• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2023 Capsicum annuum L.) LOKAL TERHADAP PEMBERIAN ASAM HUMAT PADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS RESPONS BERBAGAI VARIETAS CABAI MERAH (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2023 Capsicum annuum L.) LOKAL TERHADAP PEMBERIAN ASAM HUMAT PADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS RESPONS BERBAGAI VARIETAS CABAI MERAH ("

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

i

RESPONS BERBAGAI VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) LOKAL TERHADAP

PEMBERIAN ASAM HUMAT PADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS

SKRIPSI

HABID JOEL

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023

(2)

ii

RESPONS BERBAGAI VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) LOKAL TERHADAP

PEMBERIAN ASAM HUMAT PADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS

HABID JOEL

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memproleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Argoekoteknologi

Fakultas Pertanian Uiversitas Jambi

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023

(3)

i

(4)

ii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : HABID JOEL

NIM : D1A018027

Jurusan : Agroekoteknologi

Peminatan : Agronomi

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini belum pernah diajukan dan tidak dalam proses pengajuan dimanapun juga dan atau oleh siapapun.

2. Semua sumber kepustakaan dan bantuan dari berbagai pihak yang diterima selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini telah dicantumkan/dinyatakan pada bagian yang relavan dan bebas dari plagiarisme.

3. Apabila kemudian hari terbukti bahwa Skripsi ini telah diajukan atau dalam proses pengajuan oleh pihak lain dan atau terdapat plagiarisme di dalam Skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan pasal 12 Ayat (1) butir (g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, yaknni Pembatan Ijazah.

Jambi, Februari 2023 Yang membuat pernyataan,

HABID JOEL D1A017027

(5)

iii

RINGKASAN

RESPONS BERBAGAI VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) LOKAL TERHADAP PEMBERIAN ASAM HUMAT PADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS ( HABID JOEL di bawah bimbingan Dr. Ir.

Budiyati Ichwan, M.S. dan Dr. Dra. Ir. Hj. Arzita, M.Si.).

Tanaman cabai merah merupakan salah satu komoditi utama pada tanaman hortikultura dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman cabai merah yang dapat dilakukan dengan cara perluasan area penanaman dan perbaikan budidaya tanaman.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan varietas- varietas cabai merah kemudian menanamnya dilahan-lahan kering yang ketersediaannya lahannya cukup luas, dan untuk memanfaatkan lahan yang kering dapat dilakukan dengan pemberian asam humat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah pada kondisi air yang terbatas.

Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 - Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis asam humat (AH-90/komersial) dan faktor yang kedua adalah varietas cabai merah. Percobaan ini terdiri dari 9 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 27 satuan percobaan. Setiap satuan plot percobaan terdapat 5 tanaman sehinga seluruh plot terdapat 135 tanaman cabai merah yang digunakan dan setiap satuan percobaan digunakan 2 tanaman sampel sehingga jumlah tanaman sampel seluruhnya adalah 54 tanaman cabai merah. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah cabang total, umur berbunga, jumlah buah, bobot buah per tanaman, bobot per buah dan kadar air relatif(KAR). untuk mengetahui pengaruh perlakuan maka dilakukan analisis secara statistik menggunakan sidik ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α = 5% (0,05)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbgai dosis asam humat dan berbagai varietas cabai merah, memberikan interaksi terhadap parameter umur berbunga dan

(6)

iv jumlah buah namun tidak berpengaruh terhadap kadar air relatif (KAR). Umur berbunga varietas Loker dipercepat 9 hari dengan pemberian asam humat 10 kgha-

1 , namun waktu berbunganya lebih lama bila dibandingkan dengan umur berbunga varietas Vitra dan Awe. Jumlah buah varietas Loker lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Vitra dan Awe pada pemberian asam humat 10 kgha-1. Asam humat mampu meningkatkan toleransi tanaman pada kondisi ketersedian air terbatas, hal ini dapat dilihat dengan pemberian asam humat 10 kgha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil cabai merah yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa pemberian asam humat.Varietas Vitra, Loker dan Awe merupakan varietas yang toleran terhadap ketersedian air terbatas 75% KL.

(7)

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama HABID JOEL yang dilahirkan di Balam, pada tanggal 19 April 1999. Penulis merupakan anak keempat dari 4 bersaudara yang terdiri dari Ricco Jemmi Silaban, Nelwan Silaban, Ronal Parulian Silaban dan HABID JOEL Silaban yang lahir dari pasangan bapak Marison Silaban dan ibu Jos Maria Pasaribu. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 22 Titian Antui pada tahun 2012, Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Mandau pada tahun 2015 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Mandau pada tahun 2018. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2018 penulis diterima di Universitas Jambi pada Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBNPTN).

Selama mengikuti perkuliah penulis pernah berpatisipasi dalam organisasi kemahasiswaan sebagai kepanitian yakni panitia penerimaan mahasiswa baru angkatan 2019 UKM KSR PMI di Universitas Jambi.

Tahun 2020 penulis memilih peminatan Agronomi. Penulis berkesempatan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengembangan dan Produksi Benih Tanaman Perkebunan(UPTD BPPBTP) Dinas Perkebunan Provinsi Jambi yang berlokasi di Sungai Tiga, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2021.

Bulan Mei sampai Oktober tahun 2022 penulis melaksanakan penelitian Skripsi dengan judul “Respons Berbagai Varietas Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Lokal terhadap Pemberian Asam Humat pada Kondisi Ketersediaan Air Terbatas”.

Pada tanggal 03 Februari 2023 penulis melaksanakan Ujian Skripsi di hadapan Tim Penguji dan dinyatakan lulus sebagai Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

(8)

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul

“Respons Berbagai Varietas Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Lokal terhadap Pemberian Asam Humat pada Kondisi Ketersediaan Air Terbatas”. Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan pihak-pihak yang terkait untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tempat pertama penulis persembahkan kepada kedua orang tua, ayahanda Marison Silaban dan ibunda Jos Maria Pasaribu, ketiga abang yakni Ricco Jemmi Silaban berserta keluarga, Nelwan Silaban berserta keluarga, Ronal Parulian Silaban berserta keluarga dan keluarga besar yang selalu memberi dukungan, semangat, bantuan baik dari segi moril maupun material dan selalu mendoakan dalam segala kegiatan yang telah dilakukan penulis.

