PERKEMBANGAN SURAT KABAR MIMBAR UMUM DI
KOTA MEDAN 1945 - 2011
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ARYANTO
N I M. 308321010
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Aryanto, NIM : 308321010, Perkembangan Surat Kabar Mimbar Umum Di Kota Medan 1945 - 2011. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, perkembangan surat kabar Mimbar Umum dan faktor penentu hingga bisa bertahan dan masih terbit sampai saat ini.
Untuk memperoleh data – data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan ( field research ) dengan sejarah lisan (oral history) dan metode kepustakaan ( library research ) dengan menelaah buku – buku. Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi ke lapangan atau observasi ke lokasi penelitian, wawancara dengan pimpinan redaksi, redaksi, wartawan Mimbar Umum di Kantor Mimbar Umum Jl. Prof Muh.Yamin No. 352 Medan, mantan wartawan Mimbar Umum serta pelaku sejarah yaitu Drs.Muh.Twh, kemudian mendokumentasi atau memfoto arsip, dokumen dari Surat Kabar Mimbar Umum.
Rencana penelitian tentang Surat Kabar Mimbar Umum ini dilakukan untuk mengetahui, perkembangannya yang meliputi jumlah halaman, jumlah oplah penerbitan, jangkauan wilayah penjualan dari tahun 1945 sampai 2011. Sejarah surat kabar di Kota Medan memilki catatan sejarah yang penting yang disejajarkan dengan kota besar seperti Batavia, Surabaya, Padang di massa kolonial Belanda. Medan di awal masa kolonial menjadi pusat surat kabar dan penerbitan terbukti dengan jumlah surat kabar yang terbit dari tahun 1885. Di Medan saat ini ada dua surat kabar yang masih bertahan dari massa kemerdekaan yaitu Mimbar Umum dan Waspada. Mimbar Umum dalam perjalanannya pernah menjadi pemimpin surat kabar di massa kemerdekaan sebagai informasi untuk para pejuang di daerah pedalaman dan pemimpin dalam melawan gerakan PKI yang masuk ke dalam pers Medan dan menerbitkan surat kabar pro PKI. Peneliti mencoba menjelaskan perjalanan dan perkembangan surat Kabar Mimbar Umum ini yang terbit sejak 6 November 1945 dan bertahan hingga sekarang.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT atas segala anugerah dan kasih sayangnya, shalawat beriring salam kepada Muhammad SAW yang penulis ucapkan sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Perkembangan Surat Kabar Mimbar Umum Di Kota Medan 1945-2011” , dan tak lupa pula orang tua penulis yang membantu moril dan materil sehingga skripsi ini siap untuk menyelesaikan pendidikan serta melengkapi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengaharapkan segala masukan, baik berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangun, untuk nantinya Skripsi yang penulis buat ini dapat lebih sempurna dimasa yang akan datang.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat banyak sekali dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada : 1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Restu, M.S, selaku Dekan FIS beserta Stafnya
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan sejarah Fakultas Ilmu sosial, Universitas Negeri Medan dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran serta perhatian sehingga penulisan ini dapat berjalan dengan baik. Semoga ibu tetap menjadi ibu yang saya kenal pertama kali sampai akhir, karena kesan pertama dan saat ini ibu banyak membantu saya, dan inspirasi saya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
v 5. Ibu Dra. Flores Tanjung M.A, selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran, dan masukan terhadap penulisan Skripsi ini.
6. Ibu Dra, Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, sebagai pembanding juga selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah, serta seluruh staf pengajar/Dosen Jurusan Pendidikan sejarah yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan.
7. Teristimewa kepada orang tua penulis, Edy Artono dan Sutina yang telah bersusah payah membimbing penulis sejak kecil hingga menamatkan studi sarjana ini. Kiranya kepada ayahanda dan bundalah, skripsi ini kupersembahkan sebagai pertanggungjawaban studi yang kujalani selama + 4 tahun ini. Tanpa ayahanda dan bunda, niscaya studi ini dapat diselesaikan dengan baik serta buat Istri ku Devika Rizki.
8. Bapak informan Drs M.Twh dan H Lud Lubis yang telah memberikan informasi dalam penyelesaian penelitian dan data yang telah penulis peroleh sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Untuk saudara-saudaraku yang tercinta (alm) Warningsih,Paman dan Bibi serta keponakanku semuanya .
10.Teman-teman PPLT 2011 SMP N 1 Pantai Cermin, Budi (PKN 08), Salman, Heni, dan semuanya. Terimah kasih atas persahabatan dan dukungan kepada penulis.
11.Teman-teman sekelas A-B ekstensi Pendidikan Sejarah Angkatan 2008 terima kasih atas pengalaman bersama yang dilalui bersama penulis baik yang menjadi kenangan buruk dan indah, terima kasih. Terima kasih juga untuk Alumni PENTAS (Pekan Nasional Cinta Sejarah) Medan dan Palu, teman-teman baru yang luar biasa, serta teman-teman-teman-teman Ikahimsi Medan, Pekanbaru dan Bandung.
vi sahabat - sahabatku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan kalian dan kebersamaannya selama ini. JASMERAH………Jangan Sekali Sekali Melupakan sejarah.
Semoga Skripsi ini dapat bermamfaat bagi kita semua.
Penulis, Juli 2012
iv
DAFTAR TABEL
Tabel. I. Perkembangan Pers Berbahasa Melayu ... 28 Tabel. II. Anggota Organisasi BPS ... 47 Tabel. III. Arief Lubis Mengumumkan Jumlah Iuran Yang Dibayar Tiap Bulan
Dan Telah Disetujui Dalam Rapat ... .48 Tabel IV. Tokoh Pers/Wartawan Medan ( Sumatera Utara) Yang Telah Menerima
Penghargaan………56
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam sejarah perjuangan mencapai Indonesia merdeka terbentang fakta-fakta yang membuktikan bahwa wartawan Indonesia adalah patriot yang berperan penting bahu - membahu dengan para perintis pergerakan di pelbagai pelosok tanah air untuk menentang penjajah. Malahan wartawan patriot tersebut menyandang dua peran sekaligus di masa pergerakan, yaitu sebagai pekerja aktif di bidang pers yang melaksanankan tugas - tugas pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran nasional, dan sebagai pelaku politik yang melibatkan secara langsung dalam kegiatan membangun perlawanan rakyat terhadap penjajahan ( Said, 1988 :1), sehingga pers mempunyai peran yang besar dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.
Pers dalam artian dalam massa merebut kemerdekaan Indonesia adalah surat kabar, radio yang berperan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Secara etimologis, surat kabar berasal dari bahasa Inggris, “newspaper” dan bahasa Belanda
“courante” yang dipinjam pula dari bahasa Perancis “courant”. Surat kabar terdiri dari dua
kata “surat” dan “ kabar”. Pengertian surat adalah kertas yang ditulis yang mempunyai isi
tertentu serta ditujukan kepada pihak tertentu dan kabar diketahui dari bahasa Arab “khabar”
2
pekerjaannnya di dalamnya. Mereka kelaknya bukan saja menjadi pemimpin - pemimpin pers tetapi juga menyandang kedudukan ganda sebagai tokoh - tokoh peregerakan nasional. Surat kabar pertama di Indonesia adalah Bataviase Nouwels (terbit bulan agustus 1744, ditutup
bulan juni 1746) ( Said, 1976 : 9 ). Mengenai isinya, hanyalah tentang peristiwa kalangan
atas, resepsi, berita dagangan kapal. Ukuran surat kabar itupun hampir sama saja dengan sapu tangan diisi timbal balik. Semenatara itu di Medan telah terbit surat kabar pertama milik
Belanda “Deli Courant” tanggal 18 Maret 1885, surat kabar itu terbit dua kali seminggu setiap rabu dan sabtu. Dalam kata perkenalannya, J. Deen mengatakan bahwa terbit Deli Courant sekaligus mengakhiri ketergantungan Sumatera pada pers Starits (Semenanjung Melayu) untuk suplai berita bagi masyarakat di pusat pemerintahan Belanda (Jawa) atau kebalikannya ( Said, 1976 :34 ).
Dalam bulan Agustus 1945, surat kabar yang terbit di Medan hanya “Soematra
Baroe” yang dipimpin oleh Arif Lubis. Dalam surat kabar itu ditulis “ secara tersirat seruan
itu dapat diartikan bahwa rakyat agar jangan goyah semangat untuk mempertahankan
kemerdekan “. Masyarakat Medan agak lama mengetahui berita resmi, bahwa kemerdekaan
telah diproklamasikan karena Mr.Moh Hasan agak lama sampai di Medan. Tanggal 4 Oktober 1945 diadakan pengumuman resmi di Lapangan Fukuraido (Lapangan Merdeka) yang dilakukan Mr Moh Hasan. Setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan di Lapangan Merdeka, banyak surat kabar yang terbit diantaranya, Soeleh Merdeka, Pewarta Deli, Wanita, Islam Berjuang, Harian Kerakyatan, Buruh Berjuang, Waspada dan “Mimbar Oemoem”. Mimbar Oemoem dan Waspada adalah surat kabar yang masih bertahan hingga kini. Mimbar Oemoem dengan direksinya M.Saleh Umar dan A.Wahab Siregar, sedangkan redaktur pelaksana A.Halim dan A.Manan Karim sebagai staf redaksi. Situasi yang makin panas dan
gawat maka Harian ‘Mimbar Oemoem” mengungsi ke Tebing Tinggi bulan Februari 1946,
3
Siregar,dan A.Murad Adbdullah. Surat - surat kabar yang selalu memberitakan pertempuran - pertempuran yang terjadi di dalam dan di luar kota. Berita - berita yang oleh Belanda dinilai merugikan Belanda menyebabkan surat-surat kabar seperti Waspada, Mimbar Umum beberapa kali dibredel oleh Belanda. ( TWH, 2010 : 31 ). Dari uraian di atas pers di Sumatera Utara memilki catatan sejarah yang panjang, menarik dan berperan dalam pergerakan menuju kemerdekaan, bahkan beberapa yang masih bertahan sampai sekarang seperti Surat Kabar Mimbar Oemoem dan Waspada.
Dari keterangan diatas peneliti memiliki ketertarikan untuk meneliti dengan judul
“Perkembangan Surat Kabar Mimbar Umum Di Kota Medan 1945 - 2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di ungkap di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah yaitu”
1. Bagaimana pembentukan surat kabar di Kota Medan ?
2. Bagaimana latar belakang berdirinya surat kabar Mimbar Umum di Kota
Medan ?
3. Bagaimana perkembangan surat kabar Mimbar Umum pada massa setelah
kemerdekaan, orde lama, orde baru dan reformasi ?
4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan surat kabar Mimbar Umum
bertahan hingga sekarang.
4
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang berdirinya surat kabar Mimbar Umum di Kota
Medan (1945-2011) ?
2. Bagaimana Perkembangan surat kabar Mimbar Umum setelah massa
kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi ?
3. Faktor - faktor apa saja penyebab Mimbar Umum bertahan sampai sekarang.
E. Tujuan Peneliti
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya surat kabar Mimbar Umum di Kota
Medan (1945-2011).
2. Untuk mengetahui perkembangan surat kabar Mimbar Umum di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui faktor - faktor surat kabar Mimbar Umum bisa bertahan hingga
sekarang di kota Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini jika tujuan diatas tercapai adalah untuk:
1. Memperkaya kekhasan pengetahuan peneliti khususnya dan masyarakat Medan
pada umumnya.
2. Menambah referensi mengenai sejarah pers di Kota Medan saat ini sangat terbatas
5 3. Memberi informasi dan pemahaman kepada masyarakat Medan bahwa pers di
kota Medan memiliki sejarah pers yang berperan di era kemerdekaan sampai sekarang.
4. Memberi sumbangan ilmiah tentang sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat
Medan
5. Sebagai penambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai sejarah pers
di Kota Medan.
6. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan karya ilmiah
63 Siregar redaktur pelaksana A. Halim dan A. Manan Karim pada tanggal 6 November 1945, memiliki kesadaran untuk menyebarkanluaskan informasi kemerdekaan RI melalui surat kabar ke seluruh pelosok Sumatera. Sebagaimana sejarah mencatat, teks proklamasi kemerdekaan RI yang ditandatangani Soekarno dan Hatta memang baru diumumkan ke masyarakat Medan pada tanggal 4 Oktober 1945.
2. Mimbar Oemoem lahir karena dipaksa oleh situasi, di satu sisi sebagai aktivis
pergerakan ia sangat mendukung negara RI yang merdeka, namun di sisi lain ia menyadari bahwa belum banyak masyarakat Sumatera Utara yang tahu, dan bahkan tidak berani untuk membincangkan hal tersebut: “Harian ini ( Mimbar
Oemoem, pen ) lahir karena dipaksakan situasi, tidak banyak orang berani
menegakkan bahwa telah dicetuskan proklamasi.
64
4. Walaupun Mimbar Umum diawasi Belanda , tapi tetap mengadakan kontak dengan para pejuang yang berada di pedalaman seperti Achmad Tahir, Jamin Gintings, Kasim Lubis dan lainnya.
5. Saat itu Mimbar Umum mencetak dengan 4 halaman dari tahun 1945 sampai tahun 1964 sebelum Mimbar Umum ditutup, ketika tahun 1966 Mimbar Umum pun terbit kembali dengan 8 halaman, perkembangan jumlah halaman Mimbar Umum di tahun 1990 - an mencetak 12 halaman hingga sekarang, di hari Jum’at mencetak 16 halaman karena ada penambahan berita yaitu Mimbar Jum’at, atau jika pesanan iklan banyak membuat space surat kabar menjadi bertambah tapi itu tergantung pesanan.
6. Surat kabar di Medan yang beroplag besar seperti Waspada, Mimbar Umum, Indonesia Baru, dan lainnya tidak menerima aksi sepihak PKI, dan selalu mengkritik tingkah laku petinggi PKI dan surat kabar pro PKI.
7. Tanggal 18 Oktober 1964 diadakan rapat untuk pembentukan BPS cabang Sumatera Utara di kantor Mimbar Umum di Jalan Riau No. 79 Medan..
65
9. Faktor - faktor yang mempengaruhi surat kabar Mimbar Umum bisa bertahan hingga sekarang yaitu kepemimpinan perusahaan yang berkualitas di bidang perrs sehingga tahu permasalahan dan solusi di perusahaannnya, Staf Manajemen yang bisa mengatur perusahaan dengan baik dilihat dari kualitas orang yang ada di dalamnya, Staf Manajemen yang bisa mengatur perusahaan dengan baik dilihat dari kualitas orang yang ada di dalamnya, dan Rasa kekeluargaan, kerja sama sebagai tim yang solid sehingga bisa menempuh berbagai masalah dalam perusahaan hingga bertahan saat ini.
B. SARAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sedikit pandangan kepada perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat dan mahasiswa menuju hal yang lebih positif, maka penulis memberi saran sebagai berikut :
1. Pers di Medan dan Sumatera Utara umumnya adalah kekayaan sejarah yang begitu penting, memang sudah ada yang menulis tentang pers di Sumatera Utara, tapi peneliti menyarankan kepada peneliti lainnya yang akan meneliti tentang pers, sebaiknya meneliti pers di daerah yang belum banyak diketahui sejarahnya.
2. Pers di Sumatera Utara merupakan bagian penting dalam sejarah di Medan dan Sumatera Utara, terbukti ada bagian khusus di Museum Negeri Sumatera Utara, tapi dalam bagian penulisan sejarah local, belum dimasukkan, sdiharapkan Pemrintah Provinsi Sumatera Utara, Kementerian Pendidikan Sumatera Utara memasukkan sejarah pers Sumatera Utara masuk dalam kajian sejarah lokal.
66
Mimbar Umum mendapat porsi bagi pembaca di Sumatera Utara mengingat sejarahnya yang begitu berjaya.
67 DAFTAR PUSTAKA
Ali,Moh., (2005), Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Penerbit LKiS, Jakarta.
Ardianto, Elvinaro., (2007), Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Penerbit Simbiosa Rekatama, Bandung.
Cangara, Hafied., (1998), Lintasan Sejarah Ilmu Komunikasi, Usaha Nasional, Surabaya. Jhonson., (1986), Teori Sosiologi Klasik & Modern, P.T Garuda, Jakarta.
Kuntowijoyo., (2007), Pengantar Ilmu Sejarah, Bentang, Yogyakarta. Morrisan., (2007), Media Penyiaran, Alumni, Jakarta.
Morrison, James H., (2000) Sejarah Lisan Di Asia Tenggara (Teory Dan Metode), LP3ES, Jakarta.
Munawar., (2005), Psikologi Perkembangan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Moleong, J., (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif Revisi. Rosda, Bandung.
Nainggolan, Agustinus., 2010, Skripsi, Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN V Sei
Intan Riau dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kesejahteraan Karyawan (1980-2009).
Medan: Fakultas Ilmu Sosial
Naldi, Hendra., (2008), ‘Booming Surat Kabar Di Sumatera Westkust”, Ombak, Yogyakarta. Nurudin., (2003), Komunikasi Massa, Penerbit Cespur, Malang.
Pelly, Usman., (1998), Urbanisasi dan Adaptasi Peranan Misi Budaya Minangkabau dan
Mandailing, LP3ES, Jakarta.
Rakhmad, Jallaludin.,(2003), Psikologi Komunikasi, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung. Riyanto, Bedjo., (2000), Iklan Surat Kabar : Perubahan Masyarakat di Jawa Masa Kolonial
(1870-1915), Tarawang, Yogyakarta.
Said, Moh., (1976), Sejarah Pers Sumatera Utara Dengan Masyarakat Yang
Dicerminkannya (1985-1942), Percetakan Waspada, Medan.
68
Said, Tribuana., (1988), Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers Pancasila, Cv Haji Mas Agung, Jakarta.
Sjamsuddin, Helius.,(2007), Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta.
Soekanto, Soejono., (1993), Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Press, Jakarta.
Surjomihardjo, Abdurrachman., (2002), Beberapa Segi Perkembangan sejarah Pers
Indonesia, Kompas, Jakarta.
TWH, Muh.,(1997), Perlawanan Pers Di Sumatera Utara Terhadap Gerakan PKI, Penerbit Yayasan Pelestarian Fakta Perjuanagn Kemerdekaan RI, Medan.
TWH, Muh., (2001), Sejarah Perjuangan Pers Sumatera Utara, Penerbit Yayasan
Digemari Masyarakat, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Dharma
Agung, Medan, 1990.
Sumber Makalah :
Samry, Wannofri., (2011), Pers Medan : Menemukan Identitas Nasional, Konferensi Nasional Sejarah IX, Jakarta.
Sumber Internet:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/02/12/81001/koran_benih_merdeka_jadi_
slogan_kemerdekaan_pers
69
Dokumen M.Twh Surat kabar Mimbar Umum
Wawancara dengan Muh. Twh 10 Mei 2012