107
IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN SERTA SARANA
DAN PRASARANA WILAYAH DI DESA
Deskripsi Singkat Topik :
Pokok Bahasan
: ANALISIS KELEMBAGAAN SERTA PRASARANA
DAN SARANA WILAYAH DI DESA
Waktu
: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100
menit).
Tujuan
: Membangun pemahaman dan skill praja dalam
menganalisis kelembagaan serta sarana dan
prasarana wilayah di desa.
Metode
: Praktek (mempraktekkan, diskusi, dan tugas
terstruktur)
9.1.
IDENTIFIKASI POTENSI KELEMBAGAAN DI WILAYAH DESA
Kelembagaan yang dimaksudkan di sini adalah semua bentuk lembaga
kemasyarakatan yang ada di wilayah desa, yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
kebutuhannya. Lembaga-lembaga tersebut merupakan mitra pemerintah desa
dalam memberdayakan masyarakatnya. Desa sebagaimana yang disebutkan dalam
Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, disebutkan bahwa
Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum
108
yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Desa sebagai kesatuan masyarakat, yang setidaknya memiliki 3 hal dalam
ungkapan Jawa disebutkan : (1) Rangkah (wilayah), dalam arti tanah-tanah
pekarangan beserta penggunaannya, termasuk aspek lokasi, luas, batas, yang
merupakan lingkungan geografis. (2) Darah (satu keturuan atau penduduk), yang
meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran serta mata pencahariannya.
(3) Warah (ajaran atau adat), adalah ajaran tentang tata hidup, tata pergaulan, dan
ikatan-ikatannya sebagai warga masyarakat desa. Tata kehidupan ini tidak dapat
dipisahkan dari seluk beluk usaha penduduk desa untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraannya. Tata kehidupan erat kaitannya dengan tata
organisasi masyarakat dan pemerintahan di desa (Daldjoeni, N., 1998).
Pemerintah Desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya seringkali
mendapat/menemui berbagai kendala baik yang bersumber dari internal maupun
dari eksternal. Sebagian terbesar pemerintahan desa di Indonesia belum dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal, dikarenakan masih
banyaknya kelemahan/keterbatasan yang terdapat di lingkungan pemerintahan
desa itu sendiri. Sangat tidak mungkin pemerintahan desa akan dapat membangun
desa, memajukan desa dan meningkatkan kesejahteran masyarakat desa, jika tidak
melibatkan berbagai komponen masyarakat yang ada di lingkungan desa tersebut.
Pemerintah desa harus dapat menggerakkan dan melibatkan berbagai
potensi masyarakat yang ada dalam membangun dan memajukan desa serta
109
memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam perspektif pelibatan
berbagai komponen masyarakat dalam gerakan membangun dan memajukan desa
serta memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, maka pemerintah desa
perlu untuk menjalin hubungan kerjasama atau bermitra kerja dengan segenap
komponen dan kelembagaan yang ada di wilayah desa.
Guna mendorong terciptanya pemberdayaan masyarakat dan gerakan
pembangunan secara partisipatif, perlu melakukan identifikasi terhadap berbagai
kelembagaan yang ada di desa. Tujuannya adalah untuk mengetahui segala potensi
dan permasalahan kelembagaan yang ada di masyarakat desa, sehingga dapat
mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan desa
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Beberapa kelembagaan yang terdapat di wilayah desa antara lain : Rukun
Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
(LPMD), Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Karang Taruna, Koperasi,
Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP), Lembaga Adat Desa, Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan sebagainya. Desa sebagai wilayah diharapkan
dapat melibatkan berbagai komponen yang ada sebagai aktor pembangunan yang
dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas desa yang integratif dengan
lingkungan serta memelihara sustainabilitas.
Fungsi dan peran strategis yang melekat pada kelembagaan-kelembagaan
masyarakat adalah sebagai mitra pemerintah desa dalam hal :
110
Menggerakkan, melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara
dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif;
Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royang, dan
swadaya masyarakat;
Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
pemberdayaan masayarakat;
Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;
Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan dalam
masyarakat untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Menumbuhkembangkan dan menggerakkan prakarsa, kreativitas dan
swadaya masyarakat;
Pemberdayaan hak politik masayarakat;
Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;
Penggalian, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya dan
kelestarian lingkungan;
Pendukung dan media komunikasi, informasi, sosialisasi antara pemerintah
desa dengan masyarakat.
