DESAIN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM SIDOARJO DARI
DISTRIBUTION CENTER TANGGULANGIN HINGGA PERUMAHAN
Ahmad Junaidi Abdillah*, Projek Priyonggo Sumangun2, Heroe Poernomo3
Program Studi D-IV Teknik Perpipaan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia1*
Program Studi D-IV Teknik Perpipaan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia2
Program Studi D-IV Teknik Perpipaan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia3
Email: ahmadjunaidiab@gmail.com1*; projekme@gmail.com2* ; heru_p@poltera.ac.id3*;
Abstract - Clean water has an important role for the survival of living things. This final project aims to design a clean water distribution design for PDAM Sidoarjo from the Tanggulangin Distribution Center to housing.
“Shoji Land” housing is a new housing development which is in the process of being located in Sambiroto, Karang Tanjung, Sidoarjo. With the construction of new housing, clean water supply is also needed to meet water needs in the area in the future. The activities carried out are designing clean water distribution lines to new housing so that water needs can be met, calculating the amount of water demand, calculating the total pump head and selecting the appropriate pump and modeling with the help of WaterCAD software. The amount of debit needed to supply all housing is 1,732,608 liters/day. This distribution design uses PVC and Ductile Iron pipe materials with a total pipe length of 52,000.3 m. From this design, the total headloss value is 17.9981 meters and the total pump head is 59.024 meters. From the total pump head and the required amount of discharge, a pump with the Grundfos brand type Centrifugal Pump was chosen with the number NBG 125-80- 400. This pump has a discharge capacity of 180 m³/hour and a head level of 68 meters. Based on the analysis using WaterCAD software, obtained several variables such as the value of flow demand and flow supplied that are in accordance with the provisions and the fluid pressure has met the standard above the minimum pressure of 0.75bar. So it can be said that the design of the clean water distribution line from the Tanggulangin Distribution Center to housing can work well.
Keyword: Flowrate, distribution design, pump head, WaterCAD
Nomenclature Q Debit (m3/s)
A Luas Penampang (m2) V Kecepatan aliran (m/s) ρ Massa jenis fluida (kg/m3) d Diameter pipa (m)
μ Viskositas dinamis ( Kg/m.s) ν Viskositas kinematis (m2/s) ƒ Koefisien kerugian gesek L Panjang pipa (m) D Diameter pipa (m)
g Percepatan gravitasi (m/s2) K nilai coefficient
ha Head statis total (m)
hl Berbagai kerugian head pipa, katup, belokan, sambungan, dll (m)
P Daya pompa, kW
g Percepatan gravitasi, 9,81 m/s² Q Debit aliran fluida yang mengalir, m³/s H Head total pompa, m
1. PENDAHULUAN
Perumahan “Shoji Land” merupakan perumahan baru yang sedang dalam proses pembangunan yang terletak di Sambiroto, Karang Tanjung, Sidoarjo.
Dengan adanya pembangunan perumahan baru maka dibutuhkan juga suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah tersebut di waktu
mendatang. Oleh karena itu dibutuhkan desain jalur distribusi air bersih ke perumahan baru agar kebutuhan air dapat terpenuhi. Penelitian ini di awali dengan menghitung besar debit yang dibutuhkan untuk perumahan baik untuk perumahan yang telah ada dan juga perumahan barru “Shoji Land”. Tahapan selanjutnya yaitu mendesain sistem perpipaan mulai jalur Distribution Center Tanggulangin hingga perumahan yang telah ada/ pipa existing yang nantinya akan dihubungkan menuju perumahan baru
“Shoji Land”. Tahap selanjutnya yaitu menghitung besar headloss yang terjadi pada pipa hingga masuk perumahan. Setelah itu menentukan head pompa dan daya pompa untuk mendistribusikan air sepanjang jalur pipa, dimulai dengan perhitungan manual kemudian melakukan analisa hidrolika menggunakan bantuan program komputer WaterCAD. Hasil dari perhitungan software nantinya akan dibandingkan dengan perhitungan manual. Diameter pipa yang akan digunakan mengacu pada data fluida dari perusahaan serta mengacu pada SNI 7509:2011 terkait tata cara perencanaan teknik jaringan distribusi dan unit pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum,SNI 06-0084-2002 tentang Pipa PVC untuk saluran air minum.
