• Tidak ada hasil yang ditemukan

...6. Bantu UMKM Terdampak Covid-19, Dinas KUMKM Siapkan 7. Ini Skema Program Pemulihan Ekonomi Nasional Yang Memakan Anggaran Rp 318 Triliun...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "...6. Bantu UMKM Terdampak Covid-19, Dinas KUMKM Siapkan 7. Ini Skema Program Pemulihan Ekonomi Nasional Yang Memakan Anggaran Rp 318 Triliun..."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

12 Februari 2020

(2)

……...6

Daftar Isi

Bantu UMKM Terdampak Covid-19, Dinas KUMKM Siapkan 7 Program………1

Ini Skema Program Pemulihan Ekonomi Nasional Yang

Memakan Anggaran Rp 318 Triliun………...3

Pemerintah Akan Terbitkan Utang Baru Untuk Biaya Pemulihan Ekonomi Nasional………..5

Program Pemulihan Ekonomi Patok Anggaran Stimulus UMKM Hingga Rp 68,21 Triliun………7

Berita Hari ini: Anggaran Pemulihan Ekonomi Rp318 T; THR Swasta Cair H-7………..9

Simak, Ini Arah Implementasi Pemulihan Ekonomi Untuk

Korporasi, UMKM, dan Masyarakat……….13

Kebutuhan Dana Program PEN Rp 318,09 Triliun………..16

Kebutuhan Dana Program PEN Rp 318,09 Triliun, Inilah

Rinciannya……….18 Pandemi Covid-19, Dana Bergulir Koperasi UMKM Tetap

Jalan………20

(3)

Pemerintah (Pemprov) Lampung melalui Dinas Koperasi dan UMKM menyiapkan tujuh program untuk membantu pelaku usaha yang terdampak covid–19 (Corona Virus Disease 2019).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (KUMKM) Lampung Agus Nompitu, Selasa (12–5–2020).

Agus menyebut ada 1.683 pelaku UMKM dan 80 koperasi di Lampung yang terdampak covid–19.

Karena itu, Dinas Koperasi dan UMKM menyiapkan tujuh program. Antara lain: layanan toko atau warung pesan kirim, pemasaran online, stimulasi bagi koperasi dan UMKM.

Kemudian, memberdayakan usaha produksi koperasi dan UMKM, pelatihan online, kartu prakerja dan memfasilitasi restrukturisasi.

"Layanan toko atau warung pesan kirim maksudnya menyediakan kebutuhan masyarakat yang melayani secara online," jelasnya.

Dia menjelaskan warung pesan kirim itu terdapat di 226 lokasi tersebar di 15

kabupaten/kota. "Jadi kita sudah mendata ada 226 titik warung pesan kirim," ujarnya.

Selanjutnya untuk program pemasaran online, maksudnya membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya.

Bantu UMKM Terdampak Covid-19, Dinas

KUMKM Siapkan 7 Program

(4)

"Baik melalui website Dinas KUMKM atau media sosial. Sehingga kita bantu mereka untuk memasarkan tersebut," sebutnya.

Dia menerangkan program stimulasi atau yang dimaksudkan memberikan insentif bagi pelaku UMKM dan koperasi yang terdampak covid–19.

"Anggaran yang disiapkan untuk insentif ini ada Rp2 miliar. Data yang sudah masuk ke kami ada 1.683 UMKM yang terdampak," jelasnya.

Selain itu, dia menyebut Dinas KUMKM juga memberdayakan pelaku UMKM untuk membuat alat pelindung diri (APD) bagi.

"Makanya UMKM itu kita berdayakan untuk pengadaan APD. Nanti APD itu kita bagikan kepada masyarakat, pedagang dan ojek online," tuturnya.

Kemudian, Dinas KUMKM memfasilitasi bagi UMKM yang terdampak covid–19 untuk mendapat kartu prakerja.

"Jadi kita bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja. Sehingga kita membuka tim untuk menerima pelaku UMKM yang sudah terhenti usahanya," kata dia.

Dia mengatakan pelaku UMKM dan koperasi juga difasilitasi untuk melakukan restrukturisasi serta relaksasi pembiayaan.

Dia menjelaskan restrukturisasi dimaksudkan agar pelaku UMKM dan koperasi mendapat keringanan pembiayaan perbankan atau lembaga pengelola dana bergulir (LPDB)

Sedangkan relaksasi pembiayaan, pelaku UMKM dan koperasi diberikan kompensasi untuk tidak membayar sementara waktu.

