• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. KONDISI UMUM WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I. KONDISI UMUM WILAYAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN PACITAN

I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah A. Luas dan Batas Wilayah

Pemerintah Kabupaten Pacitan berkedudukan di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 8 Pacitan 63512, Kelurahan Pacitan, Kecamatan Pacitan. Luas wilayah Ka- bupaten Pacitan 1.389,87 Km² atau 138.987,16 Ha yang terdiri atas lahan sawah 13.015,26 Ha dan lahan kering seluas 125.972 Ha.

- Secara administratif wilayah Kabupaten Pacitan terdiri dari 12 Kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan, dengan batas wilayah kabupaten sebagai berikut:

- Sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Provinsi Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)

- Sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek (Provinsi Jawa Timur) - Sebelah Selatan Berbatasan dengan Samudera Indonesia

- Sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)

(2)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

B. Letak dan kondisi geografi s

Kabupaten Pacitan salah satu wilayah yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Profi nsi Jawa Tengah. Secara geografi s, Kabupaten Pacitan terle- tak antara 110,55° - 111,25° BT dan 7,55°- 8,17° LS.

C. Topografi

Berdasarkan topografi nya, kondisi alam Kabupaten Pacitan meliputi wilayah pantai, daratan rendah, dan perbukitan dengan prosentase 85% daerah pegunungan dan perbukitan, 10% daerah bergelombang dan 5% daerah datar. Kondisi alam ini memuncul- kan keunikan tersendiri, baik dari segi keragaman perilaku, kondisi lingkungan, masyarakat, mata pencaharian penduduk terlebih dari sisi adat dan keberagaman berbudaya. Keseimbangan lingkungan daerah pantai, daratan dan kawasan hutan menjadi satu kesat- uan ekologis yang dikelola dalam sebuah bingkai kesejahteraan masyarakat telah menjadi suatu ciri khas dalam keanekaragaman yang ada. Hal ini tercermin dari gaya hidup warga masyarakat yang penuh kerukunan dan adanya nilai gotong royong yang ter- cermin dalam setiap perilakunya.

D. Geologi

Kondisi geologi DAS Grindulu Kabupaten Pacitan telah digam- barkan dalam sebagian lembar-lembar peta geologi skala 1 : 100.000 yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi yang meliputi peta geologi lembar Ponorogo/ Madiun, Tu- lungagung, dan Pacitan.

Berdasarkan keempat lembar peta geologi tersebut, jenis bat- uan yang terdapat di DAS Grindulu Kabupaten Pacitan terdiri atas batuan terobosan, batuan gunung api, batuan sedimen, dan enda- pan permukaan.

Batuan sedimen dikelompokkan menjadi 7 formasi yang diendap- kan sejak Oligosen hingga Pliosen yaitu masing-masing dari tua ke muda adalah sebagai berikut :

a. Formasi Dayakan berumur Oligosen terdiri atas selang-seling batu pasir dan batu lempung.

b. Formasi Arjosari berumur Oligo-Mi- osen terdiri atas konglomerat aneka bahan, batu pasir, batu lanau/ batu gamping, batu lempung, napal pasir- an, batu pasir berbatu apung, bersisi- pan breksi gunung api, lava dan tuf.

c. Formasi Jaten berumur Miosen Awal bagian Atas terdiri atas konglomerat, batu pasir kongiomeratan, batu pasir tufan, batu lumpur, batu lanau, lignit, serpih karbonan dan tuf, setempat berbelerang.

d. Formasi Nglanggran berumur Miosen Awal bagian Atas terdiri atas breksi gunung api, batu pasir setempat merupakan perselingan.

e. Formasi Sampung Miosen Tengah bagian Bawah terdiri atas perulangan kalkarenit dan napal, batu gamping terumbu, batu lempung gampingan, napal tufan, sisipan konglomerat.

f. Anggota Cendono Formasi Sampung berumur Miosen Tengah bagian atas terdiri atas batu pasir gampingan, breksi dan batupasir.

g. Formasi Wonosari berumur Miosen Akhir hingga Pliosen terdiri atas batu gamping terumbu, kalkarenit, sisipan batu gamping konglomeratan, batu lempung gampingan dan napal.

