• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ORGAN GERAK HEWAN BERBASIS NILAI-NILAI KEISLAMAN KELAS V DI MI AL-AWWAL PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ORGAN GERAK HEWAN BERBASIS NILAI-NILAI KEISLAMAN KELAS V DI MI AL-AWWAL PALEMBANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Muróbbî: Jurnal Ilmu Pendidikan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang enipujiarti10@gmail.com

Abstract: This research is an R&D (Research and Development) which aims to: 1) produce a thematic teaching material product for animal organs based on valid Islamic class V values, 2) produce a thematic teaching material for animal organs for animal organ based on class V Islamic values the practical one. The development procedure of this study adopted the ADDIE model. The stages are: 1) analysis, 2) design, 3) development, 4) implementation, 5) evaluation, but only carried out until the implementation stage (implementation). This study involved three experts, namely linguists, design experts, and material experts.

Subjects one-on-one trials and small-scale trials are students of Va MI Al-Awwal Palembang class. Data collection instruments used observation, interviews, student questionnaire respondents, and validation sheets. The results of this study indicate that: 1) the thematic teaching materials of animal motion organs based on Islamic values of class V are declared valid with details of language validation obtaining an average score of 4.2 with very valid criteria, the results of design validation obtain an average score of 3, 4 with valid criteria and the results of material validation obtained an average score of 3.5 with valid criteria, 2.)

(2)

students' responses to the thematic teaching materials of animal motion organs based on Islamic values of class V from the results of the one-on-one trial results obtained an average of an average score of 4.2 with very practical criteria and small-scale trials obtaining an average of 8.2 with very practical criteria.

Keywords: Development, teaching materials, thematic, Islamic values

PENDAHULUAN

Berbicara mengenai pendidikan, kita dapat melihat betapa pentingnya mengenyam suatu pendidikan dalam kehidupan. Maka pendidikan dipandang sebagai kebutuhan penting diantara kebutuhan lainnya, karena melalui pendidikan seseorang dapat mengembangkan wawasan, pengetahuan, nilai bahkan karakter yang dimilikinya. Dapat kita ketahui, pendidikan berasal dari kata “didik” yang memiliki banyak arti, diantaranya pelihara, bina, dan latih. Ketika ditambahkan imbuhan “pe- kan” artinya menjadi proses atau tindakan dalam mendidik atau melatih.1

Sesuai dengan tujuan pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 3 yang berbunyi:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”2

Menurut Kingsley Price3 pendidikan adalah proses dimana kekayaan budaya non fisik dipelihara atau dikembangkan dalam mengasuh anak-anak atau megasuh orang-orang dewasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, dalam agama Islam pendidikan merupakan salah-satu hal yang sangat penting bagi kehidupan umat Islam. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Al-Mujadallah ayat 11:

1Hendri, “Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 1.

2 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Fokus Media, 2009), hlm. 2.

3 Rusmaini, Ilmu Pendidikan Islam, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2017), hlm. 2.

(3)

ااذِإاو ۖ ْمُكال َُّللَّا ِحاسْفا ي اوُحاسْفااف ِسِلااجامْلا ِفِ اوُحَّسافا ت ْمُكال اليِق ااذِإ اوُنامآ انيِذَّلا ااهُّ ياأ ايَ

ُشْنا اليِق ااِبِ َُّللَّااو ۚ ٍتااجاراد امْلِعْلا اوُتوُأ انيِذَّلااو ْمُكْنِم اوُنامآ انيِذَّلا َُّللَّا ِعافْرا ي اوُزُشْنااف اوُز

ريِباخ انوُلامْعا ت

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”4

Ayat diatas menjelaskan bahwa pentingnya pendidikan dalam agama Islam, maka kita sebagai manusia harus memprioritaskan pendidikan. Sudah kita ketahui, bahwa pendidikan di Indonesia sekarang sudah menerapkan kurikulum 2013 yaitu perubahan dari kurikulum- kurikulum sebelumnya. Di kurikulum 2013 ini disebut juga dengan pembelajaran tematik. Kekhasan dalam kurikulum ini adalah lebih kepada persoalan karakter, dimana dalam membuat bahan ajar harus berlandaskan karakter yang sesuai dengan ajaran agama masing-masing peserta didik. Selain itu kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan (koqnitif), aspek keterampilan (psikomotor), aspek sikap, dan perilaku (afektif).

Menurut kamus besar bahasa indonesia edisi terbaru, tematik diartikan sebagai “berkenaan dengan tema”; dan “tema” sendiri berarti

“pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dsb).” Contohnya, tema sandiwara ini ialah yang keji dan yang jahat pasti akan kalah oleh yang baik dan mulia.

Tidak jauh berbeda, pada sumber literatur lainnya, seperti yang ditulis oleh Hendro Darmawan, dkk, “tematik” diartikan sebagai “mengenai tema; yang pokok; mengenai lagu pokok”.

Jadi, dapat diartikan bahwa tematik pada hakikatnya berorientasi pada satu wujud melaui penyesuaian dengan suatu tema (objek) tertentu.

Penerapan pembelajaran tematik dapat memberikan keterhubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Penyajian materi yang tidak didasarkan pada saling keterkaitan antar konsep akan mengakibatkan pemahaman yang sukar, parsial, dan tidak mendasar.

Dengan penerapan pembelajaran tematik akan membantu para siswa

4 Listiawati, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan (Palembang: Rafapress, 2017), hlm. 197.

(4)

membangun kebermaknaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat. Hubungan antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya bagi siswa merupakan hal yang penting dalam belajar, sehingga apa yang dipelajari oleh siswa akan lebih bermakna, lebih mudah diingat dan lebih mudah dipahami, diolah serta digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupannya.5

Didalam pembelajaran tematik ini menggunakan pendekatan saintifik yang meliputi 5M yaitu, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Penggunaan pendekatan scientific ini dimaksudkan agar peserta didik lebih bisa memahami dirinya dalam melakukan proses pembelajaran. Untuk menuangkan aspek penilaian dan pendekatan tersebut maka, perlu adanya bahan ajar. Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.6 Bahan ajar juga diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Adapula yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.7 Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yitu bahan cetak (printed) seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/market. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), Compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Berbicara tentang bahan ajar, di era globalisasi seperti sekarang ini, seharusnya pendidik bisa mempunyai gagasan yang baru yakni mengembangkan bahan ajar yang ada menjadi bahan ajar yang lebih menarik dan mudah dipelajari dan dimengerti oleh peserta didik, seperti halnya mengembangkan bahan ajar tematik berbasis nilai-nilai keislaman.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, bahan ajar dapat menjadi pegangan untuk guru maupun murid. Bahan ajar yang disajikan

5 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik, (Jakarta:

PT Fajar Interpratama Mandiri, 2016), hlm. 39.

6 Syafruddin Nurdin dan Andrianton, Kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta: Rajawali pers, 2016), hlm. 102.

7 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik, (Jakarta:

PT Fajar Interpratama Mandiri, 2016), hlm. 238.

(5)

ini berupa bahan ajar tematik yang berbasis nilai-nilai keislaman. Hal ini dilandaskan bahwa dalam proses pembelajaran harus di selipkan nilai- nilai agama, yang mana agama inilah akan membimbingnya untuk senantiasa berada dalam jalan kebaikan. Sebagaimana dalam peribahasa

“Ilmu tanpa Agama, buta” artinya ilmu yang tidak di sertai dengan keimanan akan menjadi barbahaya, tidak bisa membedakan mana baik dan buruk. Sebaliknya, “Agama tanpa Ilmu, lumpuh” dimana seseorang mengerjakan amal ibadah yang tidak didasari ilmu hanya akan sia-sia.

Dapat kita ketahui bahwa nilai-nilai keislaman berasal dari kata nilai dan Islam. Nilai dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti harga, sedangkan Islam berasal dari kata aslama yang berarti penuh dan berserah diri. Kata ini berasal dari kata slim selamat, sejahtera, dan damai.

Islam adalah agama wahyu ilahi yang berlainan dengan kebudayaan sebagai hasil daya cipta dan rasa manusia. Jadi, dapat disimpukan bahwa nilai-nilai keislaman merupakan keyakinan yang dijunjung tinggi oleh manusia mengenai beberapa masalah pokok yang berhubungan dengan Islam untuk dijadikan pedoman, baik nilai yang bersumber dari Allah maupun hasi interaksi manusia tanpa pertentangan dengan syariat.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 88 disebutkan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.” Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam undang- undang tersebut meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogis, kompetensi sosial, kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Dari masing-masing kompetensi tersebut, kompetensi-kompetensi inti yang wajib dimiliki seorang guru atau dosen di antaranya adalah

“mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu” dan “menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik” untuk kompetensi pedagogis, serta “mengembangkan materi pembelajaran yang di ampu secara kreatif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri untuk kompetensi profesional. Dari tuntutan-tuntutan ini, guru dituntut mampu menyusun bahan ajar yang inovatif (bisa berwujud bahan ajar cetak, model/market, bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, ataupun bahan ajar interaktif) sesuai dengan kurikulum, perkembangan kebutuhan peserta didik, maupun perkembangan teknologi informasi.