"Kami fasilitasi agar mereka mendapatkan kemudahan teekait dengan kredit yang mungkin mereka selama ini. Jadi kita coba bantu dengan pihak terkait," sebutnya.

Dia menjelaskan Dinas KUMKM juga membuat program pelatihan online bagi UMKM.

"Karena kita tidak bisa melakukan pelatihan secara langsung. Maka kita lakukan pelatihan online," terangnya.

Sumber: https://harianmomentum.com/read/24761/bantu-umkm-terdampak-covid-19- dinas-kumkm-siapkan-7-program

(5)

Pemerintah akan menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna merespon dampak pelemahan ekonomi yang berlanjut hingga saat ini karena pandemi corina virus disease 2019 (Covid–19). Dalam waktu dekan Peraturan Pemerintah (PP) terkait PEN bakal disahkan.

Berdasarkan draf Rapat Kerja (Raker) tertutup Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) yang dihimpun Kontan.co.id, pemerintah mematok anggaran PEN sebesar Rp 318,09 triliun. Angka tersebut dialokasikan untuk sembilan langkah pemulihan ekonomi nasional.

Pertama, subsidi bunga untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun. Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun.

Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koperasi sejumlah Rp 490 miliar.

Kedua, insentif perpajakan untuk UMKM, dunia usaha, dan masyarakat sebesar Rp 63,01 triliun. Anggaran ini untuk insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan skema ditanggung pemerintah (DTP), PPh Final UMKM, pembebasan PPh Pasal 22 Impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, dan pecepatan restitusi Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

Ketiga, subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka program biodiesel 30% atau B–

30 sebanyak Rp 2,78 triliun yang diterima Badan Layanan Umum (BLU) terkait.

Keempat, percepatan pembayaran kompensasi dan penugasi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun. Dari anggaran tersebut, BUMN yang menerimanya antara lain PT Pertamina senilai Rp 48,25 triliun, PT PLN sebanyak Rp 45,42 triliun, serta Bulog sebanyak Rp 560 miliar.

Kelima, sebanyak Rp 25 triliun sebagai stimulus dukungan pariwisata berupa diskon tiket, hotel, hingga voucher makanan melalui aplikasi online.

Ini Skema Program Pemulihan Ekonomi

Nasional Yang Memakan Anggaran Rp 318

Triliun

(6)

Keenam, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) dan cadangan penjaminan pemerintah.

Ketujuh, penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun untuk lima BUMN yakni PT PLN, PT Hutama Karya (HK), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITCD).

Kedelapan, talangan modal kerja BUMN sebanyak Rp 32,65 triliun untuk PT Garuda, Perumnas, KAI, PTPN, Bulog, dan PT Krakatau Steel.

Kesembilan, penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi sebanyak Rp 35 triliun

Direktur Jenderal Perbendaharaan Andin Hadiyanto mengatakan secara pararel aturan turunan PEN sedang diselesaikan pemerintah yakni beberapa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan juga Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenkeu dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

“Kita berharap sesegera mungkin diselesaikan karena aturan–aturan turunan tersebut kemarin–kemarin dibahas secara pararel,” kata Andin kepada Kontan.co.id, Senin (11/5).

Di sisi lain, soal payung hukum PEN berupa PP saat ini tinggal menunggu tanda tangan Presiden Joko Widodo saja.

“Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sudah selesai, sekarang tinggal proses penandatanganan di Sekertariat Negara (Setneg),” kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Ayu Sukorini kepada Kontan.co.id, Senin (11/5).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program PEN bertujuan untuk merespon dampak Covid–19 terhadap ekonomi domestik. Sehingga pelaksanaannya berada di tahun ini sebagai bentuk respon cepat pemerintah.

Sebab, Menkeu bilang pertumbuhan ekonomi pada kuartal I–2020 yang hanya 2,97%

menjadi basis pemerintah untuk menjaga ekonomi lewah PEN di kuartal II–2020 dan selanjutnya tidak kembali terpuruk.

Dari sisi penyaluran anggaran PEN, Sri Mulyani menegaskan pemerintah selalu berhati–

hati.

Misalnya dalam penyaluran stimulus subsidi bunga untuk UMKM dan UMi maka yang berhak mendapatkannya adalah pengusaha yang memiliki rejam jejak yang baik dari sisi pinjaman di perbankan maupun kepatuhan pajaknya. “Instrumen ini harus bisa

mencegah moral hazard,” kata Menkeu. DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel–artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sumber: http://nasional.kontan.co.id/news/ini-skema-program-pemulihan-ekonomi- nasional-yang-memakan-anggaran-rp-318-triliun

(7)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp 318,09 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam rangka dukungan bagi perusahaan pelat merah di tengah meluasnya dampak ekonomi karena corona virus disease 2019 (Covid–

19). Untuk membiayai program ini, pemerintah akan menerbitkan utang baru.

Payung hukum program PEN tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Kuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid–19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.

PP 23/2020 ini sudah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 9 Mei 2020, dan diundangkan pada 11 Mei 2020.

Dalam Pasal 21 PP 23/2020 menyebutkan dalam pembiayaan PEN, pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli oleh Bank Indonesia (BI) di pasar perdana. SBN tersebut dilakukan secara bertahap berdasarkan kebutuhan riil program PEN.

Nantinya, hasil dari penerbitan utang baru itu disimpan dalam suatu rekening khusus di bank sentral. “Ketentuan mengenai skema dan mekanisme pembelian SBN oleh BI di pasar perdana diatur bersama antara Menteri Keuangan dan Gubernur BI,”

sebagaimana Pasal 21 Ayat 5 PP 21/2020.

Pada Senin (11/5) program PEN dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) tertutup Kementerian Keuangan dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).

Dari draf program PEN yang dihimpun Kontan.co.id menyebutkan total anggaran Rp 318,09 triliun diperuntukkan bagi sembilan stimulus dalam program PEN.

Pertama, subsidi bunga untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ulta Mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun. Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perushaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun.

Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koperasi sejumlah Rp 490 miliar.

Pemerintah Akan Terbitkan Utang Baru Untuk

Biaya Pemulihan Ekonomi Nasional

(8)

Kedua, insentif perpajakan untuk UMKM, dunia usaha, dan masyarakat sebesar Rp 63,01 triliun. Anggaran ini untuk insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan skema ditanggung pemerintah (DTP), PPh Final UMKM, pembebasan PPh Pasal 22 Impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, dan percepatan restitusi Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

Ketiga, subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka program biodiesel 30% atau B–

30 sebanyak Rp 2,78 triliun yang diterima Badan Layanan Umum (BLU) terkait.

Keempat, percepatan pembayaran kompensasi dan penugasan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun. Dari anggaran tersebut, BUMN yang menerimanya antara lain PT Pertamina senilai Rp 48,25 triliun, PT PLN sebanyak Rp 45,42 triliun, serta Bulog sebanyak Rp 560 miliar.

Kelima, sebanyak Rp 25 triliun sebagai stimulus dukungan pariwisata berupa diskon tiket, hotel, hingga voucher makanan melalui aplikasi online.

Keenam, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) dan cadangan penjaminan pemerintah.

Ketujuh, penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun untuk lima BUMN yakni PT PLN, PT Hutama Karya (HK), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).

Kedelapan, talangan modal kerja BUMN sebanyak Rp 32,65 triliun untuk PT Garuda, Perumnas, KAI, PTPN, Bulog, dan PT Krakatau Steel.

Kesembilan, penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi sebanyak Rp 35 triliun. DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan

menambah semangat kami untuk menyajikan artikel–artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sumber: http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-akan-terbitkan-utang-baru-untuk- biayai-pemulihan-ekonomi-nasional

(9)

Pemerintah segera mengimplementasikan stimulus bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ini sebagai respon pemerintah terhadap dampak coronavirus disease 2019 (Covid–19) yang dirasakan UMKM.

Program PEN yang dibahas tertutup dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada Senin (11/5). Dari draf program PEN yang dihimpun Kontan.co.id, porsi stimulus UMKM sebesar Rp 68,21 triliun.

Angka tersebut setara 21,4% dari total anggaran program PEN senilai Rp 318,09 triliun.

Nah, dari total anggaran program PEN pemerintah menganggarkan untuk tiga kebijakan.

Pertama, subsidi bunga untuk UMKM dan ulta mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun.

Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun.

Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koprasi sejumlah Rp 490 miliar.

Kedua, insentif perpajakan sebesar Rp 28,06 triliun. Anggaran tersebut untuk

menstimulasi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) dan PPh Final UMKM DTP.

Ketiga, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp 5 triliun dan cadangan penjaminan pemerintah senilai Rp 1 triliun.

Nah, untuk skemanya, KUR mendapat suntikan penundaan cicilan pokok dan bunga sebesar 6% selama 3 bulan, dan 3% selama 3 bulan.

Sedangkan bagi UMi baik dari PNM, Pegadaian, Bahana Artha Ventura mendapatkan penundaan angsuran dan subsidi bunga 6% selama 6 bulan. Kemudian, Mekar PNM dan Pegadaian dengan penundaan angsuran dan subsidi bunga 6% selama 6 bulan.

Program Pemulihan Ekonomi Patok Anggaran

Stimulus UMKM Hingga Rp 68,21 Triliun

(10)

Di sisi lain, stimulus tersebut juga diberikan kepada UMKM online, koperasi, petani, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan, dan Perikanan (LPMUKP), dan UMKM Pemda.

Pemerintah akan mengimplementasikan skema ini dalam waktu dekat. Aturan stimulus UMKM ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid–19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.

PP 23/2020 ini sudah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 9 Mei 2020, dan diundangkan pada 11 Mei 2020. DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel–artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sumber: http://nasional.kontan.co.id/news/program-pemulihan-ekonomi-patok-anggaran- stimulus-umkm-hingga-rp-6821-triliun

(11)

Berikut rangkuman berita dan informasi terkait ekonomi dan investasi yang disarikan dari sejumlah media dan keterbukaan informasi Selasa, 12 Mei 2020.

Status Keuangan Waspada

Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) menyatakan, status stabilitas sistem keuangan pada kuartal I–2020 adalah waspada. Hal ini karena dampak penyebaran virus corona terhadap ekonomi domestik semakin meluas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sampai dengan Maret 2020, terjadi gejolak yang sangat tinggi dan volatilitas keuangan dalam situasi yang meningkat kewaspadaannya.

"Stabilitas sistem keuangan sampai akhir Maret itu dalam tingkatan waspada. Ini yang menyebabkan kita melakukan beberapa kali rapat dengan kabinet yang menjadi

landasan penyusunan Perppu No 1/2020," kata Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan yang juga Ketua KSSK, dalam jumpa pers dikutip CNBC Indonesia, Senin (11/5/2020) Status waspada itu karena dampak dari penyebaran virus corona, yang terlihat dari pergerakan nilai tukar rupiah yang merosot hampir ke area Rp17 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian, aliran modal asing yang terus keluar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok di bawal level 5.000.

Kendati demikian, Sri Mulyani menyebutkan bahwa selepas kuartal I–2020 kondisi akan terus membaik. Stabilitas di sektor keuangan mulai terlihat. "Namun kami tetap

waspada," ujar Sri Mulyani.

Pemulihan Ekonomi Nasional

Pemerintah akan menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna merespon dampak pelemahan ekonomi yang berlanjut hingga saat ini karena pandemi corina virus disease 2019 (Covid–19). Dalam waktu dekat Peraturan Pemerintah (PP) terkait PEN bakal disahkan.

Berdasarkan draf Rapat Kerja (Raker) tertutup Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) yang dihimpun Kontan.co.id, pemerintah mematok anggaran PEN sebesar Rp318,09 triliun. Angka tersebut dialokasikan untuk sembilan langkah pemulihan ekonomi nasional.

Pertama, subsidi bunga untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun. Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun.

Berita Hari ini: Anggaran Pemulihan Ekonomi

Rp318 T; THR Swasta Cair H-7

(12)

Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koperasi sejumlah Rp 490 miliar.

Kedua, insentif perpajakan untuk UMKM, dunia usaha, dan masyarakat sebesar Rp 63,01 triliun. Anggaran ini untuk insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan skema ditanggung pemerintah (DTP), PPh Final UMKM, pembebasan PPh Pasal 22 Impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, dan pecepatan restitusi Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

Ketiga, subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka program biodiesel 30 persen atau B–30 sebanyak Rp 2,78 triliun yang diterima Badan Layanan Umum (BLU) terkait.

Keempat, percepatan pembayaran kompensasi dan penugasi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun. Dari anggaran tersebut, BUMN yang menerimanya antara lain PT Pertamina senilai Rp 48,25 triliun, PT PLN sebanyak Rp 45,42 triliun, serta Bulog sebanyak Rp 560 miliar.

Kelima, sebanyak Rp 25 triliun sebagai stimulus dukungan pariwisata berupa diskon tiket, hotel, hingga voucher makanan melalui aplikasi online.

Keenam, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) dan cadangan penjaminan pemerintah.

Ketujuh, penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun untuk lima BUMN yakni PT PLN, PT Hutama Karya (HK), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITCD).

Kedelapan, talangan modal kerja BUMN sebanyak Rp 32,65 triliun untuk PT Garuda, Perumnas, KAI, PTPN, Bulog, dan PT Krakatau Steel.

Kesembilan, penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi sebanyak Rp 35 triliun.

Garuda Indonesia

Pemerintah Indonesia tengah mematangkan rencana untuk skema pendanaan senilai US$ 1 miliar untuk membantu PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pendanaan ini bertujuan untuk mencegah gagal bayar kewajiban utang maskapai penerbangan nasional tersebut.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, rencana tersebut meliputi proposal untuk merestrukturisasi sukuk global senilai US$ 500 juta yang akan jatuh tempo pada Juni 2020.

“Proposal juga mengatur bridging loan senilai US$ 500 juta dalam memenuhi persyaratan modal kerja selama tiga hingga enam bulan,” jelas dia, seperti dikutip Bloomberg, Senin (11/5).

(13)

Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Dengan begitu, pihaknya belum dapat berkomentar banyak terkait detail dana penyelamatan dari pemerintah.

Baru–baru ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman juga telah memastikan akan membantu penyelesaian utang Garuda Indonesia. Namun, pihaknya juga tak merinci sejauh mana progres dari diskusi tersebut.

Pada 30 April 2020, Garuda telah mengajukan permohonan dialog konstruktif dan terbuka bersama pemegang sukuk global. Perseroan menunjuk PJT Partners sebagai konsultan keuangan yang akan mengawal proses negosiasi ini.

Proses dialog merupakan salah satu upaya perseroan dalam memastikan

keberlangsungan usaha. Hal ini juga memastikan pengelolaan perusahaan secara proaktif di tengah ketidakpastian industri penerbangan saat ini.

Harga Emas Antam

Harga emas batangan baik untuk cetakan Antam maupun cetakan UBS di Pegadaian, Selasa (12/5/2020), terpantau berkurang jika dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya, Senin (11/5/2020).

Berdasarkan data dari laman resmi Pegadaian, emas cetakan Antam dan UBS ukuran paling kecil yakni 0,5 gram berada di level Rp496.000 dan Rp485.000, berkurang Rp4.000 dari perdagangan sebelumnya.

Kemudian untuk ukuran 1 gram, emas cetakan Antam turun Rp7.000 menjadi Rp931.000. Emas cetakan UBS turun lebih jauh, yakni Rp8.000 menuju Rp916.000.

Sementara itu, untuk emas ukuran 2 gram, Pegadaian mematok harga Rp1.844.000 untuk cetakan Antam dan Rp1.811.000 untuk cetakan UBS.

Pada ukuran lain yang tersedia yakni 5 gram, cetakan Antam dan UBS dihargai

Rp4.579.000 dan Rp4.484.000. Sementara emas batangan ukuran dua kali lipatnya atau 10 gram cetakan Antam dihargai Rp9.112.000.

Untuk ukuran 100 gram, emas batangan cetakan Antam dapat ditebus dengan harga Rp89.832.000, sedangkan cetakan UBS lebih murah yakni Rp88.484.000.

Lelang SUN

Lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini 12 Mei 2020 diperkirakan akan menarik penawaran masuk mencapai Rp40 triliun, dua kali lipat dari target penerbitan.

Menurut jadwal, pemerintah akan melakukan lelang penjualan SUN dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020. Target penerbitan dapat meraup Rp20 triliun dengan beberapa seri yang akan dilelang.

(14)

Analis MNC Sekuritas Made Adi Saputra, seperti dikutip Bisnis.com, mengatakan

perkiraaan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp30—40 triliun dengan jumlah penawaran yang cukup besar akan didapati pada instrumen Obligasi Negara seri FR0081 dan FR0082.

Menurutnya berdasarkan kondisi pergerakan harga Surat Utang Negara menjelang pelaksanaan lelang, maka diperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan Obligasi Negara seri FR0081 berkisar antara 7,43 – 7,50 persen dan seri FR0082 berkisar antara 8,03 – 8,09 persen.

Adapun untuk Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12200814 berkisar antara 3,25 – 3,31 persen dan SPN12210429 3,53 – 3,59 persen.

THR Swasta

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mewajibkan para pengusaha untuk

membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan kepada para pekerja mereka maksimal h–7 atau sepekan sebelum lebaran, yakni tanggal 15 Mei 2020.

"THR Keagamaan merupakan pendapatan nonupah yang wajib dibayarkan oleh

pengusaha kepada pekerja/buruh, paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan,"

katanya dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta Senin (11/5).

Aturan terkait THR Keagamaan tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja atau Buruh Di Perusahaan. Permenaker ini merupakan aturan turunan dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Dalam aturan itu disebutkan perusahaan yang terlambat membayar THR Keagamaan dikenai denda sebesar 5 persen. Denda ini dikelola dan dipergunakan untuk

kesejahteraan pekerja.

Pemberian denda tidak serta merta menghilangkan kewajiban pengusaha untuk tetap membayar THR Keagamaan kepada pekerja. Sedangkan pengusaha yang tidak

membayar THR dapat dikenai sanksi administratif hingga penghentian sebagian usaha.

Sumber: https://www.bareksa.com/id/text/2020/05/12/berita-hari-ini-anggaran- pemulihan-ekonomi-rp318-t-thr-swasta-cair-h7/24944/news

(15)

Pemerintah akan mengimplementasikan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari tahun ini hingga tahun depan. Ini, berjalan pararel dengan penanganan dampak corona virus disease 2019 (Covid–19) terhadap di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan hal tersebut akan akan berlangsung hingga 2021. Dengan demikian, kebijakan ekonomi makro dan arah kebijakan fiskal di tahun 2021 akan berfokus pada upaya–upaya pemulihan ekonomi sekaligus upaya reformasi untuk mengatasi masalah fundamental ekonomi jangka menengah–panjang.

Setali tiga uang, dengan perspektif tersebut maka kebijakan fiskal tahun 2021

mengangkat tema “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.” Tema ini selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 yaitu

“Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial”.

“Fokus pembangunan pada pemulihan industri, pariwisata, dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial serta reformasi sistem ketahanan bencana. Fokus pembangunan ini diharapkan mampu menghidupkan

kembali mesin ekonomi nasional yang sedang berada dalam momentum pertumbuhan,”

kata Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DRI RI Tahun Sidang 2019–2020, Selasa (12/5).

Nah, Program PEN sudah dibahas lebih lanjut secara tertutup antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) kemarin (11/5). Dalam draf rapat tertutup yang diterima Kontan.co.id, pemerintah

menganggarkan Program PEN sebanyak Rp 318,09 triliun.

Stimulus tersebut diberikan kepada korporasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta masyarakat golongan menengah dan miskin. Jika membedah anggaran tersebut, pertama total stimulus bagi korporasi sebesar Rp 118,13 triliun atau setara 37,1% dari total anggaran Program PEN.

Anggaran tersebut berupa sebagian besar insentif perpajakan antara lain pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) sebesar Rp 25,66 triliun, pembebasan PPh Pasal 22 impor senilai Rp 14,75 triliun, serta pengangsuran PPh Pasal 25 sebanyak Rp 14,4 triliun, dan percepatan restitusi pajak pertambahan nilai

Simak, Ini Arah Implementasi Pemulihan

Ekonomi Untuk Korporasi, UMKM, dan

Masyarakat

(16)

Sehingga total dari insentif perpajakan tersebut senilai Rp 60,21 triliun. Insentif ini berlaku bagi seluruh Wajib Pajak (WP) Badan yang tergolong Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 44/PMK.07/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid–19).

Maka dari itu sebetulnya, insentif ini tidak baru, sebab sudah masuk dalam insentif jilid III penanganan Covid–19 yang diluncurkan awal April 2020.

Di sisi lain, dukungan bagi korporasi secara spesifik pemerintah gelontorkan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam postur penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun.

Ini diberikan kepada lima BUMN yakni PT PLN, PT Hutama Karya (HK), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).

Tidak hanya itu, stimulus bagi perusahaan pelat merah ini juga berupa, talangan modal kerja sebanyak Rp 32,65 triliun untuk PT Garuda, Perumnas, KAI, PTPN, Bulog, dan PT Krakatau Steel.

Kedua, program PEN menganggarkan stimulus untuk UMKM sebanyak Rp 42,55 triliun atau hanya 13,3% dari total anggaran pemulihan ekonomi. Insentif yang diberikan pemerintah antara lain subsidi bunga untuk UMKM dan Ulta Mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun.

Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun. Sementara untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekaar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koperasi sejumlah Rp 490 miliar.

Selanjutnya, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) dan cadangan penjaminan pemerintah.

Terakhir insentif PPh Final UMKM DTP senilai Rp 2,4 triliun.

Ketiga, stimulus untuk masyarakat ekonomi golongan menengah yakni dukungan pariwisata berupa diskon tiket, hotel, hingga voucher makanan melalui aplikasi online sebesar Rp 25 triliun atau setara 7,85% total anggaran Program PEN.

Keempat, stimulus untuk masyarakat miskin dengan alokasi dana sebesar Rp 94,23 triliun atau setara 29,6% dari total anggaran Program PEN. Rinciannya berupa

percepatan pembayaran kompensasi dan penugasan BUMN dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun.

Dari anggaran tersebut, BUMN yang menerimanya antara lain PT Pertamina senilai Rp 48,25 triliun, PT PLN sebanyak Rp 45,42 triliun, serta Bulog sebanyak Rp 560 miliar.

(17)

listrik, dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kendati begitu, stimulus ini sebetulnya sudah masuk dalam anggaran social safety net atau jaring pengaman sosial di stimulus jilid III lalu. “Dengan DPR inikan belum dibahas detil. Tujuannya supaya bisa menghitung biaya dengan lebih tepat dan governance lebih baik. Tidak ada maksud lain,” kata Prastowo kepada Kontan.co.id, Selasa (12/5).

Adapun sisa dari anggaran Program PEN dialokasikan untuk penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi sebanyak Rp 35 triliun. Sasaran utama dari stimulus ini kepada perbankan untuk stabilitas keuangannya.

Lalu, Program PEN juga mengalokasikan subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka program biodiesel 30% atau B–30 sebanyak Rp 2,78 triliun yang diterima Badan Layanan Umum (BLU) terkait. DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel–artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sumber: http://nasional.kontan.co.id/news/simak-ini-arah-implementasi-pemulihan- ekonomi-untuk-korporasi-umkm-dan-masyarakat

(18)

Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) diperlukan untuk menangani dampak pelemahan ekonomi akibat tekanan covid–19. Bahkan di tahun depan fokus

pembangunan pemulihan ekonomi juga akan dilanjutkan untuk menghidupkan kembali mesin ekonomi nasional.

Adapun dalam dokumen yang diterima Investor Daily, dalam program pemulihan

ekonomi, pemerintah membutuhkan anggaran PEN sebesar Rp 318,09 triliun. Anggaran ini dituangkan kedalam sembilan instrumen kebijakan.

Adapun beild khsusus terkait pelaksanaan program PEN diatur dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 23/2020 yang baru diundangkan, Senin (12/5).

Pertama terkait subsidi bunga untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun. Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun.

Kemudian untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koperasi

sejumlah Rp 490 miliar.

Kedua, untuk insentif perpajakan untuk UMKM, dunia usaha, dan masyarakat sebesar Rp 63,01 triliun. Anggaran ini diperuntukkan untuk insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan skema ditanggung pemerintah (DTP) Rp 26,66 triliun, PPh Final UMKM DTP sebesar Rp 2,4 triliun, pembebasan PPh Pasal 22 Impor mencapai Rp 14,75 triliun, pengurangan angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp 14,4 triliun, dan pecepatan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mencapai Rp 5,8 triliun.

Kebutuhan Dana Program PEN Rp 318,09 Triliun

investor.id Online Rabu, 13 Mei 2020

(19)

Keempat, percepatan pembayaran kompensasi dan penugasan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun. Apabila dirinci anggaran tersebut juga akan mencakup Pertamina Rp 48,25 triliun, PLN Rp 45,42 triliun, dan Bulog sebesar Rp 0,56 triliun.

Kelima, pemerintah memberikan stimulus permintaan yang menyangkut dukungan pariwisata, (diskon, tiket,dan hotel) kemudian voucher makanan melalui aplikasi online dengan total Rp 25 triliun.

Keenam, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM kebutuhannya sebanyak Rp 6 triliun, terdiri dari Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) Rp 5triliun dan

cadangan penjaminan umum Rp 1 triliun.

Ketujuh, penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun untuk lima BUMN yakni PT PLN , PT Hutama Karya (HK), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITCD).

Kedelapan, talangan modal kerja BUMN sebanyak Rp 32,65 triliun untuk PT Garuda mencapai Rp 8,5 triliun, Perumnas Rp 0,65 triliun, PT KAI sebanyak Rp 3,5 triliun, PTPN mencapai Rp 4,0 triliun, Bulog sebesar Rp 13 triliun dan PT Krakatau Steel mencapai Rp 3 triliun.

Kesembilan, penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi sebanyak Rp 35 triliun.

Sumber: https://investor.id/business/kebutuhan-dana-program-pen-rp-31809-triliun

(20)

Pemerintah membutuhkan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 318,09 triliun. PEN diperlukan untuk menangani dampak pelemahan ekonomi akibat tekanan pandemi Covid–19. Tahun depan, fokus pemulihan ekonomi juga akan dilanjutkan untuk menghidupkan kembali mesin ekonomi nasional.

Dalam dokumen yang diterima Investor Daily di Jakarta, Selasa (12/5), pemerintah membutuhkan anggaran PEN sebesar Rp 318,09 triliun. Anggaran ini akan dituangkan dalam sembilan instrumen kebijakan.

Adapun beleid khusus terkait pelaksanaan program PEN diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23/2020 yang baru saja diundangkan, Senin (12/5).

Instrumen pertama terkait subsidi bunga untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro (UMi) sebanyak Rp 34,15 triliun. Rinciannya, subsidi bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan pembiayaan sebanyak Rp 27,26 triliun.

Kemudian untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekaar, dan Pegadaian senilai Rp 6,4 triliun. Selain itu, untuk UMKM online, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), dan koperasi sejumlah Rp 490 miliar.

Kedua, insentif perpajakan untuk UMKM, dunia usaha, dan masyarakat sebesar Rp 63,01 triliun. Anggaran ini diperuntukkan untuk insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan skema ditanggung pemerintah (DTP) Rp 26,66 triliun, PPh Final UMKM DTP sebesar Rp 2,4 triliun, pembebasan PPh Pasal 22 Impor mencapai Rp 14,75 triliun, pengurangan angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp 14,4 triliun, dan pecepatan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mencapai Rp 5,8 triliun.

Kebutuhan Dana Program PEN Rp 318,09 Triliun, Inilah Rinciannya

investor.id Online Rabu, 13 Mei 2020

(21)

Keempat, percepatan pembayaran kompensasi dan penugasan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun. Anggaran tersebut untuk Pertamina Rp 48,25 triliun, PLN Rp 45,42 triliun, dan Bulog sebesar Rp 0,56 triliun.

Kelima, pemerintah memberikan stimulus permintaan yang menyangkut dukungan pariwisata (diskon tiket dan hotel). Selain itu, voucher makanan melalui aplikasi online dengan nilai total Rp 25 triliun.

Keenam, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. Ini untuk belanja imbal jasa penjaminan (IJP) Rp 5 triliun dan cadangan penjaminan umum Rp 1 triliun.

Ketujuh, penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun untuk lima BUMN, yakni PT PLN, PT Hutama Karya (HK), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITCD).

Kedelapan, talangan modal kerja BUMN sebanyak Rp 32,65 triliun untuk PT Garuda mencapai Rp 8,5 triliun, Perumnas Rp 0,65 triliun, PT KAI sebanyak Rp 3,5 triliun, PTPN mencapai Rp 4,0 triliun, Bulog sebesar Rp 13 triliun, dan PT Krakatau Steel mencapai Rp 3 triliun.

Kesembilan, penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi kredit/pembiayaan sebanyak Rp 35 triliun.

Sumber: https://investor.id/business/kebutuhan-dana-program-pen-rp-31809-triliun- inilah-rinciannya

(22)

Surabaya Pagi Hal 03 Rabu, 13 Mei 2020

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona

43 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara

untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung

39 39 PP 23 Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19 Dan/Atau