111
9.2.
IDENTIFIKASI POTENSI SARANA DAN PRASARANA
WILAYAH DI DESA
Pembangunan desa seharusnya diarahkan pada upaya-upaya peningkatan
produktivitas
desa,
mengurangi
kemiskinan
di
pedesaan,
meningkatkan
kesejahteraan serta pelestarian lingkungan hidup. Namun sampai saat ini, salah
satu problematika di wilayah pedesaan adalah masih rendahnya produktivitas desa.
Rendahnya produktivitas desa menyebabkan semakin rendahnya daya tarik
investor, yang berakibat pada akan menurunnya pertumbuhan kegiatan ekonomi.
Jika pertumbuhan kegiatan ekonomi menurun, akan menyebabkan rendahnya
pendapatan masyarakat dan pemerintah. Pada akhirnya akan menyebabkan
rendahnya kemampuan masyarakat dan pemerintah untuk investasi pembangunan
di desa.
Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan memelihara sustainabilitas
desa, maka perlu adanya konsep pengelolaan dan pembangunan sarana dan
prasarana wilayah di desa. Sampai saat ini kecenderungan pembangunan sarana
dan prasarana lebih besar ke arah perkotaan. Hal ini memicu tingginya angka
migrasi penduduk dari desa menuju kota. Kontras dengan himbauan atau anjuran
pemerintah yang mengharapkan agar penduduk pedesaan tidak
berbondong-bondong migrasi menuju kota. Urbanisasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, terutama dari desa menuju kota-kota besar. Rukmana, N., Steinberg F., dan
van der Hoff, R., (1993) menyebutkan bahwa pada tahun 1985 jumlah penduduk
yang berdomisili di wilayah pedesaan mencapai 73 % dan berdomisili di kota
sebanyak 27 %. Kondisi tersebut, saat ini telah mengalami perubahan, dimana
antara penduduk yang berdomisili di pedesaan dengan di perkotaan hampir
112
berimbang, yaitu sekitar 60 % domisili di pedesaan dan 40 % domisili di perkotaan.
Salah satu pemicunya adalah timpangnya pembangunan sarana dan prasarana di
wilayah pedesaan dengan wilayah kota. Pembangunan sarana dan prasarana
wilayah cenderung meningkat pesat di wilayah perkotaan, sedangkan di wilayah
pedesaan pembangunan sarana dan prasarana wilayah cenderung terabaikan.
Untuk memacu pertumbuhan pembangunan dan produktivitas di wilayah
pedesaan, diperlukan upaya sungguh-sungguh dalam mengelola pembangunan
sarana dan prasarana wilayah di pedesaan. Kegiatan ini diawali dengan identifikasi
dan inventarisasi sarana dan prasarana wilayah di pedesaan. Kegiatan ini
semestinya mencerminkan adanya mekanisme dari bawah ke atas
(bottom-up
planning)
dan dari atas ke bawah
(top-down planning)
. Hal ini penting karena
sesungguhnya masyarakatlah yang lebih tahu apa yang mereka butuhkan untuk
menunjang aktivitas kehidupan dan perekonomian mereka, maka perlu mekanisme
bottom-up planning
. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa penduduk di
pedesaan masih memiliki berbagai kelemahan/keterbatasan dalam membuat
perencanaan dan menyediakan sumber daya (sumber daya manusia, dana dan
material) sehingga perlu diintegratifkan dengan mekanisme
top-down planning
dari
level pemerintah yang lebih tinggi.
Mekanisme
bottom-up
planning
menjadi
sangat
penting
dalam
pengembangan sarana dan prasarana wilayah di pedesaan, dikarenakan beberapa
hal, antara lain :
Pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana secara terpusat
sering kurang mencerminkan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga
sering kurang dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat setempat.
113
Pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana secara terpusat
sering mengabaikan potensi masyarakat setempat, sehingga potensi lokal
tidak diberdayakan secara optimal.
Ke depan, dalam pengembangan sarana dan prasarana wilayah di
pedesaan harus mengedepankan prinsip :
Perencanaan,
pembangunan/pengembangan,
pengoperasian
dan
pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah di pedesaan pada prinsipnya
menjadi wewenang pemerintah dengan tetap melibatkan masyarakat.
Adanya partisipasi nyata masyarakat di dalamnya.
Identifikasi kebutuhan, penyusunan perencanaan dan program serta
penentuan prioritas investasi dan kegiatan-kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana wilayah di pedesaan ditingkatkan melalui mekanisme
bottom-up
dan
top-down
.
Sarana dan prasarana yang akan dibangun/dikembangkan harus
mencerminkan kebutuhan masyarakat setempat.
Perlu upaya mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya yang ada
setempat..
Sesuai dengan prinsip pemberdayaan masyarakat, sehingga sarana dan
prasarana wilayah yang dibangun/dikembangkan di pedesaan dapat
memberikan manfaat nyata bagi aktivitas kehidupan dan perekonomian
masyarakat setempat.
114
Beberapa sarana dan prasarana wilayah di pedesaan yang berkaitan erat
dalam menunjang aktivitas kehidupan dan perekonomian masyarakat, antara lain :
Sarana dan prasarana air bersih,
Sarana dan prasarana draenase,
Sarana dan prasarana jalan,
Sarana dan prasarana jembatan,
Sarana dan prasarana ibadah,
Sarana dan prasarana penerangan (listrik),
Sarana dan prasarana komunikasi,
Sarana dan prasarana perumahan,
Sarana dan prasarana pendidikan,
Sarana dan prasarana pasar (ekonomi),
Sarana dan prasarana keamanan lingkungan,
115
9.3.
DAFTAR ISIAN POTENSI KELEMBAGAAN, SARANA DAN
PRASARANA DI WILAYAH DESA
1. POTENSI KELEMBAGAAN
1.1. LEMBAGA PEMERINTAHAN
a. Pemerintah Desa
Jumlah Aparat Desa : ………. Orang
Pendidikan Kepala Desa : ……….
Pendidikan Sekretaris Desa : ……….
Jumlah Dusun (sebutan lain) : ………. Buah
Jumlah RW (sebutan lain) : ………. Buah
Jumlah RT (sebutan lain) : ………. Buah
b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Jumlah Anggota : ………. Orang
Pendidikan Ketua BPD : ………
Pendidikan Wakil Ketua BPD : ………
Pendidikan Sekretaris BPD : ……… 1.2. LEMBAGA KEMASYARAKATAN a. Organisasi Wanita Jumlah : ………. Unit Anggota : ………. Orang b. Organisasi Pemuda Jumlah : ………. Unit Anggota : ………. Orang c. Organisasi Profesi Jumlah : ………. Unit Anggota : ………. Orang d. Organisasi Sosial Jumlah : ………. Unit Anggota : ………. Orang
e. Organisasi Pemberdayaan Masyarakat (LKMD atau sebutan lain)
Jumlah : ………. Unit
Anggota : ………. Orang
f. Kelompok Gotong Royong
Jumlah : ………. Unit Anggota : ………. Orang g. Organisasi Lainnya Jumlah : ………. Unit Anggota : ………. Orang 1.3. KELEMBAGAAN POLITIK
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
116
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
Nama Partai Politik : ……… Kepengurusan : Aktif/Tidak Aktif
1.4. KELEMBAGAAN EKONOMI
a. Koperasi : ………. Unit
Jumlah Anggota : ………. Orang
b. Industri Kerajinan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
c. Industri Pakaian : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
d. Industri Makanan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
e. Industri Alat Rumah Tangga : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
f. Industri Bahan Bangunan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
g. Industri Alat Pertanian : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
h. Restoran atau Rumah Makan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
i. Toko atau Swalayan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
j. Warung Kelontong : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
k. Angkutan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
l. Usaha Peternakan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
m. Usaha Perikanan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
n. Usaha Perkebunan : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
o. Kelompok Usaha Simpan Pinjam : ………. Unit
Jumlah Anggota : ………. Orang
p. Pasar : ………. Unit
q. Pedagang Pengumpul : ………. Orang
r. Rentenir : ………. Orang
s. Pengijon : ………. Orang
t. Lembaga Ekonomi lainnya : ………. Unit
117
u. ……….. : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
v. ……….. : ………. Unit
Jumlah Tenaga Kerja : ………. Orang
1.5. LEMBAGA PENDIDIKAN
a. Taman Kanak-Kanak (TK) : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
b. Sekolah Dasar (SD) sederajat : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
d. Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
e. Perguruan Tinggi : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
f. Lembaga Pendidikan Keagamaan : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
g. Lembaga Pendidikan Keterampilan : ………. Unit
Jumlah Guru : ………. Orang
Jumlah Murid : ………. Orang
1.6. LEMBAGA ADAT 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 1.7. KELEMBAGAAN KEAMANAN
1. Jumlah Pos Kamling ………
2. Jumlah Hansip/sejenisnya ………
3. Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam kamling ………
2. POTENSI PRASARANA DAN SARANA WILAYAH 2.1. PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
a. Jalan Desa :
Jalan Aspal : ……….. km, Kondisi : baik/ rusak Jalan Makadam : ……….. km, Kondisi : baik/ rusak Jalan Tanah : ……….. km, Kondisi : baik/ rusak b. Jalan Antar Desa :
118
Jalan Aspal : ……….. km, Kondisi : baik/ rusak Jalan Makadam : ……….. km, Kondisi : baik/ rusak Jalan Tanah : ……….. km, Kondisi : baik/ rusak c. Jembatan Desa :
Jembatan Beton : ………. buah, Kondisi : baik/rusak Jembatan Besi : ………. buah, Kondisi : baik/rusak Jembatan Kayu : ………. buah, Kondisi : baik/rusak d. Jembatan Antar Desa :
Jembatan Beton : ………. buah, Kondisi : baik/rusak Jembatan Besi : ………. buah, Kondisi : baik/rusak Jembatan Kayu : ………. buah, Kondisi : baik/rusak e. Pangkalan Ojek :
Jumlah : …………. Unit
Penarik Ojek : …………. Orang f. Stasiun Kereta Api : …………. Unit
g. Stasiun/Terminal Bis/Angkutan Desa : ……… Unit
2.2. SARANA TRANSPORTASI DARAT
a. Bus Umum : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit b. Truck Umum : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit c. Angkutan Pedesaan : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit d. Ojek : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit e. Delman/Bendi : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit f. Becak : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit g. Kereta Api : Ada/Tidak Ada. Bila Ada, Jumlah : ………Unit
2.3. PRASARANA TRANSPORTASI LAUT/SUNGAI
a. Tambatan Perahu : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit b. Pelabuhan Kapal Penumpang : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit c. Pelabuhan Kapal Barang : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit d. Pelabuhan Kapal Nelayan : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit e. ……….. : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit f. ……….. : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit
2.4. SARANA TRANSPORTASI LAUT/SUNGAI
a. Perahu Motor : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit b. Kapal Antar Pulau : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit c. Perahu Tanpa Motor : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit d. ………. : Ada/Tidak Ada.
119
e. ………. : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit
2.5. PRASARANA TRANSPORTASI UDARA
a. Lapangan Terbang Perintis : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit b. Lapangan Terbang : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Jumlah : ………Unit c. Helipad : Ada/Tidak Ada.
2.6. SARANA TRANSPORTASI UDARA
a. Pesawat Terbang : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Penerbangan : ………. Kali/Minggu b. Helikopter : Ada/Tidak Ada.
Bila Ada, Penerbangan : ………. Kali/Minggu
2.7. PRASARANA KOMUNIKASI
a. Telepon :
Telepon Umum : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit Wartel : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit
Warnet : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit b. Kantor Pos :
Kantor Pos : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit Ktr. Pos Pembantu : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit c. Radio/TV :
TV : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit Parabola : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit Radio : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ………. Unit
2.8. PRASARANA AIR BERSIH
a. Jumlah Prasarana Air Bersih
Sumur Pompa : ……….. Unit
Sumur Gali : ……….. Unit
Mata Air : ……….. Unit
Hidran Umum : ……….. Unit Penampung Air Hujan (PAH) : ……….. Unit
MCK : ……….. Unit
Embung : ……….. Unit
Air Sungai : ……….. Unit
Air Rawa : ……….. Unit
Air Pipa : ……….. Unit
120 b. Pengguna Prasarana Air bersih
Penggunan Sumur Pompa : ……… KK
Pengguna Sumur Gali : ……… KK
Pengguna Mata Air : ……… KK
Pengguna Hidran Umum : ……… KK
Pengguna Penampung Air Hujan (PAH) : ……… KK
Penggunan MCK : ……… KK
Pengguna Embung : ……… KK
Pengguna Air Sungai : ……… KK
Pengguna Air Rawa : ……… KK
Pengguna Air Pipa : ……… KK
Pengguna Air PAM : ……… KK
2.9. PRASARANA IRIGASI
a. Saluran Primer :
Panjang : ……… m, Kondisi : Baik/Rusak b. Saluran sekunder :
Panjang : ……… m, Kondisi : Baik/Rusak c. Saluran Tersier :
Panjang : ……… m, Kondisi : Baik/Rusak d. Pintu Sadap :
Jumlah : ……… Unit, Kondisi : Baik/Rusak e. Pintu Pembagi Air :
Jumlah : ……… Unit, Kondisi : Baik/Rusak
2.10. PRASARANA PEMERINTAHAN
a. Balai Desa/sejenisnya : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Kondisi : Baik/Rusak b. Mesin Tik/Komputer : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit c. Meja dan Kursi Kantor : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit d. Almari Arsip : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit e. Kantor Kades/RW : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit f. Kantor BPP : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit g. Kendaraan Dinas : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit
2.11. PRASARANA PERIBADATAN
a. Mesjid : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit b. Surau/Mushalla : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit c. Gereja Kristen : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit d. Gereja Katolik : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit e. Wihara : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit
121
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit h. ……….. : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Jumlah : ……… Unit
2.12. PRASARANA OLAH RAGA
a. Lapangan Sepak Bola : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak b. Lapangan Bulu Tangkis : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak c. Meja Pingpong (Tenis Meja) : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak d. Lapangan Bola Voli : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak e. Lapangan Golf : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak f. Arena Pacuan Kuda : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak g. Arena Arum Jeram : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak h. Lapangan Bola Basket : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak i. Lapangan Sepak Takraw : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak j. ………. : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak k. ………. : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak
2.13. PRASARANA KESEHATAN
a. Rumah Sakit Umum : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak b. Puskesmas : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak c. Puskesmas Pembantu : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak d. Poliklinik/Balai Pengobatan : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak
e. Apotik : ……. Buah
f. Posyandu : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak
g. Toko Obat : ……. Buah
h. Alat Bedah : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak i. Tempat Menyimpan Obat : ……. Buah, Kondisi : Baik/Rusak j. Praktek Dokter : ……. Buah
2.14. PRASARANA PENDIDIKAN
TK : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri
a. SD sederajat : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri b. SMP sederajat : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri c. SMA sederajat : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri d. Perguruan Tinggi : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri e. Lembaga Pendidikan Agama : …….. buah,
Gedung Sewa/Milik Sendiri f. Perpustakaan : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri g. Lembaga Kursus : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri h. ………. : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri i. ………. : …….. buah, Gedung Sewa/Milik Sendiri
2.15. PRASARANA PENERANGAN
Listrik PLN : Ada/Tidak Ada a. Listrik Diesel : Ada/Tidak Ada
Bila Ada, Milik Pribadi/Swadaya Masyarakat/Pemerintah b. Lampu Minyak : Ada/Tidak Ada
c. Listrik PLTA : Ada/Tidak Ada d. Listrik PLTU : Ada/Tidak Ada e. Listrik Tenaga Surya : Ada/Tidak Ada f. ………
122