8 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen.

(6)

Membuat atau menyusun bahan ajar sebenarnya adalah perkara yang gampang, kalau sudah memahami langkah-langkah pembuatan bahan ajar. Namun, selama ini karena keterbatasan literatur yang mengulas tentang tema-tema seperti itu, baik di toko-toko buku maupun perpustakaan, menjadikan para guru tampaknya sulit untuk merealisasikan tuntutan tersebut. Hal ini bisa kita lihat di sekolah-sekolah di sekitar kita, masih banyak guru yang menggunakan bahan ajar buatan orang lain ataupun bikinan pabrik pada kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan. Padahal mereka tahu dan sadar bahwa bahan ajar yang mereka gunakan itu sering kali tidak sesuai dengan konteks dan situasi sosial budaya peserta didik. Hal inilah merupakan sebuah fenomena yang sungguh menyedihkan sekaligus sangat memprihatinkan bagi kita semua.

Berdasarkan kegelisahan itulah, peneliti termotivasi untukmengembangkan bahan ajar tematik berbasis nilai-nilai keislaman.Dalam pengembangan yang dilakukan peneliti dikhususkan untuk kelas 5, disebabkan dalam psikologi perkembangan menurut piaget kelas 5 merupakan tahapan siswa yang berada dalam tingkatan operasional kongkrit, yaitu siswa atau anak dapat mengoprasikan suatu masalah dengan melihat hal-hal yang kongkrit atau nyata. Selain itu pada tahapan ini anak-anak telah dapat membayangkan dan berimajinasi sesuatu lebih luas dengan berfikir secara mendalam. Sehingga dalam pengembangan yang dilakukan peneliti dapat mudah dipahami oleh siswa. Pemilihan tema 1 (Organ Gerak Hewan dan Manusia) subtema 1 (Organ Gerak Hewan) dalam pengembangan bahan ajar ini sesuai dengan Q.S An-Nur ayat 459:

ِْيالْجِر ٰىالاع يِشْايَ ْنام ْمُهْ نِماو ِهِنْطاب ٰىالاع يِشْايَ ْنام ْمُهْ نِماف ۖ ٍءاام ْنِم ٍةَّبااد َّلُك اقالاخ َُّللَّااو ْنام ْمُهْ نِماو رريِداق ٍءْياش ِّلُك ٰىالاع اَّللَّا َّنِإ ۚ ُءااشاي اام َُّللَّا ُقُلْايَ ۚ ٍعابْراأ ٰىالاع يِشْايَ

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Ayat diatas di tujukan agar para siswa tahu bahwa Allah telah menciptakan semua yang hidup berjalan di muka bumi dari air. Air adalah asal penciptaan makhluk-makhluk-Nya. Dan diantara makhluk- makhluk yang berjalan itu, ada yang berjalan melata dengan perutnya, seperti ular-ular dan sejenisnya, dan sebagian ada yang berjalan dengan

9 Al-Qur’an, Surah An-Nur ayat 45.

(7)

dua kaki, seperti manusia, dan sebagian ada yang berjalan dengan empat kaki, seperti binatang-binatang ternak dan semacamnya. Dan Allah menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hal inilah yang menjadi titik tolak peneliti mengambil topik pembahasan “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Organ Gerak Hewan Berbasis Nilai-nilai Keislaman Kelas V di MI Al- Awwal Palembang”.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah model Research and Development (R&D) ADDIE. Penelitian pengembangan tersebut mempunyai langkah-langkah berikut: Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Keunggulan model ini yaitu prosedur kerjanya yang sistematik yakni, pada setiap langkah akan selalu mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah diperbaiki sehingga diharapkan mendapatkan produk yang efektif. Selain itu, terdapat prosedur pemilihan atau pengembangan bahan ajar didalam prosedur pengembangan produk yang dibuat sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan peneliti.

Namun, pada penelitian ini hanya sampai empat tahap. Hal ini keempat tahap tersebut adalah Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dikarenakan peneliti hanya melakukan penelitian sampai tahap satu-satu dan tahap uji coba skala kecil.

HASIL DAN PEMBAHASAN TEMUAN Hasil Validasi Ahli Bahasa

Validasi ahli bahasa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V terdiri dari satu ahli bahasa, yaitu Ibu Hani atus Sholikhah, M.Pd selaku Dosen UIN Raden Fatah Palembang.

Adapun kriteria ahli bahasa bahan ajar dengan kriteria minimal S-1 pendidikan/non pendidikan.

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli bahasa berupa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V. Paparan deskriptif hasil validasi ahli bahasa terhadap produk yang diajukan melalui metode kuesioner dengan instrument angket sehingga menghasilkan data kualitatif dan data kuantitatif.

Tabel 1.1 Hasil Validasi Ahli Bahasa

Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kriteria Sesuai dengan Kesesuaian dengan 4 4,0 Valid

(8)

tingkat perkembangan

peserta didik

tingkat perkembangan peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik

4

Komunikatif

Keterpahaman peserta didik terhadap pesan 4

4,0 Valid Kesesuaian ilus5trasi

dengan substansi pesan 4

Dialogis dan interaktif

Kemampuan peserta didik untuk merespon

pesan 5

5,0 Sangat valid Dorongan berfikir

kritis pada peserta

didik 5

Koherensi dan keruntutan alur

pikir

Keruntutan dan keterpaduan antar bab 4

4,0 Valid Keutuhan makna

dalam bab dan dalam

sub bab 4

Kesesuaian dengan kaidah

bahasa indonesia yang

benar

Ketepatan tata bahasa 4

4,0 Valid Ketepatan ejaan

4

Jumlah 42 4,2 Sangat

Valid Adapun data kualitatif yang dihimpun berdasarkan komentar dan saran terhadap perbaikan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V yang diberikan oleh ahli bahasa disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.2 Ringkasan Data Penilaian dan Review Ahli Bahasa

No. Komentar/Saran

1. Penulisan judul cover depan menggunakan huruf kapital 2. Tulis Sumber dari cerita

(9)

Berdasarkan tabel komentar/saran diatas, telah dituliskan bahwasannya ada beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki sebagai penyempurnaan produk agar menjadi lebih berkualitas.

Hasil Validasi Ahli Desain

Validasi ahli desain bahan ajar pada pengembangan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V terdiri dari satu ahli desain bahan ajar, yaitu Ibu Ines Tasya Jadidah, M.Pd.

Adapun kriteria ahli desain bahan ajar dengan kriteria minimal S-1 pendidikan/non pendidikan tematik.

Produk pengembangan yang diberikan kepada ahli desain bahan ajar berupa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V. Paparan deskriptif hasil validasi ahli desain bahan ajar terhadap produk pengembangan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V yang diajukan melalui metode kuesioner dengan instrumen angket sehingga menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif.

Tabel 1.3 Hasil Validasi Ahli Desain Bahan Ajar

Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kriteria

Desain isi bahan ajar

Pemisah antar paragraf jelas 3

3,4 Valid Spasi antar teks dan gambar sesuai 3

Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul, dan angka halaman tidak

mengganggu pemahaman 3

Penempatan ilustrasi dan keterangan gambar tidak mengganggu

pemahaman 3

Tidak menggunakan terlalu banyak

jenis huruf 4

Penerapan hiasan sebagai latar belakang tidak mengganggu judul, keterangan, dan angka halaman 4

Kreatif dan dinamis 4

Penyajian

Kejelasan tujuan, indikator yang ingin

dicapai 4

3,2 Cukup valid Memiliki daftar isi dan petunjuk

penggunaan buku yang mudah

dipahami 4

Tampilan cover buku ajar menarik 3

Urutan penyajian 3

Gambar yang disajikan berhubungan

dengan kejelasan materi 3

Kelengkapan informasi 3

(10)

Menarik minat melalui komponen tampilan yang konsisten, terkini, dan

bagus 3

Bahasa yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta didik 3

Kegrafisan

Kesesuaian pemilihan jenis huruf dengan karakteristik peserta didik 4

3,5 Valid Kesesuaian pemilihan ukuran huruf

dengan karakteritik peserta didik 4 Kesesuaian pemilihan warna huruf 4 Kesesuaian ilustrasi/gambar 4 Kesesuaian warna dengan materi 4 Lay out dan tata letak yang menarik 3 Ilustrasi sampul buku menggambarkan isi/materi yang disampaikan 3 Desain tampilan menarik dan sesuai dengan karakteritik siswa SD/MI 3 Bahasa dalam buku sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik 3

Jumlah 82 3,4 Valid

Adapun data kualitatif yang dihimpun berdasarkan komentar dan saran terhadap perbaikan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V yang diberikan oleh ahli desain bahan ajar disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.4 Ringkasan Data Penilaian dan Review Ahli Desain

No. Komentar/Saran

1. Tampilan harus menarik dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, apalagi dalam pemilihan warna usahakan cari warna yang terang.

2. Ilustrasi/gambar harus mencerminkan keislaman.

3. Cover harus dibuat semenarik mungkin.

Berdasarkan tabel komentar/saran diatas, telah dituliskan bahwasannya ada beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki sebagai penyempurnaan produk agar menjadi lebih berkualitas.

Hasil Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi bahan ajar pada pengembangan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V terdiri dari satu ahli pembelajaran tematik. adapun kriteria ahli materi bahan ajar dengan kriteria minimal S-1 pendidikan dan sudah memiliki pengalaman mengajar. Ibu Neni Devika, S.Pd merupakan guru atau ahli pembelajaran

(11)

tematik kelas V di MI Al-Awwal Palembang yang telah memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud.

Produk pengembangan yang disertakan kepada ahli materi pembelajaran tematik kelas V MI Al-Awwal Palembang adalah berupa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V. Paparan deskriptif hasil validasi ahli materi pembelajaran tematik terhadap produk pengembangan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V yang ditujukan melalui metode kuesioner dengan instrument angket sehingga menghasilkan data kuantitatif dan data kualitatif.

Tabel 1.5 Hasil Validasi Ahli Materi Bahan Ajar Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kriteria

pendahuluan

Kesesuaian dengan KI, KD, dan

Indikator 3

3,5 Valid

Kebenaran substansi materi pembelajaran 4

Isi

Materi disajikan secara sistematis, jelas dan mudah dipahami

4

3,25 Cukup Valid Kesesuaian

mengaitkan materi dengan nilai-nilai keislaman

4 Penggunaan bahasa

yang mudah

dipahami 2

Kesesuaian gambar

dengan materi 3

Latihan atau Evaluasi

Kejelasan petunjuk pengerjaan soal yang

disusun 4

4,0 Valid

Keruntutan latihan sesuai dengan materi 4

Jumlah 28 3,5 Valid

Adapun data kualitatif yang dihimpun berdasarkan komentar dan saran terhadap perbaikan bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis

(12)

nilai-nilai keislaman kelas V yang diberikan oleh ahli materi pembelajaran tematik kelas V MI Al-Awwal Palembang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.6 Ringkasan Validasi Ahli Materi Bahan Ajar

No. Komentar/Saran

1. Perbaiki aspek kebahasaan EYD

Berdasarkan tabel komentar/saran diatas, telah dituliskan bahwasannya ada beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki sebagai penyempurnaan produk agar menjadi lebih berkualitas.

Hasil Respon Peserta Didik

Untuk mengetahui seberapa menarik bahan ajar yang dikembangkan bagi peserta didik, maka peneliti perlu respon peserta didik tentang bahan ajar tersebut. Respon peserta didik diperoleh dari angket yang dibagikan kepada peserta didik, kemudian peneliti mengolah data dari hasil respon peserta didik tersebut. Uji coba produk ini dilakukan oleh peneliti dalam dua tahap, yaitu: 1) Tahap uji coba satu- satu yang di ujikan pada 3 siswa kelas Va, dan 2) Tahap uji coba skala kecil yang diujikan pada 18 siswa kelas Va. Impelemtasi dilakukan untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar yang telah dikembangkan.

Kepraktisan bahan ajar diperoleh dari angket responden yang telah diisi oleh siswa. Berikut adalah paparan daftar nama responden pada penelitian dan pengembangan uji coba satu-satu dan skala kecil.

Berikut rekapitulasi respon peserta didik yang peneliti sajikan dalam tabel 1.7.

Tabel 1.7 Rekapitulasi Respon Peserta Didik Uji Coba Satu-satu

Aspek Indikator ENF ZAR AN

Pembela jaran

Petunjuk belajar dalam

penggunaan bahan ajar jelas 4 4 4 Menumbuhkan minat

belajar 5 5 5

Materi pelajaran mudah

dipahami 4 5 4

Menumbuhkan semangat

belajar 5 5 5

Bahasa yang digunakan

mudah dipahami 4 5 5

(13)

Bahan ajar dikemas dengan

menarik 5 5 5

Memotivasi peserta didik

untuk belajar mandiri 4 5 5

Desain

Jenis dan ukuran huruf

mudah dibaca 5 5 5

Tampilan gambar menarik

dan jelas 4 5 4

Tampilan warna menarik

dan jelas 5 5 5

Jumlah 45 49 47

Rata-rata 4,5 4,9 4,7

Kriteria Sangat

praktis

Sangat praktis

Sangat praktis Hasil uji coba satu-satu pada aspek yang telah dibagi menjadi beberapa indikator maka dapat dikategorikan praktis, karena hasil dari ketiga uji coba diatas menyatakan sangat valid. hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman praktis dalam penggunaannya.

Selain memberikan penilaian, responden juga memberikan saran dan tanggapan. Berikut ini saran dan tanggapan dari responden dan perbaikan oleh peneliti yaitu:

Tabel 1.8 Kritik dan Saran Peserta Didik Pada Uji Coba Satu-satu

Subjek Saran dan Tanggapan

AN Bahan ajar yang dikembangkan sangat bagus

ENF Bahan ajar yang dikembangkan sangat bagus untuk dipelajari dan bisa menambah wawasan untuk kami semua

ZAR Pada cerita di halaman 3 tulisannya kurang jelas karena warna bagroundnya

Tindak lanjut dari peneliti berupa revisi II menurut saran responden dengan tetap mengacu pada validasi ahli sebelumnya.

Tabel 1.8 Rekapitulasi Respon Peserta Didik Uji Coba Skala Kecil

(14)

Aspek

Indikator D I S NL

IK F

ZQ M YA Z

SC S

HA M

MR NJ R

RR R A

SA P

N KR S

A P R A S M

S

Pembelajaran

Petunjuk belajar dalam penggunaan bahan ajar

jelas 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 Menumbuhkan minat

belajar 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 Materi pelajaran mudah

dipahami 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 Menumbuhkan

semangat belajar 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 Bahasa yang digunakan

mudah dipahami 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 Bahan ajar dikemas

dengan menarik 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 Memotivasi peserta

didik untuk belajar

mandiri 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5

Desain

Jenis dan ukuran huruf

mudah dibaca 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Tampilan gambar

menarik dan jelas 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 Tampilan warna

menarik dan jelas 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5

Jumlah 48 48 45 49 48 49 44 45 45 48 48 45 47 48 45 48 45 49

Rata-rata 4,8 4,8 4,5 4,9 4,8 4,9 4,4 4,5 4,5 4,8 4,8 4,5 4,7 4,8 4,5 4,8 4,5 4,9

Kriteria

Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis Sangat praktis

Hasil uji coba skala kecil pada aspek yang telah dibagi menjadi beberapa indikator maka dapat dikategorikan praktis, karena hasil dari uji coba diatas menyatakan sangat valid. hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman praktis dalam penggunaannya.

Selain memberikan penilaian, responden juga memberikan saran dan tanggapan. Berikut ini saran dan tanggapan dari responden dan perbaikan oleh peneliti yaitu:

Tabel 1.9 Hasil Revisi Berdasarkan Saran dan Tanggapan Responden

(15)

Subjek Saran dan Tanggapan

MR Bahan ajarnya sangat menarik dan mudah dipahami MS Bahan ajarnya keren dan bagus

S Bagus

PRA Pemilihan warna dan gambarnya sangat menarik tetapi warna covernya ada yang garis-garis

Berdasarkan beberapa saran dan tanggapan responden yang positif terhadap produk yang dikembangkan, meski ada saran dari respon tentang warna cover dari bahan ajar ada yang bergaris-garis, hal itu disebabkan oleh jenis printan dan tinta yang digunakan untuk mencetak.

Namun, hal tersebut tidak bermasalah karena tulisan di cover juga masih jelas untuk dibaca dan dari hasil uji coba kepraktisan mendapat nilai yang positif yaitu dengan kriteria sangat praktis. Hal ini berarti bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman sangat praktis dalam penggunaannya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V yang dikembangkan terkategori valid, dengan rincian hasil validasi desain memperoleh rata-rata skor 3,4 dengan kriteria valid, hasi validasi bahasa memperoleh rata-rata skor 4,2 dengan kriteria sangat valid, dan hasil validasi materi memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria valid.

Bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V yang dikembangkan terkatogeri praktis. Hal ini terlihat dari komentar dan saran serta skor hasil lembar angket kepraktisan respon peserta didik yang dijadikan sebagai acuan untuk merevisi bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V agar dapat digunakan peserta didik. Setelah selesai revisi bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman dan menghitung skor hasil lembar angket kepraktisan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa bahan ajar tematik organ gerak hewan berbasis nilai-nilai keislaman kelas V memenuhi kriteria praktis.

(16)

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, F. 2019. Teori-teori pemikiran islam. Palembang: Noefikri.

Arisanti, M. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI FKIP UNISULA. Jurnal Kredo. Vol 1. No 2.

Farasandy Rendy Nugraha. 2017. Pembelajaran Tematik Integratif (Model Integrasi Mata Pelajaran Umum SD/MI Dengan Nilai Agama. Vol.5.

No.2.

Hamid, H. 2013. Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia.

Hendri. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hidayah Siti Tasniyatul. Pengembangan Modul Tematik Kelas IV dengan Paradigma Integrasi Nilai-Nilai Islam Tema Tempat Tinggalku (Studi di MIN Sindutan Temon, Kulon Progo). Tesis. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.

Indiani, F. 2015. Kompetensi Pedagogik Mahasiswa dalam Mengelola Pembelajaran Tematik Integratif Kurikulum 2013 pada Pengajaran Micro di PGSD UAD Yogyakarta. Profesi Pendidikan Dasar. Vol. 2 No.

2.

Kusumam, A Dkk. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Dasar.

Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol 23. No 1.

Listiawati. 2017. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan. Palembang: Rafapress.

Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muna, Iffarul. Pengembangan Modul fisika Berbasis Integrasi Sains dan Islam Materi Tata Surya, Pesawat Sederhana, dan Gaya Untuk SMP/MTS.

Skripsi. Semarang: UIN walisongo.

Nengsi, Sri. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Komik Pada Materi Fotosintesis Untuk SMP Kelas VIII, Jurnal Ipteks Terapan, Vol.11.1, hlm.11-108.

Ngaziz, M. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Terpadu Dengan Tema Pariwisata Pada Kelas III MI Ma’arif Sukun Malang. Skripsi. Malang:

UIN Maulana Malik Ibrahim.

Nurdin, S dan Andrianton. 2016. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta:

Rajawali pers.

Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Jogjakarta: Diva Press.

Prastowo, A. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Prastowo, Andi. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

(17)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Rochman, M. 2011. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Rusmaini. 2017. Ilmu Pendidikan Islam. Palembang: Grafika Telindo Press.

Silviya Rena Maqda Mega. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Integrasi Islam-Sains Tema 3 Subtema 3 (Ayo Cinta Lingkungan) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa kelas IV SD”. Skripsi. Malang:

UIN Maulana Malik Ibrahim.

Sugiyono. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugono, D. 2002. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:Penebar Swadaya.

Suryani, N., Setiawan, A., & Putria, A. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto, 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta:

Kencana.

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan & Profesi Pendidikan Tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana.

Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus Media.

Wulandari, T. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Santifik Pada Subtema 3 Kebiasaan Makanku Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Tesis.

Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Zainuddin A Rahman Ritonga. 1997. Fiqih Ibadah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh implementasi anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, kinerja organisasi

18 Barbara Coloroso.. lain demi mendapat apa yang mereka inginkan, kesulitan memandang dari sudut pandang orang lain, hanya peduli pada kesenangan dirinya sendiri,

Menurut Winter dan Funk yang disitasi oleh Srigandono (1997), ternak itik memiliki tanda-tanda khusus yang membedakan dari jenis-jenis unggas lain, seperti kaki yang

Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah budaya etika organisasi tidak dapat menjadi variabel intervening untuk pengaruh tidak langsung human capital

20 Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2013), dalam “Analisis Pengaruh Kesadaran Merek dan Persepsi Kualitas terhadap Loyalitas Merek melalui

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa di pulau Burung dan pulau Tikus terdapat 204 individu yang terdiri dari 47 jenis, yaitu 24 jenis dari kelas Gastropoda dan 23 jenis dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah hukum newton yang dilihat