• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

THE RELATIONSHIP OF PARENTS' ATTENTION WITH THE STUDENT'S LEARNING MOTIVATION

Oleh:

La Iman Universitas Halu Oleo

Email: [email protected]

Kata Kunci:

Perhatian

Orangtua, Motivasi belajar

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi.

Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Berdasarkan hasil uji analisis inferensial menggunakan uji t-test dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 yaitu hasil analisis uji t-test diperoleh (rxy) = 6,995(rhitung) = 6,995 > rtabel =1,662. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan hubungan positif perhatian orangtua terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi.

Keywords:

Parents Attention, Learning

Motivation

ABSTRACT

This study aims to determine the relationship between parental attention and student motivation at SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi. The subjects in this study were students of SMP Neegri Satap 1 Napano Kusambi. This research approach is quantitative, using regression analysis. Methods of data collection using a questionnaire. Based on the results of the inferential analysis test using the t-test using a significant level = 0.05, namely the results of the t-test analysis obtained (rxy) = 6.995 (rcount) = 6.995 > rtable = 1.662. positive parental attention to student motivation at SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi.

(2)

Pendahuluan

Banyak faktor yang memengaruhi anak dalam belajar, salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar anak adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Sardiman (2014: 73), mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi seseorang yang ditandai dengan munculnya

“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dengan demikian upaya membangkitkan semangat siswa dalam belajar untuk mencapai masa depan siswa, bukan hanya tugas guru tetapi juga orangtua yang mana orangtua merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan anak dalam belajar. Perhatian orangtua atau keluarga dalam mendidik dan memberi motivasi belajar, memiliki peranan aktif yang dapat menjadi sumber semangat baru untuk anak, sehingga anak lebih termotivasi dalam belajar.

Perhatian Menurut Slameto (2010: 105), adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Selain itu, Suryabrata (2015: 14) menjelaskan bahwa perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 802), disebutkan bahwa yang dimaksud dengan orangtua adalah orang yang dihormati (disegani) di kampung atau tertua. Masalah mengenai perhatian orangtua terhadap anak mereka di sekolah juga dialami oleh siswa di SMP Negeri 1 Napano Kusambi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan salah satu orangtua siswa di SMP Negeri 1 Napano Kusambi, yang mengungkapkan bahwa: 1) Orangtua lebih disibukan dengan pekerjaan karena berangkat kerja pagi dan pulang sore hari, sehingga waktu untuk berinteraksi dengan anak sangat kurang. Selain itu, 2) Orangtua kurang memahami materi pelajaran anak, dikarenakan mengalami banyak perkembangan, sehingga orangtua kurang mampu membimbing anak dalam belajar, 3) Orangtua beranggapan bahwa anak belajar hanya di sekolah saja. Semua diserahkan kepada sekolah dan masalah belajar seluruhnya menjadi tanggung jawab sekolah, dan 4) Orangtua kurang memerhatikan masalah belajar anak di rumah, selain itu fasilitas untuk menunjang belajar anak juga kurang memadai.

Dengan adanya masalah tersebut, sebaiknya orangtua tetap memberikan dorongan kepada anak supaya anak tetap rajin belajar walaupun dengan sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu ciri siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah selalu memerhatikan dengan antusias yang tinggi yaitu tidak berbuat yang bisa mengganggu kegiatan belajar. Namun berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa di SMP Negeri 1 Napano Kusambi, masih ada anak yang bermain sendiri dan mengobrol dengan temannya pada waktu proses pembelajaran berlangsung, sehingga motivasi belajar siswa di SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi tergolong rendah. Selain itu, salah seorang siswa di SMP Negeri 1 Napano Kusambi, mengungkapkan bahwa siswa balajar di rumah kalau diperintah oleh orangtua saja.

Berdasarkan uraian di atas maka orangtua memiliki peran penting dalam mendorong anak untuk belajar. Kebersamaan anak dan orangtua di rumah dapat menjadi perangsang anak untuk belajar secara teratur. Bahkan kontrol dari orangtua dapat menjadikan anak mematuhi jadwal belajarnya dan mengarahkan tujuan belajarnya. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi.

Pengertian Perhatian Orangtua

Dalam kamus besar bahasa Indonesia perhatian adalah ‘’memerhatikan apa yang diperhatikan’’

perhatian orangtua itu ada dua suku kata yakni perhatian dan orangtua. Suryabrata (2006: 14), mengemukakan bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Orangtua adalah guru yang pertama memberikan pendidikan kepada anaknya dan bertanggung jawab penuh terhadap proses pertumbuhan dan perkembanganya. Perhatian merupakan hal yang paling berpengaruh bagi pertumbuhan dan pekembangan anak. Sumanto, (2014: 14), mengemukakan bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan pada sustu obyek tetentu dan unsur pikiranlah yang paling kuat pengaruhnya.

(3)

Selanjutnya, Wahib (2015: 2) menjelaskan orangtua itu adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemusatan atau kesadaran jiwa yang diarahkan kepada suatu obyek yang memberikan aktivitas yang dilakukan, sehingga dia hanya memerdulikan obyek yang merangsang itu. Selanjutnya Sulastri (Cahyani, 2015: 21) memberikan gambaran tentang perhatian orangtua yaitu: 1) memberikan peringatan yakni peran orangtua dalam hal ini adalah memberikan peringatan terhadap perilaku anaknya, 2) memberikan teguran yakni orangtua menegur tindakan anak yang salahdan memberikan penjelasan kepada anak mengapa hal tersebut salah dan menunjukkan hal yang benar dan 3) memerhatikan penyediaan sarana studi yakni saran dan prasarana studi yang merupakan komponen yang penting dalam proses belajar anak.

Ciri-ciri Motivasi Belajar

Selanjutnya Sardiman, (2007: 83) mengatakan bahwa motivasi belajar yang ada pada diri setiap siswa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai),

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya),

3. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah, 4. Lebih sering bekerja mandiri,

5. Kuatnya kemauan untuk belajar.

Jenis-jenis Motivasi Belajar

Sardiman (2014: 89) motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu: motivasi dalam diri seseorang atau motivasi interinsik dan motivasi dari luar diri seseorang atau ekstrinsik. adapun pengertian motivasi intrinsik dan ekstrinsik yaitu: 1) motivasi intrinsik adalah motif motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh dan mendorongnya untuk rajin dalam membaca, 2) motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena besok paginya karena ada ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh temanya atau orangtuanya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 86- 90), membedakan motivasi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. manusia adalah makhluk berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Dougall (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 86), berpendapat bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif, dan dorongan mencapai kepuasan.

2. Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. hal ini berbeda dengan motivasi primer.

Sebagai ilustrasi orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu. Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus belajar bekerja, merupakan motivasi sekunder. Uang merupakan penguat umum, agar orang dapat bekerja dengan baik.

Fungsi Motivasi Belajar

Sardiman (2012:85) menyebutkan beberapa fungsi dari motivasi belajar yaitu: 1) mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, 2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, 3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Selanjutnya, Hamalik (2013: 161), menjelaskan ada beberapa fungsi motivasi yaitu: 1) mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar, 2)

(4)

diinginkan, 3) motivasi berfungsi sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan, dalam hal ini kegiatan belajar.

Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

Sardiman (2014: 92-93) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu:

1. Memberi angka, yakni angka dalam hal ini sebagai simbol kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama jutru untuk mencapai angka/ nilai yang baik sehingga siswa biasanya dikejar adalah nilai-nilai pada lapor angkanya baik-baik.

2. Hadiah, yakni hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk setiap pekerjaan, mungkin tidak menarik lagi bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan/ kompetisi, yakni saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Baik persaingan individual maupun kelompok dapat yang meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego-involvement, yakni menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang sangat penting.

5. Memberi ulangan, yakni para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberikan ulangan juga memberikan motivasi.

6. Mengetahui hasil, yakni dengan mengetahui hasil pekerjaan, apa lagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan satu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian, yakni apa bila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, maka siswa tersebut perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus memberikan motivasi yang baik.

8. Hukuman, yakni hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi jika diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk belajar, yakni hasrat untuk belajar, berarti adanya unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala kegiatan tannpa maksud.

10. Minat, yakni motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu pula minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan baik kalau disertai dengan minat.

11. Tujuan yang diakui, yakni rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting.

Metode Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri Satap 1 Napano Kusambi yang bertempat di desa Lahaji, Jalan Poros Latawe Kecamatan Napano Kusambi, Kabupatan Muna Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/ 2018 tepatnya dimulai 24 Januari sampai 29 Maret 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu untuk mengetahui hubungan perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi. Subjek dalam penelitian ini adalah 88 orang siswa sebagaimana yang diuraikan dalam tabel berikut ini.

(5)

Tabel 1

Populasi dan Sampel Penelitian No Jumlah

Kelas

Jumlah Populasi

Jumlah Sampel

1 VII 1 20 20

2 VII 2 18 18

3 VIII 27 27

4 IX 23 23

Jumlah 88 88

Dengan karakterisitik subjek secara proportional random sampling yaitu pengembalian sampel dilakukan secara acak dengan proporsi 20% responden. Penelitian ini mengunakan alat pengumpul data berupa angket yang disusun berdasarkan ciri-ciri perhatian orangtua dan motivasi belajari.

Angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji coba untuk memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian yaitu validitas dan realibilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas pada instrumen mengunakan bantuan program komputer statistical packages for social science (SPSS) versi 16.0. Adapun kriteria yang digunakan untuk uji validitas apabila rxy> rtabel dengan taraf signifikan sebesar 0,05% maka instrument dikatakan valid sedangkan uji reliabilitas ini didasarkan pada ketentuan bahwa apabila nilai rhitung> rtabel maka instrumen dikatakan reliabel.

Teknik analisis data mengunakan analisis persentase untuk mendeskrispsikan gambaran perhatian orangtua dan motivasi belajar siswa. Analisis statisktik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dan t-test.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksud untuk mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik masing- masing variabel dengan menghitung nilai minimum, maksimum, mean, standar deviasi dan varian.

Untuk mendeskripsikan perhatian orangtua dan motivasi belajar siswa menggunakan aplikasi SPSS Version 16.0. Data perhatian orangtua diukur dengan menggunakan angket yang terdiri dari pernyataan dengan menggunakan angket yang terdiri dari 51 pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 4. Adapun hasil analisis deskriptif skor perhatian orangtua menggunakan aplikasi SPSS Version 16.0 diperoleh data hasil perhatian orangtua yang disajikan pada tabel 2.

Tabel 2

Statistik Deskriptif Perhatian Orangtua

N Min Max Mean Std.

Deviation Variance X 88 125.00 185.00 149.1250 16.14433 260.639 Valid N

(listwise) 88

Berdasarkan data hasil analisis deskriptif variabel perhatian orangtua pada tabel 2 dengan menggunakan aplikasi SPSS Version 16.0, diterangkan bahwa terdapat 88 orang siswa yang mengisi angket dengan skor minimum 125, skor maksimum 185, rata-rata (mean) 149.12, simpangan baku (standar deviation) 16.14, varians 260.63. Selanjutnya untuk mengetahui rentan skor dan jumlah siswa yang masuk dalam kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi, maka dibuat distribusi frekuensi skor variabel perhatian orangtua yang dapat di lihat pada tabel 3.

(6)

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Perhatian Orangtua Interval Kategori Frekuensi % 166- 204 Sangat baik 23 26,13%

128- 165 Baik 60 68,18%

90- 127 Kurang baik 5 5,68%

51- 89 Buruk 0 0%

Jumlah 88 100%

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa perhatian orangtua siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi yang dilaksanakan pada 88 siswa bahwa sebanyak 5 orang (5,68%) berada pada kategori kurang baik, 60 orang (68,18%) berada pada kategori baik, 23 (26,13%) berada pada kategori sangat baik dan tidak ada siswa berada pada kategori buruk (0). Sehingga berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi berada pada kategori baik.

Deskriptif Data Variabel Motivasi Belajar

Data motivasi belajar sisa diukur dengan menggunakan angket yang terdiri dari pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 4. Adapun hasil analisis deskriptif skor motivasi belajar menggunakan aplikasi SPSS Version 16.0 diperoleh data hasil motivasi belajar yang di sajikan pada tabel 4.

Tabel 4

Statistik Deskriptif Motivasi Belajar Siswa

N Min Max Mean Std.

Deviation Variance Y 88 102.00 170.00 128.9773 12.65999 160.275 Valid N

(listwise) 88

Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel motivasi belajar pada tabel di atas diterangkan bahwa terdapat 88 orang siswa yang mengisi angket dengan skor minimum 102.00, skor maksimum 170.00, rata-rata (mean) 128.97, simpangan baku (standar deviation) 12.65, varians 160.27.

Selanjutnya untuk mengetahui rentan skor dan jumlah responden/ siswa yang masuk dalam kategori sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi, maka dibuat distribusi frekuensi skor variabel motivasi belajar yang dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Interval Kategori Frekuensi % 130-160 Sangat baik 27 30,68%

100-129 Baik 55 62,5%

70-99 Kurang baik 6 6,82%

40-69 Buruk 0 0%

Jumlah 88 100 %

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi yang dilaksanakan pada 88 siswa bahwa sebanyak 6 siswa (6,82%) berada di kategori kurang baik, 55 siswa (62,5%) berada pada kategori baik, 27 siswa (30,68%) berada pada kategori sangat baik dan tidak ada siswa yang berada pada kategori buruk (0). Sehingga dapat dapat

(7)

disimpulkan berdasarkan tabel 5 motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi berada pada kategori baik.

Hasil Analisis Statistik inferensial

Tahap selanjutnya dalam analisis data adalah analisis inferensial. Melalui analisis inferensial dapat diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Berikut adalah hasil analisis regresi:

Tabel 6 Analisis Regresi Model Summary(b)

Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 2360.575 1 2360.575 17.526 .000(a) Residual 11583.380 86 134.690

Total 13943.955 87 a Predictors: (Constant), X

b Dependent Variable: Y Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 80.862 11.560 6.995 .000

X .323 .077 .411 4.186 .000

a Dependent Variable: Y

Persamaan regresi linear sederhana: Y=a + BX atau 80.862 × 0.323 X

Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan. Oleh karena nilai b bertanda positif hal ini menunjukkan arah regresif positif. Berdasarkan output table coefficient. Diketahui nilai signifikan sebesar = 0,000 < 0,05 sehingga dapat dikatakan perhatian orangtua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji t. Diketahui thitung

sebesar = 6,995, sedangkan nilai ttabel dengan nilai n= 88-1= 87 adalah 1,662. Oleh karena itu nilai thitung =6,995 > ttabel =1,662, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel perhatian orangtua terhadap variabel motivasi belajar siswa.

Uji Hipotesis

Setelah diketahui data perhatian orangtua dan motivasi belajar Siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yaitu ada hubungan antara perhatian orangtua dengan motivasi belajar Siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi. Pengujian

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .411(a) .169 .160 11.60562 .169

(8)

hipotesis ini menggunkan rumus analisis korelasi product moment dengan menggunakan aplikasi SPSS Version 16.0 seperti yang disajikan pada tabel 7 berikut:

Tabel 7

Analisis Statistik Korelasi

X Y

X Pearson

Correlation 1 .411(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 88 88

Y Pearson

Correlation .411(**) 1 Sig. (2-tailed) .000

N 88 88

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 7 di atas menunjukkan bahwa nilai koifisien korelasi data nilai angket perhatian orangtua dan motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi0.411, dengan demikian nilai rhitung= 0.411>rtabel 0.209, yang berarti terdapat pengaruh yang sedang antara perhatian orangtua (X) dan motivasi belajar siswa (Y). Oleh karena itu, maka hipotesis penelitian (Ha) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi diterima.

Uji Signifikan

Uji signifikan antara variabel perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa diperoleh nilai thitung= 4,580 jika dibandingkan dengan ttabel pada α = 0,05 db = n-2 = 65 – 2= 63 sehingga diperoleh ttabel= 1,662 yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan antara perhatian orangtua dengan motivasi belajar pada siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi. Selain itu koefisien korelasi, diperoleh nilai koefisien determinasi (t2) sebesar 0,1689 atau 16,89 % yang berarti bahwa sebesar 16,89 % variasi skor motivasi belajar ditentukan oleh perhatian orangtua dan sisanya dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa hubungan antara kedua variabel ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perhatian orangtua siswa maka semakin tinggi motivasi belajar pada siswa, sebaliknya semakin rendah perhatian orangtua siswa maka semakin rendah motivasi belajar pada siswa. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung sebesar =6,995 jika dibandingkan nilai ttabel =1,662 maka dapat disimpulkan terdapat/adanya hubungan yang positif variabel perhatian orangtua terhadap motivasi belajar siswa SMP N1 Napano Kusambi.

Perhatian orangtua ini sangat dibutuhkan oleh anak. Oleh karena itu, orangtua semestinya memberi dorongan dan motivasi terhadap anak dan berusaha memenuhi kebutuhan anak dalam belajarnya serta menghindari sikap yang membuat anak patah semangat dalam belajar. Perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Banyak orangtua kurang menyadari bahwa bentuk perhatian mereka mendukung kemajuan anak dalam belajar.

Dalam penelitian ini motivasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya perhatian orangtua. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang positif antara perhatian orangtua dan motivasi belajar. Hal ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Fuad dan Zuraini (2016: 45), bahwa salah satu faktor yang memengaruhi motivasi belajar anak adalah keluarga khususnya orangtua. Berdasarkan hasil analisis tersebut, penelitian ini menjawab hipotesis yang diajukan yaitu

(9)

perhatian orangtua terdapat hubungan secara positif dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi atau dengan kata lain hipotesis dalam penelitian ini diterima atau terbukti.

