commit to user
SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PENERIMAAN PAJAK
KPP PRATAMA BOYOLALI
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program
Diploma III Teknik Informatika
Diajukan Oleh :
DIHAN SARI RAHARJO
NIM. M3209022
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PENERIMAAN PAJAK
KPP PRATAMA BOYOLALI
Disusun Oleh :
DIHAN SARI RAHARJO
NIM. M3209022
Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan
Di hadapan dewan penguji
pada tanggal _______________
Pembimbing Utama
Drs. YS. Palgunadi, M.Sc
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PENERIMAAN PAJAK KPP PRATAMA BOYOLALI
Disusun Oleh :
DIHAN SARI RAHARJO NIM. M3209022
Di bimbing oleh Pembimbing Utama
Drs. YS. Palgunadi, M.Sc NIP. 19560407 198303 1 004
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir
Program Diploma III Teknik Informatika
pada hari Senin tanggal 25 Juni 2012
Anggota Tim Penguji
1. Penguji 1 Drs. YS. Palgunadi, M.Sc ( )
NIP. 19560407 198303 1 004
2. Penguji 2 Sahirul Alim T., S.Kom ( )
Fakultas MIPA UNS
Prof.Ir.Ari Handono Ramelan, M.Sc, Ph.D
NIP. 19610223 198601 1 001
Ketua
Program Diploma III Teknik Informatika FMIPA UNS
Drs. YS.Palgunadi, M.Sc
commit to user
iv
ABSTRACT
Dihan Sari Raharjo, 2012. The Monitoring Information System of Tax Acceptance
KPP Pratama Boyolali. DIII of informatics technology, mathematics and natural
science faculty, sebelas maret university.
The Monitoring Information System of Tax Acceptance is one of the
application which can be used to supervise the tax acceptance at KPP Pratama
Boyolali. KPP Pratama Boyolali has already conducted an information system to
administer the tax acceptance, but KPP Pratama Boyolali still needs a system which
can be used to monitor the tax acceptance in KPP. The goal of this research is to
make a monitoring information system of tax acceptance in KPP Pratama Boyolali.
In this TA, the writer already made a system that has importing data facility
from Excel to MySQL. From this system, the administrator only has to import the
data of tax obligation and the data of tax transaction. After those data are imported,
the administrator can know the tax acceptance in KPP from the tax-types side, the
type of the field of business, and also the tax category. The administrator can look
for the other menus as well, such as accessing status of WP, the paying per Waskon,
the paying per AR, the paying per WP, searching unroutinely WP, searching the
unstable WP. This application was developed with usiing PHP 5 as the programming
form, MySQL as the server database, and some of the others programming form, such
as javascript and jpgraph.
The monitoring information system of Tax Acceptance KPP Pratama
Boyolali has still no facilitys to capture pictures of WP, menu of exporting data of
WP and tax transaction, the menu of importing data of WP, and the tax transaction
can only import the file which it size is more than 4000 record.
commit to user
v
ABSTRAK
Dihan Sari Raharjo, 2012. Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP
Pratama Boyolali. DIII Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak adalah salah satu aplikasi
yang dapat digunakan untuk mengawasi penerimaan pajak yang ada di KPP Pratama
Boyolali. KPP Pratama Boyolali telah memiliki sistem informasi untuk mendata
penerimaan pajak, namun KPP Pratama Boyolali masih membutuhkan suatu sistem
yang dapat digunakan untuk mengawasi penerimaan pajak di KPP. Tujuan dari
penelitian ini adalah membuat sistem informasi pengawasan penerimaan pajak di
KPP Pratama Boyolali.
Pada Tugas Akhir ini, penulis telah membuat suatu sistem yang memiliki
fasilitas import data dari excel yang nantinya diubah ke dalam bentuk sql melalui
sistem yang telah dibuat. Dari sistem ini petugas hanya perlu mengimport data wajib
pajak dan data transaksi pajak. Setelah kedua data tersebut terimport maka petugas
akan dapat mengetahui penerimaan pajak di KPP baik dari segi jenis pajak, jenis
lapangan usaha serta kategori pajak. Petugas juga dapat melihat menu yang lain yaitu
status akses WP, pembayaran per waskon, pembayaran per AR, pembayaran per WP,
WP tak rutin dan WP tak stabil. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP 5, MySQL sebagai database server dan beberapa bahasa
pemrograman pendukung diantaranya javascript dan jpgraph.
Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali ini
masih memiliki kekurangan diantaranya adalah tidak adanya foto WP (Wajib Pajak),
tidak adanya menu eksport data WP dan transaksi pajak serta, menu import data WP
dan transaksi pajak hanya dapat mengimport file yang berisi 4000 baris ke bawah.
commit to user
vi
MOTTO
¾ Kerjakan apa yang dapat kamu lakukan hari ini dan jangan pernah menunggu
besuk.
¾ Jangan pernah lari dari suatu masalah, lihat, bangkit dan hadapilah karena
setiap masalah merupakan pendewasaan diri.
¾ Raihlah akhiratmu seakan-akan mati besuk dan raihlah duniamu seakan-akan
hidup selama-lamanya.
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Bapak, Ibu, adik-adikku Ambar dan Ari.
Teman-teman dekatku Tama, Arrum, Erma, Giyan, Ariono,
Bayu.
Teman-teman TI C angkatan 2009.
Teman-teman kosku Juli, Miftah, Endang, Rani, Hanif, Tari,
Niken, Khotijah, Habidan.
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya
tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma Tiga program studi Ilmu
Komputer Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Atas tersusunnya laporan Tugas Akhir ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Y.S. Palgunadi, M.Sc selaku Ketua Program Diploma III
Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir atas arahan dan bimbingannya dalam pembuatan laporan ini.
2. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf DIII Teknik Informatika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberi ilmu dan pelayanan selama menuntut ilmu
di D3 Ilmu Komputer ini.
3. Bapak dan Ibu karyawan KPP Pratama Boyolali yang telah bersedia
memberikan pengarahan dan bimbingan.
4. Bapak, Ibu, Adik dan semua keluarga besarku yang telah memberikan doa
dan dukungan baik secara spiritual maupun material.
5. Tama yang selalu memberi doa, dukungan dan saran.
6. Arrum, Erma, Giyan, Bayu, Nono yang telah memberikan dukungan,
saran dan membagi ilmu.
7. Teman-teman TI C yang telah memberi dukungan, saran dan membagi
ilmu.
8. Semua pihak yang telah banyak membantu proses pembuatan Tugas Akhir
commit to user
ix
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang membaca dan mempelajarinya.
