FENGARLry{ PE${B[R.L{N EKSTRAK BUAII FARE ( MOMORDTCA CT{ARANTTA L
)
TERr{ADAP KUAIITAS SPERMATOZOT TIKUS JANTAN STRAIN WTSTAR
.
=
rEs-rs
t'oLEH:
RATU
KUSUMA
sF.05212014
PROGRAM
STUDTILMU
BIOMSE}IK
PEMII{ATAFI
RSPROI}UKSE
KEI}OKTSR.{N
PROGRAM FASCASARJANA
UFIIYSRSITAS
AFMALAS
PADfu\G
PRffiRAM
PASCASARIANA
ILMU BIOMEDIK
Tesis Juli 2008
Oleh: RATU
KUSUMA
Penganrh Pemberian
Ekshak
Buah Pare( Momordica
ChorantiaL
)
Terhadap KualitasSpermatozoa Tikus Jantan Strain V/istar.
ABSTRAK
Sebagai negara berkembang, lndonesia mempunyai berbagai masalah antara
lain
adalah makin bertambahnyajumlah
penduduk, untuk mengendalikan masalah tersebut salah satuhal yang telah dilakukan pemerintah adalah menggalakkan program Keluarga Berencana yang ditujukan pada pria dan
wanita
Namun keihttsertasnpria
dalamprogram
keluargaberencana
hanya
1,3
o/o,karena
alat
kontrasepsipria yang telah
Aigu"uf*
**pui
sekarang
tidak
semuanyadapat
diterima oleh
masyarakatkarena memberikan elek
sampingdan
belum
rcO
yo dapat mencegah kehamilan,untuk
itu
peneliti
melalarkanpenelitian tentang
"
penganrh pemberianekstak
buah pare(
momordica charantiaL
)
terhadap
kualitas
spermatozoatikus jantan strain
wistar.
Tujuanpenelitian
ini
adalahuntuk
mengetahui penganrh pemberian ekstrak
buah
pare dosis
25Omg/kgbb,350mg/kgbb, 500mg/kgbb, 75Omgftgbb, lO00mgikgbb
dan
l500me/kgbb
terhadap kecepataqmotilitas
danmorfologi
spermatozoa tikus jantan strain wistar. Hipotesis pada penelitianini
adalah bahwa pemberian ekstrak buah paredalam
berbagai dosis dapatmenurunkan kecepatan,
nenurunkan motilitas dan
meningkatkanmorfologi
abnormal spermatozoatikus jantan
stain
wistar.
Penelitianini
adalatrpenelitian
eksperimentaldengan ftmcangan
postest
only control group
design,
yang
menjadi
poputasi
pada penelitianini
adalah tikusjantan
strain wistar yang berjumlah28
ekor,flasil
penelitiandiolah
secarastatistik
dengan
menggunakanuji
Anova
satu
arah
dengan derajat
kepercayaan
95
ok, kemudian dilanjutkan denganuji
multiple comparisons
bonfetoni,
hasil
yang
didapatkan adalatr bahwa pemberianekshak
buahpare
dosis 250mgikgbbsampai
l500mg/kgbb
menurunkan kecepstsn
spermatozoa,menurunksn motilitas
spermatozoadan
meningkatkanmorfologi
abnormal
spermatozoatikus jantan
strainwistar, dengan demikian semua hipotesis
diterima
Untuk
itu
disarankan kepadapeneliti
BAB
I
PENDAIIULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia mempunyai berbagai macarn
masalah,
antara
lain
masalah
makin
bertambahnyajumlah
penduduk.Diperkirakan tahun 2020-2A25 penduduk Indonesia akan mencapai 285
juta
jiwa
dan
akan
mengalami peningkatan
setiap
tatrunnya.
Hal
ini
perlumendapat perhatian yang serius. Usaha pengendalian
jumlah
penduduk yangtelah
dilaksanakanoleh
pernerintah antaralain
dengan pengendalian angkakelahiran melalui progftrm Keluarga Berencana (
KB)
( Moelok, 20AG).Dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara
(
GBHN
)
1998
bidangkesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan, khususnya dalam keluarga
sejahtera" dinyatakan bahwa gerakan keluarga berencana nasional adalah satah
satu kegiatan
pokok
dalam upaya
mencapaikeluarga sejatrtera
Kegiatandiarahkan
untuk
mengendalikan
laju
pertumbuhan penduduk
dengan pertumbuhan ekonomi sehingga terwujud peningkatan kesejalrteraan keluarga.selain
itu,
dianjurkan
pula untuk
menggala}ftan pemeliharaan
danpengembangan obat-obatan tradisional, yang dapat diarahkan untuk keperluan
keluarga berencana ( Depkes
RI,
1998 ).Anjuran pemerintah yang tertuang dalam
GBHN,
untuk mendapatkanbahan
kontrasepsi yangideal
paraahli
menaruh perhatian yang besar padaKontrasepsi
yang ideal
harus memenuhi
persyaratanyaitu
mudahdigunakan,
murah,
dapat
diterima oleh
masyarakat,
tidak
toksik,
tidakmenimbulkan efek samping, dan bersifat reversibel (
BKKBN, zw7
).Awalnya
masalah kontrasepsi kebanyakan
ditujukan pada
pihakwanita, akan
tetapi
sebenarnyapihak
priapun
dapatturut
berperan dalammasalah
ini
karena pria dalanr rumah tangga mempunyai tanggungjawab
danmerupakan
pengambil
keputusan.
Mernrrut Badan Koordinasi
KeluargaBerencana
Nasional
(
BKKBN
)
keikutsertaanpria
dalam
melaksanakanprogram
keltrarga berencanamasih
sangat rendah(
1,3
yo)
dibandingkandengan keikutsertaan wanita
(
98,
z
%o).oleh karena
itu
saranaKB
untukpihak pria harus mendapat perhatian
khusus
(BKKBN,
Z0A7 ).Pada
dasarnya pengendalian kesuburanpada
pria
jauh
lebih
sulit
dibandingkan dengan wanita.
Hal
ini
disebabkan karenajutaan
spenna yangdiproduksi
harus dikendalikan agartidak
membuahiovum. Dalam
mencaribahan
kontrasepsi
yang
ideal bagi
pri4
selain harus dapat
mencegahterjadinya fertilisasi
juga
tidak
memberikanefek
samping pada pemakainya( Suyono,
H,2008).
Alat
atau bahan konhasepsipria
yang telah digunakan saatini
adalahkondom, vasektomi, penyuntikan hormon. Hasilnya belum sepenuhnya dapat
diterima
masyarakat karena memberikanefek
sampingdan
belum
rca
%Berdasarkan kenyataan
tersebut, maka penelitian-penelitian
kearahpenemuan kontrasepsi
pria
merupakan tantangan bagr parapeneliti.
Untukmencapai tujuan tersebut, pada saat
ini
para abli menaruh perhatian yang besar terhadap penggunaan bahan alamiah(
tanaman)
sebagaiobjek yang
perluditeliti. setty dkk
(
1977
)
telah membuktikan bahwadari
1600jenis
yangdiekstraksi ternyata 30
jenis
tanaman bersifat spermisida, dan 16jenis
bersifat immobilitas terhadap spermatozoaDi
Indonesia terdapat
tidak
kurang
1000
jenis dari
3000
jenis
tumbuhan yang sudatr dibudidayakan dan digunakan sebagai obat alam atau
obat tradisional. Obat tradisional adalah
obatjadi
atau obat berbungkus yangberasal
dari
tumbuhan,hewan,
mineral,
atau
campurandari
bahan-bahantersebut yang
belum
mempunyai dataklinis
dan dipergunakan dalam usahapengobatan berdasarkan pengalaman ( Depkes
RI,
1985 ).Menurut Undang-Undang
Republik
IndonesiaNomor 23 Talrnn
1992tentang Kesehatan, pasal
47
alinea
I
dan3,
dinyatakan bahwa pengobatanhadisional merupakan salah satu upaya pengobatan atau perawatan cara
lain
diluar
ilmu
kedokteran dan keperawatan. Pengobatan tradisional yang sudahdapat
dipertanggungiawabkan
manfaat
dan
keamanannya
perlu
terusditingkatkan dan dikembangkan
untuk
digunakan dalam mewujudkan derajatkesehatan yang optimal bagi masyarakat ( Depkes
RI,
1992 ).Keuntungan penggunaan
obat
tradisional
antaralain
adalah bahaobakunya dapat ditanam dipekarangan rumal1 murah dan dapat diramu sendiri
Menurut Tadjudin,
obat-obatan dan bahan kontrasepsiyang
berasaldari tanaman mempunyai toksisitas rendalu mudah diperoleh, murah harganya
dan kurang menimbulkan efek samping
(
Syanrsuhidaya\ 1999 ).Tumbuhan yaog potensial digunakan sebagai bahan kontrasepsi antara
lain
adalah tanaman pare ( momordica charantiaL
).
Ekstrak dari tanamanini
banyak
mengandungkomponen
yang belum diidentifikasi
dengan
baik,mungkin mengandung berbagai macam komponen yang mempunyai aktivitas
biologi
yang belum ditentukan batas-batasnya ( Subahar, 20A4 ).Dalam
biji
buah pare terkandung berbagai komponen antara lain
momordisine, momordisid dari golongan glikosida triterpen atau lcukurbitasfuL
momorkarin,
MAP 30
(
Momordica
Anti
HtV
Protein
).
Ekstrak
dari
biji
maupun daging buatr pare antara
lain
mempunyaiefek
hipoglikemi4
dapatbersifat sitotoksik dan sitotoksik bagi sel, anti tumor, anti
fertilitas
dan dapatmendorong
aborsi
( Huang, 1995 ).Ekstrak tanaman
ini
telahditeliti
pada hewan percobaan oleh beberapaalrli
terdahulu.Dixit
dkk
(
1978)
menyimpulkan bahwa pemberianekstak
buah pare dapat menekan
produksi
spermatozoaanjing.
Wardoyo(
1983)
melaporkan bahwa pemberian perasan buah pare dapat mempengaruhi prosesspermatogenesis.
Widayati
(
1983I
melaporkan
pula bahwa
pemberianperasan buah pare sscaxa
invito
dapat menghambatmotilitas
danviabilitas
BAB
YII
PENUTUP
7.1.
Kesimpulan
Dari hasil
penelitian
ini
dapatdisimpulkan
bahwa pemberian ekstrak buahpare pada tikus jantan selama satu siklus spermatogenesis dosis 250mg/kgbb,
350 mglkgbb, 500 mglkgbb,
75Omglkgbb, l00Omglkgbbdan
l500mg/kgbbdapat
menurunkan
kecepatan
spermetozoa, menurunkan
motilitas
spermatozoa dan meningkatkan
morfolgi
abnormal spermatozoa tikus jantanstrain wistar.
7.2. Saran
Disarankan kepada
peneliti
selanjutnya
agar dapat
melalcukan penelitiantentang
pengaruhpemberian ekstrak buah
pare
terhadap hormon-hormonreproduksi
pria
hingga buah
pare
dapat dijadikan
satu-satunya bahankontrasepsi yang ideal bagi pria.
Disarankan kepada
peneliti
selanjutnya
agar
dapat
melalcukan penelitiantentang pengaruh
ekstrak buah pare
terhadap
sistem
reproduksi
wanitasehingga buah pare dapat dijadikan alat kontrasepsi
pilihan
bagi wanita.I
MrLtK
ii
UPT
FEFpUSTAKAAN
IUNIVERSITAS
ANDALAS
1.
DAFTAR PUSTAKA
Admil.
(
2007).
Si Pahit
Kaya Khasiaf, diupdate tanggal28
Januari 2008. Diakses dari http:/digilib.litbang.depkes. go.id.Aguwq
CN
andGC.
Mital.
(1993 ).Abortifucient
Effectsof
The
Roots MomordicaAngustisepala, J. Ethnopharmacology .
Bardin, J.
(
1986 ).Pituitary
-
Testicular-
Axis, dalam Reproductive Endocrinology.Saunders, Philadelphia.
Berne,
Robert M.
(
1983 ). Endocrine system, dalamphysiology,
philadelphia.Bohmer, T, Johansen
L. (
1980 ). CernitineIn
The Epididymisond in the SpermatozoaPhysiological Aspect
and Clinical Application,
dalamAnimal
Model
in
Human Reproductive, Raven Press, New York.
Brook,
D. E.
(
1981).
MetabolicActivity
in
the Epididymisand
lts Regulation byAndrogen, dalam Physiology, Reven Press, New
york.
Burgos,
M.H.
(
1980).
Fine
Structureof the
Testisand ltsFungtional
SigniJicon, dalam The Testis, Academic Press, NewYork.
Chan,
W.Y
andH.w.
Yeung.(
19s5)
The
TerminationofEarly
pregnency
in
theMouse by Momordica Charin. Dalam Contraseption
Chan,
W.Y
andH.w.
Yeung.( 1984 ) Effects of Momorcharinson
the Mouse Embryo at theEarly
Organogenesis Stage. Dalam Contraseption.Clemont,
Y.
(
1982
).
Kenetic
of
Spermatogenesisin
Animals,
Seminiferous Ephyt elium
Cycl e and Spermato goni al Renew al, philadelphia.Cunnick, J.E,
K.
Kasamto.(
1990).
Induction
of
Tumor
Cytotoxic Immune CellsUsing
s
Protein
from
the Bitter Melon
(
Momordica
charantia
).
CellsImmunol.