• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISET PEMASARAN. presented by : M Anang Firmansyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RISET PEMASARAN. presented by : M Anang Firmansyah"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

RISET PEMASARAN

presented by :

M Anang Firmansyah

(2)

MENGAPA DIBUTUHKAN RISET PEMASARAN

Lingkungan bisnis berkembang pesat dan bertambah kompleks. Pergeseran kekuatan dari pasar penjual (Seller’s Market) ke arah pasar pembeli (Buyer’s Market)

Pemasaran memerlukan identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui suatu penelitian yang sistematis dan obyektif

Kebutuhan akan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan tepat waktu dapat merencanakan pengembangan produk dan komunikasi pemasaran terigentrasi

Untuk mengurangi kondisi ketidakpastian dalam usaha bisnis, sehingga mampu mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan pemasaran.

(3)

DEFINISI RISET PEMASARAN

Menurut American Marketing Association / AMA (Churchill, 1999)

Fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran;

memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Riset pemasaran menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan tersebut;

merancang metode untuk pengumpulan informasi; mengelola dan mengimplmentasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasil-hasil yang diperoleh; dan mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya.

(4)

Menurut Philip Kotler (2000)

Perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.

Menurut Malhotra, et al (1996)

Identifikasi, pengumpulan, analisis dan penyebaran informasi secara sitematis dan obyektif dengan tujuan untuk membatu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam bidang pemasaran.

(5)

RISET PEMASARAN

Riset pemasaran (Marketing Research) adalah

teknik yang digunakan untuk melakukan

pengumpulan, pengolahan, analisis dan

interprestasi data secara sistematik sehingga

dapat digunakan sebagai masukan dalam

pengambilan keputusan di bidang pemasaran

barang dan jasa.

(6)

Informasi yang diperoleh dari riset pemasaran sangat berguna untuk mengidentifikasi peluang pasar, menyusun, merevisi dan mengevaluasi taktik dan strategi pemasaran; mengevaluasi

kinerja pemasaran serta memahami pemasaran

sebagai proses yang komprehesif

(7)

Riset Pemasaran

Proses Pengambilan

Keputusan

Keputusan Final Masalah

Pemasaran

Lingkungan Internal dan Eksternal

(8)

PERAN RISET PEMASARAN

Menetapkan Target yang realistis berdasarkan kesempatan dan kendala yang ada

Membuat Marketing Plan

Mengevaluasi Pelaksana Marketing Plan

Feedback dari MR untuk Correactive Action

Monitoring Kondisi Pasar secara Periodik untuk Early Warning

Memberi Input pada semua fungsi manajemen pemasaran untuk tiap proses pengambilan

keputusan.

(9)

TAHAPAN RISET PEMASARAN

Menentukan perlu tidaknya riset

Menentukan tujuan riset

Identifikasi kebutuhan data

Menentukan sumber data

Memilih desain riset

Membuat instrumen pengumpulan data

Merancang sampling

Mengumpulkan data

Mengolah, menganalisa dan menginterprestasikan data

Menyampaikan laporan

(10)

JENIS-JENIS RISET

PEMASARAN

(11)

JENIS RISET PEMASARAN

• Riset Eksploratori adalah riset yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kasar atau identifikasi awal mengenai situasi pasar sebelum riset yang lebih mendalam dilakukan.

• Riset Konklusif adalah riset yang tujuan dan data yang akan dikumpulkannya sudah didefinisikan dengan jelas dan mampu menghasilkan kesimpulan dan saran tindak lanjut bagi pengambilan keputusan

(12)

PERBEDAAN RISET EKSPLORATORI DAN KONKLUSIF

Komponen Riset Eksploratori Konklusif

Tujuan Umum Khusus

Data yang dibutuhkan Belum jelas Jelas

Sturktur kuesioner Terbuka Terutup

Sampel Kecil & subyektif Besar & random

Analisa data Kualitatif Kuantitatif

kesimpulan Tentatif Final

(13)

PERBANDINGAN ANTARA RISET EKSPLORATORI DAN KONKLUSIF

ASPEK RISET EKSPLORATORI RISET KONKLUSIF

Tujuan Memberikan wawasan dan

pemahaman

Menguji hipotesis spesifik dan menilai hubungan tertentu

Karakteristik Informasi yang dibutuhkan dirumuskan secara longgar

Proses riset bersifat fleksibel dan tidak terstruktur

Sampelnya kecil dan non representatif

Analisa data primer bersifat kualitatif

Informasi yang dibutuhkan telah dirumuskan dengan jelas

Proses riset bersifat formal dan terstruktural

Sampelnya besar dan representatif

Analisa data bersifat kuantitatif

Temuan/ hasil Tentatif Konklusif

Outcome Biasanya diikuti dengan riset eksploratoris lanjutan atau risek konklusif

Temuan digunakan sebagai input untuk pembuatan keputusan

(14)

KLASIFIKASI DESAIN RISET PEMASARAN

Desain Riset

Desain Riset Eksploratoris

Desain Riset Konklusif

Riset Deskriptif Riset Kausal

Desain cross sectional Desain longitudional

(15)

RISET EKSPLORATORIS

Merumuskan masalah atau mengidentifikasikan masalah secara lebih akurat

Mengidentifikasi alternatif rangkaian tindakan

Menyusun hipotesis

Mengidentifikasi variabel dan hubungan kunci untuk keperluan penelitian lebih lanjut

Mendapatkan wawasan untuk menyusun pendekatan riset

Menyusun prioritas bagi penelitian lebih lanjut

(16)

Riset Ekploratoris dikelompokkan atas 3 kategori :

Experience surveys

Analisis data sekunder

Pilot studies

-

Focus group interviews

-

In-depth interviews

(17)

RISET KONKLUIF

Terdapat dua bentuk risetk konklusif yaitu riset deskriptif dan riset eksperimental atau kausal :

Riset deskriptif bertujuan menghasilkan data yang dapat menggambarkan komposisi dan karkateristik populasi

atau sekelompok unit penelitian seperti pelanggan, perusahaan sejenis, segmen pasar, dsb.

Riset eksperimental dapat menghasilkan kesimpulan tentang adanya hubungan sebab akibat antar berbagai variabel.

(18)

RISET DESKRIPTIF

Tujuan utama adalah untuk mendeskripsikan karakteristik atau fungsi pasar.

Beberapa contoh riset deskriptif:

- Studi pasar (market studies) - Studi pangsa pasar

- Studi analisis penjualan - Studi citra

- Studi penggunaan produk - Studi distribusi

- Studi penetapan harga - Studi periklanan

(19)

PENELITIAN CROSS SECTIONAL DAN LONGITUDINAL

Penelitian Cross Sectional

penelitian Cross Sectional merupakan penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu (single period in time). Penelitian ini menghasilkan potret (snapshot) situasi pada saat tertentu. Sampelnya dipilih khusus untuk satu kali penelitian saja. Namun cakupan data yang dikumpulkan tidak terbatas pada periode ketika penelitian diadakan.

Responden boleh saja ditanya mengenai tingkat konsumsinya di masa lalu atau mengenai kemugnkinan berganti produk di masa datang. Namun akurasi data semacam ini sangat tergantung dari daya ingat dan perilaku responden. Penelitian cross sectional tidak mampu memonitor perubahan antar waktu.

(20)

PENELITIAN LONGITUDINAL

Penelitian logitudional dilakukan berulang-ulang dalam beberapa periode atau bersifat periodik (bulanan, tahunan). Penelitian ini tidak sekedar mendapatkan potret tetapi mendapatkan motion picture suatu situasi yang lebih kaya informasi. Biasanya, sampelnya berupa panel yaitu sejumlah orang dengan karakteristik tertentu yang direkrut menjadi responden untuk jangka panjang. Tujuan utama penelitian longituidonal adalah memonitor perubahan dari waktu ke waktu, misalnya memonitor sikap dan perilaku konsumen serta kesetiaan (brand royalty) konsumen terhadap suatu produk.

(21)

RISET KAUSAL

Riset kausal merupakan tipe riset konklusif yang bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat (hubungan klausal)dari suatu fenomena.

Riset klausal cocok untuk tujuan-tujuan berikut :

 Memahami variabel yang menjadi penyebab- penyebab (variabel independen) dan variabel yang menjadi akibat (variabel dependen0 dari suatu fenomena.

 Menentukan karakteristik hubungan antara variabel kausal dan dampak yang diprediksi.

(22)

KLASIFIKASI RISET PEMASARAN

Riset Identifikasi Masalah -Riset potensi dasar

-Riset pangsa pasar

-Riset citra merk atau citra perusahaan -Risetk karakteristik pasar

-Riset analisis penjualan -Riset peramalan bisnis -Riset tren bisnis

Riset Pemecahan Masalah -Riset segmentasi

-Riset produk

-Riset penetapan harga -Riset promosi

-Riset distribusi Riset Pemasaran

(23)

FOCUS GROUP

Salah satu teknik riset eksploratori yang banyak digunakan dalam riset pemasaran adalah focus group.

Wawancara dan diskusi antara responden sebagai anggota group dengan moderator tentang suatu topik dalam suasana informal, santai dan tidak terstruktur.

Jumlah peserta biasanya 8 sampai 12 orang. Terlalu sedikit atau terlalu banyak peserta tidak efektif.

Sebaiknya peserta mempunyai karakteristik demografi dan sosioekonomi yang homogen agar hasil yang diperoleh mencerminkan pendapat kelompok masyarakat yang mempunyai karakteristik tersebut.

Peserta yang dipilih adalah mereka yang mengerti seluk beluk produk atau issue yang diteliti.

Moderator harus memiliki keterampilan dalam komunikasi, hubungan interpersonal dan observasi.

(24)

KEUNTUNGAN FOCUS GROUP

Richness of data

Versability

Keterlibatan users

KELEMAHAN FOCUS GROUP

Tidak dapat digeneralisasi

Bisa disalahgunakan

(25)

DATA SEKUNDER

&

DATA PRIMER

(26)

DATA SEKUNDER

Keunggulan : waktu, biaya dan tenaga

Sumber data sekunder :

Internal (didapat dari dalam perusahaan)

Eksternal (instansi pemerintah, perusahaan riset, asosiasi industri dan perdagangan, dsb)

Relevansi data :

Apakah satuan data berbeda

Apakah klasifikasi data tidak sesuai

Apakah sudah kadaluarsa

Akurasi data :

Bagaimana proses pengumpulan dan pengolahan data

Siapa yang mengumpulkan, mengapa dan bagaimana data dikumpulkan

(27)

DATA PRIMER

• Bila data sekunder tidak tersedia atau tidak cocok dengan kebutuhan, kurang relevan dan akurat maka data primer harus dikumpulkan

• Metode pengumpulan data : metode bertanya dan metode observasi

• Kelompok bertanya adalah wawancara langsung (personal interview), wawancara melalui telepon (telephone survey), dan mengirimkan daftar pertanyaan melalui pos (mail survey).

(28)

WAWANCARA LANGUNG (1)

Dengan wawancara langsung jenis data yang dikumpulkan dapat lebih banyak dan bervariasi

Reaksi responden yang diberikan bersamaan dengan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dapat langsung dirasakan, misalnya reaksi terhadap rasa dan kecemasan contoh produk makanan.

Lebih mudah mendapatkan jawaban bagi pertanyaan terbuka atau yang tidak menyediakan pilihan jawaban.

Wawancara tatap muka secara psikologis mampu memikat responden untuk menjawab semua pertanyaan.

Dibutuhkan waktu untuk mendatangi responden.

Responden yang dikunjungi belum tentu berada di tempat atau lansung pada saat itu juga bersedia diwawancarai.

(29)

WAWANCARA LANGSUNG (2)

Dibutuhkan biaya yang besar untuk pewawancara dan transportasi

Kemungkinan salah pilih responden lebih kecil karena lansung dikunjungi berdasarkan daftar sampel

Kesalahan pewawancara sulit dikontrol karema mereka bekerja sendiri-sendiri

Wawancara dapat diselenggarakan di mal sehingga biaya trasnpor dapat ditekan dan pengawasan terhadap pewawancara mudah dilakukan

(30)

TELEPHONE SURVEY (1)

Dengan wawancara melalui telepon tidak dapat dihadirkan dihadapan responden contoh produk untuk dimintakan komentarnya

Masih mungkin menanyakan pertanyaan terbuka dan meminta jawaban diulang karena adanya kontak verbal

Calon responden dapat menolah untuk diwawancarai

Data lebih cepat terkumpul karena tidak perlu mendatangi responden atau tertunda di kantor pos

(31)

TELEPHONE SURVEY (2)

• Sambil menelepon, pewawancara dapat langsung memasukkan kode jawaban responden ke komputer sehingga dapat langsung diolah dan dianalisa

• Biaya yang dibutuhkan cukup besar apalagi kalau harus menggunakan telepon interlokal

• Sampel yang dipilih dari buku telepon kurang

mewakili karena karakteristik calon responden

tidak diketahui

(32)

MAIL SURVEY

 Dengan survey melalui pos reaksi responden tidak dapat dirasakan

 Responden enggan mengisi dan mengirimkan kembali daftar pertanyaan kalau tidak disediakan pilihan jawaban

 Dibutuhkan waktu untuk mengirimkan dan menerima kembali kuesioner melalui pos. Setelah pengiriman kuesioner, responden belum tentu atau mau mengisinya

 Biaya yang dibutuhkan lebih rendah karena tidak perlu membayar pewawancara dan biaya transport

 Response rate masih rendah walau ada iming-iming hadiah sehigga sampel tidak mewakili

 Kesalahan pengisian yang terjadi semata-mata karena kesalahan responden dalam memahami instruksi pengisian kuesionerm bukan karena kesalahan pewanwancara

(33)

DESAIN KUESIONER

(34)

DESAIN KUESIONER

Secara garis besar proses pembuatan kuesioner terdiri dari :

 Menterjemahkan kebutuhan data ke dalam bentuk pertanyaan.

 Memeriksa bentuk pertanyaannya.

 Memeriksa bahasa dan relevansinya.

 Memeriksa urutan pertanyaan.

 Memeriksa penampilan kuesioner.

Melakukan pre-test atau try-out.

Membuat naskah akhir / final draft.

(35)

BENTUK PERTANYAAN DALAM KUESIONER

Pertanyaan terstruktur / fixed response

Jawaban/pilihan jawaban/kategori jawaban sudah tersedia.

Pertanyaan dichotomy

Jawabannya hanya “ya” atau “tidak”.

“Apakah Anda pernah melihat iklan obat batuk “ABCD” di TV?”

Pertanyaan multi kategori

Pilihan jawaban berupa kategori telah disediakan.

Berapa besar pengeluaran saudara untuk kosmetik selama sebulan yang lalu (ribu Rp) ?”

Pertanyaan terbuka / open-ended - Tidak terstruktur.

- Responden bebas memberikan jawaban.

- Pertanyaan dimulai dengan jelaskan, mengapa, bagaimana dan sebutkan.

(36)

Keuntungan Pertanyaan TERSTRUKTUR

Memudahkan responden menjawab karena hanya memilih jawaban yang tersedia.

Hemat waktu dalam bertanya dan mencatat jawaban.

Ketrampilan berwawancara yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi.

Kemungkinan salah catat lebih kecil.

Segala lapisan masyarakat dapat menjadi responden karena tidak perlu memberikan penjelasan, pendapat, keterangan yang rinci.

(37)

Kelemahan Pertanyaan TERSTRUKTUR

Tidak memperoleh jawaban yang mendetail dan mendalam.

Kurang mampu menggali ide-ide baru karena jawaban diluar kategori yang disediakan tidak diperoleh.

Lebih makan waktu dalam mendesain kuesioner terutama untuk menentukan seluruh

kemungkinan jawaban.

Belum tentu jawaban yang tersedia sesuai dengan maksud responden.

Membuat suasana wawancara lebih akrab.

(38)

Kelemahan Pertanyaan TERBUKA

Pertanyaan terbuka mempunyai kelemahan yaitu data yang diperoleh lebih sulit diolah karena harus dikelompokkan menurut kategori

tertentu

(39)

Pertanyaan dalam KUESIONER (1)

Harus disusun secara logis dan sistematis untuk

memperlancar wawancara dan mengurangi kesalahan.

Keterangan Demografi dan Sosiografi

 Keterangan demografi terutama mencakup umur, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, status perkawinan, jumlah anak.

 Keterangan sosio-ekonomi mencakup kegiatan pada waktu luang, keanggotaan dalam organisasi sosial, kegiatan olah raga, bacaan, pendapatan, pemilikan alat rumah tangga dan sebagainya.

 Dapat diletakkan pada permulaan kuesioner kalau

informasi tersebut digunakan sebagai filter bagi pertanyaan selanjutnya.

 Diletakkan pada bagian akhir keusioner bila hanya untuk mengetahui profil konsumen.

(40)

Pertanyaan dalam KUESIONER (2)

 Pertanyaan yang peka?

 Pertanyaan yang peka, dapat menyinggung perasaan atau membuat malu sebaliknya diletakkan di bagian akhir.

 Pertanyaan yang saling berkaitan.

 Kuesioner sebaiknya dibagi menjadi beberapa topik masalah.

 Pertanyaan untuk topik yang sama diletakkan berdekatan.

 Dalam tiap topik, pertanyaan yang bersifat umum didahulukan dari yang spesifik.

(41)

PENAMPILAN DAN LAY OUT KUESIONER

• Mempengaruhi kemauan responden untuk menjawab (terutama lewat pos).

• Harus menarik, bersih, rapi, mudah dibawa, mudah dibaca, mudah diisi.

• Perhatikan jenis dan ukuran kertas, bentuk dan ukuran huruf, kualitas cetak.

• Draft kuesioner perlu diuji coba dulu, untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan kuesioner.

(42)

PENGUKURAN SIKAP KONSUMEN

(43)

SIKAP KONSUMEN

Mengetahui sikap konsumen dari berbagai segmen pasar yang berbeda sangat berguna dalam memposisikan produk secara tepat.

Respons konsumen : komponen Kognitif, Afektif, dan Perilaku

Komponen Kognitif berkenaan dengan “kesadaran”

(awareness) dan pengetahuan (knowledge) konsumen akan suatu produk.

Komponen Afektif berkenaan dengan perasaan konsumen terhadap produk tertentu seperti rasa suka, senang, doyan, gemar, puas.

Komponen Perilaku berkenaan dengan niat dan tindakan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

(44)

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI

• Kesadaran (awareness)

• Pengetahuan (knowledge)

• Suka (liking)

• Lebih suka dari yang lain (preference)

• Niat membeli (intention to buy)

• Tindakan membeli (purchase)

(45)

JENIS SKALA

Jawaban responden terhadap pertanyaan yang berkenaan dengan sikap, pendapat, perasaan, perlu dicatat dengan menggunakan teknik tertentu yaitu menggunakan angka berupa skala pada tiap jawaban.

Terdapat 4 Jenis Skala : a.Skala Nominal

b.Skala Ordinal c.Skala Interval d.Skala Ratio

(46)

SKALA LIKERT

• Merupakan skala Multiple Item.

• Dikembangkan oleh Rensis Likert.

• Untuk mengukur sikap terhadap suatu obyek

dengan cara mengajukan sejumlah pernyataan / statement.

• Banyak digunakan untuk mengukur Company Image atau Brand Image.

• Umumnya memiliki 5 skala yang menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut.

(47)

CONTOH PENGGUNAAN SKALA LIKERT

No. Pertanyaan Sangat

Tidak Setuju

Tidak Setuju

Tidak Berpenda pat

Setuju Sangat Setuju

1. Kasir sangat ramah 2. Antrian pada Kassa

cukup panjang

3. Harga cukup murah

4. Jenis barang yang dijual banyak sekali

5. Jam buka toko terlalu siang

6. Tata letak barang membingungkan

(48)

MODIFIKASI SKALA LIKERT

• Dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan

• Dapat menunjukkan sikap : – Penting atau tidak penting – Sesuai atau tidak sesuai – Sama atau tidak sama

• Contoh

Atribut Bedak Sangat Penting

Penting Kurang Penting

Tidak Penting Menyejukan

Mengharumkan Lembut

Menyerap Keringat

(49)

APLIKASI RISET PEMASARAN

(50)

RISET PENGEMBANGAN PRODUK

Pengembangan produk merupakan bentuk strategi pemasaran yang sangat penting dan beresiko tinggi.

Biaya pengembangan produk yang sangat besar.

Melalui beberapa tahap yaitu penggalian ide, pengujian konsep produk, analisa kelauakan bisnis dan komersialisasi.

Untuk mengetahui apakah dari segi fisik dan penampilan mempunyai perbedaan dan

keunggulan dibandingkan produk versi lama atau produk kompetitor.

(51)

TAHAP PENGGALIAN IDE

A. Tujuan Riset

• Mencari bentuk atau jenis produk yang sama sekali baru.

• Mencari feature, attribute atau manfaat baru dari produk yang ada.

B. Jenis Riset

• Riset eksploratori, khususnya focus group.

(Brainstorming, sebanyak mungkin ide

ditampung dan didiskusikan sampai didapat beberapa alternatif pengembangan produk).

(52)

TAHAP PENGUJIAN KONSEP PRODUK

Konsep yang diuji dapat berupa deskripsi tertulis dalam beberapa paragraf yang menjelaskan

nama, warna, rasa, bentuk dan spesifikasi lain

serta perkiraan harganya. Bila mungkin deskripsi

dilengkapi dengan gambar/foto dan prototipe

produk.

(53)

TAHAP PENGUJIAN KONSEP PRODUK

Tujuan Riset

Mengetahui reaksi dan pandangankonsumen mengenai konsep produk.

Memperkirakan prospek pemasaran dan segmen pasar.

Mengetahui kelemahan konsep produk sebagai input bagi pengembangan selanjutnya.

Memilih konsep produk yang terbaik.

Metode Sampling

Metode Sampling yang digunakan biasanya sampling non probabilita berskala kecil yaitu judgement sampling dan quota sampling.

(54)

RISET SALURAN DISTRIBUSI

• Untuk mengetahui efektivitas dan kinerja tiap rantai saluran distribusi mengenai berbagai aspek penanganan dan kegiatan saluran

distribusi seperti arus barang dan kualitas pelayanan yang diberikan dan diterima.

• Data arus barang dapat diperoleh dari catatan administrasi dan opname stok, sedangkan

kualitas pelayanan diketahui dari survei

terhadap outlet dan pelanggan.

(55)

RISET OUTLET DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI :

Ketersediaan stok (Stock availibility) produk yang diteliti dan produk kompetitornya pada tingkat outlet.

Gambaran tingkat penjualan secara periodik.

Frekuensi kunjungan salesman.

Tenggang waktu antara order dan delivery.

Strategi pemasaran kompetitor yang dirasakan pengelola outlet.

Sikap dan perilaku pengelola outlet terhadap produk yang diteliti.

Keberatan terhadap persyaratan pembayaran.

Pengaruh bonus dan komisi.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat

Apabila Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden hanya mampu diam dan membuat rakyat menunggu datangnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 (UU Migas) yang lebih bercorak

Analisis yang dapat dilakukan pada proses rawat inap meliputi jumlah pasien berdasarkan umur pasien, jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin pasien, jumlah pasien rawat

Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 jenis tanaman per jalur

This was due to the liquid that dropped from composter I and II was recycled every day during the composting process, and less air intake hole was used,

Pengaruh Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Debt To Equty Ratio (DER) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif dan Kompenen yang

$ng mataas na kawani ay ngumiti, at ang ngiting iyon ngayon ay gumagambala·t umuusig

Pengaruh Insider Ownership, Profitabilitas, dan Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia