1. Kehidupan Masyarakat Berbangsa dan Bernegara 2. Pengertian Paradigama
Menurut Thomas Khun “Paradigma adalah suatu landasan berpikir, konsep dasar, atau landasan berpkir yang digunakan sebagai model atau konsep dasar para ilmuan dalam melakukan studinya”. Menurut Menurut para ahli Egon G.
Guba “ paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia dalam kehidupan” . Jika berdasarkan KBBI “Paradigma adalah paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan serta kerangka berpikir”.
Maka jika secara istilah paradigma adalah sumber berpikir, kerangka berpikir, sumber dasar, orientasi dasar, arah dan sumber asas,.dalam suatu tindakan kehidupan , yang kemudian istilah ini berkembang dalam bidang kehidupan seperti politik,.ekonomi,.hukum serta budaya.
3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Untuk mencapai suatu cita-cita seseorang melakukan suatu hal yang paling dasar yang melandasi cita-cita tersebuat agar bisa tercapai sesuai dengan dasar tujuan dari cita-cita. Begitu juga dengan cita-cita pembangunan nasional yang harus dicapai dengan suatu perencanaan mendasar dan melewati sebuah pemikiran yang serius untuk tercapainya negara sesuai dengan pancasila sebagai dasar negara.
Merujuk dari artian paradigma sendiri maka Pancasila sebagai paradigma pembangunan memiliki arti bahwa dalam melakukan proses dan upaya pembangunan nasional harus didasarkan atau berlandaskan nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila , dimana nilai tersebut tidak terlepas atau bertolak dari hakikat manusia.
Lalu pembangunan apa yang dimaksud, yaitu meliputi pembangunan yang bertujuan utama untuk kesejahteraan rakyat. Dalam pembukaan UUD 1945 disebutan bahwa tujuan negara adalah “ melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Pembangunan nasional harus meliputi aspek jiwa seperti akal,.kehendak
;raga (jasmani);pribadi;social; dan ketuhanan yang terkristalisasi dalam nilai-nilai pancasila. Sehingga dengan begitu pancasila bisa menjadi paradigm a dalam pembangunan nasional baik dibidang ekonomi, politik, hukum, Pendidikan, kehidupan social, budaya, pengetahuan, teknologi, keagamaan .
4. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK
Pengembangan IPTEK sendiri memiliki tujuan untuk mensejahterakan dan mempermudah kehidupan, manusi dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menguasai IPTEK dengan kemampuan akalnya, sehingga dapat mengolah kekayaan alam yang diberikan sang pencipta. Namun, jika penggunaannya disalah gunakan juga akan merugikan banyak orang, seperti halnya teknologi nuklir yang dapat menimbulkan malapetaka bagi manusia.
Maka dari itu dalam suatu pengembangan IPTEK khusus nya di Indoensia harus didasarkan pada suatu nilai agar dalam pengembangan dan pembangunanya tidak terjadi penyimpangan, Oleh karena itu, pengembangan ipteks harus didasarkan pada nilai-nilai moral yang tekandung dalam sila-sila Pancasila.
1. Sila Ketuhanan, bahwa dalam pengembangan iptek harus terjadinya keselarasan (rasional) antara akal, rasa dan kehendak, dimana dalam suatu penemuan, penciptaan suatu iptek maka harus mempertimbangakan apa maksud-maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan manusia dan alam sekitarnya.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan suatu dasar bahwa pengembangan iptek yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek yaitu kesejahteraan, dasar tersebut adalah dasar moralitas bahwa dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradab 3. Sila persatua memberikan dasar bahwa dalam pemgembangan iptek
hendaknya memunculkan rasa persatuan melalui pengembangan yang menumbuhkan rasa nasionalisme.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, memiliki artian bahwa pengembangan iptek
secara demokratis, para pengembang iptek harus bersikap terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memiliki arti pengembangan iptek haruslah tetap menjaga keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Dari pemikiran diatas , diharapkan pengembangan iptek yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila bisa membawa perbaikan kualitas dan kesejahteraan kehidupan mausia.
5. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Poleksosbudhankam
Sebelum membahas ke bagian inti mengenai pancasila sebagai paradigma Poleksosbudhankam, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai poleksosbudhankam, Polekssbudhankam sendiri merupakan kepanjangan dari politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang sangat penting bagi suatu negara, Sesuai yang tercantum pada GBHN mengenai pembangunan nasional sendiri dirinci dari bidang poleksosbudhankam, pembangunan yang seperti apa? Yaitu pembangunan yang bersifat pragmatis dan humanistis yang mana keduanya harus berdasar kepada harkat manusia dan hakikat manusia itu sendiri yang merupakan pelaksana dan tujuan dari pembangunan. Pancasila sebagai paradigm pembangunan poleksosbudhankam memiliki arian bahwa pancasila merupakan kerangka berpikir, orientasi arah dan sumber nilai dalam pembangunan poleksosbudhankam Dalam bagian selanjutnya akan dibahas satu persatu mengenai pancasila sebagai paradigma dari masing masing aspek tersebut.
1. Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
Pancasila menjadi paradigma pembangunan politik memiliki artian pengembangan yang dilakukan dalam pembangunan politik di Indonesia sesuai dengan nilai moral pancasila sebagai dasar landasan, dasar acuan dalam menjalankan politik di Indonesia. Dimana system politik di Indonesia harus
mengacu pada nilai pancasila terutama pada nilai sila ke IV yang berarti paktik- praktik politik di Indonesia harus dikembangkan dengan asas kerakyatan.
Pembangunan politik yang didasarkan pada nilai kerakyatan yaitu dimana warga negara memegang kekuasaan tertinggi sebagai warga negara karena merupakan pelaku politik dengan negara yang menganut sistem politik demokrasi yang kekuasaannya oleh rakyat, untuk rakyat dan dari rakyat. Disebutkan bahwa warga negara merupakan pelaku politik yaitu warga negara sebagai subyek politik bukan hanya sebagai obyek politik saja, dalam pelaksanaan politiknya peningkatan harkat dan martabat manusia harus terjadi. sebab pancasila bertolak dengan kodrat manusia.
Selanjutnya dalam pengembangan pemabangunan politik di Indonesia harus berlandaskan atas asas moral dari sila – sila pancasila, yang meliputi pengembangan atas moral ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, kerakyataan dan keadilan. Dengan pembangunan politik yang dikembangkan dari kelima moral yang berdasar pada pancasila tersebut maka akan menghasilkan sikap bermoral dan santun dalam menerapkan perilaku politik
Untuk bentuk nyatanya dapat dilihat melalui beberapa penerapan nyata yang saling berkaitan seperti, memetingkan kepentingan dari rakyat saat pengambilan suatu keputusan, dalam penerapan keadilan sosial meliputi keadilan politik, budaya, ekonomi dan agama serta dalam prioritas kerakyatan yang berdasar konsep mempertahankan persatuan dan kesatuan,
2. Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi yaitu diamana ketika pelaksanaan pembangunan ekonomi negara berdasar dan mengacu terhadap nilai- nilai yang terkandung dalam pancasila. Perekonomian pancasila harus sesuai dengan nilai moral ketuhanan dan nilai kemanusiaan. Ekonomi yang berdasarkan moralitas serta humanistic kedepannya akan menghasilkan perekonomian yang berperikemanusiaan yaitu yang menghargai hakikat manusia sebagai makhluk sosial, pribadi dan ciptaan tuhan.
Pembangunan perekonomian di Indonesia lebih mengacu pada sila ke empat, yaitu sistem perekonomian kerakyatan yang berdasarkan kekeluargaan.
Dimana tujuan utama dari suatu pembangunan perekonomian yaitu untuk mensejahterakan rakyat sehingga dalam pengembangan ekonomi harus menghidari persaingan bebas dan monopoli. Sehingga disini dapat ditarik inti dari pembangunan ekonomi Indonesia adalah ekonomi pancasila atau juga disebut ekonomi kerakyatan.
Ekonomi kerakyatan maka tujuan utamanya atau kebijakan nya harus untuk kesejahteraan rakyat dan kemakmuran serta mewujudakan perekonomian yang berkeadilan. Untuk mewujudkan hal tersebut memiliki implementasi meliputi : memberikan kesempatan dan dukungan lebih kepada pengembangan ekoomi rakyat meliputi kopersi, usaha mengah dan usaha kecil. Serta usaha mengeh dijadikan sebuah pilar uatama pembangunan ekonomi. Bentuk real nya seperti BUMN, koperasi dan serikat buruh.
2.1 Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi pancasila maksudnya yaitu sistem ekonomi di bangun dari nilai nili pancasila, dalam sistem ekonomi pancasila menghindari beberapa hal yaitu, sistem etatisma yang berarti negara dan aparatur negara menjadi dominan dalam perekonomian, sistem free figh liberalism yang mendorong terjadinya ekploitasi terhadap manusia, , serta memusatkan perekonomian pada salah satu pihak yang kuat atau monopoli perekonomian.
2.2 Karakteristik Sistem Ekonomi Pancasila Memiliki beberapa ciri-ciri yakni ;
Hajat hidup warga negara dikuasai oleh negara sesuai dengan pasal 33 ayat 2 UUD 1945
Peran negara sangat penting begitu pula dengan swasta tetapi keduanya sama- sama tidak mendominasi dimana keduanya saling mendukung sehingga tidak tercipta perekonomian liberal serta perekonomian yang komando.
Warga negara merupakan unsur paling penting dimana merupakan tujuan dan subyek dari pembangunan ekonomi yaitu untuk kesejahteraan rakyat serta rakyat juga menjadi pelaksana produksi dalam perekonomian.
Modal dan buruh didasari oleh asas kekeluargaan dimana keduanya tidak mendominasi perekonomian.
2.3 Ekonomi Pancasila Jika Dibandingkan Dengan Ekonomi Lain.
Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi yang di bangun dari nilai nili pancasila.
Kelebihan
Pengakuan terhadap hak milik individual yang tidak bertentangan terhadap kepentingan umum.
Pengolaan secara kolektif guna mencapai kemakmuran rakyat.
Pelaku perekonomian bebas berkreasi dan berinovasi.
Kekurangan
Karena beberapa hal harus diselaraskan dengan kepentingan bersama makan disini terjadi pengambilan keputusan yang yang cenderung lambat tetapi hal ini bisa disiasati dengan pemerintah yang lebih tanggap terhadap pengambilan keputusan sehingga tidak terjadi keterlambatan.
Ekonomi Kapitalis
Untuk mearaih keuntungan bersama pemerintah tidak bisa melakukan intervensi pasar melainkan intervensi untuk kepentikangan pribadi secara besar-besaran, karena disini pemilik modal bisa melakukan upaya guna meraih keuntungan maximum.
Kelebihan
Masyarakat menjadi lebih kretif, inovatif, independen.
Kekurangan
Terjadi iklim monopoli pasar dikarenakan orientasi
keuntungan yang besar sehingga gaji pekerja yang minim.
Eksploitasi pada lingkungan sekitar secara berlebihan.
Individualisme yang semakin merebak karena saling berlomba mendapatkan keuntungan.
Ekonomi Liberal
Usaha yang dilakukan produsen maupun konsumen dilakukan secara bebas tidak adanya campur tangan dari pemerintah, jadi wewenang harga diserahkan kepada pihak pasar.
Kelebihan
Peningkatan kualitas produk yang signifikan untuk memenuhi persaingan pasar.
Tuntutan untuk melakukan inovasi produk guna memenuhi persaingan pasar yang ketat.
Kekurangan
Pengusaha baru sulit berkembang dikarenakan produsen lama tahu apa yang harus diproduksi sehingga lebih mudah memonopoli pasar.
Eksploitasi pada lingkungan sekitar secara berlebihan.
Orientasi produsen mengarah pada keuntungan dan laba karena kondisi pasar yang bebas sehingga terjadilah suatu persaingan yang tidak sehat.
Ekonomi Sosial (komando)
Tidakada pengakuan kepemilikan secara individu karena SDE atau factor produksi diakui hanya milik pemerintah, dengan system ekonomi disusun, dilaksanakan, serta dipantau oleh pemerintah.
Kelebihan
Pekerja akan mendapatkan hasil seuai dengan usaha mereka karena para pekerja tidak mengalami eksploitasi.
Eksploitasi lingkungan tidak terjadi atau berkurang karena pengelolaanya dikontrol oleh negara.
Kekurangan
Peluang menjadi wirausaha menurun dikarenakan semua peran dalam masyarakat diatur oleh negara.
Berpeluang adanya penyalahgunaan kekuasaan atas wewenang peran negara yang terlalu besar.
Hak yang dimiliki individu tidak diakui.
3. Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Setiap pembahasan disini tidak terlepas dari pancasila yang bertolak dari hakikat dan kedudukan dari masnusia. Sehingga dalam pengembangan pembangunan sosial budaya diindonesia didasarkan pada nilai moral pancasila.
Sila pertama, menunjukkan bahwa semua kelompok sosial dan suku bangsa yang mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sesuai dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab maka pengembangan pembangunan sosial budaya di Indonesia harus mampu menjadikan pribadi manusia menjadi pribadi yang lebih beradab dan berbudaya, kemudian untuk sila persatuan maka pembangunan sosial budayanya didasarkan pada toleransi tentang keberagaman sosial budaya di Indonesia sehingga dapat tercipta persatuan dan kesatuan, Sila keempat, merupakan nilai budaya dimana berkembang pada masyarakat majemuk dengan melakukan musyawarah unruk mencapai suatu kesepakatan, serta nilai keadilan sosial yang menjadi dasar acuan dalam meningkatkan kemakmuran rakyat.
Dewasa ini perkembangan sosial budaya yang sesuai dengan nilai moral pancasila di nusantara sedikit demi sedikit telah luntur karena pengaruh arus globalisasi yang sangat pesat di era 5.0 ini, dimana dengan mudahnya budaya- budaya luar telah masuk ke Indonesia, meskipun ada beberapa budaya yang positif tetapi banyak juga budaya yang negatif yang tidak cocok di terapkan di Indonesia, yang sangat rentan tentang hal ini adalah generasi muda yang dengan mudah mengakses internet dan mendapat asupan-asupan budaya luar, salah satu
contohnya cara berpakaian anak muda dan pergaulan bebas yan meniru budaya luar, untuk mengatasi hal ini diperlukanya peran dari orang tua maupun sekolah dengan memberikan pemahaman dan edukasi kepada generasi muda budaya mana yang baik untuk ditiru maupun yang tidak baik untuk ditiru yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan norma di lingkungan sekitar sehingga sedikit demi sedikit akan memberikan kesadaran kepada generasi muda, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan pembangunan sosial budaya Indonesia.
4. Sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan dan Keamanan
Dalam konsep dasar pertahanan dan kemanan bangsa yang memiliki tujuan dalam memberikan jaminan untuk keselamatan negara baik dari hambatan, ancaman dan tantangan yang berasal dari inside atau outside negeri yang juga berarti persatuan dan kesatuan dapat terjamin. Jika berdasar dari kalimat
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah bangsa Indonesia” yang merupakan tujuan nasional Indonesia , yang memiliki makna jika kewajiban menjaga pertahanan dan keamanan negara tidak hanya aparatur negara saja tetapi juga rakyat.
Maka dalam konteks pembangunan Pertahanan dan Kemanan negara harus menjadikan pancasila sebagai paradigm, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) merupakan sistem pertahanan dan keamanan bangsa yang sesuai dengan bangsa Indonesia, system ini memiliki artian bahwa semua komponen negara ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.Sistem pertahanan NKRI yang menempatkan TNI menjadi unsur utama yang didukung oleh unsur cadangan dan pendukung, namun unsur tertinggi dari ancaman non militer adalah pemerintah diluar bidang pertahanan.
4.1 Komponen atau unsur tersebut , yaitu :
Unsur utama: TNI (untuk ancaman militer) dan lembaga pemerintah (untuk ancaman non militer).
Unsur cadangan: terdiri atas cadangan TNI, sarana dan prasarana nasional untuk memperbesar dan memperkuat unsur utama, warga negara dan SDA.
Unsur pendukung : terdiri atas warga negara, sumber daya buatan, SDA, dan sarana dan prasarana nasional guna meningkatkan kekuatan dan kemampuan unsur utama dan cadangan.
4.2 Implementasi dalam kehidupan ;
1. Sila pertama dan kedua yaitu pada kebebasan memeluk agama di Indonesia, lalu untuk kemanusiaan yang adil dan beradab meliputi jaminan kebebasan berekspresi sehingga semacam pemberian hak istimewa golongan tidak terjadi, hal ini dapat menghindarkan negra dari konfil dari dalam negeri seperti karena kecemburuan sosial. menyebabkan kecemburuan sosial karena ketidak adilan.
2. Sila ketiga tergambar melalui jaminan persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan sehingga akan tercapainya persatuan
3. Sila keempat, dalam pembanguna pertahanan dan keamanan negara tidak akan lepas dari pengambilan keputusan yang mana harus dilakukan atas asas permusyawaratan dan perwakilan. Sehingga nantinya semua keputusan yang diambil merupakan kesepakatan bersama. Maka hasilnya tidak terjadi ketimpangan.
4. Sila kelima yaitu dengan pemberian negara yang adil sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka keamanan akan tercipta ketika tidak adaya tebang pilih dalam proses keadilan.
6. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Reformasi 6.1 Pengertian Reformasi
Reformasi memiliki arti perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara[ CITATION Set22 \l 1033 ]. Reformasi secara harfiah memiliki artian suatu upaya menata ulang atau rearrange hal-hal yang menyimpang agar kembali kepada format awal yaitu kepada suatu nilai-nilai yang telah disepakati dan menjadi cita-cita rayat, jika di Indonesia sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
6.2 Tujuan Dilakukan Reformasi
Beberapa tujuan dilakukannya suatu reformasi yaitu :
1. Menta ulang hal-hal yang menyimpang dari cita-cita bangsa.
2. Perubahan serius yang dilakukan untuk menemukan suatu nilai-nilai baru yang berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kedepannya.
3. Melakukan suatu perbaikan di seluruh bidang tujuan nasional negara.
4. Menghaous budaya dan kebiasaan masyarakat yang tidak sesuai dengan nila- nilai pancasila.
6.3 Peranan Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi
Reformasi sendiri memiliki inti bahwa mempertahankan suatu kinerja bangsa yang sudah baik dimasa lalu, menjadikan kesalahan dimasa lampau sebagai koreksi bangsa, dan membuat pembaharuan untuk menjawab tantangan- tantangan masa mendatang. Bagaimana reformasi yang sesuai dengan pancasila sebagai paradigma, yaitu reformasi yang menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai landasan dan acuan untuk melakukan suatu reformasi.
Sedikit mengingat ketika awal terjadinya reformasi di Indoensia banyak sekali politik yang melakukan tindakan menyimpang seperti KKN serta beberapa gerakan serta tragedi yang terjadi yang merengut nyawa serta kesejahteraan masyarakat. Dari situlah bangsa Indonesia melakukan gerakan reformasi agar pemerintahan tidak menyimpang dengan menhayati dan meyakini akan nilai- nilai yang terakar dari pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yaitu nilai-nilai Pancasila. agar terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, masyarakat bermartabat kemanusiaan dan cinta tanah air yang menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat yang demokratis bermoral religius dan beradab.
6.3.1 Suatu Reformasi dengan Pancasila Sebagai Paradigma Setiap sila mempunyai nilai dalam paradigma reformasi, yaitu:
Reformasi sesuai dengan sila ketuhana, dimana gerakan reformasi yang berdasarkan pada nilai ketuhanan dengan mengarahkan pada suatu kehidupan yang baik sebagai ciptaan tuhan.
Reformasi seusuai sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memiliki artian bahwa suatu reformasi dilakukan atas dasar moral kemanusiaan dengan tujuan upaya penataan hidup yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat manusia.
Reformasi sesuai sila persatuan memiliki artian bahwa gerakan refprmasi yang dilakukan tetap memiliki tujuanp yang mampu menjaga kesatuan bangsa Indoensia.
Reformasi sesuai sila kerakyatan, gerakan reformasi yang dilakukan harus bisa menempatkan rakyat sebagai subjek dan pemegang kedaulatan.
Reformasi ssuai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.dimana suatu gerakan reformasi yang dilakukan harus mampu mewujudkan keadilan bagi seluruh pihak atau dengan kata lain memiliki visi dan misi yang jelas untuk keadilan rakyat.
6.3.2 Pancasila Sebagai suatu Paradigma Reformasi di beberapa Bidang 6.3.2.1 Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum