• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) DI BMT HUDATAMA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) DI BMT HUDATAMA SEMARANG"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

OLEH :

AHMAD ARIF AENUR ROFIK NIM : 092503004

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG

2012

(2)

ii Hal : Naskah Tugas Akhir

An. Ahmad Arif Aenur Rofik

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah Tugas Akhir saudara :

Nama : Ahmad Arif Aenur Rofik

NIM : 092503004

Judul : STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT

DI BMT HUDATAMA

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir saudara tersebut dapat segera diujikan.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Pembimbing,

Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag NIP 196908301994032003

(3)

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhir Saudara

Nama : Ahmad Arif Aenur Rofik NIM : 092503004

Judul : "STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.

Telah diujikan oleh Dewan Penguji Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup pada tanggal:

15 Mei 2012

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun akademik 2011/2012.

Semarang, 15 Mei 2012

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Johan Arifin, S.Ag Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag

NIP. 197109082002121001 NIP. 196908301994032003

Penguji I, Penguji II,

Ade Yusuf Mujaddid, H.,M.Ag Saekhu, Drs.MH

NIP. 1196701191998031005 NIP. 196901201994031004

Pembimbing I, Pembimbing II,

DR. Imam Yahya, M.Ag Dra. Hj. Nurhuda, M.Ag

(4)

iv

Tidak adanya tindakan menentukan tidak adanya pengalaman Tidak adanya pengalaman mendorong ketidak tahuan dan

Ketidak tahuan melahirkan ketakutan

Bagaimanakah ketakutan anda mungkin menghambat langkah anda Yang berikutnya dalam perjalanan sukses?

(5)

v

mata ku persembahkan tugas akhir ini teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan yang selalu memberi dorongan, perhatian, kasih dan sayangnya kepada penulis, dan kepada orang yang selalu setia hadir dalam kehidupan penulis khususnya buat :

Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah sabar, penuh kasih sayang serta tulus ikhlas merawat, mendidik dan mengajarkan segala kebaikan kepadaQ, juga dengan ketulusan doanya yang selalu menyertaiQ dalam menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang berguna.

Mba’ dan ade’ku tersayang yang selalu memberikan dukungan dalam tiap langkahku.

My perfect enemy “A” yang telah membuat hidupku lebih berwarna.

My best friends “Normiz Sejati Community” yang telah memberikan keceriaan dan arti persahabatan dalam perjalanan hidupku.

Sahabat-sahabatku semua seperjuangan di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat dan motivasi.

Teman-teman ”green house” yang telah menemani hari-hariku.

Juga untuk agamaku, masa depanku, almamaterku, bangsa dan negara Indonesia tercinta.

(6)

vi

Demikian juga TA ini tidak berisi satu pun pemikiran-pemikiran orang-orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 27 April 2012 Deklarator

(7)

vii

memperoleh dana dari sumber yang sama.

Salah satunya adalah BMT Hudatama yang memperoleh

sumber dana dengan menghimpun dana dari anggota atau calon

anggota. Salah satunya dengan menawarkan produk simpanan.

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota/calon anggota,

kepada koperasi dalam bentuk simpanan seperti Simpanan Umat dan

simpanan koperasi berjangka.

Dan salah satu simpanan di BMT Hudatama adalah Sahabat

(Simpanan Usaha Banyak Manfaat) di mana simpanan diperuntukkan

bagi perorangan maupun lembaga yang mana untuk pengisian

tabungan dan pengambilan tabungan dapat dilakukan kapan saja dan

pihak BMT Hudatama memberikan pelayanan prima yaitu dengan

menggunakan sistem antar jemput untuk nasabah yang ingin

menabung dan mengambil tabungannya.

(8)

viii

manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul: "STRATEGI

PEMASARAN TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Prodi Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang

3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas SyAri’ah IAIN Walisongo Semarang

4. Ibu Dra. Hj Nur Huda, salaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun laporan kegiatan praktek kerja lapangan

5. Seluruh dosen pengajar Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

6. Bapak Bubun Hoerudin,SE selaku kepala kantor cabang di BMT Hudatama Sampangan.

7. Pak Ali, Mas Dhani, Mas Rio, mbak dewi dan semua karyawan BMT Hudatama cabang sampangan selaku pembimbing di BMT Hudatama.

(9)

ix

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis hanya dapat berdoa, semoga amal baik dari semua pihak yang penulis sebut diterima di sisi Allah SWT, dan selalu diberi petunjuk ke jalan yang lurus, dan semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya. Sehingga kritik maupun saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya-karya penulis yang akan datang.

Semarang, 27 April 2012 Penulis,

(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN MOTTO...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v HALAMAN DEKLARASI...vi ABSTRAK...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x BAB I : PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Perumusan Masalah...7 C. Tujuan...7 D. Manfaat...7 E. Metodologi Penelitian...8 F. Sistematika Penulisan...10

BAB II : KONDISI UMUM BMT HUDATAMA SEMARANG...13

A. Sejarah Berdirinya...13

B. Visi dan Misi...12

C. Data Organisasi...13

(11)

xi

BAB III : PEMBAHASAN...29

A. Pengertian Pemasaran...29

B. Pengertian Simpanan Sahabat...34

1. Dasar Hukum...34

2. Prosedur Pembukaan Rekening...35

3. Penutupan Rekening...36

4. Kelebihan dan Manfaat Simpanan Sahabat...38

5. Perhitungan Bagi Hasil... ... 39

C. Strategi Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama ... 40

D. Kendala-Kendala Yang Dihadapi dalam Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semarang ... 45 E. Analisis...……48 BAB IV : PENUTUP...53 A. Kesimpulan...53 B. Saran...55 C. Penutup...56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

1

A. Latar Belakang

Ratusan tahun sudah ekonomi dunia didominasi oleh perbankan

dengan sistem bunga. Banyak negara yang telah mencapai kemakmurannya

dengan sistem ini, meskipun lebih banyak lagi negara yang belum termasuk

negara yang makmur. Pengalaman di bawah dominasi perbankan dengan

sistem bunga selama kurun waktu tersebut membuktikan ketidakmampuan

sistem tersebut untuk menjembatani kesenjangan ini. Di antara negara maju

dan negara berkembang kesenjangan ini semakin lebar, sedangkan di dalam

negara berkembang, kesenjangan itu pun semakin dalam.

Dalam kaitan dengan kesengajaan ekonomi yang terjadi, para ahli

ekonomi lebih banyak menyorotinya dari segi orang yang mengelolanya atau

dari segi manajemen. Masih belum banyak yang mau menyoroti sistemnya,

yang mungkin disebabkan sistem perbankan dengan bunga yang memiliki

kerangka operasional yang lebih mudah sehingga di anggap lebih baik.

Baru kira- kira 20 tahun yang lalu, para ahli syari’ah Islam yang

belajar ekonomi memperkenalkan sistem perbankan bebas bunga. Latar

belakang tumbuhnya keinginan untuk menciptakan sistem perbankan bebas

bunga ini adalah adanya kesangsian terhadap bunga, suatu argumentasi yang

sangat kuat yang menyamakan bunga bank dengan riba yang di haramkan

(13)

bank-bank syari’ah berjalan bersamaan dengan kebangkitan kembali nilai-

nilai luhur agama islam yang pernah tenggelam karena penjajahan1

Indonesia baru memulai menggunakan sistem bagi hasil pada tahun

1992, yakni dengan berdirinya BMI (Bank Muamalat Indonesia), dan bank syari’ah semakin tumbuh pesat setelah adanya revisi dari Peraturan Pemerintah no.72 tahun 1992 menjadi UU Perbankan no.10 tahun 1998 yang

berisikan tentang bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil. Dan di

perbaharui dengan adanya Peraturan BI No. 6/24/PBI/2004 yang berisikan

tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah. 2

Setelah lahirnya UU tentang perbankan, perkembangan perbankan syari’ah semakin pesat. Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya lembaga keuangan syari’ah selain BMI (Bank Muamalat Indonesia), yakni lembaga keuangan bank ada BNI Syari’ah, Bank Syari’ah Mandiri (BSM), Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS), dan lain-lain. Hadirnya lembaga

keuangan ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat paling bawah, untuk

mengenal dan memanfaatkan jasa lembaga keuangan.

Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga

keuangan bank, umumnya tidak mampu menjangkau lapisan masyarakat dari

golongan ekonomi menengah dan bawah. Ketidakmampuan tersebut terutama

dalam sisi penanggungan risiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi

1 Muhamad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, Cet.I, 2000,

hlm II

2 Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah, Yogyakarta: UII Press, Cet.

(14)

usaha dan pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha. Ketidakmampuan

ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada segmen pasar keuangan di

wilayah pedesaan.3 Dan untuk menanggulangi kejadian seperti ini, perlu

adanya suatu lembaga keuangan yang mampu menjadi jalan tengah. Wujud

nyatanya adalah dengan memperbanyak pengoperasionalan lembaga keuangan

yang berprinsip bagi hasil yang mampu menjangkau rakyat ekonomi menegah

ke bawah.

Berdasar pada kebutuhan untuk menciptakan pemerataan ekonomi dari

atas sampai bawah, maka lahirlah lembaga keuangan non bank yang di sebut

dengan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Baitul Maal wa Tamwil (BMT)

merupakan salah satu perintis lembaga keuangan non bank dengan prinsip syari’ah di indonesia. Lahirnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dimulai dari ide para aktivis Masjid Salman ITB Bandung yang mendirikan Koperasi Jasa

Keahlian Teknosa pada tahun 80 an. Koperasi inilah yang menjadi cikal bakal

berdirinya BMT. Dan akhirnya BMT mulai lahir sejak tahun 1992 yang

diprakarsai oleh ARIES MUFTI dengan mendirikan BMT Bina Insan Kamil

di Jl. Pramuka Jakpus.4

Baitul Maal wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga ekonomi yang

bermisi memberdayakan pengusaha kecil bawah dan kecil yang menerapkan prinsip syari’ah, telah terbukti berperan dalam membangun perekonomian masyarakat khususnya lapisan bawah. Dikarenakan perannya yang sangat

strategis inilah, akhirnya pada tanggal 7 Desember 1997 Presiden RI berkenan

3 Ibid, hlm. 5 4

(15)

mencanangkan BMT sebagai gerakan nasional dalam rangka memberdayakan

masyarakat lapisan bawah.5

Dengan banyaknya BMT yang bermunculan di Indonesia, salah satu

BMT yang juga ikut berperan dalam pemberdayaan masyarakat lapisan bawah

yakni BMT Hudatama yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 yang

terletak di Jl.Tumpang Raya No.32 Semarang.

BMT Hudatama merupakan salah satu BMT yang ada di Semarang yang sangat erat terhadap prinsip syari’ah dalam operasional keseharian. Sehingga BMT Hudatama menjadi salah satu BMT yang perkembangannya

sangat pesat di Semarang. Dengan produk- produk pelayanan funding dan

landing yang mampu bersaing dengan lembaga keuangan bank lain.6

Sebagaimana kegiatan BMT lain pada umumnya, BMT Hudatama juga

melakukan kegiatan yang sama. Pertama; kegiatan produktif dalam rangka

menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang

bersumber daya manusia. Kedua; kegiatan pengumpulan dana dari berbagai

sumber seperti zakat, infaq dan shodaqoh dan lain-lain, yang dapat dibagikan

atau disalurkan kepada yang berhak dalam mengatasi kemiskinan.

Sebagaimana fungsi lembaga keuangan baik bank maupun non bank

yang perperan sebagai intermediary antara masyarakat yang kelebihan dana

dan masyarakat yang kekurangan dana, BMT Hudatama melakukan

penggalangan dana dari anggota dan calon anggotanya. Kemudian dari dana

yang telah dihimpun dari anggota atau calon anggota tersebut akan di

5 Pedoman Pengelolaan BMT-Balai Usaha Mandiri Terpadu, PINBUK, Dati II Jateng 6

(16)

kembalikan lagi pada mereka yang membutuhkan dana, baik untuk kebutuhan

produktif, konsumtif maupun usaha.

Dalam penggalangan dana dari anggota atau calon anggota, BMT

Hudatama mempunyai produk-produk funding yang bervariasi dengan bagi

hasil yang bersaing, di antaranya adalah Simpanan Umat, Simpanan Ukhuwah

dan Deposito. Selain itu, BMT Hudatama juga menerima dan menyalurkan

Zakat, Infaq, Shodaqoh, Hibah, Wakaf, dan lain-lain yang ditangani oleh lembaga LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh) BMT Hudatama,

yang mana dana ZIS tersebut hanya dimanfaatkan untuk keperluan yang

sifatnya sosial. Dan salah satu produk funding yang masih tergolong baru

dengan bagi hasil yang sangat tinggi yakni produk Sahabat (Simpanan Usaha

Banyak Manfaat).

 Kelebihan dan manfaat simpanan Sahabat

a. Simpanan sukarela untuk pengaturan arus kas pribadi

b. Bagi hasil menarik, dapat dengan leluasa dalam melakukan

transaksi,bebas biaya,dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan

c. Dapat digunakan sebagai investasi,usaha,keperluan pribadi,dll

Perkembangan Nasabah Simpanan Sahabat

(17)

Tahun 2009-2011

Tahun Jumlah Anggota

2009 325 0rang

2010 482 orang

2011 647 orang

 Perhitungan Bagi Hasil Perhitungan bagi hasil pada BMT

Contoh perhitungan bagi hasil Sahabat

Bagi hasil hasil bulan januari 0,00683832 Bagi hasl bulan februari 0,006817606 Bagi hasil bulan maret 0,006808268

Contoh 1.000.000 1.000.000 1.000.00

0

JANUARI FEBRUARI MARET

SAHA BAT

6.838,33 6.818,61 6.808,27

SAHABAT (Simpanan Usaha Banyak Manfaat) yang ada di BMT

Hudatama merupakan produk yang sangat spesial, karena proses pembukaan

tabungan yang sangat mudah . Sahabat sendiri diperuntukkan bagi perorangan

(18)

saja dan juga bagi hasil menarik yang diberikan oleh pihak BMT. Strategi

yang paling populer dan banyak diminati nasabah adalah “Jemput Bola”,

karena lebih memudahkan nasabah dalam pelayanan. Dari latar belakang

tersebut, Penulis sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi

pemasaran Sahabat dan juga faktor yang mempengruhi masyarakat

mengunakan tabungan Sahabat di BMT Hudatama. Sehingga Penulis akan

mengambil judul tugas akhir “STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN

SAHABAT DI BMT HUDATAMA SEMARANG”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan

dalam penulisan Tugas Akhir ini, yaitu:

1) Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama?

2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran tabungan Sahabat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di

BMT Hudatama adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi marketing BMT Hudatama dalam

mencari dana pihak ketiga.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi BMT Hudatama dalam

memasarkan tabungan Sahabat.

D. Manfaat

Dari kegiatan penelitian yang dilakukan dalam rangka pembuatan TA

(19)

1. Untuk menambah wawasan dan skripsi bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya mengenai praktek dan mekanisme pemasaran

produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama Semarang.

2. Dapat menjadi tambahan wacana bagi Lembaga Keuangan lain pada

umumnya dan BMT Hudatama pada khususnya.

3. Untuk menambah sumber wacana dan dokumentasi bagi IAIN pada

umumnya dan Program D3 perbankan.

E. Metode Penelitian

1. Cara Mengumpulkan Data

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan

mencari data mengenai hal- hal yang berupa catatan- catatan suatu

peristiwa yang ditinggalkan baik tertulis maupun tidak tertulis.7

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir

ini dilakukan dengan 2 macam data, yaitu:

 Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang mengenakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi

yang dicari.8 Dalam hal ini data yang diambil langsung dari BMT

Hudatama.

 Data Sekunder, adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan

7 Sudarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002, hlm. 206 8 Husain Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia

(20)

yang telah ada.9 Dalam hal ini data yang diperoleh dari beberapa

buku, di antaranya: Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank

Syari'ah, Manajemen Bank Syari'ah, Lembaga-Lembaga Keuangan

Umat Kontemporer, dan lain-lain.

b. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek

dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung

(dengan alat bantu).10 Observasi yang dilakukan penulis dengan

mengamati secara langsung pemasaran tabungan Sahabat di BMT

Hudatama.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan koresponden.11 Di

sini penulis mewawancarai beberapa karyawan BMT guna

mendapatkan data tentang Sahabat.

2. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode deskripsi, yaitu

suatu metode penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum

tentang subjek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh

dari kelompok subjek yang diteliti.12 Data –data yang diperoleh kemudian

9 Ibid, hlm. 83 10 Ibid, hlm. 116

11 Saifiddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001, hlm. 125 12

(21)

penulis analisa antara prosedur dan pemasaran Sahabat dengan teori dan

konsep yang ada.

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bagian ini, dipaparkan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, kegunaan

penulisan dan sistematika penelitian.

BAB II. GAMBARAN UMUM BMT HUDATAMA

Dalam bab ini dipaparkan tentang gambaran umum BMT

Hudatama, visi misi, kegiatan usaha keseharian, struktur

organisasi, dan jobs description masing-masing serta permasalahan

yang dihadapi di BMT Hudatama.

BAB III. PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas keseluruhan dari proses pemasaran

produk tabungan Sahabat, cara dan strategi BMT dalam

memasarkan produk Sahabat dan kendala-kendala yang dihadapi

BMT Hudatama dalam memasarkan tabungan Sahabat.

BAB IV. PENUTUP

(22)

11

A. Sejarah Berdirinya BMT Hudatama

Pada tanggal 07 Desember 1997, Presiden Soeharto mencanangkan

BMT sebagai gerakan nasional dalam rangka memberdayakan masyarakat

lapisan bawah sehingga para penggagas BMT ingin mencapai tujuannya yaitu

untuk menampung dana umat islam, terutama pengusaha-pengusaha muslim

yang membutuhkan bantuan modal untuk pengembangan bisnisnya dalam

bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah berdasarkan

prinsip syariat Islam dalam bentuk mudhorobah, musyarokah, murobahah dan

lain-lain.

Menyadari akan hal itu, maka Bank Indonesia mengeluarkan

program PHBK (Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya

Masyarakat) yang memiliki misi menjembatani hubungan bank dengan

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Baitul Mall wa Tamwil pada

awalnya adalah merupakan suatu KSM yang kemudian berkembang menjadi

koperasi, sehingga izin pendiriannya melalui dinas koperasi yang beroperasi

dengan pola syariah yang kehadirannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Paada tanggal 02 oktober 1998 didirikan KJKS BMT Hudatama

(Koperasi Jasa Keungan Syariah Baitul Maal wat Tamwil) secara harfiyah

dapat diartikan sebagai rumah untuk mengelola dana maal dan pemberdayaan

(23)

yang peduli terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Pendirian ini didasari

pada semangat pemberian solusi kepada masyarakat terutama kepada uasah

kecil dan menengah supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan pola

kemitraan sehingga usaha kecil dan menengah dapat menjadi penyangga

ekonomi bangsa.

Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan

Koperasi sehingga dapat lebih menjamin kehidupan Koperasi sebagaimana

diamanatkan oleh pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Dengan

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1995 Tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi dan Kepmen

Koperasi dan UKM No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk

pelaksanaan Kegiatan Usaha KJKS maka semakin jelas bahwa kegiatan usaha

jasa keungan syariah perlu ditumbuhkembangka.

Persyaratan penting yan gperlu dimilikim oleh KJKS sebagai

lembaga keuangan adalah harus menjada kredibilitas atau kepercayaan dari

anggota pada khususnya dan atau masyarakat luas pada umumnya.

B. Visi dan Misi

Dengan keinginan kuat yakni membangun dan mengembangkan

jaringan kerja pemberdayaan seluas-luasnya, BMT Hudatama mempunyai visi

(24)

Visi: Menjadi lembaga keuangan syariah kebanggaan umat yang amanah,

sehat dan profesional dengan mengembangkan pola kemitraan untuk

pemberdayaan ekonomi dalam kerangka dakwah.

Misi:

1. Memberikan mutu layanan yang baik, amanah, profesional dan resiko

minimal.

2. Meningkatkan peran pemberdayaan ekonomi masyarakat

3. Membantu dan memberikan solusi kepada usaha kecil dan menengah

dalam memecahkan permasalahan-permasalahannya

C. Data Organisasi

Legalitas : Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah

(KSPS) BMT HUDATAMA

a. Badan Hukum : 0233/BH/KWK.11-30/III/99

b. SIUP : 1218/11.01/PK/X2000

c. NPWP : 1.997.283.5-503

d. TDP : 11.01.2.52.00.547

e. Ijin Domisili : 500/151 Tanggal 25 Oktober 2000

Keorganisasian :

1. Anggota Asosiasi BMT Kota Semarang

2. Anggota Pusat Koperasi Syariah Jawa Tengah

3. Anggota Asosiasi BMT JawaTengah

(25)

Alamat Kantor :

1. Kantor Pusat :

Jl.Tumpang Raya No.32 Semarang

Telp (024) 850 9250 Fax (024) 850 8607

2. Kantor Cabang Utama Sampangan :

Jl. Tumpang Raya No. 104 Semarang

Telp/fax (024) 850 4505

3. Kantor Cabang Mangkang :

Jl. Wonosari Raya No.1 Mangkang Semarang

Telp (024) 7099 3018

4. Kantor Cabang Tembalang:

Jl. Sambiroto Raya Ruko Green Sambiroto Kav.3 Semarang

Telp (024) 7674 6640

5. Kantor Cabang Semarang Barat :

Jl. WR. Suprataman No.53 Semarang

Telp (024) 7039 4181

6. Kantor Baitul Maal :

Jl.Tumpang Raya No.104B Semarang

Telp (024) 850 8491

D. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan operasional dibutuhkan suatu susunan organisasi agar komunikasi dan koordinasi berjalan dengan baik dan tertib Adapun struktur organisasi BMT Hudatama terdiri atas :

(26)

Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam BMT b. Pembinaan Fungsional

Lembaga yang secara fungsi memberikan konstribusi yang lebih besar kepada BMT

c. Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota BMT dalam Rapat Anggota yang dicantumkan dalam akta pendiriannya. Pengurus ini bertanggungjawab kapada RAT

d. Pengawas

Pengawas dipilih dari dan oleh Rapat Anggota BMT dan bertanggungjawab kepada Rapat Anggota Tahunan. Pengawas berwenang memiliki catatan yang ada pada BMT dan meminta segala keterangan yang diperlukan dari pengurus

e. Pengelola

Pengelola bertanggungjawab kepada pengurus dan RAT

Pengurus dan Pengawas BMT Hudatama 1. Dewan Pengurus

Ketua : Ir. H.Mohammad Saleh, M.Si Wakil Ketua : Ir. Hj. Lies Herawati

Sekretaris : H. Nur Sodik S.Pd Bendahara : Dra. Hj. Suhermini, M.Si Wakil Bendahara : Sri Hastuti, BA

2. Dewan Pengawas Keuangan

Ketua : Drs. H. Mahno Rahardjo,MM Anggota : 1. Drs. Soeroto HS, M.Si

: 2. Ir. H. Suharto MS 3. Dewan Pengawas Syariah

Ketua : DR. Drs. H. Haerudin, MT Anggota : Samsudin, S.Ag, M.Ag Management :

(27)

Manager Utama : Khoiridin, S.Pd Manager Pemasaran : Bancol, SE

Manager Operasional : Herry Akhatiani T, SE, Akt Kepala Cabang : 1. Bubun Khoerudin, SE

2. Robi Aryanto, SE

3. Nur Malik Saefudin, S.Ag 4 Tri Wiyanto, SE

Kepala Bagian : 1. Dayanaji Gati Pambudi, SE 2. Indah Kusumawati, A.Md. Kom

Tugas masing-masing pengurus adalah sebagai berikut:

1 Ketua Pengurus, tugasnya:

a) Menyelenggarakan RAT

b) Menyusun/merumuskan kebijakan umum untuk mendapat

persetujuan rapat Anggota

c) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT Hudatama

d) Menyosialisasikan BMT Hudatama

e) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan

BMT Hudatama.

2 Sekretaris Pengurus, tugasnya:

a) Mengagendakan Acara yang meliputi : Rapat pengurus, rapat

anggota, pertemuan pengurus dan pengelola, dan kunjungan

pengurus ke instansi / lembaga

b) Menyusun konsep surat- surat keluar dari pengurus

c) Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua

(28)

d) Menyerap dan menyampaikan aspirasi yang diajukan oleh para

pengelola kepada pengurus

3 Bendahara Pengurus, tugasnya:

a) Menelaah (mereview) anggaran yang diajukan oleh General

Manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT

b) Memberikan masukan / saran atas anggaran yang diajukan GM

c) Menyusun anggaran gaji dan keperluan lain yang dibutuhkan oleh

pengurus

d) Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh para

pemegang investasi

4 Dewan Syari’ah, tugasnya:

a) Menelaah/mereview peraturan korporat yang berlaku, apakah

sesuai dengan aturan dan hukum syari’ah, peraturan lain yang

berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan maupun

unsur-unsur yang melanggar kepatuhan.

b) Menelaah/mereview semua produk dan jasa BMT Hudatama

apakah sesuai syari’ah

c) Menelaah/mereview masalah perilaku manajemen/karyawan yang

menyangkut: 1) Benturan kepentingan. 2) Melanggar kepatuhan. 3)

Melakukan kecurangan. 4) Manipulasi

d) Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya

(29)

a) Menyusun rencana strategis yang mencakup; Pandangan pihak

eksekutif, prediksi tentang kondisi lingkungan, perkiraan posisi

perusahaan dalam persaingan.

b) Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk disahkan

dalam RAT ataupun di luar RAT

c) Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja dari Baitul

Tamwil, Baitul Maal, Quantum Quality, dan SBU lainnya kepada

pengurus yang nantinya disahkan pada RAT.

6 Sekretaris, tugasnya:

a) Membuat surat keluar dan mengirimkan serta mengarsip

b) Menerima surat masuk, mengarsip dan mendistribusikan

c) Mengatur agenda kegiatan direktur, manajemen dan pengurus

d) Menerima tamu direktur dan menanyakan identitas serta

keperluannya untuk diputuskan perlu tidaknya bertemu direktur

e) Membuat notulen rapat- rapat organisasi dan mengarsipkan

7 Internal Audit, tugasnya:

a) Memeriksa sistem pengendalian intern

b) Memeriksa kelemahan sistem

c) Melakukan penilaian dan peninjauan atas klasifikasi cabang

d) Menyiapkan dan mengisi kertas kerja pemeriksaan sesuai dengan

hasil audit

8 Administrasi Akuntansi, tugasnya:

(30)

b) Menilai unit yang ada menggolongkan sesuai potensi

pengembangannya

c) Membuat kebijakan yang berkaitan akuntansi dan keuangan

keseluruhan

d) Memeriksa anggaran yang diajukan manajer sebelum disetujui

untuk dimintakan persetujuan GM melalui manajer operasional

9 Customer Service, tugasnya:

a) Melayani terhadap pembukuan dan penutupan rekening tabungan

dan deposito serta mutasi

b) Pengarsipan tabungan dan deposito

c) Penghitungan bagi hasil dan pembukuannya

d) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat

e) Pelayanan terhadap calon debitur

10 Teller, tugasnya:

a) Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun

penyetoran tabungan ataupun angsuran

b) Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari

c) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah

disetujui oleh manajer cabang

d) Menandatangani formulir serta slip dari anggota serta

mendokumentasikannya

(31)

a) Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT

Hudatama

b) Membuat daftar kunjungan kerja harian dalam sepekan mendatang

pada akhir pekan berjalan

c) Membuat rute kunjungan harian

d) Membuat laporan harian pemasaran individual untuk funding,

lending. Dan konfirmasi manajer cabang 12 Baitul Maal, tugasnya:

a) Membuat dan mengusulkan rencana strategis maal kepada manajer

b) Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan

c) Memberi pelayanan konsultasi tentang perhitungan zakat

d) Menyusun data base muzaki, mustahiq, dan lembaga donatur.1

E. PRODUK-PRODUK KJKS BMT HUDATAMA

Sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP) pada umumnya, maka

kegiatan usaha BMT Hudatama secara umum adalah sebagai mediator atau

perantara yang menjembatani kepentingan anggota dan calon anggota,

yaitu melakukan penghimpunan dana dari anggota dan calon anggota

melalui tabungan dan simpanan kemudian dana tersebut disalurkan lagi ke

anggota maupun calon anggota yang membutuhkan melalui fasilitas

pembiayaan.

1. SIMPANAN (funding)

1

(32)

Syarat membuka simpanan :

 Mengisi formulir permohonan menjadi anggota  Melam[pirkan fotokopy identitas (KTP/SIM)  Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib  Mengisi aplikasi pembukaan rekening

a. Simpanan Pokok (Simpok)

Diwajibkan bagi semua orang yang ingin melakukan kegiatan simpanan

maupun pembiayaan di BMT Hudatama. Setoran simpok sebesar Rp

50.000 (bisa diangsur) dan tidak bisa ditambah atau dikurangi karena

sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(AD/ART) BMT yang diputuskan lewat RAT. Sim[pok tidak bisa

diambil selama anggota masih memiliki simpanan/pembiayaan di BMT.

Dapat diambil jika anggota mengundurkan diri.

b. Simpanan Wajib (Simwa)

Diwajibkan bagi anggota yang sudah menyetorkan simpok, yaitu

sebesar Rp 5.000/bulan atau dapat dibayarkan Rp 60.000 untuk satu

tahun. Simwa dapat disetorkan lebih namun tidak bisa dikurangi. Dapat

diambil jika anggota sudah mengundurkan diri dan sudah mengambil

Simpok.

c. Simpanan Khusus (Simsus)

Adalah simpanan yang bentuknya penyertaan modal kepada Koperasi.

Dalam istilah awam orang bisa menganggap ini seperti saham dimana

(33)

terbatas untuk bisa disetorkan saat awal tahun. Simsus tidak bisa

diambil sebelum satu tahun dan harus memberitahukan kepada BMT

sebelum penyelenggaraan Rapar Khusus Pendiri dan Pemodal (RKPP)

untuk dicarikan pengganti. Simsus dapat diwariskan kepada ahli waris

yang ditujukan.

d. Sahabat (Simpanan Usaha Banyak Manfaat)

Adalah simpanan sukarela anggota dengan akad Mudharabah yang bisa

diambil sewaktu-waktu dan mendapatkan bagi hasil setiap bulan.

Anggota akan mendapatkan buku simpanan. Saldo minimum Rp 10.000

dan administrasi penutupan rekening Rp 2.000. setoran awal Rp 10.000.

e. Sisuka (Simpanan Berjangka)

Simpanan yang dirancang untuk inventasi jangka panjang atau orang

awam biasanya mengenal sebagai deposito. Jangka waktu minimal

adalah 3 bulan dengan setoran minimal Rp 1.000.000 dan akan

mendapatkan bukti warkat serta souvenir selama persediaan masih ada.

f. Sisuqur (Simpanan untuk Qurban)

Simpanan dengan akad Wadiah yad-dlomanah yang dipersiapkan untuk

mempersiapkan ibadah Qurban.

g. Sirencana (Simpanan untuk Perencanaan)

Simpanan yang mana anggota dapat merencanakan sendiri. Akan

digunakan untuk apa simpanan ini, dan kapan waktu pengambilannya

dengan memberitahukan sebelumnya kepada pengelola BMT. Misalnya

(34)

2. PEMBIAYAAN (landing)

Syarat bisa melakukan pembiayaan :

 Mengisi formulir pengajuan pembiayaan BMT  Fotocopy KTP suami/istri

 Fotocopy Kartu Keluarga (KK)  Fotocopy surat nikah

 Fotocopy jaminan (BPKB/Sertifikat)

 Surat kuasa (jaminan yang bukan miliknya sendiri)  Fotocopy SK, Kartu Pegawai, Taspen (bagi PNS)  Bersedia disurvey

Yang perlu diperhatikan :

1. Sertifikat yang bukan atas namanya sendiri harus ada surat turun waris

dari kelurahan

2. Jaminan sertifikat harus dilampirkan PBB (Surat Pjak Bumi dan

Bangunan)

3. Setiap pengajuan harus ada tanda tangan suami/istri atau orangtua

yang belum menikah

Dana yang telah dihimpun dari masyarakat, oleh BMT Hudatama

dikembalikan lagi pada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Adapun

produk-produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh BMT Hudatama

berupa:

(35)

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dalam murabahah, penjual

(dalam hal ini pihak BMT Hudatama) harus memberi tahu harga

produk yang di beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahannya kepada pembeli (dalam hal ini pihak nasabah

pembiayaan).2

b. Prinsip Bagi Hasil

1. Mudharabah adalah suatu perjanjian usaha antar pemilik dana

(shahibul maal dalam hal ini pihak BMT Hudatama) dengan

pengusaha (mudharib dalam hal ini pihak nasabah), di mana pihak

BMT menyediakan dana yang diperlukan dan pihak pengusaha

melakukan pengelolaan atas usaha. Dan hasil usaha bersama ini,

dibagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu akan dilakukan

akad.3

2. Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak/ lebih untuk

suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko

akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Aplikasi

akad musyarakah di BMT Hudatama adalah pada pembiayaan

usaha.4

c. Prinsip sewa beli (ijaroh)

2

Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani, 2001 hlm.90

3 Karnain Perwataatjda, dan Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam,

Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992, hlm, 21.

4

(36)

Ijaroh adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan

imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.5

Margin bagi hasil yang ada setara dengan 2% perbulan dengan tarif flat. Namun

akad ikut menentukan margin bagi hasil yang akan diberikan. Jangka waktu

pembiayaan maksimal 2 tahun untuk pembiayaan baru, pembiayaan baru akan

dikenakan biaya sebesar 2% dari jumlah pencairan.

Perhitungan angsuran untuk pembiayaan baru adalah :

Angsuran pokok = jumlah pencairan : jangka waktu pembiayaan = Rp.xxxx

Bagi hasil = 2% x jumlah pencairan = Rp.xxxx +

Jumlah angsuran perbulan = Rp.xxxx

Untuk pelunasan yang dipercepat perhitungannya adalah :

Angsuran pokok Rp.xxxx

Bagi hasil s/d bulan terakhir dilunasi Rp.xxxx

Setengah bagi hasil bulan berikutnya Rp.xxxx +

Jumlah pelunasan Rp.xxxx

d. Prinsip Kebajikan (qordhul hasan)

Qordhul hasan adalah pemberian pinjaman kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Peminjam hanya berkewajiban

mengembalikan pokok pinjaman saja.6

e. Baitul Mall Hudatama

5 Ibid, hlm. 29 6

(37)

Baitul Mall Hudatama merupakan bagian dari KJKS BMT Hudatama

yang mengkhususkan diri pada kegiatan sosial yang non profit margin.

Kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq,

shodaqoh dan waqaf yang diterima dari masyarakat.

Visi : menjadi baitul mall kebanggaan umat yang melakukan

pemberdayaan berbasis masjid

Misi :

1. Membangun amil ZISWAQ (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan

Wakaf)

2. Membangun tata kelola ziswaq yang sehat dan akuntable

3. Memberikan informasi dan layanan ziswaq yang prima kepada

umat

4. Melakukan pemberdayaan yang berbasis masjid

Tujuan :

1. Terciptanya pemberdayaan ekonomi dengan masjid sebagai basisnya

2. Meningkatkat taraf hidup dari mustakhik menjadi muzakki

3. Membantu pemerintah dalam program-program pengentasan

kemiskinan

F. Jenis – Jenis Usaha Yang Dibiayai

Dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat, ada beberapa

segmen usaha yang dibiayai, yaitu:

1. Pembiayaan produktif, di mana pembiayaan yang diberikan akan

(38)

hasil akan dibagi antara BMT Hudatama dengan pihak pengusaha sesuai

dengan kesepakatan di awal. Dalam hal ini, BMT Hudatama menyediakan

modal kerja atau penyertaan modal kerja untuk suatu usaha

2. Pembiayaan konsumtif, di mana pembiayaan yang di berikan, digunakan

untuk kebutuhan keseharian kreditur ataupun untuk tambahan asset bagi

kreditur. Dalam hal ini BMT Hudatama menyediakan dana untuk

pembelian barang.7

G. Permasalahan Yang Dihadapi

Selama perkembangan BMT Hudatama sampai saat ini, tentunya ada

permasalahan yang dihadapi dan hal itu sudah pasti mempengaruhi terhadap

perkembangan dari kinerja BMT Hudatama. Di antara permasalahan yang

dihadapi BMT Hudatama selama berdiri hingga saat ini adalah:

1. Bidang operasional

Dalam bidang operasional masih minimnya alat komunikasi di

beberapa cabang BMT Huadatama juga merupakan permasalahan

operasional. Selama ini di beberapa cabang BMT Hudatama masih

menggunakan telepon seluler, sehingga biaya operasional menjadi mahal.

Hal ini mempersulit komunikasi baik pihak intern maupun pihak ekstern.

2. Bidang Pemasaran dan Sosialisasi

Pemasaran merupakan ujung tombak dalam perkembangan BMT

Hudatama. Terhambatnya marketer di BMT Hudatama salah satunya

adalah pemahaman tentang produk yang masih kurang dan kadang-kadang

7

(39)

rancu dalam menerangkan akad (menggolongkan jenis akad), sehingga

walaupun nasabah tertarik masih enggan untuk menanamkan modalnya.

3. Bidang Sumber Daya Insani

Dalam perekrutan karyawan, BMT Hudatama kurang begitu

memperdulikan lulusan karyawan. Masih kurangnya lulusan

universitas/akademi yang sesuai dengan bidang ekonomi syari’ah Islam.

Hal ini menyebabkan karyawan yang bekerja di BMT Hudatama kurang

menguasai secara penuh tentang seluk beluk hal yang berhubungan dengan

aktivitas BMT Hudatama.

4. Bidang Keuangan

berkembang atau tidaknya sebuah lembaga keuangan dapat dilihat

dari kemampuan dalam bidang manajemen keuangan. Dilihat dari

perkembangan asset BMT Hudatama, dapat dinilai sungguh suatu kinerja

yang sempurna. Kenaikan asset yang dilalui oleh BMT Hudatama

merupakan timbal balik dari kinerja karyawan yang solid dan sistem

manajemen keuangan yang sangat kuat serta keberanian pihak manajemen

(40)

29

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,

memberi harga, melakukan promosi dan menyalurkan ide, barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu maupun

organisasi dengan memerhatikan konsep pemasaran yang mensyaratkan

orientasi konsumen, orientasi tujuan dan orientasi sistem.1Dalam hal ini,

strategi pemasaran mengacu pada faktor operasional atau pelaksanaan

kegiatan pemasaran seperti penentuan harga, pemberian merek,

pembungkusan, penentuan saluran distribusi, pemasangan iklan dan

sebagainya.2 Biasanya kegiatan pemasaran itu terdiri dari 4 hal yang biasa

disebut dengan marketing mix yaitu meliputi product, price, place, dan

promotion.

Berikut ruang lingkup pemasaran untuk mencapai strategi pemasaran

yang efektif :

a) Strategi produk

Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka

mempengaruhi nasabah untuk tertarik dan menggunakan dan

kemudian mereka menjadi puas maka kita harus mempelajari

1 Carl McDaniel, Roger Gate, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat,

2001, hlm. 4-5.

2 Gitosudarmo Indriyo, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001, hlm.

(41)

beberapa hal tentang strategi ini yaitu konsep produk, siklus

kehidupan produk, dan jenis-jenis produk.

Konsep Produk, merupakan suatu pengertian atau

pandangan nasabah terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan

diinginkannya. Jadi, nasabah berpikir tentang seberapa penting

dan bergunanya produk itu baginya.Biasanya nasabah memiliki

konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk. Misalnya, terhadap produk A”. Apakah arti produk ini bagi nasabah, biasanya nasabah menimbang-nimbang sebelum

menggunakan produk ini. Dengan menggunakan produk ini,

apakah usahanya semakin maju dan bermanfaat atau malah

sebaliknya. Jadi, produk produk yang mampu memberikan

kemanfaatan bagi nasabah akan mampu untuk menarik nasabah

dan kemudian membuat nasabah tersebut terdorong untuk

menggunakan produk tersebut dan setelah menggunakannya

nasabah akan dapat menjadi puas sehingga terjadilah

penggunaan produk itu berulang-ulang oleh nasabah.

Siklus Kehidupan Produk, Setiap produk sebenarnya

akan memiliki siklus perputaran terhadap kehidupannya. Masa

perkenalan kepada masyarakat, masa pertumbuhan, masa

kedewasaan, kemudian masa penurunan. Masa-masa itu semua

(42)

Jenis-jenis Produk, Agar dapat memasarkan produk BMT

dengan baik kepada nasabah maka para pegawai perlu

mengetahui produk Bmt termasuk dalam jenis yang mana,

karena masing-masing jenis produk akan memerlukan

penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut

agar berhasil. Misal, produk lending; murobahah,

mudhorobah.Dan produk funding: Tabungan SAHABAT,

SISUQUR.

b) Strategi Harga

Setiap Bmt perlu memikirkan tentang penetapan harga

atau biaya pada produknya secara tepat karena biaya yang tidak

tepat akan berakibat tidak menarik para nasabah untuk

menggunakan produk itu. Hal ini tidak berarti pula bahwa pihak

Bmt harus menetapkan harga serendah mungkin. Oleh karena itu

maka penentuan harga atau biaya haruslah dipikir baik-baik.

Dalam hal ini ada beberapa dasar penetapan harga atau biaya

yaitu: Biaya dan persaingan.

Biaya, Biaya yang telah dikeluarkan pihak Bmt untuk

kelengkapan administrasi menjadi pertimbangan utama bagi

Bmt dalam menentukan biaya-biaya administrasi. Biaya yang

ditetapkan dibawah biaya produksinya tentu saja akan

(43)

umumnya BMT menggunakan dasar penetapan biaya adalah

atas dasar biaya produksinya.

Persaingan, Dalam hal ini Bmt menetapkan biaya

menurut kebutuhan Bmt dalam hal persaingannya dengan BMT

atau LKS lainnya yang sejenis dan merupakan

pesaing-pesaingnya.

c) Strategi Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk

mempengaruhi nasabah agar mereka dapat menjadi kenal akan

produk yang ditawarkan oleh BMT kepada mereka dan

kemudian mereka menjadi senang lalu menggunakan produk

tersebut. Adapun alat yang dapat dipergunakan untuk

mempromosikan produknya Bmt adalah dengan beberapa cara

yaitu Advertensi, promosi penjualan, dan personal selling.

Advertensi, Merupakan alat utama bagi BMT untuk

mempengaruhi nasabahnya. Advertensi dapat dilakukan oleh

Bmt melalui surat kabar, radio, majalah, dan reklame.

Promosi penjualan(sales promotion), Merupakan

kegiatan BMT menjajakan produk yang dipasarkannya

sedemikian rupa sehingga nasabah akan mudah untuk

melihatnya. Misal, menempelkan pamflet di depan kantor atau

papan pengumuman sehingga banyak nasabah yang melihat dan

(44)

Personal Selling, Merupakan kegiatan Bmt untuk

melakukan kontak langsung dengan para nasabah maupun calon

nasabahnya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi

hubungan atau interaksi yang positif antara BMT dan nasabah

maupun calon nasabahnya. Yang termasuk dalam kategori ini

adalah dari pintu ke pintu, telephone, internet, dll.3

d) Strategi Saluran Distribusi

Strategi distribusi berkaitan dengan BMT dalam

menyalurkan produk kepada masyarakat sesuai dengan produk

yang cocok dan kebutuhan masyarakat.4 Jadi, bmt harus pintar

dalam mencari produk yang cocok untuk nasabah berdasarkan

tipe nasabah. Tujuan dari strategi distribusi adalah untuk

memastikan bahwa produk yang digunakan oleh nasabah itu

benar-benar cocok dan banyak membantu nasabah dalam

mengembangkan uasahanya. Sehingga hal itu bisa membuat

nasabah tambah loyal kepada BMT.5

Fungsi pemasaran produk-produk BMT Hudatama adalah untuk mengarahkan mengalirya hasil-hasil produksi perusahaan menuju kekonsumen (nasabah). Dalam kaitannya dengan pendefinisian istilah pemasaran, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang menyangkut usaha memahami kebutuhan konsumen (nasabah), mengembangkan produk dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen

3 Gitosudarmo Indriyo, Op.cit. hlm.205-216.

4 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal wat Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm.

10

5

(45)

(nasabah) dan menciptakan serta memperluas permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.

B. Pengertian simpanan Sahabat

Ada banyak produk penghimpunan dana yang banyak

dikembangkan sebuah lembaga keuangan islam termasuk di BMT

Hudatama. Hal ini karena system syariah member ruang yang cukup

untuk itu dalam mengembangkan dana BMT Hudatama menggunakan

akad mudharabah.

1. Dasar Hukum :

Landasan hukum produk simpanan sahabat mengacu pada prinsip

mudharabah sebagai berikut:

1. Al-Quran Surat Al-Jumu’ah ayat 10

               

Artinya : apabila telah ditunaikan sholat,maka betebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung ( Qs.Al-Jumu’ah:10)

2. Hadits

Dari shalih bin shuhaib r.a bahwa Rasullah saw bersabda.’tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguhmuqharadhah(Mudhrabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual “HR.Ibnu Majah no.2280, kitab at-tijarah)

(46)

2. Prosedur Pembukaan Rekening Simpanan Sahabat6

Adapun mekanisme pembukaan rekening simpanan Sahabat adalah

sebagai berikut :

1. Calon nasabah datang langsung ke BMT dan bertanya kepada

bagian pelayanan

2. Bagian pelayanan menjelaskan kepada calon nasabah mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan jenis-jenis simpanan,

syarat-syarat penbukaan simpanan, besar saldominimum, penentuan

bagi hasil dan penutupan rekening

3. Selanjutnya bagian pelayanan meminta calon nasabah

membaca. Melengkapi dan menandatangani formulir sebagai

berikut:

4. Bagian pelayanan meminta identitas calon nasabah ( KTP,

Paspor,SIM ) yang sah dan masih berlaku serta mencatat nomor

yang tertera pada kartu identitas pada formulir-formulir

pembukaan rekening

5. Cocokan tanda tangan yang terdapat pada kartu identitas

dengan tanda tangan yang tertera pada formulir-formulir

tersebut. Bubuhkan stempel sesuai aslinya pada kartu fotokopi identitas, lalu bubuhkan paraf dan stempel “verifikasi”

6. Berdasarkan urutan pada buku register pembukaan rekening

Sahabat, bagian pelayanan menuliskan nomor rekening pada

6

(47)

formulir-formulir tersebut dan mencatat data nasabah pada

buku register pembukaan rekening

7. Berikan formulir-formulir tersebut kepada pejabatyang

ditunjuk, untuk diperiksa kebenarannya dan mendapatkan

persetujuan

8. Setelah mendapat persetujuan dari pihak yang ditunjuk untuk

memeriksa kebenarannya, bagian pelayanan meminta calon

nasabah untuk menyerahkan setoran pertamanya dengan

mengisi slip setoran dan menyerahkam setoran awal

9. Teller memeriksa kebenaran pengisian slip setoran dan

menghitung jumlah uang dihadapan nasabah serta

membandingkan huruf pada slip setoran, selanjutnya teller

menginput transaksi tersebut dikomputer ,teller melakukan

validasi pada slip setoran tersebut dengan membubuhkan

stempel dan tanda tangan pada slip setoran tersebut, slip

setoran tersebut dibuat rangkap dua, yng asli sebagai diminta

teller sebagai arsi tanda bukti dilakukan setoran dan yang

resapan dikembalikan kepada nasabah

10. Teller menyerahkan buku simpanan tersebut kepada nasabah

dan setiap ada transaksi setoran, teller mencatat transaksi

tersebut kedalam buku teller.

3. Penutupan Rekening Simpanan Sahabat7

7

(48)

mekanisme penutupan rekening Sahabat di BMT Hudatama Semarang

adalah sebagai berikut :

1. nasabah mendatangi bagian pelayanan dan menyampaikan

maksudnya untuk melakukan penutupan rekening simpanan.

Bila diwakilkan maka nasabah harus menyerahkan surat kuasa

bermaterai untuk menarik sisa saldo rekening kepada yang

diberi kuasa

2. bagian pelayanan bertanya secara detail kepada nasabah

mengenai alasan nasabah untuk melakukan penutupan rekening

3. apabila alas an bias diterima maka bagian pelayanan

memberikan formulir penutupan rekening simpanan Sahabat

dan meminta nasabah untuk mengisi dan menandatangani serta

memberikan penjelasan mengenai biaya yang dibebankan

4. setelah diisi, nasabah mengembalikan formulir penutupan

rekening simpanan yang dilampiri buku simpanan dan ditanda

tangani oleh bagian pelayanan

5. bagian pelayanan melakukan veriffikasi tanda tangan yang ada

formulir penutupan rekening dengan tanda tangan yang ada

pada kartu simpanan

6. bagian pelayanan memberitahukan kepada nasabah mengenai

sisa saldo rekening yang dapat diambil dan nasabah

dipersilahkan mengambil sisa saldo rekening dengan

(49)

7. nasabah mengisi slip penarikan sebasar sisa saldo setelah

dikurangi biaya-biaya dan ditanda tangani

8. slip penarikan tersebut diserahkan kepada teller

9. Teller memberikan uang tunai sebesar saldo yang dapat ditarik

atas penutupan rekening simpanan tersebut

10. Bagian pelayanan memberikan memfile formulir simpanan rekaning simpanan Sahabat yang telah distempel “rekening ditutup” besrta tanggal penutupan

Bagian pelayanan memberikan stempel ditutup “rekening ditutup”pada semua dokumen rekening nasabah yang ditutup (pembukaan,specimen tanda tangan).

Atas penutupan rekening tersebut dikenakan biaya administrasi penutupan

rekening yang besarnya telah ditetapkan oleh BMT Hudatama sebesar Rp

2.000,00

4. Kelebihan Dan Manfaat Simpanan Sahabat8

a. Simpanan sukarela untuk pengaturan arus kas pribadi

b. Bagi hasil menarik, dapat dengan leluasa dalam melakukan

transaksi,bebas biaya,dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan

c. Dapat digunakan sebagai investasi,usaha,keperluan pribadi,dll

Perkembangan Nasabah Simpanan Sahabat

Jumlah Anggota Simpanan Harian Sahabat

8

(50)

Tahun 2009-2011

Tahun Jumlah Anggota

2009 325 0rang

2010 482 orang

2011 647 Orang

5. Perhitungan Bagi Hasil9

perhitungan bagi hasil pada BMT

Contoh perhitungan bagi hasil Sahabat

Bagi hasil hasil bulan januari 0,00683832 Bagi hasl bulan februari 0,006817606 Bagi hasil bulan maret 0,006808268

Contoh 1.000.000 1.000.000 1.000.000

JANUARI FEBRUARI MARET

SAHABAT 6.838,33 6.818,61 6.808,27

Tujuan pemasaran produk tabungan Sahabat adalah :

1 Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan produk tabungan Sahabat yang ditawarkan BMT.

9

(51)

2 Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai layanan dan keunggulan produk tabungan Sahabat yang diinginkan nasabah.

3 Memaksimumkan mutu dari produk tabungan Sahabat dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.10

C. Strategi Pemasaran Tabungan Sahabat di BMT Hudatama

Semakin berkembangnya masalah ekonomi masyarakat, maka berbagai

kendala tidak mungkin terlepas dari keberadaan BMT. Oleh karena itu

perlu strategi ysng jitu guna mempertahankan eksistensi BMT tersebut.

Strategi pemasaran produk tabungan Sahabat di BMT Hudatama adalah

sebagai berikut :

1. Meluruskan niat

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memasarkan produk

tabungan Sahabat adalah meluruskan niat. Pentingnya melurusakn niat disini

karena niat merupakan sumber inspirasi dan inovasi seseorang dalam

melakukan perbuatan. Disini para marketer harus mempunyai niat dakwah

ekonomi, membangun perekonomian masyarakat yang berlandaaskan syariah

islam karena dana yang ditaruh di BMT akan disalurkan kepada orang-orang

10

(52)

yang membutuhkan dana yang akan digunakan untuk keperluan yang tidak

melanggar syariah islam.

Sehingga dana yang ditaruh melalui tabungan Sahabat benar-benar

dimanfaat kan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai

dengan tuntunan agama islam.

2. Memperhatikan Ulama

Hal penting yang perlu diperhatikan pengelola BMT terutama para

marketers dalam memasarkan produk tabungan Sahabat adalah dengan

menetapkan jadwal rutin kunjungan silaturrahim kepada para ulama, ini

diperuntukan kepada mereka yang mempunyai pandangan berseberangan

terhadap BMT. Mereka yang masih menganggap BMT sama saja dengan

lembaga keuangan konvensional yang masih menggunakan prinsip bunga.

Sehinggga para marketers dalm menyampaikan produk tabungan Sahabat

bisa menjelaskan perbedaan antara bagi hasil dan bunga.

3. Memperluas jaringan kerjasama

Langkah berikutnya adalah dengan memperluas jaringan kerjasama yang

saling menguntungkan dengan berbagai pihak, sepamjang tidak

mengingkari prinsip-prinsip sayriah yang telah sejak awal ditetapkan

sebagai landasan utama usaha BMT.

4. Jemput bola

Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT Hudatama

membutuhkan promosi dan sosialisasi secara optimal. Salah satu cara yang

(53)

Sahabat dalam operasionalnya adalah dengan melakukan pendekatan “jemput bola”. Pendekatan dilkukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah atau nasabah di rumah atau tempat mereka

membuka usaha.dengan sistem ini pihak BMT memberikan pelayanan

yang prima kepada nasabah, para petugas mendatangi nasabah apabila

mereka ingin menabung ataupun mengambil tabungan jadi para nasabah

tidak perlu datang kekantor untuk menabung atau menarik uang, mereka

cukup menghubungi para marketers yang biasa menarik tabungan

ditempatnya.

5. Sederhana

Dalam pemsarannya tabungan sahabat dilakukan secara sederhana yaitu

para petugas menawarkan secara langsung kepada para calon nasabah

atau nasabah yang ingiin menabung atau menarik uang, untuk nasabah

yang ingin membuka tabungan dapat dilakukan secara langsung

ditempat nasabah tinggal atau ditempat usahanya.

6. Tidak terlalu berisiko

Mengelola dana masyarakat adalah pekerjaan berat jika terjadi

kekeliruan sedikit sajabisa berakibat fatal. Untuk itu perlu difikirkan

gengan baik agar semuadana yang dipercayakan masyarakat kepada

BMT dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat menghasilkan

keuntungan yang wajar, dan apabila dana tersebut ditarik lagi oleh para

pemiliknya BMT dapat mengembalikan tanpa mengulur-ulur waktu.

(54)

nasabah tiap harinya bisa bertemu dan kebanyakan mereka sudah

mengenal dengan baik para petugas yang menarik tabungan sehingga

para nasabah percaya bahwa dananya benar-benar ditempatkan di BMT.

7. Memiliki nilai jual yang tinggi

Maksudnya adalah bahwa produk-produk penghimpunan dana tabungan

Sahabat yang ditawarkan benar-benar menjawab kebutuhan kongkret

masyarakat kelas menengah kebawah yang ingiin meninvestasikan

dananya untuk masa depan, dan tabungan Sahabat dapat dijadikan

jaminan pembiayaan apabila nasabah membutuhkan dana untuk

pengembangan usahanya.

Ukuran ini didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa kita duhuni oleh

mayoritas penduduk muslim yang mengharamkan riba, sehingga

tabungan Sahabat yang menawarkan bagi hasil menjdi pilihan

masyarakat agar terhindaar dari praktek ribawi.

Dalam memasarkan produk tabungan Sahabat pihak BMT lebih

memantau nasabahnya karena masyarakat pada saat ini sdah peka

terhadap lembaga-lembaga keuangan baik yang konvensional maupun

yang syariah, pada kenyataanya masyarakat tidak mementingkan

adanya istilah emosional market tetapi yang dikehendaki oleh

masyarakat sekarang adalah bagaimana saling menguntungkan antara

nasabah danpihak BMT.11

11

(55)

Tidak hanya faktor keamanan yang terjamin, masyarakat mau

menempatkan dananya di BMT tetapi juga dari segi finansial juga

menjadi perhitungan, untuk itu dalam memasarkan produk tabungan

Sahabat ada beberapa cara yang dilakukan pihak BMT untuk

memperkenalkannya yaitu dengan memberikan sosialisasi kepada

masyarakat. Ketika masyarakat sudah menjadi nasabah suadah tentu

akan mendapaykan informasi yang selama ini belum diketahui

masyarakat , karena seseorang bisa tahu dengan adanya BMT tersebut

lantaran sosialisasi atau pemberitahuan dari pihak-pihak terkait,

diantara media-media yang digunakan dalam mensosialisasikan

tabungan Sahabat antara lain :

a. Sosialiasi langsung

Sosialisasi langsung maksudnya memberiakan informasi langsung

ke masyarakat, biasanya metode yang dilakukan antara lain :

a. Metode dor to dor

Dalam metode ini, pihak BMT melakukan promosi langsung

kepada masyarakat, yang belum mengetahui keberadaan

BMT dan menjelasakn keunggulan produk tabungan

Sahabat sehingga masyarakat tertarik untuk menabung di

BMT Hudatama

b. Penyebaran pamflet

Ketidakmungkinan pihak BMT untuk menjelaskan satu

(56)

promosi dengan menyebar dan mamasang pamflet-pamflet

didaerah sekitar.

b. Sosialisasi tak langsung

Sosialiasi tak langsung maksudnya memberikan informasi kepada

masyarakat tidak secara langsung tetapi menggunakan sarana-sarana

lain yang bisa menyampaikan maksud dan tujuan dari

perusahaan.biasanya metode-metode yang digunakan adalah :

Spanduk dan reklame.

Setelah masyarakat mendapatkan sosialisasi dari pihak BMT, maka

masyarakat mempunyai kesadaran untuk menabung di BMT

Hudatama dari pada di lembaga keungan konvensional.

D. Kendala-Kendala Yang Di Hadapi Dalam Pemasaran Tabungan Sahabat Di BMT Hudatama Semarang

a) Kendala dari luar

1. Akumulasi tabungan dari masyarakat yang belum bia memenuhi

kebuthan dana masyarakat. Hal ini yang menjadikan nilai

pembiayaan dan jangka waktu pembayaran kewajiban dari nasabah

cukup cepat dan belum tentu pembiayaan yang diberikan oleh

BMT cukup memadai untuk modal usaha masyarakat.

2. Walaupun keadaan BMT cukup dikenal tetapi masih banyak

masyarakat berhubungan dengan rentenir. Hal ini disebabkan

(57)

dan pelayanan yang cepat, walaupun meraka haru membayar bunga

yang lebih tinggi. Ternyata masih banyak daerah yang terdapat

BMT namun masih ada rentenir. Artinya BMT belum mampu

memberikan pelayanan yang memadai dalam jumlah dana dan

waktu.

3. Beberapa BMT cenderung men ghadapi masalah yang sama, yaitu

nasabah yang bermasalah. Kadang ada nasabah yang tidak hanya

bermasalah di satu tempat, tetapi ditempat lain juga bermasalah.

Oleh karena itu perlu upaya dari masing-masing BMT untuk

melakukan koordinasi dalam rangka mempersempit gerak nasabah

yang bermasalah.

4. Belum adanya lembag penjamin simpanan dana dari nasabah di

BMT. Ini sangat riskan bila sewaktu-waktu BMT mengalami

kerugian dan dana nasabah belm ada yang menjamin.

5. Persaingan yang begitu kompetitif, baik antar BMT maupun antara

BMT dengan lembaga keuangan lainnya.

b) Kendala dari dalam

1) Bidang operasional

a) Kurangnya pemahaman masyarakat di sekitar Semarang tentang

produk-produk berdasarkan akad syari’ah. Sehingga hal ini

menjadi tanggungan sekaligus tantangan tersendiri bagi seluruh

(58)

tentang produk-produk BMT Hudatama kepada masyarakat

Semarang.

b) Banyak berdiri lembaga keuangan syari’ah lainnya yang beroperasi

di Semarang dengan produk-produk syari’ah juga dan lembaga keuangan syari’ah itu banyak memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembiayaan. Jadi, hal ini mengharuskan karyawan

BMT Hudatama pandai dan handal dalam mencari anggota

tabungan.12

c) Banyak lokasi anggota pembiayaan yang tempat tinggalnya jauh

dan jalannya naik turun. Hal ini bisa membuat karyawan yang

melakukan survei merasa kurang sejahtera dikarenakan lokasi

yang ditempuh lumayan sulit dan bisa cepat merusak kendaraan.

Jadi, BMT Hudatama harus bisa memberikan kendaraan

inventaris kepada karyawan untuk menunjang kelancaran

operasionalnya.

2) Bidang administrasi

a) Terkadang KTP sudah mati tapi masih dipakai buat

membuka tabungan. Jadi, karyawan BMT Hudatama harus teliti

dalam memeriksanya terutama karyawan bagian administrasi.

b) Karyawan BMT Hudatama harus teliti terhadap uang

palsu yang digunakan untuk menabung.

3. Bidang SDM

12

Referensi

Dokumen terkait

konsumen adalah BMT Harapan Ummat Kudus, produk simpanan

“Untuk memaksimalkan pelayanan, BMT malakukan sistem jemput bola, setiap tanggal 1-10 kita dari pihak pemasaran akan stanbay di sekolahan untuk menarik simpanan

Dengan adanya produk-produk yang ditawarkan BMT Mitra Hasanah mengeluarkan produk-produk yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah salah satunya adalah produk

Hal ini terbukti dengan adanya beberapa urutan untuk menjadi anggota produk SIRELA (Simpanan Suka Rela) di BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang, diantaranya

3. Pendanaan ini bisa berbeda satu lembaga keuangan dengan lembaga keuangan lainnya sesuai dengan kebijakan masing- masing. Banyak manfaat yang bisa dinikmati dengan

Fahrudin, Rifki Laelia. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Nilai Simpanan Berjangka di BMT Al-Ijtihad Pabelan dari Tahun 2012 hingga Tahun 2014. Fakultas Ekonomi

Hasil interpretasi dari analisis SWOT menunjukkan bahwa BMT Bina Usaha kuat dan berpeluang, karena factor kekuatan lebih besar dibandingkan faktor kelemahan yang dimiliki dan

Dalam metode ini, pihak BMT melakukan promosi langsung kepada masyarakat, yang belum mengetahui keberadaan BMT dan menjelasakn keunggulan produk simpanan, sehingga