2. Ibu Dr. Ir. Budiyati Ichwan, M.S. sebagai dosen pembimbing utama dan ibu Dr. Dra. Ir. Hj. Arzita, M.Si. sebagai dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing penulis, mulai dari penyusunan proposal, pelasanaan penelitian di lapangan, sampai penyusunan skripsi.

3. Ibu Dr. Ir. Eliyanti, M.Si, bapak Dr. Ir. Ahmad Riduan, M.Si dan ibu Dra.

Evita, M.S selaku dosen Tim Penguji yang telah memberikan arahan dan masukkan kepada penulis untuk menyempurnakan Skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. Asmadi Sa’ad, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan nasehat kepada penulis.

5. Dosen dalam lingkup Jurusan Agroekoteknolgi Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah memberikan ilmu selama perkuliah berlangsung kepada penulis.

6. Rekan-rekan seperjuangan Sondang Santoso Simanjuntak S.P, Benni Saragih S.P, Chyntya Monica Simarmata, Amelia Fitriani, Eka Merliana, Kristina lase, Sri Wahyuni dan Adinda Puspita Siregar S.P yang sudah diangggap seperti saudara sendiri dan terimakasih atas kebersamaannya selama ini membantu sehingga Skripsi ini dapat selesai.

(9)

vii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Respons Berbagai Varietas Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Lokal terhadap Pemberian Asam Humat pada Kondisi Ketersediaan Air Terbatas”.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis menyadari telah banyak mendapatkan bantuan, baik moril maupun material dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada ibu Dr. Ir. Budiyati Ichwan, M.S. sebagai dosen pembimbing utama dan ibu Dr. Dra. Ir. Hj. Arzita, M.Si. sebagai dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing penulis, mulai dari penyusunan proposal, pelasanaan penelitian di lapangan, sampai penyusunan skripsi. Penulis juga berterima kasih kepada bapak Dr. Ir. Asmadi Sa’ad, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik penulis yang telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada keluarga yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis, serta kepada teman - teman yang telah memberikan dukungannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan penulis, karena itu penulis mengharapkan ada masukan dan saran yang membangun untuk kesempurnaannya.

Jambi, Februari 2023

Penulis

(10)

viii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

RINGKASAN ... iii

RIWATAT HIDUP ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.3 Kegunaan ... 4

1.4 Hipotesis ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Botani Tanaman Cabai ... 5

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Merah... 6

2.3 Pengaruh Cekaman Kekeringan pada Tanaman ... 7

2.4 Pengaruh Asam Humat terhadap Pertumbuhan dan Hasil ... 8

2.5 Varietas Cabai Merah ... 9

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 11

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 11

3.2 Alat dan Bahan ... 11

3.3 Rancangan Percobaan... 11

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 12

3.4.1 Persiapan bahan tanaman ... 12

3.4.2 Persiapan media tanam ... 12

3.4.3 Pemberian kondisi kekeringan pada media ... 12

3.4.4 Pemindahan bibit ... 13

3.4.5 Pemberian asam humat ... 13

3.4.6 Pemupukan ... 13

3.4.7 Pemeliharaan... 13

3.4.8 Pemanenan ... 13

3.5 Variabel Pengamatan ... 14

3.5.1 Tinggi tanaman ... 14

3.5.2 Jumlah cabang total ... 14

3.5.3 Umur berbunga ... 14

3.5.4 Jumlah buah per tanaman ... 15

3.5.5 Bobot buah per tanaman ... 15

3.5.6 Bobot per buah ... 15

3.5.7 Kadar Air Relatif (KAR) ... 15

(11)

ix

3.6 Data Penunjang ... 15

3.7 Analisis Data ... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17

4.1 Hasil... 17

4.1.1 Grafik pertumbuhan tanaman ... 17

4.1.2 Tinggi tanaman ... 18

4.1.3 Jumlah cabang ... 18

4.1.4 Umur berbunga ... 19

4.1.5 Jumlah buah per tanaman ... 19

4.1.6 Bobot buah per tanaman ... 20

4.1.7 Bobot per buah ... 21

4.1.8 Kadar Air Relatif (KAR). ... 22

4.2 Pembahasan ... 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 26

5.1 Kesimpulan ... 26

5.2 Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

LAMPIRAN ... 31

(12)

x DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Luas panen, produksi dan produktivitas tanaman

cabai merah di provinsi Jambi tahun 2016-2020 ... 1 2. Rata-rata tinggi cabai merah umur 8 MST pada

Berbagai varietas pada kondisi ketersediaan air terbatas ... 18 3. Rata-rata jumlah cabang total cabai merah umur 10 MST

pada berbagai varietas pada kondisi ketersediaan air terbatas ... 18 4. Rata-rata jumlah cabang total cabai merah umur 10 MST

pada berbagai dosis asam humat pada kondisi

ketersediaan air terbatas ... 18 5. Rata-rata umur berbunga pada berbagai varietas dan

dosis asam humat pada kondisi ketersediaan air terbatas ... 19 6. Rata-rata jumlah buah pada berbagai varietas dan

dosis asam humat pada kondisi ketersediaan air terbatas ... 20 7. Rata-rata bobot buah per tanaman pada berbagai

varietas pada ketersediaan air terbatas ... 20 8. Rata-rata bobot buah per tanaman pada berbagai dosis

asam humat pada ketersediaan air terbatas ... 21 9. Rata-rata bobot per buah pada berbagai varietas dan

pada kondisi ketersediaan air terbatas ... 21 10. Rata-rata bobot per buah pada berbagai dosis asam humat

pada kondisi ketersediaan air terbatas ... 21 11. Rata-rata Kadar Air Reltif (KAR) pada berbagai varietas

dan dosis asam humat pada kondisi ketersediaan air terbatas... 22

(13)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Perkembangan tinggi tanaman cabai merah pada

interaksi berbagai dosis asam humat dan varietas

umur 2 sampai 8 MST ... 17

2. Media tanam dan asam humat ... 50

3. Benih yang digunakan varietas Vitra, Loker dan Awe ... 50

4. Tempat pembibbitan dan bibit cabai merah ... 50

5. Jenis bibit varietas cabai Vitra, Loker, dan Awe ... 51

6. Berat polybag perlakuan dan bibit yang sudah di1 pindahkan ke polybag perlakuan ... 51

7. Tanaman cabai 10 kgha-1 asam humat (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe 10 MST ... 51

8. Tanaman cabai 5 kgha-1 asam humat (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe 10 MST ... 52

9. Tanaman cabai 0 kgha-1 asam humat (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe 10 MST ... 52

10. Tanaman cabai siap panen Vitra, Loker, dan Awe... 52

11. Hasil panen buah cabai varietas Vitra, Loker, dan Awe ... 53

(14)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi Cabai Merah Varietas Awe ... 31

