Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-57454/PP/M.IIIA/16/2014
Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai
Tahun Pajak : 2010
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Maret 2010 sebesar Rp5.150.383.429,00 dengan uraian sebagai berikut :
1. Koreksi Negatif DPP Ekspor sebesar (Rp 13.510.737,00) 2. Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 5.163.894.166,00 Jumlah Rp 5.150.383.429,00
1. Koreksi Negatif Dasar Pengenaan Pajak Ekspor sebesar (Rp13.510.737,00)
Menurut Terbanding : bahwa Berdasarkan hasil penelitian keberatan PPh Badan atas koreksi peredaran usaha yang mempertahankan koreksi peredaran usaha - penjualan ekspor sebesar USD10.288 tersebut di atas, maka Tim Peneliti mengusulkan untuk menolak keberatan Wajib Pajak dan mempertahankan koreksi negatif Pemeriksa atas DPP PPN ekspor sebesar Rp13.510.737,00
Menurut Pemohon Banding : bahwa koreksi yang dilakukan oleh Terbanding adalah tidak benar karena Pemohon Banding telah melaporkan Peredaran Usaha atas Penghasilan Ekspor tersebut di dalam SPT Tahunan Badan 2010;
Menurut Majelis : bahwa sengketa koreksi negatif atas DPP Ekspor sebesar Rp13.510.737,00, yang menurut Terbanding Terdapat terdapat ketidakcocokan mengenai sales (penjualan) antara laporan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Maret 2010 dengan data pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2010 dan Audit Report Tahun 2010, sehingga Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak tersebut diatas tidak mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnva bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap keterangan dan bukti-bukti yang disampaikan oleh para pihak dalam persidangan, Majelis sependapat dengan Pemohon Banding dengan alasan bahwa koreksi yang dilakukan oleh Terbanding hanya didasarkan pada angggapan atau analisa semata dan bersifat sangat teoritis, seharusnya Terbanding dapat membuktikan kepada siapa barang tersebut dijual disertai dengan bukti aliran uangnya.
bahwa terkait dengan koreksi Koreksi Positif Penjualan Ekspor USD10,288,00 yang dilakukan oleh Terbanding, Majelis berpendapat bahwa berdasarkan keterangan dan bukti-bukti yang disampaikan oleh Pemohon Banding dalam persidangan, Majelis sependapat dengan Pemohon Banding bahwa Penjualan Ekspor yang dimaksud ke AAA (Singapore) Pte Ltd adalah penagihan kembali oleh Pemohon Banding kepada ke AAA (Singapore) Pte Ltd karena adanya kesalahan hasil produksi yang dijual Pemohon Banding ke PT AAA Indonesia, sehingga Pemohon Banding menagihkan lagi ke AAA (Singapore) Pte Ltd.;
bahwa mengingat pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang- undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim";
bahwa pada memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa "Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang- undangan perpajakan";
bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti dan keterangan dari para pihak yang terungkap dalam persidangan, serta berdasarkan penilaian pembuktian dan keyakinan Majelis, berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding atas koreksi negatif atas Dasar Pengenaan Pajak Ekspor sebesar Rp13.510.737,00, dibatalkan
2. Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp5.163.894.166,00
Menurut Terbanding : bahwa koreksi DPP PPN Yang Harus Dipungut Sendiri merupakan hasil ekualisasi dengan koreksi Peredaran Usaha pada PPh Badan, sehingga penelitian sengketa keberatan ini mengacu kepada hasil penelitian keberatan sengketa Peredaran Usaha yang diajukan oleh Wajib Pajak;
Menurut Pemohon Banding : Bahwa koreksi Terbanding tidak benar karena tidak ada Faktur Pajak ataupun Faktur Penjualan dan tidak ada serah terima barang kena pajak produksi Pemohon Banding kepada Pembeli selain yang disebutkan dalam butir b diatas, jadi koreksi Penneriksa Pajak hanya "anggapan" saja dan tidak didukung oleh bukti-bukti yang memadai dan tidak mencerminkan keadaan atau kegiatan peredaran usaha Pemohon Banding yang sebenarnya.
Menurut Majelis : bahwa sengketa adalah koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Pajak Maret 2010 sebesar Rp5.163.894.166,00;
bahwa Majelis menyatakan bahwa koreksi aquo, berkaitan dengan sengketa peredaran usaha, pada sengketa Pajak Penghasilan Badan nomor sengketa XX- 0XXXXX-X0X0;
bahwa Majelis, dalam Putusan terkait sengketa Pajak Penghasilan Badan nomor sengketa XX-0XXXXX-X0X0, menyatakan sebagai berikut.
bahwa substansi dikoreksi yang dilakukan oleh Terbanding adalah koreksi peredaran usaha yang menurut Terbanding terkait dengan adanya pembelian lokal yang tidak dilaporkan oleh Pemohon Banding, akibatnya Terbanding melakukan analisa perhitungan gross profit margin yang mengindikasikan adanya ketidak benaran laporan penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding.
bahwa Pemohon Banding mendalilkan bahwa koreksi Terbanding tidak benar karena tidak ada Faktur Pajak ataupun Faktur Penjualan dan tidak ada serah terima barang kena pajak produksi Pemohon Banding kepada Pembeli, jadi koreksi Terbanding hanya "anggapan" saja dan tidak didukung oleh bukti-bukti yang memadai dan tidak mencerminkan keadaan atau kegiatan peredaran usaha Pemohon Banding yang sebenarnya;
bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap keterangan dan bukti- bukti yang disampaikan oleh para pihak dalam persidangan, Majelis sependapat dengan Pemohon Banding dengan alasan bahwa koreksi yang dilakukan oleh Terbanding hanya didasarkan pada angggapan atau analisa semata dan bersifat sangat teoritis, seharusnya Terbanding dapat membuktikan kepada siapa barang tersebut dijual disertai dengan bukti aliran uangnya.
bahwa terkait dengan koreksi Koreksi Positif Penjualan Ekspor USD10,288,00 yang dilakukan oleh Terbanding, Majelis berpendapat bahwa berdasarkan keterangan dan bukti-bukti yang disampaikan oleh Pemohon Banding dalam persidangan, Majelis sependapat dengan Pemohon Banding bahwa Penjualan Ekspor yang dimaksud ke AAA (Singapore) Pte Ltd adalah penagihan kembali oleh Pemohon Banding kepada ke AAA (Singapore) Pte Ltd karena adanya kesalahan hasil produksi yang dijual Pemohon Banding ke PT AAA Indonesia, sehingga Pemohon Banding menagihkan lagi ke AAA (Singapore) Pte Ltd.;
bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti dan keterangan dari para pihak yang terungkap dalam persidangan, serta berdasarkan penilaian pembuktian dan keyakinan Majelis, berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding atas Koreksi Peredaran Usaha sebesar USD6.789.684,00, dibatalkan;
bahwa mengingat pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang- undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim";
bahwa pada memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;
bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;
bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding sehingga penghitungan adalah sebagai berikut:
Dasar Pengenaan Pajak Menurut Keputusan Koreksi dibatalkan - Ekspor
- Dasar Pengenaan Pajak Penyerahan Lokal Dasar Pengenaan Pajak PPN menurut Majelis
Rp 63.973.515.580,00 (Rp 13.510.737,00) Rp 5.163.894.166,00 Rp 58.823.132.151,00
Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundangundangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;
Memutuskan : Menyatakan mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Nomor KEP-955/WPJ. 07/2013 tanggal 29 Mei 2013, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Maret 2010 Nomor 00087/207/10/431/12 tanggal 12 Maret 2012 sebagaimana telah dibetulkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 00061/WPJ.07/KP.1003/2013 tanggal 13 Mei 2013, atas nama PT. XXX, sehingga perhitungan menjadi sebagai berikut.
Dasar Pengenaan Pajak Pajak Keluaran
Pajak yang dapat diperhitungkan
PPN Kurang/(Lebih) Bayar Dikompensasi Ke Masa Pajak Berikutnya
PPN yang masih Kurang/(Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi, berupa:
- Kenaikan Pasal 13 (3) KUP
PPN yang masih harus dibayar
Rp 58.823.132.151,00 Rp 5.880.962.141,00 Rp 5.880.962.141,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 0,00
Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada Hari Selasa tanggal 15 Juli 2014 oleh Hakim Majelis IIIA Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis sebagai berikut:
TFR, SH., MH., Msi, HPJ
XBM, SH., MKn.
yang dibantu oleh QLK
sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti
Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis IIIA Pengadilan Pajak dalam sidang pada hari Selasa tanggal 18 November 2014 dengan dihadiri oleh para Hakim anggota, Panitera Pengganti, dihadiri oleh Pemohon Banding dan Terbanding;