Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
OLEH :
AHMAD ARIF AENUR ROFIK NIM : 092503004
PROGRAM DIII PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG
2012
ii Hal : Naskah Tugas Akhir
An. Ahmad Arif Aenur Rofik
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah Tugas Akhir saudara :
Nama : Ahmad Arif Aenur Rofik
NIM : 092503004
Judul : STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT
DI BMT HUDATAMA
Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir saudara tersebut dapat segera diujikan.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Pembimbing,
Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag NIP 196908301994032003
iii
PENGESAHAN
Tugas Akhir Saudara
Nama : Ahmad Arif Aenur Rofik NIM : 092503004
Judul : "STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.
Telah diujikan oleh Dewan Penguji Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup pada tanggal:
15 Mei 2012
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun akademik 2011/2012.
Semarang, 15 Mei 2012
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Johan Arifin, S.Ag Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag
NIP. 197109082002121001 NIP. 196908301994032003
Penguji I, Penguji II,
Ade Yusuf Mujaddid, H.,M.Ag Saekhu, Drs.MH
NIP. 1196701191998031005 NIP. 196901201994031004
Pembimbing I, Pembimbing II,
DR. Imam Yahya, M.Ag Dra. Hj. Nurhuda, M.Ag
iv
Tidak adanya tindakan menentukan tidak adanya pengalaman Tidak adanya pengalaman mendorong ketidak tahuan dan
Ketidak tahuan melahirkan ketakutan
Bagaimanakah ketakutan anda mungkin menghambat langkah anda Yang berikutnya dalam perjalanan sukses?
v
mata ku persembahkan tugas akhir ini teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan yang selalu memberi dorongan, perhatian, kasih dan sayangnya kepada penulis, dan kepada orang yang selalu setia hadir dalam kehidupan penulis khususnya buat :
Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah sabar, penuh kasih sayang serta tulus ikhlas merawat, mendidik dan mengajarkan segala kebaikan kepadaQ, juga dengan ketulusan doanya yang selalu menyertaiQ dalam menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang berguna.
Mba’ dan ade’ku tersayang yang selalu memberikan dukungan dalam tiap langkahku.
My perfect enemy “A” yang telah membuat hidupku lebih berwarna.
My best friends “Normiz Sejati Community” yang telah memberikan keceriaan dan arti persahabatan dalam perjalanan hidupku.
Sahabat-sahabatku semua seperjuangan di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat dan motivasi.
Teman-teman ”green house” yang telah menemani hari-hariku.
Juga untuk agamaku, masa depanku, almamaterku, bangsa dan negara Indonesia tercinta.
vi
Demikian juga TA ini tidak berisi satu pun pemikiran-pemikiran orang-orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 27 April 2012 Deklarator
vii
memperoleh dana dari sumber yang sama.
Salah satunya adalah BMT Hudatama yang memperoleh
sumber dana dengan menghimpun dana dari anggota atau calon
anggota. Salah satunya dengan menawarkan produk simpanan.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota/calon anggota,
kepada koperasi dalam bentuk simpanan seperti Simpanan Umat dan
simpanan koperasi berjangka.
Dan salah satu simpanan di BMT Hudatama adalah Sahabat
(Simpanan Usaha Banyak Manfaat) di mana simpanan diperuntukkan
bagi perorangan maupun lembaga yang mana untuk pengisian
tabungan dan pengambilan tabungan dapat dilakukan kapan saja dan
pihak BMT Hudatama memberikan pelayanan prima yaitu dengan
menggunakan sistem antar jemput untuk nasabah yang ingin
menabung dan mengambil tabungannya.
viii
manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul: "STRATEGI
PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Prodi Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang
2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas SyAri’ah IAIN Walisongo Semarang
4. Ibu Dra. Hj Nur Huda, salaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun laporan kegiatan praktek kerja lapangan
5. Seluruh dosen pengajar Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
6. Bapak Bubun Hoerudin,SE selaku kepala kantor cabang di BMT Hudatama Sampangan.
7. Pak Ali, Mas Dhani, Mas Rio, mbak dewi dan semua karyawan BMT Hudatama cabang sampangan selaku pembimbing di BMT Hudatama.
ix
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis hanya dapat berdoa, semoga amal baik dari semua pihak yang penulis sebut diterima di sisi Allah SWT, dan selalu diberi petunjuk ke jalan yang lurus, dan semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya. Sehingga kritik maupun saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya-karya penulis yang akan datang.
Semarang, 27 April 2012 Penulis,
x
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN MOTTO...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v HALAMAN DEKLARASI...vi ABSTRAK...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x BAB I : PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Perumusan Masalah...7 C. Tujuan...7 D. Manfaat...7 E. Metodologi Penelitian...8 F. Sistematika Penulisan...10
BAB II : KONDISI UMUM BMT HUDATAMA SEMARANG...13
A. Sejarah Berdirinya...13
B. Visi dan Misi...12
C. Data Organisasi...13
xi
BAB III : PEMBAHASAN...29
A. Pengertian Pemasaran...29
B. Pengertian Simpanan Sahabat...34
1. Dasar Hukum...34
2. Prosedur Pembukaan Rekening...35
3. Penutupan Rekening...36
4. Kelebihan dan Manfaat Simpanan Sahabat...38
5. Perhitungan Bagi Hasil... ... 39
C. Strategi Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama ... 40
D. Kendala-Kendala Yang Dihadapi dalam Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semarang ... 45 E. Analisis...……48 BAB IV : PENUTUP...53 A. Kesimpulan...53 B. Saran...55 C. Penutup...56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
A. Latar Belakang
Ratusan tahun sudah ekonomi dunia didominasi oleh perbankan
dengan sistem bunga. Banyak negara yang telah mencapai kemakmurannya
dengan sistem ini, meskipun lebih banyak lagi negara yang belum termasuk
negara yang makmur. Pengalaman di bawah dominasi perbankan dengan
sistem bunga selama kurun waktu tersebut membuktikan ketidakmampuan
sistem tersebut untuk menjembatani kesenjangan ini. Di antara negara maju
dan negara berkembang kesenjangan ini semakin lebar, sedangkan di dalam
negara berkembang, kesenjangan itu pun semakin dalam.
Dalam kaitan dengan kesengajaan ekonomi yang terjadi, para ahli
ekonomi lebih banyak menyorotinya dari segi orang yang mengelolanya atau
dari segi manajemen. Masih belum banyak yang mau menyoroti sistemnya,
yang mungkin disebabkan sistem perbankan dengan bunga yang memiliki
kerangka operasional yang lebih mudah sehingga di anggap lebih baik.
Baru kira- kira 20 tahun yang lalu, para ahli syari’ah Islam yang
belajar ekonomi memperkenalkan sistem perbankan bebas bunga. Latar
belakang tumbuhnya keinginan untuk menciptakan sistem perbankan bebas
bunga ini adalah adanya kesangsian terhadap bunga, suatu argumentasi yang
sangat kuat yang menyamakan bunga bank dengan riba yang di haramkan
bank-bank syari’ah berjalan bersamaan dengan kebangkitan kembali nilai-
nilai luhur agama islam yang pernah tenggelam karena penjajahan1
Indonesia baru memulai menggunakan sistem bagi hasil pada tahun
1992, yakni dengan berdirinya BMI (Bank Muamalat Indonesia), dan bank syari’ah semakin tumbuh pesat setelah adanya revisi dari Peraturan Pemerintah no.72 tahun 1992 menjadi UU Perbankan no.10 tahun 1998 yang
berisikan tentang bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil. Dan di
perbaharui dengan adanya Peraturan BI No. 6/24/PBI/2004 yang berisikan
tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah. 2
Setelah lahirnya UU tentang perbankan, perkembangan perbankan syari’ah semakin pesat. Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya lembaga keuangan syari’ah selain BMI (Bank Muamalat Indonesia), yakni lembaga keuangan bank ada BNI Syari’ah, Bank Syari’ah Mandiri (BSM), Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS), dan lain-lain. Hadirnya lembaga
keuangan ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat paling bawah, untuk
mengenal dan memanfaatkan jasa lembaga keuangan.
Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga
keuangan bank, umumnya tidak mampu menjangkau lapisan masyarakat dari
golongan ekonomi menengah dan bawah. Ketidakmampuan tersebut terutama
dalam sisi penanggungan risiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi
1 Muhamad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, Cet.I, 2000,
hlm II
2 Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah, Yogyakarta: UII Press, Cet.
usaha dan pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha. Ketidakmampuan
ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada segmen pasar keuangan di
wilayah pedesaan.3 Dan untuk menanggulangi kejadian seperti ini, perlu
adanya suatu lembaga keuangan yang mampu menjadi jalan tengah. Wujud
nyatanya adalah dengan memperbanyak pengoperasionalan lembaga keuangan
yang berprinsip bagi hasil yang mampu menjangkau rakyat ekonomi menegah
ke bawah.
Berdasar pada kebutuhan untuk menciptakan pemerataan ekonomi dari
atas sampai bawah, maka lahirlah lembaga keuangan non bank yang di sebut
dengan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
merupakan salah satu perintis lembaga keuangan non bank dengan prinsip syari’ah di indonesia. Lahirnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dimulai dari ide para aktivis Masjid Salman ITB Bandung yang mendirikan Koperasi Jasa
Keahlian Teknosa pada tahun 80 an. Koperasi inilah yang menjadi cikal bakal
berdirinya BMT. Dan akhirnya BMT mulai lahir sejak tahun 1992 yang
diprakarsai oleh ARIES MUFTI dengan mendirikan BMT Bina Insan Kamil
di Jl. Pramuka Jakpus.4
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga ekonomi yang
bermisi memberdayakan pengusaha kecil bawah dan kecil yang menerapkan prinsip syari’ah, telah terbukti berperan dalam membangun perekonomian masyarakat khususnya lapisan bawah. Dikarenakan perannya yang sangat
strategis inilah, akhirnya pada tanggal 7 Desember 1997 Presiden RI berkenan
3 Ibid, hlm. 5 4
mencanangkan BMT sebagai gerakan nasional dalam rangka memberdayakan
masyarakat lapisan bawah.5
Dengan banyaknya BMT yang bermunculan di Indonesia, salah satu
BMT yang juga ikut berperan dalam pemberdayaan masyarakat lapisan bawah
yakni BMT Hudatama yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 yang
terletak di Jl.Tumpang Raya No.32 Semarang.
BMT Hudatama merupakan salah satu BMT yang ada di Semarang yang sangat erat terhadap prinsip syari’ah dalam operasional keseharian. Sehingga BMT Hudatama menjadi salah satu BMT yang perkembangannya
sangat pesat di Semarang. Dengan produk- produk pelayanan funding dan
landing yang mampu bersaing dengan lembaga keuangan bank lain.6
Sebagaimana kegiatan BMT lain pada umumnya, BMT Hudatama juga
melakukan kegiatan yang sama. Pertama; kegiatan produktif dalam rangka
menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
bersumber daya manusia. Kedua; kegiatan pengumpulan dana dari berbagai
sumber seperti zakat, infaq dan shodaqoh dan lain-lain, yang dapat dibagikan
atau disalurkan kepada yang berhak dalam mengatasi kemiskinan.
Sebagaimana fungsi lembaga keuangan baik bank maupun non bank
yang perperan sebagai intermediary antara masyarakat yang kelebihan dana
dan masyarakat yang kekurangan dana, BMT Hudatama melakukan
penggalangan dana dari anggota dan calon anggotanya. Kemudian dari dana
yang telah dihimpun dari anggota atau calon anggota tersebut akan di
5 Pedoman Pengelolaan BMT-Balai Usaha Mandiri Terpadu, PINBUK, Dati II Jateng 6
kembalikan lagi pada mereka yang membutuhkan dana, baik untuk kebutuhan
produktif, konsumtif maupun usaha.
Dalam penggalangan dana dari anggota atau calon anggota, BMT
Hudatama mempunyai produk-produk funding yang bervariasi dengan bagi
hasil yang bersaing, di antaranya adalah Simpanan Umat, Simpanan Ukhuwah
dan Deposito. Selain itu, BMT Hudatama juga menerima dan menyalurkan
Zakat, Infaq, Shodaqoh, Hibah, Wakaf, dan lain-lain yang ditangani oleh lembaga LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh) BMT Hudatama,
yang mana dana ZIS tersebut hanya dimanfaatkan untuk keperluan yang
sifatnya sosial. Dan salah satu produk funding yang masih tergolong baru
dengan bagi hasil yang sangat tinggi yakni produk Sahabat (Simpanan Usaha
Banyak Manfaat).
Kelebihan dan manfaat simpanan Sahabat
a. Simpanan sukarela untuk pengaturan arus kas pribadi
b. Bagi hasil menarik, dapat dengan leluasa dalam melakukan
transaksi,bebas biaya,dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan
c. Dapat digunakan sebagai investasi,usaha,keperluan pribadi,dll
Perkembangan Nasabah Simpanan Sahabat
Tahun 2009-2011
Tahun Jumlah Anggota
2009 325 0rang
2010 482 orang
2011 647 orang
Perhitungan Bagi Hasil Perhitungan bagi hasil pada BMT
Contoh perhitungan bagi hasil Sahabat
Bagi hasil hasil bulan januari 0,00683832 Bagi hasl bulan februari 0,006817606 Bagi hasil bulan maret 0,006808268
Contoh 1.000.000 1.000.000 1.000.00
0
JANUARI FEBRUARI MARET
SAHA BAT
6.838,33 6.818,61 6.808,27
SAHABAT (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) yang ada di BMT
Hudatama merupakan produk yang sangat spesial, karena proses pembukaan
tabungan yang sangat mudah . Sahabat sendiri diperuntukkan bagi perorangan
saja dan juga bagi hasil menarik yang diberikan oleh pihak BMT. Strategi
yang paling populer dan banyak diminati nasabah adalah “Jemput Bola”,
karena lebih memudahkan nasabah dalam pelayanan. Dari latar belakang
tersebut, Penulis sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi
pemasaran Sahabat dan juga faktor yang mempengruhi masyarakat
mengunakan tabungan Sahabat di BMT Hudatama. Sehingga Penulis akan
mengambil judul tugas akhir “STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN
SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan
dalam penulisan Tugas Akhir ini, yaitu:
1) Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama?
2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran tabungan Sahabat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di
BMT Hudatama adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi marketing BMT Hudatama dalam
mencari dana pihak ketiga.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi BMT Hudatama dalam
memasarkan tabungan Sahabat.
D. Manfaat
Dari kegiatan penelitian yang dilakukan dalam rangka pembuatan TA
1. Untuk menambah wawasan dan skripsi bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya mengenai praktek dan mekanisme pemasaran
produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semarang.
2. Dapat menjadi tambahan wacana bagi Lembaga Keuangan lain pada
umumnya dan BMT Hudatama pada khususnya.
3. Untuk menambah sumber wacana dan dokumentasi bagi IAIN pada
umumnya dan Program D3 perbankan.
E. Metode Penelitian
1. Cara Mengumpulkan Data
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan
mencari data mengenai hal- hal yang berupa catatan- catatan suatu
peristiwa yang ditinggalkan baik tertulis maupun tidak tertulis.7
Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir
ini dilakukan dengan 2 macam data, yaitu:
Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang mengenakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi
yang dicari.8 Dalam hal ini data yang diambil langsung dari BMT
Hudatama.
Data Sekunder, adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan
7 Sudarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002, hlm. 206 8 Husain Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia
yang telah ada.9 Dalam hal ini data yang diperoleh dari beberapa
buku, di antaranya: Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank
Syari'ah, Manajemen Bank Syari'ah, Lembaga-Lembaga Keuangan
Umat Kontemporer, dan lain-lain.
b. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek
dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung
(dengan alat bantu).10 Observasi yang dilakukan penulis dengan
mengamati secara langsung pemasaran tabungan Sahabat di BMT
Hudatama.
c. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan koresponden.11 Di
sini penulis mewawancarai beberapa karyawan BMT guna
mendapatkan data tentang Sahabat.
2. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode deskripsi, yaitu
suatu metode penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum
tentang subjek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh
dari kelompok subjek yang diteliti.12 Data –data yang diperoleh kemudian
9 Ibid, hlm. 83 10 Ibid, hlm. 116
11 Saifiddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001, hlm. 125 12
penulis analisa antara prosedur dan pemasaran Sahabat dengan teori dan
konsep yang ada.
F. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini, dipaparkan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, kegunaan
penulisan dan sistematika penelitian.
BAB II. GAMBARAN UMUM BMT HUDATAMA
Dalam bab ini dipaparkan tentang gambaran umum BMT
Hudatama, visi misi, kegiatan usaha keseharian, struktur
organisasi, dan jobs description masing-masing serta permasalahan
yang dihadapi di BMT Hudatama.
BAB III. PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas keseluruhan dari proses pemasaran
produk tabungan Sahabat, cara dan strategi BMT dalam
memasarkan produk Sahabat dan kendala-kendala yang dihadapi
BMT Hudatama dalam memasarkan tabungan Sahabat.
BAB IV. PENUTUP
11
A. Sejarah Berdirinya BMT Hudatama
Pada tanggal 07 Desember 1997, Presiden Soeharto mencanangkan
BMT sebagai gerakan nasional dalam rangka memberdayakan masyarakat
lapisan bawah sehingga para penggagas BMT ingin mencapai tujuannya yaitu
untuk menampung dana umat islam, terutama pengusaha-pengusaha muslim
yang membutuhkan bantuan modal untuk pengembangan bisnisnya dalam
bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah berdasarkan
prinsip syariat Islam dalam bentuk mudhorobah, musyarokah, murobahah dan
lain-lain.
Menyadari akan hal itu, maka Bank Indonesia mengeluarkan
program PHBK (Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya
Masyarakat) yang memiliki misi menjembatani hubungan bank dengan
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Baitul Mall wa Tamwil pada
awalnya adalah merupakan suatu KSM yang kemudian berkembang menjadi
koperasi, sehingga izin pendiriannya melalui dinas koperasi yang beroperasi
dengan pola syariah yang kehadirannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Paada tanggal 02 oktober 1998 didirikan KJKS BMT Hudatama
(Koperasi Jasa Keungan Syariah Baitul Maal wat Tamwil) secara harfiyah
dapat diartikan sebagai rumah untuk mengelola dana maal dan pemberdayaan
yang peduli terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Pendirian ini didasari
pada semangat pemberian solusi kepada masyarakat terutama kepada uasah
kecil dan menengah supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan pola
kemitraan sehingga usaha kecil dan menengah dapat menjadi penyangga
ekonomi bangsa.
Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan
Koperasi sehingga dapat lebih menjamin kehidupan Koperasi sebagaimana
diamanatkan oleh pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1995 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi dan Kepmen
Koperasi dan UKM No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk
pelaksanaan Kegiatan Usaha KJKS maka semakin jelas bahwa kegiatan usaha
jasa keungan syariah perlu ditumbuhkembangka.
Persyaratan penting yan gperlu dimilikim oleh KJKS sebagai
lembaga keuangan adalah harus menjada kredibilitas atau kepercayaan dari
anggota pada khususnya dan atau masyarakat luas pada umumnya.
B. Visi dan Misi
Dengan keinginan kuat yakni membangun dan mengembangkan
jaringan kerja pemberdayaan seluas-luasnya, BMT Hudatama mempunyai visi
Visi: Menjadi lembaga keuangan syariah kebanggaan umat yang amanah,
sehat dan profesional dengan mengembangkan pola kemitraan untuk
pemberdayaan ekonomi dalam kerangka dakwah.
Misi:
1. Memberikan mutu layanan yang baik, amanah, profesional dan resiko
minimal.
2. Meningkatkan peran pemberdayaan ekonomi masyarakat
3. Membantu dan memberikan solusi kepada usaha kecil dan menengah
dalam memecahkan permasalahan-permasalahannya
C. Data Organisasi
Legalitas : Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah
(KSPS) BMT HUDATAMA
a. Badan Hukum : 0233/BH/KWK.11-30/III/99
b. SIUP : 1218/11.01/PK/X2000
c. NPWP : 1.997.283.5-503
d. TDP : 11.01.2.52.00.547
e. Ijin Domisili : 500/151 Tanggal 25 Oktober 2000
Keorganisasian :
1. Anggota Asosiasi BMT Kota Semarang
2. Anggota Pusat Koperasi Syariah Jawa Tengah
3. Anggota Asosiasi BMT JawaTengah
Alamat Kantor :
1. Kantor Pusat :
Jl.Tumpang Raya No.32 Semarang
Telp (024) 850 9250 Fax (024) 850 8607
2. Kantor Cabang Utama Sampangan :
Jl. Tumpang Raya No. 104 Semarang
Telp/fax (024) 850 4505
3. Kantor Cabang Mangkang :
Jl. Wonosari Raya No.1 Mangkang Semarang
Telp (024) 7099 3018
4. Kantor Cabang Tembalang:
Jl. Sambiroto Raya Ruko Green Sambiroto Kav.3 Semarang
Telp (024) 7674 6640
5. Kantor Cabang Semarang Barat :
Jl. WR. Suprataman No.53 Semarang
Telp (024) 7039 4181
6. Kantor Baitul Maal :
Jl.Tumpang Raya No.104B Semarang
Telp (024) 850 8491
D. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan operasional dibutuhkan suatu susunan organisasi agar komunikasi dan koordinasi berjalan dengan baik dan tertib Adapun struktur organisasi BMT Hudatama terdiri atas :
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam BMT b. Pembinaan Fungsional
Lembaga yang secara fungsi memberikan konstribusi yang lebih besar kepada BMT
c. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota BMT dalam Rapat Anggota yang dicantumkan dalam akta pendiriannya. Pengurus ini bertanggungjawab kapada RAT
d. Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh Rapat Anggota BMT dan bertanggungjawab kepada Rapat Anggota Tahunan. Pengawas berwenang memiliki catatan yang ada pada BMT dan meminta segala keterangan yang diperlukan dari pengurus
e. Pengelola
Pengelola bertanggungjawab kepada pengurus dan RAT
Pengurus dan Pengawas BMT Hudatama 1. Dewan Pengurus
Ketua : Ir. H.Mohammad Saleh, M.Si Wakil Ketua : Ir. Hj. Lies Herawati
Sekretaris : H. Nur Sodik S.Pd Bendahara : Dra. Hj. Suhermini, M.Si Wakil Bendahara : Sri Hastuti, BA
2. Dewan Pengawas Keuangan
Ketua : Drs. H. Mahno Rahardjo,MM Anggota : 1. Drs. Soeroto HS, M.Si
: 2. Ir. H. Suharto MS 3. Dewan Pengawas Syariah
Ketua : DR. Drs. H. Haerudin, MT Anggota : Samsudin, S.Ag, M.Ag Management :
Manager Utama : Khoiridin, S.Pd Manager Pemasaran : Bancol, SE
Manager Operasional : Herry Akhatiani T, SE, Akt Kepala Cabang : 1. Bubun Khoerudin, SE
2. Robi Aryanto, SE
3. Nur Malik Saefudin, S.Ag 4 Tri Wiyanto, SE
Kepala Bagian : 1. Dayanaji Gati Pambudi, SE 2. Indah Kusumawati, A.Md. Kom
Tugas masing-masing pengurus adalah sebagai berikut:
1 Ketua Pengurus, tugasnya:
a) Menyelenggarakan RAT
b) Menyusun/merumuskan kebijakan umum untuk mendapat
persetujuan rapat Anggota
c) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT Hudatama
d) Menyosialisasikan BMT Hudatama
e) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan
BMT Hudatama.
2 Sekretaris Pengurus, tugasnya:
a) Mengagendakan Acara yang meliputi : Rapat pengurus, rapat
anggota, pertemuan pengurus dan pengelola, dan kunjungan
pengurus ke instansi / lembaga
b) Menyusun konsep surat- surat keluar dari pengurus
c) Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua
d) Menyerap dan menyampaikan aspirasi yang diajukan oleh para
pengelola kepada pengurus
3 Bendahara Pengurus, tugasnya:
a) Menelaah (mereview) anggaran yang diajukan oleh General
Manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT
b) Memberikan masukan / saran atas anggaran yang diajukan GM
c) Menyusun anggaran gaji dan keperluan lain yang dibutuhkan oleh
pengurus
d) Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh para
pemegang investasi
4 Dewan Syari’ah, tugasnya:
a) Menelaah/mereview peraturan korporat yang berlaku, apakah
sesuai dengan aturan dan hukum syari’ah, peraturan lain yang
berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan maupun
unsur-unsur yang melanggar kepatuhan.
b) Menelaah/mereview semua produk dan jasa BMT Hudatama
apakah sesuai syari’ah
c) Menelaah/mereview masalah perilaku manajemen/karyawan yang
menyangkut: 1) Benturan kepentingan. 2) Melanggar kepatuhan. 3)
Melakukan kecurangan. 4) Manipulasi
d) Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya
a) Menyusun rencana strategis yang mencakup; Pandangan pihak
eksekutif, prediksi tentang kondisi lingkungan, perkiraan posisi
perusahaan dalam persaingan.
b) Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk disahkan
dalam RAT ataupun di luar RAT
c) Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja dari Baitul
Tamwil, Baitul Maal, Quantum Quality, dan SBU lainnya kepada
pengurus yang nantinya disahkan pada RAT.
6 Sekretaris, tugasnya:
a) Membuat surat keluar dan mengirimkan serta mengarsip
b) Menerima surat masuk, mengarsip dan mendistribusikan
c) Mengatur agenda kegiatan direktur, manajemen dan pengurus
d) Menerima tamu direktur dan menanyakan identitas serta
keperluannya untuk diputuskan perlu tidaknya bertemu direktur
e) Membuat notulen rapat- rapat organisasi dan mengarsipkan
7 Internal Audit, tugasnya:
a) Memeriksa sistem pengendalian intern
b) Memeriksa kelemahan sistem
c) Melakukan penilaian dan peninjauan atas klasifikasi cabang
d) Menyiapkan dan mengisi kertas kerja pemeriksaan sesuai dengan
hasil audit
8 Administrasi Akuntansi, tugasnya:
b) Menilai unit yang ada menggolongkan sesuai potensi
pengembangannya
c) Membuat kebijakan yang berkaitan akuntansi dan keuangan
keseluruhan
d) Memeriksa anggaran yang diajukan manajer sebelum disetujui
untuk dimintakan persetujuan GM melalui manajer operasional
9 Customer Service, tugasnya:
a) Melayani terhadap pembukuan dan penutupan rekening tabungan
dan deposito serta mutasi
b) Pengarsipan tabungan dan deposito
c) Penghitungan bagi hasil dan pembukuannya
d) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat
e) Pelayanan terhadap calon debitur
10 Teller, tugasnya:
a) Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun
penyetoran tabungan ataupun angsuran
b) Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari
c) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah
disetujui oleh manajer cabang
d) Menandatangani formulir serta slip dari anggota serta
mendokumentasikannya
a) Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT
Hudatama
b) Membuat daftar kunjungan kerja harian dalam sepekan mendatang
pada akhir pekan berjalan
c) Membuat rute kunjungan harian
d) Membuat laporan harian pemasaran individual untuk funding,
lending. Dan konfirmasi manajer cabang 12 Baitul Maal, tugasnya:
a) Membuat dan mengusulkan rencana strategis maal kepada manajer
b) Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan
c) Memberi pelayanan konsultasi tentang perhitungan zakat
d) Menyusun data base muzaki, mustahiq, dan lembaga donatur.1
E. PRODUK-PRODUK KJKS BMT HUDATAMA
Sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP) pada umumnya, maka
kegiatan usaha BMT Hudatama secara umum adalah sebagai mediator atau
perantara yang menjembatani kepentingan anggota dan calon anggota,
yaitu melakukan penghimpunan dana dari anggota dan calon anggota
melalui tabungan dan simpanan kemudian dana tersebut disalurkan lagi ke
anggota maupun calon anggota yang membutuhkan melalui fasilitas
pembiayaan.
1. SIMPANAN (funding)
1
Syarat membuka simpanan :
Mengisi formulir permohonan menjadi anggota Melam[pirkan fotokopy identitas (KTP/SIM) Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib Mengisi aplikasi pembukaan rekening
a. Simpanan Pokok (Simpok)
Diwajibkan bagi semua orang yang ingin melakukan kegiatan simpanan
maupun pembiayaan di BMT Hudatama. Setoran simpok sebesar Rp
50.000 (bisa diangsur) dan tidak bisa ditambah atau dikurangi karena
sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) BMT yang diputuskan lewat RAT. Sim[pok tidak bisa
diambil selama anggota masih memiliki simpanan/pembiayaan di BMT.
Dapat diambil jika anggota mengundurkan diri.
b. Simpanan Wajib (Simwa)
Diwajibkan bagi anggota yang sudah menyetorkan simpok, yaitu
sebesar Rp 5.000/bulan atau dapat dibayarkan Rp 60.000 untuk satu
tahun. Simwa dapat disetorkan lebih namun tidak bisa dikurangi. Dapat
diambil jika anggota sudah mengundurkan diri dan sudah mengambil
Simpok.
c. Simpanan Khusus (Simsus)
Adalah simpanan yang bentuknya penyertaan modal kepada Koperasi.
Dalam istilah awam orang bisa menganggap ini seperti saham dimana
terbatas untuk bisa disetorkan saat awal tahun. Simsus tidak bisa
diambil sebelum satu tahun dan harus memberitahukan kepada BMT
sebelum penyelenggaraan Rapar Khusus Pendiri dan Pemodal (RKPP)
untuk dicarikan pengganti. Simsus dapat diwariskan kepada ahli waris
yang ditujukan.
d. Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Manfaat)
Adalah simpanan sukarela anggota dengan akad Mudharabah yang bisa
diambil sewaktu-waktu dan mendapatkan bagi hasil setiap bulan.
Anggota akan mendapatkan buku simpanan. Saldo minimum Rp 10.000
dan administrasi penutupan rekening Rp 2.000. setoran awal Rp 10.000.
e. Sisuka (Simpanan Berjangka)
Simpanan yang dirancang untuk inventasi jangka panjang atau orang
awam biasanya mengenal sebagai deposito. Jangka waktu minimal
adalah 3 bulan dengan setoran minimal Rp 1.000.000 dan akan
mendapatkan bukti warkat serta souvenir selama persediaan masih ada.
f. Sisuqur (Simpanan untuk Qurban)
Simpanan dengan akad Wadiah yad-dlomanah yang dipersiapkan untuk
mempersiapkan ibadah Qurban.
g. Sirencana (Simpanan untuk Perencanaan)
Simpanan yang mana anggota dapat merencanakan sendiri. Akan
digunakan untuk apa simpanan ini, dan kapan waktu pengambilannya
dengan memberitahukan sebelumnya kepada pengelola BMT. Misalnya
2. PEMBIAYAAN (landing)
Syarat bisa melakukan pembiayaan :
Mengisi formulir pengajuan pembiayaan BMT Fotocopy KTP suami/istri
Fotocopy Kartu Keluarga (KK) Fotocopy surat nikah
Fotocopy jaminan (BPKB/Sertifikat)
Surat kuasa (jaminan yang bukan miliknya sendiri) Fotocopy SK, Kartu Pegawai, Taspen (bagi PNS) Bersedia disurvey
Yang perlu diperhatikan :
1. Sertifikat yang bukan atas namanya sendiri harus ada surat turun waris
dari kelurahan
2. Jaminan sertifikat harus dilampirkan PBB (Surat Pjak Bumi dan
Bangunan)
3. Setiap pengajuan harus ada tanda tangan suami/istri atau orangtua
yang belum menikah
Dana yang telah dihimpun dari masyarakat, oleh BMT Hudatama
dikembalikan lagi pada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Adapun
produk-produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh BMT Hudatama
berupa:
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dalam murabahah, penjual
(dalam hal ini pihak BMT Hudatama) harus memberi tahu harga
produk yang di beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai
tambahannya kepada pembeli (dalam hal ini pihak nasabah
pembiayaan).2
b. Prinsip Bagi Hasil
1. Mudharabah adalah suatu perjanjian usaha antar pemilik dana
(shahibul maal dalam hal ini pihak BMT Hudatama) dengan
pengusaha (mudharib dalam hal ini pihak nasabah), di mana pihak
BMT menyediakan dana yang diperlukan dan pihak pengusaha
melakukan pengelolaan atas usaha. Dan hasil usaha bersama ini,
dibagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu akan dilakukan
akad.3
2. Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak/ lebih untuk
suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Aplikasi
akad musyarakah di BMT Hudatama adalah pada pembiayaan
usaha.4
c. Prinsip sewa beli (ijaroh)
2
Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001 hlm.90
3 Karnain Perwataatjda, dan Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam,
Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992, hlm, 21.
4
Ijaroh adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan
imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.5
Margin bagi hasil yang ada setara dengan 2% perbulan dengan tarif flat. Namun
akad ikut menentukan margin bagi hasil yang akan diberikan. Jangka waktu
pembiayaan maksimal 2 tahun untuk pembiayaan baru, pembiayaan baru akan
dikenakan biaya sebesar 2% dari jumlah pencairan.
Perhitungan angsuran untuk pembiayaan baru adalah :
Angsuran pokok = jumlah pencairan : jangka waktu pembiayaan = Rp.xxxx
Bagi hasil = 2% x jumlah pencairan = Rp.xxxx +
Jumlah angsuran perbulan = Rp.xxxx
Untuk pelunasan yang dipercepat perhitungannya adalah :
Angsuran pokok Rp.xxxx
Bagi hasil s/d bulan terakhir dilunasi Rp.xxxx
Setengah bagi hasil bulan berikutnya Rp.xxxx +
Jumlah pelunasan Rp.xxxx
d. Prinsip Kebajikan (qordhul hasan)
Qordhul hasan adalah pemberian pinjaman kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Peminjam hanya berkewajiban
mengembalikan pokok pinjaman saja.6
e. Baitul Mall Hudatama
5 Ibid, hlm. 29 6
Baitul Mall Hudatama merupakan bagian dari KJKS BMT Hudatama
yang mengkhususkan diri pada kegiatan sosial yang non profit margin.
Kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq,
shodaqoh dan waqaf yang diterima dari masyarakat.
Visi : menjadi baitul mall kebanggaan umat yang melakukan
pemberdayaan berbasis masjid
Misi :
1. Membangun amil ZISWAQ (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan
Wakaf)
2. Membangun tata kelola ziswaq yang sehat dan akuntable
3. Memberikan informasi dan layanan ziswaq yang prima kepada
umat
4. Melakukan pemberdayaan yang berbasis masjid
Tujuan :
1. Terciptanya pemberdayaan ekonomi dengan masjid sebagai basisnya
2. Meningkatkat taraf hidup dari mustakhik menjadi muzakki
3. Membantu pemerintah dalam program-program pengentasan
kemiskinan
F. Jenis – Jenis Usaha Yang Dibiayai
Dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat, ada beberapa
segmen usaha yang dibiayai, yaitu:
1. Pembiayaan produktif, di mana pembiayaan yang diberikan akan
hasil akan dibagi antara BMT Hudatama dengan pihak pengusaha sesuai
dengan kesepakatan di awal. Dalam hal ini, BMT Hudatama menyediakan
modal kerja atau penyertaan modal kerja untuk suatu usaha
2. Pembiayaan konsumtif, di mana pembiayaan yang di berikan, digunakan
untuk kebutuhan keseharian kreditur ataupun untuk tambahan asset bagi
kreditur. Dalam hal ini BMT Hudatama menyediakan dana untuk
pembelian barang.7
G. Permasalahan Yang Dihadapi
Selama perkembangan BMT Hudatama sampai saat ini, tentunya ada
permasalahan yang dihadapi dan hal itu sudah pasti mempengaruhi terhadap
perkembangan dari kinerja BMT Hudatama. Di antara permasalahan yang
dihadapi BMT Hudatama selama berdiri hingga saat ini adalah:
1. Bidang operasional
Dalam bidang operasional masih minimnya alat komunikasi di
beberapa cabang BMT Huadatama juga merupakan permasalahan
operasional. Selama ini di beberapa cabang BMT Hudatama masih
menggunakan telepon seluler, sehingga biaya operasional menjadi mahal.
Hal ini mempersulit komunikasi baik pihak intern maupun pihak ekstern.
2. Bidang Pemasaran dan Sosialisasi
Pemasaran merupakan ujung tombak dalam perkembangan BMT
Hudatama. Terhambatnya marketer di BMT Hudatama salah satunya
adalah pemahaman tentang produk yang masih kurang dan kadang-kadang
7
rancu dalam menerangkan akad (menggolongkan jenis akad), sehingga
walaupun nasabah tertarik masih enggan untuk menanamkan modalnya.
3. Bidang Sumber Daya Insani
Dalam perekrutan karyawan, BMT Hudatama kurang begitu
memperdulikan lulusan karyawan. Masih kurangnya lulusan
universitas/akademi yang sesuai dengan bidang ekonomi syari’ah Islam.
Hal ini menyebabkan karyawan yang bekerja di BMT Hudatama kurang
menguasai secara penuh tentang seluk beluk hal yang berhubungan dengan
aktivitas BMT Hudatama.
4. Bidang Keuangan
berkembang atau tidaknya sebuah lembaga keuangan dapat dilihat
dari kemampuan dalam bidang manajemen keuangan. Dilihat dari
perkembangan asset BMT Hudatama, dapat dinilai sungguh suatu kinerja
yang sempurna. Kenaikan asset yang dilalui oleh BMT Hudatama
merupakan timbal balik dari kinerja karyawan yang solid dan sistem
manajemen keuangan yang sangat kuat serta keberanian pihak manajemen
29
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,
memberi harga, melakukan promosi dan menyalurkan ide, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu maupun
organisasi dengan memerhatikan konsep pemasaran yang mensyaratkan
orientasi konsumen, orientasi tujuan dan orientasi sistem.1Dalam hal ini,
strategi pemasaran mengacu pada faktor operasional atau pelaksanaan
kegiatan pemasaran seperti penentuan harga, pemberian merek,
pembungkusan, penentuan saluran distribusi, pemasangan iklan dan
sebagainya.2 Biasanya kegiatan pemasaran itu terdiri dari 4 hal yang biasa
disebut dengan marketing mix yaitu meliputi product, price, place, dan
promotion.
Berikut ruang lingkup pemasaran untuk mencapai strategi pemasaran
yang efektif :
a) Strategi produk
Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka
mempengaruhi nasabah untuk tertarik dan menggunakan dan
kemudian mereka menjadi puas maka kita harus mempelajari
1 Carl McDaniel, Roger Gate, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat,
2001, hlm. 4-5.
2 Gitosudarmo Indriyo, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001, hlm.
beberapa hal tentang strategi ini yaitu konsep produk, siklus
kehidupan produk, dan jenis-jenis produk.
Konsep Produk, merupakan suatu pengertian atau
pandangan nasabah terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan
diinginkannya. Jadi, nasabah berpikir tentang seberapa penting
dan bergunanya produk itu baginya.Biasanya nasabah memiliki
konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk. Misalnya, terhadap produk A”. Apakah arti produk ini bagi nasabah, biasanya nasabah menimbang-nimbang sebelum
menggunakan produk ini. Dengan menggunakan produk ini,
apakah usahanya semakin maju dan bermanfaat atau malah
sebaliknya. Jadi, produk produk yang mampu memberikan
kemanfaatan bagi nasabah akan mampu untuk menarik nasabah
dan kemudian membuat nasabah tersebut terdorong untuk
menggunakan produk tersebut dan setelah menggunakannya
nasabah akan dapat menjadi puas sehingga terjadilah
penggunaan produk itu berulang-ulang oleh nasabah.
Siklus Kehidupan Produk, Setiap produk sebenarnya
akan memiliki siklus perputaran terhadap kehidupannya. Masa
perkenalan kepada masyarakat, masa pertumbuhan, masa
kedewasaan, kemudian masa penurunan. Masa-masa itu semua
Jenis-jenis Produk, Agar dapat memasarkan produk BMT
dengan baik kepada nasabah maka para pegawai perlu
mengetahui produk Bmt termasuk dalam jenis yang mana,
karena masing-masing jenis produk akan memerlukan
penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut
agar berhasil. Misal, produk lending; murobahah,
mudhorobah.Dan produk funding: Tabungan SAHABAT,
SISUQUR.
b) Strategi Harga
Setiap Bmt perlu memikirkan tentang penetapan harga
atau biaya pada produknya secara tepat karena biaya yang tidak
tepat akan berakibat tidak menarik para nasabah untuk
menggunakan produk itu. Hal ini tidak berarti pula bahwa pihak
Bmt harus menetapkan harga serendah mungkin. Oleh karena itu
maka penentuan harga atau biaya haruslah dipikir baik-baik.
Dalam hal ini ada beberapa dasar penetapan harga atau biaya
yaitu: Biaya dan persaingan.
Biaya, Biaya yang telah dikeluarkan pihak Bmt untuk
kelengkapan administrasi menjadi pertimbangan utama bagi
Bmt dalam menentukan biaya-biaya administrasi. Biaya yang
ditetapkan dibawah biaya produksinya tentu saja akan
umumnya BMT menggunakan dasar penetapan biaya adalah
atas dasar biaya produksinya.
Persaingan, Dalam hal ini Bmt menetapkan biaya
menurut kebutuhan Bmt dalam hal persaingannya dengan BMT
atau LKS lainnya yang sejenis dan merupakan
pesaing-pesaingnya.
c) Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi nasabah agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh BMT kepada mereka dan
kemudian mereka menjadi senang lalu menggunakan produk
tersebut. Adapun alat yang dapat dipergunakan untuk
mempromosikan produknya Bmt adalah dengan beberapa cara
yaitu Advertensi, promosi penjualan, dan personal selling.
Advertensi, Merupakan alat utama bagi BMT untuk
mempengaruhi nasabahnya. Advertensi dapat dilakukan oleh
Bmt melalui surat kabar, radio, majalah, dan reklame.
Promosi penjualan(sales promotion), Merupakan
kegiatan BMT menjajakan produk yang dipasarkannya
sedemikian rupa sehingga nasabah akan mudah untuk
melihatnya. Misal, menempelkan pamflet di depan kantor atau
papan pengumuman sehingga banyak nasabah yang melihat dan
Personal Selling, Merupakan kegiatan Bmt untuk
melakukan kontak langsung dengan para nasabah maupun calon
nasabahnya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi
hubungan atau interaksi yang positif antara BMT dan nasabah
maupun calon nasabahnya. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah dari pintu ke pintu, telephone, internet, dll.3
d) Strategi Saluran Distribusi
Strategi distribusi berkaitan dengan BMT dalam
menyalurkan produk kepada masyarakat sesuai dengan produk
yang cocok dan kebutuhan masyarakat.4 Jadi, bmt harus pintar
dalam mencari produk yang cocok untuk nasabah berdasarkan
tipe nasabah. Tujuan dari strategi distribusi adalah untuk
memastikan bahwa produk yang digunakan oleh nasabah itu
benar-benar cocok dan banyak membantu nasabah dalam
mengembangkan uasahanya. Sehingga hal itu bisa membuat
nasabah tambah loyal kepada BMT.5
Fungsi pemasaran produk-produk BMT Hudatama adalah untuk mengarahkan mengalirya hasil-hasil produksi perusahaan menuju kekonsumen (nasabah). Dalam kaitannya dengan pendefinisian istilah pemasaran, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang menyangkut usaha memahami kebutuhan konsumen (nasabah), mengembangkan produk dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen
3 Gitosudarmo Indriyo, Op.cit. hlm.205-216.
4 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal wat Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm.
10
5
(nasabah) dan menciptakan serta memperluas permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
B. Pengertian simpanan Sahabat
Ada banyak produk penghimpunan dana yang banyak
dikembangkan sebuah lembaga keuangan islam termasuk di BMT
Hudatama. Hal ini karena system syariah member ruang yang cukup
untuk itu dalam mengembangkan dana BMT Hudatama menggunakan
akad mudharabah.
1. Dasar Hukum :
Landasan hukum produk simpanan sahabat mengacu pada prinsip
mudharabah sebagai berikut:
1. Al-Quran Surat Al-Jumu’ah ayat 10
Artinya : apabila telah ditunaikan sholat,maka betebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung ( Qs.Al-Jumu’ah:10)
2. Hadits
Dari shalih bin shuhaib r.a bahwa Rasullah saw bersabda.’tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguhmuqharadhah(Mudhrabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual “HR.Ibnu Majah no.2280, kitab at-tijarah)
2. Prosedur Pembukaan Rekening Simpanan Sahabat6
Adapun mekanisme pembukaan rekening simpanan Sahabat adalah
sebagai berikut :
1. Calon nasabah datang langsung ke BMT dan bertanya kepada
bagian pelayanan
2. Bagian pelayanan menjelaskan kepada calon nasabah mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan jenis-jenis simpanan,
syarat-syarat penbukaan simpanan, besar saldominimum, penentuan
bagi hasil dan penutupan rekening
3. Selanjutnya bagian pelayanan meminta calon nasabah
membaca. Melengkapi dan menandatangani formulir sebagai
berikut:
4. Bagian pelayanan meminta identitas calon nasabah ( KTP,
Paspor,SIM ) yang sah dan masih berlaku serta mencatat nomor
yang tertera pada kartu identitas pada formulir-formulir
pembukaan rekening
5. Cocokan tanda tangan yang terdapat pada kartu identitas
dengan tanda tangan yang tertera pada formulir-formulir
tersebut. Bubuhkan stempel sesuai aslinya pada kartu fotokopi identitas, lalu bubuhkan paraf dan stempel “verifikasi”
6. Berdasarkan urutan pada buku register pembukaan rekening
Sahabat, bagian pelayanan menuliskan nomor rekening pada
6
formulir-formulir tersebut dan mencatat data nasabah pada
buku register pembukaan rekening
7. Berikan formulir-formulir tersebut kepada pejabatyang
ditunjuk, untuk diperiksa kebenarannya dan mendapatkan
persetujuan
8. Setelah mendapat persetujuan dari pihak yang ditunjuk untuk
memeriksa kebenarannya, bagian pelayanan meminta calon
nasabah untuk menyerahkan setoran pertamanya dengan
mengisi slip setoran dan menyerahkam setoran awal
9. Teller memeriksa kebenaran pengisian slip setoran dan
menghitung jumlah uang dihadapan nasabah serta
membandingkan huruf pada slip setoran, selanjutnya teller
menginput transaksi tersebut dikomputer ,teller melakukan
validasi pada slip setoran tersebut dengan membubuhkan
stempel dan tanda tangan pada slip setoran tersebut, slip
setoran tersebut dibuat rangkap dua, yng asli sebagai diminta
teller sebagai arsi tanda bukti dilakukan setoran dan yang
resapan dikembalikan kepada nasabah
10. Teller menyerahkan buku simpanan tersebut kepada nasabah
dan setiap ada transaksi setoran, teller mencatat transaksi
tersebut kedalam buku teller.
3. Penutupan Rekening Simpanan Sahabat7
7
mekanisme penutupan rekening Sahabat di BMT Hudatama Semarang
adalah sebagai berikut :
1. nasabah mendatangi bagian pelayanan dan menyampaikan
maksudnya untuk melakukan penutupan rekening simpanan.
Bila diwakilkan maka nasabah harus menyerahkan surat kuasa
bermaterai untuk menarik sisa saldo rekening kepada yang
diberi kuasa
2. bagian pelayanan bertanya secara detail kepada nasabah
mengenai alasan nasabah untuk melakukan penutupan rekening
3. apabila alas an bias diterima maka bagian pelayanan
memberikan formulir penutupan rekening simpanan Sahabat
dan meminta nasabah untuk mengisi dan menandatangani serta
memberikan penjelasan mengenai biaya yang dibebankan
4. setelah diisi, nasabah mengembalikan formulir penutupan
rekening simpanan yang dilampiri buku simpanan dan ditanda
tangani oleh bagian pelayanan
5. bagian pelayanan melakukan veriffikasi tanda tangan yang ada
formulir penutupan rekening dengan tanda tangan yang ada
pada kartu simpanan
6. bagian pelayanan memberitahukan kepada nasabah mengenai
sisa saldo rekening yang dapat diambil dan nasabah
dipersilahkan mengambil sisa saldo rekening dengan
7. nasabah mengisi slip penarikan sebasar sisa saldo setelah
dikurangi biaya-biaya dan ditanda tangani
8. slip penarikan tersebut diserahkan kepada teller
9. Teller memberikan uang tunai sebesar saldo yang dapat ditarik
atas penutupan rekening simpanan tersebut
10. Bagian pelayanan memberikan memfile formulir simpanan rekaning simpanan Sahabat yang telah distempel “rekening ditutup” besrta tanggal penutupan
Bagian pelayanan memberikan stempel ditutup “rekening ditutup”pada semua dokumen rekening nasabah yang ditutup (pembukaan,specimen tanda tangan).
Atas penutupan rekening tersebut dikenakan biaya administrasi penutupan
rekening yang besarnya telah ditetapkan oleh BMT Hudatama sebesar Rp
2.000,00
4. Kelebihan Dan Manfaat Simpanan Sahabat8
a. Simpanan sukarela untuk pengaturan arus kas pribadi
b. Bagi hasil menarik, dapat dengan leluasa dalam melakukan
transaksi,bebas biaya,dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan
c. Dapat digunakan sebagai investasi,usaha,keperluan pribadi,dll
Perkembangan Nasabah Simpanan Sahabat
Jumlah Anggota Simpanan Harian Sahabat
8
Tahun 2009-2011
Tahun Jumlah Anggota
2009 325 0rang
2010 482 orang
2011 647 Orang
5. Perhitungan Bagi Hasil9
perhitungan bagi hasil pada BMT
Contoh perhitungan bagi hasil Sahabat
Bagi hasil hasil bulan januari 0,00683832 Bagi hasl bulan februari 0,006817606 Bagi hasil bulan maret 0,006808268
Contoh 1.000.000 1.000.000 1.000.000
JANUARI FEBRUARI MARET
SAHABAT 6.838,33 6.818,61 6.808,27
Tujuan pemasaran produk tabungan Sahabat adalah :
1 Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan produk tabungan Sahabat yang ditawarkan BMT.
9
2 Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai layanan dan keunggulan produk tabungan Sahabat yang diinginkan nasabah.
3 Memaksimumkan mutu dari produk tabungan Sahabat dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.10
C. Strategi Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama
Semakin berkembangnya masalah ekonomi masyarakat, maka berbagai
kendala tidak mungkin terlepas dari keberadaan BMT. Oleh karena itu
perlu strategi ysng jitu guna mempertahankan eksistensi BMT tersebut.
Strategi pemasaran produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama adalah
sebagai berikut :
1. Meluruskan niat
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memasarkan produk
tabungan Sahabat adalah meluruskan niat. Pentingnya melurusakn niat disini
karena niat merupakan sumber inspirasi dan inovasi seseorang dalam
melakukan perbuatan. Disini para marketer harus mempunyai niat dakwah
ekonomi, membangun perekonomian masyarakat yang berlandaaskan syariah
islam karena dana yang ditaruh di BMT akan disalurkan kepada orang-orang
10
yang membutuhkan dana yang akan digunakan untuk keperluan yang tidak
melanggar syariah islam.
Sehingga dana yang ditaruh melalui tabungan Sahabat benar-benar
dimanfaat kan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai
dengan tuntunan agama islam.
2. Memperhatikan Ulama
Hal penting yang perlu diperhatikan pengelola BMT terutama para
marketers dalam memasarkan produk tabungan Sahabat adalah dengan
menetapkan jadwal rutin kunjungan silaturrahim kepada para ulama, ini
diperuntukan kepada mereka yang mempunyai pandangan berseberangan
terhadap BMT. Mereka yang masih menganggap BMT sama saja dengan
lembaga keuangan konvensional yang masih menggunakan prinsip bunga.
Sehinggga para marketers dalm menyampaikan produk tabungan Sahabat
bisa menjelaskan perbedaan antara bagi hasil dan bunga.
3. Memperluas jaringan kerjasama
Langkah berikutnya adalah dengan memperluas jaringan kerjasama yang
saling menguntungkan dengan berbagai pihak, sepamjang tidak
mengingkari prinsip-prinsip sayriah yang telah sejak awal ditetapkan
sebagai landasan utama usaha BMT.
4. Jemput bola
Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT Hudatama
membutuhkan promosi dan sosialisasi secara optimal. Salah satu cara yang
Sahabat dalam operasionalnya adalah dengan melakukan pendekatan “jemput bola”. Pendekatan dilkukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah atau nasabah di rumah atau tempat mereka
membuka usaha.dengan sistem ini pihak BMT memberikan pelayanan
yang prima kepada nasabah, para petugas mendatangi nasabah apabila
mereka ingin menabung ataupun mengambil tabungan jadi para nasabah
tidak perlu datang kekantor untuk menabung atau menarik uang, mereka
cukup menghubungi para marketers yang biasa menarik tabungan
ditempatnya.
5. Sederhana
Dalam pemsarannya tabungan sahabat dilakukan secara sederhana yaitu
para petugas menawarkan secara langsung kepada para calon nasabah
atau nasabah yang ingiin menabung atau menarik uang, untuk nasabah
yang ingin membuka tabungan dapat dilakukan secara langsung
ditempat nasabah tinggal atau ditempat usahanya.
6. Tidak terlalu berisiko
Mengelola dana masyarakat adalah pekerjaan berat jika terjadi
kekeliruan sedikit sajabisa berakibat fatal. Untuk itu perlu difikirkan
gengan baik agar semuadana yang dipercayakan masyarakat kepada
BMT dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat menghasilkan
keuntungan yang wajar, dan apabila dana tersebut ditarik lagi oleh para
pemiliknya BMT dapat mengembalikan tanpa mengulur-ulur waktu.
nasabah tiap harinya bisa bertemu dan kebanyakan mereka sudah
mengenal dengan baik para petugas yang menarik tabungan sehingga
para nasabah percaya bahwa dananya benar-benar ditempatkan di BMT.
7. Memiliki nilai jual yang tinggi
Maksudnya adalah bahwa produk-produk penghimpunan dana tabungan
Sahabat yang ditawarkan benar-benar menjawab kebutuhan kongkret
masyarakat kelas menengah kebawah yang ingiin meninvestasikan
dananya untuk masa depan, dan tabungan Sahabat dapat dijadikan
jaminan pembiayaan apabila nasabah membutuhkan dana untuk
pengembangan usahanya.
Ukuran ini didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa kita duhuni oleh
mayoritas penduduk muslim yang mengharamkan riba, sehingga
tabungan Sahabat yang menawarkan bagi hasil menjdi pilihan
masyarakat agar terhindaar dari praktek ribawi.
Dalam memasarkan produk tabungan Sahabat pihak BMT lebih
memantau nasabahnya karena masyarakat pada saat ini sdah peka
terhadap lembaga-lembaga keuangan baik yang konvensional maupun
yang syariah, pada kenyataanya masyarakat tidak mementingkan
adanya istilah emosional market tetapi yang dikehendaki oleh
masyarakat sekarang adalah bagaimana saling menguntungkan antara
nasabah danpihak BMT.11
11
Tidak hanya faktor keamanan yang terjamin, masyarakat mau
menempatkan dananya di BMT tetapi juga dari segi finansial juga
menjadi perhitungan, untuk itu dalam memasarkan produk tabungan
Sahabat ada beberapa cara yang dilakukan pihak BMT untuk
memperkenalkannya yaitu dengan memberikan sosialisasi kepada
masyarakat. Ketika masyarakat sudah menjadi nasabah suadah tentu
akan mendapaykan informasi yang selama ini belum diketahui
masyarakat , karena seseorang bisa tahu dengan adanya BMT tersebut
lantaran sosialisasi atau pemberitahuan dari pihak-pihak terkait,
diantara media-media yang digunakan dalam mensosialisasikan
tabungan Sahabat antara lain :
a. Sosialiasi langsung
Sosialisasi langsung maksudnya memberiakan informasi langsung
ke masyarakat, biasanya metode yang dilakukan antara lain :
a. Metode dor to dor
Dalam metode ini, pihak BMT melakukan promosi langsung
kepada masyarakat, yang belum mengetahui keberadaan
BMT dan menjelasakn keunggulan produk tabungan
Sahabat sehingga masyarakat tertarik untuk menabung di
BMT Hudatama
b. Penyebaran pamflet
Ketidakmungkinan pihak BMT untuk menjelaskan satu
promosi dengan menyebar dan mamasang pamflet-pamflet
didaerah sekitar.
b. Sosialisasi tak langsung
Sosialiasi tak langsung maksudnya memberikan informasi kepada
masyarakat tidak secara langsung tetapi menggunakan sarana-sarana
lain yang bisa menyampaikan maksud dan tujuan dari
perusahaan.biasanya metode-metode yang digunakan adalah :
Spanduk dan reklame.
Setelah masyarakat mendapatkan sosialisasi dari pihak BMT, maka
masyarakat mempunyai kesadaran untuk menabung di BMT
Hudatama dari pada di lembaga keungan konvensional.
D. Kendala-Kendala Yang Di Hadapi Dalam Pemasaran Tabungan Sahabat Di BMT Hudatama Semarang
a) Kendala dari luar
1. Akumulasi tabungan dari masyarakat yang belum bia memenuhi
kebuthan dana masyarakat. Hal ini yang menjadikan nilai
pembiayaan dan jangka waktu pembayaran kewajiban dari nasabah
cukup cepat dan belum tentu pembiayaan yang diberikan oleh
BMT cukup memadai untuk modal usaha masyarakat.
2. Walaupun keadaan BMT cukup dikenal tetapi masih banyak
masyarakat berhubungan dengan rentenir. Hal ini disebabkan
dan pelayanan yang cepat, walaupun meraka haru membayar bunga
yang lebih tinggi. Ternyata masih banyak daerah yang terdapat
BMT namun masih ada rentenir. Artinya BMT belum mampu
memberikan pelayanan yang memadai dalam jumlah dana dan
waktu.
3. Beberapa BMT cenderung men ghadapi masalah yang sama, yaitu
nasabah yang bermasalah. Kadang ada nasabah yang tidak hanya
bermasalah di satu tempat, tetapi ditempat lain juga bermasalah.
Oleh karena itu perlu upaya dari masing-masing BMT untuk
melakukan koordinasi dalam rangka mempersempit gerak nasabah
yang bermasalah.
4. Belum adanya lembag penjamin simpanan dana dari nasabah di
BMT. Ini sangat riskan bila sewaktu-waktu BMT mengalami
kerugian dan dana nasabah belm ada yang menjamin.
5. Persaingan yang begitu kompetitif, baik antar BMT maupun antara
BMT dengan lembaga keuangan lainnya.
b) Kendala dari dalam
1) Bidang operasional
a) Kurangnya pemahaman masyarakat di sekitar Semarang tentang
produk-produk berdasarkan akad syari’ah. Sehingga hal ini
menjadi tanggungan sekaligus tantangan tersendiri bagi seluruh
tentang produk-produk BMT Hudatama kepada masyarakat
Semarang.
b) Banyak berdiri lembaga keuangan syari’ah lainnya yang beroperasi
di Semarang dengan produk-produk syari’ah juga dan lembaga keuangan syari’ah itu banyak memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembiayaan. Jadi, hal ini mengharuskan karyawan
BMT Hudatama pandai dan handal dalam mencari anggota
tabungan.12
c) Banyak lokasi anggota pembiayaan yang tempat tinggalnya jauh
dan jalannya naik turun. Hal ini bisa membuat karyawan yang
melakukan survei merasa kurang sejahtera dikarenakan lokasi
yang ditempuh lumayan sulit dan bisa cepat merusak kendaraan.
Jadi, BMT Hudatama harus bisa memberikan kendaraan
inventaris kepada karyawan untuk menunjang kelancaran
operasionalnya.
2) Bidang administrasi
a) Terkadang KTP sudah mati tapi masih dipakai buat
membuka tabungan. Jadi, karyawan BMT Hudatama harus teliti
dalam memeriksanya terutama karyawan bagian administrasi.
b) Karyawan BMT Hudatama harus teliti terhadap uang
palsu yang digunakan untuk menabung.
3. Bidang SDM
12