• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI. Metode kualitatif akan digunakan penulis terhadap objek penelitian dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI. Metode kualitatif akan digunakan penulis terhadap objek penelitian dalam"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB III METODOLOGI

3.1. Gambaran Umum

Metode kualitatif akan digunakan penulis terhadap objek penelitian dalam penerapan proposisi nilai perusahaan dalam penulisan naskah. Menurut Sugiyono (2016), metode kualitatif digunakan berdasarkan pengamatan atas kenyataan dan kejadian yang dialami langsung di lapangan dengan menginterpretasikan data dan didukung beberapa penggunaan teori, hingga nantinya akan menghasilkan data yang deskriptif. Selain itu, penulis juga mendalami objek penelitian ini dari website berupa e-book atau journal. Sebagai project tugas akhir, penulis bersama dengan anggota kelompok memutuskan untuk melakukan produksi TVC PT.

Gudang Ada Globalindo. Produksi ini akan menghasilkan sebuah video berdurasi 1 menit dan akan digunakan sebagai media promosi mereka. Penulis akan menggunakan proposisi nilai perusahaan sebagai acuan untuk menulis naskah iklan sesuai dengan keinginan dan tujuan yang ingin dicapai klien. Sebagai perusahaan jasa digital baru, PT. Gudang Ada Globalindo sendiri baru didirikan pada tahun 2018, sehingga mereka membutuhkan TVC dengan tujuan mempromosikan dan menjelaskan keunggulan Gudang Ada sebagai solusi dalam menjalankan sebuah grosir maupun toko.

Gudang Ada sendiri merupakan sebuah perusahaan teknologi digital yang berbasis aplikasi dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Gudang Ada hadir sebagai layanan marketplace B2B yang memberdayakan keseluruhan

(2)

26 rantai distribusi dengan menyediakan transaksi massal secara online antar pedagang FMCG yang lebih cepat, murah, pintar, dan dengan skala yang lebih besar hingga ke 500 kota di seluruh Indonesia tanpa mengganggu ekosistem rantai FMCG. Dengan begitu, pedagang FMCG tidak perlu kesusahan lagi dalam mengurus stok barang dagangan karena dengan Gudang Ada semua lebih mudah hanya dalam sebuah genggaman.

Dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan berbagai macam literatur yang terdiri dari buku-buku para ahli, e-book, website Gudang Ada, hingga hasil wawancara dengan beberapa anggota perusahaan. Selain itu, penulis mengamati dan menganalisis secara langsung peristiwa yang terjadi sebagai acuan dan informasi dalam menulis skripsi ini.

3.1.1. Posisi Penulis

Posisi penulis dalam produksi TVC PT. Gudang Ada Globalindo adalah sebagai copywriter. Sebelum membuat naskah atau copy, penulis terlebih dahulu melakukan meeting antar tim dan klien guna mengetahui keinginan dasar klien seperti apa. Dari meeting tersebut terbentuklah client brief yang akan dipelajari oleh creative director. Setelah itu, creative director memberikan creative brief kepada penulis yang akan digunakan sebagai pegangan dalam menganalisis dan membuat suatu naskah iklan.

(3)

27 3.1.2. Sinopsis

Dalam pembuatan TVC untuk PT. Gudang Ada Globalindo, penulis hanya membuat satu sinopsis yang akhirnya telah disetujui. Sinopsisnya berisikan tentang beberapa tokoh yang mewakili sebuah toko hingga grosir.

Kita melihat warung kosong dengan suasana yang dingin dan gelap. Di dalamnya terlihat penjaga warung yang murung karena hanya sedikit jenis dan stok barang yang dapat dijual. Tiba-tiba terlihat tangan menggenggam HP memperlihatkan aplikasi dengan logo Gudang Ada. Pemilik warung yang menggunakan aplikasi tersebut berjalan menuju warung. Seketika suasana berubah menjadi lebih hangat dan terang. Selanjutnya, kita melihat tokoh A membalik papan tanda menjadi "tutup" dan lalu pergi meninggalkan toko. Toko ditinggal dari siang hingga cahaya berubah menjadi sore. tokoh A kembali ke toko dengan kerepotan membawa stok barang toko. Keesokan harinya, kita melihat tokoh A tersenyum sambil memegang HP, ia terlihat tidak pusing mengurus stok barang dagangan dan tetap efektif melayani pelanggan. Lalu kita melihat tokoh A tetap tersenyum memegang HP di berbagai lokasi dan berbagai kegiatan. Di lokasi yang berbeda, kita melihat seorang pegawai toko grosis berseragam tersenyum berdiri di samping tumpukan barang-barang grosiran. Terdapat logo Gudang Ada muncul dari HP pegawai toko. Di belakang pegawai toko, tiba-tiba ada lampu sorot yang menerangi seorang lain yang merupakan pemilik warung atau toko.

