• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI MEDIA GAMBAR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FUNGSI MEDIA GAMBAR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

FUNGSI MEDIA GAMBAR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA

KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO

susantikatili@ymail.com

Susanti I. Katili, Samsiar Rivai, Meylan Saleh

ABSTRAK

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Mendeskripsikan Fungsi Media Gambar Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato? “Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan fungsi media gambar dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif berupa deskriptif yaitu Penelitian ini hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat secara kualitatif. Pengumpulan data-data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar, khususnya dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato, karenadengan menggunakan media gambar anak dapat melakukan kegiatan menggambar, mewarnai, dan menempel pola gambar.

Kata Kunci : Media Gambar, Mengembangkan Kreatitivitas Anak

Susanti i. Katili mahasiswa pada Jurusan PAUD, Dra, Samsiar Rivai M.Pd, Dosen pada jurusan pendidikan guru sekolah dasar, Meylan Saleh S.Pd, M.Pd, Dosen pada jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

(3)

Anak usia dini yang berusia lahir sampai enam tahun biasanya mengalami masa peka, dimana anak sangat sensitif dalam menerima berbagai macam pengembangan yang ada pada diri anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fisik dan psikis yang siap merespon rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan kondisi dan rangsangan yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.

Salah satu upaya dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini adalah dengan memberikan stimulus yang baik dan tepat. Perkembangan kreativitas merupakan kemampuan anak untuk berpikir kreatif dan berimajinasi dalam melakukan banyak hal, dengan media gambar anak akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang belum diketahuinya, sehingga anak berpikir kreatif. Anak juga akan menciptakan suatu karya yang unik sesuai dengan pemikirannya, dan itulah yang dimaksud dengan kreativitas.

Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas anak adalah pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Dengan media gambar yang berupa gambar tempel, buku bergambar, poster, anak didik dapat menerima suatu konsep dengan lebih mudah karena disertai dengan contoh, karena anak pada masa kanak-kanak berada dalam fase berpikir konkrit.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka proses kegiatan belajar anak usia dini lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak.

Media gambar berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Gambar sifatnya mudah dimengerti dengan mengutamakan garis dan bentuk yang bersifat visual. Menurut Sachari (2006:53) melalui gambar manusia dapat menuangkan imajinasi dan gagasan kreativitas. Anak balita sebelum dapat menulis dan berkata dengan jelas, menuangkan pikiran-pikirannya melalui coretan gambar.

Pengenalan media gambar terhadap anak didik membantu anak untuk berkreativitas dan berimajinasi dengan memperlihatkan keterampilan mereka

(4)

dalam kegiatan menggambar dan mewarnai. Hal ini terlihat pada anak usia dini yang berumur lima sampai enam tahun khususnya kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato lebih senang melakukan kegiatan menggambar dan mewarnai dengan cara memberikan media gambar yang mempunyai bentuk gambar sederhana. Dengan kegiatan pembelajaran ini memberikan dampak positif bagi peserta didik yang ada di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato, karena dari kegiatan tersebut dapat mengembangkan kreativitas anak. Jadi fungsi dari media gambar itu sendiri adalah merupakan alat bantu dalam proses kegiatan belajar. Namun ada beberapa anak yang apabila diberikan tugas seperti mewarnai dan menggambar yang diberikan oleh guru mereka tidak mau mengerjakannya, melainkan mereka menggambar apa yang mereka lihat dari sejak keluar rumah sampai menuju kesekolah.

Dilihat dari kenyataan yang ada, anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato lebih senang menggambar. Namun ada tiga orang anak yang belum mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Apabila guru sedang menjelaskan anak hanya banyak bermain dengan temannya dan sering keluar masuk kelas, dan ketika diberikan tugas mereka tidak bisa mengerjakannya dengan baik. “Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang “Fungsi Media Gambar Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di Tk Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato”.

1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa Latin Medium yang secara harfiah berarti

“tengah” “perantara” atau “pengantar” dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) dalam (Anwar dan Harmi 2011:160). Perencanaan sistem pembelajaran KTSP, memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

(5)

Menurut Miarso (dalam Anwar dan Harmi 2011:160) media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar dalam diri siswa siswi.

Sementara itu Hamidjojo dalam Latuheru (1993) dalam (Anwar dan Harmi 2011:160) member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Media pembelajaran pula sangat bermanfaat bagi peserta didik dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses kegiatan belajar pada diri peserta didik.

2. Pengertian Media Gambar

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidangnya yang tidak transparan. Menurut Samsudin (Prayuda 2012:2) dalam (Jafar 2013:19) Gambar dua dimensi adalah suatu gambar yang menampilkan salah satu bagian permukaan dari suatu benda, sehingga permukaan yang lain tidak ditampilkan pada gambar tersebut, tetapi dapat ditampilkan disampingnya, baik atas, bawah, samping kanan maupun kirinya. Lebih lanjut Winata dalam Salsa (2012:1) (dalam Jafar 2013:19) memaparkan media gambar merupakan salah satu bentuk media ajar yang termasuk jenis media visual, yang diketahui memberi pengaruh besar terhadap siswa diantaranya jenis media lainnya, perannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Wahyuning (2003:77) media gambar adalah media yang bisa dilihat, dibaca, dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba.

Berbagai jenis media ini sangat mudah didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan lain sebagainya.

Menurut (Sachari 2006:64) dalam bukunya Seni Rupa dan Desain, gambar adalah merupakan sarana manusia untuk berfikir secara konkrit maupun abstrak.

(6)

Dengan olah gambar, logika, rasa, imajinasi, kreativitas, dan keterampilan berpadu menjadi sebuah kekuatan berfikir manusia untuk memecahkan masalah apapun yang berkaitan dengan pemenuhan penunjang hidupnya.

Menurut Haryanto (2000:98) gambar atau poster adalah sebagai alat yang murah dan dapat dibuat sendiri, poster dan gambar dapat digunakan untuk hadirin dari berbagai tingkat usia dan pendidikan. Untuk sekelompok anak kecil dapat dimanfaatkan poster dengan gambar-gambar lucu, sehingga apa yang diuraikan dapat lebih mudah dicerna dan dimengerti.

Sementara itu As’adi Muhammad (2009 : 22) mengungkapkan bahwa gambar merupakan sebuah media yang dapat merangsang otak. Dengan menggambar, anak akan berpikir dan melakukan analisa terhadap segala pengalaman yang mungkin pernah dilihat dan diamatinya. Dengan demikian, bukan hanya ide-ide itu saja yang mereka dapatkan dari realitas tersebut, melainkan juga fantasi, imajinasi dan sublimasi yang akan terjadi dengan menggambar. Apapun gambar yang dihasilkan merupakan sebuah kreativitas yang kaya dengan muatan. Kalau seorang anak mempunyai kreativitas yang tinggi, maka anak tersebut akan mempunyai keterampilan yang baik pula.

Gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Gambar berfungsi sebagai stimulasi timbulnya ide, pikiran maupun gagasan baru.

Gagasan ini selanjutnya mendorong anak untuk berbuat, mengikuti pola berfikir seperti gambar atau justru muncul ide baru dan menggugah rasa (Pamadhi 2008:2.8). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara khusus media gambar (visual) adalah media yang bisa dibuat sendiri dengan mengandalkan indra penglihatan yang dapat mengembangkan kreativitas dan berfungsi sebagai menarik perhatian peserta didik, stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan baru. Selain itu media gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya. Mulai yang paling sederhana dan murah. Ada pula media yang dapat dibuat oleh guru sendiri. Dengan adanya media gambar, peserta didik akan lebih mudah menerima dan memahami suatu pembelajaran yang disampaikan dalam bentuk gambar-gambar yang sederhana dan lucu, sehingga apa yang diuraikan dapat lebih mudah dicerna dan dimengerti, selain itu peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, seperti mengamati, melakukan,

(7)

mendemonstrasikan, dan lain-lain yang dituangkan melalui kegiatan permainan menggambar atau meniru gambar objek yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan kreativitas peserta didik.

3. Fungsi Media Gambar

Fungsi dari media gambar yaitu untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat hilang dilupakan atau diabaikan dan dari segi biayanya termasuk media yang relative murah (Jafar 2013:20). Secara umum fungsi media gambar menurut Basuki dan Farida (2001: 42) yaitu: 1) Meningkatkan kreativitas siswa. 2) Mengembangkan imajinasi anak. 3) Mengembangkan kemampuan visual. 4) Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas. Sementara itu, menurut (Pamadhi 2008:2.9) manfaat gambar bagi anak adalah sebagai berikut: (a) alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pendapat maupun gagasannya, (b) media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus sublimasi, (c) stimulasi bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru, (d) alat untuk menjelaskan bentuk serta situasi.

Sachari (2006: 65), Fungsi gambar dalam kehidupan sehari hari dapat merekam objek, berimajinasi secara kreatif. Gambar dipakai sebagai wahana untuk merekam gagasan konkrit yang muncul dari imajinasi manusia yang mengiringi berlangsungnya proses kreatif. Kemudian melalui keterampilan menggambar diungkapkan menjadi sesuatu yang konkrit sehingga dapat diamati oleh diri sendiri sebagai rekaman visual dan juga orang lain sebagai apresiator.

Menurut pendapat dari beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa fungsi media gambar dapat mengembangkan kreativitas, meningkatkan hasil belajar anak dan membantu anak terhadap hal-hal yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas. Selain itu media gambar termasuk media yang relative, mudah ditinjau dari segi biayanya. Mulai yang paling sederhana dan murah. Ada pula media yang dapat dibuat oleh guru sendiri. Jadi fungsi media gambar tersebut sangat berperan terhadap proses kegiatan belajar.

4. Pengertian Kreativitas

(8)

Devito dalam Supriadi (2001:16) dalam Ahmad susanto (2011:128), bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda, setiap orang lahir dengan potensi kreatif, dan potensi ini dapat dikembangkan dan dipupuk.

Menurut Munandar (2009:45), sehubungan dengan pengembangan kereativitas siswa, kita perlu meninjau empat aspek dari kreativitas, yaitu pribadi, pendorong, press, proses atau, dan produk (4P dari kreativitas).

a. Pribadi

Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif adalah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif.

b. Pendorong

Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.

c. Proses

Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan.

d. Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif.

Menurut Gordon dan Browne (dalam Moeslichatoen, 2004: 19), bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru yang imajinatif dan juga kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang sudah ada. Dalam pandangan Gordon, kreativitas ialah berupa gagasan baru yang diciptakan seseorang atau merenovasi gagasan yang sudah ada menjadi lebih inovatif dan imajinatif. Adapun menurut Supriadi (2001: 7), defenisi kreativitas pada intinya

(9)

adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatau yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.

Munandar (1999: 47-50) dalam Susanto (2011:144), mengungkapkan tentang pengertian kreativitas dengan beberapa rumusan yang merupakan kesimpulan para ahli antara lain:

1. Kreativitas ialah kemampuan untuk membuat komposisi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.

2. Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) ialah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap sesuatu masalah, dimana penekannya adalah pada kuantitas, ketepatguanaan, dan keragaman jawaban.

3. Secara oprasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpkir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memerici) suatu gagasan.

6. Faktor pendukung kreativitas

Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dikembangkan. Dalam mengembangkan kreativitas ini terdapat faktor-faktor yang dapat mendukung upaya dalam menumbuhkembangkan kreativitas. Berikut ini akan dijelaskan pendapat para ahli mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong peningkatan kreativitas.

Demikian Hurlock (1999: 11), mengemukakan beberapa faktor pendorong yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu:

1. Waktu.

Untuk menjadi kreatif, kegiatan anak seharusnya jangan diatur sedemikian rupa hanya sedikit waktu bebas bagi mereka untuk bermain dengan gagasan, konsep, dan mencobanya dalam bentuk baru dan rasional.

2. Kesempatan menyendiri.

Hanya apabila tidak mendapat tekanan dari kelompok social, anak dapat menjadi kreatif.

(10)

3. Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa.

Untuk menjadi kreatif mereka harus terbebas dari ejekan dan kritik yang sering kali dilontarkan pada anak yang tidak kreatif.

4. Sarana.

Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi, yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.

5. Lingkungan yang merangsang.

Lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin sejak masa bayi dan dilanjutkan hingga nama sekolah dengan menjadi kreativitas, suatu pengalaman yang menyenagkan dan dihargai secara social.

6. Hubungan anak dengan orang tua yang tidak posesif.

Orang tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadapa anak, mendorong anak untuk mandiri.

7. Cara mendidik anak.

Mendidik anak secara demokratis dan permisif dirumah dan sekolah dapat meningkatkan kreativitas, sedangkan cara mendidik otoriter memadamkannya.

8. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.

Kreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Makin banyak pengetahuan yang diperoleh anak semakin baik dasar-dasar untuk mencapai hasil yang kreatif.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berupa deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat secara kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan sebuah cara untuk mengetahui sebuah keabsahan data yakni uji kredibilitas data. Untuk menguji kredibilitas suatu data dapat dilakukan dengan beberapa hal, diantaranya adalah dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

(11)

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Untuk menganalisis data hasil penelitian akan di analisis secara sistematis melalui tiga tahapan analisis data yaitu: 1) Reduksi Data yaitu merupakan proses pemilihan hal-hal pokok yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, 2) Penyajian Data yaitu dalam penelitian ini data akan di sajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif yang dilengkapi dengan dokumen yang berupa gambar, 3) Menarik Kesimpulan yaitu membuat kesimpulan dari data-data yang terkumpul untuk dijadikan bahan pembahasan merupakan jawaban atas permasalahan dalam penelitian ini yaitu tentang Fungsi Media Gambar Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di Tk Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Media gambar merupakan salah satu contoh media pembelajaran visual.

Telah diketahui bahwa media berbasis visual seperti gambar sangat dipahami sebagai alat pembelajaran yang memberikan pengetahuan, pengenalan dan membantu mendorong anak untuk membangkitkan minatnya terhadap suatu proses pembelajaran dan disamping itu juga akan memperkuat ingatan anak didik.

Selain itu media gambar juga merupakan media yang sangat menarik terutama bagi anak usia dini karena berisikan berbagai macam gambar yang berpadu dengan warna-warna menarik sehingga menambah semangat dalam belajar anak.

Masa usia kanak-kanak adalah masa yang paling berharga dalam mengembangkan kreativitas. Adapun faktor pendukung dalam mengembangkan kreativitas adalah dengan menggunakan media gambar. Jenis media gambar ini sangat mudah di dapat maupun di buat sendiri oleh guru. Disamping itu dalam memilih media gambar harus tepat dan jelas. Dengan ketepatan dalam memilih media gambar atau alat bantu dalam proses pembelajaran akan menciptakan kondisi yang dapat mendorong anak didik agar dapat mencapai kompotensinya dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru tersebut.

Konsep pengenalan media gambar terhadap anak memungkinkan anak untuk melakukan kegiatan belajar. Disamping itu media gambar dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan motorik, kemampuan berbahasa, melakukan kegiatan seni, melukis mewarnai dan menggambar. Melalui kegiatan-

(12)

kegiatan tersebut kreativitas dan keterampilan yang dimiliki oleh anak akan lebih berkembang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato bahwa fungsi media gambar (visual) mempunyai peran penting terhadap perkembangan pembelajaran anak didik yang ada di kelompok B TK Negeri Pembina. Karena media gambar tersebut sangat baik digunakan untuk menerapkan suatu proses kegiatan belajar khususnya dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B.

Dengan menggunakan media gambar (visual) anak kelompok B dapat lebih memperhatikan benda-benda atau gambar-gambar yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran diberikan oleh guru. Oleh karena itu media gambar (visual) begitu penting digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, media gambar (visual) membantu guru dalam mencapai tujuan proses pembelajaran, karena media gambar termasuk media yang mudah didapat dan murah serta besar manfaatnya terhadap anak untuk mempertinggi nilai pelajaran.

Selain itu, guru berperan sebagai perencana dalam mengembangkan kreativitas anak melalui media gambar (visual), yaitu dengan melakukan perencanaan pembelajaran seperti: pemilihan bahan pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas anak, mempersiapkan media dalam pembelajaran, dan mempersiapkan diri dalam mengajarkan suatu pembelajaran tersebut. Karena dalam perencanaan sistem pembelajaran, guru tidak hanya berfungsi sebagai perencanaan pembelajaran tetapi menyangkut kesiapan guru dalam menjalankan perannya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa peran guru tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, karena kesiapan guru dalam menyusun dan mengelolah suatu pembelajaran merupakan hal terpenting dalam menjalankan tuganya secara efektif dan efisien.

Pembelajaran yang dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak di kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato yaitu dengan menggunakan media gambar seperti, buku-buku bergambar, dan gambar- gambar yang dibuat oleh guru di kertas. Pengenalan media gambar ini meliputi

(13)

pengenalan bentuk bentuk sederhana seperti, gambar orang, pohon, benda-benda sekitar, binatang dan lain sebagainya.

Mengenalkan media gambar dalam mengembangkan kreativitas anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato dengan menggunakan metode bercerita dan demonstrasi. Bercerita yang dilakukan oleh guru kepada anak kelompok B untuk menyampaikan atau menjelaskan tentang gambar secara lisan yang terdapat pada buku gambar tersebut, setelah guru menjelaskan guru memberikan kesempatan kepada anak kelompok B untuk menyuruh anak menebak gambar yang terdapat dibuku gambar. Sedangkan demonstrasi dilakukan oleh anak didik setelah mendengarkan cerita dan penjelasan dari guru.

Adapun demonstrasi yang dilakukan oleh anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato berupa kegiatan menggambar, menempel pola gambar dan mewarnai gambar yang telah disediakan oleh guru.

Namun ada tiga orang anak didik yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru, anak lebih banyak becerita dengan teman lainya dan ada juga anak hanya diam ketika guru memberikan pertanyaan tentang pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut, sehingga disaat anak melakukan kegiatan menggambar dan menempel pola gambar anak tidak mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Fungsi Media Gambar Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Di TK Negeri Pembina Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato, dimana media gambar membantu anak melakukan proses belajar mengajar. Adapun media gambar yang digunakan dalam proses belajar mengajar seperti, buku bergambar dan gambar-gambar yang dibuat oleh guru di kertas. Pengenalan media gambar ini meliputi pengenalan bentuk bentuk sederhana seperti, gambar orang, pohon, benda-benda sekitar, binatang dan lain sebagainya.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

(14)

Sebagai seorang guru maupun orang tua agar kiranya lebih memperhatikan media pembelajaran yang diberikan kepada anak didik, sehingga materi pembelajaran yang disampaikan mudah dipahami dan dimengerti oleh anak.

Pemilihan media gambar berupa buku gambar maupun media gambar yang dibuat sendiri untuk digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mengembangkan kreativitas anak harus lebih jelas, gambarnya lucu, mudah dipahami dan bisa menarik perhatian anak. Sehingga apa yang guru sampaikan kepada anak didik lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh anak. Dan anakpun lebih senang dalam menerimah pembelajaran yang guru berikan.

DAFTAR PUSTAKA

Yusriana, Ajeng. 2012. Kiat-Kiat Menjadi Guru Paud Yang Disukai Anak-Anak.

Jogjakarta: Diva Press.

Wahyuning, Jash dan Rachmadiana. 2003. Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Haryanto, Ruslijanto dan Mulyono. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya ILmiah. Jakarta: EGC

Anwar dan Harmi. 2011. Perencanaan system pembelajaran KTSP. Bandung:

Alfabeta

Astuti, Sri Andi. 2011. Melatih Kemampuan Mengidentivikasi Warna Melalui Lingkungan Alam. Skripsi. Gorontalo. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

Jafar, Armin. 2013. Mengembangkan kemampuan Berbicara anak Usia 4-5 Tahun Melalui Pemanfaatan Media Gambar. Skripsi. Gorontalo. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

Sachari, Agus. 2006. Seni Rupa Dan Desain: Erlangga.

Hasan, Maimunah. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

(15)

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Jafar, Armin. 2013. Mengembangkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun melalui pemanfaatan media gambar. Skripsi. Gorontalo. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

Utiarahman, Heni Saputry, 2009. Meningkatkan kemampuan anak dalam membaca gambar dengan menggunakan media visual. Skripsi. Gorontalo.

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

Umul, Hidayah.2012. http://umul-hidayah.blogspot.com/2012/11/teori- menggambar.html. di akses tanggal 8 mei 2013

Retno. 2012. http://retnonewsblog.blogspot.com/2012/03/upaya-meningkatkan- minat-baca-melalui.html. di akses tanggal 8 mei 2013.

http://adenaon.blogspot.com/2013/07/upaya-meningkatkan-minat-baca- melalui.html. di akses tanggal 15 Januari 2014

http://bermututigaputri.guru-indonesia.net/artikel_detail-32732.html. di akses tanggal 15 Januari 2014

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

J.Moleong, Lexi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Shinto juga tidak memilik kitab suci, simbol ataupun nabi sebagai penemu atau penyebar agama pertama kali, jadi Shinto lahir dan berkembang secara alami dalam masyarakat,

Dari hasil penelitian mengenai atribut produk yang diinginkan konsumen, dapat disimpulkan ada 4 atribut yang merepresentasikan keinginan konsumen terhadap produk

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Mengenai struktur kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat di Kampung Kauman, kini Kauman telah mengalami perubahan yang sangat besar seiring dengan

Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), menu dan aplikasi lainnya. 2) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untu menampilkan

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi kapak batu, merupakan tinggalan dari nenek moyang yang mempunyai beberapa fungsi, dan

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

2 Pada bulan Desember 2013, sistem perdagangan multilateral dibangkitkan kembali ketika negara anggota WTO menyetujui paket yang mencakup tiga isu penting yang