Kesimpulan dan saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa memperoleh perhatian orangtua secara baik, 60 siswa (68,18%) memiliki kategori baik, 5 siswa (5,68%) memiliki kategori kurang baik, 23 siswa (26,13%) memiliki kategori sangat baik dan tidak ada siswa yang memiliki kategori buruk. Hasil tersebut menggambarkan bahwa perhatian orangtua siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi berada pada kategori baik. Selanjutnya dalam motivasi belajar siswa diketahui bahwa sebanyak 6 siswa (6,82%) berada di kategori kurang baik, 55 siswa (62,5%) berada pada kategori baik, 27 siswa (30,68%) berada pada kategori sangat baik dan tidak ada siswa yang berada pada kategori buruk. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi Kendari berada pada kategori tinggi. Berdasarkan analisis inferensial dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Napano Kusambi, hal tersebut diketahui dengan diperolehnya koefisien regresi (rxy) = 6,995 (rhitung = 6,995 > rtabel = 1,662).

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Bagi guru mata pelajaran agar bekerja sama dengan guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, terutama memberikan masukan-masukan yang memotivasi siswa dalam belajar agar mendapat prestasi yang lebih memuaskan jikalau memungkinkan adanya guru BK. Kepala sekolah hendaknya mengadakan kerja sama dengan orangtua siswa, guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan dan konseling untuk bersama-sama mencari solusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa karena dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Kepala sekolah hendaknya mengadakan kerja sama dengan orangtua siswa, guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan dan segera membuka luang kepada tenaga BK untuk masuk sebagai bagian dari administrasi sekolah sehingga dapat bekerja sama mencari solusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa karena dalam meningkatkan motivasi belajar siswa tidak hanya menjadi tanggung jawab personil sekolah saja, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab orangtua juga.

3. Orangtua hendaknya lebih memerhatikan kebutuhan belajar anak, baik itu menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan, fasilitas disini meliputi buku dan alat tulis sehingga dengan demikian dapat mendorong anak untuk termotivasi dalam belajarnya, sehingga anak dapat meningkat prestasi belajarnya.

Daftar Pustaka

Cahyani, Dwi. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dan Perhatian Orangtua dengan Kesiapan Belajar Siswa Kelas V SDN D1 Gugus II Kecamatan. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Dimyati, Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fuad, Zaki Al dan Zuraini. (2016). Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Belajar Siswa Kelas I SDN 7 Kute Panang STKIP Bina Bangsa Getsempena. Jurnal Tunas Bangsa, Vol. 3, No. 2, Hal.

42-54.

Hamalik (2013). Panduan Moderen Pendekatan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2001.

(10)

Sardiman, A. M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A. M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2001) Aspek motivasi belajar siswa, (Universitas Muhammadiyah)

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sumanto, (2014). Psikologi Umum. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.

Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryabrata, Sumadi. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Wahib, Abdul. (2015). Konsep Orangtua dalam Membangun Kepribadian Anak. Jurnal Paradigma Institut, Vol. 2, No. 1.

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang membedakan dengan teks sebelumnya adalah citra negatif yang dihadirkan lebih mengarah pada paham atau ideologi ormas Islam, yaitu wadah berkembangnya paham yang berlawanan

Realisasi penerim aan hingga awal Okt ober ini sudah m elam paui dari t arget yang dit et apkan t ersebut yait u Rp 36 t riliun.. Sam pai akhir t ahun nant i, realisasi penerim

Sehingga dari analisis tersebut, dapat dijadikan referensi oleh pihak pelaksana, untuk memperhatikan latar belakang berupa lingkungan keluarga pekerja, yang dalam

Oleh karena itu, untuk mengetahui hubungan suhu dengan masing- masing konstanta dilakukan analisis terhadap data perubahan konsentrasi (normalitas) asam asetat

Namun pada usahatani kedelai polong muda, pendapatan atas biaya total bernilai negatif yang berarti usahatani yang dijalankan tidak menguntungkan sebab penerimaan yang

Berdasarkan penilaian oleh guru di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lembar observasi sikap tanggung jawab yang dikembangkan oleh peneliti merupakan

Air limbah Rumah Sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi : limbah domestik cair (limbah buangan kamar

Osteoblas yang baru terbentuk akan mensekresikan matriks tulang, membentuk ban/kerah tulang subperiosteal pada permukaan template kartilago, melalui proses