• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muhammad bin Abdul Wahab dan Muhammad Abduh: studi perbandingan pemikiran pembaharuan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Muhammad bin Abdul Wahab dan Muhammad Abduh: studi perbandingan pemikiran pembaharuan Islam"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Romadhoni Wakit Wicaksono
  • Sekolah: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Mata Pelajaran: Sejarah Peradaban Islam
  • Topik: Muhammad Bin Abdul Wahab Dan Muhammad Abduh: Studi Perbandingan Pemikiran Pembaharuan Islam
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2019
  • Kota: Surabaya

I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, pendekatan, dan metode penelitian. Penelitian ini fokus pada pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh dalam konteks pembaharuan Islam. Penulis menekankan pentingnya memahami pemikiran kedua tokoh ini untuk menghadapi tantangan modernisasi dalam Islam. Melalui pendekatan sejarah, penulis berusaha mengungkapkan bagaimana kedua tokoh ini berkontribusi terhadap pemikiran pembaharuan yang relevan dengan konteks pendidikan dan perkembangan sosial umat Islam.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang menjelaskan pentingnya peradaban Islam dan tantangan yang dihadapi umat Islam pada abad 18 dan 19. Penulis menyoroti stagnasi pemikiran dan kemunduran umat Islam akibat pengaruh tarekat dan bidah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh sebagai respons terhadap kemunduran tersebut, serta relevansinya dalam konteks pendidikan dan modernisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mencakup pertanyaan tentang identitas dan pemikiran pembaharuan kedua tokoh, serta persamaan dan perbedaan antara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi mereka dalam pembaharuan Islam, terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan, yang sangat relevan bagi pengembangan pendidikan Islam saat ini.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk memahami pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh serta membandingkan keduanya. Penelitian ini juga bertujuan untuk memenuhi syarat akademik dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis penulis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah dan pemikiran Islam.

II. BIOGRAFI, PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUAN ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Bab ini membahas biografi, pendidikan, dan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab. Dikenal sebagai tokoh reformasi Islam, ia lahir pada tahun 1703 M dan menghabiskan hidupnya untuk memperjuangkan pemurnian ajaran Islam dari bidah dan khurafat. Pendidikan yang diperolehnya sangat mempengaruhi pemikirannya yang menekankan pentingnya tauhid dan kembali kepada ajaran Al-Quran dan Sunnah.

2.1 Biografi Muhammad bin Abdul Wahhab

Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Nejed, Arab Saudi, dalam keluarga terhormat. Ia dikenal sebagai seorang teolog yang gigih memperjuangkan pemurnian ajaran Islam. Melalui gerakan Wahabi, ia berusaha mengembalikan umat Islam kepada ajaran yang murni, menentang praktik-praktik syirik yang berkembang saat itu. Biografinya menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dedikasi terhadap agama.

2.2 Pendidikan Muhammad bin Abdul Wahhab

Sejak kecil, Muhammad bin Abdul Wahhab menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap agama. Ia belajar di bawah bimbingan ayahnya dan melanjutkan pendidikan ke berbagai tempat, termasuk Mekkah dan Madinah. Pendidikan yang ia terima membentuk pemikirannya yang kritis terhadap praktik-praktik keagamaan yang dianggap menyimpang. Ia menganggap pendidikan sebagai alat penting dalam memperbaiki umat Islam.

2.3 Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab

Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab berfokus pada pemurnian tauhid dan penentangan terhadap bidah. Ia berargumen bahwa akidah yang murni adalah dasar bagi pendidikan Islam. Pemikirannya menekankan pentingnya kembali kepada Al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman hidup. Ia juga mendorong umat Islam untuk berpikir kritis dan tidak terjebak dalam taklid buta kepada ulama.

III. BIOGRAFI, PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH

Bab ini membahas biografi, pendidikan, dan pemikiran Muhammad Abduh, yang lahir pada tahun 1849 M. Ia dikenal sebagai tokoh pembaharuan yang berusaha modernisasi pendidikan Islam. Melalui pemikirannya, ia berupaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern ke dalam kurikulum pendidikan Islam.

3.1 Biografi Muhammad Abduh

Muhammad Abduh lahir di Mesir dan merupakan seorang ulama yang memiliki keturunan dari Umar Ibn Al-Khatab. Ia dikenal sebagai guru Rasyid Ridha dan berkontribusi besar dalam gerakan pembaharuan Islam. Biografi Abduh menggambarkan seorang intelektual yang berjuang melawan stagnasi pendidikan dan pemikiran dalam Islam.

3.2 Pendidikan dan Pengalaman Muhammad Abduh

Abduh menempuh pendidikan di Al-Azhar dan mengembangkan pemikirannya tentang pentingnya pendidikan modern. Ia merasa bahwa pendidikan tradisional tidak memadai untuk menghadapi tantangan zaman. Pengalamannya di Eropa juga mempengaruhi pandangannya tentang pendidikan dan modernisasi dalam Islam.

3.3 Pemikiran Pembaharuan Islam Muhammad Abduh

Pemikiran Abduh menekankan pada pembaruan pendidikan dan penerapan ijtihad. Ia percaya bahwa pendidikan harus mencakup ilmu pengetahuan modern dan moralitas. Abduh juga menganggap bahwa pintu ijtihad harus dibuka untuk menjawab tantangan zaman, sehingga umat Islam dapat beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PEMIKIRAN PEMBAHARUAN ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB DAN MUHAMMAD ABDUH

Bab ini membahas persamaan dan perbedaan antara pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh. Kedua tokoh ini memiliki tujuan yang sama dalam memperbaiki umat Islam, namun pendekatan dan ideologi mereka berbeda. Wahhab lebih cenderung pada pemikiran fundamentalis, sementara Abduh mengarah pada liberalisme.

4.1 Persamaan Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh

Kedua tokoh ini memiliki kesamaan dalam tujuan pembaharuan, yaitu untuk mengembalikan umat Islam kepada ajaran yang murni dan memperbaiki kondisi umat. Mereka berdua juga berfokus pada pembaruan dalam bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial politik. Pemikiran mereka berkontribusi dalam menanggapi tantangan yang dihadapi umat Islam pada zamannya.

4.2 Perbedaan Pemikiran Pembaharuan Islam Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh

Perbedaan utama terletak pada pendekatan mereka terhadap pemikiran dan praktik keagamaan. Wahhab menekankan pemurnian akidah dan penolakan terhadap bidah, sementara Abduh lebih terbuka terhadap perubahan dan modernisasi pendidikan. Abduh berusaha mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern ke dalam pendidikan Islam, sedangkan Wahhab lebih fokus pada pemurnian ajaran Islam dari pengaruh luar.

V. PENUTUP

Bab penutup ini menyajikan kesimpulan dari penelitian dan saran-saran yang berkaitan dengan pembaharuan pemikiran Islam. Penelitian ini menegaskan bahwa pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad Abduh tetap relevan dalam konteks pendidikan Islam saat ini.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan menyimpulkan bahwa pemikiran kedua tokoh ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pembaharuan Islam. Pemikiran mereka tentang pendidikan, akidah, dan ijtihad relevan untuk menghadapi tantangan zaman modern. Keduanya menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangkitkan kembali umat Islam.

5.2 Saran

Saran yang diberikan adalah agar pemikiran kedua tokoh ini dipelajari lebih dalam dalam konteks pendidikan Islam. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengkaji dampak pemikiran mereka terhadap perkembangan pendidikan dan masyarakat Islam di era modern.

Referensi Dokumen

  • Islam dan Tata ( H. Munawir Sjadzali )
  • Para Perintis ( Hasan )
  • Argumen Kesetaraan Jender Prespektif Al-Qur'an ( Nasaruddin Umar )

Referensi

Dokumen terkait

Awal munculnya pemikiran pembaharuan Muhammad bin Abdul Wahhab adalah ketika beliau mulai cemas melihat fenomena keagamaan yang terjadi di masyarakat yang banyak

Ensiklopedi Islam (1994, p. 156) menyebutkan bahwa Ibnu Abdul Wahhab membawa gerakan pembaharuan yang memiliki tujuan pemurnian terhadap perilaku keagamaan

Temuan penelitian bahwa konsepsi tauhid menurut Muhammad bin Abdul Wahab, terdiri dari tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifatihi yang berarti

Pembaharuan pemikiran Islam Muhammad Abduh bertumpuk pada tiga hal yakni pembebasan pemikiran ummat islam terhadap kebiasaan taqlid sehingga akal tidak tunduk pada

Pembaharuan pemikiran Islam Muhammad Abduh bertumpuk pada tiga hal yakni pembebasan pemikiran ummat islam terhadap kebiasaan taqlid sehingga akal tidak tunduk pada

Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa apa yang telah dilakukan oleh para pembaharu-pembaharu di dunia Islam tak lain adalah merupakan respons terhadap

Temuan penelitian bahwa konsepsi tauhid menurut Muhammad bin Abdul Wahab, terdiri dari tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifatihi yang

Konsepsi pendidikan yang mendasari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam masa penyebaran pemikiran dan dakwahnya adalah berpegang teguhnya ia kepada Al-Quran, serta