• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tahun 2008

‰ Perekonomian Indonesia tahun 2008 tumbuh 6,06%(yoy),

mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun 2007 (6,28%).

‰ Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh

pertumbuhan seluruh sektor, terutama sektor pengangkutan dan komunikasi (16,69%), dan sektor listrik, gas dan air bersih (10,92%).

‰ Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran juga

mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi (PMTB) yaitu sebesar 11,69%, diikuti oleh

konsumsi pemerintah (10,43%), serta ekspor barang dan jasa

(9,49%).

Sebagaimana terjadi di negara-negara maju dan berkembang di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 juga mengalami sedikit perlambatan dan tercatat sebesar 6,06%(yoy). Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan yang dicapai tahun 2007 sebesar 6,28%(yoy). Meskipun demikian, selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat. Angka pertumbuhan ekonomi 2008 tersebut sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia (6,1%), namun berada pada batas bawah asumsi pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah sebagaimana tertuang dalam APBN-P 2008 yaitu sebesar 6,1 – 6,5%. Grafik 1 Perkembangan PDB 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 1,500,000 1,600,000 1,700,000 1,800,000 1,900,000 2,000,000 2,100,000 2,200,000 2004 2005 2006 2007 2008

PDB Riil Pertumbuhan PDB (y-o-y)

(Miliar Rp) (%)

Metodologi

Statistik Produk Domestik Bruto yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan menggunakan harga berlaku dan harga konstan tahun dasar 2000. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***), Pertumbuhan ekonomi tahun

2008 sebesar 6,06% (y-o-y)

PERKEMBANGAN

PRODUK DOMESTIK BRUTO

(2)

Dalam periode 2004 s.d.2008 tersebut pertumbuhan PDB nominal (harga berlaku) tercatat rata-rata sebesar 19,53% per tahun, sementara PDB riil (harga konstan) secara rata-rata tumbuh sebesar 5,71% per tahun. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa faktor harga masih dominan dalam mendorong pertumbuhan PDB di Indonesia

Grafik 2

Perkembangan PDB Nominal dan PDB Riil

100,000 1,100,000 2,100,000 3,100,000 4,100,000 5,100,000 6,100,000 2004 2005 2006 2007 2008 PDB Nominal PDB Riil (Miliar Rp.) Perkembangan PDB Sektoral

Berdasarkan peranannya terhadap perkembangan PDB nominal, struktur perekonomian Indonesia tahun 2008 terutama masih dibentuk oleh sektor Industri pengolahan yang masih memberikan pangsa terbesar (27,87%), diikuti oleh sektor pertanian (14,40%) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,97%).

Grafik 3

Pangsa PDB Menurut Sektor Ekonomi

0 5 10 15 20 25 30

Pertanian Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih

Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Jasa-jasa

2004 2005 2006 2007 2008 (%)

Dari sisi sektoral, secara tahunan, pertumbuhan ekonomi tahun 2008 didorong oleh ekspansi yang terjadi pada seluruh sektor. Sektor pengangkutan dan komunikasi tercatat mengalami ekspansi paling tinggi (16,69%), diikuti oleh sektor listrik, gas

Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami

(3)

(33,21%) dan sub sektor komunikasi (31,32%) telah menjadi pendorong utama ekspansi di sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air. Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, sektor perdagangan, hotel & restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahun 2008 (1,25%). Selanjutnya sektor pengangkutan & komunikasi memberikan kontribusi terbesar kedua sebesar 1,21% sekaligus menggeser sektor industri pengolahan yang pada tahun ini turun ke urutan ketiga terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian (1,00%).

Grafik 4

Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Jasa-jasa (%)

2004 2005 2006 2007 2008

Grafik 5

Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB

-0.8 -0.5 -0.2 0.1 0.4 0.7 1.0 1.3 1.6

Perdagangan besar & eceran

Industri alat angkutan, mesin dan

peralatannya

Komunikasi Industri kimia dan barang dari karet

Bangunan Bank

(%)

2004 2005 2006 2007 2008

Berdasarkan rincian subsektor, tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling tinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 2008 adalah subsektor komunikasi (1,11%), diikuti oleh subsektor perdagangan besar dan eceran (1,07%) serta sub sektor alat angkutan, mesin dan peralatannya (0,81%).

Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2008

(4)

Perkembangan PDB Pengeluaran

Berdasarkan pangsa terhadap PDB menurut penggunaan, konsumsi rumah tangga merupakan komponen pembentuk PDB tahun 2008 terbesar (60,95%), dikuti oleh ekspor barang dan jasa serta impor barang dan jasa yang memiliki pangsa terhadap PDB masing-masing sebesar 29,76% dan 28,63%.

Grafik 6

Pangsa PDB Menurut Pengeluaran

0 10 20 30 40 50 60 70 2004 2005 2006 2007 2008 (%)

Konsumsi Rumah Tangga Investasi (PMTB) Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa

Dari sisi pertumbuhan, semua komponen pengeluaran mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi fisik/PMTB (11,69%) terutama investasi alat angkutan luar negeri yang tumbuh paling tinggi (41,37%), diikuti oleh konsumsi pemerintah dan ekspor yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 10,43% dan 9,49%.

Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB, komponen ekspor barang dan jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan tahun 2008 yaitu sebesar 4,56%, diikuti komponen konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB) masing-masing memberikan kontribusi sebesar 3,07% dan 2,63%.

Grafik 7

Kontribusi PDB Menurut Pengeluaran

0 1 2 3 4 5 6 7 8 2004 2005 2006 2007 2008 (%)

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Investasi (PMTB) Net Ekspor Komponen investasi (PMTB)

menunjukkan ekspansi tertinggi pada PDB tahun 2008

Ekspor barang dan jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 2008

(5)

Grafik 8

Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi

0 4 8 12

2004 2005 2006 2007 2008

Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Konsumsi Makanan Konsumsi Bukan Makanan

(%)

Secara tahunan, pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami ekspansi sebesar 5,34%. Berdasarkan rinciannya, ekspansi konsumsi rumah tangga tersebut terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi non makanan yang tumbuh sebesar 6,24%, diikuti oleh pertumbuhan konsumsi makanan yang sebesar 4,31%.

Sementara itu konsumsi pemerintah pada tahun 2008 tumbuh sebesar 10,43%, dengan rincian pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen konsumsi belanja barang yaitu sebesar 22,60%, dan konsumsi belanja pegawai dan penyusutan yang tumbuh sebesar 4,46%.

Pengeluaran investasi (PMTB) tahun 2008 menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,69%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (9,39%). Berdasarkan komposisinya, tingginya pertumbuhan investasi tersebut dipacu oleh tingginya pertumbuhan investasi yang bersumber dari luar negeri (impor) antara lain: investasi alat angkutan luar negeri (41,37%), mesin dan perlengkapan luar negeri (31,70%), serta investasi lainnya luar negeri (28,07%).

Grafik 9

Pertumbuhan Pengeluaran Investasi

-60 -40 -20 0 20 40 60 80

Bangunan Mesin dan Perlengkapan Dalam Negeri Mesin dan Perlengkapan Luar Negeri Alat Angkutan Dalam Negeri

Alat Angkutan Luar Negeri Lainnya Dalam Negeri Lainnya Luar Negeri 2004 2005 2006 2007 2008 (%) Konsumsi rumah tangga non

makanan menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan

konsumsi rumah tangga tahun 2008

Investasi alat angkutan luar negeri mengalami ekspansi tertinggi terhadap investasi

(6)

Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada tahun 2008 tercatat sebesar 9,49%, mengalami peningkatan dari 8,54% pada tahun 2007. Peningkatan ekspor tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor jasa yang tercatat sebesar 17,50% dengan kecenderungan terus meningkat. Peningkatan ekspor jasa tersebut terutama berasal dari komponen jasa travel dalam hal ini kunjungan wisatawan mancanegara, jasa transportasi udara (penerbangan), dan jasa komunikasi yang dilakukan oleh non residen. Sementara ekspor barang pada tahun 2008 tumbuh sebesar 8,65%, dengan kecenderungan menurun.

