• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini peneliti memiliki kualifikasi karakteristik responden pada kuesionernya, dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang ingin peneliti ketahui tentang responden secara akurat dan jelas bagaimana nantinya responden tersebut yang akan menjadi objek dalam penelitiannya.

Melalui daftar kuesioner yang akan diajukan dalam bentuk google form, peneliti akan mengetahui karakteristik responden meliputi, nama responden , nomor telepon ( digunakan untuk bukti bahwa kuesioner adalah asli dan tidak di buat-buat), jenis kelamin, usia ( >16 tahun) sesuai dengan rentan usia pengguna youtube di Indonesia, status pekerjaan responden, termasuk dalam pengguna youtube pasif maupun aktif, dan waktu yang digunakan responden dalam mengakses youtube.

Diagram 11

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Pada diagram di atas, menunjukan bahwa 275 responden pada penelitian ini adalah responden perempuan dengan persentase 73% dan responden laki-laki dengan persentase sebanyak 27%.

73%

27%

Jenis Kelamin Responden

perempuan laki-laki

(2)

Tabel 4.1.

Distribusi Responden Berdasarkan Usia .

Usia Frekuensi Present %

16-20 90 33,00

21-25 157 57,00

26-30 19 0,07

31-35 3 0,01

>35 6 0,02

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Pada tabel 4.1 diatas menunjukan klasifikasi data jumlah responden berusia 16-20 tahun dengan persentase 33%, lalu responden 21-25 tahun dengan persentase 57%, responden berusia 26-30 tahun dengan presentase 7%, responden berusia 31-35 tahun dengan persentase 1% dan terakhir pada responden usia >36 tahun dengan presentase 2%. Dengan rentan usia paling banyak adalah 16-20 tahun dan 21-25 tahun dengan persentase 90%.

Pada tabel di atas membuktikan indeks usia berdasarkan survei GWI (Global Web Index) tahun 2020 pada gambar 2. Bahwa pada rentan usia 16-64 tahun masyarakat indonesia adalah pengguna youtube dengan jumlah 93,8%.

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan .

Status Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

Mahasiswa 155 56,00

Karyawan 46 17,00

Pelajar 26 0,09

(3)

Ibu rumah tangga 4 0,01

Belum bekerja 14 0,05

Freelance 7 0,03

PNS 2 0,01

Wiraswasta 18 0,07

Lainnya 3 0,01

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan jumlah responden dengan status pekerjaan mahasiswa adalah jumlah responden paling banyak dengan persentase 56%, diikuti responden dengan status pekerjaan karyawan dengan persentase 17% dan di urutan ketiga responden status pekerjaan pelajar dengan persentase 9 %. Tabel 4.2 di atas memperkuat data tabel 4.1 distribusi berdasarkan karakteristik umur responden dikarenakan status pekerjaan responden sesuai dengan data usia responden yaitu 16- 20 tahun dan 21-25 tahun .

Diagram 12.

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pengguna Youtube Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Dari total keseluruhan responden dengan jumlah 275, dengan 22 responden dengan persentase 8% pengguna tidak aktif dan 253 responden dalam presentasi 92%

92%

8%

Jumlah pengguna youtube YA TIDAK

(4)

terhitung sebagai pengguna youtube aktif, yang dimana diagram ini sesuai dengan data dari we are social tahun 2021 yang dimana Youtube menjadi most-used social media platforms dengan total 93,8% keseluruhan pengguna di Indonesia.

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Jam Akses Pengguna Youtube dalam 1 hari.

Jam akses pengguna Youtube dalam 1 hari

Frekuensi Presentase

(%)

<1 jam 67 24,00

2 jam 94 34,00

3 jam 60 22,00

>4 jam 54 20,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Menurut tabel Tabel 4.3 nampak berapa jam responden menggunakan youtube dalam kurun waktu 1 hari , 67 responden menggunakan youtube >1 jam dalam sehari dengan persentase 24%, di urutan nomor pertama dengan persentase paling tinggi dengan total akses 2 jam dengan responden 94 dan persentase 34%, 60 responden dengan akses youtube 3 jam presentase 21% dan 54 responden dengan jam akses >4 jam dengan persentase 19,63%. Dengan total keseluruhan 275 partisipan responden hampir semuanya mengakses Youtube.

Gambar 13.

Data Top Sosial Media dan Streaming Video Apps Sumber : we are social

(5)

Hal ini membenarkan data yang dilansir dari we are social dengan rata-rata durasi masyarakat indonesia menghabiskan waktunya dalam mengakses youtube adalah 25,9 jam/ bulan atau sama dengan 2-3 jam dalam sehari.

4.2. Analisis Karakteristik Variabel

4.2.1. Analisis Karakteristik Variabel Terpaan iklan (X1)

Pada variabel terpaan iklan (X1) terdapat 3 indikator yang meliputi, frekuensi. Intensitas, dan durasi

4.2.1.1. Frekuensi

Indikator pertama pada variabel terpaan iklan adalah frekuensi, frekuensi sendiri merupakan seberapa sering iklan dilihat dan dibaca oleh audience yang merupakan segmentasi dari iklan tersebut. Pada indikator frekuensi ini terdapat 3 item instrumen. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25

Tabel 4.4

Distribusi Variabel Terpaan Berdasarkan Indikator Frekuensi

Interval Kategori Frekuensi Persentase

(%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 3 1,09

5.25-7.50 Tidak setuju 39 14,00

7.50-9.75 Setuju 201 73,00

9.75-12 Sangat setuju 32 12,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

(6)

Berdasarkan tabel diatas, nampak sebanyak 233 (85%) responden sangat setuju bahwa responden memiliki frekuensi terhadap tayangan iklan, dimana mereka mengetahui iklan tersebut karena melihatnya secara terus-menerus atau secara berulang.

Data tersebut membuktikan dengan rata-rata responden mengetahui adanya tayangan iklan prochiz, hal ini juga sesuai banyaknya viewers pada platforms youtube prochiz iklan “spesialkan momen ramadhan bersama prochiz” yang sudah 3,3 juta kali ditonton.

4.2.1.2. Intensitas

Indikator ke dua variabel terpaan adalah intensitas, intensitas adalah seberapa jauh khalayak mengerti isi pesan pada iklan. Pada indikator intensitas ini terdapat 3 item instrumen . Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25 Tabel 4.5

Distribusi Variabel Terpaan Berdasarkan Indikator Intensitas Interval Kategori Frekuensi Persentase

(%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 5 1,82

5.25-7.50 Tidak setuju 34 12,00

7.50-9.75 Setuju 161 59,00

9.75-12 Sangat setuju 75 27,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel diatas, terlihat sebanyak 236 (86%) responden sangat setuju jika tayangan iklan prochiz memiliki alur cerita yang bagus

(7)

sehingga pesan mudah dimengerti dan tersampaikan dengan baik kepada responden.

Hal ini diperkuat dengan gambar 6 dan gambar 7 pada Bab 1 dimana tayangan iklan prochiz mampu mengambil hati khalayak pengguna youtube dengan didukung komentar-komentar positif untuk iklan prochiz, adanya hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi responden untuk mengingat akan produk prochiz.

4.2.1.3. Durasi

Indikator terakhir dari variabel terpaan adalah durasi, durasi sendiri merupakan seberapa lama khalayak atau audience memperhatikan iklan, hal ini juga menjadi tolak ukur menarik atau tidaknya suatu iklan di mata khalayak atau audience. Pada indikator durasi ini terdapat 3 item instrumen. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25 Tabel 4.6

Distribusi Variabel Terpaan Berdasarkan Indikator Durasi Interval Kategori Frekuensi Persentase

(%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 13 0,05

5.25-7.50 Tidak setuju 128 47,00

7.50-9.75 Setuju 111 40,00

9.75-12 Sangat setuju 23 0,08

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel di atas menunjukan sebanyak 141 (62%) responden menyatakan jika mereka menikmati tayangan iklan prochiz, namun 134 (48%) responden lainya mereka setuju bahwa mereka

(8)

hanya melihat secara sekilas tayangan iklan prochiz. Karena pada dasarnya tayangan iklan prochiz ini bukan hanya bertujuan sebagai hiburan namun dirancang agar siapa saja yang melihat iklan tersebut bisa berpikir, sebab emosi seseorang bisa diarahkan melalui sebuah iklan yang mereka lihat.

4.2.2. Analisis Karakteristik Variabel Brand Image (X2)

Pada variabel Brand Image(X2) terdapat 3 indikator, yang meliputi, keunggulan produk, kekuatan asosiasi merek, keunikan merek.

4.2.2.1. Keunggulan Produk

Indikator pertama pada variabel Brand image (X2) adalah keunggulan produk yang berarti dimana produk mampu melaksanakan fungsinya dan produk juga mampu dikenali oleh konsumen. Pada indikator keunggulan ini terdapat 3 item instrument.

Tabel 4.7

Distribusi Variabel Brand Image Berdasarkan Indikator Keunggulan Produk

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 14 0,05

5.25-7.50 Tidak setuju 72 26,00

7.50-9.75 Setuju 115 42,00

9.75-12 Sangat setuju 74 27,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel diatas, nampak sebanyak 189 (69%) responden setuju bahwa tayangan iklan prochiz menampilkan keunggulan serta varian produk yang dimiliki prochiz, hal ini bisa berdampak positif untuk porchiz karena secara tidak langsung tayangan iklan prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” di youtube mampu menarik responden untuk mengenal produknya melalui tayangan iklan . Sedangkan 86 (31%)

(9)

tidak setuju bahwa responden melihat tayangan prochiz menampilkan keunggulan produk dan hanya menikmati iklan tersebut.

4.2.2.2. Kekuatan Asosiasi Merek

kekuatan asosiasi merek merupakan garis besar hubungan antar merek dan konsumen. Pada indikator kekuatan asosiasi merek terdapat 3 item instrument. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25 Tabel 4.8

Distribusi Variabel Brand Image Berdasarkan Indikator Kekuatan Asosiasi Merek

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 1 0,0

5.25-7.50 Tidak setuju 35 13.00

7.50-9.75 Setuju 155 56.00

9.75-12 Sangat setuju 84 31.00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel diatas sebanyak 239 (87%) responden setuju bahwa mereka menjalin hubungan yang baik dengan prochiz, dengan kata lain prochiz bukan lagi produk yang asing bagi mereka.

Dapat disimpulkan jika prochiz berhasil menjalin hubungan yang baik dengan tujuan segmentasi konsumen, hal inilah yang mendukung prochiz mengalami peningkatan kenaikan konsumen

(10)

sebesar 10,1% pada tahun 2020 sebagai salah satu top brand #2 di Indonesia.

4.2.2.3. Keunikan Merek

Indikator terakhir pada variabel Brand Image ada keunikan merek dimaksud dimana produk memiliki ciri khas yang dapat dilihat dari gambar, keunikan produknya, dan memiliki ciri khas di banding merek sejenis. Pada indikator kekuatan asosiasi merek terdapat 3 item instrument. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25

Tabel 4.9

Distribusi Variabel Brand Image Berdasarkan Indikator Keunikan Merek

Interval Kategori Frekuensi Persentase

(%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 3 0,01

5.25-7.50 Tidak setuju 42 15,30

7.50-9.75 Setuju 188 68,00

9.75-12 Sangat setuju 42 14.00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel diatas, terlihat sebanyak 230 (82%) responden sangat setuju jika prochiz memiliki ciri khas tersendiri, setuju bahwa prochiz adalah produk yang memiliki ciri khas unik daripada produk lain, dapat dilihat dari kemasan, seperti produk pesaing lainya yang bernuansa

(11)

biru begitu pula dengan prochiz dan prochiz memiliki warna bernuansa kuning dan gold,

4.2.3. Analisis Karakteristik Variabel Minat Beli Konsumen (Y)

Pada variabel Minat Beli terdapat 4 indikator yang meliputi, perhatian, ketertarikan, keinginan, keyakinan.

4.2.3.1.Perhatian

Perhatian yang dimaksud pada variabel minat beli ini adalah adanya daya tarik dari produk yang mendapat perhatian dari konsumennya. Pada indikator keunggulan ini terdapat 3 item instrument. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25 Tabel 4.10

Distribusi Variabel Minat beli KonsumenBerdasarkan Indikator Perhatian

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 9 0,03

5.25-7.50 Tidak setuju 74 27.00

7.50-9.75 Setuju 153 56,00

9.75-12 Sangat setuju 39 14,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasakan tabel 4.10 di atas, 192 (64%) responden setuju bahwa prochiz merupakan produk yang memiliki daya tarik dan menjadi pertimbangan untuk dicoba setelah melihat tayangan iklan prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz”.

(12)

Varian produk prochiz yang beragam mulai dari produk keju cheddar andalan mereka juga menghadirkan keju dalam bentuk slice, oles, cream cheese, spread mozarella dan produk mayo yang bisa dipadukan dengan olahan makanan apapun dengan berbagai size kemasan, hal ini me njadi salah satu alasan kenapa produk prochiz memiliki daya tarik dari produknya. namun di sisi lain sebanyak 83 (30%) responden tidak setuju jika prochiz kurang menonjol dibandingkan dengan produk lain, hal ini memang sering terjadi pada beberapa perbedaan pendapat responden karena memang pada dasarnya prochiz hanya menempati peringkat #2 pada indeks top brand dan #1 ditempati produk kraft.

4.2.3.2. Ketertarikan

ketertarikan bermula karena adanya perhatian maka akan timbul rasa ketertarikan konsumen pada produk. . Pada indikator keunggulan ini terdapat 2 item instrument. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=8 − 2 4 = 6

4= 1,5 Tabel 4.11

Distribusi Variabel Minat beli Konsumen Berdasarkan Indikator Ketertarikan

Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

2-3,5 Sangat tidak setuju 8 0,02

3,5-5 Tidak setuju 61 22,20

5-6,5 Setuju 166 60,40

6,5-8 Sangat setuju 40 15,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

(13)

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, terlihat bahwa kebanyakan dari 206 (75,4%) responden sangat setuju bahwa penyajian produk prochiz pada iklanya di kemas sangat menarik, hal itu juga menjadi faktor utama dimana responden tertarik dan mempertimbangkan pembelian produk prochiz.

4.2.3.3. Keinginan

keinginan merupakan rasa penasaran yang ditunjukan oleh konsumen untuk memiliki produk. Pada indikator keunggulan ini terdapat 3 item instrument. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12−5

4 = 7

4= 1,75 Tabel 4.12

Distribusi Variabel Minat Beli Konsumen Berdasarkan Indikator Keinginan

Interval Kategori Frekuensi Persentase

(%)

5-6,75 Sangat tidak setuju 19 0,07

6,75-8,5 Tidak setuju 89 32,00

8,5-10,25 Setuju 132 48,00

10,25-12 Sangat setuju 35 13,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Pada tabel 4.12, dengan jumlah 167 (61%) responden memiliki keinginan untuk mencoba dan beralih menggunakan produk prochiz, namun hal sebaliknya tidak bisa di pungkiri bahwa responden hanya menikmati tayangan iklan “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz”

(14)

karena mereka sudah merasa nyaman dengan produk lain yang mereka gunakan.

4.2.3.4. Keyakinan dan Keputusan

Indikator terakhir pada variabel minat beli (Y) ini merupakan timbulnya timbul sebuah keyakinan konsumen terhadap produk sehingga nantinya akan menimbulkan keputusan akhir dengan tindakan yang disebut pembelian tidaknya konsumen kepada produk

Pada indikator keunggulan ini terdapat 3 item instrument. Untuk mengetahui tingkat skala perhitungan rata-rata, digunakan interval sebagai berikut :

=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=12 − 3 4 = 9

4= 2,25 Tabel 4.13

Distribusi Variabel Minat Beli Konsume Berdasarkan Indikator Keyakinan dan Keputusan

Interval Kategori Frekuensi Persen (%)

3-5.25 Sangat tidak setuju 6 0,02

5.25-7.50 Tidak setuju 64 23,00

7.50-9.75 Setuju 98 36,00

9.75-12 Sangat setuju 107 39,00

Total 275 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dengan jumlah 206 (75%) responden sangat setuju dengan keyakinan, bahwa tayangan iklan

“Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” menjadi salah satu alasan munculnya minat beli kosumen terhadap prochiz.

Selain dari tayangan iklan yang mereka lihat, brand image produk yang bagus berarti mereka sudah merasa tidak asing dengan produk

(15)

prochiz juga menjadi pertimbangan keputusan mereka untuk membeli produk prochiz.

4.3. Pengaruh Terpaan dan Brand Image Iklan Youtube Prochiz “ Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz “ terhadap Minat Beli Konsumen

Sebelum melanjutkan uji asumsi klasik, peneliti perlu melakukan uji asumsi klasik pada perolehan data melalui kuesioner, uji asumsi klasik yang akan dilakukan meliputi, uji normalitas, dimana data harus berdistribusi secara normal, yang kedua adalah uji multikolinearitas, dimana tidak ada multikolinearitas antar variabel- variabel pada penelitian, yang ke tiga atau yang terakhir adalah uji homoskedasitas.

Setelah uji asumsi klasik dilakukan dan mengetahui semua tahapan dalam uji asumsi tersebut dapat dikatakan lulus. Maka peneliti akan melakukan uji analisis regresi berganda, pada uji analisi regresi berganda ini untuk menguji hipotesis, yang meliputi:

H0 = Tidak terdapat pengaruh terpaan iklan dan Brand Image iklan Youtube Prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” terhadap minat beli konsumen.

H1 = Terdapat pengaruh terpaan iklan dan Brand Image iklan Youtube Prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” terhadap minat beli konsumen.

Hasil yang diperoleh dari uji analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Tabel Model Summary Analisis Regresi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .594a .353 .348 3.730

a. Predictors: (Constant), brand image , terpaan b. Dependent Variable: minat beli

Sumber : Analisis Data Primer, 2021

pada tabel 4.14 menunjukan adanya korelasi anatara variabel terpaan iklan (X1) dan variabel brand image (X2) terhadap variabel minat beli konsumen (Y), hal ini di peroleh melalui nilai R hitung sebesar 0,594, nilai korelasi tersebut terbilang

(16)

kuat (>0,05) serta mempunyai arah korelasi yang positif dann searah. Artinya semakin tinggi terpaan iklan dan brand image pada iklan youtube Prochiz maka semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap minat beli konsumen.

Penggunaan Nilai Adjusted R square pada penelitian ini dikarenakan memiliki lebih dari satu variabel X, besar niali Adjusted R square pada tabel 4.14 adalah 0,348 atau 34,8 % (Adjusted R square x 100) , yang dapat diartikan bahwa varaibel terpaan iklan (X1) dan brand image (X2) iklan youtube Prochiz memberikan sumbangan efektif terhadap pengaruh minat beli konsumen sebesar 34,8%, dan 65,2% lainya adalah faktor pendukung dari luar fokus penelitian.

Selanjutnya untuk melakukan uji hipotesis terkait tingkat pengaruh terpaan dan brand image tayangan iklan youtube prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” terhadap minat beli konsumen, maka dapat dilihat melalui tabel ANOVA hipotesis penelitian di bawah ini,

H0 = Tidak terdapat pengaruh terpaan iklan dan Brand Image iklan Youtube Prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” terhadap minat beli konsumen.

H1 = Terdapat pengaruh terpaan iklan dan Brand Image iklan Youtube Prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” terhadap minat beli konsumen.

Dasar pada pengambilan keputusan analisis tabel Anova berdasarkan probabilitas adalah

- Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak - Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Tabel. 4.15

Uji Anova pengaruh Terpaan Iklan dan Brand Image terhadap Minat Beli

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2064.448 2 1032.224 74.203 .000a

Residual 3783.734 272 13.911

Total 5848.182 274

a. Predictors: (Constant), brand image , terpaan b. Dependent Variable: minat beli

(17)

Berdasarkan tabel 4.15. nilai F hitung (74,203) dimana niai tersebut lebih besar daripada F tabel (3,947) dan probabilitas signifikan adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Kemudian bisa di simpulkan bahwa, H1 diterima dan H0 ditolak, dapat dikatakan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel minat beli (Y). Atau dapat diartikan bahwa kedua variabel terpaan iklan (X1) dan Brand Image (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (Y).

Berikutnya adalah tabel model persamaan Uji linier berganda yang berfungsi untuk melihat suatu besarnya sebuah pengaruh variabel bebas, baik dalam parsial maupun bersama-sama atau dapat terjadi terhadap variabel terikat. Uji linier berganda bertujuan untuk mengukur hubungan antara 2 variabel atau lebih antara independen dan dependen.

Tabel 4.16

Hasil Uji Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.740 1.879 4.119 .000

Terpaan .246 .080 .180 3.070 .002

brand image .591 .073 .474 8.065 .000

a. Dependent Variable: minat beli

Sumber: hasil pengolahan data primer 2022

Dari tabel 4.16 dapat dijabarkan susunan regresi berganda sebagai berikut;

Y = a + β1X1 + β2X2 Keterangan:

Y : minat beli konsumen a : nilai Constant

β1 β2 : Koefisien regresi X1 : terpaan

X2 : brand image

YMinat Beli Konsumen = 7.740+ 0,246 Terpaan iklan+ 0,531Brand Image

Hasil dari uji linier berganda dapat disimpulkan sebagai berikut:

(18)

a. Koefisien constant bernilai positif (7.740) menyatakan bawah dengan nilai tersebut variabel terpaan (X1) dan brand image (X2) terhadap minat beli (Y) memberikan pengaruh

b. Koefisien regresi variabel terpaan (X1) bernilai (0.246) yang berarti positif, maka dengan ini mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, hal ini menarik kesimpulan jika variabel terpaan (X1) mengalami peningkatan maka variabel minat beli (Y) juga akan mengalami peningkatan atau adanya pengaruh antar variabel terpaan (X1) dan variabel minat beli (Y).

c. Koefisien regresi variabel brand image (X2) bernilai (0.591) yang berarti positif, maka dengan ini mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, hal ini dapat ditarik kesimpulan jika variabel brand image (X2) mengalami peningkatan maka variabel minat beli (Y) juga akan mengalami peningkatan atau adanya pengaruh antara variabel brand image (X2) dan minat beli konsumen(Y).

Setelah menggambarkan persamaan uji regresi berganda di atas, selanjutnya peneliti akan menunjukan uji t yang bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh signifikan pada variabel terpaan iklan (X1) dan variabel brand image (X2) terhadap variabel minat beli konsumen (Y).

Pada tabel 4.16, diketahui bahwa nilai t hitung pada variabel terpaan iklan (X1) sebesar 3,070 > 1, 650 dengan nilai signifikansi 0,002 dan variabel brand image (X2) nilai t hitung sebesar 8,065 > 1,650 dengan koefisien 0,000, dengan kesimpulan pengambilan keputusan:

-jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak -jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Sehingga berdasarkan nilai probabilitas menyatakan bahwa nilai koefisien variabel terpaan iklan (X1) 0,002 < 0,05 dan variabel brand image (X2) 0,00 < 0,05 yang dimana kedua variabel X ini secara signifikan mempengaruhi variabel minat beli konsumen (Y).

(19)

4.4. Pembahasan

Untuk menjawab tujuan serta hipotesis pada penelitian ini, bagaimana pengaruh terpaan dan brand image tayangan iklan youtube “spesialkan momen ramadhan bersama prochiz” terhadap minat beli konsumen, peneliti pada penelitiannya menggunakan 275 responden berumur >16 tahun pengguna youtube aktif yang sudah melihat iklan prochiz “spesialkan momen ramadhan bersama prochiz”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori S-O-R(Stimulus, Organism, Response) untuk mencari suatu pengaruh. Teori teori S-O-R(Stimulus, Organism, Response) merupakan teori yang memiliki konsep sederhana, dimana suatu individu menerima suatu stimulus dari suatu media yang ia lihat dan menerima pesan-pesan dari media tersebut yang nantinya responden akan memberikan suatu respon. Pada penelitian ini stimulus yang dimaksud peneliti adalah terpaan dan brand image tayangan iklan prochiz, organism sendiri merupakan responden atau orang yang sudah menonton iklan prochiz “spesialkan momen ramadhan bersama prochiz” di youtube, dan respon sendiri merupakan respon responden terhadap apa yang telah mereka melihat ke arah minat beli produk.

Produk prochiz sendiri merupakan suatu produk yang diproduksi oleh PT.

MULIA BOGA RAYA yang memproduksi produk keju dan mayonaise dengan merk prochiz. Pada tahun 2020 prochiz berhasil menempati #2 top brand dari 8,1% naik menjadi 10,1% . Prochiz juga dikenal dengan iklan nya yang banyak menarik perhatian, pada tahun 2021 prochiz mencuri perhatian pada tayangan iklan yang berjudul “spesialkan momen ramadhan bersama prochiz”, tayangan iklan yang berdurasi 1:15 menit tersebut telah dilihat lebih dari 3,3 juta kali dengan 15 ribu like dan 1322 komentar pada platforms youtubenya.

Pengambilan data responden pada penelitian ini dibantu dengan tabel infinite isaac dan michael dengan 275 responden. Dari 275 responden ini meliputi 73%

perempuan dan 27% laki-laki pengguna youtube. Rentan usia responden terbanyak pada usia 21-25 tahun sebanyak 157 responden dan diikuti oleh rentan usia 16-20 tahun sebanyak 90 responden. jumlah responden dengan status pekerjaan mahasiswa adalah jumlah responden paling banyak dengan persentase 56%, diikuti responden dengan status pekerjaan karyawan dengan persentase 17% dan di urutan ketiga responden status pekerjaan pelajar dengan persentase 9 %. Hal ini membenarkan data rentan umur pengguna youtube oleh GWI (Global Web Index) youtube diakses mulai

(20)

dari umur 16 tahun dengan hampir 93.8% masyarakat indonesia adalah pengakses youtube. Dilansir dari we are social pada tahun 2021 rata-rata masyarakat indonesia mengakses youtube 25,9 jam / bulan atau sama dengan 2-3 jam dalam 1 hari.

Pada penelitian ini terdapat 3 variabel yang meliputi 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, variabel bebas yang pertama adalah terpaan (X1) dengan 3 indikator yaitu, frekuensi, intensitas, dan durasi, variabel bebas yang kedua adalah brand image (X2) dengan 3 indikator yaitu, keunggulan produk, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan merek. Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat beli (Y) dengan 4 indikator yaitu, perhatian, ketertarikan, keinginan dan keyakinan keputusan.

Indikator pertama pada variabel terpaan iklan adalah frekuensi, sebanyak 233(85%) responden sangat setuju bahwa mereka memiliki frekuensi terhadap tayangan iklan prochiz “spesialkan momen ramadhan bersama prochiz” dimana mereka mengetahui adanya iklan tersebut karena terus melihatnya secara terus menerus dan berulang. Dapat dilihat dari banyaknya viewers pada tayangan iklan prochiz. Hal ini diperkuat dengan gambar 6 dan gambar 7 pada Bab 1 dimana tayangan iklan prochiz mampu mengambil hati khalayak pengguna youtube dengan didukung komentar-komentar positif untuk iklan prochiz, adanya hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi responden untuk mengingat akan produk prochiz.

Indikator kedua pada variabel terpaan iklan adalah Intensitas, sebanyak 236 (86%) responden sangat setuju jika tayangan iklan prochiz memiliki alur cerita yang bagus sehingga pesan mudah dimengerti dan tersampaikan dengan baik kepada responden. Hal ini diperkuat dengan gambar 6 dan gambar 7 pada Bab 1 dimana tayangan iklan prochiz mampu mengambil hati khalayak pengguna youtube dengan didukung komentar-komentar positif untuk iklan prochiz, adanya hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi responden untuk mengingat akan produk prochiz.

Indikator ketiga atau terakhir pada variabel terpaan adalah durasi menunjukan bahwa sebanyak 141 (62%) responden menyatakan jika mereka menikmati tayangan iklan prochiz, namun 134 (48%) responden lainya mereka setuju bahwa mereka hanya melihat secara sekilas tayangan iklan prochiz. Karena pada dasarnya tayangan iklan prochiz ini bukan hanya bertujuan sebagai hiburan namun dirancang agar siapa saja yang melihat iklan tersebut bisa berpikir, sebab emosi seseorang bisa diarahkan melalui sebuah iklan yang mereka lihat.

Indikator pertama pada variabel brand image (X2) adalah keunggulan produk, sebanyak 189 (69%) responden setuju bahwa tayangan iklan prochiz menampilkan

(21)

keunggulan serta varian produk yang dimiliki prochiz, hal ini bisa berdampak positif untuk porchiz karena secara tidak langsung tayangan iklan prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” di youtube mampu menarik responden untuk mengenal produknya melalui tayangan iklan . Sedangkan 86 (31%) tidak setuju bahwa responden melihat tayangan prochiz menampilkan keunggulan produk dan hanya menikmati iklan tersebut.

Indikator kedua pada variabel brand image adalah kekuatan asosiasi merek, sebanyak 239 (87%) responden setuju bahwa mereka menjalin hubungan yang baik dengan prochiz, dengan kata lain prochiz bukan lagi produk yang asing bagi mereka.

Dapat disimpulkan bahwa prochiz berhasil menjalin hubungan yang baik dengan tujuan segmentasi konsumenya, hal inilah yang mendukung prochiz mengalami peningkatan kenaikan konsumen sebesar 10,1% pada tahun 2020 sebagai salah satu top brand #2 di Indonesia.

Indikator ketiga pada variabel brand image adalah keunikan merek, sebanyak 230 (82%) responden sangat setuju jika prochiz memiliki ciri khas tersendiri, setuju bahwa prochiz adalah produk yang memiliki ciri khas unik daripada produk lain, dapat dilihat dari kemasan, seperti produk pesaing lainya yang bernuansa biru begitu pula dengan prochiz dan prochiz memiliki warna bernuansa kuning dan gold,

Selanjutnya adalah variabel minat beli (Y), indikator pertama pada variabel ini adalah perhatian, sebanyak 192 (64%) responden setuju bahwa prochiz merupakan produk yang memiliki daya tarik dan menjadi pertimbangan untuk dicoba setelah melihat tayangan iklan prochiz “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz”.

Varian produk prochiz yang beragam mulai dari produk keju cheddar andalan mereka juga menghadirkan keju dalam bentuk slice, oles, cream cheese, spread mozarella dan produk mayo yang bisa dipadukan dengan olahan makanan apapun dengan berbagai size kemasan, hal ini menjadi salah satu alasan kenapa produk prochiz memiliki daya tarik dari produknya. namun di sisi lain sebanyak 83 (30%) responden tidak setuju jika prochiz kurang menonjol dibandingkan dengan produk lain, hal ini memang sering terjadi pada beberapa perbedaan pendapat responden karena memang pada dasarnya prochiz hanya menempati peringkat #2 pada indeks top brand dan #1 ditempati produk kraft.

Indikator kedua pada variabel minat beli adalah ketertarikan, sebanyak dari 206 (75,4%) responden sangat setuju bahwa penyajian produk prochiz pada iklanya di

(22)

kemas sangat menarik, hal itu juga menjadi faktor utama dimana responden tertarik dan mempertimbangkan keyakinan pembelian produk prochiz.

Indikator ketiga pada variabel minat beli adalah keinginan, nampak sebanyak 167 (61%) responden memiliki keinginan untuk mencoba dan beralih menggunakan produk prochiz, namun hal sebaliknya tidak bisa di pungkiri bahwa responden hanya menikmati tayangan iklan “Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” karena mereka sudah merasa nyaman dengan produk lain yang mereka gunakan.

Indikator terakhir pada variabel minat beli adalah keyakinan, sebanyak 206 (75%) responden sangat setuju dengan keputusan mereka, bahwa tayangan iklan

“Spesialkan Momen Lebaran Bersama Prochiz” menjadi salah satu alasan munculnya minat beli mereka terhadap prochiz. Selain dari tayangan iklan yang mereka lihat, brand image produk yang bagus berarti mereka sudah merasa tidak asing dengan produk prochiz juga menjadi pertimbangan keputusan mereka untuk membeli produk prochiz.

Berdasarkan tabel model summary, penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R square karena variabel yang digunakan lebih dari satu, besar nilai Adjusted R square pada tabel 4.14 adalah 0,348 atau 34,8 % (Adjusted R square x 100) , hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel terpaan iklan (X1) dan brand image (X2) iklan youtube Prochiz bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap pengaruh minat beli konsumen sebesar 34,8%, dan 65,2%

lainya adalah faktor pendukung dari luar fokus penelitian.

Berdasarkan tabel model summary, pengaruh terpaan iklan dan brand image tayangan iklan terhadap minat beli diperoleh Adjusted R square sebesar 0,348 atau 34,8%. hal ini dapat disimpulkan kedua variabel terpaan (X1) dan brand image (X2) secara bersama-sama ,memberikan sumbangan efektif terhadap minat beli konsumen sebesar 34,8% dan 65,2% lainya adalah faktor pendukung dari luar fokus penelitian.

Berdasarkan nilai F hitung (74,203 > 3,974) variabel terpaan iklan (X1) dan brand image (X2) dan nilai probabilitas signifikan pada tabel di atas adalah 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, dengan kata lain, kedua variabel terpaan (X1) dan Brand Image (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli (Y).

Pada hasil penelitian variabel Terpaan iklan (X1) pada hasil uji t diketahui berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen produk prochiz

(23)

melalui iklan youtube prochiz yang mereka lihat. Hasil uji t ini menyatakan nilai koefisien regresi sebesar 3.070 > 1.650 (t tabel), dan nilai signifikasi 0,002 < 0,05.

Hasil penelitian pada uji t ini sesuai dengan pernyataan teori oleh (Kotler &

Amstrong: 2012) bahwa penggunaan youtube adalah media yang tepat dan sesuai dengan sasaran konsumen atau segmentasi produk, maka dari itu terpaan iklan sangat akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Pernyataan menurut (Kotler &

Amstrong: 2012) tersebut dapat menjelaskan bahwa terpaan iklan youtube prochiz

“Spesialkan momen lebaran bersama Prochiz” dapat mempengaruhi sikap dan perilaku minat beli produk yang dilakukan konsumen. (Effendy, 1989:124) apabila konsumen terkena terpaan iklan yang terus menerus diterima maka akan menciptakan suatu perasaan maupun sikap tertentu yang pada akhirnya mengarahkan konsumen untuk mengambil tindakan tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian variabel brand image (X2) variabel brand image dengan koefisien regresi bernilai positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen melalui iklan youtube prochiz, hasil uji t ini menyatakan nilai koefisien regresi sebesar 8,065 > 1.650 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini di dukung dengan teori (Chen dan Liu,2004) karena pada kenyataanya brand image sangat berhubungan dengan minat beli konsumen, karena ketika konsumen melihat suatu produk dengan brand image produk yang kurang baik atau buruk, maka ketika meluncurkan produk baru tapi dengan brand yang sama masyarakat tidak tertarik untuk mencobanya, namun jika suatu produk mampu menciptakan image yang bagus serta positif maka dari itu akan tinggi juga minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari kedua hasil uji t, bahwa kedua variabel ini secara bersama-sama memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.

Hasil penelitian sejalan dengan beberapa hasil signifikan beberapa variabel pada penelitian sebelumnya, seperti penelitian oleh Alfina Putri Eva (2020)

“Pengaruh Terpaan iklan serta Brand Image dalam Web Series #janji the rise”di Youtube dan Intensitas Electronic Word of Mouth terhadap Minat Beli Produk Tropicana Slim oleh Mahasiswa Universitas Sebelas Maret” terpaan hanya berpengaruh sebesar 0,758 yang tidak lebih besar dari t tabel 1,998 dengan persentase 56,6% , namun pada variabel brand image berpengaruh signifikan terhadap minat beli dengan hasil uji t menyatakan 2,147 lebih besar dari pada nilai t tabel 1,998. Hal ini

(24)

juga tidak selaras dengan teori S-O-R yang digunakan, karena hanya variabel brand image saja yang berpengaruh signifikan terhadap minat beli sedangkan variabel terpaan iklan yang termasuk ke dalam suatu stimulus tidak mempengaruhi organisme yaitu responden.

Namun Pada penelitian ini “ Pengaruh Terpaan dan Brand Image Tayangan Iklan Youtube “spesialkan momen lebaran bersama prochiz “ terhadap Minat Beli Konsumen” menyimpulkan hal yang jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena pada hasil penelitian ini selaras dengan teori S-O-R (stimulus, organism, respon) yang digunakan, hasil penelitian ini menyatakan bahwa terpaan iklan dan brand image tayangan iklan youtube prochiz yang merupakan stimulus dapat mempengaruhi pengguna youtube sebagai organism, dimana mereka memperhatikan, mengerti, dan menerima tayangan iklan youtube prochiz, sehingga respon yang merupakan efek dapat menimbulkan perubahan sikap yang diharapkan,yaitu minat beli. Kedua variabel terpaan iklan (X1) dan brand image (X2) secara signifikan berpengaruh terhadap minat beli konsumen dengan jumlah persentase sebesar 35,3%.

Jika dikaitkan pada penelitian sejenis yang dilakukan oleh Syarifah Anna Aziza dan Tanti Hermawati pada penelitian “Terpaan Iklan, Brand Image, Pengguna Selebgram Endorse dan Minat Beli (Studi Pengaruh Terpaan Iklan Carousel Ads Fijria Scarf Di Instagram, Brand Image Dan Penggunaan Selebgram Endorser Di Akun @Fijria.Scarf Terhadap Minat Beli Pada Follower Akun @Fijria.scarf)” terpaan iklan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli dengan jumlah persentase sebesar 15,1%. Didukung dengan teori Komunikasi yang ada menurut (Kotler &

Amstrong, 2012) terpaan iklan akan sangat berpengaruh jika menggunakan media yang tepat arah maupun sasarannya dengan mempengaruhi sikap dan perilaku Konsumennya.

Karena pada dasarnya minat beli konsumen akan timbul ketika konsumen melihat apa yang produk itu tawarkan, baim dari segi penampilan, kemasan, keunggulan, image produk, dan bagaimana penyampaian iklan tersebut (Kotler, 2005:205).

Referensi

Dokumen terkait

Laporan akhir ini disusun untuk mengetahui penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan barang dagang pada CV Surya Adi Pratama Palembang.. Data yang digunakan

Hak selanjutnya yang dimiliki pers sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam ayat ketiga pada pasal yang sama adalah bahwa pers dijamin kebebasannya

Berdasarkan pembahasan hasil analisi data yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa Arus kas secara langsung tidak berpengaruh

Melalui Strategi Cangkruk an Pada Paket B di PKBM Wilayah Perkotaa

Penanggulangan fokus adalah kegiatan pemberantasan nyamuk penular DBD yang dilaksanakan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD),

menggunakan Optical Power Meter (OPM) dengan variasi panjang kupasan 0,5 , 1 , 1,5 , 2, dan 2.5 cm dan mengetahui pengaruh pelukaian fiber terhadap rugi daya...

Dalam rangka mencapai tujuan gerakan Pramuka perlu diselenggarakan Pendidikan Kepramukaan yang berbentuk kegiatan – kegiatan yang menarik, sehat, memberikan tantangan

Nama : ………... mengajukan diri untuk mengikuti proses Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah di Pemerintah Kabupaten Lingga. Atas pengajuan