Surakarta, 07 Juni 2012
Penulis
commit to user
BAB I PENDAHULUAN………....1
1.1. Latar Belakang Masalah……….1
1.2. Rumusan Masalah………..…2
1.3. Batasan Masalah……….2
1.4. Tujuan Penulisan………2
1.5. Manfaat Penulisan………..………2
1.6. Metodologi Penenelitian………3
1.7. Sistematika Penulisan……….3
BAB II LANDASAN TEORI………..……5
2.1. Sistem Informasi……….5
2.2. Database………..………5
2.3. Database MySQL………6
2.4. Website………..….6
2.5. PHP……….7
2.6. Adobe Dreamweaver………..………..……….8
commit to user
xi
2.7.1. Komponen Terminator / Entitas Eksternal………..9
2.7.2. Komponen Proses………..…….11
2.7.3. Komponen Data Store………...…….12
2.7.4. Komponen Data Flow / Alur Data……….………12
2.8. Entity Relationship Diagram (ERD)……….12
2.8.1. Model ERD………12
2.8.2. Kardinalitas Relasi……….13
2.9. Wajib Pajak………..………14
2.10. Seksi Pengolahan Data dan Informasi ………..14
2.11. Seksi Pengawasan dan Konsultasi………..15
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Alat Penelitian………...…16
3.1.1. Perangkat Keras (Hardware)………..…16
3.1.2. Perangkat Lunak (Software)………..…16
3.2. Tahap – Tahap Pengembangan Sistem……….…16
3.2.1. Deskripsi Sistem………....17
3.2.2. Analisis Sistem……….….17
3.2.3. Perencanaan Sistem………...…18
3.3. Perancangan Sistem………..18
3.3.1. Context Diagram………18
3.3.2. DFD Level 0………..……19
3.3.3. DFD Level 1 Proses 4 (Manajemen Data)……….20
3.3.4. ERD………...…21
3.3.5. Relasi Antar Tabel………...…..22
3.4. Struktur Database……….22
3.4.1. Tabel WP………...22
3.4.2. Tabel Kode Map………23
commit to user
xii
3.4.4. Tabel Kecamatan………...24
3.4.5. Tabel Kelurahan………..…...24
3.4.6. Tabel Lapangan Usaha………..……25
3.4.7. Tabel Petugas………..………..25
3.4.8. Tabel Transaksi………..………25
3.4.9. Tabel Waskon………26
3.4.10.Tabel User……….…….26
3.5. Desain Tampilan Aplikasi………27
3.5.1. Rancangan Halaman Login………....27
3.5.2. Rancangan Halaman Menu Utama………...28
3.5.3. Rancangan Halaman Home………...29
3.5.3.1.Rancangan Halaman Dashboard Sistem……….….29
3.5.3.2.Rancangan Halaman Profil………..30
3.5.4. Rancangan Halaman Manajemen Data………..…30
3.5.4.1.Rancangan Halaman Laporan………..30
3.5.4.2.Rancangan Halaman Pengawasan……….…..32
3.5.5. Rancangan Halaman Import………..41
3.5.5.1.Rancangan Halaman Data Wajib Pajak………...…41
3.5.5.2.Rancangan Halaman Data Transaksi Pajak……….…42
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA……….…….43
4.1.Tampilan Sistem Informasi………....43
4.1.1. Tampilan Halaman User………..43
4.1.1.1. Tampilan Halaman Login………..….……43
4.1.1.2. Tampilan Halaman Masuk Menu Utama………...43
4.1.1.3. Tampilan Halaman Import……….…44
a. Tampilan Halaman Data Wajib Pajak……….44
b. Tampilan Halaman Data Transaksi Pajak………...45
commit to user
xiii
a. Tampilan Halaman Dashboard Sistem………46
b. Tampilan Halaman Profil………46
4.1.1.5. Tampilan Halaman Manajemen Data……….47
a. Tampilan Halaman Laporan………..…….…….47
1. Tampilan Halaman Evaluasi Penerimaan………..47
2. Tampilan Halaman Pajak Terbesar………49
3. Tampilan Halaman Status Akses WP………51
b. Tampilan Halaman Pengawasan………..51
1. Tampilan Halaman Pembayaran Per Waskon…………...51
2. Tampilan Halaman Pembayaran Per AR………..…51
3. Tampilan Halaman Pembayaran Per WP………..…53
4. Tampilan Halaman WP Tak Rutin………54
5. Tampilan Halaman WP Tak Stabil………..…..56
6. Tampilan Halaman WP Kosong………56
4.2. Karakteristik Utama dan Kelemahan Pokok Sistem Informasi…………57
4.2.1. Karakteristik Utama……….…57
4.2.2 Kelemahan Pokok……….…57
BAB V PENUTUP 6.1. Kesimpulan………..59
6.2. Saran………..…..59
DAFTAR PUSTAKA………...60
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Notasi DFD ………..9
Tabel 2.2 Jenis Terminator………..……10
Tabel 2.3 Komponen Proses………11
Tabel 2.4 Notasi dalam ERD………..…………13
Tabel 3.1 Desain Tabel tb_wp ………23
Tabel 3.2 Desain Tabel tb_kode_map……….23
Tabel 3.3 Desain Tabel tb_jenis_wp ………..24
Tabel 3.4 Desain Tabel tb_kecamatan……….24
Tabel 3.5 Desain Tabel tb_kelurahan………..…24
Tabel 3.6 Desain Tabel tb_lapangan_usaha………....25
Tabel 3.7 Desain Tabel tb_petugas………...25
Tabel 3.8 Desain Tabel tb_transaksi……….…..25
Tabel 3.9 Desain Tabel tb_waskon……….…26
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Context Diagram Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP
Pratama Boyolali………..18
Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali………..19
Gambar 3.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali………..20
Gambar 3.4 ERD Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali……….…21
Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak....22
Gambar 3.6 Rancangan Halaman Login………..27
Gambar 3.7 Rancangan Halaman Menu Utama ……….28
Gambar 3.8 Rancangan Halaman Dashboard Sistem ……….29
Gambar 3.9 Rancangan Halaman Profil ……….30
Gambar 3.10 Rancangan Halaman Evaluasi Penerimaan ……….……….30
Gambar 3.11 Rancangan Halaman Pajak Terbesar ………31
Gambar 3.12 Rancangan Halaman Detail Pembayaran Pajak Terbesar ……….31
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Status Akses WP ……….32
Gambar 3.14 Rancangan Halaman Pembayaran Per Waskon ………32
Gambar 3.15 Rancangan Halaman Detail Pembayaran Per Waskon ……….33
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Pembayaran Per AR ………34
Gambar 3.17 Rancangan Detail Pembayaran Per AR ………34
Gambar 3.18 Rancangan Halaman Pembayaran Per WP ………...35
Gambar 3.19 Rancangan Halaman Detail Pembayaran Per WP ………36
Gambar 3.20 Rancangan Halaman Pengawasan WP Tak Rutin ………37
Gambar 3.21 Rancangan Halaman Detail Pengawasan WP Tak Rutin………...38
Gambar 3.22 Rancangan Halaman Pengawasan WP Tak Stabil……….39
commit to user
xvi
Gambar 3.24 Rancangan Halaman Data Wajib Pajak ………41
Gambar 3.25 Rancangan Halaman Data Transaksi Pajak ………..42
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login ……….………..43
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Masuk Menu Utama ………43
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Detail Menu Utama ……….………....44
Gambar 4.22 Tampilan Halaman Import Data Wajib Pajak ……….…………..45
Gambar 4.23 Tampilan Halaman Import Data Transaksi Pajak ……….45
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Dashboard Sistem ……….……..46
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Profil ……….…….……..47
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Evaluasi Penerimaan ……….……..48
Gambar 4.7 Tampilan Halaman Grafik Evaluasi Penerimaan ……….……..48
Gambar 4.8 Tampilan Halaman Detail Jenis Pajak ………49
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Pajak Terbesar ……….……49
Gambar 4.10 Tampilan Halaman Detail Pajak Terbesar ……….…...50
Gambar 4.11 Tampilan Halaman Status Akses WP ……….……..50
Gambar 4.12 Tampilan Halaman Pembayaran Per Waskon ………..51
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Detail Pembayaran Per Waskon……….…51
Gambar 4.14 Tampilan Halaman Pembayaran Per AR ……….….52
Gambar 4.15 Tampilan Halaman Grafik Pembayaran Per AR………..…..52
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Pembayaran Pajak Per AR ………..…..53
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Pembayaran Per WP ………..……53
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Detail Pembayaran Per WP ……….….….54
Gambar 4.19 Tampilan Halaman WP Tak Rutin ……….…..….55
Gambar 4.20 Tampilan Halaman Detail WP Tak Rutin ……….…..…..55
Gambar 4.21 Tampilan Halaman WP Tak Stabil ………..….56
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu lembaga atau unit kerja yang melayani kebutuhan publik baik
internal maupun eksternal sangat diperlukan pengelolaan informasi yang cepat dan
akurat dalam aktivitas lembaga atau unit kerja tersebut. KPP Pratama Boyolali
merupakan KPP yang baru berdiri, walaupun telah mendapatkan berbagai macam
sistem informasi dari kantor pusat perpajakan namun masih begitu banyak data yang
memerlukan pengawasan lebih lanjut, salah satunya adalah penerimaan pajak. KPP
sudah memiliki sistem yang dapat mendata penerimaan pajak yang bernama MPN.
Namun, untuk pengawasan lebih lanjut belum ada, Oleh sebab itu KPP membutuhkan
sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengawasi penerimaan pajak.
Dari MPN petugas masih harus mengeksportnya ke dalam bentuk file
berformat excel. Data yang di eksport adalah data Wajib Pajak serta data MPN yang
berisi transaksi pajak. Data yang telah di eksport ini nantinya masih akan di proses
lagi untuk keperluan pengawasan penerimaan pajak di KPP Pratama Boyolali,
diantaranya adalah mendata 100 WP pembayar pajak terbesar, mencari Wajib Pajak
yang pembayarannya tidak stabil, WP tak rutin, dll yang semua itu didata secara
manual melalui file berformat excel, sehingga hal ini tentunya dirasa kurang efisien
waktu. Oleh sebab itu, penulis memutuskan untuk membuat “Sistem Informasi
Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali” yang akan dikembangkan
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan
masalah yang dibahas adalah”Bagaimana membuat sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak di KPP Pratama Boyolali?”.
1.3. Batasan Masalah
Batasan pembangunan sistem ini fokus pada pembuatan sistem yang bersifat
pengawasan data penerimaan pajak di KPP Pratama Boyolali. Pengawasan tersebut
berisi import data wajib pajak dan data MPN (transaksi pajak), serta manajemen data
yang berisi laporan serta pengawasan.
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk membuat sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak di KPP Pratama Boyolali.
1.5. Manfaat Penulisan
Diharapkan penulisan ini dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Tugas Akhir ini dapat dijadikan penulisan dan pengalaman dalam membuat
Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali.
2. Bagi Instansi
Tugas Akhir ini dapat mempermudah petugas dalam mengawasi penerimaan pajak
dan pembayaran pajak yang ada secara tepat dan akurat.
3. Bagi Sistem Akademis
Tugas Akhir ini dapat dijadikan arsip atau dokumen tentang pembuatan Sistem
Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali yang diharapkan
commit to user
3
1.6. Metodologi Penelitian
1. Metode Observasi
Dalam metode ini, penulis melakukan pengamatan langsung di KPP Pratama
Boyolali. Penulis mengamati sistem yang berfungsi untuk mendata penerimaan pajak
di KPP Pratama Boyolali. Hasil dari sistem tersebut adalah terdatanya jumlah
penerimaan pajak yang masuk di KPP Pratama Boyolali, dari sistem tersebut petugas
melakukan eksport data dalam bentuk file berformat excel. Setelah itu petugas
mendata penerimaan pajak secara manual melalui file berformat excel tersebut.
Pendataan tersebut dimaksudkan untuk pengawasan penerimaan pajak.
2. Metode Interview
Dalam metode ini, penulis melakukan wawancara dengan karyawan KPP
Pratama Boyolali, yang berada di bagian PDI (Pengolahan Data dan Informasi).
Penulis bertanya perihal sistem penerimaan pajak yang ada, dan diperoleh hasil
bahwa KPP membutuhkan suatu sistem informasi yang berguna untuk mengawasi
penerimaan pajak yang ada. Selama ini petugas harus mengeksport data dalam bentuk
excel melalui sistem penerimaan pajak yang ada. Setelah itu petugas masih harus
mendata penerimaan pajak secara manual. Pendataan tersebut dimaksudkan untuk
mengawasi penerimaan pajak. Pengawasan yang dilakukan antara lain pengawasan
pembayaran per waskon (bagian yang membawahi AR), pembayaran per AR (Wali
Pajak), pembayaran per WP (Wajib Pajak), WP tak rutin, WP tak stabil, dll. Metode
wawancara ini dilakukan oleh penulis selama 3 hari.
1.7. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran, dalam penulisan laporan tugas akhir ini akan disajikan
dalam lima bab, yang masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN. Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metodologi
berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan pengertian-pengertian,
konsep-konsep dasar dan berbagai hal yang berhubungan dengan permasalahan diatas. BAB
III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini berisi tentang data-data
yang diperlukan untuk membuat aplikasi. BAB IV IMPLEMENTASI DAN
ANALISA. Pada bab ini memuat implementasi dari aplikasi yang telah dibuat beserta
analisanya. BAB V PENUTUP. Merupakan kesimpulan dari pembahasan yang telah
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2000 : 35), Sistem Informasi didefinisikan oleh Henry C.
Lukas sebagai berikut: Suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi.
Menurut Nash dan Martin: suatu sistem informasi adalah suatu kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk
pengambilan keputusan yang cerdik.
2. 2 Database
Menurut Kristanto (1994 : 1), Database adalah kumpulan file-file yang saling
berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci-kunci dari tiap file yang ada.
Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup
perusahaan, instansi.
Dalam suatu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari
field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field-field tersebut dalam satu
pengertian yang lengkap dan direkan dalam satu record.
Untuk menyebt isi dari field maka digunakan atribut atau merupakan judul
dari suatu kelompok entity tertentu, misalnya atribut Alamat menunjukkan entity
Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat agar
memudahkandan mengefisienkan pemasukkan atau perekaman informasi dan
pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam database.
2.3. Database MySQL
Menurut Nugroho (2004 : 133), MySQL merupakan database yang paling
digemari di kalangan Programmer Web, dengan alas an bahwa program ini
merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai
media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk
memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang
paling digemari dan paling banyak digunakan disbanding dengan database lainnya.
Di dalam dunia internet, MySQL dijadikan sebuah database yang paling
banyak digunakan selain database yang bersifat share ware seperti Ms. Access,
penggunaan MySQL ini biasanya dipadukan dengan menggunakan program aplikasi
PHP, karena dengan menggunakan kedua program tersebut telah terbukti akan
kehandalannya dalam menangani permintaan data.
Pada distro database ini, MySQL memiliki query yang telah distandarkan oleh
ANSI/ISO yaitu menggunakan bahasa SQL sebagai bahasa permintaannya.
Kemampuan lain yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relational
Database Manajemen System (RDBMS), sehingga dengan kemampuan ini MySQL
akan mampu menangani data-data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar
hingga berukuran Giga Byte.
2.4. Website
Menurut Nugroho (2004 : 3), WWW atau yang sering disebut dengan Word
Wide Web (Jaringan Dunia Luas) adalah sebuah bagian dari internet yang sangat
dikenal dalam dunia intenet, dengan adanya WWW seorang pengguna dapat
commit to user
7
Jika dilihat dari proses kerjanya WWW (Word Wide Web) dapat dibagi
menjadi beberapa komponen seperti berikut:
a. protocol : protocol adalah sebuah media ykang distandarkan untuk dapat
mengakses komputer di dalam sebuah jaringan, halaman yang dapat diiakses
adalah halaman Web Site. WWW memiliki standar Protocol yang bernama
HTTP atau (Hypertext Transfer Protocol). Dengan menggunakan protocol ini
sebuah halaman yang ada di dalam komputer jaringan dapat dibuka dan
diakses.
b. Address : merupakan alamat yang berkaitan dengan penamaan sebuah
komputer didalam jaringan. Alamat ini sebenarnya merupakan sebuah nomor
yang dimiliki sebuah komputer yang sering disebut dengan nomor IP, akan
tetapi dengan adanya perkembangan jaman, maka dibentuklah metode baru
yang bernama Domain Name, sehingga nomor IP tersebut digantikan dengan
sebuah alamat yang dinamakan URL (Uniform Resource Locator) yang
berkaitan dengan nama suatu instansi pemilik komputer tersebut, misalnya,
http://www.akakom.ac.id.
c. HTML : selain dari kedua media tersebut masih membutuhkan sebuah media
lagi yaitu HTML (Hypertext Markup Language), yaitu sebuah bahasa
scripting yang dapat menghasilkan halaman website sehingga halaman
tersebut dapat diakses pada setiap komputer pengakses (client).
2.5. PHP
Menurut Nugroho (2004 : 201), PHP adalah sebuah bahasa pemrograman
yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter
bukan sebagai compiler.
Seperti pada pemrograman-pemrograman lainnya PHP memiliki beberapa
aturan penulisan yang harus diketahui sebelumnya, yaitu bagaimana memulai
Untuk memulai program PHP, dapat dimulai dengan mengenal sebuah tag
pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.
Untuk menuliskan dan memperkenalkan kode PHP, harus dimulai dengan
tanda <?php, setelah tanda tersebut dapat dilanjutkan dengan kode program isi
didalmnya. Untuk mengakhiri kode program yang dibuat, dapat ditutup dengan tanda
?>.
2.6. Adobe Dreamweaver
Menurut Atitatita (2011 : 1), Dreamweaver merupakan software aplikasi yang
diigunakan sebagai HTML editor professional untuk mendesain web secara visual.
Dengan kemampuan fasilitas yang optimal dalam jendela design membuat program
ini memberikan kemudahan untuk mendesain web meskipun untuk para web desainer
pemula sekalipun. Sedangkan kemampuan dreamweaver untuk berinteraksi dengan
beberapa bahasa pemrograman seperti PHP, ASP, Java Script, dan yang lainnya juga
memberikan fasilitas maksimal kepada para desainer web yang menyertakan bahasa
pemrograman web didalamnya.
2.7. Data Flow Diagram
Menurut Pressman (1997 : 364), Diagram Aliran Data / data flow diagram
(DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.
DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah system atau perangkat lunak
pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi kedalam
tingkat-tingkat yang mempresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.
Demikianlah, DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan aliran informasi.
commit to user
9
Tabel 2.1 Notasi DFD
NOTASI KETERANGAN
Prosedur atau consumer informasi yang ada di luar
bound sistem untuk dimodelkan.
Transfer informasi (fungsi) yang ada di dalam bound
sistem untuk dimodelkan.
Obyek data
Obyek data; anak panah menunjukkan arah aliran data
Penyimpanan data
Repositori data yang disimpan untuk diguanakan oleh
satu atau lebih, proses dapat disederhanakan buffer
atau queque, atau serumit database relasional.
2.7.1 Komponen Terminator / Entitas Eksternal
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem
yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar
(external entity).
Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /
informasi sistem Entity eksternal
Tabel 2.2 Jenis Terminator
Notasi Keterangan
Terminator Sumber
Terminator Tujuan
Terminator Tujuan dan Sumber
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di
dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang
sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem
di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang
berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan
biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen,
Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang
menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan
hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional Sistem tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau
prosedur yang berkaitan dengan terminator.
3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak
commit to user
11
2.7.2 Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output. Ada empat kemungkinan yang dapat
terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :
Tabel 2.3 Komponen Proses
Notasi Keterangan
1 input dan 1 output
1 input dan banyak output
Banyak input dan 1 output
banyak input dan banyak output
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
1. Proses harus memiliki input dan output.
2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau
3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional
sistem digambarkan dengan komponen proses.
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses
dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini
disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah
menerima input
2.7.3. Komponen Data Store
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti
file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi.
2.7.4. Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang
menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan
untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian
system ke bagian lainnya. (Parno, nd)
2.8. Entity Relationship Diagram (ERD)
2.8.1 Model ERD
Menurut Valacich, dkk, (2004) ERD adalah representasi data dari suatu
organisasi secara detail, masuk akal dan digambarkan dalam bentuk grafik. ERD
merupakan model dari entity dalam suatu elemen bisnis, relasi antara entity dan
atribut atau property dari entity dan relasinya. (Anonim, 2008)
commit to user
13
dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan
proses yang dilakukan.
ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian
dari perangkat lunak CASE. Notasi yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada
Tabel di berikut ini :
Tabel 2.4 Notasi dalam ERD
NOTASI KETERANGAN
Entitas
Entitas, adaah suatu objek yang dapat diidentifikasi
dalam lingkungan pemakai.
Relasi
Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara
sejumlah entitas yang berbeda.
Atribut
Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas
(atribut yang berfungsi sebagai key diberi garis bawah)
Garis, sebagai penhubung antara relasi dengan entitas,
relasi dan entitas dengan atribut.
2.8.2 Kardinalitas Relasi
Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut
dengan derajad relasi. Derajad relasi maksimum disebut dengan kardinalitas
sedangkan derajad minimum disebut dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi
himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas
(misalnya A dan B) dapat berupa :
1. Satu ke satu (one to one/ 1-1)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak
satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.
