i
KARAWITAN DI YOGYAKARTA (1943-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh
ANNISA PUTRI MENTARI
C. 0511006
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
v MOTTO
“Laa yukallifu llaahu nafsan illa wusahaa”
(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya)
Q.S Al-Baqarah : 286
Ala lan becik iku dumunung ana awake dewe
(baik dan buruk itu ada pada diri kita sendiri)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Mami ku tersayang dan Almarhum Ayah
2. Mbak Dewi, Thataa, Mas Mahfud
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
kemudahan, kelancaran dan limpahan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pesinden Maria Magdalena
Rubinem Dalam Upaya Pelestarian Kesenian Tradisi Karawitan Di
Yogyakarta (1943-2014)”.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi doa, dukungan baik moral,
material maupun spiritual, bimbingan, pengarahan hingga akhirnya penulisan
skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai sesuai dengan yang penulis
harapkan, yaitu kepada :
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
fasilitas dan dukungan selama proses belajar di Fakultas Ilmu Budaya
ini.
2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum., selaku Kepala Program Studi
Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberi kemudahan kepada penulis dalam
perizinan untuk menyelesaikan penelitian ini.
3. Drs. Sudarno M.A, selaku dosen Pembimbing Akademik terima kasih
atas bimbingan selama ini kepada penulis.
4.Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si, selaku Pembimbing Skripsi yang
memberikan banyak dorongan, masukan, serta kritik dalam proses
viii
5. Segenap dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
bekal ilmu dan wacana pengetahuan.
6. Segenap staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Perpustakaan FIB UNS, Perpustakaan ISI Surakarta,
Perpustakaan Monumen Pers, Radya Pustaka, Perpustakaan UGM
Yogyakarta, Perpustakaan FIB UGM Yogyakarta.
7. Simbah Rubinem dan Ibu Sri Sukartini terima kasih
sebanyak-banyaknya telah membantu memberikan data dan meluangkan
waktunya untuk wawancara hingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Lokananta Surakarta, Arsip Daerah Sleman, staf BPNB Yogyakarta,
RRI Yogyakarta, TVRI Yogyakarta, Para Seniman Yogyakarta terima
kasih untuk doa, dukungan dan data.
9. Mami tersayang terima kasih banyak atas doa yang tidak pernah lelah
terpanjatkan, memberi semangat dan dukungan, baik moril maupun
materil.
10. Mbak Dewi, Thataa, Mas Mahfud terima kasih atas doa dan dukungan
yang tak henti-hentinya diberikan.
11. Mbah Harso Taman dan Mbah Mardiyem terima kasih atas doa yang
selalu terpanjatkan dan dukungannya
12. Badriyah, Salimah, Rizky, Ijus, Dendi, Mitha, Ayuk, terima kasih atas
tumpangannya selama di Yogyakarta dan terima kasih atas
ix
13. Nisa, Anik, Tika, Sepent, Endah, Mbak Vety, Tasya, Putri dan
teman-teman Historia angkatan 2011 terima kasih atas semua pengalaman
dan dukungannya.
14. Alfiah dan Kakak tingkat angkatan 2010 Mbak Yun, Mbak Akhir,
Mbak Adel terima kasih telah membantu penulis mencari data dan
memberikan masukan.
15. Keluarga baru penulis, teman-teman KKN 2015 kelompok Parang 3
Desa Sayutan, Parang, Magetan (Qory, Arini, Febri, Nastiti, Tya, Devi,
Abi, Gilang dan Azhar).
16. Sabeum Agus, Dojang Central Sukoharjo dan Mahameru Taekwondo
Demonstration Team terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
17. Semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya saran maupun kritik yang membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Surakarta, Oktober 2015
xi
3. Fungsi Sinden ... 35
a) Fungsi Pesinden di Keluarga ... 35
b) Fungsi Pesinden di Komunitas Seni Pertunjukan ... 36
c) Fungsi Pesinden di Masyarakat ... 36 BAB III. KEHIDUPAN PESINDEN MARIA MAGDALENA RUBINEM .... 44
A. Masa Kecil Maria Magdalena Rubinem ... 44 B. Karier Maria Magdalena Rubinem Tahun 1943-2014 ... 55
1. Awal Mula Karier ... 55 C. Maria Magdalena Rubinem sebagai Pesinden Tiga Zaman ... 73
xii
B. Peran Pesinden Maria Magdalena Rubinem dalam Pengembangan
Pelestarian Kesenian Tradisi Karawitan di Yogyakarta ... 83
1. Peran dan Pelestarian ... 83
2. Perjuangan sebagai Seniman Tradisional ... 86
C. Perubahan Kehidupan Sosial Ekonomi ... 88
1. Relasi Maria Magdalena Rubinem ... 88
2. Persaingan Yang Terjadi Antar Sinden ... 95
3. Perubahan Sosial Ekonomi Kehidupan Maria Magdalena Rubinem ... 98
D. Hasil Karya dan Penghargaan ... 103
1. Hasil Karya ... 103
a) Studio Rekaman Lokananta Surakarta ... 104
b) Hasil Rekaman ... 106
2. Penghargaan ... 112
a) Apresiasi ... 112
b) Piagam Penghargaan ... 114
E. Penilaian Masyarakat terhadap Rubinem ... 116
BAB V. KESIMPULAN ... 122
DAFTAR PUSTAKA ... 124
DAFTAR INFORMAN ... 128
xiii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 1 Pembagian Wilayah dan Luas Kota Yogyakarta ... 45
Tabel. 2 Luas dan Kecepatan Pemekaran Fisik Kota Yogyakarta Tahun 1756-1996 ... 46
Tabel. 3 Jumlah Penduduk di Yogyakarta 1900-1930 ... 48
Tabel. 4 Penduduk Kota Yogyakarta 1920-1930 ... 48
Tabel. 5 Penduduk Kota Yogyakarta Tahun 1969-1990-an ... 50
xiv
DAFTAR ISTILAH
Bendhě : Gong kecil
Bonang : Bagian dari gamelan
Cakep : 1) cakep 2) peluk, dekap 3) syair
Cokěk : Jenis seni tradisional
Calung : Alat musik sejenis angklung
Carabalěn : Jenis gendhing dari Bali
Curing : Sabit, pisau, senjata, pusaka
Gubar : Bering- bering
Gambang : Jenis alat musik gamelan
Gendhěr : Jenis perangkat gamelan
Gendhing : Lagu
Gerong : Bernyanyi bersama suara sinden
Hajat : Niat, pekerjaan besar
Kalasangka : Terompet sangkakala
Karawitan : Bersenandung, bermain irama, bernyanyi, bermain
gamelan.
Kecer : Suara kepyak
Keněs : Genit, centil
Kidung (-an) : Laju irama gamelan (nyanyian)
Kleněngan : Suara orang Karawitan
Klumpuk : Kumpul, mengelompok
xv
Maesi : Merias
Manyuro : Jenis pathet
Melas : Membikin kasihan
Ngěng : Suara sengau
Niyaga : Penabuh gamelan
Nyinden : Menyanyi untuk menggiringi karawitan
Pakurmatan : Penghormatan, penghargaan, penyambutan
Pathet : Tinggi rendah nada
Pradangga : Gamelan/ bunyi-bunyian
Rangkung : Tinggi semampai
Raras : Indah, nyaman, enak
Saron : Bagian dari gamelan
Sinden : Penyanyi tembang
Sirep : Berhenti, tenang, diam
Sowan : Menghadap
Suluk : Suara indah
Waditra : Gamelan, bunyi-bunyian
xvi
DAFTAR SINGKATAN
BRV : Bataviase Radio Vereniging
CD : Compaq Disc
MAVRO : Mataramse Vereniging Voor Radio Omroep
PEPADI : Persatuan Dalang Indonesia
PN : Perusahaan Negara
PNRI : Perum Percetakan Negara Republik Indonesia
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar. 1 Foto Maria Magdalena Rubinem saat berusia 18 tahun,
pada tahun 1943 ... 56
Gambar. 2 Foto Sugito (Suami pertama Maria Magdalena Rubinem) ... 59
Gambar. 3 Foto Augustinus Subadi saat menjabat sebagai Anggota B.P.H Seksi I Pemerintahan Umum Aparat Pemerintahan
Excecutief Daerah Kabupaten Sleman periode 1966-1967 ... 61
Gambar. 4 Foto Maria Magdalena Rubinem saat memperagakan Tari
Gambyong Tahun 1943 ... 67
Gambar. 5 Cover salah satu kaset rekaman di sertai Foto Nyi Maria Magdalena Rubinem Yang menggunakan kostum pesinden
saat pentas ... 71
Gambar.6 Cover kaset 929 Basiyo Mblantik (Dagelan Basiyo, dkk), Perusahaan Rekaman Fajar, Pesinden Nyi Ngatinah dan
Nyi M.M Rubinem ... 92
Gambar. 7 Cover kaset 973 Maling Kontrang Kranting
(Dagelan Basiyo, dkk), Perusahaan Rekaman Fajar,
Pesinden Nyi Ngatirah dan Nyi M.M Rubinem ... 92
Gambar. 8 Cover kaset C.60 Mblantik Kecelik (Dagelan Basiyo, dkk), Perusahaan Rekaman Fajar, Pesinden Nyi Ngatirah dan
Nyi M.M Rubinem ... 93
Gambar. 9 Tampak depan kios berukuran 21 m2 yang sampai sekarang
menjadi tempat tinggal Rubinem ... 103
Gambar. 10 BRD 007 kesenian Djawa Studio RRI Jogjakarta, pimpinan R. Ng Tjokrowasito Rekaman di Yogyakarta tahun 1958, Genre Gendhing Jawa, Pesinden Nyi Pudosih dan Nyi Rubinem, Gending yang dinyanyikan Nyi Rubinem (2)
Gambir Sawit Sembung Gilang ... 107
Gambar. 11 BRD 010 kesenian Djawa Studio RRI Jogjakarta, pimpinan R. Ng Tjokrowasito Rekaman di Yogyakarta tahun 1959, Genre Gendhing Jawa “Golekan”, Pesinden Niken Larasati dan Nyi Rubinem, Gending yang dinyanyikan Nyi
xviii
Gambar. 12 BRD 009 kesenian Djawa Studio RRI Jogjakarta, pimpinan R. Ng Tjokrowasito Rekaman di Yogyakarta tahun 1959, Genre Gendhing Jawa “Golekan”, Pesinden Nyi Tasri dan Nyi Rubinem, Gending yang dinyanyikan Nyi Rubinem (2) Ladrang Sri Redjeki ... 108
Gambar. 13 Cover Kaset ACD 268 dengan judul Gambirsawit Sembunggilang Kesenian Jawa Studio Yogyakarta Nostalgia, Pimpinan R. Ng. Tjokrowasito, Rekaman di Yogyakarta pada tahun 1978, Pesinden Niken Larasati,
Nyi Rubinem, Nyi Podosih, dan Nyi Suparmi ... 109
Gambar. 14 Cover Gambirsawit Sembunggilang versi kaset VCD ... 109
Gambar. 15 Cover kaset ACD 003 Pangkur Djenggleng Basiyo Keluarga Karawitan Studio RRI Yogyakarta Rekaman di Yogyakarta pada tahun 1972, tipe kaset Dhagelan
(Gendhing Jawa) Pemeran Basiyo dan Suparmi Pesinden Kitin Sumartinah dan Maria Magdalena Rubinem dan Pudosih. Rubinem menyanyikan gending
Gambir Sawit Sembunggilang ... 110
Gambar. 16 Cover kaset ACD 024 Uyon-Uyon Gobyog, Keluarga Karawitan Studio RRI Yogyakarta, Pimpinan Moedjiono, Rekaman di Yogyakarta pada tahun 1973, tipe kaset Gending Jawa, Pesinden Nyi Rubinem, Nyi Kitin Sumartinah, Nyi Sumijati, Nyi Meneng
dan Nyi Sri Rahayu ... 110
Gambar. 17 Cover kaset ACD 030 Gadon Guyon (Basiyo dan Parmi) Keluarga Karawitan Studio RRI Yogyakarta, Pimpinan Moedjiono, Rekaman di Yogyakarta pada tahun 1973, tipe kaset Gending Jawa, Pesinden Nyi Rubinem,
Nyi Kitin Sumartinah ... 111
Gambar. 18 Penghargaan “Maestro Seni Tradisi”
(Dalam bidang seni pertunjukan/Karawitan) Dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 ... 114
Gambar. 19 Piagam Penghargaan “Anindya Waranggana” dari Yayasan Satya Kawan bekerja sama dengan
Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI) Pusat Jakarta,
6 September 2008 ... 115
Gambar. 20 Piagam Penghargaan “Sebagai seniman yang banyak berkontribusi dalam seni budaya karawitan” dari Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta,
xix
Gambar. 21 Maria Magdalena Rubinem dengan Piagam Penghargaan dari Persatuan Dalang Indonesia
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta Desa Ngadiwinatan Kelurahan Ngampilan Daerah Istimewa
Yogyakarta ... 131
2. Pandjangmas“Wayang Alat Membangun Kebudayaan” 6 Januari 1953 ... 132
3. Pandjangmas“Pasinden di Pawajangan” 1 Januari 1954 ... 134
4. Kartu Tanda Penduduk Maria Magdalena Rubinem ... 136
5. Kartu Keluarga Maria Magdalena Rubinem ... 137
6. Harian Jogja“Warung Gudeg Bukti Keteguhan Sang Sinden Tiga Zaman” 7 Oktober 2013 ... 138
7. Daftar Penerima Penghargaan Maestro Seni TradisiTahun 2013 ... 139
8. GATRA“Seni Karawitan (Rekaman Sekilas Kondisi Karawitan Dewasa ini)” Tahun 1988 ... 140
9. GATRA “Pentas/Pedalangan (Mengapa nonton wayang?)” 19 Januari 1989 ... 143
10. GATRA“Bung Karno dan Wayang” ... 145
11. Jaya Baya“Sindhen & Sendhon” 16 Juli 1989 ... 147
12. Kedaulatan Rakyat“Sulit Mencari Calon Waranggana” 31 Maret 1994 ... 149
13. Kedaulatan Rakyat“Bukan Sekedar Nembang” 9 Desember 1995 ... 150
xxi ABSTRAK
Annisa Putri Mentari. C. 0511006. 2015. Pesinden Maria Magdalena Rubinem Dalam Upaya Pelestarian Kesenian Tradisi Karawitan di
Yogyakarta (1943-2014). Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui latar belakang kehidupan Pesinden Maria Magdalena Rubinem. 2) Untuk mengetahui kiprah Pesinden Maria Magdalena Rubinem dalam melestarikan seni tradisi tahun 1943-2014.
Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sumber (kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografi. Sumber penelitian dikumpulkan melalui dokumen dan arsip. Sumber primer yang digunakan antara lain adalah arsip pribadi milik Maria Magdalena Rubinem seperti foto-foto dan kaset rekaman suara, selain itu juga menggunakan sumber dari surat kabar yang sejaman. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema yang diambil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesenian tradisional khususnya seni wayang kulit, karawitan dan sinden di Yogyakarta mulai kehilangan peminat. Hal ini dikarenakan pengaruh globalisasi dan westernisasi, sehingga banyak generasi muda yang cenderung lebih suka dengan budaya luar. Era globalisasi juga mempengaruhi seniman-seniman yang semakin berkurang dalam menjaga kesenian tradisi dan menjaga eksistensinya sampai sekarang. Namun tidak semua seniman berlaku tersebut, salah satunya adalah Pesinden Maria Magdalena Rubinem. Pada tahun 1943-2014, Rubinem merintis karier dan mulai terkenal di kalangan masyarakat, sampai sekarang Rubinem tetap menjaga dan melestarikan kesenian tradisi di Yogyakarta. Terbukti Rubinem menjadi pengajar dibeberapa Paguyuban dan menjadi motivasi bagi sinden baru yang belajar di Paguyuban tersebut. Rubinem juga mendapat berbagai penghargaan, salah satunya pada tahun 2013 Rubinem dianugerahi penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan gelar Maestro Seni Tradisi. Semua dilakukan Rubinem tanpa permintaan atau pesanan, ia melakukan dengan kesadaran, keikhlasan dan kesungguhan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini ialah, kecintaan Pesinden Maria Magdalena Rubinem terhadap kesenian tradisional khususnya karawitan telah banyak membawanya memperoleh beberapa penghargaan. Sehingga Rubinem merasa harus melestarikan kesenian tradisional karawitan agar tetap ada. Sebagai seniman yang sudah tidak muda lagi dan kehidupan yang berbanding terbalik dengan karier dimasa mudanya, Rubinem tetap konsisten dan semangat dalam menjalani kehidupan.
xxii ABSTRACT
Annisa Putri Mentari. C. 0511006. 2015. Pesinden Maria Magdalena Rubinem in the Attempt of Preserving Traditional Art in
Yogyakarta (1943-2014). Thesis: Historical Science Study Program of
Cultural Science Faculty, Surakarta Sebelas Maret University.
This research aimed: 1) to find out the background of Pesinden
(woman singer with gamelan orchestra) Maria Magdalena Rubinem’s life
background, and 2) to find out the debut of Pesinden Maria Magdalena in preserving traditional art in 1943-2014.
This study employed a historical method including heuristic, source (internal and external) critiques, interpretation and historiography. The source of research was collected using document and archive. Primary source used included personal archive belonging to Maria Magdalena Rubinem such as photographs and sound recording cassette in addition to contemporary newspaper. The secondary source used included reference books, articles, and previous studies relevant to the theme taken.
The result of research showed that traditional art particularly leather puppet, karawitan, and sinden in Yogyakarta began to be abandoned. It was because of globalization and westernization effects, thus many youths tend to like foreign culture more. Globalization age contributed to decreased number of artists in maintaining tradition art and keeping their existence until today. However, not all artists behaved like that, one of them was Pesinden Maria Magdalena Rubinem. In 1943-2014, Rubinem initiated her career and started to be famous among the society; until today, Rubinem remains to maintain and to preserve traditional art in Yogyakarta. It can be seen from Rubinem still becoming an instructor in several Paguyuban (association) and motivator for newly learning pesinden in the paguyuban. Rubinem also got various awards, one of which was award from Education and Cultural Minister as the Master of Traditional Art (Maestro Seni Tradisi) in 2013. Rubinem did everything without compulsion or order; she did it consciously, sincerely, and truly.
The conclusion can be drawn from this study is that love of the singer Maria Magdalena Rubinem the tradisional arts, especially musical has much brought it gained several awards. So Rubinem felt compelled to preserve traditional musical arts in order to stay there. As an artist who is not young anymore and life is inversely proportional to the days of his youth career, Rubinem remain consistent and passion in life.