2. Deskripsi Cabai Merah Varietas Loker ... 32

3. Deskripsi Cabai Merah Varietas Vitra ... 33

4. Denah Percobaan Berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) ... 34

5. Denah Polybag Dalam Plot ... 35

6. Dosis Asam Humat ... 36

7. Perhitungan Pupuk Dasar ... 37

8. Rumus Perhitungan Kapasitas Lapang ... 38

9. Data suhu dan kelembaban... 40

10. Hasil analisis tanah awal dan akhir ... 42

11. Data dan analisis ragam tinggi tanaman... 43

12. Data dan analisis ragam cabang total ... 44

13. Data dan analisis ragam umur berbunga ... 45

14. Data dan analisis ragam jumlah buah... 46

15. Data dan analisis ragam bobot buah per tanaman ... 47

16. Data dan analisis ragam bobot per buah ... 48

17. Data dan analisis ragam Kadar Air Relatif (KAR) ... 49

18. Dokumentasi penelitian ... 50

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

27

DAFTAR PUSTAKA

Al-Shareef, A R., F S. El-Nakhlawy, and SM. Ismail. 2018. Enhanced mungbean and water productivity under full irrigation and stress using humic acid in arid regions. Legume Research, 41 (3): 428-431.

Adhiana. 2021. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah di kabupaten Pidie Jaya. Jurnal agrica ekstensia, 15 (1): 1978-5054.

Agustin, AD., M. Riniarti dan Duryat. 2014. Pemanfaatan limbah serbuk gergaji dan arang sekam padi sebagai media sapih untuk Cempaka Kuning (Michelia champaca). J. Sylva Lestari, 2 (3) : 49 – 58.

Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Luas Panen dan Produksi Cabai di Provinsi Jambi 2017-2021. Jambi.

Badan Litbang Pertanian. 2019. Cabai Ahang Adro dan Cabai Loker Telun Berasap Varietas Lokal dari Jambi. https://www.litbang.pertanian.go.id/info- teknologi/3334/. [Diakses pada 19 januari 2022]

Baharuddin, R. 2016. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum annuum L.) terhadap pengurangan dosis NPK 16:16:16 dengan pemberian pupuk organik. J. Dinamika Pertanian. 32(2):115-124.

Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. 2021. Teknologi lahan kering tingkatan produksi.

http://bbsdlp.litbang.pertanian.go.id. [Diakses pada 3 desember 2022]

Dermawan, R. 2010. Budidaya Cabai Unggul, Cabai Besar, Cabai keriting, Cabai Rawit, dan Paprika. Penebar Swadaya, Jakarta.

Dewi, SM., Y. Yuwariah, WA. Qosim, D. Ruswand. 2019. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap hasil dan sensitivitas tiga genotip jawawut. Jurnal Kultivasi. Universitas Padjadjaran.

Erro, J., O. Urrutia, R. Baigorri, M. Fuentes, AM. Zamarreño dan JM. Garcia- Mina.

2016. Incorporation of humic- derived active molecules into compound npk granulated fertilizers: main technical difficulties and potential solutions chem. Biol Technol. Agric 3 (18): 1-15.

Fadhillah, W dan FS. Harahap. 2020. Pengaruh pemberian solid (tandan kosong kelapa sawit) dan arang sekam padi terhadap produksi tanaman tomat. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. Universitas Labuhan Batu Sumatera Utara, 7 (2) : 299-304.

Farooq, M., A. Wahid, N. Kobayashi, D. Fujita, and SMA. Basra. 2009. Plant drought strees: effect, mechanism and management. Argon. Sustein. Dev.

29:185-212.

Ferrara, G dan G. Brunetti. 2010. Effect of the times of aplication of a soil humic acid on berry quality of table grape (Vitis vinifera L.) cv Italia. Spanish J.

Agric. Res. 8 (3) : 817-822.

(42)

28 Hamid, A dan M. Haryanto. 2011. Bertanam Cabai Hibrida untuk Industri.

Agromedia Pustaka, Jakarta.

Hanafiah, KA. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harpenas, A. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Heil, C. A. 2005. Influence of humic, fulvic and hydrophilic acids on the growth, photosynthesis and respiration of the dinoflagelatte (Prorocentrum minimum) Pavillard Schiller. Harmful Algae 4: 603–618.

Hermanto D., NKT. Dharmayani, R. Kurnianingsih, dan SR. Kamali. 2013.

Pengaruh Asam Humat sebagai Pelengkap Pupuk terhadap Ketersediaan dan Pengambilan Nutrien pada Tanaman Jagung di Lahan Kering Kec.Bayan- NTB. Ilmu Pertanian 16(2): 28-4.

Hoar, A dan T. Pambudi. 2018. Kajian cekaman kekeringan sesudah masa berbunga tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) pada tanah Untisol. Savana Cendana, 3(3):50-52.

Ichwan, B. Eliyanti, Sunarti, dan Zulkarnain. 2022. Peningkatan pertumbuhan dan hasil cabai merah (Capsicum annuum L.) lokal Sumatera dengan pemberian asam humat pada kondisi cekaman kekeringan. Laporan penelitian.

Universitas Jambi.

Ichwan, B., Eliyanti dan Windasari. 2022. Response of red chili (Capsicum anuuum l.) to humic acid application in dryland. Journal of suboptimal lands. Jambi University 11 (2) : 140-146

Ichwan, B., RA. Suwignyo dan Susilawati. 2017. Response of red chilli varieties under drought stress. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences 6: 361-368.

Kuswanto. 2020. Pemanfaatan potensi keanekaragaman hayati untuk menunjang sukses pangan lestari. Webinar. Fakultas Pertanian Univesitas Brawijaya.

Malang.

Lisar, S., YS. Motafakkerazad, MM. Hossainand, dan IMM. Rahman. 2012. Warter stress in plants: cause effrcts and responses water stress, Prof Ismail Md.

Mofirus Rahmad ( Ed) ISBN : 978 – 953-307-963-9.

Lodhi, A., S. Tahir, Z. Iqbal, A. Mahmood, M. Akhtar, TM. Qureshi, M. Yaqub dan A. Naem. 2013. Characterization of commercial humic acid sampels and their impact an growth of fungi and plant. Soil Environ, 32(1):63-70.

Majid S.I., 2012. Pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil pada beberapa varietas tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Marliah, A., M. Nasution dan Armin. 2011. Pertumbuhan dan hasil beberapa varietas cabai merah pada media tanam yang berbeda. Jurnal Floratek 6: 84- 91.

(43)

29 Nasution, N. 2020. Pengertian asam humat dan asam sulvat serta manfaatnya untuk

tanaman. Padang Lawas Sosa. http://cybex.pertanian.go.id

Ningrum, A.R., A. Nuraini., E. Suminar., S. Mubarok. 2020. Respons dua mutan tomat terhadap cekaman kekeringan. Jurnal Kultivasi. Fakultas Pertanian.

Universitas Padjadjaran.

Paiman, P., Yudono, B.H. Sunarminto, Indradewa, D. 2014. Pengaruh Karakter Agronomis dan Fisiologis terhadap Hasil Pada Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Agro Universitas PGRI Yogyakarta, 6(1): 1-13.

Punomo, J., Mulyadi, I. Amin , dan H. Suhardjo , 1992. Pengaruh Berbagai Bahan Hijau Tanaman Kacang-kacangan terhadap Tanah dan Agroklimat. Jurnal Tanah dan Agroklimat (8); 61-65.

Rahmat, BPN., N. Wicaksana., S. Mubarok, MJ. Ramadhan, MZ. Putri, H. Ezura.

2021. Respons dua generasi tomat mutan insensitif etilen Sletr1-2 terhadap cekaman kekeringan. Jurnal Kultivasi. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, 20(1):12-18.

Rostini, N. 2011. Jurusan Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit. Agro Media Pustaka. Jakarta. 85 hlm.

Rukmana R. 2008. Budidaya Cabai Merah Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta Salisbury, FB. and CW. Ross. 1992. Plant Physiology. Wadsworth Publ. Co, USA.

Salvia, E. 2018. Teknologi budidaya tanaman cabai loker telun berasap. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

Sandi, AP. 2018. Pengaruh pemberian asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil f1 hasil persilangan paprika (Capsicum annuum var. grossum L.) dan cabai (Capsicum annuum L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.

Sepwanti, C., M. Rahmawati, dan E. Kesumawati. 2016. Pengaruh varietas dan dosis kompos yang diperkaya Trichoderma harzianum terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Jurnal Kawista, 1(1):68-74.

Setiadi. 2008. Bertanam Cabai. Jakarta. Penebar Swadaya. 183 hal.

Shao, HB., LY. Chu, CA. Jaleel, and CX. Zhao. 2008. Water-deficit stress-induced anatomical changes in higher plants. Comptes rendus biologies, 331(3): 215- 225.

Sianipar, RM. 2021. Pengaruh pemberian asam humat dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). Skripsi.

Fakultas Pertanian. Universitas Jambi.

Sudarman, IM dan AR. As-syakur. 2018. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian di Provinsi Bali. Jurnal Sosial Ekonomi dan Agribisnis. Universitas Udayana, 12(1):87-98.

(44)

30 Supriyanto, B. 2013. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo lokal kulivar jambu (Oryza sativa Linn). Jurnal Agrifor, 12(1):77-82

Swastika, S., D. Pratama, T. Hidayat dan KB. Andri. 2017. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Badan Penerbit Universitas Riau UR PRESS. Riau.

Syukur, M., S. Sujiprihati dan R. Yuniati. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Tan. 1996. Dasar-Dasar Kimia Tanah terjemahan oleh Gunadi, D. H. dan Radjagukguk, B. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Tarigan, S. dan W. Wiryanta. 2003. Bertanam Cabai Hibrida secara Intensif.

Agromedia. Jakarta.

Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Cabai. Yrama Widyasa. Bandung, 120 hal

Tjahjadi, N. 2010. Bertanam Cabai. Kanisius. Yogyakarta.

Wahyudi, I. 2011. 5 Jurus Sukses Bertanam Cabai. Agromedia

Warisno, dan K. Dahana. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Waskito, H., A. Nuraini, N. Rostini. 2018. Respon pertumbuhan dan hasil cabai keriting (Capsicum annuum L.) CK5 akibat perlakuan pupuk NPK dan pupuk hayati. Jurnal kultivasi, 17 (2) : 676

Windasari. 2021. Pertumbuhan dan hasil cabai merah (Capsicum annuum L).

Skripsi. Fakultas Pertanian. Univeritas Jambi.

Wiryanta, BTW. 2008. Bertanam Cabai pada Musim Hujan. Agromedia. Jakarta.

Yusniwati, Sudarsono, H. Aswidinnoor, S. Hendrastuti dan D. Santoso. 2008.

Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan prolina daun cabai. Agrista. Bogor, 12 (1): 19-27

Zubaidah. Y dan R. Munir. 2007. Aktivitas pemupukan Fosfor ( P ) pada lahan sawah dengan kandungan P-sedang. J. Solum Vol 4 No.1 BPTP Sumatera Barat. Aman Terpadu Cabai. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian

Zulkarnain. 2013. Budidaya Sayuran Tropis. PT Bumi Aksara. Jakarta, 219 hal.

Zulkarnain., Eliyanti dan B. Ichwan. 2021. Morfology and phylogenetic relationships of five chili cultifar from Sumatra, Indonesia. Faculty of Agriculture University of Jambi.