Grafik 10

Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa

Trend pertumbuhan ekspor jasa

-10 -5 0 5 10 15 20 25 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (%)

Ekspor Barang dan Jasa Ekspor barang Ekspor jasa

Trend pertumbuhan ekspor barang

Sebagaimana ekspansi yang terjadi pada ekspor barang dan jasa, impor barang dan jasa pada tahun 2008 juga tercatat mengalami peningkatan dari 8,97% pada tahun 2007 menjadi 10,03% pada tahun 2008. Pertumbuhan impor tersebut terutama berasal dari pertumbuhan impor barang (10,71%), sementara impor jasa tumbuh sebesar 7,56%.

Grafik 11

Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa

Trend pertumbuhan impor barang

Trend pertumbuhan impor jasa -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (%)

Impor barang dan jasa Impor barang Impor jasa

Impor barang menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan impor tahun 2008

Trend pertumbuhan ekspor barang menunjukkan penurunan

(7)

Revisi Angka PDB Tahun 2006 dan 2008

Rilis angka PDB tahun 2008 oleh BPS sekaligus merevisi angka PDB tahun 2006 dan 2007, masing-masing dari 5,51%(yoy) menjadi 5,50%(yoy) untuk angka pertumbuhan tahun 2006, dan dari 6,32%(yoy) menjadi 6,28%(yoy) untuk angka pertumbuhan tahun 2007.

Tabel 1.Revisi Angka PDB Menurut Lapangan Usaha

Pertumb. (%) Sumb. Pertumb (%) Pertumb. (%) Sumb. Pertumb (%) Pertumb. (%) Sumb. Pertumb (%) Pertumb. (%) Sumb. Pertumb (%) 1 Pertanian 3,50 0,50 3,36 0,49 3,43 0,49 3,36 0,49 2 Pertambangan dan penggalian 1,98 0,18 1,70 0,16 2,02 0,18 1,70 0,16 3 Industri pengolahan 4,66 1,30 4,59 1,29 4,67 1,30 4,59 1,29 4 Listrik, gas dan air bersih 10,40 0,07 5,76 0,04 10,33 0,07 5,76 0,04 5 Bangunan 8,61 0,52 8,34 0,49 8,61 0,52 8,34 0,49 6 Perdagangan, hotel dan restoran 8,46 1,43 6,42 1,08 8,41 1,42 6,42 1,08 7 Pengangkutan dan komunikasi 14,38 0,97 14,38 0,90 14,04 0,95 14,23 0,89 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,99 0,74 5,47 0,50 7,99 0,74 5,47 0,50 9 Jasa-jasa 6,60 0,61 6,16 0,57 6,60 0,61 6,16 0,57

Produk Domestik Bruto 6,32 6,32 5,51 5,51 6,28 6,28 5,50 5,50

Sumber: BPS (diolah)

NO. LAPANGAN USAHA (SEKTORAL)

Sebelum Revisi Setelah revisi

2007 2006 2007 2006

Sektor-sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2007:

1. Pertanian dari 3,50% turun menjadi 3,43%

2. Pertambangan dan penggalian dari 1,98% naik menjadi 2,02%

3. Industri pengolahan dari 4,66% naik menjadi 4,67% 4. Listrik, gas dan air bersih dari 10,40% turun menjadi 10,33%

5. Perdagangan, hotel dan restoran dari 8,46% turun menjadi 8,41%

6. Pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,04%

Adapun sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2006 adalah

sektor pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,23%

Tabel 2.Revisi Angka PDB Menurut Penggunaan

Pertumb. (%) Sumb. Pertumb. (%) Pertumb. (%) Sumb. Pertumb. (%) Pertumb. (%) Sumb. Pertumb. (%) Pertumb. (%) Sumb. Pertumb. (%)

