EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN PENATAAN
ADMINISTRASI KEUANGAN MAHASISWA KKP FE USD
PADA USAHA KECIL
Studi Kasus pada Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Domingas Soares Maia Tavares NIM: 102214081
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN PENATAAN
ADMINISTRASI KEUANGAN MAHASISWA KKP FE USD
PADA USAHA KECIL
Studi Kasus pada Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Domingas Soares Maia Tavares NIM: 102214081
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh
harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam ditepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ketepi batang air, yang daunnya tetap
hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti
menghasilkan buah. (Yeremia 17:7-8)
Life doesn’t always go according to plan. Sometimes heading in a new
direction can be scary until you realize you’re headed toward a new and
exciting destination. (Suzan Gale)
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu mengasihi dan
melindungiku.
2. Suamiku Tercinta Jose Angelo dan kedua malaikat kecilku Leto dan
Memy, thanks for loving me.
3. Papa Domingos (Alm) dan Mama Luisa, Kedua Mertuaku Papa Geraldo
dan Mama Fernanda yang selalu mendukung dengan doa dan kasih
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas
Pendampingan Penataan Administrasi Keuangan Mahasiswa KKP FE USD pada
Usaha Kecil: Studi Kasus pada Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet, Desa
Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta”. Skripsi ini
ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma dan juga sebagai Dosen Pengganti Pembimbing I
yang bersedia meluangkan waktu untuk menguji dalam ujian skripsi dan
memberikan banyak saran untuk perbaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D., selaku Dosen
Pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan
viii
4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A., selaku Dosen Pembimbing II,
yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
5. Bapak Haryanto, Dalijo dan Puryono, selaku Pemilik Usaha Sanggar Arjuna,
Mifta Handycraft dan Akbar Jaya, yang telah memberikan ijin sehingga
penulis dapat melakukan penelitian ini.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak (Alm) dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak
bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar
dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi
hidup.
8. Suami tercinta Jose Angelo dan kedua buah hatiku Leto dan Micinha yang
selalu memberikan semangat, cinta kasih, doa dan dukungan sehingga
menjadikanku tegar dan kuat dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.
9. Adik-adikku tersayang Elvis, Evelio dan Loly, Asaun, Titi (Alm), Geo,
Suster Aloysia, Gracya dan Vidal yang selalu mendoakan agar skripsi ini
dapat berjalan dan terlaksana dengan baik.
10.Ani, Nata, Liva dan Nono yang telah membantu dengan segenap hati
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
HALAMAN ABSTRAK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Landasan Teori ... 10
B. Penelitian Sebelumnya ... 19
C. Kerangka Penelitian ... 21
BAB III METODE PENELITIAN... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
B. Objek Penelitian ... 22
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 22
D. Populasi dan Sampel ... 23
E. Data Penelitian ... 23
F. Metode Pengumpulan Data ... 23
G. Teknik Pengumpulan Data ... 25
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 30
A. Profil Usaha Mifta Handycraft ... 30
B. Profil Usaha Akbar Jaya ... 32
C. Profil Usaha Sanggar Arjuna ... 34
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Penelitian ... 37
B. Pembahasan ... 50
BAB VI PENUTUP ... 53
xii
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu dan Sekarang ... 20
3.1 Panduan Wawancara ... 26
3.2 Panduan FGD ... 27
5.1 Hasil Wawancara Pengrajin I ... 40
5.2 Hasil Wawancara Pengrajin II ... 42
5.3 Hasil Wawancara Pengrajin III ... 44
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Definisi Akuntansi ... 11
2.2 Siklus Akuntansi Selama Periode Berjalan ... 14
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1. Pembukuan Sanggar Arjuna
Lampiran2. Pembukuan Mifta Handycraft
Lampiran3. Pelaksanaan FGD
xvi
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN PENATAAN
ADMINISTRASI KEUANGAN MAHASISWA KKP FE USD
PADA USAHA KECIL
Studi Kasus pada Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta
Domingas Soares Maia Tavares Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendampingan penataan
administrasi keuangan pada usaha kecil yang dilakukan oleh mahasiswa KKP FE
USD. Sampel penelitian diambil dari 3 pengrajin batik kayu yang ada di Dusun
Krebet Bantul. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara dan FGD
(Focus Group Discussion). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan
penataan administrasi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa KKP FE USD tidak
efektif. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar pelaku usaha kecil belum melakukan
administrasi keuangan walaupun telah disediakan format akuntansi keuangan oleh
para mahasiswa KKP FE USD.
Kata kunci: usaha kecil, efektivitas, pendampingan penataan, administrasi
xvii
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS ARRANGEMENT ASSISTANCE OF FINANCIAL
ADMINISTRATION OF THE ECONOMICS DEPARTEMENT STUDENTS’
INTERNSHIP OF SANATA DHARMA UNIVERSITY ON SMALL
BUSINESS
A Case Study at Wood Batik Craftsmen Village in Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta.
Domingas Soares Maia Tavares Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
This study aims to find out the effectiveness of the Economics Department Students’
Internship arrangement assistance of Sanata Dharma University in financial
administration at small business. The sample of the research was taken from three
wooden batik craftsmen in Krebet village Bantul. Data collection techniques are
documentations, interviews and FGD (Focus Group Discussion).The results of this
study showed that the arrangement assistance of financial administration was done
ineffectively by the Economics Department Students Internship of Sanata Dharma
University. This thing can be seen mostly in the small business that have not make
the financial administration although the format of financial accounting has been
provided by the Economics Department Students Internship of Sanata Dharma
University.
Keywords: small business, effectiveness, arrangement assistance, financial
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha kecil di berbagai negara termasuk di Indonesia merupakan salah satu
penggerak perekonomian rakyat yang tangguh. Hal ini dikarenakan kebanyakan para
pengusaha kecil berangkat dari industri keluarga atau rumahan. Dengan demikian
konsumennya pun berasal dari kalangan menengah ke bawah. Selain itu, peranan
usaha kecil terutama pada saat krisis moneter akhir tahun 1997 dapat dipandang
sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional, baik dalam
mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja
(Suparyanto, 2012:28).
Peranan usaha kecil dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari
kedudukannya pada saat ini dalam dunia usaha. Menurut Ediraras (2010:152)
membagi kedudukan usaha kecil sebagai:
a) pemain utama dalam kegiatan ekonomi diberbagai sektor,
b) penyedia lapangan kerja terbesar,
c) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi daerah dan
pemberdayaan masyarakat, dan
d) pencipta pasar baru dan inovasi.
Kinerja usaha kecil dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Data
Bruto (PDB) yang diciptakan Usaha Kecil (UK) dalam tahun 2010 mencapai
nilai Rp 597,8 triliun atau 9,85 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan dalam hal
penyerapan tenaga kerja, kontribusi Usaha Kecil (UK) tercatat sebanyak 3.627.164
orang atau 3.55 persen. Proporsi UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia saat ini
sekitar 99,9 persen dari seluruh jumlah unit usaha yang ada. Melihat besarnya jumlah
pelaku ekonomi dan kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja, maka UKM
(Usaha Kecil Menengah) khususnya usaha kecil layak mendapat perhatian serta
dikelola dan dikembangkan dengan baik.
Berkembangnya usaha kecil pada saat ini mendapat perhatian yang lebih
serius dari berbagai kalangan. Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha
kecil antara lain mengenai pemasaran produk, teknologi, pengelolaan keuangan,
kualitas sumber daya manusia, dan permodalan. Salah satu masalah yang seringkali
terabaikan oleh para pelaku bisnis usaha kecil yaitu mengenai pengelolaan keuangan,
karena pengelolaan keuangan yang baik memerlukan ketrampilan dalam mengelola
administrasi keuangan yang baik pula oleh pelaku bisnis usaha kecil. Pengelolaan
administrasi keuangan bagi usaha kecil tersebut berkaitan dengan kelangsungan
hidup usaha kecil dalam menghadapi persaingan dan juga untuk meningkatkan dan
mempertahankan kontinuitas usaha kecil itu sendiri.
Kunci utama dalam mengelolo keuangan usaha kecil adalah pembukuan dan
administrasi yang tertib dan terarah secara tepat, hal ini didukung pula oleh berbagai
sebelum memutuskan untuk menggunakan dana dalam berbagai aktivitas usaha,
perlu dibuatkan sebuah anggaran atau budget dalam jangka pendek, di dalamnya
terdapat rencana pendapatan, pengeluaran dan berbagai bentuk pembiayaan. Tahap
akhir dari pengelolaan administrasi keuangan yaitu penyusunan laporan keuangan
dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi.
Kemampuan usaha kecil dalam mengolah data tentang aktivitas dan transaksi
usahanya masih sangat terbatas. Padahal apabila kegiatan administrasi keuangan
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan manfaatnya sangat besar.
Administrasi keuangan yang dikelola secara tepat sesuai dengan kebutuhan usaha
akan menjadi bank data dan informasi untuk tujuan perencanaan, pengambilan
keoutusan dan pengendalian. Pengelolaan administrasi keungan tersebut ada yang
secara manual dan ada juga yang sudah komputerisasi, hal yang membedakan adalah
dalam proses akutansinya, karena dengan komputerisasi semua proses sudah
dilakukan oleh komputer, tetapi dengan manual semua masih dikerjakan oleh
manusia. Tetapi terlepas dari sistem manual maupun komputerisasi, administrasi
keuangan tetap harus dari dasar dengan cara pelatihan dan pendampingan bagi
sumber daya manusia (Astuti, 2010:153).
Praktek pengelolaan administrasi keuangan pada usaha kecil di Dusun Krebet
masih sangat rendah dan bahkan tidak dilakukan sama sekali. Hal ini ditegaskan pula
oleh Wahidin & Suhairi (2006:1), bahwa praktek akuntansi, khususnya akuntansi
kelemahan. Kelemahan itu, antara lain disebabkan rendahnya pendidikan, kurangnya
pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari pemilik usaha dan
juga karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan
bagi usaha kecil.
Selama ini berbagai pihak yang menjadi mitra kerja usaha kecil yang ada di
Dusun Krebet, seperti DISPERINDAKOP (Dinas Pemerintahan Daerah Koperasi)
dan Universitas telah mencoba membantu mengatasi kendala yang dihadapi oleh
usaha kecil di Dusun Krebet, seperti melakukan pembinaan pengelolaan keuangan,
pembukaan pasar baru, mengadakan pameran hasil produksi dan pemberian kredit
lunak. Semua program pelaksanaan kegiatan dengan mitra usaha berjalan dengan
lancar, akan tetapi untuk pengelolaan keuangan para pelaku usaha tidak melakukan
dengan baik karena menurut para pelaku usaha kecil, melakukan pencatatan
keuangan setiap hari menyita waktu kerja dalam menyelesaikan produksi pesanan
dari pelanggan. Sedangkan salah satu syarat untuk memperoleh tambahan modal
adalah menyertakan laporan keuangan kepada pihak kreditur karena pihak tersebut
tidak ingin mengambil resiko dalam penyaluran kredit. Tujuan dari laporan keuangan
tersebut agar pihak kreditur mengetahui secara pasti perkembangan dari usaha kecil
dusun krebet.
Pada saat melaksanakan program Kuliah Kerja Profesi (KKP), peneliti
mengamati dan menemukan bahwa kebanyakan usaha kecil Dusun Krebet dalam
dikeluarkan, jumlah bahan baku yang dibeli, jumlah produk yang dijual, dan jumlah
piutang/utang. Namun, pencatatan itu hanya sebatas mengingat saja dan tidak dengan
format akuntansi yang baku yang sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi
Keuangan). Hal itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan para pelaku usaha
tentang akuntansi keuangan, tidak adanya waktu untuk melakukan pencatatan
dikarenakan pemilik usaha merangkap sebagai pekerja, dan menurunya permintaan
akan produk sehingga pemasukan berkurang.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Koperasi Sido Katon sebagai pelindung
para pelaku usaha di Dusun Krebet tersebut dengan melakukan pelatihan
pembukuan, baik yang dilakukan oleh pemerintah dan perguruan tinggi sebagai
mitra kerja dengan menyediakan format pembukuan yang sangat sederhana untuk
diterapkan dalam kegiatan operasional usaha tetapi kenyataannya para pelaku usaha
hanya melakukan pencatatan pada saat ada pendampingan dari mahasiswa, tetapi
setelah itu pelaku usaha akan kembali kepada rutinitas semula yaitu tidak
melakukan pencatatan apabila terjadi transaksi.
Melihat kenyataan yang ada di lapangan maka peneliti merasa tertarik
melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengelolaan administrasi keuangan
yang dilakukan oleh para pelaku usaha kecil di Dusun Krebet. Untuk itu peneliti
mengambil judul “EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN PENATAAN
ADMINISTRASI KEUANGAN MAHASISWA KKP FE USD PADA USAHA
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan mengingat pentingnya pelaksanaan
administrasi keuangan bagi usaha kecil dalam menjalankan aktivitas bisnisnya,
maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan administrasi keuangan pada usaha kecil Dusun
Krebet saat ini?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam
pelaksanaan administrasi keuangan pada usaha kecil Dusun Krebet?
3. Bagaimana efektivitas pendampingan penataan administrasi keuangan
mahasiswa KKP FE USD pada usaha kecil Dusun Krebet?
C. Pembatasan Masalah
Didalam penelitian ini agar tetap terarah pada judul maka penulis melakukan
pembatasan masalah pada pelaksanaan administrasi keuangan yaitu akuntansi usaha
kecil yang telah dilakukan oleh Pengrajin Batik Kayu, Dusun Krebet, Desa
Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Pelaksanaan
administrasi keuangan dalam penelitian ini hanya sebatas pada tahap penulisan
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan administrasi keuangan usaha kecil
di Dusun Krebet saat ini.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat dalam pelaksanaan administrasi keuangan pada usaha kecil
di Dusun Krebet.
3. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pendampingan penataan
administrasi keuangan mahasiswa KKP FE USD pada usaha kecil di
Dusun Krebet selama ini.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1 Pemilik Usaha Kecil
Diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan
membantu usaha kecil di Dusun Krebet dalam melakukan penataan
administrasi keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
2 Universitas Sanata Dharma
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
penelitian berikutnya yang dapat melibatkan mahasiswa dalam
3 Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperoleh
pengalaman baru dalam membantu usaha kecil melakukan administrasi
keuangan sesuai standar akuntansi didalam mengelola usahanya.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Bab I : Pendahuluan
Pada bab tersebut menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berhubungan dan
mendukung penelitian saat ini serta kerangka pemikiran yang
menggambarkan bagaimana alur yang akan diteliti berdasarkan landasan teori
dan penelitian terdahulu yang dirujuk dan hipotesis penelitiannya.
Bab III : Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian,
instrument penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan data, serta
teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum Subjek Penelitian
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Analisis data dan pembahasan pada intinya berisi paparan atau deskripsi
mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya, baik secara kuantitatif
(data dalam tabel/grafik) maupun secara kualitatif.
Bab VI : Penutup
Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran penelitian selanjutnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Administrasi Keuangan
Secara sempit pengertian administrasi sama dengan kegiatan catat mencatat,
sedangkan secara luas administrasi artinya sama dengan manajemen (Mulyadi,
2012:222). Dengan demikian maka fungsi administrasi adalah merekam tentang
kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.
Sedangkan keuangan adalah hasil dari suatu proses pencatatan, yang merupakan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan.
Administrasi keuangan dapat dilihat dalam dua pengertian, yaitu administrasi
keuangan dalam arti sempit adalah segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan
untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa tata usaha atau tata
pembukuan keuangan, sedangkan administrasi keuangan dalam arti luas adalah
kebijakan dalam pengadaan dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan
organisasi kerja yang berupa kegiatan perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban
dan pengawasan keuangan.
Untuk mengefektifkan berbagai fungsi dalam pengelolaan keuangan
perusahaan maka tugas penataan administrasi perlu dilaksanakan. Tugas administrasi
administrasi aset tetap, administrasi kas, administrasi penggajian dan administrasi
lainnya.
2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi didefinisikan Warsono et al. (2008:12), adalah proses sistematis
untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para
penggunanya. Akuntansi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
a. Input (masukan); berupa peristiwa bisnis yang bersifat keuangan (transaksi).
b. Proses (prosedur); terdiri dari berbagai kegiatan untuk mengolah input
akuntansi. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari 2 (dua)
fungsi, penjurnalan dan pemindah-bukuan.
c. Output (keluaran); berupa informasi keuangan. Output akuntansi yang
banyak dikenal adalah laporan keuangan (financial statements).
Gambar 2.1: Definisi Akuntansi
Akuntansi ditinjau dari sudut kegiatan adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu
perusahaan (Haryono Yusuf, 2003:5), sedangkan akuntansi ditinjau dari sudut Transaksi ke-1
Transaksi ke-3
pemakainya adalah sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan suatu organisasi. (Haryono Yusuf, 2003:4).
Tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan
ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu bagi pihak-pihak di dalam
perusahaan maupun pihak-pihak di luar perusahaan (Haryono Yusuf, 2003:4), maka
hasil akuntansi diperlukan untuk:
a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan
oleh manajemen, dan
b. pertanggungjawaban perusahaan kepada investor, kreditur, badan pemerintah
dan sebagainya.
3. Siklus Akuntansi Keuangan
Menurut Warsono et al. (2008:16) Satu siklus akuntansi terdiri dari 2 (dua)
kelompok waktu, yaitu sub-siklus Akuntansi Selama Perioda Berjalan, yaitu
akuntansi usaha kecil memproses secara sistematik semua transaksi yang terjadi di
usaha kecil, dan sub-siklus Akuntansi Pada Akhir Perioda, yaitu akuntansi usaha
kecil menyusun laporan keuangan untuk kegiatan evaluasi.
Berdasar jenis kegiatannya, Siklus Akuntansi Selama Perioda Berjalan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok: kegiatan penyiapan transaksi
meliputi empat (4) fungsi yang lazim dilakukan di UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah) dengan urutan:
a. Pengidentifikasian transaksi,
b. pengukuran transaksi,
c. pendokumentasian transaksi ke bukti/dokumen transaksi, dan
d. penulisan transaksi ke buku harian.
Setelah menyelesaikan kegiatan penyiapan transaksi, usaha kecil melakukan
kegiatan pencatatan transaksi yang terdiri dari fungsi penjurnalan dan pemindah
Gambar 2.2 : Siklus Akuntansi Keuangan Selama Periode Berjalan
Pada akhir periode usaha kecil menyusun laporan keuangan sebagai bagian
dari evaluasi dan pertanggungjawaban atas operasi usaha kecil. Siklus akuntansi
akhir periode dirancang secara sistematis agar laporan keuangan dapat disusun
secara efektif, efisien, dan sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Transaksi
ke-1
Transaksi ke-2
01. Pengidentifikasian Transaksi
02. Pengukuran Transaksi
03. Pendokumentasian
Transaksi ke Bukti
04. Penulisan Transaksi
4. Laporan Keuangan
Definisi Laporan Keuangan adalah catatan keuangan mengenai aktivitas
perusahaan atau organisasi selama kurun waktu tertentu (satu peride akuntansi/satu
tahun) yang memperlihatkan kondisi pada kurun waktu tersebut dan dipergunakan
sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Ryan dan Miyosi, 2013:3).
Segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang material dan krusial, yaitu uang,
pasti dan harus dicatat dalam bentuk laporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2007). Berikut penjelasannya:
1) Neraca
Neraca adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada
suatu waktu tertentu. Sisi kiri neraca menunjukan aktiva perusahaan,
sedangkan sisi kanan neraca menunjukan kewajiban dan ekuitas.
2) Laporan laba/rugi
Laporan laba rugi mengikhtisarkan pendapatan dan beban perusahaan
selama periode tertentu. Dengan kata lain laporan laba rugi merupakan
indikator keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam mencapai
a) Pendapatan (revenue)
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan nilai
aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang selama suatu
periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,
penyerahan jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan
utama badan usaha.
b) Biaya
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva
atau timbulnya utang selama satu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama
badan usaha.
c) Penghasilan (income)
Penghasilan atau income adalah pendapatan sesudah
dikurangi biaya atau penerimaan atas penjualan terhadap
barang-barang dan jasa-jasa.
3) Laporan arus kas
Menurut Hanafi (2003: 59), laporan arus kas digunakan untuk
menganalisis dan memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan aliran kas
investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Tujuan
utama dari analisis laporan arus kas adalah untuk menaksir kemampuan
perusahaan menghasilkan kas.
4.1 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ryan dan Miyosi(2013:3), tujuan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan segala macam informasi keuangan selama kurun waktu
tertentu (periode akuntansi/satu tahun), misalnya informasi tentang:
a. perubahan aset/harta, utang, dan modal (bertambah, berkurang, atau
tetap),
b. rasio pertumbuhan ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkan laporan keuangan per tahun,
c. jenis-jenis aset/harta yang dimiliki, misalnya kendaraan, tanah,
gedung, serta uang kas (tunai), jenis-jenis utang bila ada, termasuk
juga jenis-jenis modal, misalnya modal saham dan nonsaham, serta
d. informasi lainnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
2. Memberikan penilaian tentang kondisi perusahaan pada saat itu, misalnya
apakah kondisi perusahaan termasuk sehat atau tidak bila jumlah utang
melebihi jumlah aset atau sebaliknya.
3. Membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan
keuangan dapat memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi
kewajiban, dan modal sendiri dari suatu perusahaan, dan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan.
5. Pengertian Usaha Kecil
Usaha kecil sebagaimana dimaksud Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Bab 1 Pasal 1 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil.
Dalam Undang-Undang tersebut dalam Bab IV Pasal 6 Ayat 2 menyebutkan
bahwa kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
B. Penelitian Sebelumnya
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya berkaitan dengan usaha kecil dan
menengah yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini:
1. Dewi Saptantinah Puji Astuti (2010): Penelitian tentang perlunya
penerapan sistem akuntansi pada usaha kecil dan menengah, bertujuan
untuk memberikan gambaran bagi para pengelola kegiatan bisnis serta
pihak-pihak yang bekepentingan tentang perlunya penerapan sistem
akuntansi bagi suatu perusahaan dan cara penyusunan laporan keuangan
yang sesuai standar.
2. Hermon Adhy Putra dan Elisabeth Penti Kurniawati (2012): Penelitian
tentang penyusunan laporan keuangan untuk UKM (Usaha Kecil dan
Menengah) berbasis SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik), bertujuan untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Salatiga
dalam menyusun laporan keuangan berbasis SAK ETAP (Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) serta untuk
merancang sistem akuntansi sederhana yang dapat membantu dan
memudahkan para pemilik UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dalam
membuat laporan keuangan berbasis SAK ETAP (Standar Akuntansi
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu dan Sekarang
No Faktor Perbedaan Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang 1 Studi Kasus Penelitian 1. UKM (Usaha Kecil dan pembenahan dari sistem akuntansi yang sesuai standar. Hasil dari penelitian ini terlihat bahwa perusahaan dalam prakteknya masih melakukan beberapa kesalahan dalam sistem akuntansi sehingga peneliti mencoba mencari solusi dengan membantu memberikan contoh laporan keuangan yang sesuai standar.
Dalam penelitian ini permasalahan yang terlihat ada pada sumber daya yang tersedia untuk melakukan pembukuan usaha dan kendala waktu. Hasil dari penelitian ini, peneliti memberikan solusi dengan memberikan pelatihan pembukuan sederhana dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel dengan formula yang telah dirancang dapat
mempermudah usaha kecil menengah dalam menghasilkan laporan keuangan berbasis SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik).
Adapun persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang yaitu
sama-sama terfokus pada penataan administrasi keuangan untuk usaha kecil baik
menggunakan bantuan komputer maupun manual.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori penelitian deskriptif, karena mencoba untuk
memaparkan kondisi yang seharusnya diterapkan dalam kaitannya dengan
pengelolaan administrasi keuangan pada usaha kecil yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan. Penelitian yang dilakukan dengan melibatkan beberapa Usaha
Kecil Pengrajin Batik Kayu yang ada di Dusun Krebet sebagai obyek penelitian dan
kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada usaha kecil tersebut.
B. Objek Penelitian
Beberapa usaha kecil yaitu Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet, Desa
Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta sebagai obyek
penelitiannya.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei 2014 dengan lokasi penelitian
adalah beberapa Pengrajin Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari,
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua usaha kecil pengrajin batik kayu
yang menjadi anggota koperasi Serba Usaha Sido Katon yaitu sebanyak 55 usaha
kecil. Karena populasi pengrajin di Dusun Krebet bersifat “homogen” (ada
kesamaan) di dalam pengelolaan administrasi keuangan usaha, maka jumlah sampel
dari penelitian ini peneliti cukup mengambil tiga usaha kecil yang ada di Dusun
Krebet. Sampel tersebut adalah Mifta Handycraft, Sanggar Arjuna dan Akbar Jaya.
E. Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, yaitu dari
wawancara dan penelusuran dokumen terkait. Jenis data dalam penelitian berupa
data kualitatif yaitu gambaran umum perusahaan dan data kuantitatif berupa bukti
transaksi dan catatan-catatan akuntansi keuangan usaha terkait.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian dilakukan dengan
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Riset Kepustakaan (Library Research), dengan mengumpulkan data-data
penelitian terdahulu untuk melakukan perbandingan dengan penelitian
sekarang.
2. Riset Lapangan (Field Research) yang terdiri dari:
Meninjau dan mempelajari secara langsung usaha kecil yang
bersangkutan di Dusun Krebet, agar memperoleh data yang diperlukan
sehubungan masalah yang sedang diteliti.
b) Wawancara (interview)
Yaitu menanyakan langsung kepada pemilik usaha kecil yang
bersangkutan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan penulisan
ilmiah ini.
c) Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengambil data-data dari
catatan, dokumentasi, administrasi, yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
Dalam hal ini data-data yang diambil adalah data-data pencatatan dan laporan
keuangan yang dilakukan oleh usaha kecil bersangkutan.
d) Focus Group Discussion (FGD)
Suatu proses dimana mengumpulkan beberapa orang dalam
kelompok dan mendengarkan keterangan dari berbagai sumber yang diteliti
seperti para pemilik usaha kecil yang ada di Dusun Krebet mengenai topik
yang akan diteliti kemudian dirumuskan menjadi satu data tertentu, sehingga
dapat diketahui secara pasti efektivitas pendampingan penataan administrasi
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Panduan Wawancara
Wawancara (interview) termasuk salah satu metode pengumpulan
data (fact-finding), selain sampling, penelitian, observasi, kuesioner, dan
sebagainya. Wawancara dapat digunakan untuk mendapatkan fakta,
menverifikasi fakta, mengklarifikasi fakta, membangkitkan antusiasme,
mengidentifikasi kebutuhan, serta menyatukan ide dan opini.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terdiri dari
dua bentuk, yaitu bentuk terbuka (pertanyaan tanpa jawaban yang dipikirkan
secara khusus) dan tertutup (terstruktur dengan kemungkinan jawaban yang
terbatas). Dalam penulisan ini peneliti lebih mengacu pada wawancara
terstruktur yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus
yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan kebutuhan penelitian yakni
sejarah usaha, pendidikan pemilik usaha, manajemen pengelolaan usaha,
masalah yang dihadapi, akibat yang ditimbulkan dari masalah itu, dan
Tabel 3.1 Panduan Wawancara
Interviewee:………. Date:……… Time:………...
Place: Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet
Subject: Sistem Akuntansi Usaha Kecil
Time Allocated Interviewer Question or Objective
Interviewee Respon
1 to 2 minutes Pendahuluan: memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, meminta ijin untuk melakukan perekaman.
5 minutes Pemanasan: pertanyaan awal yang hangat dan mudah seperti: Berapa lama berdirinya usaha? Berapa orang karyawan yang bekerja? Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu?
5 minutes Bagaimana proses yang dilakukan dalam perekrutan karyawan? Bagaimana Sistem penggajian karyawan? Bagaimana sistem waktu kerja?
5 minutes Bagaimana pengelolaan usaha selama ini khususnya pada penataan administrasi keuangan? Kendala apa yang dihadapi dalam penataan administrasi keuangan? 5 minutes Faktor-faktor apa saja yang
menghambat dan mendukung dalam penataan administrasi keuangan?
1. Panduan Focus Group Discussion (FGD)
Tabel 3.2 Panduan FGD (Focus Group Discussion)
Total running time for the FGD = 60-90 minutes
Time Allocated Objective
15 minutes Pengantar:
Terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu semuanya pada
pertemuan siang/sore/malam hari ini. Nama saya……….dan
saya akan mencoba memfasilitasi diskusi ini.
Partisipasi Bapak/Ibu sangat penting, karena tujuan dari pertemuan ini adalah untuk melakukan pembicaraan secara santai, terbuka dalam bentuk diskusi.
Diskusi ini disebut sebagai diskusi kelompok terarah, seperti survei pendapat yang sifatnya umum dengan pertanyaan terbuka. Terbuka artinya dapat mengundang pendapat yang bermacam-macam.
5 minutes Penyampaian Tujuan:
Kita akan membicarakan tentang penataan administrasi keuangan yang selama ini dilakukan pada usaha kecil.
Saya tertarik dan ingin mendengar pendapat, pandangan dan komentar, ide maupun saran Bapak/Ibu tentang hal itu.
Semua jawaban adalah BETUL, tidak ada yang salah, karena kita memiliki pandangan maupun pendapat sendiri-sendiri tentang hal itu. Semua pendapat baik yang positif maupun negatif dapat diutarakan dan diterima.
Bapak/Ibu boleh berpendapat tentang hal yang sedang kita bicarakan. Dimohon kepada semua peserta untuk menghormati pendapat orang lain.
5 minutes Prosedur:
Apapun yang akan Bapak/Ibu sampaikan dalam diskusi ini akan disimpan dan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian.
Saya akan menggunakan alat perekam dan membuat catatan tentang perjalanan diskusi ini dan apa yang Bapak/Ibu sampaikan, tetapi kami tidak akan menyebutkan nama ataupun siapa yang menyatakan pernyataan. Hal ini semata-mata dimaksudkan agar seluruh pendapat Bapak/Ibu dapat terekam dengan jelas dan lengkap.
Kita akan membicarakan berbagai hal tentang penataan administrasi keuangan yang selama ini dilakukan oleh usaha kecil.
15 minutes Perkenalan:
Silahkan Bapak/Ibu memperkenalkan nama dan sedikit keterangan tentang diri anda, alamat dan tempat tinggal.
15 minutes Pandangan umum tentang penataan adminitrasi keuangan usaha kecil
Bagaimana penilaian Bapak/Ibu terhadap penataan administrasi keuangan yang dijalankan selama ini?
Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menyebabkan kondisi penataan administrasi keuangan seperti ini?
30 minutes Diskusi: penataan administrasi keuangan yang ada saat ini
Bagaimana penilaian Bapak/Ibu terhadap penataan administrasi keuangan yang selama ini ajarkan oleh mahasiswa KKP FE USD? dan bagaimana cara Anda melakukannya?
Bagaimana penataan administrasi keuangan yang Bapak/Ibu harapkan dapat membantu dalam menjalankan keuangan usaha? Seperti apa jenisnya dan bagaimana cara pengelolaannya?
5 minutes Penutup: Ringkasan
Kita sudah membicarakan penataan administrasi keuangan yang selama ini dilakukan oleh mahasiswa KKP FE USD dan penerapannya dalam kegiatan usaha kecil sehari-hari. Sebelum diskusi ini ditutup, mungkin masih ada Bapak/Ibu yang ingin menambahkan terhadap hal-hal yang sudah disampaikan.
30
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Profil Usaha Mifta Handycraft
1. Nama Usah : Mifta Handycraft
2. Nama Pemilik : Dalijo
3. Pendidikan Terakhir : SLTA
4. Alamat : Dusun Krebet RT 05/RW 022, Desa Sendangsari,
Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
5. Facebook : Miftahandycraft krebet
6. Nomor Telepon : 081 802 655 677
7. Tahun Berdiri : 2000
8. Tujuan Usaha : Peningkatan Kesejahteraan Keluarga
9. Produk yang Dijual : Topeng, Patung Loro Benyok, Patung Minong,
berbagai macam Souvenir Pernikahan seperti:
Gantungan Kunci, Cermin dan lain-lain sesuai
permintaan. Wayang Klitik, Kotak Tissue, Tempat
Sekilas Usaha Mifta Handycraft
Usaha Mifta Handycraft adalah usaha skala rumah tangga yang bergerak di
bidang kerajinan batik kayu yang merupakan salah satu usaha kecil di bawah
naungan Koperasi Sido Katon yang terletak di Dusun Krebet. Sebelum mendirikan
usaha ini pemilik bekerja sebagai karyawan di salah satu usaha batik tulis yang ada
di Dusun Krebet, tetapi setelah merasa memiliki pengalaman dan modal pinjaman
dari Bank sebesar Rp 5.000.000 akhirnya pemilik mendirikan usaha sendiri dengan
nama Mifta Handycraft.
Didalam menjalankan usaha ini semua tenaga yang bekerja pada Mifta
Handycraft adalah tenaga-tenaga yang terampil di bidangnya masing-masing yaitu
dalam bidang melukis dan membatik. Disamping itu tenaga-tenaga yang bekerja
pada usaha Mifta Handycraft adalah masyarakat sekitar yang mempunyai
ketrampilan dan kemauan dalam bekerja untuk kebutuhan hidup keluarga. Seiring
berjalannya waktu Usaha Mifta Handycraft semakin dikenal orang dan memiliki
banyak pelanggan dari berbagai daerah bukan saja di daerah Bantul dan sekitarnya
B. Profil Usaha Akbar Jaya
1. Nama Usaha : Akbar Jaya
2. Nama Pemilik : Puryono
3. Pendidikan Terakhir : SMEA
4. Alamat : Dusun Krebet RT 04, Desa Sendangsari, Kecamatan
Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
5. Facebook : -
6. Nomor Telepon : 081 874 105 035
7. Tahun Berdiri : 2001
8. Tujuan Usaha :Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga dan
menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Dusun
Krebet
9. Produk yang Dijual : Topeng, Wayang, Souvenir, Kotak Tissue, Gantungan
Kunci dan produk lainnya sesuai dengan permintaan
Sekilas Usaha Akbar Jaya
Usaha Akbar Jaya sebelumnya dikenal dengan nama Sido Rukun, seiring
berjalannya waktu maka Sido Rukun diganti dengan Akbar Jaya sesuai dengan
nama putranya. Usaha Akbar Jaya adalah usaha skala rumah tangga yang bergerak
dibidang kerajinan batik kayu yang merupakan salah satu dari sekian banyak usaha
kecil yang ada di Dusun Krebet yang bernaung dibawah pengelolaan Koperasi Sido
Katon.
Berbekal pengalaman dan modal yang ada usaha Akbar Jaya memulai
usahanya hingga saat ini dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar yang memerlukan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Usaha
Akbar Jaya dalam pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia atau disebut
dengan usaha padat karya karena bergerak dibidang melukis dan membatik, sehingga
tidak memerlukan teknologi modern. Tentunya tenaga-tenaga yang berkerja adalah
mereka yang mempunyai ketrampilan dalam melukis dan membatik. Seiring
berjalannya waktu Usaha Akbar Jaya semakin dikenal orang dan memiliki banyak
pelanggan dari berbagai daerah bukan saja di daerah Bantul dan sekitarnya tetapi
C. Profil Usaha Sanggar Arjuna
1. Nama Usaha : Sanggar Arjuna
2. Nama Pemilik : Haryanto
3. Pendidikan Terakhir : SMA
4. Alamat : Dusun Dadapbong RT.02/RW.18, Desa Sendangsari,
Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
5. Email : Sanggar_arjuna_yogyakarta@yahoo.id
6. Nomor Telepon : 081 802 611 166
7. Tahun Berdiri : 1994
8. Tujuan Usaha : Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga ,menciptakan
lapangan kerja untuk masyarakat sekitar dan menjadi
salah satu icon pusat kerajinan batik kayu di Krebet.
9. Produk yang Dijual : Wayang Klitik, Gantungan Kunci, Topeng, Tempelan
Kulkas, Gelang, Cermin, Tempat Tissue, Tempat
Kartu Nama, Sendal, dan berbagai pernak-pernik untuk
Sekilas Usaha Sanggar Arjuna
Sanggar Arjuna yang terletak di Dusun Dadapbong, Desa Sendangsari,
Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta didirikan oleh Bapak Haryanto
pada tahun 1994. Beliau menamakan Sanggar Arjuna dari kesepakatan bersama
dengan para pemuda di dusun Dadapbong tersebut. Tetapi yang mencetuskan nama
Sanggar Arjuna adalah Bapak Haryanto sendiri.
Dengan bermodalkan uang Rp 60.000 pada tahun itu, Sanggar Arjuna
memproduksi produk kerajinan pertama yaitu wayang klitik dari kayu papan tetapi
masih dalam bentuk putihan atau produk setengah jadi. Dengan kegigihan yang kuat
dari pemilik usaha dalam mempromosikan produknya di daerah Malioboro dan
sekitarnya membuat permintaan akan wayang dan produk lain semakin hari semakin
bertambah. Awal mulanya orang hanya menyukai wayang putihan, tetapi lama
kelamaan para pelanggan menginginkan wayang dengan tampilan yang menarik
yaitu dengan dibatik. Maka Sanggar Arjuna mulai mempekerjakan tenaga yang
mempunyai keahlian dalam melukis dan membatik guna membantu pemilik
menjawab permintaan konsumen yang semakin hari semakin bertambah banyak.
Sanggar Arjuna mulai dikenal di daerah Krebet dan Bantul juga daerah
sekitar Yogyakarta dengan berbagai macam produk hasil olahannya. Untuk
menjawab permintaan konsumen dan pelanggan yang ingin berkunjung langsung ke
Sanggar Arjuna maka pada tahun 2002, Sanggar Arjuna mendirikan show room
sangat beragam dan terjangkau. Seiring berjalannya waktu Sanggar Arjuna semakin
dikenal orang dan memiliki banyak pelanggan dari berbagai daerah bukan saja di
daerah Bantul dan sekitarnya tetapi juga daerah-daerah di luar pulau Jawa terutama
37
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Usaha kecil yang djadikan sampel dan diteliti rata-rata mulai kegiatan
usahanya 10 tahunan, ada yang lebih dari 10 tahun. Kegiatan usahanya adalah
inisiatif sendiri dari pemilik yang telah memiliki pengalaman yang sebelumnya
bekerja pada usaha lain dalam melukis dan membatik. Jenis usaha adalah kerajinan
batik kayu, dan sebagian besar produksi dari usaha kecil berdasarkan pesanan dan
sebagian kecil di pajang di show room. Modal awal untuk melakukan usaha sebagian
berasal dari modal sendiri dan keluarga maupun pinjaman dari Bank (BRI).
Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap usaha kecil memiliki cara
tersendiri untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi. Sebagian besar akuntansi
keuangan hampir sama, rata-rata menggunakan cara sederhana yaitu dengan
menggunakan buku nota dan buku kas. Akuntansi keuangan yang sebagian besar
dibuat oleh usaha kecil adalah buku kas, buku penjualan atau nota penjualan, buku
pembelian, buku pesanan, dan buku pembayaran upah karyawan. Adapun format
buku akuntansi keuangan yang disiapkan oleh mahasiswa KKP FE USD adalah
1. Buku Kas
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jumlah
2. Buku Penjualan
Nomor Tanggal Nama Barang
Satuan (Jumlah Barang)
Harga Satuan
Total (Satuan x
Harga)
Jumlah
3. Buku Pembelian
Nomor Tanggal Jenis Barang
Unit Harga Total
4. Buku Pesanan
Nomor Tanggal Jenis Barang
Unit Harga Total
Jumlah
5. Buku Pembayaran Upah Karyawan
Nomor Tanggal Nama Pekerja
Jumlah Hari Kerja
Total Gaji
Jumlah
Akuntansi keuangan yang dilakukan oleh para pelaku usaha kecil meliputi
pencatatan pada buku kas, buku penjualan, buku pembelian, buku pesanan dan buku
pembayaran upah karyawan berdasarkan format yang diajarkan oleh mahasiswa
KKP FE USD, sedangkan untuk sampai pada laporan keuangan diperlukan waktu
yang cukup banyak untuk melakukan suatu pelatihan, pendampingan dan evaluasi
secara rutin karena para pelaku usaha belum mempunyai kemampuan dan
pengetahuan yang cukup untuk melakukan pencatatan sampai pada laporan
Berikut adalah hasil wawancara dan diskusi kelompok terpadu yang
dilakukan bersama dengan para usaha kecil yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini. Wawancara dilakukan pada setiap usaha kecil yang dijadikan sampel dan hasil
yang diperoleh pun dijabarkan menurut pendapat setiap usaha kecil. Sedangkan
untuk diskusi kelompok terpadu peneliti merangkum dari pendapat setiap pengrajin
yang mengikuti diskusi tersebut. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 5.1 Hasil Wawancara Pengrajin I
Interviewee:Bapak Dalijo
Date:15 Juni 2014
Time: 13.00 – 13.20
Place: Mifta Handycraft, Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet
Subject: Sistem Akuntansi Usaha Kecil
Time Allocated Interviewer Question or Objective
Interviewee Respon
1 to 2 minutes Pendahuluan: memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, meminta ijin untuk melakukan perekaman.
5 minutes Pemanasan: pertanyaan awal yang hangat dan mudah seperti: Berapa lama berdirinya usaha? Berapa orang karyawan yang bekerja? Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu?
Lama berdirinya usaha hingga saat ini sudah 14 belas tahun sejak tahun 2000.
Karyawan tetap yang bekerja ada 3 orang
Pendidikan terakhir pemilik usaha adalah SLTA
5 minutes Bagaimana proses yang dilakukan dalam perekrutan karyawan? Bagaimana Sistem penggajian karyawan? Bagaimana sistem waktu kerja?
dibayar perminggu yaitu pada hari sabtu, besarnya pembayaran tergantung dari kemampuan karyawan tersebut yaitu berkisar antara 23.000 rupiah hingga 25.000 rupiah. Waktu kerja mulai dari jam 8:00 -12:00 Wib dan 13:00 – 16:00 Wib
5 minutes Bagaimana pengelolaan usaha selama ini khususnya pada penataan administrasi keuangan? Kendala apa yang dihadapi dalam penataan administrasi keuangan?
Penataan administrasi keuangan selama ini meliputi mencatat transaksi pembelian barang apabila dalam jumlah yang besar di buku dan transaksi penjualan menggunakan nota penjualan.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan tentang akuntansi keuangan sehingga sulit dalam penerapan, tidak ada waktu untuk melakukan pencatatan karena pemilik merangkap sebagai pekerja. 5 minutes Faktor-faktor apa saja yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan penataan administrasi keuangan?
Rasa malas, usaha rumah tangga skala kecil, permintaan akan barang atau produk menurun dan tidak tetap, tidak ada beban tanggungjawab ke atasan sehingga pemilik merasa tidak perlu untuk melakukan pencatatan.
Mengetahui dengan pasti jumlah pesanan, produk yang dijual secara tunai dan kredit,jumlah uang kas yang ada.
Tabel 5.2 Hasil Wawancara Pengrajin II
Interviewee:Bapak Puryono
Date:15 Juni 2014
Time: 13.30 – 13.50
Place: Akbar Jaya, Pengrajin Batik Kayu Dusun Krebet
Subject: Sistem Akuntansi Usaha Kecil
Time Allocated Interviewer Question or Objective
Interviewee Respon
1 to 2 minutes Pendahuluan: memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, meminta ijin untuk melakukan perekaman.
5 minutes Pemanasan: pertanyaan awal yang hangat dan mudah seperti: Berapa lama berdirinya usaha? Berapa orang karyawan yang bekerja? Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu?
Sudah berdiri selama 13 tahun sejak tahun 2001.
7 orang karyawan yang bekerja di Akbar Jaya sebagai pegawai tetap, tetapi pada saat mendapat permintaan yang banyak maka dipekerjakan juga karyawan borongan.
Pendidikan terakhir pemilik usaha adalah SMEA.
5 minutes Bagaimana proses yang dilakukan dalam perekrutan karyawan? Bagaimana Sistem penggajian karyawan? Bagaimana sistem waktu kerja?
Proses perekrutan tidak dilakukan menurut standar yang ada tetapi sesuai dengan kemampuan dari pelamar tersebut.
Sistem penggajian yang dilakukan yaitu sistem perhitungan harian tetapi dibayar perminggu yaitu pada hari sabtu, besar pembayaran tergantung dari kemampuan karyawan tersebut yaitu berkisar antara 30.000 rupiah hingga 35.000 rupiah.
5 minutes Bagaimana pengelolaan usaha selama ini khususnya pada penataan administrasi keuangan? Kendala apa yang dihadapi dalam penataan administrasi keuangan?
Penataan administrasi keuangan selama ini hanya melakukan pencatatan uang masuk dan uang keluar pada saat ada transaksi dengan orderan besar, tetapi apabila orderan sedikit atau sepi maka tidak dilakukan pencatatan sama sekali.
Terlalu ribet karena hanya membuang waktu saja, penurunan permintaan produk menyebabkan pemasukan berkurang sehingga tidak ada yang perlu untuk dicatat. 5 minutes Faktor-faktor apa saja yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan penataan administrasi keuangan?
Tidak ada waktu untuk melakukan pencatatan karena pemilik merangkap sebagai pekerja, adanya penurunan permintaan sehingga pencatatan tidak perlu dilakukan.
Mengetahui dengan pasti jumlah pesanan, produk yang dijual secara tunai dan kredit,jumlah uang kas yang ada kalau terjadi banyak pemesanan produk.
Tabel 5.3 Hasil Wawancara Pengrajin III
Interviewee:Bapak Haryanto
Date:15 Juni 2014
Time: 14.00 – 14.25
Place: Sanggar Arjuna, Pengrajin Batik Kayu Dusun Dadapbong
Subject: Sistem Akuntansi Usaha Kecil
Time
Allocated
Interviewer Question or Objective Interviewee Respon
1 to 2
minutes
Pendahuluan: memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, meminta ijin untuk melakukan perekaman.
5 minutes Pemanasan: pertanyaan awal yang hangat dan mudah seperti: Berapa lama berdirinya usaha? Berapa orang karyawan yang bekerja? Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu?
Sudah berdiri selama 20 tahun sejak tahun 1994.
15 orang karyawan tetap dan 6 orang karyawan borongan. Pendidikan terakhir pemilik usaha adalah SMA.
5 minutes Bagaimana proses yang dilakukan dalam perekrutan karyawan? Bagaimana Sistem penggajian karyawan? Bagaimana sistem waktu kerja?
Proses perekrutan tidak dilakukan menurut standar yang ada tetapi hanya berdasarkan kemampuan dari pelamar tersebut.
Sistem penggajian yang dilakukan yaitu sistem perhitungan harian tetapi dibayar perminggu yaitu pada hari sabtu, besarnya pembayaran tergantung dari kemampuan karyawan tersebut yaitu berkisar antara 18.000 rupiah hingga 35.000 rupiah. Waktu kerja mulai dari jam 8:00 -12:00 Wib dan 13:00 – 16:00 Wib
5 minutes Bagaimana pengelolaan usaha selama ini khususnya pada penataan administrasi keuangan? Kendala apa
yang dihadapi dalam penataan administrasi keuangan?
tidak dilakukan. Hanya mencatat transaksi pembelian barang di buku besar, dan transaksi penjualan memakai nota. Untuk pembelian barang ada buku tersendiri sehingga mudah mengontrol dan mengingat. Sedangkan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh setiap bulan itu belum bisa karena buku pembelian dan nota penjualan masih dibuat terpisah sehingga sulit untuk mengetahui pendapatan usaha. Kendala waktu dan sepinya orderan. Setiap hari tidak selalu ada transaksi pembelian dan penjualan sehingga tidak dilakukan pencatatan.
5 minutes Faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan penataan administrasi keuangan?
Masalah waktu, karena pembukuan dilakukan oleh istri pemilik Sanggar Arjuna sehingga waktu terbagi untuk urusan keluarga sehingga tidak maksimal dalam melakukan pencatatan, menurunnya permintaan akan produk, pemilik sebagai pekerja dan usaha skala rumah tangga. Mengetahui jumlah pesanan dari pelanggan, mengetahui penjualan dan pembelian secara kredit dan tunai, mempermudah pembayaran upah karyawan, dan memprediksi harga satuan barang yang akan dijual pada periode berikutnya.
Hasil FGD (Focus Group Discussion)
Diskusi Kelompok Terarah ini dilaksanakan di Sanggar Arjuna, Dusun
Dadapbong, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogyakarta,
pada hari Senin, tanggal 23 Juni 2014, pukul 10.00 WIB. Jumlah peserta yang hadir
6 orang pengrajin yaitu dari usaha Mifta Handycraft 2 orang, usaha Akbar Jaya 2
orang dan usaha Sanggar Arjuna 2 orang, diskusi berjalan dengan baik.
Tabel 5.4 Hasil FGD (Focus Group Discussion)
Total running time for the FGD = 60-90 minutes
Time Allocated Objective
15 minutes Pengantar:
Terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu semuanya pada pertemuan siang/sore/malam hari ini. Nama saya Domingas Soares Maia Tavares dan saya akan mencoba memfasilitasi diskusi ini.
Partisipasi Bapak/Ibu sangat penting, karena tujuan dari pertemuan ini adalah untuk melakukan pembicaraan secara santai, terbuka dalam bentuk diskusi.
Diskusi ini disebut sebagai diskusi kelompok terarah, seperti survei pendapat yang sifatnya umum dengan pertanyaan terbuka. Terbuka artinya dapat mengundang pendapat yang bermacam-macam.
5 minutes Penyampaian Tujuan:
Kita akan membicarakan tentang penataan administrasi keuangan yang selama ini dilakukan oleh usaha kecil.
Saya tertarik dan ingin mendengar pendapat, pandangan dan komentar, ide maupun saran Bapak/Ibu tentang hal itu.
kita memiliki pandangan maupun pendapat sendiri-sendiri tentang hal itu. Semua pendapat baik yang positif maupun negatif dapat diutarakan dan diterima.
Bapak/Ibu boleh berpendapat tentang hal yang sedang kita bicarakan. Dimohon kepada semua peserta untuk menghormati pendapat orang lain.
Dimohon untuk memberikan kepada setiap orang kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pembicaraan.
5 minutes Prosedur:
Apapun yang akan Bapak/Ibu sampaikan dalam diskusi ini akan disimpan dan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian.
Saya akan menggunakan alat perekam dan membuat catatan tentang perjalanan diskusi ini dan apa yang Bapak/Ibu sampaikan, tetapi kami tidak akan menyebutkan nama ataupun siapa yang menyatakan pernyataan. Hal ini semata-mata dimaksudkan agar seluruh pendapat Bapak/Ibu dapat terekam dengan jelas dan lengkap.
Kita akan membicarakan berbagai hal tentang penataan administrasi keuangan yang selama ini dilakukan oleh usaha kecil.
15 minutes Perkenalan:
Silahkan Bapak/Ibu memperkenalkan nama dan sedikit keterangan tentang diri anda, alamat dan tempat tinggal.
a) Ening Setyaningsih, lahir tahun 1971, asal Krebet, ibu rumah tangga. b) Suratmi, lahir tahun 1976, asal Krebet, ibu rumah tangga. c) Windarti, lahir tahun 1975, asal Bayat, ibu rumah tangga. d) Haryanto, lahir tahun 1969, asal Krebet, pemilik usaha Sanggar Arjuna. e) Dalijo, lahir tahun 1968, asal Krebet, Pemilik usaha Mifta Handycraft. f) Puryono, lahir tahun 1972, asal Krebet, pemilik usaha Akbar Jaya.
15 minutes Pandangan umum tentang penataan adminitrasi keuangan usaha kecil
keuangan yang dijalankan selama ini?
Berdasarkan pemaparan dari para peserta diskusi bahwa penataan administrasi keuangan yang dijalankan selama ini tidak dilakukan dengan maksimal, hanya mencatat seadanya sesuai transaksi yang ada dan kadang tidak dilakukan pencatatan sama sekali.
Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menyebabkan kondisi pelaksanaan penataan administrasi keuangan seperti ini?
Pendapat para pengrajin: kondisi yang menyebabkan adalah ketidaktersediaan waktu yang cukup untuk melakukan penataan administrasi keuangan karena pemilik merangkap sebagai pekerja, tidak adanya pemasukan yang rutin, semakin besar pengeluaran sehingga pemilik merasa malas untuk melakukan pencatatan, terlalu ribet karena usaha yang dijalankan masih berskala kecil sehingga pemilik cukup mengetahui saja berapa uang yang masuk dan yang keluar tidak perlu melakukan pencatatan.
30 minutes Diskusi: Penataan administrasi keuangan yang ada saat ini. Bagaimana penilaian Bapak/Ibu terhadap pendampingan penataan administrasi keuangan yang selama ini ajarkan oleh mahasiswa KKP FE USD? dan bagaimana cara Anda melakukannya?
Pendapat para pengrajin: penilaian pengrajin terhadap pendampingan penataan administrasi keuangan yang selama ini diajarkan oleh para mahasiswa FE Universitas Sanata Dharma pada saat KKP (Kuliah Kerja Profesi) adalah format akuntansi yang sangat sederhana dan sangat membantu dalam penerapannya seperti buku kas harian yang meliputi, buku pemasukan dan pengeluaran, buku pembelian dan penjualan, buku pesanan dan buku pembayaran upah karyawan. Akan tetapi pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa tidak efektif dalam hal ini jangka waktu yang tersedia untuk pendampingan sangat singkat sehingga para pelaku usaha tidak memiliki pemahaman dan kemampuan yang cukup untuk melakukan pencatatan dengan baik.
mahasiswa KKP FE USD. Pencatatan itu dilakukan hanya pada saat ada pemasukan dalam jumlah yang besar, dan pada saat ada pemasukan dalam jumlah yang sedikit tidak dilakukan pencatatan.
Bagaimana penilaian Bapak/Ibu, apakah penataan administrasi keuangan yang diterapkan oleh mahasiswa KKP FE USD memiliki karakteristik dalam hal: kesesuaian kebutuhan, mudah dijalankan, mudah dipahami, tidak menyita waktu, kaitan dengan hasil usaha, nilai penting dan kemampuan/kemauan pengelola.
Pendapat para pengrajin: format yang diajarkan dan disediakan oleh para mahasiswa KKP FE USD sangat sesuai kebutuhan, mudah dijalankan, dapat dipahami dengan baik, dan sederhana. Akan tetapi kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha adalah tidak ada waktu yang cukup bagi pelaku usaha untuk melakukan pencatatan pada format yang disediakan. Pelaku usaha memilih untuk melakukan pencatatan dengan cara sederhana sesuai pemahaman yaitu dicatat pada nota seadanya karena pelaku usaha masih memiliki kendala untuk mencatat pada format buku yang disediakan oleh para mahasiswa KKP.
Bagaimana pelaksanaan penataan administrasi keuangan yang Bapak/Ibu harapkan dapat membantu dalam menjalankan keuangan usaha? Seperti apa jenisnya dan bagaimana cara pengelolaannya?
Pendapat para pengrajin: penataan administrasi keuangan yang diharapkan adalah seperti yang telah diajarkan dan dijalankan selama ini, yaitu format sederhana yang disediakan oleh mahasiswa KKP FE USD, namun pelaku usaha memerlukan suatu pendampingan yang rutin dari pihak terkait seperti Pemerintah dan Universitas sehingga para pelaku usaha dapat melakukan penataan administrasi keuangan dengan baik, rapi dan teratur sesuai yang diharapkan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
5 minutes Penutup: Ringkasan