2. Satu ke banyak (one to many/ 1- N)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas
pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
3. Banyak ke banyak (many to many/ N –N)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas
pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya. (Anonim, nd)
2.9. Wajib Pajak
Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 16 tahun 2000, pengertian wajib pajak
adalah orang-orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungutan pajak atau pemotongan pajak. Kewajiban perpajakan Wajib Pajak badan
maupun perseorangan sesuai dengan Undang-Undang KUP antara lain:
a. Wajib mendaftarkan diri pada KPP terdekat untuk mendapatkan NPWP.
b. Wajib mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar, lengkap dan jelas.
c. Wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang melalui kantor pos atau
bank persepsi yang ditunjuk. (Anonim, 2007)
2.10. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) terdiri dari seorang kepala seksi
pengolahan data dan informasi yang tugasnya adalah mengkoordinasikan urusan
pengolahan data dan penyajian informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian
commit to user
15
2.11. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon)
Waskon adalah salah satu seksi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
di seluruh Indonesia. Seksi ini terbentuk setelah Kantor Pelayanan Pajak melakukan
modernisasi, dimana pembagian seksi pada Kantor Pelayanan Pajak tidak lagi
berorientasi pada jenis pajak, tetapi pembagian seksi pada Kantor Pelayanan Pajak
berorientasi pada fungsi seksi.
Waskon adalah singkatan dari dua suku kata yaitu pengawasan dan
konsultasi. Fungsi umum dari seksi waskon adalah melakukan pengawasan dan
konsultasi terhadap wajib pajak dalam hal menjalankan seluruh kegiatan administrasi
nya.
Seksi Waskon dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (Kasi), yang tugasnya
adalah mengkoordinir seluruh tugas-tugas pada Seksi Waskon. Dan Kepala Seksi
Waskon dibantu oleh Accounter Representative (AR). Tugas dari Accounter
Representative adalah melaksanakan tugas-tugas teknis pada Seksi Waskon I, seperti:
a. Memberikan pejelasan tentang kegiatan administrasi perpajakan yang harus
dipenuhi oleh wajib pajak.
b. Menjadi tempat konsultasi dan konseling para wajib pajak.
c. Membuat surat-surat, seperti surat teguran, surat ucapan terima kasih, surat
pemberitahuan kepada wajib pajak, dan lain sebagainya.
d. Memeriksa Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan wajib pajak.
e. Mendisposisiskan surat-surat, seperti surat masuk dan surat keluar.
f. Memberikan aturan kepada wajib pajak untuk menghitung pajak dan mengisi
Surat Pemberitahuan (SPT).
g. Membuat data base Wajib Pajak.
commit to user BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Alat Penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini dibagi
menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Alat
yang digunakan untuk menyusun tugas akhir ini adalah sebagai berikut ini:
3.1.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebuah
PC (Personal Computer) dengan spesifikasi minimal sebagai berikut ini:
1.Processor Intel Pentium IV
2.RAM (Memori) 1 GB
3.Hard Disk 80 GB
4.Monitor, mouse dan keyboard.
3.1.2 Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai
berikut ini:
1. Adobe Photoshop CS3
2. Adobe Dreamweaver CS3
3. XAMPP
4. Mozilla Firefox
3.2. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem
Adapun tahap-tahap dalam pengembangan sistem informasi pengawasn
penerimaan pajak ini dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah sebagai
commit to user
17
3.2.1. Deskripsi Sistem
KPP Pratama Boyolali telah memiliki sistem informasi yang dapat digunakan
untuk mendata penerimaan pajak. Sistem tersebut bernama MPN, namun sistem
tersebut tidak dapat digunakan untuk mengawasi penerimaan pajak yang ada. Untuk
melakukan pengawasan penerimaan pajak petugas harus terlebih dahulu mengeksport
data Wajib Pajak dan data MPN (transaksi pajak) ke dalam bentuk excel. Tidak hanya
sampai disitu petugas masih harus secara manual mendata penerimaan pajak yang ada
tersebut, diantaranya adalah mendata penerimaan per jenis pajak, penerimaan per
jenis lapangan usaha, penerimaan per kategori pajak, mencari 100 WP pembayar
pajak terbesar, mendata pembayaran per AR, pembayaran per WASKON,
pembayaran per WP, dll.
3.2.2. Analisis Sistem
Berdasarkan observasi langsung yang dilakukan di KPP Pratama Boyolali
sudah memiliki sistem informasi yang berguna untuk mendata penerimaan pajak di
KPP Pratama Boyolali yang bernama MPN, dari sistem ini kemudian dilakukan
eksport data ke file berformat excel. Data yang di eksport tersebut adalah data Wajib
Pajak dan data yang bernama MPN(transaksi pajak) yang berisi pembayaran pajak
setiap wajib pajak. Dari file yang telah di eksport tersebut petugas masih harus
mengolah data tersebut untuk dijadikan arsip pengawasan penerimaan pajak. Dan
pengolahan tersebut juga menggunakan Microsoft excel, pengolahan tersebut
digunakan untuk mendata evaluasi penerimaan pajak berdasarkan jenis pajak, jenis
Lapangan Usaha, jenis kategori, pembayaran per WP,dll. Sehingga tentunya akan
kurang efisien waktu jika hanya menggunakan Microsoft excel.
Untuk mengatasi masalah tersebut sangatlah diperlukan sistem informasi yang
dapat membantu mempercepat proses pengawasan penerimaan pajak sehingga
menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan efisien waktu. Oleh karena itu
penulis mencoba membantu memecahkan masalah dengan membuat rancangan
3.2.3. Perencanaan Sistem
Langkah awal dalam membuat sebuah program adalah perencanaan sistem.
Setelah memperoleh data-data dari hasil wawancara, dibuat sebuah perencanaan
sistem sesuai dengan kebutuhan yang ada. Program yang dibuat adalah Sistem
Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali. Dalam perencanaan
sistem, dirancang file-file PHP yang akan digunakan untuk program serta dibuat
rancangan tabel-tabel dalam database yang akan digunakan untuk pembuatan
program.
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. Context Diagram
Context Diagram Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP
Pratama Boyolali ditunjukkan dengan gambar berikut ini:
Gambar 3.1 Context Diagram Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP
Pratama Boyolali
Keterangan:
1. Data Import WP, Data Import Transaksi, Data Profil.
2. Data WP, Transaksi, Laporan Pajak (evaluasi penerimaan pajak, pajak terbesar,
status akses WP), pengawasan (pembayaran per waskon, pembayaran per AR,
pembayaran per WP, WP tak rutin, WP tak stabil), Data Home (Dashboard
Sistem, Profil, Logout).
3. Data Import WP dan Data Import Transaksi
4. Data WP, Transaksi, Laporan Pajak (evaluasi penerimaan pajak, pajak terbesar,
status akses WP), pengawasan (pembayaran per waskon, pembayaran per AR,
commit to user
19
3.3.2. DFD Level 0
DFD Level 0 Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama
Boyolali, ditunjukkan dengan gambar berikut ini:
Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP
3.3.3. DFD Level 1 Proses 4 (Manajemen Data)
Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses 4 (Manajemen Data) Sistem Informasi
Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali
commit to user
Gambar 3.4 ERD Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama
3.3.5. Relasi Antar Tabel
Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak
3.4 Struktur Database
Database yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Pengawasan
Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali ini adalah database MySQL. Struktur tabel
yang digunakan pada Sistem Informasi ini adalah sebagai berikut ini:
3.4.1 Tabel WP
Nama Tabel : tb_wp
commit to user
23
Tabel 3.1 Desain Tabel tb_wp
Field Type Width
Npwp * Varchar 20
Alamat Varchar 70
Id_kelurahan ** Int 4
Tanggal daftar Date
Tanggal_cabut Date
Kode_status_wp Varchar 2
Id_lapangan_usaha ** Int 5
Kode_kategori_wp Varchar 2
Nip_petugas_ar ** Varchar 20
Nip_petugas_jsp ** Varchar 20
Id_jenis_wp ** Varchar 2
Tahun Int 4
Tanggal_PKP Varchar 15
Nama Varchar 30
3.4.2 Tabel Kode Map
Nama Tabel : tb_kode_map
Fungsi : menampung data map
Tabel 3.2 Desain Tabel tb_kode_map
Field Type Width
Id_kode_map * Int 6
Kode_map Varchar 6
Kode_bayar Varchar 3
Jenis Text
3.4.3 Tabel Jenis WP
Nama Tabel : tb_jenis_wp
Fungsi : menampung data jenis wajib pajak
Tabel 3.3 Desain Tabel tb_jenis_wp
Field Type Width
Id_jenis_wp* Varchar 2
Nama Varchar 25
3.4.4 Tabel Kecamatan
Nama Tabel : tb_kecamatan
Fungsi : menampung data kecamatan
Tabel 3.4 Desain Tabel tb_kecamatan
Field Type Width
Id_kecamatan* Int 2
Nama_kecamatan Varchar 30
3.4.5 Tabel Kelurahan
Nama Tabel : tb_kelurahan
Fungsi : menampung data kelurahan
Tabel 3.5 Desain Tabel tb_kelurahan
Field Type Width
Id_kelurahan * Int 4
Id_kecamatan** Int 2
commit to user
25
3.4.6 Tabel Lapangan Usaha
Nama Tabel : tb_lapangan_usaha
Fungsi : menampung data lapangan usaha
Tabel 3.6 Desain Tabel tb_lapangan_usaha
Field Type Width
Id_lapangan_usaha * Int 5
Kode_lapangan_usaha Varchar 5
Kode_group Varchar 5
Bentuk_hukum Varchar 15
Nama_lapangan_usaha Varchar 50
3.4.7 Tabel Petugas
Nama Tabel : tb_petugas
Fungsi : untuk menampung data petugas
Tabel 3.7 Desain Tabel tb_petugas
Field Type Width
Nip_petugas * Varchar 20
Id_waskon ** int 3
Nama_petugas Varchar 30
jabatan Enum ‘ar’,’jsp’
3.4.8 Tabel Transaksi
Nama Tabel : tb_transaksi
Fungsi : untuk menampung data transaksi
Tabel 3.8 Desain Tabel tb_transaksi
Field Type Width
Id_transaksi * Bigint 20
Tanggal_bayar Date
Masa_pajak Varchar 8
Jml_bayar Bigint 15
Bln_bayar Varchar 2
Nip_petugas ** Varchar 20
Id_kode_map ** Int 6
Kode_bank Varchar 5
Thn_bayar Varchar 4
3.4.9 Tabel Waskon
Nama Tabel : tb_waskon
Fungsi : untuk menampng data waskon
Tabel 3.9 Desain Tabel tb_waskon
Field Type Width
Id_waskon * Int 3
Nama_waskon Varchar 20
3.4.10 Tabel User
Nama Tabel :tb_user
Fungsi : untuk menampung data user
Tabel 3.10 Desain Tabel tb_user
Field Type Width
Id_user* Int 2
Level Enum ‘1’,’2’,’3’
Userid Varchar 20
Password Varchar 32
commit to user
27
3.5 Desain Tampilan Aplikasi
3.5.1 Rancangan Halaman Login
Rancangan halaman login untuk sistem informasi pengawasan penerimaan
pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan gambar 3.5 berikut ini:
HEADER
FOOTER
Gambar 3.6 Rancangan Halaman Login User id
3.5.2 Rancangan Halaman Menu Utama
Rancangan halaman menu utama untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut ini:
SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PENERIMAAN PAJAK
HOME
• Dashboard Sistem
• Profil
• Logout
MANAJEMEN DATA
¾ Laporan
• Evaluasi Penerimaan
• Pajak Terbesar
• Status Akses WP
¾ Pengawasan
• Pembayaran Per Waskon
• Pembayaran Per AR
• Pembayaran Per WP
• WP Tak Rutin
• WP Tak Stabil
IMPORT
• Data Wajib Pajak
• Data Transaksi Pajak
Dihan Sari © - 2012
Gambar 3.7 Rancangan Halaman Menu Utama
commit to user
29
3.5.3 Rancangan Halaman HOME
3.5.3.1. Rancangan Halaman Dashboard Sistem
Rancangan halaman dashboard sistem untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.7 berikut ini:
HEADER
M
E
N
U
U
T
A
M
A
DASHBOARD SISTEM PENGAWASAN PENERIMAAN PAJAK
JML TRANSAKSI JMLH MASUKAN
KEUANGAN
TAHUN TOTAL
JUMLAH PETUGAS JUMLAH WAJIB PAJAK
FOOTER
3.5.3.2 Rancangan Halaman Profil
Rancangan halaman profil untuk sistem informasi pengawasan penerimaan
pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.8 berikut ini:
HEADER
AKUN ADMINISTRATOR DAN PETUGAS
NO NAMA NIP USER
Gambar 3.9 Rancangan Halaman Profil
3.5.4 Rancangan Halaman Manajemen Data
3.5.4.1 Rancangan Halaman Laporan
a. Evaluasi Penerimaan
Rancangan halaman evaluasi penerimaan untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.9 berikut ini:
HEADER
JENIS PAJAK JENIS LAPANGAN USAHA KATEGORI PAJAK
LIHAT GRAFIK STATISTIK
FOOTER
commit to user
31
b. Pajak Terbesar
Rancangan halaman pajak terbesar untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.10 berikut ini:
HEADER
PENERIMAAN PAJAK TERBESAR DARI WAJIB PAJAK
Gambar 3.11 Rancangan Halaman Pajak Terbesar
Dan rancangan pada menu ini jika di klik detail maka akan muncul tampilan
sebagai berikut:
DETAIL PEMBAYARAN WAJIB PAJAK
KEMBALI REFRESH
INFORMASI WAJIB PAJAK
BULAN
PPH PPN TOTAL
2010 2011 +/- 2010 2011 +/- 2010 2011 +/-
FOOTER
c. Status Akses WP
Rancangan halaman status akses WP untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.12 berikut ini:
HEADER
STATUS AKSES WAJIB PAJAK
STATUS AKSES
DASAR PENCARIAN KATA KUNCI CARI
NO NPWP NAMA ALAMAT UPDATE TRANSAKSI
FOOTER
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Status Akses WP
3.5.4.2 Rancangan Halaman Pengawasan
a) Pembayaran per Waskon
Rancangan halaman pembayaran per waskon untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.13:
HEADER
PENGAWASAN PAJAK PER WASKON
commit to user
33
Rancangan untuk detail pembayaran per waskon untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.14
berikut ini:
HEADER
M
E
N
U
U
T
A
M
A
PENGAWASAN PAJAK PER WASKON
KETERANGAN DATA WASKON
LIHAT GRAFIK STATISTIK KEMBALI REFRESH
NO BULAN JUMLAH
TOTAL PEMBAYARAN
FOOTER
b) Pembayaran per AR
Rancangan halaman pembayaran per AR untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.15 berikut ini:
HEADER
PENGAWASAN PAJAK PER AR
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Pembayaran Per AR
Rancangan untuk detail pembayaran per AR untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.16:
HEADER
PENGAWASAN PAJAK PER WASKON
KETERANGAN DATA WASKON
LIHAT GRAFIK STATISTIK KEMBALI REFRESH
NO BULAN JUMLAH
TOTAL PEMBAYARAN
FOOTER
commit to user
35
c) Pembayaran Per WP
Rancangan halaman pembayaran per WP untuk sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.17 berikut ini:
KATEGORI JENIS JML AKSI
FOOTER
Rancangan untuk detail pembayaran per WP untuk sistem informasi pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.18
berikut ini:
HEADER
DETAIL PEMBAYARAN WAJIB PAJAK
INFORMASI WAJIB PAJAK
LIHAT GRAFIK STATISTIK KEMBALI REFRESH
BULAN
PPH PPN TOTAL
2010 2011 +/- 2010 2011 +/- 2010 2011 +/-
TOTAL
PENJELASAN
NO JENIS
PAJAK
TAHUN JAN FEB MAR APR MEI DST
JUMLAH
FOOTER
Gambar 3.19 Rancangan Halaman Detail Pembayaran Per WP
commit to user
37
d) WP Tak Rutin
Rancangan halaman Pengawasan WP Tak Rutin untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.19
berikut ini:
HEADER
M
E
N
U
U
T
A
M
A
WAJIB PAJAK DENGAN PEMBAYARAN TIDAK RUTIN
TAHUN PENERIMAAN
NO NPWP NAMA TERAKHIR
BAYAR
BELUM BAYAR DETAIL
FOOTER
Rancangan untuk detail Pengawasan WP tak rutin untuk sistem informasi pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.20
berikut ini:
HEADER
M
E
N
U
U
T
A
M
A
DETAIL PEMBAYARAN WAJIB PAJAK
KEMBALI REFRESH
INFORMASI WAJIB PAJAK
BULAN
PPH PPN TOTAL
2010 2011 +/- 2010 2011 +/- 2010 2011 +/-
FOOTER
Gambar 3.21 Rancangan Halaman Detail Pengawasan WP Tak Rutin
commit to user
39
e) WP Tak Stabil
Rancangan halaman Pengawasan WP Tak Stabil untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.21
berikut ini:
WAJIB PAJAK DENGAN PEMBAYARAN TIDAK STABIL
TAHUN PENERIMAAN
NO NPWP NAMA
PEMBAYARAN
STATUS DETAIL
2010 2011
FOOTER
Rancangan untuk detail Pengawasan WP tak stabil untuk sistem informasi pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.22
berikut ini:
DETAIL PEMBAYARAN WAJIB PAJAK
KEMBALI REFRESH
INFORMASI WAJIB PAJAK
BULAN PPH PPN TOTAL
2010 2011 +/- 2010 2011 +/- 2010 2011 +/-
FOOTER
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Detail Pengawasan WP Tak Stabil
commit to user
41
3.5.5 Rancangan Halaman Import
3.5.5.1.Rancangan Halaman Data Wajib Pajak
Rancangan halaman import Data Wajib Pajak untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.23
berikut ini:
Gambar 3.24 Rancangan Halaman Data Wajib Pajak
3.5.5.2.Rancangan Halaman Data Transaksi Pajak
Rancangan halaman import Data Transaksi Pajak untuk sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ditunjukkan pada gambar 3.24
berikut ini:
TAHUN TRANSAKSI
IMPORT DATA TRANSAKSI
LOG UPDATE DATA
JUMLAH TRANSAKSI
TRANSAKSI AKHIR
JUMLAH PAJAK
HISTORI IMPORT DATA TRANSAKSI TAHUN 2010
NO BULAN
JUMLAH
TRANSAKSI PEMBAYARAN
TOTAL PEMBAYARAN
FOOTER
commit to user
43 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
4.1 Tampilan Sistem Informasi
Tampilan dari Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP
Pratama Boyolali ini adalah sebagai berikut ini:
4.1.1 Tampilan Halaman User
4.1.1.1 Tampilan Halaman Login
Halaman ini merupakan halaman awal ketika membuka Sistem Informasi
Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali. Disini yang dapat
melakukan login adalah admin dan petugas.
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login
4.1.1.2Tampilan Halaman Masuk Menu Utama
Menu Utama ini dapat dilihat setelah berhasil login
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Masuk Menu Utama
Jika masing-masing menu di klik maka akan menghasilkan tampilan
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Detail Menu Utama
4.1.1.3Tampilan Halaman Import
Menu import merupakan menu yang menjadi titik utama dalam sistem
informasi Pengawasan Penerimaan Pajak KPP Pratama Boyolali ini, tanpa menu
import system ini tidak akan berjalan dengan sebagaiman mestinya. Melalui menu
import ini admin maupun petugas harus mengimportkan data wajib pajak dan
transaksi pajak. Setelah data ter import maka menu-menu yang lain juga akan
terisi data.
a. Tampilan Halaman Data Wajib Pajak
Halaman data wajib pajak ini digunakan untuk mengimport data wajib
pajak yang ada di KPP Pratama Boyolali. Cara untuk mengimportnya adalah klik
menu data wajib pajak dibagian menu IMPORT, kemudian klik import data,
kemudian klik browse dan pilih data excel yang di inginkan untuk di import dan
commit to user
45
Gambar 4.22 Tampilan Halaman Import Data Wajib Pajak
b. Tampilan Halaman Data Transaksi Pajak
Halaman Data Transaksi Pajak digunakan untuk mengimport data
transaksi pajak. Cara untuk mengimportnya adalah klik menu data transaksi pajak
pada bagian menu IMPORT kemudian klik tahun dan pilih tahun transaksi,
kemudian klik browse dan pilih file transaksi pajak dalam bentuk excel yang di
inginkan dan terakhir klik proses import data.
Di bagian menu import Data Transaksi Pajak ini jika ada data-data
transaksi pajak yang kosong maka akan menghasilkan tampilan-tampilan array
yang cukup banyak di bagian menu Data Transaksi Pajak. Tampilan array tersebut
hanya sebagai peringatan bahwa ada data yang kosong namun, meskipun ada data
yang kosong data tersebut akan tetap masuk ke dalam database dan sistem
termasuk data yang kosong tersebut. Untuk mengatasi data-data yang kosong
tersebut maka pada sistem informasi ini diberi tambahan menu WP kosong, yang
berfungsi untuk menampilkan WP yang transaksi pajaknya masih kosong. Menu
tersebut dapat dilihat di bagian menu pengawasan.
4.1.1.4Tampilan Halaman HOME
a. Tampilan Halaman Dashboard Sistem
Halaman Dashboard sistem merupakan halaman yang digunakan untuk
melihat jumlah transaksi yang telah dilakukan oleh sistem serta jumlah
penerimaan pajak yang masuk, jumlah petugas serta jumlah wajib pajak yang ada.
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Dashboard Sistem
b. Tampilan Halaman Profil
Halaman profil ini hanya dapat diakses oleh admin saja, disini admin dapat
commit to user
47
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Profil
4.1.1.5Tampilan Halaman Manajemen Data
a. Tampilan Halaman Laporan
1. Tampilan Halaman Evaluasi Penerimaan
Halaman evaluasi penerimaan berfungsi untuk menampilkan hasil
penerimaan yang ada, yang berisi data jenis pajak, data jenis lapangan
usaha, serta data kategori pajak. Data jenis pajak merupakan data yang
berisi kode map (kode jenis bayar) pajak yang terdiri dari berbagai
macam PPH, PPN, dll. Sedangkan Lapangan usaha berisi data-data
lapangan usaha tempat wajib pajak berkerja. Sedangkan kategori pajak
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Evaluasi Penerimaan
commit to user
49
Jika klik detail maka akan didapatkan detail dari pembayaran jenis
pajak yang di klik serta akan didapatkan perbandingan pembayaran pajak
tahun sekarang dan tahun sebelumnya.
Gambar 4.8 Tampilan Halaman Detail Jenis Pajak
2. Tampilan Halaman Pajak Terbesar
Halaman pajak terbesar ini menampilkan 100 WP pembayar pajak
terbesar.
Jika di klik detail, maka akan didapatkan detail pembayaran wajib
pajak tersebut.
Gambar 4.10 Tampilan Halaman Detail Pajak Terbesar
3. Tampilan Halaman Status Akses WP
Halaman status akses WP ini merupakan halaman yang digunakan
untuk melihat status akses Wajib Pajak di KPP Pratama Boyolali. Status
akses ini terdiri dari status WP normal, WP yang telah terdelete, WP non
efektif, WP Pendaftar baru, WP pindah baru dan WP pindah lain KPP.
commit to user
51
b. Tampilan Halaman Pengawasan
1. Tampilan Halaman Pembayaran Per Waskon
Halaman pembayaran per waskon ini digunakan untuk melihat
penerimaan pajak yang diterima setiap waskon, dan berapa banyak
transaksi yang telah dilakukan oleh masing-masing waskon.
Gambar 4.12 Tampilan Halaman Pembayaran Per Waskon
Jika di klik detail akan didapatkkan detail penerimaan pajak per
waskon setiap bulan selama satu tahun. Dan jika ingin melihat grafik
penerimaan pajak waskon tersebut tinggal di klik “lihat grafik statistik”.
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Detail Pembayaran Per Waskon
2. Tampilan Halaman Pembayaran Per AR
Halaman pembayaran per AR ini digunakan untuk mengetahui
Gambar 4.14 Tampilan Halaman Pembayaran Per AR
Jika klik lihat grafik maka menu ini digunakan untuk melihat grafik
penerimaan pajak Per AR selama satu tahun.
commit to user
53
Jika klik detail, detail ini digunakan untuk melihat detail dari
pembayaran pajak per AR yang berguna untuk melihat detail penerimaan
pajak setiap AR setiap bulan selama satu tahun. Disini juga dapat dilihat
grafik penerimaan pajak AR tersebut.
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Pembayaran Pajak Per AR
3. Tampilan Halaman PembayaranPer WP
Halaman pembayaran per WP ini digunakan untuk melihat jumlah
pembayaran setiap WP.
Jika di klik detail maka akan didapatkan detail pembayaran pajak
untuk WP tersebut selama 2 tahun, yaitu tahun sekarang dan tahun lalu.
Detail pajak tersebut berisi pembayaran PPH dan PPN, serta penjelasan
untuk masing-masing jenis pajak.
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Detail Pembayaran Per WP
4. Tampilan Halaman WP Tak Rutin
Halaman WP tak rutin ini digunakan untuk melihat WP yang
membayar pajak secara tidak rutin. Pada halaman ini akan terlihat NPWP,
nama, tanggal terakhir wajib pajak membayar pajak, belum bayar berapa
commit to user
55
maka akan menampilkan data pembayaran wajib pajak tersebut selama
dua tahun, yaitu tahun sekarang dan tahun sebelumnya.
Gambar 4.19 Tampilan Halaman WP Tak Rutin
Jika di klik detail maka akan di dapatkan detail pembayaran WP
tersebut.
5. Tampilan Halaman WP Tak Stabil
Halaman WP tak stabil ini digunakan untuk mengetahui pembayaran
WP yang tidak stabil (terkadang bayar pajak, terkadang tidak bayar
pajak). Pada halaman ini ditampilkan NPWP, nama wajib pajak,
pembayaran tahun sekarang dan tahun sebelumnya, status (pembayaran
pajak naik, turun atau kosong selama 2 tahun), serta detail. Detail ini jika
di klik akan menampilkan data pembayaran pajak selama dua tahun, yaitu
tahun sekarang dan tahun sebelumnya secara detail.
Gambar 4.21 Tampilan Halaman WP Tak Stabil
6. Tampilan Halaman WP Kosong
Halaman WP kosong ini digunakan untuk mengatasi adanya
data-data yang kosong pada transaksi pajak, yang menyebabkan tampilan array
commit to user
57
Gambar 4.22 Tampilan Halaman WP Kosong
4.2 Karakteristik Utama dan Kelemahan Pokok Sistem Informasi
4.2.1. Karakteristik Utama
Karakteristik utama dari Sistem Informasi Pengawasan Penerimaan Pajak
KPP Pratama Boyolali ini adalah mengawasi penerimaan pajak di KPP Pratama
Boyolali. Semula karyawan KPP mendata pengawasan penerimaan pajak secara
manual melalui data dalam bentuk excel maka dengan menggunakan sistem
informasi ini diberi kemudahan dengan cara ketika masuk ke sistem informasi ini
yang dilakukan pertama kali adalah import data wajib pajak dan transaksi pajak
yang mana melalui menu import ini nantinya akan mempengarui menu-menu
yang lain. Jika data di menu import bertambah maka data di menu-menu yang lain
juga akan bertambah secara otomatis seiring dengan bertambahnya data di menu
import. Dengan adanya sistem informasi ini maka petugas maupun admin tidak
perlu mendata secara manual di excel.
4.2.2. Kelemahan Pokok
Kelemahan pokok dari sistem informasi ini adalah sebagai berikut ini:
a. tidak adanya foto WP
c. Import data wajib pajak dan transaksi pajak dalam satu file maksimal 4000
commit to user
59 BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem informasi
pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ini adalah terbuatnya sistem
informasi pengawasan penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali. Sistem ini dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dan database server MySQL.
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah sistem informasi pengawasan
penerimaan pajak KPP Pratama Boyolali ini masih memerlukan banyak perbaikan
lagi, antara lain:
1. Menambah foto WP, sehingga petugas AR dan admin dapat mengetahui
wajah WP yang mana saja yang ingin diketahui oleh petugas.
2. Menambah menu eksport data wajib pajak dan transaksi pajak. Sehingga
ketika data di dalam sistem informasi tersebut sudah terlalu banyak dan
harus ada yang dikurangi, maka sistem informasi ini dapat membantu
dengan cara melakukan eksport data.
3. Menambah quota menu import data wajib pajak dan data transaksi pajak
agar dapat mengimport file yang isinya lebih dari 4000 baris. Sehingga