(45)

31 Lampiran 1. Informasi Cabai Merah Varietas Vitra

1. Cocok ditanam didataran rendah hingga dataran tinggi.

2. Panjang buah 16-18 cm.

3. Diameter buah 0,8 – 1 cm 4. Warna buah merah menyala 5. Rasa buah pedas.

6. Potensi hasil 1 kg per tanaman 7. Produksi Permata Baru

Sumber: Ichwan, et.,al. 2022.

(46)

32 Lampiran 2. Informasi Cabai Merah Varieas Loker

Tinggi Tanaman : 110-182 cm

Umur Panen : 120-141 HST

Diameter Batang : 1,76-1,85 cm

Warna Batang : Hijau

Bentuk Daun : Oval dengan ujung meruncing

Warna Daun : Hijau tua

Panjang Daun : 8,7-11,2 cm

Lebar Daun : 3,5-5,8 cm

Bentuk Bunga : Bintang

Warna Kelopak Bunga : Hijau Warna Mahkota Bunga : Putih Warna Kepala Putik : Kuning

Warna Benang Sari : Ungu bergaris putih Umur Mulai Berbunga : 75 HST

Bentuk Buah : Memanjang

Panjang buah : 16,1-23,4 cm

Diameter Buah : 5,88-9,27 mm

Warna Buah Muda : Hijau

Warna Buah Tua : Merah

Rasa Buah : Pedas

Berat Per Buah : 5,98-7,44 g

Bentuk Biji : Bulat pipih

Warna Biji : Kuning muda

Berat 100 Biji : 0,42-1,22 g

Keunggulan Varietas :Tahan terrhadap penyakit antranose, mampu beradaptasi dimusim kering dan musim hujan

Sumber: Eva salvia, 2018.

(47)

33 Lampiran 3. Informasi Cabai Merah Varietas Awe

Tinggi tanaman (cm) : 68,7 - 94,8 Kebiasaan tumbuh tanaman : Tegak Panjang batang (cm) : 20,2 - 26,7 Diameter batang (mm) : 11,7 - 15,8

Warna daun : Hijau

Bentuk buah : Bulat telur

Helaian daun : Sedikit bergelombang Panjang daun dewasa (cm) : 11 - 11,6

Lebar daun (cm) : 3,4 - 4 Hari berbunga : 30 - 33 Diameter bunga (mm) : 13,2 23,7 Panjang gagang bunga (cm) : 1,6 - 2

Hari berbuah : 37- 40

Warnah buah pada tahap menegah: Hijau Warna buah saat matang : Merah tua

Bentuk buah : Memanjang

Panjang buah (cm) : 6,7 - 8,09 Diameter buah : 16,8 - 20,3 Berat buah (g) : 6 - 8 Sumber: Zulkarnain, et,al. 2021.

(48)

34 Lampiran 4. Denah Percobaan Menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK)

I II III

Keterangan :

I, II, III : Kelompok

Jumlah Plot : 27 plot

Jumlah seluruh tanaman : 135 tanaman : Plot percobaan

A1v1 A2v2 A3v3

A3v3 A1v1 A1v2

A2v1 A3v3 A2v2

A1v3 A2v1 A3v1

A2v2 A1v3 A2v3

A3v1 A2v3 A1v1

A1v2 A3v2 A3v2

A3v2 A1v2 A2v1

A2v3 A3v1 A1v3

(49)

35 Lampiran 5. Denah Polybag Dalam Plot

a

b

X X

Keterangan:

a : Jarak polybag dalam satuan percobaan 60 cm b : Jarak polybag antar satuan percobaaan 70 cm

: Polybag

: Contoh tanaman sampel (diambil secara acak)

X X

X

X X

(50)

36 Lampiran 6. Dosis Asam Humat

Dosis pertama asam humat : 5 kgha-1 Populasi tanaman per hektar : 25.000

Dosis per tanaman = dosis asam humat

populasi

=

5 kg ha

−1

25.000

=

0,0002 kg = 0,2 g

Jadi dosis asam humat 5 kgha-1 yang digunakan untuk per tanamannya adalah 0,2 g

Dosis ke dua asam humat : 10 kgha-1 Populasi tanaman per hektar : 25.000

Dosis per tanaman = dosis asam humat

populasi

=

10 kgha

−1

25.000

=

0,0004 kg = 0,4 g Jadi dosis asam humat 10 kgha-1 yang digunakan per tanamannya adalah 0,4 g

(51)

37 Lampiran 7. Perhitungan Pupuk Dasar

Pupuk dasar : NPK Mutiara 16:16:16

Dosis NPK : 500 kg ha-1

Populasi tanaman per hektar : 25.000

Dosis per tanaman = dosis anjuran NPK

populasi

=

500 kgha

−1

25.000

=

0,02 kg = 20 g

Dosis yang di gunakan setengah dosis anjuran yaitu 10 g kemudian dibagi menjadi 2 kali pemupukan yang masing-masing dosisnya yaitu 5 g. Pemberian pupuk dilakukan setelah tanaman dan 4 MST.

(52)

38 Lampiran 8. Rumus Perhitungan Kapasitas Lapang

Penetapan kadar air kapasitas lapang (KAKL) dihitung secara gravimetri dengan rumus sebagai berikut (Irianto et al., 2012, Trisilawati & Pitono, 2012) :

(a) KAKL = (BTB – BTK) / BTK x 100% ... (1) KAKL = Kadar Air Kapasitas Lapang

BTB = Bobot tanah basah dari contoh tanah jenuh air setelah dibiarkan 2 x 24 jam (100 g)

BTK = Bobot tanah kering oven ( 3 x 24 jam suhu 1050C) dari contoh BTB

(b) Penetapan kadar air tanah kering udara (KAU), dihitung dengan rumus : KAU = (BTKU – BTK0)/BTK0 x 100% ... (2) KAU = Kadar air kering udara

BTKU = Bobot tanah kering udara sudah diayak (100 g) BTK0 = Bobot tanah kering oven dari contoh tanah BTKU

(selama 24 jam suhu 1050C)

(c) Penetapan bobot kering tanah yang diisikan ke dalam polybag, dihitung dengan rumus :

KAU = (BKU – BK)/BK x 100% ... (3) KAU = Kadar air kering udara (dari persamaan 2)

BKU = Bobot tanah kering udara yang sudah diisikan ke dalam polybag (10 kg)

BK = Bobot kering tanah yang diisikan dalam polybag

(d) Penetapan bobot basah pot percobaan pada kondisi kapasitas lapang dihitung dengan rumus :

100 % KAKL = (BB – BK)/BK ... (4) KAKL = Kadar air kapasitas lapang (dari persamaan 1)

BB = Bobot basah pot percobaan yang harus dipertahankan pada kondisi kapasitas lapang

BK = Bobot kering tanah yang diisikan dalam polybag (persamaan 3) Selanjutnya bobot basah pot percobaan yang harus dipertahankan pada tingkat 75% kapasitas lapang dan 50% kapasitas lapang dihitung :

75 % x KAKL = (BB – BK)/BK atau 50 % x KAKL = (BB – BK)/BK

(53)

39 BB = Bobot basah pot percobaan yang dipertahankan pada kondisi 75% atau

50 % kapasitas lapang

BK = Bobot kering tanah yang diisikan ke dalam polybag (persamaan 3) Perhitungan

a) KAKL = BTB−BTK

BTK x 100% = 100− 63,69

63,69 x 100% = 57,01%

b) KAU = BTKU−BTK0

BTK0 x 100% = 100−58,4

58,4 x100% = 71,23%

c) KAU = BKU−BK

BK x 100% = 71,23% = 7−BK

BK

0,7123BK = 7 – BK 1,7123BK = 7

BK = 7 - 1,7123 = 5,29 kg

Untuk mendapatkan bb 7 kg pada kondisi kapaitas lapang dipakai kadar air pada kapasitas lapang yaitu 57,01% dengan berat kering oven tanah 7 kg.

d) KAKL = BB−BK

BK x 100% = 57,01% = BB−5,29

5,29

0, 5701 x 5,29 = BB – 5,29 3,01 = BB – 5,29 BB = 5,29 + 3,01 BB = 8,3 kg Air yang dibutuhkan yaitu 8,3 – 7 = 1,3

Bila kekeringan 75% KL = 0,75 x 1,3 = 1 Liter air Kondisi yang dipertahankan adalah 8 kg

(54)

40 Lampiran 9. Rata-rata Suhu dan Kelembaban Hari

Tanggal Pengamatan Suhu (0C) Kelembaban (%)

20 Juli 2022 35,3 59

21 Juli 2022 36 51

23 Juli 2022 31 76

24 Juli 2022 34,7 64

25 Juli 2022 31,5 75

26 Juli 2022 32,7 69

27 Juli 2022 37 52

28 Juli 2022 34,2 62

29 Juli 2022 35,9 57

30 Juli 2022 31,4 70

31 Juli 2022 34,8 57

1 Agustus 2022 31,2 72

2 Agustus 2022 29,6 80

3 Agustus 2022 31,2 73

4 Agustus 2022 32,4 67

5 Agustus 2022 31,6 74

7 Agustus 2022 34,4 60

8 Agustus 2022 35,2 57

9 Agustus 2022 33,8 60

10 Agustus 2022 27,9 79

11 Agustus 2022 31,2 75

12 Agustus 2022 34,6 54

13 Agustus 2022 30,5 71

14 Agustus 2022 34,4 58

15 Agustus 2022 32 64

16 Agustus 2022 34 61

17 Agustus 2022 33,6 59

18 Agustus 2022 36 46,5

19 Agustus 2022 33,5 63

20 Agustus 2022 29 ,5 76

21 Agustus 2022 31,2 73

22 Agustus 2022 29,9 71

23 Agustus 2022 29,2 77

24 Agustus 2022 35,5 56

25 Agustus 2022 31,4 68

26 Agustus 2022 32,4 66

27 Agustus 2022 31,2 70

28 Agustus 2022 29,6 75

29 Agustus 2022 28,7 79

30 Agustus 2022 29,3 73

31 Agustus 2022 35,3 60

(55)

41

1 September 2022 34,1 61

2 September 2022 33,1 69

3 September 2022 34,7 57

4 September 2022 34,2 63

5 September 2022 30,6 76

6 September 2022 33,3 69

7 September 2022 24,9 84

8 September 2022 32,5 65

9 September 2022 37,8 47

10 September 2022 33,3 63

11 September 2022 35,3 54

12 September 2022 31,3 66

13 September 2022 31,7 67

14 September 2022 33 60

15 September 2022 34,2 53

16 September 2022 35,4 53

17 September 2022 34,2 59

18 September 2022 35,8 57

19 September 2022 29,3 72

20 September 2022 38,2 49

21 September 2022 35 58

22 September 2022 31,4 72

23 September 2022 30,4 65

24 September 2022 31,8 64

25 September 2022 36,5 52

26 September 2022 35,2 54

27 September 2022 35,3 58

28 September 2022 34,3 59

29 September 2022 38 48

30 September 2022 31,5 72

1 Oktober 2022 30,9 71

2 Oktober 2022 37 42

3 Oktober 2022 35,9 52

4 Oktober 2022 33,5 58

5 Oktober 2022 34,7 61

(56)

42 Lampiran 10. Hasil Analisis Tanah awal dan Tanah Perlakuan

Keterangan :

1. A0 = Tanah awal

2. A1 = Perlakuan 0 kgha-1 asam humat 3. A2 = Perlakuan 5 kgha-1 asam humat 4. A3 = Perlakuan 10 kgha-1 asam humat

pH H2O = Masam (4,5-5,5) C = Tinggi(3,01-5,00) N = Rendah (0.10-0,20) P = Sangat Tinggi (> 65) K = Sedang (21-40)

(57)

43 Lampiran 11. Data dan Analisi Ragam Tinggi Tanaman 8 MST

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 88,75 101,50 96,00 286,25 95,42

A1V2 96,00 113,00 102,50 311,50 103,83

A1V3 91,00 94,00 93,00 278,00 92,67

A2V1 96,75 97,50 100,50 294,75 98,25

A2V2 93,00 119,00 107,00 319,00 106,33

A2V3 88,00 102,50 92,00 282,50 94,17

A3V1 103,25 108,00 91,50 302,75 100,92 A3V2 108,50 117,50 107,00 333,00 111,00

A3V3 94,50 100,00 95,75 290,25 96,75

Tabel Sidik Ragam

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat tengah

F-

hitung ProbF Sign.

L.S.D.

(0.05)

Kelompok 516,1435 2 258,0718 10,2816 0,0013 **

Asam humat 141,8657 2 70,9329 2,8260 0,0889 5,0067

Varietas 746,7269 2 373,3634 14,8748 0,0002 ** 5,0067 Asam humat x Varietas 8,5093 4 2,1273 0,0848 0,9859 8,6718

Residual 401,6065 16 25,1004

Total 1814,8519 26 69,8020

C.V. (%) = 5,01374433296095

Uji BNT

Asam humat (kgha-1) Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 95,42 103,83 92,67 97,31

5 98,25 106,33 94,17 99,58

10 100,92 111 96,75 102,89

Rata-rata 98,19 a 107,06 b 94,53 a 99,93

(58)

44 12. Data dan Analisi Ragam Jumlah Cabang

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 212 337 208 757 252,33

A1V2 363 322 350 1035 345,00

A1V3 267 237 232 736 245,33

A2V1 326 367 279 972 324,00

A2V2 421 323 388 1132 377,33

A2V3 274 334 345 953 317,67

A3V1 335 368 358 1061 353,67

A3V2 420 429 438 1287 429,00

A3V3 264 267 241 772 257,33

Tabel Sidik Ragam

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat

tengah F-hitung ProbF Sign. L.S.D.

(0.05) Kelompok 1220,0741 2 610,03704 0,405611 0,6732333

Asam humat 23595,852 2 11797,926 7,84439 0,0042239 ** 38,7555 Varietas 56784,963 2 28392,481 18,87804 6,159E-05 ** 38,7555 Asam humat x

Varietas 12561,926 4 3140,4815 2,088093 0,1300011 67,1265 Residual 24063,926 16 1503,9954

Total 118226,74 26 4547,1823

C.V. (%) = 12,0245433808566

Uji BNT

Asam humat (kgha-1)

Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 252,33 345 245,33 280,89 a

5 325 377,33 317,67 340 b

10 353,67 429 257,33 346,67 c

Rata-rata 310,33 b 383,78 c 273,44 a 322,52

(59)

45 13. Data dan Analisi Ragam Umur Berbunga

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 21 22 21 64 21,33

A1V2 37 39 40 116 38,67

A1V3 21 20 22 63 21,00

A2V1 23 19 21 63 21,00

A2V2 30 30 30 90 30,00

A2V3 21 20 18 59 19,67

A3V1 22 21 22 65 21,67

A3V2 26 28 33 87 29,00

A3V3 21 21 20 62 20,67

Tabel Sidik Ragam

Sumber keragaman Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat tengah

F-

hitung ProbF Sign. L.S.D.

(0.05)

Kelompok 2,888889 2 1,44444 0,52 0,60423

Asam humat 66,88889 2 33,4444 12,04 0,00064 ** 1,6656 Varietas 820,2222 2 410,111 147,64 4,9E-11 ** 1,6656 Asam humat x Varietas 106,2222 4 26,5556 9,56 0,00038 ** 2,8848

Residual 44,44444 16 2,77778

Total 1040,667 26 40,0256

C.V. (%) = 6,72645739910284

Uji BNT

Asam humat (kgha-1)

Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 21,33 aA 38,67 bB 21 aA 27

5 21 aA 30 bA 19,67 aA 23,56

10 21,67 aA 29 bA 20,67 aA 23,78

Rata-rata 21,33 32,56 20,44 24,78

(60)

46 14. Data dan Analisi Ragam Jumlah Buah Per Tanaman

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 62,5 55,5 54,5 172,5 57,50

A1V2 79 76,5 66,5 222 74,00

A1V3 61 47 58,5 166,5 55,50

A2V1 69,5 66 60 195,5 65,17

A2V2 99 90,5 101,5 291 97,00

A2V3 69,5 53 61,5 184 61,33

A3V1 79,5 67 73 219,5 73,17

A3V2 113 118 113 344 114,67

A3V3 73,5 64,5 71 209 69,67

Tabel Sidik Ragam

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat tengah

F-

hitung ProbF Sign. L.S.D.

(0.05) Kelompok 272,722 2 136,3611 6,214 0,01007 *

Asam humat 2486,17 2 1243,083 56,65 5,5E-08 ** 4,68136 Varietas 5997,06 2 2998,528 136,6 8,8E-11 ** 4,68136 Asam humat x

Varietas 681,111 4 170,2778 7,759 0,00113 ** 8,10836 Residual 351,111 16 21,94444

Total 9788,17 26 376,4679

C.V. (%) = 6,31143831851303

Uji BNT

Asam humat (kgha-1)

Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 57,50 aA 74 bA 55,50 aA 62,33

5 65,17 aAB 97 bB 61,33 aA 74,5

10 73,17 aB 114,67 bC 69,67 aB 85,83

Rata-rata 65,28 95,22 62,17 74,22

(61)

47 15. Data dan Analisi Ragam Bobot Buah Per Tanaman

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 261,50 229,30 231,05 7095,80 240,62

A1V2 181,15 177,45 167,10 6373,95 175,23

A1V3 257,20 183,90 252,65 5848,25 231,25

A2V1 305,75 273,35 232,05 5154,50 270,38

A2V2 252,45 223,85 254,30 4343,35 243,53

A2V3 302,75 237,10 265,50 3612,75 268,45

A3V1 322,70 302,75 304,55 2807,40 310,00

A3V2 298,50 294,40 303,55 1877,40 298,82

A3V3 335,30 337,55 308,10 980,95 326,98

Tabel Sidik Ragam

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat tengah

F-

hitung ProbF Sign. L.S.D.

(0.05) Kelompok 5507,349 2 2753,674 5,0772 0,01962 *

Asam humat 42509,29 2 21254,64 39,189 6,8E-07 ** 23,2732 Varietas 5991,274 2 2995,637 5,5233 0,015 * 23,2732 Asam humat x

Varietas 4237,114 4 1059,279 1,9531 0,15059 40,3103

Residual 8677,813 16 542,3633

Total 66922,84 26 2573,955

C.V. (%) = 8,96121130726517

Uji BNT

Asam humat (kgha-1)

Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 240,62 175,23 231,25 215,70 a

5 270,38 243,53 242,13 252,02 b

10 310 298,82 326,98 311,93 c

Rata-rata 273,67 c 239,19 a 266,79 b 259,88

(62)

48 16. Data dan Analisi Ragam Bobot Per Buah

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 4,18 4,13 4,24 12,55 4,18

A1V2 2,29 2,32 2,51 7,12 2,37

A1V3 4,27 3,91 4,32 12,5 4,17

A2V1 4,40 4,14 4,24 12,78 4,26

A2V2 2,55 2,47 2,51 7,53 2,51

A2V3 4,36 4,47 4,32 13,15 4,38

A3V1 4,06 4,52 4,47 13,05 4,35

A3V2 2,64 2,49 2,69 7,82 2,61

A3V3 4,56 5,23 4,34 14,13 4,71

Tabel sidik ragam

Sumber keragaman Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat tengah

F-

hitung ProbF Sign. L.S.D.

(0.05) Kelompok 0,00887 2 0,00443 0,0952 0,90966

Asam humat 0,35562 2 0,17781 3,8201 0,04403 * 0,2156 Varietas 20,2193 2 10,1096 217,2 2,5E-12 ** 0,2156 Asam humat x

Varietas 0,18558 4 0,04639 0,9967 0,43778 0,37343

Residual 0,74473 16 0,04655

Total 21,5141 26 0,82746

C.V. (%) = 5,80652961919184

Uji BNT

Asam humat (kgha-1)

Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 4,18 2,37 4,17 3,57 a

5 4,26 2,51 4,38 3,72 ab

10 4,25 2,61 4,71 3,86 b

Rata-rata 4,23 b 2,50 a 4,42 b 3,72

(63)

49 17. Data dan Analisi Ragam Kadar Air Relatif (KAR)

Perlakuan Kelompok

Total Rata-rata

I II III

A1V1 84,44 88,72 87,71 260,87 86,96

A1V2 85,36 85,94 85,41 256,71 85,57

A1V3 84,02 86,34 92,77 263,12 87,71

A2V1 83,60 87,53 90,11 261,23 87,08

A2V2 82,34 84,28 82,01 248,64 82,88

A2V3 88,63 86,31 83,72 258,65 86,22

A3V1 86,24 88,45 83,47 258,16 86,05

A3V2 86,08 85,52 87,05 258,64 86,21

A3V3 83,05 85,84 87,52 256,41 85,47

Tabel Sidik Ragam

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Kuadrat tengah

F-

hitung ProbF Sign. L.S.D.

(0.05)

Kelompok 18,06099 2 9,0305 1,5416 0,2442

Perlakuan 8,400712 2 4,2004 0,71704 0,50323 2,4187

Varietas 17,42687 2 8,7134 1,48748 0,25557 2,4187

Perlakuan x Varietas 20,07078 4 5,0177 0,85657 0,51055 4,1893

Residual 93,72592 16 5,8579

Total 157,6853 26 6,0648

C.V. (%) = 2,81377830876616

Uji BNT

Asam humat (kgha-1)

Varietas

Rata-rata

Vitra Loker Awe

0 86,96 85,57 87,71 86,75

5 87,08 82,88 86,23 85,39

10 86,05 86,21 85,47 85,91

Rata-rata 86,7 84,89 86,460 86,02

(64)

50 18. Lampiran Dokumentasi Penelitian

Gambar 2. (a) Media tanam yaitu tanah, pasir dan pupuk kandang ayam (b) Asam humat

Gambar 3. Benih yang digunakan adalah varietas (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe

Gambar 4. (a) Tempat pembibitan dan (b) Bibit cabai 30 HST a

a

b a

a

b

b a

a a

c

(65)

51 Gambar 5. Jenis varietas cabai yaitu (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe

Gambar 6. (a) Berat polybag perlakuan dan (b) Bibit yang yang telah dipindakan ke polybag perlakuan

Gambar 7. Tanaman cabai 10 kgha-1 asam humat (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe 10 MST

a a

b c

a a

b a a

a

b c

(66)

52 Gambar 8. Tanaman cabai 5 kgha-1 asam humat (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe

10 MST

Gambar 9. Tanaman cabai 0 kgha-1 asam humat (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe 10 MST

Gambar 10. Tanaman cabai siap panen (a) Vitra, (b) Loker dan (c) Awe a

a

b c

a a

a a

b a

b a

c

c

(67)

53

Gambar 11. Hasil panen buah cabai varietas (a) Vitra, (b) Loker dan c) Awe a

a

b

c

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sesuai dengan strategi yang dilakukan produsen Prenagen apabila dikaitkan dengan karakteristik responden adalah dapat diambil kemungkinan bahwa pasien ibu hamil

1) Kekhilafan terjadi jika salah satu pihak keliru tentang apa yang diperjanjikan, namun pihak lain membiarkan pihak tersebut dalam keadaan keliru. 2) Paksaan

Perusahaan telah melakukan pengendalian kualitas, tetapi dalam bagian proses pengecekan produk akhir selalu terdapat hasil produksi rusak yang ditemukan pada produk

Nilai koefisien determinasi (R²) yang menunjukkan variabel bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati

Pak Menteri dan seluruh jajaran Eselon I dan seterusnya. Pertama, tentu mari kita panjatkan puji syukur karena kita masih sempat membahas walaupun dalam keadaan kondisi kita

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan katalis turunan MgF 2 yaitu MgF 2-x (OH) x yang bersifat asam Brønsted dan mengetahui pengaruh jumlah OH pada keasaman Brønsted

Hasil penelitian kadar C-organik dalam pupuk organik cair putri malu menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada fermentasi hari ke 14 tetapi

Hasil penelitian perbedaan indeks karies gigi antara siswa dengan status gizi lebih dan status gizi normal di Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin dapat