2. METODOLOGI 2.1 Prosedur Penelitian
Pengerjaan penelitian ini diawali dengan melakukan perhitungan kebuuhan air bersih yang diperukan tiap hari untuk seuruh perumahan.
Kebutuhan air bersih untuk setiap orang tiap hari yaitu 120 liter/hari. Setelah melakukan perhitungan kebutuhan debit, maka selanjutnya yaitu melakukakn desain jalurdistribusi air bersih untuk perumahan baru
“Shoji Land” yang nanti akan dihubungan dengan pipa existing.
Tahapan selanjutnya yaitu melakukan perhitungan headloss yang terjadi sepanjang pipa mulai dari Distributin center Tanggulangin hingga perumahan. Perhitungan headloss dibagi menjadi 2 yaitu headloss major dan headloss minor. Tahapan selanjutnya yaitu melakukan perhitungan head totalpompa, daya pompa dan spesifikasi pompa yang dibutuhkan.
Tahapan selanjutnya yaitu melakukan analisa dengan bantuan software Watercad.. hasil Analisa perhitungan manual akan dibandingan dengan hasil analisa software.
2.2 Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan satu kesatuan system fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
Sedangkan pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peran serta masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Sistem Penyediaan Air Minum yang menggunakan pipa distribusi harus di rencanakan dengan baik. [1]
Pemakaian/kebutuhan air rata-rata dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut
Q1 = Jumlah Penghuni x Pemakaian air (1) Dalam perhitungan kebutuhan debit juga ditambahkan 20% sebagai faktor kehilangan air (kebocoran) dan lain lain sehingga untuk pemakaian air rata-rata perhari maksimal (Qdmax):
Qdmax = Q1 + (20%Q1) (2)
2.3 Klasifikasi Aliran
Aliran di dalam pipa diklasifikasikan menjadi 3 jenis dimana ketiganya di bedakan menurut besarnya nilai Reynold, yaitu aliran laminar, aliran turbulen, dan aliran transisi. Untuk menentukan aliran cair laminar dan turbulen digunakan bilangan Reynold dengan ketetapan sebagai berikut:
2.3.1 Re < 2000 (Termasuk jenis aliran laminar) Merupakan aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain. Aliranya relative mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya bergerak sejajar dan mempunyai batasan-batasan
yang berisi aliran fluida. Partikel fluida bergerak dengan bentuk garis lurus dan sejajar. Aliran laminer memiliki Reynold kurang dari 2000.
2.3.2 Re > 4000 (Termasuk jenis aliran turbulen) Aliran Turbulen Merupakan aliran fluida yang pertikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis aliran antar partikel fluidanya saling berpotongan. Aliran turbulen mempunyai bilangan Reynold yang lebih besar dari 4000.
2.3.3 2000 ≤ Re ≤ 4000 (Termasuk jenis aliran transisi)
Aliran diklasifikasikan menjadi aliran laminar atau turbulen. Parameter bilangan Reynold tergantung situasi aliran spesifik. Misalnya aliran di dalam sebuah pipa dan aliran sepanjang pelat datar dapat laminar atau turbulen, tergantung pada nilai bilangan Reynold yang terlibat. Untuk aliran laminar bilangan Reynold harus kurang dari kira-kira 2100 sedangkan untuk aliran turbulen yaitu lebih besar dari kira-kira 4000 [2]
2.4 Perhitungan Headloss
Headloss Major dapat dihiting dengan persamaan Hazen-Williams berikut ini : [4]
Hf = 10,675 𝑥 𝑄1,85
𝐶1,85 𝑥 𝐷4,87 x L (3) Tabel 2.1 Nilai koefisien Hazen William setiap jenis pipa
Jenis Pipa Nilai C Perencanaan
Asbes cement ( ACP) 120
U-PVC 120
PE 130
Ductile ( DCIP ) 110
Besi Tuang ( CIP ) 110
GIP 110
Baja 110
Pre-stress Concrete (PSC) 120
Headloss minor dapat terjadi karena adanya sambungan pipa, seperti katup (valve), belokan (elbow), saringan (strainer), percabangan (tee), dan lain-lain. Headloss minor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: [3]
Hl = K .𝑉
2
2.𝑔 (4)
2.5 Head Kecepatann
Velocity head merupakan head yang disebabkan oleh adanya perbedaan kecepatan fluida di suction reservoir dengan discharge reservoir.
Hk =
𝑉22 𝑥 𝑉12
2 𝑥 𝑔 (5)
2.6 Head Tekanan
Energi yang terdapat pada fluida akibat perbedaan tekanan antara suction reservoir dengan discharge reservoir.
ΔHp = 𝑃2−𝑃1
𝜌 𝑥 𝑔 (6)
2.7 Head Ketinggian
Head yang disebabkan oleh adanya perbedaan ketinggian dari permukaan fluida di suction reservoir dengan permukaan fluida di discharge reservoir dengan sumbu pompa sebagai acuannya. Ada dua
macam instalasi pada pipa suction, yaitu: suction head, suatu instalasi suction dimana permukaan fluida terletak diatas sumbu pompa. Besarnya elevation head adalah
ℎ𝑎 = ℎ𝑑 − ℎ𝑠
(7)2.8 Head Total Pompa
Merupakan penjumlahan dari head statis dengan head dinamis. Head ini menyatakan besarnya kerugian yang harus diatasi oleh pompa dari seluruh komponen-komponen yang ada. Head total instalasi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Htot = ha + Δhp + hl + 𝑉2
2.𝑔 (8)
2.9 Daya Pompa
Daya pompa dihitung dengan mengalikan jumlah N fluida yang mengalir per detik (ρ.g.Q) dengan energi H dalam J/N. Jadi menghasilkan persamaan sebagai berikut:
𝑃 =𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝑄 𝑥 𝐻
1000 (9)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Desain dan Properti Material
Dengan asumsi setiap rumah yang berlangganan air PDAM sebanyak 4 orang, maka jumlah penduduk di wilayah Tanggulangin dan sekitarnya yang menggunakan air PDAM dapat dihitung dengan jumlah pelanggan dari PDAM dikalikan 4 orang.
Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 3. 1 Jumlah seluruh penduduk
No Alamat Jumlah
Pelanggan
Jumlah seuruh penduduk
1 Puri Prima Sari 134 536
2 Perum Bumi Mulyo Permai
245 980
3 Kludan Tanggulangin
98 392
4 Perum TAS II 696 2784
5 Perum Puri Sampoerna
126 504
6 Tanggulangin 92 368
7 Griya Asri Kalitengah
245 980
8 Griya Asri Tanggulangin
149 596
9 Perum
Tanggulangin Asri
415 1660
10 Perum Tanggulangin Executive
112 448
11 Perum Puri Kalitengah
90 360
12 Prumahan Shoji Land
606 2424
Jumlah 3008 12032
Tabel 3. 2 Data Properti Pipa
Data Properti Pipa PVC ( SNI 06-0084-2202 ) Ukuran
Pipa OD mm) Tebal ( mm) ID (mm )
50 50 2 46
75 75 2.9 69.2
100 110 3.5 103
125 125 4.8 115.4
150 160 6.2 147.6
200 200 7.7 184.6
250 250 9.9 230.2
300 315 12.1 290.8
350 355 13.6 327.8
400 400 17.2 365.6
Data Properti Pipa Ductile Iron ( ISO 2531-1988 ) Ukuran
Pipa OD ( mm ) Tebal ( mm) ID (mm )
50 66 6 54
75 98 6 86
100 118 6 106
125 144 6 132
150 170 6 158
200 222 6.3 210.4
250 274 6.8 260.4
300 326 7.2 311.6
350 378 7.7 362.6
400 429 8.1 412.8
3.2 Perhitungan Kebutuhan Debit
Perencanaan desain distribusi air bersih pdam sidoarjo dari distribution center Tanggulangin hingga perumahan perlu menentukan jumlah kebutuhan debit air yang dibutuhkan untuk seluruh perumahan agar kebutuhan air dapat tercukupi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Tabel perhitungan kebutuhan debit No Perumahan jumlah
Penduduk
Q Qd =
Q+20%Q ( L/hari) ( L/hari)
1 Puri Prima Sari 536 64320 77184
2
Perum Bumi
Mulyo Permai 980 117600 141120
3
Kludan
Tanggulangin 392 47040 56448
4 Perum TAS II 2784 334080 400896
5
Perum Puri
Sampoerna 504 60480 72576
6 Tanggulangin 368 44160 52992
7
Griya Asri
Kalitengah 980 117600 141120
8
Griya Asri
Tanggulangin 596 71520 85824
9
Perum Tanggulangin Asri
1660 199200 239040
10
Perum Tanggulangin Executive
448 53760 64512
11
Perum Puri
Kalitengah 360 43200 51840
12
Prumahan Shoji
Land 2424 290880 349056
TOTAL 12032 1443840 1732608
3.3 Desain Distribusi Jalur Air Bersih
Berdasarkan hasil kegiatan survei jalur distribusi air serta pengukuran di lapangan, maka selanjutnya dilakukan proses penggambaran jalur pipa distribusi yang dimulai dari Distributin Center Tanggulangin hingga perumahan termasuk perumahan yang sedang dalam proses pembangunan.
Untuk detail gambar 3.1 atau pada Lampiran D.
Gambar 3.1 Desain Jalur Distribusi Air Bersih 3.4 Gambar Isometri
Gambar isometri digunakan untuk mengetahui secara detail mengenai arah dan elevasi dari sistem perpipan rumah meter. Selain informasi elevasi, pada gambar tersebut juga diperoleh informasi bill of material dari sistem perpipaan mulai dari distribution center hingga perumahan. Gambar isometri secara detail dapat dilihat pada Lampiran E.
Gambar 3.2 Isometri Line DA-001-DIP-16”
Gambar 3.3 Isometri Line DA-004-PVC-8”
3.5 Perhitungan Headloss Major Pipa
Dalam perhitungan headloss ini, Panjang pipa mengacu pada gambar isometri yang terdapat pada lampiran E dan debit (Q) yang digunakan mengacu pada perhitungan kebutuhan debit untuk setiap perumahan sesuai dengan SNI 03-7065-2005. Hasil perhitungan beberapa headlos disetiap pipa dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4 Perhitungan Headloss Major Line DA No. Pipa L (m) ID
(m) Q
(m^3/s) Hf (m) DA-001-
DIP-16" 37 0,4128 0,02005 0,0355 DA-002-
PVC-8" 188,5 0,1846 0,00089 0,0024 DA-003-
PVC-8" 525,6 0,1846 0,01916 1,9880 DA-004-
PVC-8" 154,7 0,1846 0,01756 0,49796 DA-005-
PVC-8" 450,2 0,1846 0,01352 0,89439 DA-006-
PVC-6" 72,8 0,1846 0,00404 0,0460 DA-007-
PVC-8" 83,1 0,1846 0,01352 0,1649 DA-008-
PVC-8" 639,2 0,1846 0,01352 1,2685 DA-009-
DIP-8" 11 0,1846 0,01352 0,01154 DA-010-
PVC-8" 1695,5 0,1846 0,00678 0,93844 DA-011-
PVC-8" 268,4 0,1846 0,00674 0,14694 DA-012-
PVC-6" 936,5 0,1476 0,00674 1,5239 DA-013-
DIP-6" 9,8 0,158 0,00001 0,00001 DA-014-
PVC-6" 1804,7 0,1476 0,00001 0,00001 DA-015-
PVC-6" 572 0,1476 0,00674 0,00002 DA-016-
PVC-6" 282,6 0,1476 0,00674 0,4599 DA-017-
PVC-6" 223,9 0,1476 0,00080 0,00707 DA-018-
PVC-6" 651,8 0,1476 0,00519 0,65404 DA-019-
PVC-8" 486,4 0,1846 0,00001 0,00001 DA-020-
PVC-8" 474,9 0,1846 0,00674 0,25999 DA-021-
PVC-8" 140,4 0,1846 0,00001 0,00001 DA-022-
PVC-8" 936,5 0,1846 0,00674 0,51270 DA-023-
PVC-8" 896,6 0,1846 0,00298 0,10845
Total 9,5206
Tabel 3.5 Perhitungan Headloss Major Line DB No. Pipa L (m) ID
(m) Q
(m^3/s) Hf (m) DB-001-
PVC-4" 295,8 0,103 0,00089 0,06598 DB-002-
PVC-4" 97,6 0,103 0,00059 0,01011 DB-003-
PVC-3" 52,2 0,069 0,00010 0,00141 DB-004-
PVC-3" 59,5 0,069 0,00010 0,0016
DB-005-
PVC-3" 124,8 0,069 0,00019 0,01103 DB-006-
PVC-3" 180,6 0,069 0,00015 0,01031 DB-007-
PVC-3" 274,8 0,069 0,00015 0,01568 DB-008-
PVC-3" 94,4 0,069 0,00019 0,00834
Total 0,00834
Perhitungan headloss meliputi Line DA hingga DM dengan nilai headloss major total yaitu 17,7613 meter.
3.6 Perhitungan Headloss Minor
Dalam melakukan perhitungan headloss minor, hal pertama yang dilakukan yaitu menghitung kecepatan aliran berdasarkan debit yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah melakukan perhitungan kecepatan aliran, maka selanjutnya yaitu menghitung nilai headloss minor menggunakan rumus sebagai berikut :
Hl = K .𝑉
2 2.𝑔
Sehingga didapatkan nilai total headloss minor sebesar 0,2368 m.
3.7 Pehitungan Head Pompa
Dalam head ketinggian (static head) nilai yang dicari adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan denga zat cair pada sisi isap.
Dengan diketahui permukaan zat cair tertinggi terletak pada ketinggian 1,5 meter sedangkan permukaan zat cair pada sisi isap 1 meter maka, head ini dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
ha = hd−hs ha = 1,5 𝑚 – 1 𝑚 ha = 0,5 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan pada permukaan zat cair pada sisi isap.
Dimana Tekanan pada sisi tekan sebesar 5 bar dan pada sisi isap atau reservoir 1 atm atau 1,01325 bar, maka head tekanan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
ΔHp = 𝑃2−𝑃1
𝜌 𝑥 g
ΔHp = 500000 𝑃𝑎−101325 𝑃𝑎 1000 𝐾𝑔
𝑚3 𝑥 9,8 𝑚 𝑠2
ΔHp = 40,47 meter
Dalam menghitung head kecepatan maka terlebih dahulu mengitung kecepatan pada pipa discharge pompa dengan menggunakan debit total yang dibutuhkan dan diameter pipa discharge yaitu 0,15 m. sehingga kecepatan dapat dihitung dengan rumus berikut.
Q = V x A
0,020053 𝑚
3
𝑠 = V x ( 𝜋
4 x 0,1582 m2)
V = 1,0233 𝑚
𝑠
Maka head kecepatan yaitu Hk = 𝑉
2 2 x g
Hk = 𝑉2
2−𝑉12 2 x g
Hk = 1,0233
2𝑚2 𝑠2−0 𝑚2
𝑠2 2 x 9,8 𝑚
𝑠2
Hk = 0,0559 m 3.8 Head Total
Head total pompa dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.
𝐻 = Ha + Hp +Hl + 𝐻k Maka :
𝐻 = 0,5 𝑚 + 40,47 m + 17,9981 𝑚 + 0,0559 m 𝐻 = 59,024 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
3.9 DayaPompa
Untuk mendapatkan besar daya pompa yang dibutuhkan dalam sistem, maka perhitungan daya pompa dapat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut.
P = 𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝑄 𝑥 𝐻 1000
P= 998,2
kg m3 x 9,8 m
s2 x 0,020053 𝑚3𝑠 x 59,024 m 1000
P = 11,578 kw
3.10 Pemilihan Tipe Pompa
Jumlah pompa yang akan digunakan untuk mengalirkan air pada pipa transmisi (pipeline) diatur dalam SNI 7509 tahun 2011 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi dan Unit pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum. Dengan debit 1.732.608 liter/hari atau sama dengan 1.732,608 m³/hari, maka pompa yang digunakan berjumlah 2 buah secara paralel dengan pola operasi 1 menyala dan 1 cadangan.
Setelah didapatkan hasil perhitungan head pompa 59,024 meter, maka selanjutnya adalah proses memilih tipe pompa sesuai spesifikasi fluida dengan debit yang harus dialirkan sebesar 20,0533 L/s atau 72,19 m³/jam. Berdasarkan spesifikasi pompa existing yang masih mencukupi maka pemilihan pompa menggunakan pompa existing dan tidak ada pergantian pompa. Adapun tipe pompa existing yaitu pompa sentrifugal merk Grundfos dengan tipe NBG 125-80-400.
Gambar 3.2 Kurva Head dan Kapasitaas Pompa 3.11 Analisa Software WaterCAD
Berdasarkan hasil simulasi kondisi jaringan dengan software WaterCAD, diperoleh nilai tekanan, kecepatan, headloss, data debit yang mengalir serta demand pada perumahan. Hasil simulasi system distribusi air bersih dengan software WaterCAD dapat dilihat pada Gambar dibawah ini
Gambar 3.3 Hasil running nilai headloss WateCAD Berdasarkan Gambar 3.3 diatas, diketahui nilai headloss total dari simulasi software WaterCAD sebesar 16,6211 meter. Sedangkan nilai headloss yang diperoleh dari perhitungan manual sebesar 17,9981 meter. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan nilai headloss dari metode perhitungan manual dengan metode simulasi software WaterCAD tidak terlalu besar yaitu 1,377 meter atau 7,65 %.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Jumlah Pelanggan yang berada pada
pendistribusian air bersih daerah Tanggulangin berjumlah 308 pelanggan. Dengan asumsi 1 rumah terdapat 4 orang maka dapat diketahui jumlah penduduk yaitu 12.032 orang. Dengan jumlah tersebutmaka didapatkan kebutuhan air bersih yang dibutuhkan setiap hari pada jalur pipa yaitu 1.732.608 liter/hari atau 1.732,608 m3/hari.
2. Desain distribusi air bersih dari Distribution Center Tanggulangin ke perumahan memiliki Panjang total 52.003,5 m. Pipa dengan material ductile iron digunakan pada DC Tanggulangin dan pipa PVC digunakan pada pipa distribusi hingga perumahan. Desain jalur distribusi air bersih dapat dilihat pada Lampiran D dan desain isometri Lampiran E.
3. Berdasarkan hasil perhitungan manual, diperoleh nilai headloss major sebesar 17,7613 meter dan headloss minor sebesar 0,2368 meter, sehingga didapatkan nilai headloss total sebesar 17,9981 meter.
4. debit air yang dibutuhkan sebesar 1.732,608 m³/hari atau 72,19 m3/jam, sehingga akan digunakan 2 pompa dengan sistem pola parelel 1 on dan 1 cadangan. Berdasrkan kapsitas pompa existing yang masih mencukupi maka dipilih tipe pompa sesuai dengan pompa
existing yaitu pompa dengan merk Grundfos jenis Centrifugal Pump dengan Grundfos dengan tipe NBG 125-80-400. Pompa ini memiliki kapasitas debit 180 m3/jam dan tingkat head sebesar 68 meter.
5. Berdasarkan analisa hidrolika menggunakan software WaterCAD, berhasil mendapatkan beberapa variabel seperti nilai headloss, flow demand dan flow supplied yang sudah sesuai ketentuan,kecepatan dan tekanan fluida. Selisih perhitungan headloss manual dan software yaitu 7,65%. Tekanan Fluida yang mengalir pada pipa masuk ke perumahan telas sesuai ketentuan yaitudi atas 0,75 bar sehingga dapat dikatakan desain jalur distribusi air bersih dari Distribution Center Tanggulangin ke perumahan bisa bekerja dengan baik.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Triatmodjo, B. (1995). Hidraulika II. . Yogyakarta
[2] Waskito, A. H., Poernomo, H., & Arumsari, N.
(2018). Perencanaan Jalur Pipa HDPE Fire Hydrant System dan Anggaran Biaya Kegiatannya pada Seluruh Area Hydrant Lama Luar Gedung PPNS.
[3] Mahardhika, P. (2018). EVALUASI INSTALASI PLUMBING AIR BERSIH RUMAH TIPE 42 MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT BERDASARKAN SNI 03- 7065-2005 DAN BS 6700.
[4] SNI 7509:2011 Tata cara perencanaan Teknik jaringan distribusi dan unit pelayanan sistem penyediaan air minum.