Pantai-Srau-Pacitan t

02

02

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „„

(3)

E. Hidrologi

Di Kabupaten Pacitan selain sungai Grindulu mempunyai tiga sungai besar dan cukup banyak mata air baik kecil maupun besar. Lokasi mata air sebagian besar berada di zona tengah yang pada umumnya berada di daerah tinggi. Mata air tersebut merupakan tempat awal ter- bentuknya sungai. Sungai dengan ben- tuk anak sungainya membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS). Karena sebagian wilayah Kabupaten Pacitan adalah ka- wasan karst maka juga terdapat banyak potensi sungai bawah tanah, khususnya di Pacitan Barat. Sungai-sungai bawah tanah ini cukup potensial untuk diek- sploitasi secara bijaksana dan ramah lingkungan untuk menunjang kebutuhan air masyarakat.

Kondisi drainase DAS Grindulu yang termasuk kategori rendah seluas 1,1 km 2 (0,2%) ,agak rendah seluas 20,5 km2 (3,1%),sedang seluas 191,1 km2 (29,2%)agak tinggi seluas 212,8 km2(32,5%) tinggi seluas 229,9 km2 (35,1%)( Yuniar KP).

Semakin rapat drainase pembuan- gan air akan semakin lancar dan cepat, sebaliknya yang sedikit stream (sungai kecil) maka pembuangan air menjadi terhambat akan menyebabkan tanah lembab dengan air dan mudah terjadin- ya longsor atau hancuran landslide.

Untuk kategori kelas drainase se- dang sampai tinggi menyebabkan DAS Grindulu berpotensi terjadinya erosi, yang masuk kategori ini mencapai seki- tar 97% dari luas DAS Grindulu.

F. Klimatologi

Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi ke-

hidupan manusia dalam melakukan berbagai kegiatan yang di- lakukannya, termasuk kegiatan pembangunan. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah meningkatkan kebutuhan sumber daya air. Di lain pihak, ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, bahkan di beberapa tempat dikategori- kan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan perta- nian yang mengabaikan kelestarian lingkungan, dan perubahan fungsi daerah tangkapan air.

Di banyak daerah terjadi kecenderungan penurunan kuantitas dan kualitas air, bahkan sampai pada tingkat yang mengkhawatir- kan. Walaupun ketersediaan air dari waktu ke waktu relatif tetap karena mengikuti daur hidrologi, keadaan dan kualitasnya yang kurang memenuhi syarat menyebabkan pemakaian dan peman- faatannya menjadi terbatas. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air untuk berbagai kebutuhan, kelestarian sumber daya air perlu dijaga. Prinsip dasar yang berkaitan dengan pemanfaatan air yang efi sien juga harus mempertimbangkan aspek daya dukung dan konservasi sumber daya air.

G. Penggunaan lahan

Sebagaimana umumnya, wilayah perkotaan penggunaan lahan lebih didominasi untuk pemukiman, pertokoan, pasar fasilitas pen- didikan, perhotelan dan perkantoran sedangkan di wilayah pede- saan kawasan pemukiman tidak terlalu luas bahkan di sekitar pe- rumahan juga masih dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Pemandangan persawahan dipacitan t

(4)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

04

1. LAHAN PERTANIAN

Lahan tanah sawah seluas 13.015 hektar dan lahan kering se- luas 125.972 hektar.

2.LAHAN PERKEBUNAN

Dalam bidang perkebunan, Pacitan mempunyai potensi ko- moditi perkebunan unggulan yang masih perlu dikembangkan.

Jenis tanaman perkebunan rakyat yang ada di Kabupaten Paci- tan antara lain : Kelapa, cengkeh, kopi, jambu mete, kapuk randu, kakao, melinjo, panili, lada, kapas, jahe, kunyit, laos, temulawak, kencur, janggelan dan aren.

Luas areal perkebunan rakyat di Kabupaten Pacitan sampai dengan akhir tahun 2010 tercatat seluas 34.662 Ha. Produksi perkebunan pada tahun 2010 sebanyak 46.706.237kg.

3. LAHAN KRITIS

Lahan kritis masih merupakan salah satu komponen lingkun- gan yang butuh perhatian dan pemulihannya. Adanya lahan kritis akan menyebabkan penurunan produktifi tas lahan, memperbesar resiko tanah longsor, kekeringan di musim

kemarau, banjir pada musim penghujan yang mengakibatkan badan sungai longsor, lapisan tanah atas hanyut terbawa air ma- suk sungai hingga menjadikan pendangkalan di muara sungai, yang juga dampak pada rusaknya habitat kawasan pantai.

Di Kabupaten Pacitan terdapat lahan kritis seluas 22.420 Ha.

Penilaian kekritisan lahan didasarkan pada kriteria penutupan la- han (persentase penutupan oleh tajuk pohon), kelerengan lapan- gan, erosi dan manajemen atau sistem pengelolaan lahan yang bersangkutan.

II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH

Kabupaten Pacitan mempunyai potensi-potensi unggulan yang diantaranya telah ditetapkan di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi:

Rencana Kawasan Lindung merupakan kawasan yang ditetap- kan untuk melindungi kelestarian hidup meliputi:

1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan karst kelas 1

3. Sempadan pantai, sungai, dan mata air

4. Kawasan rawan bencana 5. Sempadan SUTT

6. Kawasan terumbu karang

7. Kawasan suaka alam dan cagar bu- daya.

Pengembangan sarana dan prasa- rana :

Meliputi transportasi : JLS, Pemban- gunan jalan, Pembangunan jalan menu- ju kawasan wisata, Pembangunan jalan lingkar pacitan, pembangunan bandara, pelabuhan dan terminal bus.

Listrik : Pembangunan PLTU dan SUTT, pembangunan listrik hingga ke- pelosok desa, pengembangan suatu system transmisi digital induk, pengem- bangan telekomunikasi seluler.

Drainase : Pembangunan Penam- pungan air, air bersih, air limbah, pers- ampahan.

Potensi Unggulan.

III. WILAYAH RAWAN BENCANA

Kawasan Rawan Bencana Alam, ter- diri dari:

1. Kawasan rawan gempa bumi Berpotensi dan/atau pernah men- galami gempa bumi dengan skala VII sampai dengan XII Modifi ed Mercally In- tensity (MMI).

2. Kawasan rawan tanah longsor/

gerakan tanah

Memiliki tingkat kerentanan gerakan tanah tinggi.

3.Kawasan gelombang pasang tsunami

Pantai yang rawan terhadap gelom-

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „„

Sawah yang mengalami kekeringan t

Bencana Tanah longsor t

(5)

bang pasang dengan kecepatan antara 10 (sepuluh) sampai dengan 100 (sera- tus) kilometer per jam yang timbul akibat angin kencang atau gravitasi bulan atau matahari.

4. Kawasan rawan banjir

Diidentifi kasikan sering dan/atau ber- potensi tinggi mengalami bencana banjir.

IV. DEMOGRAFI

Laju pertumbuhan penduduk di Kabu- paten Pacitan antara hasil Sensus Pen- duduk tahun 2000 (SP2000) dan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010) atau selama kurun waktu 10 (sepuluh) ta- hun terakhir adalah sebesar 0.28%. Hal ini masih relatif rendah apabila diband- ingkan dengan laju pertumbuhan pen- duduk Jawa Timur yang sebesar 0,75%

dan Nasional sebesar 1,49%. Laju per- tumbuhan kesejahteraan masyarakat tidak selalu tergantung pada pertumbu- han ekonomi, akan tetapi juga dipenga- ruhi oleh laju pertumbuhan penduduk.

Jumlah penduduk di Kabupaten Pacitan pada tahun 2010 sebanyak 575.608 jiwa yang terdiri dari laki-laki 284.860 jiwa dan perempuan 290.748 jiwa, semen- tara pada tahun 2011 berjumlah 586.276 jiwa. Distribusi penduduk di Kabupaten Pacitan terbesar berada di Kecamatan Tulakan yaitu sebesar 15%, yang di ikuti oleh Kecamatan Pacitan sebesar 12%

sementara distribusi terkecil adalah Ke- camatan Pringkuku sebesar 5% dan Ke- camatan Sudimoro yaitu sebesar 6%.

V. POTENSI UNGGULAN A. PERTANIAN

PADI

- Produksi padi 170.257 Ton - Luas Areal Tanam 36.584 Ha - Produktivitas saat ini mencapai 50,13 Kw/Ha

- Varietas Unggulan IR 64 dan Pepe - Potensi di Kecamatan Pacitan, Tegalombo, Kebonagung, Arjosari, Nawangan, Ngadirojo, Tulakan, Bandar dan Sudimoro.

JAGUNG

- Produksi jagung 107.449 Ton

- Luas panen 21.339 Ha

-Produktivitas saat ini mencapai 50,35 Kw/Ha

- Varietas Unggulan hibrida

- Potensi di Kecamatan Tegalombo, Punung, Ngadirojo, Nawangan, dan Bandar.

KEDELAI

- Produksi kedelai 4.155 Ton - Luas panen 3.849 Ha

- Produktivitas saat ini mencapai 10,80 Kw/Ha - Varietas Unggulan kedelai hitam

- Potensi di Kecamatan Pacitan, Ngadirojo, Arjosari, Tegalombo, Punung, Donorojo dan Punung.

UBI KAYU

- Produksi ubi kayu 564.430 Ton - Luas panen 29.852 Ha

- Produktivitas saat ini mencapai 189,08 Kw/Ha

- Potensi di Kecamatan Tegalombo, Bandar, Nawangan, - Punung, Sudimoro dan Pringkuku.

B. PRODUKSI KOMODITI HORTIKULTURA

PISANG

- Produksi pisang 37.185 Ton

- Pohon yang panen 1.085.603 pohon

- Rata-rata produksi saat ini mencapai 0,34 Kw/pohon - Potensi di Kecamatan Ngadirojo, Pringkuku, Nawangan, Pacitan dan Donorojo.

MANGGA

- Produksi mangga 6.081 Ton - Pohon yang panen 135.148 pohon

- Rata-rata produksi saat ini mencapai 0,45 Kw/pohon - Potensi di Kecamatan Ngadirojo, Pringkuku, Arjosari, Tegalombo, Punung dan Donorojo.

NANGKA

- Produksi nangka 3.938 Ton - Pohon yang panen 86.595 pohon

- Rata-rata produksi saat ini mencapai 0,45 Kw/pohon

(6)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

06

- Potensi di Kecamatan Bandar, Arjosari, Pringkuku, Nawangan dan Kebonagung.

CABE BESAR

- Produksi cabe besar 3.437 Ton - Luas panen 945 Ha

- Produktifi tas saat ini mencapai 36,37 Kw/Ha

- Potensi di Kecamatan Bandar, Tegalombo, Nawangan, Pacitan, dan Ngadirojo

B. PERKEBUNAN

KELAPA

- Produksi kelapa 20.830,74 Ton - Luas areal 24.671 Ha

CENGKEH

- Produksi cengkeh 599,76 Ton - Luas areal 8.060 Ha

KAKAO

- Produksi kakao 162,64 Ton - Luas areal 24.671 Ha

KOPI

- Produksi kopi 400.624 Ton - Luas areal 2.110 Ha

TEMBAKAU

- Produksi tembakau 9.356 Ton - Luas areal 250 Ha

VANILI

- Produksi vanili 20.105 Ton - Luas areal 98 Ha

LADA

- Produksi lada 5.445 Ton - Luas areal 203 Ha

C. PETERNAKAN

SAPI

- Populasi 86.138 ekor

- Potensi di Kecamatan Bandar,

- Punung, Nawangan, Donorojo dan Tulakan

SAPI PERAH

- Populasi 500 ekor

- Potensi di Kecamatan Pacitan, D onorojo, Punung,

Nawangan dan Arjosari

KAMBING

- Populasi 116.013 ekor

- Potensi di Kecamatan Nawangan, - Tegalombo, Bandar, Punung, Pringkuku dan Donorojo.

DOMBA

- Populasi 21.850 ekor

- Potensi di Kecamatan Tegalombo, Nawangan, Tulakan, Bandar, gadirojo, Pringkuku dan Punung.

AYAM KAMPUNG

- Populasi 808.222 ekor

- Potensi di Kecamatan Punung, Tulakan, Donorojo, Pacitan dan Tegalombo.

D. PERIKANAN

- Produksi Perikanan Tangkap 6.317.608 Kg

- Produksi Perikanan Budidaya 1.492.767 Kg

- Jenis komoditas: udang, rumput laut, lele, nila, mas, gurame, dll.

- Luas kolam : 29 Ha - Perairan umum: 1 Ha - Tambak: 7 Ha

- Budidaya laut : 4 Ha

- Jumlah pembudidaya 3.794 orang - Pengolahan Hasil Perikanan

(7)

- Nelayan lokal 500 orang - Nelayan Andon 1.000 orang - Ketersediaan ikan 34.000 ton/th

Pengolahan Hasil Perikanan:

- Terasi: 105,5 ton/th - Abon: 0,105 ton/th

- Olahan lainnya: 0,15 ton/th - Pemindangan: 1,568 ton/th

E. POTENSI INDUSTRI

INDUSTRI BATIK TULIS:

Lokasi : Ngadirojo dan Pacitan Produksi : 122 unit/tahun

INDUSTRI BATU MULIA:

Lokasi : Donorojo Produksi : 205 unit/tahun

INDUSTRI ANYAMAN BAMBU:

Lokasi : Nawangan, Arjosari Produksi : 886 unit/tahun

INDUSTRI GERABAH SENI DAN KERAMIK:

Lokasi : Kebonagung Produksi : 84 unit/tahun

F. POTENSI PARIWISATA

WISATA PANTAI

- Pantai Dhaki terletak di Kec. Sudimoro - Pantai Bawur terletak di Kec. Sudimoro - Pantai Taman terletak di Kec. Ngadirojo - Pantai Segoro Anakan terletak di Kec.

- Ngadirojo

- Pantai Soge terletak di Kec. Ngadirojo - Pantai Jethak terletak di Kec. Tulakan

- Pantai Wora-wari terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Dangkal terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Wawaran terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Kaliwuluh terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Ngasem terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Bakung terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Sidomulyo terletak di Kec. Kebonagung - Pantai Teleng Ria terletak di Kec. Pacitan - Pantai Tamperan terletak di Kec. Pacitan - Pantai Srau terletak di Kec. Pringkuku - Pantai Seruni terletak di Kec. Pringkuku - Pantai Watu Karung terletak di Kec. Pringkuku - Pantai Ngiroboyo terletak di Kec. Donorojo - Pantai Klayar terletak di Kec. Donorojo - Pantai Buyutan terletak di Kec. Donorojo - Pantai Nampu terletak di Kec. Donorojo

WISATA GOA 1. GOA GONG

Terletak di Desa Bomo Kec. Punung dan 30 Km dari kota Pacitan. Goa Gong diambil dari nama bukit tempat goa tersebut berada. Pada masa lalu masyarakat di sekitar goa sering men- dengar suara-suara gong. Goa gong memiliki kedalaman 256 m, banyak terdapat stalakmit dan setalaktit yang berumur ratusan tahun. Keindahannya menjadikan goa ini menempati urutan per- tama “goa terindah” se Asia Tenggara.

2. GOA TABUHAN

Goa tabuhan memiliki dinamika yang khas yaitu setalaktit dan setalagmitnya dapat ditabuh dan berbunyi layaknya bunyi gamelan. Goa ini terletak di Desa Wareng, Kec. Punung, 40 Km dari pusat kota Pacitan.

3. GOA LUWENG JARAN

Terletak di Kec. Pringkuku, kurang lebih 15 Km dari pusat kota Pacitan. Sangat cocok untuk wisatawan jelajah alam. Di- perlukan peralatan, keahlian dan stamina yang khusus untuk

(8)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

08

memasuki goa ini.

4.GOA LUWENG OMBO

Terletak di Desa Kalak, Kec. Donorojo kurang lebih 45 Km barat kota Pacitan. Di dasar luweng merupakan museum botani- cal alami.

Dan masih banyak goa-goa di Pacitan yang lainnya..

WISATA MINAT KHUSUS PEMANDIAN AIR HANGAT

Pemandian air panas ini menyimpan berbagai khasiat dan manfaat karena mengandung belerang, dipercaya dapat meny- embuhkan berbagai penyakit. Lokasi pemandian ini terletak di

Kec. Arjosari, kurang lebih 15 Km dari pusat kota Pacitan.

MONOMEN JENDRAL SUDIRMAN

Terletak di Desa Pakis Baru, Kec. Nawangan. Disana terdapat rumah dan markas Gerilya Jendral Sudirman dan Perpustakaan.

WISATA SPIRITUAL

- Makam Kanjeng Jimat

- Petilasan Ki Ageng Buwono Keling - Petilasan Ki Ageng Petung

- Petilasan Sentono Gentong - Pertapaan Gunung Limo

G. PERTAMBANGAN

PEMANFAATAN PANAS BUMI

Lokasi di Desa Karang Rejo dan Desa Mlati Kec. Arjosari, diperkirakan volume 25 MV.

PEMANFAATAN BATU-BATUAN (MARMER)

Lokasi di Desa Wonanti, Desa Jetak Kec. Tulakan dan Desa Gembuk, Desa Sangrahan Kec. Kebonagung, volume diperkirakan 77.000.000 m³.

(9)

PEMANFAATAN BATU-BATUAN (FELDSPAR)

Lokasi di Desa Bolosingo Kec. Pacitan, Desa Sudimoro Kec.

Sudimoro, Desa wonosidi Kec. Tulakan, Desa Kebonsari Kec.

Punung, Desa Temon dan Mlati Kec. Arjosari, volume diperki- rakan 46.000.000 m³.

PEMANFAATAN BATU-BATUAN (ZEOLIT)

Lokasi di Desa Tamanasri, Kec. Pringkuku dan Desa Bangunsari, Kec. Bandar, volume diperkirakan 443.700 m³.

Ditetapkan di Pacitan

Pada tanggal, 16 Januari 2013

An. KEPALA BAPPEDA DAN PM KABUPATEN PACITAN

Sekretaris

Drs. KARDOYO,M.Si Drs. KARDOYO,M.Si Pembina TK.I

Pembina TK.I

NIP. 19641117 198602 1 002 NIP. 19641117 198602 1 002

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemberitaan Tanjung Balai dalam surat kabar Republika, frekuensi mengenai sumber berita, narasumber birokrat menjadi persentasi yang terbanyak sebesar 38%

Virus herpes simpleks tipe 1 yang persisten dalam ganglion trigeminal dan VHS tipe 2 dalam ganglion sakralis dapat menyebabkan kekambuhan infeksi mukosa ataupun pada kulit

P er kataan “M ana -m an a orang yang, sebaik sebelum permulaan kuat kuasa Akta ini, menjadi ahli Persekutuan dan semua Pengakap yang selepas ini menjadi ahli Perbadanan

Pelayanan Publik Melalui Electronic Government: Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi Dalam Meningkatan Public Service. The Role of Business Process Redesign in

-Reflex tendon achiles , tungkai pasien ditekuk pada sendi lutut, kaki didorsoflexikan tendon achiles diketuk, positif terjadi plantar flexi kaki, negatif pada kerusakan S1..

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

statis; (2) Penyimpanan arsip dilakukan secara mandiri dengan menggunakan klasifikasi sistem masalah; (3) Pengelolaan arsip dinamis aktif meliputi: penerimaan arsip,

Upaya rekayasa pada daerah rayapan harus diawali dengan penyelidikan geologi teknik untuk mendeliniasi zona yang rentan bergerak merayap serta menyelidiki kondisi morfologi di