir dan dalam waktu yang paling singkat;

Menimbang, bahwa di samping itu Lembaga Pemasyarakatan saat ini belum mempunyai Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) ataupun Ruangan Khusus untuk Anak yang dijatuhi pidana penjara;

(12)

12 Menimbang bahwa, berdasarkan LITMAS No. Register : Lit/Polres Mdn/07/12/15/A-351 tanggal 10 Desember 2015, merekomendasi / memberi saran : Klien Aldo Ritwanda dikembalikan kepada orang tuanya;

Menimbang bahwa, orang tua ABH Terdalkwa mempunyai tanggungan keluarga isteri dan dua kakak dan satu adik ABH sehingga menurut Pengadilan Tinggi, belum bisa diandalkan kemampuan untuk mengawasi membina perkembangan Anak Berhadapan dengan Hukum dan masih diperlukan adanya control dari Anak Berhadapan dengan Hukum dengan cara menerapkan pidana bersyarat;

Menimbang bahwa pidana bersyarat dipandang dari sudut kepentingan anak yakni diharapkan dalam masa percobaan tersebut anak harus menahan diri dan menjadi manusia yang lebih baik dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat dipidana karena apabila syarat tersebut dilanggar, anak wajib menjalankan pidana penjara sebagaimana yang telah ditentukan, sebaliknya apabila anak tidak melakukan perbuatan yang dapat dipidana maka akan terbebas melaksanakan pidana penjara tersebut; dan anak masih berkesempatan untuk mengikuti pendidikan, dalam masa percobaan tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena Anak berada dalam Rumah Tahanan Negara, maka Anak Berhadapan dengan Hukum Terdakwa segera dikeluarkan dari Rumah Tahanan Negara;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Pengadilan Tinggi Medan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 37/Pid.Sus-Anak/2016/PN.Mdn.- tanggal 11 Agustus 2016; dan selanjutnya akan mengadili sendiri dengan amar sebagaimana terurai di bawah;

Menimbang bahwa, sebelum menjatuhkan pidana Hakim Tinggi Anak memperhatikan keadaan sebagai berikut :

Keadaan yang memberatkan :

Tidak ada;

Keadaan yang meringankan :

1. Anak belum pernah dihukum;

2. Berlaku sopan santun, menyesali perbuatannya;

(13)

13 3. Anak masih memiliki masa depan yang panjang sebagai generasi penerus

bangsa;

Menimbang, bahwa oleh karena Anak dinyatakan bersalah maka dibebani untuk membayar biaya perkara pada peradilan tingkat pertama dan kedua ;

Memperhatikan Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPJo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Jo. Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta Peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

MENGADILI :

- Menerima permohonan banding dari Penuntut Umum;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 37/Pid.Sus.Anak/ 2016/PN.Mdn.- tanggal 11 Agustus 2016 yang dimohonkan banding;

MENGADILI SENDIRI:

1. Menyatakan anak bernama Terdakwa dengan identitas tersebut di atas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Dakwaan Primair, melanggar Pasal 112 ayat (1) Jo. Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika;

2. Membebaskan Anak tersebut dari Dakwaan Primair tersebut;

3. Menyatakan anak bernama Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penyalah Guna Narkotika Golongan I;

4. Menjatuhkan pidana terhadap anak selama : 1 (satu) tahun;

5. Menyatakan pidana tersebut tidak usah dijalani, kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim lain, disebabkan karena anak tersebut melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama : 2 (dua) tahun;

6. Memerintahkan agar ABH Terdakwa dikeluarkan dari tahanan; 7. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu plastic klip berisi shabu dengan berat bersih 0,06 (nol koma nol enam) gram dirampas untuk dimusnahkan;

- 1(satu) unit Sepeda motor Honda Scoopy B 6443 PSN. Dipergunakan dalam perkara Saksi 1.

(14)

14 8. Menetapkan anak dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding sebesar Rp.2.000.- (dua ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan & diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum, pada hari Rabu,tanggal 07 September 2016, oleh : MARYANA, SH. MH.

Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Tunggal dengan dibantu oleh HARSONO, SH.MH, SH. Panmud Pidsus Tipikor Pengadilan Tinggi Medan sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum Anak dan Anak maupun kuasanya.

Panitera Pengganti, H a k i m,

ttd. ttd.

HARSONO, SH.MH. MARYANA, SH.MH.

HhHHHH HAHHHHHHHHHHHZZHHHa hhhhh

Untuk salinan sesuai dengan aslinya. PANITERA,

Hj. MERI ULFA, SH.MH. NIP. 195703011985032002.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang hubungan pemakaian APD (Masker) dengan gangguan fungsi pernafasan pada pekerja gergaji sengon di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan adalah terdapat perbedaan sebaran data hasil pengukuran linier pada foramen mental antara

Karya tari Male Sau’ Puya mengimplementasikan upacara Rambu Solo’ (Dirapai’) dengan penekanan pada tahapan yang selalu dilakukan dalam upacara tersebut yaitu Umbating

Melalui uji univariat dan multivariat, hasil uji menunjukkan faktor risiko riwayat rawat inap di rumah sakit sebelumnya tidak memiliki hubungan yang bermakna

Menurut Sutabri (Fitri Ayu1, 2015) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Perlu adanya penerapan vermikompos limbah sludge industri kecap dan seresah daun lamtoro pada tanaman untuk mengetahui kemampuan vermikompos dalam menyuburkan

Presensi dalam proses perkuliahan yang ada saat ini dapat didukung dengan menggunakan alat presensi kehadiran berupa fingerprint scanner agar proses presensi dapat

Peningkatan level karbohidrat meningkatkan laju pertumbuhan mikroba dan laju degradasi protein yang ditandai dengan peningkatan total produksi gas dan produksi