Lalu muncul sorotan cahaya yang menerangi orang-orang lain dari berbagai toko dan grosir yang sedang menggunakan aplikasi Gudang Ada. Tidak lama kemudian, datang mobil blind van Gudang Ada yang akan mengantar barang dan

(4)

28 seketika dibalik blind van tersebut sudah berubah menjadi gudang barang toko yang sangat besar dengan aktivitas di dalamnya.

3.2. Tahapan Kerja

Tahapan kerja yang dilakukan penulis selaku copywriter dalam proses produksi TVC PT. Gudang Ada Globalindo adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Klien

Tahap pertama yang dilakukan penulis bersama dengan tim yaitu mencari perusahaan apa saja yang akan kami hubungi dalam menawarkan kerjasama pembuatan TVC. Dari pencarian tersebut terdapat beberapa pilihan perusahaan seperti Xi Bo Ba, Halodoc, Dago Dreampark, dan Gudang Ada.

Setelah melakukan penawaran dan pertimbangan, terdapat dua perusahaan yang berpotensi yaitu Gudang Ada dan Dago Dreampark. Namun tiba-tiba komunikasi kami terputus dengan pihak Dago Dreampark, sehingga terpilihlah PT. Gudang Ada Globalindo sebagai klien dalam pembuatan TVC tugas akhir ini.

2. Client Meeting

Penulis bersama tim melakukan pertemuan dengan pihak PT. Gudang Ada Globalindo untuk membahas iklan seperti apa yang mereka inginkan. Pihak Gudang Ada menjelaskan informasi dan tujuan yang diinginkan secara detil.

Dalam pertemuan pertama ini, terbentuklah sebuah konsep minimalis yang lebih memfokuskan kepada proposisi nilai perusahaan mereka. Namun,

(5)

29 konsep tersebut akan dikaji lebih dalam sesuai dengan client brief yang terbentuk dari pertemuan pertama tersebut.

3. Pencarian Informasi

Selain membaca client brief, penulis dan tim mencari dan mengumpulkan informasi-informasi mengenai klien untuk mengetahui lebih dalam mengenai PT. Gudang Ada Globalindo serta tujuan apa seharusnya yang mereka butuhkan dan inginkan. Dalam hal tersebut, penulis melakukan komunikasi dengan beberapa pihak Gudang Ada, melihat-lihat website beserta media sosial Gudang Ada, hingga memahami creative brief yang telah diberikan creative director.

4. Pembuatan Naskah

Setelah penentuan konsep dan membaca creative brief, penulis mengetahui proposisi nilai PT. Gudang Ada Globalindo yaitu Faster, Cheaper, Smarter dan Bigger. Selain itu, Gudang Ada memiliki target audiens semua gender pada segmen B-C umur 25-54 tahun yang memiliki usaha dalam bidang FMCG seperti pemilik toko hingga grosir sembako. Selanjutnya, penulis memahami lebih dalam creative brief agar semakin paham dalam menerjemahkannya ke sebuah naskah. Hasil dari acuan creative brief tersebut, penulis membuat dua ide cerita yang akhirnya terpilihlah satu ide cerita berdasarkan proposisi nilai PT. Gudang Ada Globalindo.

5. Pre-Production Meeting

Pada tahap ini, penulis, creative director, dan klien membahas penetapan naskah dan konsep visual yang telah dibuat. Terdapat beberapa perubahan

(6)

30 minor yang merujuk kepada penggunaan kalimat untuk VO dan beberapa tambahan dalam segi cerita hingga visual, sehingga penulis harus melakukan revisi kembali sebelum akhirnya memulai produksi. Selain itu, pertemuan kali ini juga menentukan jadwal produksi yang diharapkan, serta detil-detil teknis lainnya.

6. Production

Setelah penulisan naskah iklan dan konsep visual telah disetujui klien, penulis dan tim melakukan proses produksi di sebuah sound stage kompleks Jakarta Film Studio di Jakarta Timur. Selain berjalan dengan arahan tim, produksi TVC PT. Gudang Ada Globalindo ini juga diawasi oleh klien.

Gambar 3.1. Bagan Tahapan Kerja (Dokumen Pribadi, 2020)

(7)

31 3.3. Acuan

Dalam proses pembuatan naskah TVC PT. Gudang Ada Globalindo, penulis sebagai copywriter menggunakan beberapa acuan dari video iklan yang memiliki konsep dengan adanya problem dan solusi, penggunaan penulisan naskah dengan gaya bahasa naratif, hingga penggunaan sound stage sebagai lokasi. Acuan tersebut seperti dalam iklan Tokopedia dengan judul "Jadi Ekosistem Super dan Kami Baru Mulai! #MulaiAjaDulu" yang menggunakan voice over sebagai penjelasan proposisi nilai perusahaan, iklan "Dana Protection - Dompet yang Bisa Diandalkan" yang menggunakan sound stage dan lampu yang mencolok dalam hal visualnya, lalu juga iklan "Meikarta - Aku Ingin Pindah ke Meikarta" yang menampilkan kondisi sebelum dan sesudah ada Meikarta dengan menggunakan voice over juga.

Gambar 3.2. Iklan Tokopedia Jadi Ekosistem Super dan Kami Baru Mulai!

#MulaiAjaDulu

(https://www.youtube.com/watch?v=D3YWHWGgjTo)

(8)

32 Gambar 3.3. Iklan Tokopedia Jadi Ekosistem Super dan Kami Baru Mulai!

#MulaiAjaDulu

(https://www.youtube.com/watch?v=D3YWHWGgjTo)

Pada iklan Tokopedia dengan judul "Jadi Ekosistem Super dan Kami Baru Mulai! #MulaiAjaDulu", penerapan proposisi nilai atau kelebihan perusahaan dapat terlihat dan terdengar jelas melalui voice over dengan penggunaan gaya bahasa naratif. Selain itu, dalam iklan tersebut juga memperlihatkan adanya problem dan solusi dimana kota yang tadinya sepi dan gelap, menjadi terang karena banyaknya cahaya HP yang terkoneksi satu sama lain dalam aplikasi Tokopedia.

Gambar 3.4. Iklan Dana Protection - Dompet yang Bisa Diandalkan (https://www.youtube.com/watch?v=27VJN9ajxpk)

(9)

33 Gambar 3.5. Iklan Dana Protection - Dompet yang Bisa Diandalkan

(https://www.youtube.com/watch?v=27VJN9ajxpk)

Pada iklan Dana dengan judul "Dana Protection - Dompet yang Bisa Diandalkan", pengenalan Dana kepada penonton lebih dikuatkan pada sisi visualnya. Dana menggunakan sound stage dan lampu-lampu yang mencolok namun tidak mengurangi jalan cerita dan kelebihan yang ingin disampaikan kepada penonton.

Gambar 3.6. Iklan Meikarta - Aku Ingin Pindah ke Meikarta (https://www.youtube.com/watch?v=Z7psCeH5kKw)

(10)

34 Gambar 3.7. Iklan Meikarta - Aku Ingin Pindah ke Meikarta

(https://www.youtube.com/watch?v=Z7psCeH5kKw)

Selanjutnya pada iklan "Meikarta - Aku Ingin Pindah ke Meikarta", penerapan proposisi nilai atau kelebihan perusanaan divisualisasikan melalui perubahan kondisi sebelum dan sesudah ada Meikarta dengan menggunakan voice over dengan gaya bahasa yang naratif juga, dimana orang ketiga bercerita mengenai kondisi yang dihadapi selama ini dan berujung pada solusi yang dipilih.

3.4. Proses Perancangan

Proses perancangan naskah PT. Gudang Ada Globalindo dimulai dengan kesepakatan yang merujuk pada client brief dan creative brief, dimana proposisi nilai perusahaan ditekankan dan diterapkan pada naskah. Pihak klien menginginkan iklan ini dapat menjelaskan apa itu Gudang Ada, dan apa saja keunggulannya dalam kehidupan sehari-hari. Nantinya, keempat proposisi nilai perusahaan (Faster, Cheaper, Smarter dan Bigger) akan diimplementasikan semuanya pada naskah.

(11)

35 Faster bukan hanya menunjukan kecepatan Gudang Ada dalam mengantarkan stok barang, namun juga kecepatan dalam sirkulasi perdagangan, kecepatan dalam bertransaksi hanya dalam sebuah genggaman, serta akibat lain yang dapat ditimbulkan dari segala kecepatan tersebut seperti pihak toko tidak perlu menutup tokonya, tidak perlu kesusahan mengambil barang, tidak perlu angkut-angkut, dan semua kegiatan menjadi tidak terganggu. Cheaper sendiri dimaksudkan dengan segala sesuai menjadi lebih menguntungkan, bukan hanya harga produk yang lebih murah. Pemilik toko atau grosir tidak perlu mengeluarkan tenaga, waktu, dan uang transport yang berlebihan, serta tidak perlu melalui pihak ketiga lagi karena Gudang Ada ada sebagai penjembatan antar toko dan grosir secara langsung. Selain itu, dikarenakan proses sirkulasi penjualan dan operasional yang cepat, pendapatan toko otomatis lebih meningkat.

Dari hasil analisa proposisi nilai, pengamatan serta kisah-kisah yang memang terjadi dalam bidang FMCG terutama pertokoan, beberapa kisah-kisah tersebut penulis masukkan kedalam naskah tanpa mengurangi proposisi nilai yang ingin ditonjolkan. Hal tersebut penulis implementasikan dari teori Gettins (2006) dimana relevansi merupakan salah satu hal untuk menghasilkan iklan yang baik.

Salah satu contohnya, pemilik toko seringkali kerepotan membeli stok barang sampai harus menutup tokonya. Dari kondisi tersebut sudah diketahui bahwa prosesnya tidak efektif sehingga biaya operasional tinggi dan keuntungan minim.

Namun, sebelum semua sampai ke tahap penulisan final, penulis melewati beberapa kali revisi hingga draft 8.

(12)

36 Tabel 3.1. Naskah TVC Gudang Ada

Scene Visual Audio Notes

1 EXT.WARUNG - DAY Kita melihat warung kosong, suasana dingin dan gelap.

Di dalamnya terlihat penjaga warung murung, hanya sedikit jenis dan stok barang yang dapat dijual.

Tiba-tiba, terlihat tangan menggenggam HP

memperlihatkan logo Gudang Ada.

Pemilik warung yang

menggunakan aplikasi Gudang Ada tersebut berjalan menuju warung. Seketika suasana berubah menjadi hangat dan terang.

Dalam sebuah usaha, ada proses

yang panjang untuk menuju

hasilnya.

Ada yang bilang waktu itu berharga,

bahkan sedetik waktumu bisa merubah yang

ada.

Problem 1: Warung yang tidak operasional, dan tidak ada pelanggan.

Dramatisasi visual dengan lampu yang redup, lemari dan kulkas yang kosong, tidak ada stok barang.

Secara eksplisit memperlihatkan logo Gudang Ada dan info bahwa Gudang Ada merupakan aplikasi dalam handphone.

Solusi 1:

Memperlihatkan setelah menggunakan aplikasi Gudang Ada, warung menjadi hidup. Barang- barang sudah terisi penuh. Dramatisasi visual pencahayaan yang lebih terang.

2 INT.TOKO – DAY

Kita melihat tokoh A membalik papan tulisan "Tutup", lalu ia pergi meninggalkan toko.

Kita melihat toko yang tutup tidak ada penjual, ada beberapa calon pembeli datang dan pergi melihat toko tutup. Cahaya matahari siang berganti menjadi sore hingga penjual datang.

Ada banyak tantangan dalam

mencapai

sebuah impian.

Ada kesempatan yang

Problem 2: Kita melihat tokoh A menutup tokonya karena harus mengambil stok barang.

Pemilik toko beberapa kali kehilangan pembeli karena harus menutup tokonya.

(13)

37 Kita melihat penjual kerepotan

membawa kardus stok barang.

Ia tidak menyadari ada pembeli yang sedang menunggu.

kita tidak sadari, namun sebenarnya ada

sebuah solusi.

Kita melihat tokoh A yang kesulitan mengenai kepengurusan barang dengan cara tradisional yang kurang efektif.

Karena pusing harus mengurus banyak hal dalam satu waktu,

sampai tidak sadar bahwa ada pembeli yang

menunggu.

3 INT.TOKO – DAY

Kita melihat A tersenyum. Ia tenang tidak perlu pusing mengurus pengantaran. Ia terlihat menggunakan HP dan dapat dengan efektif tetap melayani pelanggan. Kurir mengantarkan barang dagangan, ia terima dengan tenang.

Mau kapan aja, Solusi 2:

Memperlihatkan bahwa dengan menggunakan Gudang Ada, pendataan dan pengantaran barang menjadi lebih mudah, hanya dengan

menggunakan HP.

4 INT.DAPUR – DAY

Tokoh A tersenyum. Ia sedang memasak, namun tidak lagi pusing diganggu banyak telfon.

Hanya menggunakan satu HP dengan aplikasi Gudang Ada.

dimana aja, Solusi 2: Terlihat bahwa Gudang Ada

mempermudah dan menyederhanakan segala proses hanya dengan satu aplikasi.

5 INT.KAMAR. MANDI - DAY Kita melihat A tersenyum. Ia sudah tenang, merapihkan pakaian sembari menggunakan HP bertransaksi dengan Gudang Ada.

ada yang selalu siap membantu di

tengah aktivitasmu.

Solusi 2:

Memperlihatkan bahwa waktu sudah tidak lagi menjadi masalah, A dapat menikmati setiap detiknya dengan tenang dengan Gudang Ada.

(14)

38 6 LIMBO

Kita melihat seorang pegawai toko grosir berseragam tersenyum meenggunakan menggunakan HP. Ia berdiri di samping tumpukan barang grosiran. Logo Gudang ada muncul dari HP pegawai toko.

Di belakangnya, lampu menyala menerangi seorang lain, pemilik warung, juga tersenyum

memegang HP. Muncul UI dari aplikasi Gudang Ada.

Tidak hanya satu, ternyata banyak pemilik toko dan grosir bermunculan. Mereka sedang bertransaksi menggunakan aplikasi Gudang Ada.

Kita semakin mendekati pemilik warung.

Blind van Gudang Ada datang mengirim barang.

Kamilah Gudang Ada..

Siap menjadi solusi dan memberikan kenyamanan,

dengan menghubungkan sesama pedagang

dan penyedia barang di Indonesia.

Penuhi kebutuhan stok barang toko

Visualisasi dari proses/what dari GudangAda.

Visual dibuat satu shot yang bersambung karena ingin menunjukkan efektifitas kelangsungan proses transaksi

menggunakan aplikasi GudangAda, from end- to-end.

Visual bersambung menunjukkan banyaknya orang-orang yang sedang bertransaksi.

Blind van menunjukkan kecepatan transaksi dari GudangAda.

7 EXT.WAREHOUSE - DAY Kita melewati atas blind van dan di belakangnya kita melihat sebuah warehouse.

Kita melihat timelapse aktivitas di dalam warehouse.

hanya dalam sebuah genggaman. Bikin

usaha grosir atau tokomu semakin besar, untung berlipat, lebih mudah, dan lebih

cepat.

Menunjukkan aktivitas yang cepat yang mengakibatkan

keuntungan berlipat dan gudang toko yang semakin besar.

(Dokumen Pribadi, 2020)

(15)

39 Menurut penulis, sebuah TVC B2B harus to the point terhadap faktor yang ditawarkan perusahaan tanpa memasukan unsur drama belebihan di dalamnya.

Oleh karena itu, penggunaan warung pada scene 1 digunakan karena penulis ingin langsung menunjukan bahwa Gudang Ada berfokus pada sebuah bisnis kecil hingga besar mulai dari warung, toko, hingga grosir. Warung kosong digunakan untuk menunjukan adanya problem dari sebuah kasus yang nyata atau relevan, setelah itu sebuah handphone berlogo Gudang Ada masuk sebagai solusi dan perkenalan brand awareness singkat sebelum akhirnya benar-benar memperkenalkan apa itu Gudang Ada. Scene 1 tersebut ditunjukkan sebagai salah satu proposisi nilai Gudang Ada yaitu Faster.

Pada scene 2, awalnya penulis memberikan ide cerita dimana ada sebuah tumpukan barang yang sedikit dan tertulis dengan harga yang mahal, lalu dbelakangnya muncul sebuah tumpukan barang yang banyak dengan harga yang lebih murah. Namun hal tersebut tidak jadi digunakan karena pihak Gudang Ada tidak ingin terlalu menjanjikan harga yang lebih murah. Pada dasarnya, tidak semua produk di Gudang Ada lebih murah, karena Cheaper pada proposisi nilai Gudang Ada dimaksudkan berdasarkan proses operasional yang efisien secara keseluruhan yang menjadikan keuntungan yang lebih dan biaya yang lebih murah.

Revisi untuk jalan cerita pada scene 3 – 7 tidak terlalu banyak. Namun revisi untuk kalimat naskah voice over banyak melalui perubahan. Pada mulanya, penulis memasukan scene hutan disela-sela scene 3 – 6 sebagai proposisi nilai Smarter dan petunjuk bahwa Gudang Ada dapat digunakan di pelosok pedalaman hutan sekalipun hanya dalam sebuah genggaman handphone. Hal tersebut

(16)

40 dibatalkan karena Gudang Ada merasa lokasi tidak relevan dan sebenarnya produk mereka masih belum beroperasi hingga ke pedalaman. Pada scene 6 – 7 penulis mulai menunjukan proposisi nilai Bigger, dimana sebuah mobil van Gudang Ada masuk digunakan sebagai transisi dan petunjuk bahwa operasional dan pengiriman Gudang Ada yang cepat nantinya dapat menghasilkan sebuah gudang grosir besar dari yang awalnya hanya sebuah toko. Penggunaan mobil van jenis tersebut juga berdasarkan relevansi dimana pengiriman stok barang Gudang Ada kepada member memang menggunakan mobil tersebut. Untuk kalimat voice over, perubahan hanya dari pemilihan kalimat yang lebih baik hingga penambahan durasi yang juga mengharuskan penulis untuk menambah kalimat naskah voice over.

Gambar

Gambar 3.1. Bagan Tahapan Kerja  (Dokumen Pribadi, 2020)
Gambar 3.2. Iklan Tokopedia Jadi Ekosistem Super dan Kami Baru Mulai!
Gambar 3.4. Iklan Dana Protection - Dompet yang Bisa Diandalkan  (https://www.youtube.com/watch?v=27VJN9ajxpk)
Gambar 3.6. Iklan Meikarta - Aku Ingin Pindah ke Meikarta  (https://www.youtube.com/watch?v=Z7psCeH5kKw)

Referensi

Dokumen terkait

"roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien "roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh

Dengan demikian, pada penelitian ini peneliti akan mendeskripsikan fenomena atau peristiwa yang berkaitan dengan konflik sosial yang terdapat di dalam novel Bulan Terbelah

Gambar 3.22 merupakan rancangan antarmuka halaman daftar tanaman yang ada pada database pada rancangan antarmuka halaman terdapat sebuah data table yang berisi kolom nama

42 Wawancara berikutnya juga dilakukan dengan pegawai PKL Museum sejarah Jakarta yang bernama Jesika berumur 16 tahun penulis menanyakan terkait pengunjung

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Bangunan Tidak Sederhana Bertingkat TinggiKlasifikasi bangunan bertingkat tinggi ini memiliki standar luas bangunan yang tidak dapat diutilisasi sesuai fungsi utama

Perumahan premier kami dirancang untuk mendukung gaya hidup sehat Anda dengan menyediakan berbagai fasilitas yang diharapkan dapat menyatukan warga dan memberi wadah bagi

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di rumah sakit bhayangkara Palembang tahun 2014.. Palembang: Akademi Kebidanan