1 Konsumsi rumah tangga 5,04 2,94 3,17 1,89 5,01 2,92 3,17 1,89 2 Konsumsi pemerintah 3,89 0,31 9,61 0,74 3,89 0,31 9,61 0,74 3 Investasi (PMTDB) 9,16 2,00 2,46 0,55 9,39 2,05 2,60 0,58 4 Perubahan inventori (96,86) (1,52) (13,37) (0,26) (100,84) (1,58) (13,37) (0,26) 5 Net Ekspor 4,52 0,42 12,83 1,13 6,84 0,64 12,83 1,13 6 Ekspor 8,02 3,77 9,41 4,26 8,54 4,02 9,41 4,26 7 Impor 8,89 3,34 8,58 3,14 8,97 3,37 8,58 3,14

Produk Domestik Bruto 6,32 6,32 5,51 5,51 6,28 6,28 5,50 5,50

Diskrepansi statistik 235,98 2,17 298,72 1,46 220,41 1,94 290,24 1,41 Sumber : BPS (diolah)

NO. KOMPONEN 2007 2006

Sebelum Revisi Setelah revisi

2007 2006

Berdasarkan PDB pengeluaran, komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan tahun 2007:

1. Konsumsi rumah tangga dari 5,04% turun menjadi 5,01%

2. Investasi (PMTB) dari 9,16% naik menjadi 9,39%

(8)

4. Ekspor dari 8,02% naik menjadi 8,54%

5. Impor dari 8,89% naik menjadi 8,97%

Komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 2006 adalah investasi (PMTB) dari 2,46% naik menjadi 2,60%

(9)

Tabel 3

Produk Domestik Bruto berdasarkan Lapangan Usaha

2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008

1. Pertanian 433.223,40 541.592,60 713.291,40 262.402,80 271.401,20 284.337,80 12,97 13,71 14,40 3,36 3,43 4,77 0,49 0,49 0,66

2. Pertambangan dan Penggalian 366.520,80 441.006,60 543.363,80 168.031,70 171.422,10 172.300,00 10,98 11,17 10,97 1,70 2,02 0,51 0,16 0,18 0,05

3. Industri Pengolahan 919.539,30 1.068.653,90 1.380.731,50 514.100,30 538.084,60 557.765,60 27,54 27,06 27,87 4,59 4,67 3,66 1,29 1,30 1,00

4. Listrik, gas, air bersih 30.354,80 34.724,60 40.846,70 12.251,00 13.517,10 14.993,70 0,91 0,88 0,82 5,76 10,33 10,92 0,04 0,07 0,08

5. Bangunan 251.132,30 305.215,60 419.321,60 112.233,60 121.901,00 130.815,70 7,52 7,73 8,46 8,34 8,61 7,31 0,49 0,52 0,45

6. Perdagangan, hotel dan restoran 501.542,40 589.351,80 692.118,80 312.518,70 338.807,20 363.314,00 15,02 14,92 13,97 6,42 8,41 7,23 1,08 1,42 1,25

7. Pengangkutan dan Komunikasi 231.523,50 264.264,20 312.454,10 124.808,90 142.327,20 166.076,80 6,93 6,69 6,31 14,23 14,04 16,69 0,89 0,95 1,21

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 269.121,40 305.213,50 368.129,70 170.074,30 183.659,30 198.799,60 8,06 7,73 7,43 5,47 7,99 8,24 0,50 0,74 0,77

9. Jasa-jasa 336.258,90 399.298,60 483.771,30 170.705,40 181.972,10 193.700,50 10,07 10,11 9,77 6,16 6,60 6,45 0,57 0,61 0,60

Produk Domestik Bruto 3.339.216,80 3.949.321,40 4.954.028,90 1.847.126,70 1.963.091,80 2.082.103,70 100,00 100,00 100,00 5,50 6,28 6,06 5,50 6,28 6,06

PDB Non Migas 2.967.040,30 3.532.807,70 4.426.384,70 1.703.422,40 1.820.511,80 1.939.249,90 88,85 89,45 89,35 6,11 6,87 6,52 5,61 6,34 6,05

PDB Migas 372.176,50 416.513,70 527.644,20 143.704,30 142.580,00 142.853,80 11,15 10,55 10,65 (1,27) (0,78) 0,19 (0,11) (0,06) 0,01

Sumber : BPS (diolah)

Pangsa terhadap PDB (%) Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y) LAPANGAN USAHA (SEKTOR) Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp)

Tabel 4

Produk Domestik Bruto berdasarkan Pengeluaran

2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008

1. Pengeluaran Konsumsi 2.380.735,54 2.840.263,96 3.436.326,10 1.224.491,77 1.284.156,70 1.360.487,89 71,30 71,92 69,36 3,91 4,87 5,94 2,63 3,23 3,89

2. Konsumsi rumah tangga 2.092.655,67 2.510.503,86 3.019.459,43 1.076.928,09 1.130.847,08 1.191.190,71 62,67 63,57 60,95 3,17 5,01 5,34 1,89 2,92 3,07

3. Konsumsi pemerintah 288.079,87 329.760,10 416.866,67 147.563,68 153.309,63 169.297,18 8,63 8,35 8,41 9,61 3,89 10,43 0,74 0,31 0,81

4. Investasi 848.168,32 985.161,39 1.377.246,80 432.745,94 441.370,95 497.087,45 25,40 24,95 27,80 1,34 1,99 12,62 0,33 0,47 2,84

5. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 805.786,12 986.214,69 1.369.583,12 403.719,24 441.614,01 493.222,49 24,13 24,97 27,65 2,60 9,39 11,69 0,58 2,05 2,63

6. Perubahan Inventory 42.382,20 (1.053,30) 7.663,67 29.026,70 (243,06) 3.864,96 1,27 (0,03) 0,15 (13,37) (100,84) (1.690,12) (0,26) (1,58) 0,21

Diskrepansi Statistik (70.415,69) (35.806,42) 84.053,62 16.237,88 52.027,88 25.482,55 (2,11) (0,91) 1,70 290,24 220,41 (51,02) 1,41 1,94 (1,35)

7. Permintaan domestik 3.228.903,86 3.825.425,36 4.813.572,89 1.657.237,71 1.725.527,65 1.857.575,33 96,70 96,86 97,16 3,23 4,12 7,65 2,96 3,70 6,73 8. Ekspor bersih 180.728,63 159.702,46 56.402,38 173.651,11 185.536,27 199.045,83 5,41 4,04 1,14 12,83 6,84 7,28 1,13 0,64 0,69

9. Ekspor barang dan jasa 1.036.316,46 1.162.973,77 1.474.507,88 868.256,46 942.431,35 1.031.866,09 31,03 29,45 29,76 9,41 8,54 9,49 4,26 4,02 4,56

10. Impor barang dan jasa 855.587,84 1.003.271,31 1.418.105,49 694.605,35 756.895,09 832.820,26 25,62 25,40 28,63 8,58 8,97 10,03 3,14 3,37 3,87

Produk Domestik Bruto 3.339.216,80 3.949.321,40 4.954.028,90 1.847.126,70 1.963.091,80 2.082.103,72 100,00 100,00 100,00 5,50 6,28 6,06 5,50 6,28 6,06

Sumber : BPS (diolah)

Pangsa terhadap PDB (%) Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. Pertumb. (y-o-y)

Gambar

Tabel 1. Revisi Angka PDB Menurut Lapangan Usaha

Referensi

Dokumen terkait

tentang materi tentang materi percakapan percakapan • • Mendemonstra Mendemonstra sikan sikan percakapan percakapan dengan dengan • • Memberikan Memberikan  jawaban dengan

1. Data .txt tersebut diimport ke software Geopsy dengan cara membuka software Geopsy, lalu pada toolbar File, klik Import dan pilih data-datanya. Nama komponen dan frekuensi

keinginan siswa dalam mencari tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan, masih rendahnya kualitas layanan siswa kepada pelanggan. Sesuai dengan uraian diatas, maka

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegahterjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, jugauntuk membunuh atau menurunkan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual sudah berjalan dengan baik hal ini berdasarkan perolehan rata-rata 83%, keaktifan

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun

1) Subbagian Persidangan dan Risalah dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian Persidangan dan Risalah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu