8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan atau dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2009).
Sistem adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap sistem terdiri dari dari berbagai unsur, unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisah dari sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur di dalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem dan merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar (Sutabri,2007).
2.1.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah kedalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya (Mulyanto,2009).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya (Jogiyanto, 2008).
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah proses pengelolaan data mentah yang tidak bernilai diolah menjadi sebuah data penting yang bernilai.
9 2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, beberapa pendapat para ahli, diantaranya (Mulyanto, 2009):
1. Kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
2. Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
4. Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik.
5. Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan proses yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur- prosedur yang terorganisasi yang memproses informasi menjadi output yang dapat membantu kinerja suatu organisasi.
2.1.4. Pengertian Data
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and enity) adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item (Mulyanto, 2009).
Data adalah fakta-fakta, simbol/karaktek, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperatur cuaca, harga suatu suku cadang, dan umur, semua itu adalah data
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatau yang terjadi pada saat tertentu.
2.2. Sarana dan Prasarana
2.2.1 Pengertian Sarana Dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Sementara prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI menyatakan bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
Dan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Menurut Moenir (1992-119), mengatakan sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.
Dari pengertian sarana yg di katakan Moenir tersebut jelas memberi petunjuk sarana merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut. Sementara prasarana adalah peralatan pembantu atau juga peralatan utama, dan kedua alat tersebut berfungsi untuk mewujudkan suatu tujuan yang ingin di capai.
2.2.2 Fungsi Sarana Dan Prassarana
Fungsi sarana dan prasarana tentu berbeda berdasarkan ruang lingkup penggunaannya masing-masing. Misalnya, sarana dan prasarana transportasi berbeda dengan kesehatan.
Tetapi mempunyai suatu tujuan yang sama yaitu tujuan untuk mencapai hasil yang di harapkan sesuai dengan rencana. Berikut adalah fungsi utama sarana dan prasarana, yaitu :
– Dapat mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga mampu menghemat waktu.
– Serta meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.
– Hasil kerja lebih berkualitas serta terjamin.
– Dapat lebih sederhana atau memudahkan dalam gerak para pengguna atau pelaku.
– Membuat ketetapan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
– Dapat menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
– Dan menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang mempergunakannya.
2.2.3 Contoh Sarana Dan Prasarana
Contoh sarana dan prasarana sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Jika ada fasilitas kesehatan pasti ada sarana dan prasarananya, jika ada sekolah pasti ada sarana dan prasarananya dan sebagainya.
Berikut beberapa contoh sarana dan prasarana yang ada di sekitar kita.
1. Sekolah
Sarana: Alat tulis, bahan peraga, alat praktikum, alat olahraga, komputer dan sebagainya.
Prasarana: Ruang kelas, ruang guru, lapangan olahraga, ruang praktek dan sebagainya.
2. Rumah Sakit
Sarana: alat-alat operasi, alat kesehatan, obat-obatan, ambulance dan sebagainya.
Prasarana: Gedung rumah sakit
3. Kantor
Sarana: Seperangkat peralatan mesin seperti komputer, mesin foto copy, printer, scaner, proyektor, mesin ketik, dan lain-lain. meja, kursi, dan papan tulis.
Prasarana: gedung kantor, gudang dan sebagainya.
4. Hotel
Sarana: tempat tidur, lemari, peralatan mandi, peralatan spa, bus pariwisata
Prasarana: Gedung Lobi, kamar hotel, kolam renang, penerangan, lapangan golf dan sebagainya.
2.3 Rational Unified Process (RUP)
Rational Unified Process adalah proses rekayasa perangkat lunak. Memberikan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab dalam sebuah organisasi pengembangan. Tujuannya adalah untuk memastikan produksi perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pengguna, penjadwalan dan anggaran yang dapat diprediksi (Rational-software,1998).
Rational Unified Process merupakan salah satu Unified Process yang terkenal.
Mengunakan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), berfokus pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan pengguna kasus (use case driven). RUP menyediakan pendefinisian struktur yang lebih baik lifecycle proyek perangkat lunak (Rosa & Salahudin, 2011). RUP merupakan sebuah metode pengembangan perangkat lunak yang memiliki tujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan penggunanya. RUP menggunakan paradigma pemograman berbasis objek (Edeki, 2013).
RUP dapat mengakomodasi kekurangan pengembangan perangkat lunak yang tidak memiliki konsep perulangan seperti waterfall (Rosa & Shalahudin, 2011). Berikut kelebihan RUP dibanding pengembangan waterfall:
1. RUP Mengakomodasi perubahan kebutuhan perangkat lunak 2. Integrasi bukanlah sebuah proses besar dan cepat diakhir proyek 3. Risiko biasanya ditemukan selama proses integrase awal
4. Manajemen berarti membuat perubahan taktik pada produk 5. Mendukung fasilitas penggunaan kembali
6. Kesalahan dapat ditemukan dan diperbaiki pada beberapa iterasi sehingga menghasilkan arsitektur yang baik dan aplikasinya berkualitas tinggi
7. Pengembangan perangkat lunak dapat diperbaiki seiring proses pengembangan perangkat lunak
8. Anggota tim belajar selama proyek berjalan
9. Pengembangan perangkat lunak dapat diperbaiki seiring proses pengembangan perangkat lunak.
Proses pengembangan perangkat lunak RUP digambarkan dalam 2 dimensi, yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Dimensi horizontal yang merepresentasikan waktu dan tahapan pengembangan, sedangkan dimensi vertikal merepresentasikan workflows (alur kerja) pada setiap tahapan yang perlu dilakukan. Model proses pengembangan perangkat lunak RUP dapat dilihat pada gambar 2.2
Gambar 2.1 Tahap-tahap metode pengembangan perangkat lunak RUP (Sumber: https://www.researchgate.net/figure/RUP-Rational-Unified-
Processdevelopment-model_fig3_242591111)
Tahap pengembangan RUP memilik empat tahap, yaitu Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. Berikut penjelasan empat tahap pengembangan RUP menurut Rational Software White Papper :
1. Inception
Tahap ini memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan dan mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Fokus kegiatan yaitu memahami ruang lingkup proyek seperti biaya, waku, kebutuhan, dan resiko.
2. Elaboration
Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak.
3. Construction
Tahap construction berfokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Melakukan implementasi dan pengujian sistem yang berfokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program (coding).
4. Transition
Pada tahap transition lebih mengarah pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh pengguna. Aktivitas pada tahap ini termasuk pelatihan pengguna, pemeliharaan, dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan pengguna
RUP memiliki sembilan core workflows yang merepresentasikan kegiatan pengembangan. Terbagi menjadi dua kategori yaitu Core Process Workflows dan Core Supporting Workflows. Core Process Workflows terdiri dari business modeling, requirement, analysis & design, implementation, test, dan deployment.
Core Supporting Worflows terdiri dari project management, configuration &
change management, dan environment (Rational Softwaere, 1998).
Core Process Workflows merupakan kegiatan yang bersifat pokok. Berikut
penjelasan lebih lengkap : 1. Business Modelling
Dalam business modelling terdapat mendokumentasikan proses bisnis menggunakan kasus penggunaan bisnis (Business Use Case). Model tersebut
menjamin pemahaman bersama diantara pelaku yang terlibat dalam pengembangan sistem (Rational-Software,1998).
Business Modelling digunakan untuk menemukan dan menganalisis persyaratan sistem, memahami tujuan dari organisasi target. Business Modelling yang baik mampu mempelajari dan memahami organisasi dan prosesnya, sehingga sistem yang akan dibuat nantinya akan menjadi bagian yang terpisahkan dari organisasi (Wazlawick,2014)
2. Requirements
Requirements untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh sistem.
Pengembangan dan pengguna harus memiliki pemahaman yang sama terhadap kebutuhan sistem, sehingga sistem dapat dibangun sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna. Requirements diperoleh dengan menganalisa kebutuhan yang didapat dari Business Modelling. Requirements yang baik mampu menggambarkan kebutuhan pengguna secara tepat (Rational-Software,1998).
IEEE Std 830-1998 merupakan salah satu standar yang dibuat untuk menetapkan persyaratan perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Menyediakan Software Requirements Specification (SRS) yang menjelaskan kualitas spesifikasi perangkat lunak yang baik. SRS (The Institue of Electrical and Electronics Engineers,1998).
3. Analysis & Design
Analysis & Design merupakan kegiatan menunjukkan bagaimana sistem akan direalisasikan dalam tahap implementasi. Menghasilkan model desain yang berfungsi sebagai abstraksi kode program. Analysis & Design yang baik dapat menggambarkan arsitektur sistem yang terstruktur sesuai kebutuhan sistem (Rational-Software,1998).
Salah satu standar desain adalah UML. Penggunaan UML digunakan menurut kebutuhan dalam peran pengembangan. Developer tidak perlu
membuat semua model UML, tetapo hanya memerlukan use case dan class diagram untuk menggambarkan relasi antara object pada pengembangan low level system, sedangkan Quality Assurance Engineers memerlukan use case diagram dan detail activity diagram untuk melakukan pengujian model (Silingas, 2006).
4. Implementation
Mengintegrasikan hasil pengkodean menjadi sebuah sistem yang dapat dieksekusi atau digunakan. Implementation yang baik akan menghasilkan siste sesuai kebutuhan pengguna, sistem yang mudah dikelola, dan dapat digunakan kembali, atau dikembangkan (Rational-Software,1998).
5. Test
Test merupakan kegiatan pengujian kualitas perangkat lunak untuk mendeteksi kesalahan pada setiap proses pengembangan. Karakteristik RUP menerapkan konsep perulangan, yang berarti melakukan proses pengujian terhadapat keseluruhan proses pengembangan secara berulang (Rational- Software,1998).
Standar pengejian kualitas lunak memuat fungsi pemeriksaan dan pembuatan sistem pelaporan yang bermanfaat untuk menilai efektivitas dan kelengkapan sebuah perangkat lunak. Terdapat beberapa standar pengujian kualitas perangkat lunak seperti McCall dan ISO 1926 (Pressman,2012).
6. Deployment
Deployment merupakan kegiatan menyebarkan rilis produk dan mengirimkan produk ke pengguna. Kegiatan Deployment yang baik tidak hanya melakukan rilis produk, tetapi memberikan dukungan (misal dokumentasi pengguna) kepada pengguna. Memberikan kemudahan pangguna untuk mengakses an menggunakan perangkat lunak (Rational Software, 1998). Pedoman rinci proses
deployment diatur dan dijelaskan dalam deployment packagde ISO/IEC 29910 (Laporte, O’Connor, & Paucar,2015).
Core Supporting Workflow merupakan kegiatan yang bersifat pelengkap.
Dapat tidak dikerjakan jika memang tidak diperlukan. Berikut penjelasan lebih lengkap :
1. Project Management
Project Management adalah metode untuk mengelola resiko dan mengatasi kendala melalui perencanaan, penjadwalan, penempatan staff, pelaksanaan, dan pemantauan (Rational- Software, 1998).
2. Configuration & Change Management
Configuration & change management adalah kegiatan mengontrol produk yang melibatkan banyak orang pada suatu produk. Hal ini membantu menghindari kebingungan dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak saling bertentangan. Kegiatan ini mencakup manajemen permintaan perubahan, yaitu metode melaporkan kesalahan, mengelola melalui lifecycle, dan cara menggunakan data yang salah untuk melacak kemajuan perkembangan dan trend. Configuration & change management yang baik mampu menghindarkan kesalahan akibat kebingungan dan kesalahpahaman dalam pengembangan perangkat lunak (Rational-Software,1998).
3. Environment
Environment kegiatan untuk menyediakan lingkungan pengembangan perangkat lunak, berupa proses dan alat-alat yang dibutuhkan. Hal ini memberikan panduan, template, dan alat yang diperlukan untuk proses pengembangan perangkat lunak (Rational-Software, 1998). Environment yang baik harus mencakup manajemen kebutuhan pengembanga, dokumentasi otomasi sistem, perangkat pemrograman tambahan, regression testing, dan perangkat pendeteksian kesalahan (Royce, 2000).
Kegiatan project management, configuration & change management, dan evironment dapat dirangkum pada sebuah project management. ISO 21500 merupakan salah satu standar project management yang telah diakui oleh organisasi international yang turut berkontribusi pada pengembangan standar project management. Meilupti aspek manajemen integritas, stakeholders, ruang lingkup, sumber daya, penjadwalan, biaya, risiko, kualitas, anggaran pembelian, dan komunikasi (Zandhuis & Stellingwerf, 2013).
2.4 UML (Unified Modelling Language)
Bahasa pemodelan adalah sebuah notasi atau simbol yang menjadi pedoman dalam menggambarkan analisis dan desain perangkat lunak (Williams, 2004). Bahasa pemodelan yang lebih dikenal menjadi UML (Unified Modelling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemorgraman berorientasi objek (Fowler, 2004).
UML adalah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan teknik berorientasi objek. Spesifikasi standar tersebut diterbitkan oleh Object Management Group (Rosa & Shalahudin, 2011). Terdapat 3 kategori diagram UML, yaitu Structure Diagram, Behaviour Diagram, dan Interaction Diagram.
Structure Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambar suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan, meliputi Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram, Composite Diagram, Package Diagram, dan Deployment Diagram.
Behaviour Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sistem, meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, dan State Machine Diagram.
Interaction Diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi sub-sistem pada suatu sistem, meliputi Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram, dan Interaction Overview Diagram.
Berikut penjelasan beberapa jenis diagram UML : 2.4.1 Use Case Diagram
Pemodelan untuk kelakukan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Mendeskripsikan sebuah interaksi antar satu atau lebih sistem inforamasi yang akan dibuat (Rosa & Shalahudin, 2011). Use Case merupakan model yang menangkap interaksi yang terjadi antara penghasil informasi (producer) dan pengguna informasi (consumer), dan juga bagaimana interaksi dengan sistem itu sendiri (Pressman,2012).
2.4.2 Activity Diagram
Menggambarkan Workflow atau aktivitass dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (Rosa &
Shalahudin, 2011). Activity diagram digunakan untuk melengkapi mode use case, memberikan representasi grafis dan aliran-aliran interaksi di dalam suatu skenario yang sifatnya spesifik (Pressman,2012).
2.4.3 Sequence Diagram
Menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek (Rosa & Shalahudin, 2011). Sequence Diagram menunjukan interaksi antara aktor dan sistem dan antar komponen sistem (Sommerville,2011). Sequence Diagram adalah diagram yang memperlihatkan bagaimana kejadian-kejadian yang terjadi dapat saling mengakibatkan transisi dari satu objek ke objek lainnya (Pressman,2012).
2.5 Pengertian Web
World Wide Web (WWW) atau bisa disebut dengan web. Menurut Yuhefizar (2008:159) menjelaskan bahwa. “World Wide Web (WWW) adalah suatau metode untuk menampilkan sumber informasi di internet beruapa teks, gambar, suara, dan video yang
interaktif. Web berfungsi untuk menghubungkan (link) antara satu file dengan file lainnya yang disediakan oleh jaringan internet. Browser sebagai penghubung untuk media membuka berbagai macam situs yang disediakan oleh jaringan internet”. Harus diketahui bahwa WWW bukanlah internet. Namun WWW dan internet sangat berkaitan satu sama lain. Internet adalah kumpulan dari komputer diseluruh dunia yang membentuk suatu jaringan, sedangkan didalam WWW terdapat suatu jaringan komunikasi dan sistem perangkat lunak yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Terletak pada internet host dan client.
b. Menggunakan protokol TCP atau IP.
c. Mengikuti model client atau server untuk komunkasi dua arah.
d. Memungkinkan client untuk mengakses server dengan berbagai protokol seperti HTTP,FTP,TELNET, dan Gopher.
Jenis-jenis website dikategorikan ada 3 (tiga) macam diantaranya : a. Website Statis
Suatu website yang mempunyai halaman tidak berubah. Untuk melakukan sebuah perubahan pada suatu halaman hanya bisa dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengedit kode-kode yang menjadi struktur dari website itu sendiri. Contoh dari website statis seperti web sebuah sekoalh atau instansi dinas yang hanya diupdate dan diedit oleh admin intansi tersebut.
b. Website Dinamis
Merupakan suatu website yang strukturnya diperuntukan mengupdate sesering mungkin yang bisa diakses oleh para pengguna (user). Pada umumnya, telah disediakan halaman backend yaitu mengedit konten dari website tersebut. Contoh dari website dinamis seperti web berita yang didalamnya terdapat fasilitas berita dan terdapat tombol edit disitus website tersebut.
c. Website Interaktif
Web Interaktif adalah pengembangan dari website dinamis. Proses pengembangan didalam website interaktif terjadi komunikasi dua arah antara pengunjung dan pemilik website atau antara pengunjung dengan sesama pengunjung. Contoh website yang interaktif adalah Facebook, Twitter, Instagram, blog dll. Di website ini para pengguna bisa berinteraksi dan juga beradu argumen mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka.
2.6 XAMPP
XAMPP adalah software web server apache yang di dalamnya ternaman server MySQL yang didiukung dengan bahasa pemograman PHP untuk membuat webiste yan dinamis. XAMPP mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan linux. Untuk linux dalam proses penginstalannya menggunakan command line sedangkan untuk windows proses penginstalannya menggunakan antarmuka grafis sehingga lebih memudahkan dalam penggunaan XAMPP di sistem operasi windows di banding sistem operasi linux.
Bagian-bagian yang digunakan XAMPP adalah :
a. Htdoc adalah folder yang berfunsi untuk tempat meletakkan file-file yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML, dan script lain.
b. PhpMyAdmin berfungsi untuk mengelola basis data di MySQL yang ada di dalam browser komputer.
c. Control Panel berfungsi untuk mengelola layanan XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan dan memulai (start) layanan. Yang berguna untuk menghubungkan database dengan browser.
Komponen yang ada didalam control panel XAMPP merupakan bagian utama untuk XAMPP yang berperan penting guna penghubung file-file di htdoc dengan browser. Didalam XAMPP ada 2 komponen utama yang tertanam di dalamnya yaitu web server Apache dan MySQL :
a. Apache
Apache merupakan web server yang digunakan untuk menampilkan website diinternet seperti Mozilla Fire Fox, Google Chrome, IE, Safari, dll.
b. MySQL
MySQL digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Fungsi MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data didalam database, MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat atrelational. Artinya data-data yang dikelola database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga memudahkan manipulasi data.
2.7 Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut saputra (2012:5) menjelaskan bahwa “CSS atau yang memiliki kepanajgan Cascading Style Sheet merupakan suatu bahasa pemograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur dan seragam”.
Menurut Sibero (2013:112) “Cascading Style Sheet (CSS) adalah dikembangkan untuk menata gaya pengaturan halaman web, terdiri dari selector properti dan nilai seperti halnya HTML atau PHP dan bahasa pemograman lainnya”.
2.8 Personal Home Page (PHP)
PHP adalah Personal Home Page. PHP merupakan bahasa pemograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama F1 (Form Interpreted), yang wujudunya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web yang dinamis. PHP adalah bahasa server-side- scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP dan dieksekusi diserver kemudian hasilnya akan di ke browser dengan format HTML.
Menurut Nugroho (2006 b:61) “PHP atau Personal Home Page merupakan bahasa script yang tertanam dalam HTML bersifat server side”. PHP termasuk dalam open source, sehingga source code PHP dapat diubah dan
didistribusikan secara bebas. PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan minat pengguna. Misalnya, kemampuan untuk menampilkan isi database kehalaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang dengan script-script seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
2.9 Basis Data
Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu ogranisasi. Basis Data adalah sebauh penyimpanan data yang besar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada perusahaan. Basis data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut. (Connolly & Begg, 2010:64).
Basis Data adalah kumpulan data store yang terintegrasi yang diatur dan dikontrol secara sentral. Sebuah basis data biasanya menyimpan ribuan class. Informasi yang disimpan termasuk class attribute dan relasi antar class. Basis Data juga menyimpan informasi yang deskriptif seperti nama atribut, pemberian batasan suatu nilai, dan kontrol akses untuk data-data yang sensitif (Satzinger, Robert, & Stephen 2005: 398). Basis Data juga diartikan sebagai sekumpulan file dikomputer yang salng terhubung. File-file ini diatur sesuai kesamaan elemennya, sehingga data yang diinginkan dapat dicari secara mudah (Williams & Sawyer, 2007: 181).
Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis data dinyatakan dengan teknik-teknik formal dan manajemn basis data. Dari definisi diatas, makan dapat dikatan bahwa basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu engan lainnya (Iskandar & Rangkuti, 2008: 3).
Dapat disimpulkan bahwa basis data adalah penyimpan data yang testruktur, terintegarsi, dan salin berkaitan satu dengan lainnya.
2.10 Database Management System (DBMS)
Database Management System adalah sistem perangkat lunak yang merawat, dan mengatur akses ke Basis Data. Biasanya DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database melalui Data Definition Language (DDL), menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan pada data yang disimpan pada Database. Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil data dari Database melalui Data Manipulation Language (DML), mempunyai pusat penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk menyediakan fasilitas umum untuk data tersebut yang umumnya disebut bahasa query (Connolly & Begg, 2010:6).
2.11 MySQL
MySql adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DMBS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySql merupakan server basis data dimana pemrosesan data terjadi di server, dan client hanya mengirimkan data serta meminta data. Oleh karena pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas (Solihin,2010: 10).
MySQL termasuk dalam kategori manajemen basis data yaitu data yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Ada beberapa alasan mengapa mySQL menjadi program database yang sangat populer dan digunakan oleh banyak orang. Alasan- alasannya adalah sebagai berikut :
1. MySQL merupakan basis data yang memiliki kecapatan yang tinggi dalam melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan dan mudah digunakan serta mudah dipelajari.
2. MySQL mendukung banyak pemograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Java, Visual Basic, dan PHP.
3. MySQL dapat menangani basis data dengan skala yang sangat base dengan jumalh record mencapai lebih dari 50 juta.
4. MySQL merupakan software basis data yang bersifat bebas atau gratis tanpa bayaran, jadi kita tidak perlu susah-susah mengeluarkan uang untuk sekedar lisensi (Solihin, 2010 : 10).
2.12 Codeigniter
Menurut Supono dan Putratama (2016:109) “Codeigniter adalah aplikasi open source yang beruapa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinasmis dengan menggunakan PHP.”
Menurut Widodo (2013:6) “Codeigniter merupakan framework PHP yang diklaim memiliki eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya, Codeigniter bersifat open source dan menggunakan model basis data MVC (Model, View, dan Control), yang merupakan konsep modern framework yang digunakan saat ini”.
Sedangkan menurut Purbadian (2016:18) “Codeigniter adalah sebuah framework yang dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP yang bertujuan untuk memudahkan para programmer web untuk membuat atau mengembangkan aplikasi berbasis web”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Codeigniter adalah aplikasi open source framework PHP dengan eksekusi tercepat dengan menggunakan model basic MVC (Model, View, dan Control) dalam pengembangan aplikasi berbasis web.
Berikut merupakan bagian dari MVC : 1. Model
Model merupakan bagian yang berfungsi untuk mengelola database, seperti add, edit, delete, read, dan sebagainya.
2. View
View merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur tampilan halaman website. Bagian inilah yang bertugas untuk mempresentasikan data kepada user.
View berbentuk struktur HTML yang berisikan variabel data yang dikirimkan oleh Controller.
3. Control
Control merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghubung antara Model dan View. Controller berisi fungsi-fungsi untuk memproses suatu data.