• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Kepemimpinan KH. Choirun Sjakur Di Pondok Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim Bangil 2003-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Kepemimpinan KH. Choirun Sjakur Di Pondok Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim Bangil 2003-2016"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

1

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora

Program Studi Sejarah Peradaban Islam

Oleh:

INDAH NURALIFIA RAMADHANY NIM U20184005

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

2022

(2)

ii

PERAN KEPEMIMPINAN KH. CHOIRUN SJAKUR DI PONDOK PESANTREN PUTRI KHA. WAHID HASYIM

BANGIL PERIODE 2003-2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora

Program Studi Sejarah Peradaban Islam

Oleh:

INDAH NURALIFIA RAMADHANY NIM U20184005

Disetujui Pembimbing

Dr. H. Amin Fadlilah,SQ., MA.

NUP. 201708175

(3)

iii

SKRIPSI

Telat diuji dan disetujuai

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Program Studi Sejarah Peradaban Islam

Hari: Kamis Tanggal: 05 Januari 2023

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. Akhiyat, S.Ag., M. Pd Muhammad Arif Mustaqim, S.Sos., M. Sosio.

NIP. 197112172000031001 NIP. 201603138 Anggota

1. Dr. Win Usuluddin M. Hum. ( )

2. Dr. Amin Fadlillah, SQ., MA. ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora

Prof. Dr. M. Khusna Amal. S.Ag., M.Si NIP. 197212081998031001

(4)

iv MOTTO

ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلوُئْسَم ْمُكُّلُكَو ٍعاَر ْمُكُّلُك

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (H.R. Bukhori)

(5)

v

Ushuluddin Adan dan Humaniora Universitas Islam KH. Achmad Siddiq Jember, serta para akademisi dan praktisi sejarah di Indonesia.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini diajukan kepada prodi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember merupakan salah satu syarat menyelesaikan program sarjana.

Dalam proses perjuangan dan kerja keras yang sudah penulis lakukan, mengantarkan pada sebuah kesuksesan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“PERAN KEPEMIMPINAN KH. CHOIRUN SJAKUR DI PONDOK PESANTREN PUTRI KHA. WAHID HASYIM BANGIL PERIODE 2003- 2016”. Kesuksesan serta keberhasilan dalam penulisan skripsi ini bukan tidak ada hambatan melainkan penulis harus bekerja keras dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penuls ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember.

2. Bapak Prof. Dr. M. Khusna Amal S.Ag M.Si. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember.

3. Bapak Dr. Win Usuluddin M,. Hum. Kepala Jurusan Studi Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember.

4. Koordinator Prodi Sejarah Peradaban Islam, Dr. Akhiyat, S.Ag., M.Pd atas bimbingan motivasi serta diskusi-diskusi yang menarik dan membangun selama proses perkuliahan

5. Bapak Dr. H. Amin Fadillah, SQ. MA. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiranya dalam membingan dan mengarahkan penulis serta memberikan motivasi dalam penulisan skripsi.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember. Yang telah memberikan ilmunya dan memberikan semangat untuk dapatmeraih cita-cita dan masa depan yang cerah.

(7)

vii

Humaniora Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember atas informasi-informasi yang diberikan.

9. Terima kasih kepada kedua orang tua saya, yang selalu memberikan do’a, usaha maupun tenaga untuk membiayai dan mendukung saya demi menyelesaikan tugas pendidikan ini.

10. Terima kasih kepada pengasuh PP. Jabal Noer dan PP. Putri KHA. Wahid Hasyim yang selalu membimbing maupun mendo’akan hingga bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

11. Terima kasih kepada keluarga besar PP. Putri KHA. Wahid Hasyim yang telah memberikan tempat untuk menjadi topik penelitian judul skripsi dan seluruh narasumber yang telah bersedia memberikan informasi mengenai data yang telah dibutuhkan penulis dalam melakukan penelitian skripsi.

12. Terima kasih kepada sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta terima kasih juga kepada keluarga perantauan Ikatan Mahasiswa Metropolitran Barat (IKMAMEBA) atas ilmu dan motivasinya yang didapat selama ini.

13. Terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Sejarah Peradaban Islam angkatan 2018 Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora atas sikap solidaritasnya serta semua pihak terlibat yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan serta meluangkan waktunta sehingga terselesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan oleh penulis. Demi kesempurnaan penulis skripsi ini.

Jember, 15 November 2022 Penulis

(8)

viii

ABSTRAK

Indah Nuralifia Ramadhany 2022, Peran Kepemimpinan KH. Choirun Sjakur Di Pondok Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim Bangil Periode 2003-2016.

Penelitian ini memiliki latar belakang mengenai berdirinya Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim di Bangil, Pasuruan pada tahun 2003.

Pondok Pesantren ini merupakan transformasi dari sebuah tempat pengajian bagi muslimah yang belajar ilmu agama khususnya kajian Fiqih Munakahah.

Tranformasi ini digagas oleh KH. Choirun Shakur, yang merupakan keturunan ketiga dari Mbah Ning Aisyah (pendiri cikal bakal pondok pesantren).

Fokus penelitian terletak pada sejarah dan peran kepemimpinan KH.

Choirun Sjakur dalam pengembangan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil. Adapun fokus yang telah dirumuskan, yakni: 1) Bagaimana genealogi pondok pesantren putri KHA. Wahid Hasyim? 2) Apa Peran KH.

Choirun Sjakur dalam pengembangan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil 2003-2016?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil. Selain itu juga untuk mendeskripsikan dan menganalisa peran kepemimpinan KH. Choirun Sjakur dalam pengembangan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil 2003- 2016.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan prespektif sejarah sosial. Sumber utama penelitian ini adalah hasil observasi berupa wawancara dan didukung sumber sekunder berupa artikel atau tulisan yang relevan dengan tema penelitian. Adapun tahapan-tahapan penelitian yaitu heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi dan historiografi.

Penelitian ini menghasilkan pembahasan tentang sejarah pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim dan peranan KH. Choirun Sjakur dalam pengembangan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim. Pada tahun 1960 berdiri sebuah tempat pengajian bagi muslimah yang belajar ilmu agama khususnya kajian Fiqih Munakahah, tempat ini didirikan oleh Mbah Ning Aisyah. Hingga pada akhirnya tahun 2003 ketika estafet kepemimpinan dipegang oleh KH. Choirun Sjakur, tempat pengajian tersebut berubah menjadi pondok pesantren. Pemilihan nama pondok pesantren dilatarbelakangi oleh kekaguman KH. Choirun Sjakur terhadap sosok KH. Wahid Hasyim. KH. Choirun merupakan sosok sentral yang menentukan kelangsungan pondok pesantren. Perannya meliputi sebagai sosok figur motivator bagi para santri, peran dalam memberikan keteladanan, pendidikan keagamaan serta kedisplinan santri.

Kata kunci: Peran, Kiai, Pondok Pesantren

(9)

ix

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Studi Terdahulu ... 7

G. Kerangka Konseptual ... 10

1. Sejarah Individu ... 10

2. Teori Tindakan Sosial (Max Weber)... 11

H. Metode Penelitian... 12

I. Sistematika Pembahasan ... 16

(10)

x

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 18

A. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan ... 18

B. Kondisi Geografis Masyarakat Dermo Bangil ... 22

C. Kondisi Demografi Masyarakat Dermo Bangil ... 23

D. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Dermo Bangil ... 24

E. Kondisi Ekonomi Masyarakat Dermo Bangil ... 26

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN PUTRI KHA. WAHID HASYIM BANGIL PASURUAN ... 28

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim 28

B. Letak Geografis Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim .... 33

C. Visi-Misi Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim ... 34

D. Struktruk Kepengurusan Yayasan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim ... 35

E. Data Pengajar/ Ustadz Ustadzah ... 36

F. Perkembangan dari Masa ke Masa ... 40

1. Perkembangan Dalam Bidang Pendidikan ... 43

2. Perkembangan Jumlah Santri ... 49

3. Perkembangan Sarana Prasarana... 50

4. Perkembangan Program Kerja ... 51

5. Perkembangan kegiatan Ekstrakulikuler ... 55

G. Peranan Pondok Pesantren Di Masyarakat ... 57

BAB IV GAMBARAN UMUM KH CHOIRUN SJAKUR ... 61

A. Sejarah Biografi KH. Choirun Sjakur ... 61

(11)

xi

Pesantren KHA Wahid Hasyim ... 69

BAB V PENUTUP ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN BIOGRAFI PENULIS

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Penduduk Kelurahan Dermo Dari Tahun 2022 ... 23 Tabel 2.2 kondisi keagamaan di Kelurahan Dermo ... 25 Tabel 2.3 Mata Pencarian Penduduk Kelurahan Dermo ... 26 Tabel 3.1 Data Ustadz/Ustadzah Pondok Pesantren Putri KHA Wahid

Hasyim ... 36 Tabel 3.2, Kitab Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Putri KHA Wahid

Hasyim ... 46 Tabel 3.3Data Santri Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim

dari tahun 2003-2016 ... 50 Table 3.4 Data Sarana Prasarana Pondok Pesantren Putri KHA

Wahid Hasyim ... 51

(13)

1

Di Indonesia pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga jalur pendidikan yaitu jenis pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan sederajat merupakan sebuah sistem untuk membentuk manusia yang berpendidikan dan berdaya tanpa melihat latar belakang budaya, tingkat sosial dan ekonomi peserta didiknya. Pendidikan nonformal dikenal sebagai pendidikan agama seperti pondok pesantren, madrasah diniyah dan taman pendidikan Al-Qur’an. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Jenis Pendidikan di Indonesia ada tujuh yaitu Pendidikan umum, Pendidikan kejuruan, Pendidikan akademik, Pendidikan profesi, Pendidikan vokasi, Pendidikan keagamaan, Pendidikan khusus.

Pendidikan merupakan sebuah usaha secara sistematis untuk mengoptimalkan segala potensi dan mencetak generasi yang berkarakter melalui pendidikan formal dan non-formal.1

Pada umumnya pendidikan merupakan sebuah usaha terencana untuk membantu seseorang dalam mengangkat harkat serta martabatnya, untuk mengoptimalkan serta mengembangkan kemampuan diri. Pendidikan memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan hidup manusia sebagai

1 Sofyan Mustoip, Muhammad Japar, Zulela, Implementasi Pendidkan Karakter,(Surabaya: CV. Jakad Publishing, 2018), 37.

(14)

2

insan yang berilmu dan berakhlak mulia. Pelaksanaan pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk kepribadian, membina moral, menumbuhkan serta mengembangkan sikap religius peserta didik. Dalam hal ini, dapat dibedakan tujuan pendidikan menjadi tiga kategori antara lain.

Pertama, kognitif yaitu tujuan yang berorientasi pada kemampuan individu mengenali dunia sekitar yang meliputi perkembangan intelektual. Kedua, afektif bertujuan untuk berorintasi pada perkembangan perasaan sikap, perkembangan moral dan emosional. Ketiga, psikomotor bertujuan untuk berorientasi pada perkembangan keterampilan yang mengandung unsur motorik.2

Pada abad ke 18 masa penjajahan kolonial Belanda, nama pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dipandang baik oleh masyarakat terutama dalam bidang penyiaran agama Islam. Keberadaan pondok pesantren turut menghiasi sejarah pendidikan nasional bahkan sejarah perjuangan bangsa melawan kolonial. Oleh sebab itu pondok pesantren yang tersebar di seluruh pelosok negeri dengan jumlah santri puluhan ribu yang memerlukan pemikiran dan strategi pengembangan, karena itulah untuk sekarang ini pondok pesantren dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia merupakan bagian integral dari lembaga keagamaan yang memiliki potensi berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.3

Pondok Pesantren merupakan lembaga yang dapat dikatakan sebagai wujud proses perkembangan sistem pendidikan nasional. Dilihat dari segi

2 Mustoip, Japar, Zulela, Implementasi, 35-37

3 M. Hasyim dan Abdullah B, Konsep Pengembangan Pendidikan Islam, (Makassar:

Kedai Aksara, 2014), 200.

(15)

historis pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia. Karena, lembaga yang serupa dengan pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak pada masa kekuasaan Hindu- Budha.4

Kata pesantren yang berasal dari kata santri dengan awalan pe dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Pendapat para ahli bahwa santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji. Potret pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional para siswanya tinggal bersama dan belajar ilmu-ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan kyai. Kyai merupakan tempat bertanya atau sumber referensi, tempat menyelesaikan segala urusan, tempat meminta nasihat dan fatwa. Pondok, masjid, santri, kyai dan pengajaran kitab-kitab klasik merupakan lima elemen dasar yang dapat menjelaskan secara sederhana hakikat pesantren.5 Faktor utama yang menyebabkan pesantren mengalami perkembangan dan pertumbuhan pesantren adalah kyai. Kyai merupakan figur sentral di dalam pesantren yang memahami agama dan merupakan panutan bagi para santri.

Pondok pesantren tidak pernah luput dari pandangan masyarakat Jawa, karena pondok pesantren memiliki peranan penting lebih khusus dalam membentuk individu yang intelektual atas dasar nilai-nilai Islam. Sehingga pondok pesantren menjadi dominan di kalangan dunia pendidikan. Dalam menghadapi tantangan zaman, pondok pesantren harus memiliki sebuah

4 Nurcholis Majid, Bilik-Bilik Pesantren, (Jakarta: Paramadina, 1997), 17.

5 Herman, “Sejarah Pesantren Di Indonesia”, Jurnal Al-Ta’dib, no.2 (Desember, 2013):

146-148.

(16)

4

identitas yang dapat dijadikan karakter dalam mendidik para santrinya agar dapat mempertahankan tradisi yang ada di pesantren. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkembang pesatnya pondok pesantren di Jawa yang sekarang sedang menjamur. Salah satu contoh pondok pesantren yang berkembang di Jawa Timur adalah pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim yang terletak di Kelurahan Dermo Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan.

Tahun 1955 sebelum menjadi pondok pesantren, pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim merupakan tempat pengajian bagi muslimah yang mau belajar ilmu agama khususnya kajian fiqih munaqahah yang diasuh oleh Mbah Ning Aisyah.6 Pada tahun 1962 Mbah Ning Aisyah wafat digantikan oleh Buya Syukur Marzuqy yang di dampingi oleh sang istri Bu Nyai Nuroniyah . Namun masa kepemimpian beliau terbilang cukup singkat karena pada tahun `1963 wafat digantikan Bu Nyai Nuroniyah yang di dampingi oleh puteranya KH. Choirun Sjakur sampai tahun 2002.7 Pada tahun 2003 estafet kepemimpinan beralih kepada KH Choirun Sjakur setelah sang ibu wafat.

Setelah dipimpin oleh KH. Choirun Sjakur dikembangkan menjadi sebuah pesantren, lembaga yang pertama kali dibangun adalah madrasah diniyah karena ada hubungannya dengan mendidik anak-anak perempuan lalu dikembangkan secara formal. Setelah madrasah diniyah berkembang dan semakin maju, dibangunlah lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah KHA.

6 Mbah Ning Aisyah ialah seorang yang ada dibalik peran munculnya pondok pesantren ini. Sebutan kata Mbah tidak asing dikalangan masyarakat. Mbah Merupakan sebutan bagi orang yang sudah tua, sedangkan sebutan Ning ditiap-tiap daerah berbeda-beda. Diwilayah Bangil dan sekitarnya sebutan Ning untuk sesorang kakak perempuan, diwilayah Jember dan sekitarnya sebutan ning sebutan untuk putri-putri kyai. Namun di wilayah Jawa Timur sebutan Ning digunakan untuk putri-putri seorang Kyai.

7 Ning Naily selaku putri KH. Choirun Sjakur, Wawancara, Bangil 6 Januari 2022

(17)

Wahid Hasyim dan Madrasah Aliyah KHA. Wahid Hasyim yang bermula satu jurusan saja yaitu jurusan bahasa.8 Pondok pesantren ini merupakan jenis pondok pesantren komprehensif, 9 hal tersebut terlihat dari kegiatan pesantren yang bukan hanya tentang belajar kitab kuning dan formal melainkan juga kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan era sekarang ini seperti hal berbagai macam kegiatan ekstra kulikulier. Bahkan pendidikan keterampilan pun secara konsep dilakukan perencanaan dan secara teknis akan diaplikasikan.10 B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat merumuskan permasalahan yang harus di teleti, diantaranya:

1. Bagiamana genealogi pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim ? 2. Apa peran KH. Choiron Sjakur dalam mengembangkan pondok pesantren

putri KHA Wahid Hasyim Bangil pada tahun 2003-2016 ? C. Ruang Lingkup Penelitian

Seperti halnya penelitian sejarah pada umumnya, penelitian ini mempunyai ruang lingkup yang berguna untuk membatasi objek peneltian.

Hal ini bertujuan untuk menghasilkan peneltian ini terbagi menjadi dua ruang lingkup yaitu ruang lingkup spasial dan ruang lingkup temporal. Ruang lingkup spasial adalah batasan lokasi untuk penelitian di daerah Bangil pasuruan karena pondok pesantren tersebut terletak di Kelurahan Dermo

8 Ning Naily, diwawancara oleh Penulis, Bangil, 6 Januari 2022.

9 Pondok pesantren komprehensif merupakan sistem pendidikan dan pengajaran gabungan yang tradisional dan yang modern, artinya di dalamnya diterapkan pendidikan dan pengajaran kitab salaf dengan metode sorogan dan bandongan, namun secara reguler sistem persekolahan terus dikembangkan.

10 Haidar Putra Daulay , Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:

PT.Rineka Cipta, 2009), cet. 1, 20.

(18)

6

Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Bangil merupakan salah satu kota yang terkenal dengan sebut kota santri. Ruang lingkup temporal adalah batasan waktu untuk penelitian ini mengambil jangka tahun 2003-2016 karena pada tahun 2003 pondok pesantren diasuh KH Choirun Syakur. Tahun 2016 dijadikan batasan akhir penelitian dengan alasan pada tahun KH.

Choirun Sjakur wafat.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui genealogi pondok pesantren putri KHA. Wahid Hasyim.

2. Untuk mengetahui peran KH. Choirun Sjakur dalam mengembangkan pondok pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil pada tahun 2003- 2016

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini berisi tentang kontribusi yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat peneltian ini juga terdiri dari manfaat teoristis dan praktis, seperti manfaat bagi peneliti, instansi dan masyarakat secara keseluruhan, dan juga penelitian harus realistis.11 Dari penjabaran di atas maka tersusunlah manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Menambahkan literatur dan khazanah keilmuwan tentang Sejarah Pondok Pesantren khususnya pada pembahasan mengenai Peran KH.

11 Tim penyusun, Pedoman Karya Tulis Ilmiah (Jember:IAIN Jember Press, 2015), 45

(19)

Choirun Sjakur dalam pengembangan pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim Bangil.

b. Memberi dasar pengetahuan kepada peneliti-peneliti selajutnya untuk dijadikan bahan kajian, serta sumber rujukan bagi yang ingin meneliti lanjut tentang peran KH. Choirun Syakur.

c. Menambahkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman bagi peneliti karena dengan penelitian secara langsung yang dilakukan dapat memberikan wawasan baru dan menambah ilmu pengetahuan sejarah bagi peneliti.

b. Bagi Lembaga

Menambah wawasan pengetahuan bagi Universitas Islam Negeri KH Achmad Shiddiq Jember khususnya bagi prodi Sejarah Peradaban Islam sebagai sumber informasi selanjutnya.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapatdijadikan sebagai sumber informasi atas perkembangan pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil Pasuruan.

F. Studi Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang serupa dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(20)

8

1. Skripsi yang ditulis oleh Lumanul Hakim dari Prodi Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon tahun 2021 yang berjudul “Peran Kiai Usamah Dalam Perkembangan Pondok Pesantren An-Nasuha Kalimukti”.

Perbedaan Skripsi yang ditulis oleh Lumanul Hakim dengan penelitian ini yaitu lokasi pondok pesantren tersebut. Persamaan skripsi yang ditulis oleh Lumanul Hakim dengan penelitian ini sama-sama membahasan tentang peran kyai dalam perkembangan pondok.12

2. Skripsi yang ditulis oleh Nurdiyanto dari Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun 2021 yang berjudul “Peran Kyai Dalam Mengatasi Kesulitan Pembelajaran Kitab Jurumiyah (Studi Kualitatif Pada Santri Pondok Pesantren Se Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Banten)”. Perbedaan skripsi yang ditulis oleh Nurdiyanto dengan penelitian ini terletak pada lokasi penelitian dan objek yang diteliti tentang permasalahan pembelajaran kitab Jurumiyah. Sedangkan Persamaan skripsi yang ditulis oleh Nurdiyanto dengan penelitian ini sama-sama tentang peran kyai dalam pondok pesantren.13

3. Skripsi yang ditulis oleh Abdul Kodir dari Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang 2008 yang berjudul “ Pola Interaksi Ustadz dan Santri Dalam Sistem Pembelajaran di Yayasan Pondok Pesantren Wahid

12 Lukmanul Hakim,”Peran Kiai Usamah Dalam Perkembangan Pondok Pesantren An- Nasuha Kalimukti”, (Skripsi: IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2021).

13 Nurdiyanto, “Peran Kyai Dalam Mengatasi Kesulitan Pembelajaran Kitab Jurumiyah(Studi Kualitatif Pada Santri Pondok Pesantren Se Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Banten)”, (Skripsi: UIN SMH Banten, 2021).

(21)

Hasyim Bangil”. Perbedaan skripsi ini dengan penelitian terletak pada pembahasan, skripsi ini menjelaskan pola interaksi ustadz dan santri di pondok pesantren Wahid Hasyim sedangkan penelitian ini membahas tentang perkembangan pondok pesantren KHA. Wahid Hasyim. Dari segi persamaannya sama dalam lokasi pesantren yang diteliti.14

4. Skripsi yang ditulis oleh Firya Al Nabila dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Jambi 2021 yang berjudul “Perkembangan Pondok Pesantren Al-Hidayah Provinsi Jambi Tahun 1983-2015”.

Persamaan skirpsi ini dengan penelitian ini sama membahas tentang perkembangan sebuah pondok pesantren, sedangkan perbedaan skripsi yang ditulis oleh Firya Al Nabila dengan penelitian terletak pada lokasi penelitiannya dimana lokasi penelitian skripsi ini terletak di provinsi Jambi dan penelitian ini terletak di kecamatan Bangil kota Pasuruan.15

5. Skripsi yang ditulis oleh Kamalia Qattrunada dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia 2020 yang berjudul “Perkembangan Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in Kecamatan Pasalah Kabupaten Majalengka (1970-2013)”. Skripsi ini menjelaskan tentang perkembangan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Majalengka, perbedaan skripsi yang ditulis oleh Kamalia Qattrunada dengan penelitian ini terletak pada lokasi peneletian yang terletak di daerah Kabupaten Majalengka sedangkan lokasi penelitian ini

14 Abdul Kodir, “ Pola Interaksi Ustadz dan Santri Dalam Sistem Pembelajaran Di Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Bangil”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Malang, 2008)

15 Firya Al Nabila, “Perkembangan Pondok Pesantren Al-Hidayah Provinsi Jambi Tahun 1983-2015”, (Skripsi: Universtitas Jambi, 2021).

(22)

10

terletak di daerah Bangil. Pada fokus penelitian skripsi Kamalia Qattrunada membahas mengenai sistem pendidikan yang ada di pesantren tersebut. Dari segi persamaan yaitu sama-sama membahas mengenai pondok pesantren.16

G. Kerangka Konseptual 1. Sejarah Individu

Individu merupakan salah satu dari kekuatan sejarah yang disebutkan oleh Kuntowijoyo. Beliau mencontohkan bahwa para Nabi, filsuf, dan pemikir adalah individu yang mengubah sejarah, kisah para Wali juga merupakan kisah-kisah individu. Semua yang memiliki peran dalam sejarah adalah individu. Individu lah yang menjadi pendorong transformasi sejarah. Sehingga dapat dikatakan sejarah adalah kumpulan biografi dari individu-individu.17

Menurut Kuntowijoyo biografi adalah bagian dari sejarah. Biografi atau catatan tentang hidup seseorang, meskipun lingkupnya kecil, namun memberi khazanah yang besar bagi sejarah. Sejarah biografi berbeda dengan novel biografi, novel biografis merupakan produk dari karya sastra yang merupakan hasil dari imajinasi, bukan dari sejarah yang faktual.

Sekalipun novel biografis berisi tentang kejadian di masa lampau, peneliti sejarah tidak dapat menggunakan detailnya sebagai sumber sejarah.

Terdapat empat hal yang perlu ada dalam biografi, yaitu; 1) kepribadian

16 Kamalia Qattrunada, “Perkembangan Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in Kecamatan Pasalah Kabupaten Majalengka (1970-2013)”, (Skripsi: Universtias Pendidikan Indonesia, 2020).

17 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana, 2018), 106.

(23)

tokohnya, 2) kekuatan sosial yang mendukung, 3) Lukisan sejarah zamannya, 4) keberuntungan dan kesempatan yang datang. 18

2. Teori Tindakan Sosial (Max Weber)

Selain konsep sejarah individu, penulis juga melengkapi kerangka dengan menggunakan teori tindakan sosial Max Weber. Teori ini digunakan untuk menganalisis tindakan KH. Choirun Sjakur terkait dengan perannya dalam perkembangan pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim.

Max Weber yang dilahirkan di Erfurt, 21 April 1864 dan meninggal dunia Munchen, 14 Juni 1920. Max Weber merupakan salah satu ahli sosiologi dan sejarah bangsa jerman. Weber mengecap berbagai pendidikan antara lain ekonomi, sejarah, hukum, filosofi dan teologi.

Weber meraih gelar doktor dalam studi organisasi dagang abad pertengahan dan menjadi guru besar 3 Univeritas dalam studi sejarah agraria Romawi di Berlin juga menjadi guru besar ekonomi di Freiburg 1894, 1897 di Heidelberg dan Munchen 1920 tempat akhir hayatnya.

Pokok persoalan dari sosiologi Max Weber adalah tindakan sosial.

Tindakan sosial merupakan suatu tindakan individu yang memiliki arti atau makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. 19

Menurut Max Weber sosiologi sebagai suatu studi tentang sebuah tindakan social yang bersangkutan dengan tindakan yang lain dapatdisebut dengan hubungan sosial. Tindakan sosial dalam definisi Max Weber

18 Kuntowijoyo, Metodelogi Sejarah, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 2003), 203-206.

19 Damsar, Pengantar Teori Sosiologi, (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2017), 115-116.

(24)

12

sebagai orang yang melakukan tindakan tersebut, yang artinya bahwa orang tersebut melakukannya secara sadar dan memiliki makna tersendiri tentang tindakan yang dilakukan. Namun tindakan sosial ini berlaku pada kepada orang bersangkutan atau sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat di sekitarnya.20

Teori tindakan sosial yang dipelopori oleh Max Weber adalah perubahan manusia dengan tingkatan rasionalitas yang mereka miliki.

Weber berpendapat bahwa rasionalitas disusun berdasarkan alat dan juga tujuan yang ingin dicapai oleh orang tersebut. Jadi rasional itu didasarkan dari beberapa kemampuan suatu masyarakat ataupun individu untuk mencapai sebuah tujuan. Adapun teori yang digunakan peneliti adalah teori tindakan sosial type tradisional.

Teori tindakan sosial tradisional memiliki kesan untuk mempertahankan pemikiran-pemikiran sederhana yang berkembang didalam sebuah kebudayaan. Teori ini juga cenderung lebih menyandarkan standar nilai pada apa yang dulu mereka percayai.

H. Metode Penelitian

Penelitian “Peran Kepemimpinan KH. Choirun Sjakur di Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim Bangil Periode 2003-2016” merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah individu, yakni KH Choirun Sjakur, dimana beliau merupakan sosok yang mempunyai peran penting dalam perkembangan

20 Max Weber, Sosiologi , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), 67.

(25)

pondok pesantren putri KHA. Wahid Hasyim, hingga saat ini dapat memberikan dampak positif untuk para santri. Adapun tahapan dalam melakukan penelitian sejarah adalah sebagai berikut:

1. Heuristik

Heuristik berasal dari kata Yunani kuno heuristik berarti untuk menemukan, karena proses yang sangat menuntut yang melibatkan disiplin diri dalam proses pencarian dan refleksi diri secara teliti. Metode heuristik merupakan metode langkah pertama yang dilakukan dalam merekonstruksi masa lampau.21

Heuristik merupakan pengumpulan sumber-sumber sejarah dalam hal penelitian membagi menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder:

a. Sumber Primer

Sumber yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pelaku sejarah dan orang yang menjadi saksi sejarah. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai dan menemui Bu Nyai Siti Aisyah, Bapak Yahya dan Putra-Putri Kiai Sjakur merupakan orang yang ikut mendampingi Kiai Sjakur dalam mengembangkan Pondok Pesantren tersebut. Selain sumber lisan penliti juga menggunakan sumber tertulis, yakni dokumen-dokumen yang ada dipondok, seperti arsip-arsip tentang pondok pesantren ataupun tulisan-tulisan yang pernah ditulis oleh Kiai.

21 Morissan, Riset Kualitatif, (Jakarta: Prenadamedia Gruop, cet-1, 2019), 190-191.

(26)

14

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sumber tidak sezaman. Sumber-sumber itu berupa buku- buku, majalah, koran, dokumen, artikel, skripsi dan lain-lainnya yang relevan dengan penelitian. .

2. Kritik Sumber

Kritik sumber dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk memverifikasi data agar memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan kritik sumber eksternal dan kritik sumber internal, sebagai berikut:

Dalam melakukan kritik sumber eksternal peneliti menggunakan m identifikasi dari sumber lisan maupun sumber tulisan. Identifikasi sumber lisan peneliti melakukan kritik terhadap narasumber diantaranya Bu Nyai Siti Aisyah, Bapak Yahya dan Putra-Putri Kiai Choirun Sjakur. Dari narasumber tersebut saya menilai kapasitas para narasumber apakah masih mengetahui peristiwa yang menjadi objek kajian, juga dengan melihat usia dan kesehatan narasumber. Sedangkan kritik eksternal sumber tertulis yakni dengan mengidentifikasi arsip-arsip ataupun tulisan-tulisan tentang pondok dengan melihat dari segi fisik sumber, siapa pembuat sumber, dimana sumber dibuat dan kapan sumber dibuat.

Kemudian dalam melakukan kritik internal peneliti mengkaji ulang isi atau substansi dari sumber-sumber yang telah diperoleh. Dalam hal ini yang dinilai adalah isi dari sumber yang telah dikumpulkan layak

(27)

digunakan atau tidak, sumber yang telah diperoleh dibandingkan dengan sumber lainnya yang kemudian dapat informasi dipercaya. Kemudian informasi-informasi tersebut dikumpulkan dan disusun menjadi fakta sejarah.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah menetapkan makna dan saling menghubungkan antara fakta-fakta yang diperoleh. Interpretasi digunakan agar data yang sudah mati dapat bicara atau memiliki suatu peristiwa sejarah yang dapatditafsirkan ulang oleh orang lain, penafsiran tentang fakta-fakta sejarah yang terjadi dari sudut padang seseorang melihat peristiwa tersebut. Dalam hal ini peneliti menggunakan dua metode utama dalam interpretasi, yaitu: analisis atau yang biasanya disebut menguraikan dan sintesis yang disebut menyatukan. Analisis sejarah bertujuan untuk melakukan sintesis yaitu penyatuan atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah. Sintesis atas fakta peran KH Choirun Syakur dalam perkembangan pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim Bangil Pasuruan 2003-2016 merupakan fakta sejarah tentang perkembangan pondok pesantren. Dengan menggunakan teori-teori yang disusun dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.

4. Historiografi

Secara semantik kata historiografi merupakan gabungan dari dua kata yaitu history atau historio yang berarti sejarah dan grafi berarti deskripsi atau penulisan. Historiografi disebut juga historical explanation

(28)

16

atau penjelasan sejarah merupakan kegiatan terakhir dalam metode penelitian sejarah. Dalam tahapan historiografi peneliti memaparkan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan dalam suatu karya tulis, hal ini peneliti merekontruksikan masa lampau dengan menjelaskan apa yang ditemukan dalam penelitian yang disertai bukti-bukti argumentatif dan detail fakta yang akurat. Penelitian sejarah yang dilakukan peneliti menekankan aspek kronologis artinya peneliti menuliskan sejarah secara kronologis yaitu sesuai dengan urutan waktu kejadian.22 Dengan ini peneliti memaparkan sebuah hasil penelitian yang berjudul “Peran Kepemimpinan KH. Choirun Sjakur di Pondok Pesantren Putri KH. Wahid Hasyim Bangil Periode 2003-2016”.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam pembahasan ini, penulis menyusun secara sistematis dalam bentuk per bab seperti di bawah ini:

BAB I : Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, fokus penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi terdahulu, kerangka konseptual, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian yang terdiri dari gambaran umum Kabupaten Pasuruan, kondisi geografis masyarakat dermo, kondisi demografis

22 Dudung Adburrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Arruzz Media, 2007), 63-80.

(29)

masyarakat Dermo, kondisi sosial budaya masyarakat Dermo dan Kondisi Ekonomi Masyarakat Dermo.

BAB III : Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum, pondok pesantren putri KHA. Wahid Hasyim yang terdiri dari letak geografis, sejarah berdirinya pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim, letak geografis pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim, visi misi pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim, struktur kepengurusan yayasan pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim, data pengajar ustadz atau ustadzah, perkembangan dari masa ke masa, peranan pondok pesantren di Masyarakat

BAB IV : Dalam bab ini menguraikan tentang biografi KH. Choirun Sjakur, gaya kepemimpinan KH. Choirun Sjakur, peranan KH. Choirun Sjakur di pondok pesantren, faktor pendukung dan penghambat pengembangan pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim.

BAB V : Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian, serta saran-saran. Dalam bab ini disimpulkan hasil pembahasan untuk menjelaskan dan menjawab permasalahan yang ada serta memberikan saran-saran dengan tetap bertitik tolak pada kesimpulan

(30)

18 BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A.

Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan

Gambar Peta Kabupaten Pasuruan23

Kabupaten Pasuruan merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Luas wilayah Kabupaten Pasuruan 147.401,50 Ha atau seratus empat puluh tujuh ribu empat ratus satu koma lima puluh hektar. Jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan 1.510.261 jiwa yang terdiri dari perempuan 7672.885 dan laki-laki 747.376 jiwa. Secara administrasi Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24 kecamatan dengan rincian 341 desa dan 24 kelurahan, mayoritas penduduk kabupaten Pasuruan adalah suku Jawa. Selain itu juga ditemui suku- suku lain seperti suku Madura, masyarakat keturunan Tionghoa, Arab, dan India yang merupakan pendatang. Suku-suku tersebut umumnya tinggal di daerah perkotaan. Di kabupaten Pasuruan juga masih ditemui satu suku

23 https://blog.ub.ac.id/lindablog/gambaran-umum-kabupaten-pasuruan/peta-kab- pasuruan/, Diakses pada tanggal 4 Agustus 2022, Pukul 18.28.

(31)

dengan sosial budaya khas yaitu masyarakat tengger keturunan pelarian Kerajaan Majapahit yang tersebar di kawasan pegunungan Bromo, Tengger Kecamatan Tosari. Masyarakat Tengger ini mempunyai sistem sosial dan religi yang sangat unik dan khas seperti perayaan upacara Kasada24 dan upacara Karo25 yang di dalamnya banyak mengandung nilai-nilai religi dan sejarah. keragaman suku bangsa yang berada di Kabupaten Pasuruan menjadi latar belakang heterogenitas26 kebudayaan Pasuruan.27 Di Kabupaten Pasuruan terdapat 24 kecamatan yang mana salah satunya terdapat kecamatan Bangil

Bangil ini terkenal dengan julukan Kota Santri karena banyaknya pesantren yang ada di wilayah Bangil. Selain itu Bangil juga mendapat julukan sebagai Bangkodir28 atau Bangil Kota Bordir yang diresmikan sejak tahun 2005, oleh pemerintahan Kabupaten Pasuruan. Bangil sendiri terletak di antara akses jalan dari Surabaya menuju Banyuwangi dan Bali, serta mempunyai jalur alternatif menuju Pandaan, Sukorejo serta Malang. Bangil juga dilewati jalur kereta api yang masing-masing menuju arah stasiun

24 Upacara Kasada merupakan sebuah ritual yang dilakukan dalam bentuk ungkapan syukur dan harapan agar dijauhkan dari malapetaka. Upacara ini dilakukan dengan cara melarungkan hasil bumi di dalam kawah gunung Bromo. https://www.detik.com, Diakses pada tanggal 5 Agustus 2022, Pukul 11.05.

25 Upacara Karo merupakan satu upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Tengger.

Upacara ini salah satu upacara hari raya bagi mereka. Upacara ini dilaksanakan dua bulan setelah upacara adat Yadnya Kasada dengan pembukaan tari Sodoran atau tari Karo.

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/, Diakses pada tanggal 5 Agustus 2022, Pukul 11.13.

26Heterogenitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah keanekaragaman.

https://kbbi.web.id/heterogenitas, Diakses pada tanggal 5 Agustus 2022, Pukul 11.18.

27 https://blog.ub.ac.id/lindablog/gambaran-umum-kabupaten-pasuruan/peta-kab- pasuruan/, Diakses pada tanggal 7 Agustus 2022, Pukul 18.15.

28 Istilah bangkodir ini karena industri bordir tumbuh subur hingga mampu ekspor ke berbagai negara diseluruh dunia. Di Bangil terbukti dengan ditemukannya makan Mbah Bangil, makan tersebut diperkirakan terbuat dari batu bertulis arab yang sudah lama hingga tidak dapat di baca. Oleh sebab itu keunikan tulisan menggunakan pendekatan tematis yakni perkembangan Bangil pada masa Kolonial pengerajin Bordir, Sehingga Kecamatan Bangil Dikenal sebagai Bangil Kota Bordir. https://docplayer. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2022, Pukul 10.00

(32)

20

Malang, stasiun Banyuwangi dan stasiun Surabaya Gubeng. Kota Bangil terdiri dari berbagai suku dan etnis diantaranya Jawa, Tionghoa, Arab, Banjar,dan Bali meski dari berbagai suku mereka hidup saling berdampingan dan saling menghargai satu sama lain.

Nama Bangil berasal dari mbah ngilmu29, mengacu pada ulama yang berani dalam membela Islam. Masyarakat menyebutnya bahwa nama Bangil berasal dari kata mbah angel, yang mana kata angel berarti sangat sulit, melihat dari karakter orang-orang Bangil yang sulit untuk berubah atau keras pendirian. Nama Bangil ini juga tercantum didalam dokumen cina kuno yang berisi ketika Raja Arab yang berhubungan dengan Muawiyah bin Abu Sufyan, mengirimkan mata-mata untuk memantau Kerajaan Kalingga mendarat di pelabuhan kecil yang bernama Banger atau Bang-il. Kota Bangil ini merupakan tempat perang terakhir Untung Surapati melawan VOC Belanda tahun 1706,30 kekuatan Untung Surapati ini membela dinding benteng sekitar Bangil dengan artileri, akhirnya Belanda yang dipimpin oleh Govert Knol mengambil ahli kota ini, mereka kehilangan sekitar 400 tentara dari Madura.31

29 Artinya mbah ilmu menurut pendapat dari kalangan santri Mbah Ilmu, istilah ini merupakan pemahaman yang berada di tengah-tengah masyarakat tentang istilah sebutan kota Bangil. www.asaldansejarah45.com, Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022, Pukul 11.15

30 singkatan dari Veerenigde Oostindische Compagnie yang dikenal sebagai perserikatan dagang Hindia Timur Belanda yang berdiri pada 20 Maret 1602. VOC berupaya melakukan monopoli perdagangan di kawasan Asia pada era Kolonialisme Eropa. https://tirto.id, Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022, Pukul 13.30

31Govert Knol adalah komandan Semarang yang bekerja untuk VOC, sebagai komandan Semarang setelah terjadi penyerahan Semarang. Di tahun 1706 Tugas utama dari benteng Semarang adalah untuk menaklukan Soerabaja ke pendalaman dengan memulai ekpidisi dari Soerabaja. (Sejarah Kota Surabaya http://poestahadepok.blogspot.com), Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022, 14.00

(33)

Sekitar tahun 1860 pedagang Arab dan pedagang Cina datang di kota Bangil melalui pelabuhan yang ada di daerah Porong Creek terletak antara Bangil dan Rembang untuk melakukan perdagangan. Meskipun Bangil merupakan area yang cukup kecil digunakan sebagai desa persinggahan, namun itu sudah diketahui oleh pedagang Arab dengan potensi ekonomi.

Sejak tahun 1873 permukiman Hadhrami 32 yang terletak di Bangil di bawah pimpinan beberapa Kapten Arab diantaranya Salah bin Muhammad bin Said Sabaja, Muhammad bin Saleh Sabaja dan Muhammad bin Salim Nabhan.

Meski belum sering tercatat didalam literatur sejarah menunjukkan Bangil pernah dicapai oleh Kerajaan Hindu, namun Bangil lebih dikenal sebagai daerah yang memiliki budaya Islam yang kuat termasuk adanya lembaga pendidikan Islam yang terbesar di seluruh kota. Uniknya penyebaran Islam dikota ini tidak dilakukan oleh orang-orang Hadhrami, tetapi oleh orang Cina seperti Bong Swi Ho yang menjadi kapten dari Cina.

Kota Bangil ini dikenal sebagai pahlawan Islam wanita bernama Syarifah Khadijah atau biasanya dikenal dengan sebutan Mbah Ratu Ayu, cucu dari Sunan Gunung Jati. Diceritakan ada seorang misionaris Muslim yang awal mulanya menetap di Cirebon bernama Abdurrahman bin Umar Basyaiban yang belajar di Segoro Puro daerah Rejoso. Setelah mengunjungi kedua putranya di pesantren Sidogiri, Mbah Ratu jatuh sakit dan akhirnya meninggal di Bangil yang dimakamkan di daerah Kersikan Bangil.33

32 Najmi Muhammad Bazher,“Arsitektura”, Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan. Vol. 18. 250.

33 Nur Wahyu sekalu anggota dari kelurahan Dermo, Wawancara, Bangil, 25 Juli 2022.

(34)

22

Di kecamatan Bangil terdapat beberapa kelurahan salah satunya kelurahan Dermo, di kelurahan Dermo terdapat sebuah pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim.

“Menurut bapak Nur wahyu, Kelurahan dermo merupakan daerah yang sangat trategis dan memiliki sumber penghasilan yang cukup melimpah, dilihat dari potensi masyarakt didaerah Dermo ini memiliki potensi yang mewadahi dari tahun ke tahun selanjutnya.” 34

Kelurahan Dermo terbagi menjadi 3 perdukuhan yaitu: Perdukuhan Sukalipuro, Perdukuhan Lumpang Bolong dan Perdukungan Dermo35.

B. Kondisi Geografis Masyarakat Dermo Bangil

Gambar Peta Kelurahan Dermo Bangil

Secara geogrfis Bangil terletak paling utara dari Kabupaten Pasuruan.

mayoritas wilayahnya kebanyakan adalah tambak air tawar serta hutan mangrove yang menjadikan warganya adalah nelayan. Bangil dijadikan sebagi pusar pemerintahan kabupaten Pasuruan karena terletak pada jalur pantura yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi. Bangil berbatasan dengan beberapa wilayah diantaranya sebelah utara kabupaten Sidoarjo dan Selat

34 Nur Wahyu, diwawancarai oleh penulis, Bangil, 25 Juli 2022.

35 Perdukuhan itu semacam Dusun

(35)

Madura, sebelah timur Kecamatan Kraton, sebelah selatan Kecamatan Rembang dan Kecamatan Pandaan, sebelah barat kecamatan Beji.36

C. Kondisi Demografi Masyarakat Dermo Bangil

Bangil diisi dengan berbagai suku dan etnis, termasuk Jawa, Arab Indonesia, Banjar, Madura dan lain-lainnya. Di daerah dermo sendiri mayoritas masyarakatnya bersuku Jawa. Jumlah penduduk di kota Bangil kelurahan Dermo ini dari waktu ke waktu mulai mengalami peningkatan penduduk. Hasil registrasi penduduk kelurahan Dermo tahun 2022 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Data Penduduk Kelurahan Dermo Dari Tahun 2022 Jumlah Penduduk

No. Bulan Laki-Laki Perempuan

1. Januari 2431 2321

2. Februari 2461 2432

3. Maret 2530 2432

4. April 2561 2524

5. Mei 2580 2591

6. Juni 2619 2611

7. Juli 2634 2629

8. Agustus 2751 2645

9. September 2778 2689

10. Oktober 2810 2710

11. November 2865 2727

12. Desember 2872 2740

Sumber: Pemerintah Kelurahan Dermo Tahun 2016

Berikut adalah table statistik data penduduk Kelurahan Dermo

36 Nur Wahyu, diwawancari oleh penulis, Bangil, 25 Juli 2022.

(36)

24

Dari tabel di atas jumlah penduduk di kelurahan Dermo menurut kewarganegaraan di kelurahan ini mayoritas warganegara Indonesia (WNI) yang berjumlah 6231 orang.37

D. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Dermo Bangil

Kelurahan Dermo memiliki keanekaragaman penduduk yang sebagian besar adalah mayoritas suku Jawa dan mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Kelurahan Dermo adalah agama Islam, maka tidak heran jika secara umum masyarakat yang kental akan nuansa religius.38

“menurut bapak Totok Irianto Masyarakat Kelurahan Dermo mayoritas beragama Islam yang cukup kental sehingga mempunyai kebiasaan religius yang menjadi kegiatan rutin seperti sholat berjama’ah, tadarus, istighosah, majlis taklim, serta seni hadrah atau sholawatan”. 39

37 Observasi di Kelurahan Bangil, 26 Juli 2022.

38 Totok Irianto sekalu staf dari kelurahan Dermo, Wawancara, Bangil 26 Juli 2022.

39 Totok Irianto, diwawancari oleh Penulis, Bangil 26 Juli 2022.

(37)

Tabel 2.2

kondisi keagamaan di Kelurahan Dermo

No. Agama Jumlah

1. Islam 70%

2. Hindu 9%

3. Budha 5%

4. Katolik 4%

5. Kristen 12%

Sumber Data: Arsip keagamaan di Kelurahan Dermo 2016 Secara dialektika penggunaan bahasa masyarakat Kelurahan Dermo rata-rata menggunakan bahasa jawa dalam keseharian nya sebagai bahasa asli pribumi, karena wilayah Kelurahan Dermo berbatasan dengan daerah yang akses penggunaan bahasa Jawanya sangat kental seperti Kabupaten Mojokerjo, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Malang.40

Kentalnya nuansa religiulitas yang dianut oleh masyarakat Kelurahan Dermo dapatdalam menekan dan mengontrol kehidupan masyarakat untuk bersosialisasi. Bahkan suasana saling tolong menolong serta gotong royong pun masih sangat terasa di masyarakat. Banyak kegiatan sosial juga pembangunan yang mementingkan asas tolong menolong dan gotong royong.

Tentunya hal ini dibandingkan dengan peradaban kota yang masyarakatnya terkesan sangat individualis. Saling menyapa dan memberi salam setiap kali bertemu pun bukan hal yang biasa dijumpai pada masyarakat sekitar Dermo, hal ini cukup mewakili keterbukaan, saling menghargai dan saling menghormati antara masyarakat dalam bersosialisasi.41

40 Observasi di Kelurahan Bangil, 26 Juli 2022.

41 Totok Irianto, diwawancari oleh Penulis, Bangil, 26 Juli 2022.

(38)

26

E. Kondisi Ekonomi Masyarakat Dermo Bangil

Kelurahan Dermo adalah salah satu kelurahan yang ada di salah satu kecamatan Bangil, memiliki perekonomian yang cukup tinggi di bandingkan dengan kelurahan-kelurahan lainnya. Pertumbuhan, perekonomian di kelurahan Dermo tergolong besar yang dapat dilihat dari segi sektor industri pertanian, industri pengelolahan bangunan dan lain sebaiganya.42

”menurut ibuk Kuswita mayaritas mata pencarian yang dipekerjakan di kelurahan Dermo antara lain petani, pedagang, sipil dan industri.

Kondisi ekonomi kelurahan Dermo ini dapat di bilang perekonomian yang cukup menengah keatas”.43

Sehingga dapat dilihat dari tabel sumber ekonomi penduduk desa ini yang mata antara lain:

Tabel 2.3

Mata Pencarian Penduduk Kelurahan Dermo

No. Mata Pencarian Jumlah

1. TNI/Porli 4%

2. Pegawai Negeri Sipil 4%

3. Guru/Dosen 3%

4. Dokter 2%

5. Bidan 2%

6. Perawat 6%

7. Pedagang 4%

8. Karyawan Swasta 10%

9. Pensiun 4%

10. Buruh Harian Lepas 12%

11. Wiraswasta 20%

12. Pelajar/Mahasiswa 3%

13. Petani/Peternak/Nelayan 23%

14. Tidak Bekerja 3%

Sumber: Pemerintahan Kelurahan Dermo 2016

Dari tabel profesi diatas angka yang paling tinggi atau probabilitas, masyarakat kelurahan Dermo dengan presentase tertinggi /orang yaitu

42Kuswita selaku Ibu Lurah di Kelurahan Dermo, Wawancara, Bangil, 27 Juli 2022

43 Kuswita, diwawancari oleh Penulis, Bangil 27 Juli 2022

(39)

1. Profesi petani/peternak/nelayan dengan nilai sebasar 23% atau 23 orang

2. Profesi wiraswasta dengan nilai sebesar 20% atau 20 orang

3. Profesi buruh harian lepas dengan nilai sebesar 12% atau 12 orang 4. Prosefi perawat dengan nilai sebesar 6% atau 6 orang

5. Profesi TNI, PNS, pedagang, pensiun dengan nilai sebesar 4% atau 4 orang

6. Profesi guru/dosen, pelajar/mahasiswa dengan nilai sebesar 3%

7. Prosefi bidan dengan nilai sebesar 2%

Profesi masyarakat yang mempunyai penghasilan ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.44

44 Observasi di Kelurahan Bangil, 27 Juli 2022.

(40)

28 BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN PUTRI KHA. WAHID HASYIM BANGIL PASURUAN

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkembang di tengah-tengah masyarakat muslim dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang cukup signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan pesantren memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari pendidikan lainnya. Ditinjau dari segi historis pesantren adalah bentuk lembaga tertua di Indonesia sudah dikenal sebelum Indonesia merdeka bahkan sejak agama Islam masuk ke Indonesia terus berkembang sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan pada umumnya, lembaga pendidikan ini telah eksis jauh sebelum kedatangan Islam datang di Nusantara.45 Menurut Nurcholis Madjid menyatakan lembaga pesantren telah dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia pra Islam, sebab lembaga yang serupa pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak pada masa kekuasaan Hindu Budha.

Sehingga Islam tinggal meneruskan dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.46

Istilah pesantren di Nusantara berasal dari berasal dari kata santri yang mendapatkan kata awal pe akhiran an, menurut pendapat C.C Berg yang dikutip oleh Ahmad Shiddiq istilah pesantren berasal dari kata shastri dalam

45H. Syamsul Nizar, M.A, Sejarah Sosial dan Dinamika Sosial Pendidikan Islam di Nusantara, (Jakarta: Kencana Prenada group, 2013), 86.

46 Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren, (Jakarta: Pramadina, 1997), 17.

(41)

bahasa India berarti orang yang faham buku-buku suci agama Hindu.

Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku tentang ilmu pengetahuan atau buku-buku suci agama.47

Pada masa pra Islam, lembaga pendidikan model pesantren yang memiliki fungsi untuk mencetak elit agama Hindu Budha. Pada masa Islam pesantren berkembang menjadi pusat berlangsungnya proses pembelajaran ilmu-ilmu ke Islaman.48 Sejarah pertumbuhan pesantren tersebut menunjukkan bahwa lembaga ini memiliki akar tradisi yang sangat kuat dalam lingkungan masyarakat. Disamping sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren juga berkembang menjadi sebuah lembaga sosial yang terlibat dalam proses perubahan sosial politik di Indonesia. Bersama dengan Kiai dan Ulama sebagai pemimpin pesantren, lembaga Islam ini berperan penting dalam proses intensifikasi ke Islaman masyarakat Nusantara.49

Dalam mendirikan pondok pesantren terdapat fase perkembangan, hal tersebut dapatdilihat dari berkembangnya suatu bangunan dan bertambahnya santri yang terdapat dipesantren. Perkembangan pondok pesantren tidak hanya berkembang di daerah pesisir melainkan juga berkembang di daerah pedalaman, kabupaten maupun perkotaan. Salah satu contoh pondok pesantren yang berkembang di daerah Kabupaten Pasuruan yaitu pondok pesantren putri

47 Ahmad Shiddiq, “Tradisi Akademik Pesantren” dalam Jurnal Tadris, Vol. 10, N0. 2, 2015, 220.

48 Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, (Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu), 145.

49 Husni Rahim, Arab Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, 146.

(42)

30

KHA Wahid Hasyim yang terletak di Kelurahan Dermo Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan50

Sebelum menjadi sebuah pondok pesantren seperti sekarang, sekitar tahun 1960 an mulanya pondok pesantren tersebut merupakan tempat belajar bagi santriwati yang akan menikah. Dengan harapan sebelum menikah para santriwati tersebut memiliki bekal ilmu agama yang cukup seperti pengajian Al-Qur’an, diba’, juga fiqhun nisa yang diberi nama Pondok Sukalipuro.

Masyoritas santri pondok pesantren tersebut adalah berasal dari masyarakat sekitar. Kemudian seiring bertambahnya waktu santri yang datang bertambah banyak. Sehingga pondok pesantren yang dirintis oleh Mbah Ning Aisyah ini pun semakin berkembang dan menambah jumlah kamar yang ditempati oleh 20-30 santri.

Pada tahun 1962 Mbah Ning Aisyah wafat kemudian digantikan oleh putranya yang bernama KH. Syukur Marzuki yang didampingi oleh sang istri bernama Hj. Nuroniyah yang berasal dari Desa Kidul Dalem Kecamatan Bangil. Setelah pengasuhan pondok pesantren dilanjutkan, pada tahun 1963 kyai Syukur Marzuki wafat. Sehingga perjuangan beliau dalam mengasuh serta membimbing para santri hanya berjalan selama satu tahun.51 Sebelum kiai Syukur Marzuki wafat, putra beliau yang bernama KH. Choiron Sjakur diutus Bu Nyai Nuroniyah kerumah sakit untuk menjenguk ayahnya. Setelah kiai Choiron Sjakur pulang dari rumah sakit, kemudian beliau melanjutkan perjalanan untuk sowan ke ndalem kiai Mustofa di daerah Lekok.

50 Ning Naily Selaku putri Kyai Choirun Sjakur yang ke-3, Wawancara, Bangil, 2 Agustus 2022.

51 Ning naily, diwawancarai oleh penulis, Bangil 2 Agustus 2022

(43)

Sesampainya di depan rumah kiai Mustofa, kiai choirun disuruh pulang dan berkata “ balek o maneh nang omah aba mu wes ora popo” (pulanglah kerumah karena aba mu sudah baik-baik saja) dan ternyata dibalik perkataan kiai Mustofa tersebut ada maksud terselubung yakni kiai Syukur Marzuki ternyata telah wafat diperjalanan pulang setelah dari rumah sakit. Sebelum kiai Syukur Marzuki wafat sempat beberapa hari di rawat dirumah sakit Kristen Dermo, saat dirumah sakit kiai Syukur Marzuki berpesan bahwa “saya tidak mau meninggal di rumah sakit Kristen, lebih baik saya meninggal di rumah”. Seketika itu kyai Syukur Marzuki memaksa untuk pulang dan pada saat diperjalanan menuju rumah beliau meninggal dunia.52

Kiai Bisri Mustofa merupakan sosok kiai yang budayawan, mubaligh, politisi, orator dan muallif yang akrab di panggil dengan kiai Mustofa, dilahirkan pada yahun 1914 di Rembang dari pasangan KH. Zainal Mustafa dan Siti Khadijah. Kiai Mustofa menempuh pendidikan di sekolah dasar untuk bumi putera juga semasa kecilnya mengaji di pesantren Kasingan Rembang yang dibimbing oleh kiai Kholil. Kiai Mustofa wafat pada saat berusi 63 tahun, pada 16 Februari 1977. Ketika itu warga Indonesia sedang menyosong pemilu masa orde baru pada tahun 1977.53 Kiai Mustofa merupakan teman dekat KH Syukur Marzuki juga besan dari KH Hamid Pasuruan, selain itu kiai Mustofa merupakan sosok wali yang telah masyhur terkenal. Oleh karena itu beliau sangat kekeh untuk menyuruh kiai Choirun meneruskan perjuangan kiai

52 Gus aan selaku keponakan Kyai Choirun Syakur, Wawancara, Bangil, 3 Agustus 2022

53 https://www.nu.or.id/tokoh/kh-bisri-musthofa-singa-podium-pejuang-kemerdekaan- LWdYe. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022, Pukul 22.00.

(44)

32

Syakur dalam mengembangkan pondok pesantren Sukalipuro yang sekarang berganti menjadi pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim.

Setelah Kiai Syukur wafat pengasuh digantikan oleh Bu nyai Nuroniyah dengan dibantu oleh anaknya yaitu KH. Choirun Syakur. Pada saat bu nyai Nuroniyah saat sudah ada rencana pemindahan lokasi pondok pesantren yang awalnya terletak di Selatan jalan atau disebut dengan pondok Kidul, kemudian tahun 2002 lokasi pondok kidul pindah di jln. Tongkol kelurahan Dermo Bangil setelah pindah ada beberapa bangunan yang sudah jadi diantaranya bangunan gedung Madrasah Tsanawiyah dan musholla.54

Pada masa kepemimpinan Mbah Ning Siti Aisyah pondok pesantren ini bernama pondok Sukalipuro, namun berubah menjadi Pondok Pesantren Putri KHA Whaid Hasyim pada tahun 2003 . Alasan KH Choiron memilih nama tersebut bukan karena ada hubungan darah ataupun keluarga dengan pondok pesantren Tebuureng-Jombang, melainkan karena beliau mengidolakan seorang KH. Wahid Hasyim, seorang kiai yang memiliki banyak prestasi dan memiliki gaya kepemimpinan yang biijaksana sehingga beliau menjadi panutan untuk murid dan santrinya.55

Pondok pesantren KH. Wahid Hasyim ini hanya menyediakan pemukiman khusus putri saja tidak untuk putra, hal tersebut dilakukan karena mendidik anak perempuan lebih sulit daripada anak laki-laki, alasan lain karena itu wasiat dari orang tua pengasuh.

54 Gus aan, diwawancarai oleh penulis, Bangil, 2 Agustus 2022.

55 Ustad Yahya selaku orang yang ikut mendampingi Kyai Choirun Sjakur dalam mengembangkan Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim, Wawancara, Bangil, 6 Agustus 2022.

(45)

Sejak dibawah pimpinan KH Choirun Syakur pondok ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek pendidikan, yang awalnya hanya pembelajaran tentang agama yang diikuti masyarakat setempat (khusus perempuan) kini berkembang ke lembaga-lembaga formal seperti MTS dan MA. Selain itu, untuk non formalnya Madrasah Diniyah.

Pada tahun 2016, KH Choirun Syakur wafat karena sakit kemudian perjuangan beliau dilanjutkan oleh Gus Wildan, beliau merupakan putra pertama dari KH Choirun Syakur dan Bu Nyai Siti Aisyah. Pondok ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, hal ini ditandai dengan semakin banyak nya santri dan didukung dengan majunya teknologi di pondok pesantren ini.56

B. Letak Geografis Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim

Pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Jawa Timus yang terletak di Jl. Tongkol 32B kelurahan Dermo, kecamatan Bangil kabupaten Pasuruan. Jarak pondok pesantren dengan alun alun bangil 1,6 Km, dengan pusat kabupaten 22,3 Km.

Pondok pesantren tersebut mempunyai luas wilayah 6500 m2.

Letak pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim ini cukup strategis yang terletak di antara beberapa sekolah formal, pondok pesantre dan perguruan tinggi serta pusat perbelanjaan. Disebelah barat pondok pesantren putri KHA Wahid Hasyim yang berjarak sekitar 300 M terdapat pondok pesantren Persis, pondok pesantren Ath Thohiriyah As-Salafiyah, SMP Negeri

56 Ustad Yahya, diwawancarai oleh penulis, Bangil 6 Agustus 2022.

(46)

34

2, SMP Yadika, SDN Dermo 01 dan tempat pembelajaan, sekitar 200 M di sebelah utara terdapat pondok pesantren Dalwah, pengadilan agama, pengadilan negeri. Disebelah timur terdapat kelurahan Dermo yang berjarak 100 M. Dengan letak pondok pesantren yang cukup strategis ini menjadikan pondok pesantren berkembang dengan cepat.

C. Visi-Misi Pondok Pesantren Putri KHA Wahid Hasyim 1. Visi

Terbentuknya insan yang beriman, bermartabat, berteknologi dan berakhlaqul karimah.

2. Misi

a. Membiasakan menjalankan nilai-nilai kehidupan beragama di lingkungan pesantren dan masyarkat.

b. Senantiasa menjujung sportifitas dan fairplay.

c. Membudayakan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, kreatif dan inovatif.

d. Mengembangkan jiwa kepemimpinan, percaya diri, berani menyampaikan pendapat dan membela hak-hak sesuai proposi.

e. Mengembangkan system nilai pesantren berorientasi pada nilai industri.

f. Memahami peran dan fungsi alumni baik di dunia industri, dunia usaha dan di masyarakat.

g. Mampu memanfaatkan potensi wilayah untuk pengembangan pesantren sebagai pusat:

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © 2014 Muhamad Fadjar Adi Pratama

Project work (dalam kerangka penilaian akhir program disebut proyek tugas akhir) adalah metoda pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada prosedur kerja yang sistematis

Mekanisme kontrol serta audit Sistem Informasi dan audit Teknologi Informasi yang digunakan adalah audit kerangka kerja COBIT 5 dan ITIL V.3, dimana IT assurance ini

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk

Kebutuhan yang menjadi motif kuat baginya untuk selalu berinteraksi dengan banyak orang.. Ia menyukai kehadiran orang lain di sekitarnya, tampak bersemangat dan antusias

Sebelum mulai mendaftar, siapkan data-data anda untuk membuat account PayPal Sebelum mulai mendaftar, siapkan data-data anda untuk membuat account PayPal seperti Email, Nama,

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang pemblajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi yang menggunakan metode bermain peran dalam upaya

Alhamdulillahirrabbil’alamin , puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah S ubhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis