• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA PADA JASA LAYANAN SIMPANAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA PADA JASA LAYANAN SIMPANAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh:

SITI NURUL HIDAYAH NIM: 092503066

PROGRAM D.3 PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4(empat) eks.

Hal : Naskah Tugas Akhir

An. Siti Nurul Hidayah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirim naskah Tugas Akhir saudara:

Nama : Siti Nurul Hidayah

NIM : 092503066

Judul :“STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

PADA JASA LAYANAN SIMPANAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN”

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir saudara tersebut dapat segera diujikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Drs. Saekhu, MH.

(3)

iii

Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang Telp.(024)7601291 PENGESAHAN

Tugas Akhir Saudara : Siti Nurul Hidayah

NIM : 092503066

Telah diujikan oleh dewan penguji Program D.3 Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude/baik/cukup, pada tanggal 7 Mei 2012.

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun akademik 2011/2012.

Semarang, 7 Mei 2012

Sekretaris Sidang, Ketua Sidang,

Johan Arifin, S.Ag, M.M. Dr. Ali Murtadho, M.Ag

NIP. 19710908 200212 1 001 NIP. 19710830 199803 1 003

Penguji I, Penguji II,

H. Dede Rodin, LC, M.Ag Ratno Agriyanto,M.Si

NIP. 19720416 200112 1 002 NIP. 19800128 200801 1 010

Pembimbing I,

Drs. Saekhu, M.H.

(4)

iv

Jangan biarkan kesempatan terlewatkan

,َلِمَقَس َلْبَق َلَتَحِّصَو ,َلِمَرَه َلْبَق َلَباَبَش : ٍسْمَخ َلْبَق اًسْمَخ ْمِنَتْغا

.َلِتْوَم َلْبَق َلَتاَيَحَو ,َلِلْغُش َلْبَق َلَغاَرَفَو ,َكِرْقَف َلْبَق َكاَنِغَو

)ْمِم اَحّْلا ُهاَوَر(

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, masa luangmu sebelum sibukmu, hidupmu sebelum matimu.”(H.R. Al-Hakim)

(5)

v

 Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, serta selalu melindungi hamba-Nya.

 Ayah dan Ibu (A. Baedlowi dan Ruhminah) tercinta, kakak (Ridwan) serta Adikku (Khoiriyati) yang selalu memberikan do’a, motivasi, dukungan serta kasih sayang dan pengerbanan yang tidak ternilai dan terbalaskan.

 Mas ku yang telah memberikan motivasi dan perhatian kepada penulis.

 Semua teman-teman D.3 Perbankan Syari’ah angkatan 2009 terima kasih atas dukungannya.

 Pengelola D.3 Perbankan Syari’ah dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sedalam-dalamnya.

(6)

vi

tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 1 Mei 2012

Deklarator,

(7)

vii

Pemasaran Produk Penghimpunan Dana Pada Jasa Layanan Simpanan Sirela di KJKS BMT Al Hikmah Ungaran. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tindakan yang dianjurkan oleh Islam yaitu menabung, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di KJKS BMT Al Hikmah Ungaran.

Tabungan sirela merupakan salah satu produk KJKS BMT Al Hikmah yang ditujukan untuk membantu mitra dalam berinvestasi. Simpanan sukarela lancar ini adalah produk penghimpunan dana dari masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan jumlah mitra yang berpartisipasi di KJKS BMT Al Hikmah dan menambah jumlah aset produktif yang dimiliki KJKS BMT Al Hikmah. Pada dasarnya simpanan sukarela lancar bisa diambil sewaktu-waktu. Bagi hasil untuk simpanan sukarela lancar di KJKS BMT Al Hikmah cukup kompetitif karena bagi hasil ini sebesar 30% dan banyak diminati oleh masyarakat. Strategi pemasaran yang dilakukan juga cukup baik karena masih bisa dijangkau oleh patugas bagian pemasaran kepada masyarakat.

(8)

viii

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru semesta alam yang telah meridhoi dan mengilhami selama masa penulisan. Tanpa rahmat dan ridlo-Nya penulis tidak akan mampu untuk mempersembahkan sebuah karya tulis ilmiah (Tugas Akhir) ini. Tidak lupa sholawat serta salam tidak henti-hentinya penulis haturka kepada kekasih Allah, junjungan kita nabi agung Muhammad SAW yang selalu membimbing dan menunjukkan umatnya ke jalan yang benar.

Tugas akhir disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Prodi Perbankan Syari’ah di fakultas syari’ah IAIN Walisongo Semarang, sebagai penulis pemula tidak akan mudah untuk menulis sebuah tugas akhir yang bermutu tinggi maka dengan kerendahan hati penulis akan menyajikan sebuah karya tulis atau tugas akhir dengan judul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA PADA JASA LAYANAN SIMPANAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN”.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak sekali mendapatkan bantuan-bantuan dari beberapa pihak secara langsug maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kapada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Bapak Wahab Zaenuri, M.M., selaku Ketua Program D.3 Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

4. Bapak Drs. Saekhu, M.H., selaku dosen pembimbing.

5. Seluruh dosen pengajar Program D.3 Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 6. Bapak Muhari, S.Ag., selaku pimpinan KJKS BMT Al Hikmah Ungaran.

7. Teman-temanku semua di D.3 Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang angkatan 2009 yang telah memberikan dorongan dan do’a.

(9)

ix

penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 1 Mei 2012 Penulis

(10)

x PENGESAHAN ... iii MOTTO ... iv PERSEMBAHAN ... v DEKLARASI ... vi ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan ... 5 D. Manfaat ... 6 E. Kerangka Pikiran ... 6 F. Metode Penelitian ... 7 G. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Al Hikmah ... 11

B. Struktur Organisasi ... 16

C. Sistem dan Produk KJKS BMT Al Hikmah ... 18

1. Produk Penghimpunan Dana ... 18

(11)

xi

BAB III OPERASIONALISASI TABUNGAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH

A. Tabungan di KJKS BMT Al Hikmah ... 27

B. Mekanisme Tabungan Sirela ... 29

C. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan Sirela ... 33

D. Strategi Pemasaran Produk Tabungan/Simpanan ... 37

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 47 C. Penutup ... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia, regulasi mengenai bank syari’ah tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syari’ah. Bank Syari’ah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syari’ah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syari’ah, Unit Usaha Syari’ah dan Bank

Pembiayaan Rayat Syari’ah (BPRS).1

Bank syari’ah yang terdiri dari BUS, UUS serta BPRS, pada dasarnya melakukan kegiatan usaha yang sama dengan bank konvensional, yaitu melakukan penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat disamping penyediaan jasa keuangan lainnya. Perbedaannya adalah seluruh kegiatan usaha bank syari’ah, UUS dan BPRS didasarkan pada prinsip syari’ah. Implikasinya, disamping harus selalu sesuai dengan prinsip hukum Islam juga adalah karena dalam prinsip syari’ah memiliki berbagai variasi akad yang akan menimbulkan variasi produk yang lebih banyak dibandingkan produk

bank konvensional.2

Berawal dari lahirnya Bank Muamalat Indonesia sebagai sentral perekonomian yang bernuansa Islami, maka bermunculan lembaga-lembaga keuangan yang lain. Yaitu ditandai dengan tingginya semangat bank konvensional untuk mendirikan lembaga keuangan Islam yaitu bank syari’ah.

1 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta:Kencana, 2009,

hlm.61

(13)

Sehingga secara otomatis sistem perekonomian Islam telah mendapatkan tempat dalam kancah perekonomian di tanah air Indonesia.

Perkembangan ekonomi Islam tidak hanya berhenti pada tingkatan ekonomi makro, tetapi telah mulai menyentuh sektor paling bawah yaitu mikro. Lahirnya lembaga keuangan mikro Islam yang berorientasi sebagai lembaga sosial keagamaan, kemudian populer dengan istilah BMT.

Munculnya BMT sebagai lembaga keuangan mikro Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Karena BMI sendiri secara operasional tidak dapat menyentuh masyarakat kecil ini, maka BMT menjadi salah satu lembaga keuangna mikro Islam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Disamping itu, juga peranan lembaga ekonomi Islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem bunga yang diterapkan pada

bank konvensional.3

KJKS BMT Al Hikmah merupakan lembaga intermediasi untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan. KJKS BMT Al Hikmah memiliki fungsi sebagai agen pembangunan yang

diharapkan mampu mewujudkan pemerataan pelayanan keuangan,

pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemberian pinjaman yang menggunakan bagi hasil sebagai dasarnya

3 Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta:PT. ISES Consulting

(14)

yang menjadi ciri khas selain digunakan untuk melayani masyarakat kecil, juga sebagai alternatif bagi manusia untuk memanfaatkan jasa keuangan dengan prosedur hukum agama Islam.

Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari

esok secara lebih baik, misalnya:4

Q.S. An Nisa:9                 Artinya:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kapada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan

mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/taqwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu perencanaan adalah dengan menabung.

4

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, diterbitkan atas kerja sama Tazkia Institute, hlm. 205

(15)

Berdasarkan pengalaman penulis ketika magang di KJKS BMT Al Hikmah, penulis menemukan salah satu produk penghimpunan dana yaitu produk tabungan syari’ah yang disebut Sirela. Sirela ini merupakan Simpanan Sukarela Lancar yang mana dalam pelaksanaannya menggunakan akad mudharabah. Mudharabah yaitu salah satu bentuk kerja sama antara pemilik modal (shahib al-mal) dan pedagang/pengusaha/orang yang mempunyai

keahlian untuk melakukan sebuah usaha bersama.5

Produk Sirela ini dirancang untuk membantu masyarakat yang mempunyai kelebihan dana agar dapat tersimpan dengan aman dan bila dibutuhkan dapat diambil sewaktu-waktu, uang yang masyarakat simpan tidak dikenakan biaya administrasi bulanan dan mendapat bagi hasil sesuai dengan nisbah yang ada di BMT atas dana yang tersimpan.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengkaji lebih mendalam mengenai KJKS BMT Al Hikmah khususnya mengenai tabungan karena dalam sebuah lembaga keuangan penghimpunan dana (funding) merupakan salah satu hal terpenting untuk kelancaran operasionalnya. Saat ini telah dibuka kantor pusat KJKS BMT Al Hikmah yang masih baru dan tentunya perlu mengatur strategi untuk menghimpun dana. Untuk itu penulis dalam rangka pemenuhan Tugas Akhir (TA) yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa yang hendak menyelesaikan proses akademiknya di Program D3 Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, penelitian ini membahas topik STRATEGI PEMASARAN PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

5 M. Yazid Afandi, Fiqih Muamalah, Yogyakarta:Logung Pustaka, 2009, cetakan

(16)

PADA JASA LAYANAN SIMPANAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis ingin memaparkan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan prosedur dan mekanisme tabungan sirela di KJKS BMT Al Hikmah Ungaran. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Bagaimana prosedur operasional tabungan sirela di KJKS BMT Al Hikmah?

2. Bagaimana strategi pemasaran produk pada jasa layanan simpanan sirela di KJKS BMT Al Hikmah?

C. TUJUAN

Dalam penulisan tugas akhir ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain:

1. Mengetahui prosedur operasional tabungan sirela di KJKS BMT Al Hikmah.

2. Mengetahui strategi pemasaran produk pada jasa layanan simpanan sirela khususnya di KJKS BMT Al Hikmah.

(17)

D. MANFAAT

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penjelasan yang dipaparkan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai strategi pemasaran pada tabungan simpanan sukarela lancar (sirela).

2. Bagi Lembaga Keuangan

Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan produk tabungan simpanan sukarela lancar (sirela).

3. Bagi Fakultas

Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi mahasiswa mengenai strategi pemasaran pada tabungan sirela. Dan sebagai salah satu sarana sosialisasi pengenal tabungan simpanan sukarela lancar (sirela).

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Penulisan tugas akhir ini dibutuhkan kerangka pemikiran sebagai cara ilmiah dalam memecahkan persoalan. Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis antara lain:

(18)

1. Strategi Pemasaran

Merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.

2. Tabungan Sirela

Tabungan Sirela adalah media penyimpanan dana dalam bentuk tabungan di KJKS yang diperuntukkan bagi masyarakat untuk berinvestasi.

Penulis menemukan judul penelitian yang berjudul strategi pemasaran produk penghimpunan dana yang berlokasi di tempat lembaga keuangan syari’ah yang lain selain KJKS BMT Al Hikmah. Untuk itu penulis mengadakan penelitian tentang strategi pemasaran produk penghimpunan dana di KJKS BMT Al Hikmah.

F. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini memakai penelitian deskriptif yakni suatu metode untuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

(19)

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah:

a. Data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan, seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pegawai UJKS Al Hikmah

b. Data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah brosur. 3. Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan penulis antara lain: a. Wawancara, yaitu sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Pelaksanaannya dapat dilakukan melalui tatap muka

(face to face) maupun dengan menggunakan telepon.6

b. Observasi, yaitu sebagai teknik pengumpulan data, digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan bila

6 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung:Alfabeta, 2010, cetakan ke-18,

(20)

responden yang diamati tidak terlalu besar. Pelaksanaannya, peneliti

dapat ikut berperan serta dan tidak ikut berperan serta.7

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskripsi. Analisis deskripsi bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran mengenai subyek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari subyek yang diteliti. Data-data yang diperoleh kemudian penulis analisa dengan mengaitkan antara prosedur dan pelaksanaan tabungan sirela di KJKS BMT Al-Hikmah Ungaran dengan teori dan konsep yang ada.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika pembahasan berguna untuk memudahkan proses kerja dalam penyusunan TA ini serta untuk mendapatkan gambaran dan arah penulisan yang baik dan benar. Secara garis besar TA ini dibagi menjadi 4 bab yang masing-masing terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

(21)

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL-HIKMAH

Bab ini akan menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi, pengelolaan dan pengembangan produk-produk KJKS Al-Hikmah.

BAB III OPERASIONALISASI TABUNGAN SIRELA DI KJKS BMT

AL-HIKMAH

Dalam bab ini akan dibahas mengenai prosedur operasional tabungan sirela di KJKS BMT Al-Hikmah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran atas hasil dari keseluruhan TA.

DAFTAR PUSTAKA

(22)

11

BAB II

GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN

A. SEJARAH BERDIRINYA

Koperasi BMT Al Hikmah adalah sebuah lembaga ekonomi swadaya masyarakat yang tumbuh dan berkembang di wilayah kecamatan Ungaran. Lahirnya Koperasi BMT ini diawali adanya pertemuan tokoh-tokoh masyarakat Babadan dan sekitarnya pada tanggal 24 September 1998 di masjid Wahyu Langensari melalui rapat yang dihadiri 30 orang yang siap menjadi anggota pendiri. Tujuan Koperasi BMT ini untuk menciptakan sebuah lembaga perekonomian masyarakat sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi umat Islam, dengan sasaran utama para pedagang dan pengusaha kecil serta masyarakat umum lapis bawah di kecamatan Ungaran. Salah satu unit usahanya ialah unit simpan pinjam dengan menggunakan sistem bagi hasil. Adapun target yang hendak dicapai adalah terbentuknya pusat perekonomian umat melalui kegiatan usaha mencapai kesejahteraan hidup umat.

Meniti keberangkatannya, Koperasi BMT Al Hikmah mulai beroperasi di komplek Pasar Babadan Blok B-26, pada tanggal 15 Oktober 1998 dengan modal awal sebesar Rp 15.000.000,00 ( Lima Belas Juta Rupiah ). Modal awal tersebut berasal dari simpanan yang disetorkan para anggota berupa simpanan pokok, simpanan pokok khusus, dan simpanan wajib. Pengelolaan Koperasi BMT Al Hikmah dipercayakan

(23)

kepada 4 (Empat) orang pengelola yang telah mendapatkan pelatihan melalui Proyek Penanggulangan Pekerja Trampil ( P3T ) di asrama haji Donohudan, Solo. Sampai saat ini tercatat 18 orang yang mengelola Koperasi BMT Al Hikmah.

Dalam perkembangannya, Koperasi BMT Al Hikmah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Selama sepuluh tahun berdiri, jumlah anggota yang menanamkan modal pun meningkat dengan meningkatnya jumlah nominal simpanan yang harus disetorkan. Sampai bulan Februari 2012 tercatat 4.859 anggota aktif dengan nominal simpanan lebih dari 6 milyar. Untuk kredit yang disalurkan juga mengalami peningkatan, seiring dengan peningkatan asset dan tentunya meningkat pula rugi laba setiap bulannya. Kemajuan dan perkembangan Koperasi BMT Al Hikmah yang berdiri dengan latar belakang jenis usaha, asal daerah yang berbeda, pendidikan dan status sosial yang berbeda menunjukkan kepercayaan masyarakat yang cukup besar terhadap keberadaan Koperasi BMT Al Hikmah Babadan. Saat ini Koperasi BMT Al Hikmah menempati kantor di Jl. Jend. Sudirman No. 12 Mijen Gedanganak Ungaran Timur Kab. Semarang, dengan kantor cabang di komplek pasar Babadan Blok E 23–

25 dan di komplek terminal pasar Karangjati No. 11 Kecamatan Bergas.8

(24)

Sejarah Singkat Pendirian Koperasi BMT Al Hikmah

a. BMT AL HIKMAH lahir melalui beberapa kali rapat awal yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Babadan, Langensari dan Wujil yang menghasilkan keputusan tentang berdirinya BMT AL HIKMAH tanggal 24 September 1998 di Masjid Wahyu Langensari dengan anggota pendiri sekitar 30 orang dan modal awal Rp 15.000.000,-. b. Pemilihan pengurus dan pengawas dilaksanakan bulan Oktober 1998

dengan melantik 3 orang pengurus dan 5 orang pengawas.

c. BMT mulai beroperasi di komplek pasar Babadan Blok B 26 pada tanggal 15 oktober 1998 dengan 4 (Empat) orang pengelola.

d. Pengajuan badan hukum koperasi kepada dinas koperasi disetujui dan disahkan dengan terbitnya Badan Hukum dengan No. BH 047/BH/KDK.II.1/III/1999 tanggal 2 Maret 1999 dan telah terjadi perubahan tanggal 24 Oktober 2008 nomor 39.

Sampai saat ini BMT AL HIKMAH terdiri dari 18 orang pengelola dengan kantor Pusat di Jl. Jend. Sudirman 12 Gedanganak Ungaran Timur, dan cabang di komplek pasar Babadan Blok E 23-25 Ungaran dan di komplek terminal pasar Karangjati No.11 Kec. Bergas.

Profil Koperasi BMT Al Hikmah

Nama Koperasi : KOPERASI BMT AL HIKMAH

(25)

Alamat BMT : KOMPLEK PASAR BABADAN BLOK E 23-25 UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG JAWA TENGAH KODE POS : 50518

Kelurahan : LANGENSARI

Kecamatan : UNGARAN BARAT

Kabupaten : SEMARANG

Propinsi : JAWA TENGAH

Telp./Fax. : 024 – 6922 743

Tujuan dan Sasaran

Tujuan

1. Menyelamatkan kelompok-kelompok usaha lapisan masyarakat menengah kebawah dari situasi krisis ekonomi

2. Menambah modal kerja bagi masyarakat lapisan paling bawah dan kecil

3. Mengembangkan kelompok usaha masyarakat agar lebih produktif Sasaran

1. Tersedianya dana permodalan untuk anggota

2. Menghimpun dan menyalurkan kepada anggotanya yang

melaksanakan aktifitas usaha yang produktif dan prospektif kepada para anggota

(26)

3. Memberikan pelayanan pinjaman kepada anggotanya yang melaksanakan usaha untuk modal kerja dengan prosedur yang mudah

dan murah.9

Badan Hukum Lembaga Koperasi BMT Al Hikmah

Berangkat dari semangat bahwa Koperasi BMT Al Hikmah adalah milik masyarakat, bukan milik perorangan, golongan dan kelompok tertentu, Koperasi BMT Al Hikmah memilih badan hukum Koperasi.

Koperasi BMT Al Hikmah mendapatkan akte pendirian

No:047/BH/KDK.II.I/III/1999 tanggal 02 Maret 1999 dan telah mengalami perubahan Anggaran Dasar menjadi tingkat Jawa Tengah.

Sistem Pembinaan

Pinbuk (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) adalah lembaga yang ikut membidani kelahiran BMT di seluruh Indonesia dan berperan sebagai pembinanya sehingga berkewajiban mengupayakan Koperasi BMT beroperasi secara profesional, berproduktifitas tinggi, berkelanjutan dan sehat. Koperasi BMT Al Hikmah yang berkekuatan hukum koperasi maka pembinaan Koperasi BMT merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah dalam hal ini dinas koperasi dan UKM dimana pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong

9

(27)

pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi, oleh karena itu pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada Koperasi.

Visi & Misi10

Visi:

Menjadi lembaga keuangan syariah yang sehat, professional dan terpercaya di jawa tengah

Misi:

1. Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang sehat

2. Membangun kualitas SDM yang tangguh, professional dan berdaya saing tinggi

3. Meningkatkan kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap lembaga baik dari segi operasional dan financial.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan Manajemen KJKS BMT Al Hikmah Ungaran Tahun

201211

Pengurus:

Ketua : Muhari, S.Ag

Sekretaris : Arif Sunandar, S.Pt

10

Lampiran Surat Keputusan KJKS BMT Al Hikmah

11 Hasil wawancara dengan layanan mitra BMT Al Hikmah Kantor Pusat Asroti, tanggal

(28)

Bendahara : Ichsan Maarif, ST

Badan Pengawas :

Ketua : Gatot Indratmoko, SE

Anggota : - Drs. Abu Hanafi

: - Drs. Toni Irianto Pengelola : Kantor Pusat 1. Asroti, S.Pd.I 2. MD Burhanudin M, S.Pd 3. Mudhofar 4. Puput Pertiwi

Kantor Cabang Babadan

1. Awing Fraptio 6. Didik Cahyono

2. Yuni Fatmawati, SE 7. Isna Ira Setyawati

3. Abdurrohim 8. Sefi Aprillia

4. Eko Susilo, SE 5. Dewi Kartika Sari Kantor Cabang Karangjati

1. Umi Shofi Waihani 2. Mujana

(29)

3. M. Fauzan

4. Aditya Darmawan 5. Ahmad Syarif

C. SISTEM DAN PRODUK KJKS BMT AL HIKMAH

Sistem yang digunakan oleh KJKS BMT Al Hikmah baik dalam produk Funding (simpanan) maupun lending (pembiayaan) adalah dengan sistem syari’ah (bagi hasil). Produk-produk KJKS BMT Al Hikmah terbagi atas produk penghimpunan dana dan produk penyaluran dana kepada para anggota.

1. Produk Penghimpunan Dana

Produk penghimpunan dana yang dirancang khusus atas dasar syari’ah (dengan sistem bagi hasil), terdiri dari beberapa jenis simpanan, antara lain:

a. SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar)

SIRELA merupakan simpanan anggota masyarakat koperasi yang didasarkan akad wadiah yad dhamanah dan mudharabah. Atas seizin penitip dana yang disimpan pada rekening SIRELA dapat dimanfaatkan oleh Al Hikmah. Penarikan maupun penyetoran dari produk ini dapat dilakukan

oleh pemegang rekening setiap saat. Keistimewaan:12

1) Jenis Simpanan yang penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan sewaktu-waktu selama jam kerja.

(30)

2) Prinsip bagi hasil dengan nisbah 70% : 30% dihitung atas saldo rata-rata harian dan langsung menambah saldo simpanan tiap akhir bulan

3) Dapat leluasa dalam melakukan transaksi

4) Layanan antar jemput simpanan dengan menghubungi call center (024-6922743, 0298-525657)

5) Bebas biaya administrasi bulanan. Setoran awal minimal Rp 10.000,- Setoran selanjutnya Rp 10.000,-. b. SISUQUR (Simpanan Persiapan Qurban)

SISUQUR adalah simpanan anggota yang dirancang

khusus sebagai sarana mempersiapkan dana untuk

melaksanakan ibadah penyembelihan hewan qurban. Penyetoran dapat dilakukan sewaktu-waktu, sedangkan penarikan atau pencairannya hanya dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah saat pelaksanaan penyembelihan hewan qurban.

Keistimewaan:13

1) Penyetoran dapat dilakukan setiap hari kerja

2) Penarikan simpanan hanya dapat dilakukan secara periodik satu tahun sekali yaitu pada bulan Dzulhijjah

3) Prinsip bagi hasil dengan nisbah 50% : 50% 4) Bebas biaya administrasi bulanan.

13

(31)

Setoran awal minimal Rp 25.000,- Setoran selanjutnya Rp 10.000,-. c. SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)

SISUKA adalah simpanan anggota yang dirancang sebagai sarana investasi jangka panjang yang aman. Produk ini didasarkan atas akad Mudharabah berjangka, dimana anggota dapat menentukan jangka waktu yang dikehendaki dan atas investasi ini anggota berhak atas bagi hasil sesuai nisbah yang

disepakati. Keistimewaan:14

1) Jenis simpanan yang dapat diambil pada saat jatuh tempo 2) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan di BMT Al Hikmah 3) Tersedia souvenir menarik untuk setiap pembukaan

rekening SISUKA. Nisbah Bagi Hasil:

SISUKA 3 bulan = 65% : 35%

SISUKA 6 bulan = 60% : 40%

SISUKA 12 bulan = 50% : 50%

Melakukan setoran minimal Rp 500.000,-

d. SARAS (Simpanan Anggota Rumah Sehat)

SARAS adalah jenis simpanan untuk persiapan pembangunan / renovasi rumah tinggal bagi anggota. Setiap

14

(32)

anggota pemegang rekening SARAS berhak mengajukan

pembiayaan PARAS. Keistimewaan:15

1) Penyetoran dapat dilakukan setiap hari kerja

2) Penarikan simpanan hanya dapat dilakukan pada saat pembangunan/ renovasi.

3) Bagi hasil simpanan akan langsung menambah saldo simpanan pada akhir bulan

4) Bebas biaya administrasi.

Persyaratan pembukaan rekening simpanan:16

1) Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening simpanan

2) Melampirkan foto copy identitas diri (KTP/SIM)

3) Melakukan setoran minimal sesuai dengan ketentuan produk simpanan yang dipilih.

2. Produk Pembiayaan

Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan berupa modal usaha, pengadaan barang, dan sewa barang atau jasa.

Beberapa jenis pembiayaan yang disediakan sebagai berikut:17

a. Pembiayaan MDA (Mudharabah) b. Pembiayaan MSA (Musyarakah) c. Pembiayaan BBA (Bai Biitsaman Ajil)

15

Brosur Jasa Layanan Simpanan (Saras) KJKS BMT Al Hikmah

16

Brosur Jasa layanan Simpanan KJKS BMT Al Hikmah

(33)

d. Pembiayaan MBA (Murabahah) e. Pembiayaan Ijarah (Sewa)

f. Pembiayaan PARAS (Pembiayaan Anggota Rumah Sehat)

Dana simpanan dari masyarakat yang ada di BMT Al Hikmah dikelola secara produktif dan profesional dalam bentuk pembiayaan untuk pengembangan ekonomi umat. Berbagai produk pembiayaan diperuntukkan bagi mitra yang membutuhkan modal kerja usaha, pengadaan barang, dan sewa barang atau jasa.

Jenis-jenis akad pembiayaan: a. Akad Mudharabah

Adalah akad antara dua pihak yang satu sebagai mudharaib (pengelola usaha) dan yang lain sebagi shahibul maal (penyedia modal). Atas kerjasama ini berlaku bagi hasil denagn nisbah yang telah disepakati.

b. Akad Musyarakah

Adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek dimana masing-masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggungjawab akan segala kerugian yang terjadi sesuai dengan penyertaannya masing-masing. c. Akad Bai Bitsaman Ajil

Adalah menjual dengan harga asal ditambah margin keuntungan yang telah disepakati dan dibayar secara angsuran.

(34)

d. Akad Murabahah

Adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana

penjual menyebutkan dengan jelas barang yang

diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mesyaratkan atasnya laba/keuntungan dalam jumlah tertentu.

e. Akad Sewa (Ijarah)

Disebut akad pemindahan hak guna (manfaat)18 atas

suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

D. Perkembangan Keuangan KJKS BMT Al Hikmah

Data perkembangan keuangan KJKS BMT Al Hikmah tahun 2007-2011 No Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1 Asset 2.514.557.924 3.745.016.513 4.949.748.597 9.034.852.927 12.402.634.563 2 DPK 2.301.286.605 3.473.454.195 4.449.628.239 7.916.543.642 10.843.624.237 3 Modal 180.154.514 212.036.545 391.369.755 927.293.819 1.283.729.219 4 Pembiayaan 1.499.761.692 2.429.241.292 2.835.753.092 6.526.696.398 8.034.513.664 5 SHU 33.116.805 59.525.773 108.750.603 191.015.466 275.281.107 18

Maksud ‘manfaat’ adalah berguna, yaitu barang yang mempunyai banyak manfaat dan selama menggunakannya barang tersebut tidak mengalami perubahan atau musnah. Manfaat yang diambil tidak berbentuk zatnya melainkan sifatnya dan dibayar sewa, misalnya, rumah yang dikontrakkan/disewa, mobil disewa untuk perjalanan.

(35)

Dari tabel data perkembangan keuangan KJKS BMT Al Hikmah dapat terlihat bahwa dari tahun ke tahun BMT Al Hikmah mengalami perkembangan yang cukup bagus karena selalu meningkat, itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya Aset, DPK, ataupun pembiayaan yang ada itu berarti masyarakat mempercayai KJKS BMT Al Hikmah dalam penyimpanan ataupun pembiayaan.

E. Perbedaan antara menabung di Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional19

Secara teknis fisik, menabung di bank syari’ah dengan yang berlaku di bank konvensional hampir tidak ada perbedaan. Hal ini karena baik bank syari’ah maupun bank konvensional diharuskan mengikuti aturan teknis perbankan secara umum. Namun, jika diamati secara mendalam, maka terdapat perbedaan besar diantara keduanya.

Perbedaan pertama, terletak pada akad. Pada bank syari’ah semua transaksi harus berdasarkan akad yang dibenarkan oleh syari’ah. Dengan demikian, semua transaksi itu harus mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syari’ah. Pada bank konvensional transaksi pembukaan rekening baik giro, tabungan maupun deposito berdasarkan perjanjian titipan. Namun perjanjian titipan ini tidak mengikuti prinsip manapun dalam muamalah syari’ah, misalnya wadi’ah, karena salah satu penyimpangannya diantaranya menjanjikan imbalan dengan tingkat bunga tetap terhadap uang yang disetor.

19 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, diterbitkan atas

(36)

Perbedaan kedua, terdapat pada imbalan yang diberikan. Bank konvensional menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitung keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan di muka kepada nasabah penabung merupakan ongkos yang harus dibayar oleh bank. Karena itu, bank harus ‘menjual’ kepada nasabah lainnya (peminjam) dengan biaya (bunga) yang lebih tinggi. Bank syari’ah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan yang didapatkan dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka (biasanya terdapat dalam formulir pembukaan rekening yang berdasarkan mudharabah).

Perbedaan ketiga, adalah sasaran kredit/ pembiayaan. Para penabung di bank konvensional tidak sadar bahwa uang yang ditabungkannya diputarkan kepada semua bisnis, tanpa memandang halal haram bisnis tersebut. Celakanya, kredit itu diberikan tanpa memandang apakah jumlahnya melebihi batas maksimum pemberian kredit (BMPK) ataupun tidak. Akibatnya, ketika krisis datang dan kredit-kredit itu bermasalah, bank sulit mendapatkan pengembalian dana darinya. Sedangkan dalam bank syari’ah, penyaluran dana simpanan dari masyarakat dibatasi oleh dua prinsip dasar, yaitu prinsip syari’ah dan prinsip keuntungan. Artinya, pembiayaan yang akan diberikan harus

mengikuti kritera-kriteria syari’ah, disamping

(37)

harus kepada bisnis yang halal, tidak boleh kepada perusahaan atau bisnis yang memproduksi makanan dan minuman yang diharamkan, perjudian, dan bisnis lain yang tidak sesuai dengan syari’ah. Karena itu menabung di bank syari’ah relatif lebih aman ditinjau dari perspektif Islam, karena akan mendapatkan keuntungan yang didapat dari bisnis yang halal.

(38)

27

BAB III

OPERASIONALISASI TABUNGAN SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH

A. Tabungan di KJKS BMT Al Hikmah

Tabungan Sirela merupakan realisasi dari produk penghimpunan dana yang dilakukan oleh BMT Al Hikmah untuk menyalurkan dana

kepada masyarakat melalui pembiayaan.20 Untuk mengetahui lebih

mendalam tentang tabungan Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) di BMT Al Hikmah akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan Sirela (Simpanan Sukarela Lancar)

Tujuan Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) adalah

penghimpunan dana dari pihak ketiga (DPK) dalam hal ini adalah keseluruhan dari mitra Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) yang digunakan untuk menambah kas yang ada di BMT Al Hikmah. Dana yang dihimpun juga bertujuan untuk cadangan ketika mitra

mengambil simpanan secara besar-besaran. Serta untuk

meningkatkan pelayanan kepada mitra karena menggunakan sistem jemput bola yang dilakukan oleh petugas penghimpun dana yang langsung mendatangi mitra yang hendak menabung setiap hari. Jemput bola dilakukan untuk mempermudah mitra dalam menabung karena tidak semua mitra mempunyai banyak waktu untuk langsung

20

Hasil wawancara dengan layanan mitra di BMT Al Hikmah, Asroti, tanggal 16 Maret 2012

(39)

menabung di kantor BMT Al Hikmah. Hal ini menambah daya tarik mitra untuk menabung dan meningkatkan pelayanan kepada mitra. 2. Sasaran Sirela (Simpanan Sukarela Lancar)

Sasaran dari Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) ini adalah keseluruhan dari masyarakat di wilayah kantor BMT Al Hikmah bahkan meluas ke wilayah lain.

3. Kendala dalam produk Sirela

Dalam penghimpunan dana dilakukan KJKS BMT Al Hikmah yaitu berupa Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) yang mempunyai beberapa kendala. Adapun kendalanya antara lain adalah pada petugas penghimpun dana. Dari pengamatan penulis ketika masih melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di KJKS BMT Al Hikmah bahwa jumlah mitra yang ada sangat banyak dan tidak terkumpul dalam satu wilayah, seperti halnya mitra yang berdagang di pasar. Padahal petugas penghimpun dana sudah cukup personil namun tetap saja tidak cukup waktu untuk menghimpun dana sehingga ada beberapa mitra yang didatangi pada siang hari.

Kendala lainnya adalah pelayanan yang diberikan BMT Al Hikmah khususnya bagian Sirela sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa mitra yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang

(40)

diberikan.21 Hal tersebut harus diperhatikan untuk menjaga loyalitas mitra kepada KJKS BMT Al Hikmah.

4. Keunggulan produk Sirela

Keunggulan yang dimiliki KJKS BMT Al Hikmah dari segi Sirela adalah:

a. Bagi hasil yang kompetitif

b. Tingkat keamanan terhadap uang yang disimpan

c. Sistem jemput bola sehingga mempermudah mitra yang hendak menabung

d. Dapat diambil sewaktu-waktu selama jam kerja e. Tanpa biaya administrasi

f. Pelayanan yang ramah.

B. Mekanisme Tabungan Sirela 1. Pengertian

Simpanan Sukarela Lancar (Sirela) adalah salah satu produk penghimpun dana yang dikeluarkan oleh BMT Al Hikmah dalam penggalangan dana dari pihak ketiga (DPK) yakni masyarakat dan anggota BMT Al Hikmah. Bisa dilayani dengan jemput bola untuk kemudahan transaksi baik setoran maupun penarikan yang diantar langsung oleh petugas Al Hikmah.

Adapun syarat pembukaan rekening tabungan Simpanan

Sukarela Lancar (Sirela), seperti berikut:22

21 Hasil wawancara dengan staf marketing di BMT Al Hikmah, Mudhofar, tanggal 18

(41)

a. Menyerahkan foto copy identitas diri (SIM/KTP/Paspor) yang masih berlaku dan sah.

b. Mengisi formulir pembukaan tabungan. c. Menyerahkan setoran awal.

2. Ketentuan-Ketentuan Dalam Prosedur Rekening Sirela Meliputi:23

a. Prosedur pembukaan rekening

1) Memberikan penjelasan kepada calon mitra tentang syarat-syarat umum tabungan (misalnya: setoran awal, saldo minimum dan lain sebagainya)

2) Mengisi dan menandatangani permohonan pembukaan rekening

3) Minta kartu pengenal / identitas calon mitra yang sah dan masih berlaku seperti KTP, SIM atau Paspor

4) Catat nomor serta tanggal dikeluarkannya pada formulir pembukaan rekening tabungan, kemudian fotocopy dan cocokkan tandatangannya dengan tandatangan yang tertera diformulir apakah tandatangan tersebut sesuai dengan aslinya.

5) Lakukan pembukaan rekening pada komputer

6) Periksa kembali dokumen-dokumen tersebut dan serahkan kepada pejabat bank yang berwenang untuk disetujui

22

Hasil wawancara dengan layanan mitra di BMT Al Hikmah kantor pusat, Asroti, tanggal 16 Maret 2012

23

Hasil wawancara dengan layanan mitra di BMT Al Hikmah kantor pusat, Asroti, tanggal 17 Maret 2012

(42)

7) Meminta mitra untuk memberikan tandatangan pada buku tabungannya.

8) Memeriksa kecocokan tandatangan mitra dengan kartu identitas diri

9) Menyerahkan buku tabungan tersebut langsung kepada bagian teller untuk cetak transaksi

10) Setelah selesai buku tabungan dapat diberikan kepada mitra.

b. Prosedur penyetoran tabungan24

1) Meminta mitra untuk mengisi slip setoran

2) Meyerahkan slip setoran, tabungan dan uang yang akan ditabung kepada teller

3) Teller memeriksa tandatangan dan keaslian uang dari mitra 4) Teller menginput data ke komputer

5) Setelah sesuai datanya, memvalidasi slip setoran, teller mencetak buku tabungan.

6) Kemudian setelah selesai, menyerahkan buku tabungan tersebut kepada mitra.

c. Prosedur penarikan tabungan

1) Meminta mitra mengisi slip penarikan

2) Menyerahkan slip penarikan dan tabungan kepada teller 3) Meminta kartu identitas mitra

24

Hasil wawancara dengan teller di BMT Al Hikmah kantor pusat, Puput Pertiwi, tanggal 17 Maret 2012

(43)

4) Mengecek kartu identitas dengan dibandingkan pada slip penarikan

5) Mencetak tabungan

6) Menyerahkan kartu identitas diri mitra beserta buku tabungan dan uang yang diambil mitra.

d. Prosedur penutupan rekening25

1) Meminta mitra untuk mengisi dan menandatangani permohonan penutupan tabungan dan slip penarikan saldo rekening tabungan

2) Meminta kepada mitra untuk mengembalikan slip penarikan yang masih ada pada mitra

3) Meneruskan permohonan tersebut kepada pejabat yang berwenang untuk persetujuan

4) Mengeluarkan permohonan membuka rekening tabungan dari file tabungan dan letakkan pada permohonan penutupan rekening tabungan

5) Mempersilahkan mitra untuk mengambil saldo tabungannya setelah dipotong biaya administrasi

6) Setelah selesai transaksi kemidian diberikan stempel “rekening tutup”.

3. Data pengajuan pembukaan dan penutupan rekening simpanan

sukarela lancar (sirela)26

25

Hasil wawancara dengan layanan mitra di BMT Al Hikmah kantor pusat, Asroti, tanggal 17 Maret 2012

(44)

Jumlah pengajuan pembukaan rekening simpanan sukarela lancar (sirela) di KJKS BMT Al Hikmah pada bulan Februari 2011 adalah 69 mitra dan pada bulan Februari 2012 adalah 90 mitra. Yang melakukan penutupan rekening simpanan sukarela lancar (sirela) pada bulan Februari 2011 adalah 1 mitra dan pada bulan Februari 2012 adalah 1 mitra. Jumlah pengajuan pembukaan rekening simpanan sukarela lancar (sirela) di KJKS BMT Al Hikmah pada bulan Maret 2011 adalah 80 mitra dan pada bulan Maret 2012 adalah 96 mitra. Yang melakukan penutupan rekening simpanan sukarela lancar (sirela) pada bulan Maret 2011 adalah 1 mitra dan pada bulan Maret 2012 adalah 1 mitra.

C. Penerapan akad Mudharabah pada Sirela

Mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan dana, dan pihak kedua

(mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha.27 Dimana

keuntungan usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Tujuan akad mudharabah adalah supaya ada kerjasama kemitraan antara pemilik harta (modal) yang tidak ada pengalaman dalam perniagaan/perusahaan atau tidak ada peluang untuk berusaha sendiri

26

Hasil wawancara dengan layanan mitra di KJKS BMT Al Hikmah kantor pusat, Asroti, tanggal 23 April 2012

27 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press,

(45)

dalam lapangan perniagaan, perindustrian dan sebagainya dengan orang berpengalaman di bidang tersebut tapi tidak punya modal. Ini merupakan suatu langkah untuk menghindari menyia-nyiakan modal pemilik harta dan menyia-nyiakan keahlian tenaga ahli yang tidak mempunyai modal

untuk memanfaatkan keahlian mereka.28

Firman Allah Q.S. An Nisa’ ayat 29

















































Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu”.29

Kaidah Fiqih:

اَهِمْيِرْحَت ىَلَع َلْيِلَد ُلُّدَي ْنَا اَّلِا ِةَحاَبِاْلا ِتاَلَماَعُمْلا ىِف ُلْصَاْلَا

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

Prinsip akad mudharabah dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut

28 Wiroso, S.E. M.B.A, penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah,

Jakarta: PT. Grasindo, 2005, hlm.34

(46)

Keuntungan 70% Keuntungan 30%

Berdasarkan kuasa yang diberikan oleh pemilik dana, prinsip

mudharabah terbagi menjadi dua yaitu:30

1. Mudlarabah Mutlaqah

Penyerahan modal secara mutlak tanpa syarat. Pekerja bebas mengelola modal untuk usaha apapun yang mendatangkan keuntungan dan daerah manapun yang ia inginkan.

2. Mudlarabah Muqayyadah

Penyerahan modal dengan syarat-syarat tertentu. Dalam

pengelolaannya Mudlarib (pengelola) dibatasi dengan spekifikasi jenis usaha, waktu, tempat usaha tertentu, sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan bersama-sama shahib al-mal (pemilik modal).

Salah satu produk yang kini dikembangkan oleh KJKS BMT Al

Hikmah adalah produk Sirela (Simpanan Sukarela Lancar).

Pengembangan produk ini digunakan untuk membantu masyarakat atau mitra dalam menyimpan dana agar aman. Dalam penerapan produk Sirela

30

M. Yazid Afandi, Fiqih Muamalah, Yogyakarta:Logung Pustaka, 2009, cetakan pertama, hlm.109-110 MUDHARIB SHAHIBUL MAAL PERNIAGAAN KEUNTUNGAN MODAL MODAL

(47)

ini menggunakan akad mudlarabah mutlaqah yaitu dimana pihak pemilik dana (shohibul maal) tidak memberikan batasan tertentu untuk menginvestasikan dananya, asalkan masih berada lingkup syari’ah.

Dalam akad ini nisbah bagi hasil yang telah diterapkan BMT Al Hikmah adalah 30% untuk mitra dan 70% untuk lembaga BMT Al Hikmah. Hal ini sudah disepakati oleh kedua belah pihak, dan pembagian nisbah bagi hasil diberikan setiap tanggal tutup buku yaitu setiap akhir bulan.

Adapun ketentuan-ketentuan umum mudharabah mutlaqah yaitu:31

1) KJKS BMT wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai

nisbah dan tata cara perhitungan keuntungan dan tata cara pembagian keuntungan secara risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana yang tercantum dalam akad.

2) KJKS BMT dapat memberikan buku simpanan sebagai bukti

penyimpanan.

3) Simpanan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung

sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mangalami saldo negatif.

4) Ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan simpanan tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan syari’ah.

31

Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta:PT. ISES Consulting Indonesia, 2008, hlm.115

(48)

D. Strategi Pemasaran Produk Simpanan

Tumbuh dan berkembangnya KJKS BMT sangat tergantung pada kepercayaan dan motivasi masyarakat untuk menyimpan dananya di KJKS BMT serta daya juang dan kemampuan profesionalisme pengelolanya. Kekuatan KJKS BMT sebagai lembaga keuangan syari’ah akan semakin mantap dan kuat apabila mampu menghimpun dana masyarakat (dalam arti mengajak menjadi anggota BMT) atau lembaga lain serta dikelola dengan manajemen yang disiplin, tertib dan

profesional.32

Strategi adalah garis besar tindakan untuk mencapai sasaran

bisnis.33 Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rencana,

penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan/sasaran individu dan

organisasi.34 Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang

menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Dalam memasarkan produk simpanan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan KJKS BMT, antara lain:

1. Penerapan target dan insentifnya. Dalam hal ini harus ditetapkan berapa target funding (nominal per-produk simpanan dan jumlah

32 Ibid. hlm.117 33

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hlm.137

34 Carl McDaniel dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba

(49)

customer) yang akan dihimpun hingga target per-individu marketer agar jelas arah kebijakan funding-nya. Dengan demikian harus diformulasikan pola insentif untuk funding yang adil dan transparan. Ini agar marketer termotivasi untuk melakukan kinerja yang maksimal.

2. Melakukan inovasi pendanaan.

3. Pencitraan (brand image). Mewujudkan bahwa KJKS BMT dikelola secara profesional (baik SDM, pembukuan, dan pelayanan). Secara kelembagaan harus diupayakan meraih dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat. Pengelola harus menanamkan bahwa KJKS BMT adalah lembaga dari, oleh dan untuk umat. Menanamkan bahwa KJKS BMT adalah sebagai sebuah lembaga yang strategis untuk memberdayakan umat baik ekonomi, pola pikir dan ketaqwaan. KJKS BMT mampu mendekati dan dekat dengan masyarakat muslim khususnya aghnia serta pengusaha muslim. Mewujudkan dan membuktikan bahwa simpanan dialokasikan untuk peningkatan kualitas hidup umat.

4. Keunggulan produk. Misalnya; bagi hasil simpanan bersaing dengan lembaga lain, minimal sama. Dari segi pelayanan, prosedur pembiayaan dan simpanan aman, mudah dan profesional. Pengelola KJKS BMT berinisiatif untuk memberikan pelayanan yang mantap kepada anggota.

(50)

5. Transparansi dan akuntabilitas. Membuktikan bahwa simpanan anggota aman dan pengelola bersikap amanah.

6. Ekspansi pendanaan. Membuka diri menggalang kerja sama dan proaktif (sehingga memungkinkan mendapat dana-dana dari lembaga lain).35

Adapun teknik yang dapat digunakan dalam pemasaran produk funding ini adalah:36

1. Promosi atau iklan. Ini dapat dilakukan dengan mengirim surat-surat baik berisi informasi, laporan perkembangan, permohonan modal, dan lain-lain. Atau mengucapkan selamat pada tokoh-tokoh, pengusaha muslim, penyebaran brosur dan formulir simpanan. Menempelkan informasi KJKS BMT di tempat strategis seperti masjid, pasar, lembaga Islam dan lain-lain.

2. Pendekatan. Ini dapat dilakukan dengan:

a. Aktif mengadakan pertemuan dan pengajian yang menghimpun potensi umat Islam

b. Menyebarkan opini tentang ekonomi syari’ah, zakat dan haramnya riba

c. Presentasi di setiap waktu dan kesempatan di kalangan umat Islam (masyarakat umum, pedagang, pengusaha, tokoh, dan lain-lain)

d. Pendekatan langsung (anjangsana) ke calon anggota potensial.

35 Ahmad Sumiyanto, Op.cit, hlm.117 36 Ibid, hlm.118

(51)

3. Menjalin kerjasama. Ini dapat dilakukan dengan:

a. Pembuatan proposal-proposal kerja sama dengan lembaga terkait lain seperti BAZDA dan Pemda

b. Melakukan penjajagan dengan pihak perbankan untuk melakukan executing atau chanelling pembiayaan.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh KJKS BMT Al Hikmah yaitu:37

1. Persiapan Pribadi a. Performa b. Alat Kerja c. Data Pendukung d. Planning e. Komunikasi 2. Keunggulan Produk

a. Jemput Bola (Call Center)

b. Tidak Dikenakan Biaya Administrasi c. Bagi Hasil Perbulan

(Bagi hasil lebih Besar dibanding Bank Umum) d. Dapat Dijadikan Jaminan Pembiayaan

3. Sasaran 1) Saya 2) Keluarga 3) Lingkungan

37 Hasil wawancara dengan Manajer Pembiayaan Dan Pemasaran Pusat, MD Burhanudin

(52)

4) Kerabat/kenalan 5) Masyarakat luas a. Perorangan a) Tokoh masyarakat b) Perangkat desa c) Pengusaha d) Pedagang e) Karyawan f) Home industri g) Jasa b. Lembaga Pendidikan a) Sekolah b) Kampus c) Pondok pesantren d) LPK e) Balai pelatihan f) Pendidikan masyarakat c. Lembaga Keuangan Lain

a) Koperasi b) BMT c) LKD / LKK

d. Lembaga Da’wah & Sosial a) Masjid

(53)

b) Majlis ta’lim c) Pengajian d) PKK

e) Karang taruna e. Pasar potensi

a) Keluarga dan Kerabat Dekat b) Pedagang Depan Pabrik c) Karyawan Pabrik

d) Pedagang Depan Kampus e) Pasar Pagi

f) Pasar Malam g) Alun-alun Lama

h) Home Industri (Tempe Tahu dll)

i) Alun-alun Mini (Malam hari & Minggu Pagi) j) Pos Ojek

Suatu strategi pemasaran yang dirumuskan hanya akan menjadi sebuah catatan, apabila strategi pemasaran hanya ditekankan pada sebuah perencanaan. Untuk merealisasikan itu, maka perlu didukung oleh suatu konsep penjualan yang dilaksanakan oleh para penjual yang mempunyai kompetensi yang sesuai. Kompetensi menjual tersebut termasuk di dalamnya adalah teknik dan cara pendekatan yang baik dalam melakukan proses penjualan.

(54)

Dari penelitian yang dilakukan, walaupun kantor masih baru ternyata mitra tetap mempercayakan dana yang dimiliki untuk tetap disimpan di KJKS BMT Al Hikmah. Dilihat dari pengajuan pembukaan rekening simpanan sukarela lancar (sirela) bahwa pada bulan Februari dan Maret tahun 2012 lebih besar dibandingkan pada bulan Februari dan Maret tahun 2011. Artinya mitra tetap mempercayai BMT Al Hikmah walaupun pendirian kantor pusat yang masih baru karena pembangunan ini disosialisasikan kepada mitra yang menyimpan dana di BMT Al Hikmah yang dilakukan oleh petugas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mitra untuk menyimpan dana di BMT Al Hikmah yaitu bagi hasil yang kompetitif, tingkat keamanan terhadap uang yang disimpan, sistem jemput bola sehingga mempermudah mitra yang hendak menabung, dapat diambil sewaktu-waktu, tanpa biaya administrasi dan pelayanan yang ramah. Penulis mencoba menganalisis berdasarkan analisis SWOT yaitu penilaian menyeluruh terhadap kekuatan (strengths (S), kelemahan (weakness (W)), peluang (O)), dan ancaman (Threats (T)) koperasi. Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya. Kelemahan meliputi keterbatasan internal faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan. Peluang adalah faktor yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dan ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang bisa

(55)

menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan. Tujuannya adalah untuk mencocokkan kekuatan perusahaan dengan peluang menarik yang ada di lingkungan, sekaligus juga menghilangkan kelemahan dan meminimalisasi ancaman.

1. Strenghts (kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) pada BMT Al Hikmah antara lain :

a. Tidak ada biaya administrasi setiap bulan

b. Membantu perencanaan program investasi anggota

c. Prosedur pembukaan dan penutupan Sirela yang sangat mudah dilakukan

d. Dana yang ditempatkan sepenuhnya disalurkan pada usaha yang halal dan dijamin keamanannya

e. Bagi hasil yang kompetitif 2. Weakness (kelemahan)

Adapun kelemahan yang dimiliki BMT Al Hikmah adalah :

Petugas pemasaran penghimpunan dana masih kurang dalam mengajak masyarakat untuk membuka rekening Sirela, karena kebanyakan masyarakat yang meminta untuk mengajukan pembiayaan.

3. Opportunities (peluang)

a. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang BMT Al Hikmah dan produk yang ditawarkan.

(56)

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) yang ada di BMT A l Hikmah

c. Banyaknya masyarakat yang kurang tahu bagaimana caranya memanage uang dengan baik.

4. Threats (ancaman)

Ancaman yang dihadapi BMT Al Hikmah dalam pengembangan produk Sirela (Simpanan Sukarela Lancar) antara lain :

a. Banyaknya produk yang sejenis yang ditawarkan oleh BMT lain. b. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan Koperasi Jasa Keuangan

(57)

46

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan di atas mengenai strategi pemasaran produk penghimpunan dana pada jasa layanan simpanan Sirela di KJKS BMT Al Hikmah Ungaran dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan mulai dari persiapan pribadi untuk memasarkan produk simpanan, menyampaikan keunggulan produk yang dipasarkan, dan dengan membawa media pendukung yang berupa brosur. Sasaran pemasaran dimulai dari diri sendiri (yang memasarkan produk simpanan/ marketing), kemudian keluarga, lingkungan, kerabat/kenalan dan masyarakat luas. Sasaran masyarakat luas ini meliputi perorangan, lembaga pendidikan, lembaga keuangan lain dan lembaga dakwah & sosial. Tabungan Sirela di KJKS BMT Al Hikmah menggunakan akad mudharabah dan dalam pelaksanaannya dengan

menggunakan akad mudharabah mutlaqah. Dalam praktek

pelaksanaannya ketika penulis melakukan penelitian di KJKS BMT Al Hikmah, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam praktek yang ada di KJKS BMT Al Hikmah sesuai dengan teori yang ada. Ini dapat dilihat dari penerapan pelaksanaan peraturan yang diterapkan

(58)

B. Saran

1. KJKS BMT Al Hikmah terus mengembangkan produk-produknya sehingga dapat bersaing dengan lembaga keuangan syari’ah yang lainnya agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.

2. KJKS BMT Al Hikmah terus meningkatkan produk tabungan/ simpanan maupun pembiayaan produktif atau konsumtif sehingga dapat membantu perkembangan ekonomi masyarakat pada umumnya dan umat muslim pada khususnya.

3. KJKS BMT Al Hikmah diharapkan meningkatkan marketing dalam produk simpanan dan pembiayaan.

4. Selalu melakukan perbaikan terhadap sistem yang dilakukan secara syari’ah karena sebagai pembeda yang mencolok dari sistem lembaga keuangan konvensional.

C. Penutup

Demikian Tugas Akhir ini yang dapat penulis sampaikan, penulis sadar dalam pembuatan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

(59)

Company Profile KJKS BMT Al Hikmah.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Lampiran Surat Keputusan KJKS BMT Al Hikmah.

McDaniel, Carl, dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2000.

Soemitra, Andri, Bank dan lembga Keuangan Syari’ah, Jakarta:Kencana, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung:Alfabeta, 2010 cetakan ke-18.

Sumiyanto, Ahmad, BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta:PT. ISES Consulting Indonesia, 2008.

Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, diterbitkan atas kerja sama Tazkia Institute.

Wiroso, S.E. M.B.A, penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah, Jakarta: PT. Grasindo, 2005.

Wawancara dengan Asroti selaku layanan mitra di BMT Al Hikmah Kantor Pusat.

Wawancara dengan Mudhofar selaku staf marketing di BMT Al Hikmah. Wawancara dengan Puput Pertiwi selaku teller di BMT Al Hikmah kantor

pusat.

Wawancara dengan MD Burhanudin M. selaku Manajer Pembiayaan Dan Pemasaran Pusat.

(60)

Nama : Siti Nurul Hidayah

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 06 Agustus 1990

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Desa Sarirejo Rt 03 Rw 01

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Menerangkan dengan sesungguhnya

PENDIDIKAN  Tamatan SD N Sarirejo I berijazah

 Tamatan MTs. Asy-Syarifiyyah Sarirejo Guntur berijazah

 Tamatan MA Hidayatul Mubtadi’in Bulusari Sayung Demak berijazah

Demikianlah daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenarnya. Guntur, Mei 2012 Yang bersangkutan,

(61)

 Lampiran 2 : Kartu Validasi.

 Lampiran 3 : Permohonan Penutupan Rekening.

 Lampiran 4 : Slip Setoran, Slip Angsuran dan Slip Penarikan.

 Lampiran 5 : Ketentuan-Ketentuan Tabungan Sirela.

 Lampiran 7 : Pengecekan Fisik Kendaraan.

 Lampiran 8 : Persetujuan Pembiayaan.

 Lampiran 9 : Lampiran Akad Pembiayaan Al Ijaroh.

 Lampiran 10 : Persetujuan Pembiayaan Murobahah.

 Lampiran 11 : Lampiran Akad Pembiayaan BBA.

 Lampiran 12 : Lampiran Akad Qordhul Hasan.

 Lampiran 13 : Brosur Simpanan.

(62)
(63)

PENGURUS GENERAL MANAGER PENGAWAS MANAJER PEMASARAN MANAJER KEUANGAN MANAJER HRD MANAJER MAAL

KACAB. MIJEN KACAB. BABADAN KACAB.

KARANGJATI

(64)

1. Pengawas

Mengawasi jalannya operasional BMT, meneliti dan membuat rekomendasi produk baru BMT, serta membuat pernyataan secara berkala, bahwa BMT yang diawasi sesuai dengan ketentuan syari’ah.

2. Dewan Pengurus

Mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan pelaksanaan pengelolaan BMT. 3. General manager

a. Menjabarkan kebijakan umumBMT yang telah dibuat Dewan Pengurus dan disetujui RAT.

b. Menyusun dan menghasilkan rencana kerja dan anggaran, proyeksi financial dan non financial yang kemudian disampaikan kepada Dewan Pengurus untuk mendapat persetujuan RAT.

c. Menyetujui penyaluran dana sesuai dengan batas wewenang.

d. Mempertimbangkan dan melakukan penambahan, pengangkatan serta pemberhentian karyawan sesuai dengan tujuan BMT.

e. Mengelola dan mengawasi pengeluaran biaya-biaya harian untuk tercapainya target pemasukan yang telah ditetapkan secara keseluruhan. 4. Manager

a. Menyusun rencana strategis yang mencakup : pandangan pihak eksekutif, prediksi tentang kondisi lingkungan, perkiraan posisi perusahaan dalam persaingan.

(65)

Baitul Maal, Quantum Quality, dan SBU lainnya kepada Dewan Pengurus yang nantinya disahkan pada RAT.

5. Admin Pembiayaan

a. Mencatat transaksi yang berhubungan dengan pembiayaan.

b. Menentukan atau membuat klasifikasi pinjaman yang tergolong lancer, diragukan dan macet.

c. Membuat laporan pembiayaan yang akan jatuh tempo dan mengadministrasikan kartu pinjaman.

d. Melakukan tawar menawar kapada calon peminjam untuk menentukan mark up / bagi hasil.

e. Melaksanakan survey kerumah atau ke tempat usaha nasabah yang mengajukan pembiayaan.

6. Manager Pemasaran

a. Menyusun rencana bisnis, strategi pemasaran dan rencana tindakan berdasarkan target yang harus dicapai.

b. Menyusun rencana kerja dan strategi restrukturisasi berdasarkan target yang ditetapkan.

c. Membina hubungan dengan anggota / calon anggota yang terdapat pada wilayah kerja BMT.

d. Memandu pelaksanaan aktivitas pemasaran produk-produk dan pencairan anggota baru yang potensial untuk seluruh produk.

(66)

7. Teller

a. Mmeberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran tabungan ataupun angsuran.

b. Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari.

c. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui oleh manager caabang.

d. Menandatangani formulir serta slip dari anggota serta mendokumentasikannya. 8. Customer service

a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam memberikan informasi produk kepada calon anggota.

b. Membantu anggota dalam melakukan proses pembukuan rekening simpanan. c. Membantu anggota dalam melakukan proses penutupan rekening simpanan. d. Memberikan informaasi saldo simpanan anggota.

e. Menyiapkan buku simpanan untuk anggota.

f. Menyimpan berkas permohonan pembukaan rekening simpanan anggota.

g. Memberikan pelayanan informasi perbankan lainnya kepada anggota, terutama dalam menangani permasalahan transaksi anggota.

9. Marketing

a. Bertanggung jawab kepada manager pemasaran atas semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh adalah pertama, strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a<rabah Pendidikan di KJKS Harapan Surabaya dilakukan dengan segmentasi pasar,

Kendala Yang Dihadapi Dalam Memasarkan Produk Simpanan Idul Fitri pada BMT Al-Fath. Adapun kendala yang dihadapi BMT Al-Fath dalam memasarkan

1.Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Di BMT Al-Hikmah Setelah penulis melakukan penelitian tentang strategi BMT Al- Hikmah untuk pengembangan sumber daya

Penghimpunan dana ZIS didapatkan dari dalam (staff KJKS BMT FASTABIQ) sendiri dan dari luar BMT FASTABIQ (masyarakat umum). Untuk pendistribusian dalam zakat dalam

Mampu menganalisis hasil dari strategi pengembangan produk simpanan berjangka khusus dalam menjaga tingkat likuiditas di BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto dan

Hasil dari penelitian ini adalah strategi penghimpunan dana pada produk deposito mudharabah di BPRS Bina Finansia Semarang yaitu dilakukan dengan strategi promosi penjualan

Berikut ini peluang yang dimiliki KJKS BMT Marhamah untuk produk SIMAPAN adalah produk SIMAPAN tersebut masih menjadi satu- satunya produk yang ada di area

Berdasarkan uraian diatas, produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) ini sama halnya dengan tabungan biasa yang penyetoran dan penarikannya bisa dilakukan setiap