• Tidak ada hasil yang ditemukan

this file 4293 8241 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " this file 4293 8241 1 SM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

USE DIRECT OBJECT TO INCREASE CAPACITY write essays DESCRIPTION IN PRIMARY

by: Sukarjo (SDN 3 Jagabaya Panawangan District of Ciamis Regency)

santimayaku@gmail.com

ABSTRACT

Learning Indonesian mainly on writing essay description fifth grade students of SDN 3 Constable Panawangan District of Ciamis regency with teaching materials around the school environment gives students the chance to be active, creative, and critical. In general, the results correspond significantly to meet the needs of teachers and students where learning standard procedure. The ability of students to write essays using a description of the object directly in cycle 1, cycle 2 and cycle 3 seemed there was an increase of 52.08% Good-value in cycle 1 to 65.62% in cycle 2 and became 3.12% is well worth it once and 71, 78% worth both in cycle 3. the ability of students to write essays using a description of the object immediately apparent there was an increase, although not optimal. Improving the ability of students to write essays using a description of the direct object can be seen from the change in the average value of each of the aspects of essay writing to a better direction.

Key words: object. Writing, essay, description

PENGGUNAAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI SEKOLAH DASAR

Abstrak

Pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis dengan bahan ajar lingkungan sekitar sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif, serta kritis. Secara umum hasil penelitian sesuai secara signifikan dapat memenuhi kebutuhan guru maupun siswa di mana prosedur pembelajaran yang baku. Kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 tampak ada peningkatan dari 52,08% bernilai Baik pada siklus 1 menjadi 65,62% pada siklus 2 dan menjadi 3,12% bernilai baik sekali dan 71,78% bernilai baik pada siklus 3. Kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung tampak ada peningkatan walaupun belum maksimal. Peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung dapat dilihat dari perubahan rata-rata nilai setiap aspek-aspek menulis karangan ke arah yang lebih baik

Kata kunci: objek langsung, menulis, karangan, deskripsi

A. Pendahuluan

Pendidikan Sekolah Dasar merupa-kan jenjang satuan pendidimerupa-kan yang ikut menentukan keberhasilan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu penyempurnan dan pening-katan mutu pendidikan Sekolah Dasar harus terus diupayakan, termasuk penyempurnaan pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang harus berkembang secara efektip untuk menunjang tujuan pendidikan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar harus bersumber pada hakikat belajar bahasa adalah beajar berkomunikasi dan belajar bersastra

adalah belajar memahami manusia dan nilai-nilai kemanuasiaannya (Depdik-nas. 2003: 1). Dengan demikian, pem-belajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar mengarah kepada upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara tertulis maupun lisan, serta dapat memahami nilai-nilai kemanu-siaan melalui apresiasi sastra. Kuri-kulum Sekolah Dasar 2006 (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 81) menegaskan bahwa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan

(2)

.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

104

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuh-kan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia”.

Kemampuan yang diharapkan da-lam pembelajaran bahasa ini adalah kemampuan dalam menguasai kete-rampilan berbahasa. Kekete-rampilan ber-bahasa yang dimaksud meliputi empat keterampilan, yaitu menyimak, ber-bicara, membaca dan menulis. Ke-empat keterampilan tersebut merupa-kan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat H.G. Tarigan (1989: 1) bahwa: “Keteram -pilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan dan merupakan Catur Tunggal”.

Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting didalam hidup kehidupan manusia. Karena tanpa memahami bahasa sangat susah untuk bergaul dalam kehidupan yang dijalani. Oleh sebab itu manusia dituntun untuk mencari ilmu supaya mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Seperti yang dikatakan oleh H.G. Tarigan (dalam Suriamiharja dkk. 1983) bahwa menulis ialah:

Menurunkan atau melukiskan

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memehami bahasa dan gambar grafik tersebut. Dalam lingkungan sekolah pada dasarnya menulis karangan merupakan salah satu faktor yang paling penting guna untuk bisa menguraikan ide kedalam sebuah tulisan.

Salah satu kompetensi dasar mengenai keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa menurut BNSP Pembelajaran Bahasa Indonesia (2006:5) adalah: “Menulis karangan deskripsi tentang benda-benda di sekitar atau seseorang dengan bahasa yang runtut”. Mewujudkan keteram -pilan menulis sesuai dengan standar kompetensi tersebut perlu pengem-bangan yang efektif.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang masih banyak terdapat kendala dalam pengaplikasiannya. Buktinya siswa kurang mampu menulis karangan serta rendahnya penguasaan bahasa tulis secara sempurna. Meraka tidak mampu menggunakan kata-kata yang sesuai dengan ketentuan dalam ejaan Bahasa Indonesia dengan benar. Mereka belum mampu menulis karangan dengan benar tanpa ada hambatan. Metode yang digunakan dalam belajar menulis karangan sangat tidak menarik sehingga banyak siswa yang tak memahami tentang menulis karangan bahkan siswa merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam lingkungan bermasyarakat banyak siswa yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan gagasanya kedalam bentuk bahasa tulisan yang benar dan mudah dimengerti oleh pembaca. Maka untuk bisa menulis karangan dengan baik, seseorang harus

mempunyai kemampuan untuk

menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih.

Permasalahan pun muncul seperti yang penulis alami ketika melakukan observasi di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Dari hasil observasi itu penulis menemukan masalah, masih

banyak siswa yang mengalami

(3)

mengarang. Mengingat pentingnya kemampuan menulis karangan bagi siswa, maka penulis berusaha meng-ungkap seberapa peningkatan kemam-puan menulis karangan melalui penggunaan objek langsung.

Dengan model pembelajaran objek lansung memungkinkan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa karena objek yang menjadi sumber belajar menggunakan ling-kungan sekitar yang langsung dapat dilihat dan dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat membantu proses belajar siswa. Pembelajaran objek langsung merupa-kan salah satu teknik pem-belajaran yang menciptaan keaktifan siswa dalam belajar melalui kompetensi yang telah dimilikinya degan pembelajaran yang dikaitkan pada dunia nyata, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tepat guna.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan ke-mampuan siswa berkomunikasi meng-gunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam prakteknya, Prinsip-prinsip belajar bahasa tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Antara satu prinsip dengan prinsip lainnya saling terkait dan saling mendukung. Dengan demikian, suatu tindak berbahasa dapat mengandung lebih dari satu prinsip.

Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia, ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa. Dalam kuri-kulum 2006 Depdiknas (2006:26b) dinyakatan bahwa: “Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: men-dengarkan, berbicara, membaca dan menulis”.

Dengan demikian ruang lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia pada

intinya adalah memiliki kemam-puan mendengarkan, kemamkemam-puan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis.

Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa diakui oleh umum. Menulis merupakan keteram-pilan yang mensyaratkan penguasaan bahasa yang baik. Dalam belajar bahasa, menulis merupakan kemahiran tingkat lanjut. Dari pendapat diatas, bahwa menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambing grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa ter-sebut. Dalam menulis juga harus diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang berkesinam-bungan dan mempunyai urutan logis dengan menggunakan kosakata dan tata bahasa tersebut atau kaidah bahasa yang digunakan, sehingga dapat meng-gambarkan atau dapat menyajikan informasi yang dieks-presikan secara jelas. Itulah sebabnya untuk terampil diperlukan latihan dan praktek yang terus menerus dan teratur.

Keterampilan menulis adalah ke-terampilan yang paling kompleks, karena keterampilan menulis merupa-kan suatu proses perkembangan yang menurut pengalaman, waktu, kesepa-katan, latihan serta memerlukan cara berfikir yang teratur untuk meng-ungkapkannya dalam bentuk bahasa tulis. Oleh sebab itu, keterampilan menulis perlu mendapat perhatian yang lebih dan sungguh-sungguh sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa.

Sesuai dengan penjelasan di atas tentang menulis, maka pembelajaran menulis di kelas VSD semester I sesuai dengan standar kompetensi yaitu

menekankan pada pembelajaran

(4)

.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

106

bahasa tulis. Dilihat dari keluasan dan

keterinciannya gagasan dalam

karangan memiliki jenjang (hirarki) dan secara berjenjang pula gagasan itu dapat diungkapkan dalam dan dengan unsur bahasa, diungkapkan dengan kata, gagasan yang diungkapkan dengan kalimat, ada gagasan yang diungkapkan dengan paragraf, bahkan gagasan yang lebih lengkap diung-kapkan dengan karangan yang utuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemam-puan mengarang adalah kemamkemam-puan untuk menuangkan gagasannya dalam karangan.

Tujuan menulis menurut standar kompetensi kurikulum 2004 yaitu

mengungkapkan pikiran-pikiran,

perasaan dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.

Pada dasarnya peserta didik dapat lebih memahami bila pembelajaran disajikan dengan objek langsung yang akhirnya mereka dapat menemukan sendiri (inquiri) dan akan lebih melekat pada dirinya. Pembelajaran menggunakan objek langsung adalah pembelajaran yang memanfaatkan benda-benda nyata yang sering dijumpai anak dalam kehidupannya sehari-hari sebagai alat bantu pelajar-an. Dengan tujuan agar pemahaman atau pengetahuan dapat dibangun melalui penemuan sendiri, yang akan melekat dalam ingatannya. Pada pembelajaran objek langsung bisa dikembangkan dengan teknik pembel-ajaran menulis dari gambar atau menulis objek langsung dan atau perbandingan objek langsung. Teknik menulis dari gambar atau menulis objek langsung bertujuan agar siswa

dapat menulis dengan cepat

berdasarkan gambar yang dilihat. Diharapkan dalam proses pembel-ajaran guru memberikan siswa dapat mengembangkan kompetensi yang telah dimilikinya. Penggunaan objek

langsung adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif, serta kritis melalui kompotensi yang telah ada dalam diri siswa, karena siswa mendengar, meraba, melihat dan melakukan percobaan sendiri.

Pelaksanaan pembelajaran merupa-kan implementasi dari perencanaan pembelajaran. Menurut Moh. Uzer Usman dalam Suryosubroto (2002:18) menyatakan “Suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.” Menentukan langkah -lang-kah pembelajaran dalam peren-canaan, dilaksanakan pada saat proses pembel-ajaran. Berdasarkan KTSP pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu (1) pembukaan (kegiatan awal), (2) pembentukkan kompetensi (kegiatan inti), dan (3) penutup (kegiatan akhir). Penggunaan objek langsung dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi memungkinkan siswa cenderung lebih tertarik dan mudah mengekspresikan perasaannya ke dalam bentuk tulisan.

(5)

mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik. Hasil belajar siswa dapat terlihat dengan penilaian yang dilaksanakan setelah pembelajaran, maka akan diketahui bagai mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil dari pembel-ajaran pengunan objek langsung untuk meningkatkan menulis karangan des-kripsi di Sekolah Dasar

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dilakukan khususnya untuk memperoleh data awal menyangkut permasalahan utama dalam pelaksana-an pembelajarpelaksana-an peningkatpelaksana-an kemam-puan menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah ini, difokuskan kepada: a) program dan pelaksanaan pembel-ajaran Bahasa Indonesia, khususnya menyangkut peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi, b) kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menyangkut peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi, c) kemampuan siswa menulis karangan deskripsi meng-gunakan objek langsung.

Program dan Pelaksanaan Pembelajar-an Bahasa Indonesia

Program pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis berpedoman kepada KTSP. Mata pelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari 6 (enam) jam pelajaran dan setiap jam menggunakan alokasi waktu 70 menit. Adapun jadwal pelajaran Bahasa Indonesia di kelas yang bersangkutan yaitu hari Senin, Selasa

dan Kamis yang masing-masing

dengan alokasi waktu 2 (dua) jam pelajaran. Dengan hal tersebut, maka jadwal yang memungkinkan sekali untuk digunakan penelitian adalah pada hari Senin atau Selasa. Menurut kurikulum yang berlaku, kompetensi dasar pada semester 1 (satu) yang dapat dikembangkan terkait dengan kepentingan penelitian adalah: aspek menulisantara lain menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Adapun pelaksa-naan pembelajaran Bahasa Indonesia yang biasa dilaksanakan adalah terpaku kepada buku sumber yang ada. Guru tidak mengembangkan kreasi pembelajaran yang dikaitkan dengan

upaya pengembangan kemampuan

siswa menulis karangan deskripsi, karena keterbatasan wawasan dan kemampuan guru sendiri dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia.

Kemampuan Guru dalam Pembelajar-an Bahasa Indonesia

Penulis sebagai guru kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis yang pada tahun 2004 mulai bekerja SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan. Oleh karena itu penulis merasa kurang berhasil mengajarkan Bahasa Indonesia karena

kurang memiliki wawasan dan

pengalaman. Melaksanakan pembel-ajaran Bahasa Indonesia penulis lebih banyak mengajarkan terpaku kepada buku sumber dibandingkan dengan mengembangkan pembelajaran melalui metode yang bervariasi. Penulis kurang

memiliki kemampuan dalam

(6)

ter-.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

108

masuk dalam penggunaan objek langsung untuk meningkatkan kemam-puan menulis karangan deskripsi.

Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi

Hasil pengamatan penulis sebagai guru kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dalam pembelajar-an Bahasa Indonesia masih dirasakpembelajar-an kurang. Rata-rata prestasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia atau rata-rata nilai kelas dalam setiap pelaksanaan evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia dari nilai KKM yaitu kurang dari 70 atau 7,0. Prestasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangat memprihatinkan karena rata-rata nilai kelas jauh di bawah yaitu 64 atau 6,4, terutama dalam kemampuan menulis karangan deskripsi masih di bawah nilai 64 atau 6,4. Sedangkan siswa yang sudah memiliki kemam-puan menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangat sedikit, baru 10 orang dari 24 orang siswa atau 41,67% saja dari seluruh siswa. Hal tersebut sangat memprihatinkan, dengan demikian siswa kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis tahun pelajaran 2010-2011 harus dibina dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskrip-si dengan menggunakan objek lang-sung.

Perencanaan Tindakan Penelitian Perencanaan tindakan penelitian dilakukan berdasarkan hasil orientasi dan identifiksi masalah yang meliputi: (a) penetapan jumlah siklus dan waktu tindakan penelitian; (b) pemilihan objek langsung sebagai bahan ajar; (c) menyusun skenario pembelajaran; (d) menyusun instrumen pengumpul data penelitian yang meliputi lembar

observasi perencanaan pembelajaran, lembar observasi proses pelaksanan pembelajaran, lembar observasi kemampuan siswa menulis karangan deskripsi, serta lembar observasi faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran.

Penetapan Jumlah Siklus Tindakan dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas diran-cang dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari satu tindakan pembelajaran. Siklus 1 berorientasi pada perencanaan pembelajaran berupa pemilihan objek langsung sebagai bahan ajar, penyusunan skenario pembelajaran, dan penyediaan media pembelajaran yang dibutuhkan. Siklus 2 berorientasi proses pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan

guru dan siswa pada awal

pembelajaran, inti pembelajaran dan akhir pembelajaran. Siklus 3 ber-orientasi kepada peningkatan kemam-puan menulis karangan deskripsi yang meliputi aspek kesesuaian judul karangan deskripsi, ketepatan peng-gunan bahasa, ketepatan penggunaan tanda baca, dan kesesuaian isi karangan.

Waktu pelaksanaan tindakan penelitian dirancang dengan jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu pada hari Senin dan Kamis yang masing-masing 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu tiap 1 jam pelajaran 35 menit, dan mulai bulan November 2010.

Pemilihan Objek Langsung Sebagai Bahan Ajar dan Penyusunan Skenario

(7)

sekitar sekolah dengan mengacu kepada buku sumber yang tersedia di sekolah, efisiensi penelitian dan alokasi waktu yang tersedia tidak terlalu jauh dari sekolah.

Skenario pembelajaran disusun berdasarkan tuntutan kurikulum 2006 Sekolah Dasar yaitu sebuah skenario

pembelajaran dalam rangka

mengembangkan kompetensi dasar pada aspek menulis karangan deskripsi yang relevan dengan kebutuhan penelitian. Skenario pembelajaran terdiri dari komponen-komponen: (1) standar kompetensi; (2) kompetensi dasar; (3) indikator hasil belajar; (4) tujuan pembelajaran; (5) materi pokok pembelajaran; (6) alokasi waktu dan langkah-langkah kegiatan pembelajar-an; (7) sarana dan sumber belajar; (8) penilaian untuk aspek menulis karangan deskripsi.

Adapun sarana pembelajaran yang harus dipersiapkan adalah berupa alat-alat yang akan digunakan dalam menulis karangan dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi.

Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian di susun berdasarkan kebutuhan perolehan data hasil penelitian. Instrumen penelitian yang disusun terdiri berupa lembar observasi untuk memperoleh data tentang: (1) Perencanaan pembelajaran peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung; (2) Proses pelaksa-naan pembelajaran peningkatan ke-mampuan menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung; (3) Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi sebagai hasil pembelajaran menggunakan objek langsung.

Pembahasan hasil penelitian tentang pembelajaran peningkatan kemampuan menulis karangan deskrip-si menggunakan objek langsung di

kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis me-rupakan review dan refleksi keselu-ruhan tindakan penelitian yang meliputi pokok-pokok permasalahan seperti di bawah ini.

Bahan-bahan pembelajaran berupa lingkungan sekitar sekolah terpilih yang digunakan pada kegiatan

pembel-ajaran peningkatan kemampuan

menulis karangan deskripsi mengguna-kan objek langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis pada siklus 1, 2 dan 3 telah menarik minat dan perhatian siswa karena belum pernah dilaku-kannya serta isi cerita mengandung pesan moral pendidikan pengetahuan yang diperlukan oleh siswa. Tema karangan deskripsi yangdigunakan dipandang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa kelas V Sekolah Dasar dan mengacu kepada kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menulis karangan deskripsi meng-gunakan objek langsung mengmeng-gunakan waktu 40 (empat puluh) menit setiap siklusnya sehingga sesuai pula dengan kebutuhan alokasi waktu pembel-ajaran. Bahasa yang digunakan dalam menulis karangan deskripsi meng-gunakan Bahasa Indonesia yang sederhana, mudah dikuasai siswa, sehingga dipandang dapat digunakan untuk pembelajaran peningkatan kemampuan menulis karangan des-kripsi kuhususnya dalam pembel-ajaran Bahasa Indonesia.

Skenario pembelajaran yang telah dijadikan sebagai pedoman pelaksana-an pembelajarpelaksana-an peningkatpelaksana-an kemam-puan menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis pada siklus 1, 2 dan 3, pada dasarnya telah

memenuhi kebutuhan tindakan

(8)

.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

110

karena waktu banyak tersita untuk

mengkondisikan siswa belajar

menggunakan objek langsung

lingkungan sekitar hal ini dikarenakan

guru belum berpengalaman

menggunakan media objek langsung, tetapi pada siklus 2 dan 3 dengan waktu 2 jam pelajaran dirasakan cukup memadai kebutuhan pembelajaran, karena guru dapat mengkondisikan dan memanfaatkan waktu dengan efektif.

Secara lengkap skenario pembel-ajaran yang dirancang pada siklus 3

sebagai penyempurna skenario

pembelajaran siklus 1, dan 2 adalah seperti di bawah ini.

a) Standar Kompetensi

Aspek menulis: Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.

b) Kompetensi Dasar

Aspek menulis: Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.

c) Indikator Hasil Belajar

Aspek menulis: Menulis karangan deskripsi dengan benar.

d) Tujuan Pembelajaran

Aspek menulis: Siswa dapat menulis karangan deskripsi meng-gunakan objek langsung dengan benar.

e) Materi Pokok

Aspek menulis: Menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar. f) Langkah-langkah Pembelajaran;

(1) Siswa dibimbing dalam meng-amati objek langsung berupa lingkungan sekitar untuk dijadikan karangan deskripsinya.

(2) Siswa menjawab pertanyaan untuk mengapresiasi pokok pikiran ka-rangan deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar.

(3) Siswa diarahkan untuk menentu-kan pokok pikiran dari objek yang dilihatnya.

(4) Siswa dibimbing menarik kesim-pulan objek langsung yang di-lihatnya berdasarkan hasil peng-amatannya terutama menyangkut pokok pikiran karangan deskripsi menggunakan objek yang di-lihatnya.

(5) Siswa diarahkan cara menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar. (6) Siswa berlatih menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar. g) Sarana Dan Sumber Belajar

(1)Sarana: Seperangkat alat menu-lis karangan deskripsi yang terdiri dari alat tulis, meja lipat, alas duduk.

(2)Sumber Belajar: lingkungan se-kitar sekolah

h) Penilaian

(1)Prosedur penilaian: Penilaian proses dan penilaian akhir. (2)Bentuk penilaian: Penilaian

proses berbentuk perbuatan dan penilaian akhir berbentuk tes objektif.

(3)Jenis penilaian: Penilaian pro-ses jenis perbuatan dan penilai-an akhir tes tulispenilai-an

(4)Alat Penilaian:

(a) Lembar observasi menulis karangan deskripsi;

(b) Lembar soal tes tulis hasil

mengapresiasi

pokok-pokok pikiran karangan deskripsi.

(9)

prosedur pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah menurut skenario pembelajaran. Guru saat pelaksanaan pembelajaran tampak bersemangat dan antusias serta ramah membimbing siswa belajar. Demikian pula, siswa tampak dapat mengikuti prosedur pembelajaran dan mereka tampak senang serta antusias mengikuti pembelajaran. Walaupun demikian, pada kegiatan pembelajaran siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 guru tampak masih kurang lancar menempuh prosedur pembelajaran. Guru kurang maksimal dalam membimbing siswa khususnya dalam menentukan pokok-pokok pikiran sesuai dengan indikator-indikator keberhasilan atau aspek-aspek yang harus dimunculkannya. Kegiatan belajar siswa pun pada siklus 1 dan 2 khususnya saat membacakan hasil karangan desdripsinya pada umumnya kurang memiliki keberanian untuk tampil dan mereka menulis karangan deskripsi semua membaca hasil karangan deskripsinya dengan suara pelan, namun pada siklus 3 sebagian besar siswa telah memiliki keberanian untuk tampil membacakan hasil karangan deskripsi dengan suara nyaring

Adapun prosedur yang telah ditempuh oleh guru dan siswa dan dipandang efektif dalam proses pembelajaran adalah seperti di bawah ini.

a. Kegiatan awal pembelajaran, guru melakukan pengkondisian kelas dengan menyiapkan siswa untuk mengamati keadan lingkungan

sekitar sekolah, kemudian

melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang karangan deskripsi, selanjutnya memotivasi belajar siswa melalui penyampaian tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan ditempuh

b. Kegiatan inti pembelajaran, ditem-puh langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siswa dibimbing dalam meng-amati objek langsung berupa lingkungan sekitar untuk dijadikan karangan deskripsi-nya.

2) Siswa menjawab pertanyaan untuk mengapresiasi pokok pikiran karangan deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar.

3) Siswa diarahkan untuk menen-tukan pokok pikiran dari objek yang dilihatnya.

4) Siswa dibimbing menarik

kesimpulan objek langsung yang dilihatnya berdasarkan hasil pengamatannya terutama menyangkut pokok pikiran karangan deskripsi mengguna-kan objek yang dilihatnya. 5) Siswa diarahkan cara menulis

karangan deskripsi mengguna-kan objek langsung lingkungan sekitar.

6) Siswa berlatih menulis karang-an deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar.

c. Kegiatan akhir pembelajaran, ditempuh kegiatan menyimpulkan

pembelajaran, menyampaikan

evaluasi tertulis untuk melihat pemahaman unsur-unsur karangan deskripsi, serta memberikan tindak lanjut untuk berlatih menulis karangan deskripsi.

(10)

.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

[image:10.595.90.497.110.617.2]

112

Tabel 4.7

Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Objek Langsung Pembelajaran Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Keterangan :

F = frekwensi responden %= presentase

BS=nilai baik sekali yaitu kemampuan siswa maksimal

B = nilai baik yaitu kemampuan siswa sebagian besar baik

C = nilai cukup yaitu kemampuan siswa separuh atau hampir separuhnya baik

K = nilai kurang yaitu kemampuan siswa hanya sebagian kecil baik

JML= jumlah

Berdasarkan tabel 4.7 hasil kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung

pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 meliputi kejelasan kesesuaian judul karangan, ketepatan penggunan bahasa, ketepatan penggunaan tanda

baca dan ketepatan isi karangan tampak ada peningkatan dari 52,08% bernilai Baik pada siklus 1 menjadi 65,62% pada siklus 2 dan menjadi 3,12% bernilai Baik Sekali dan 71,78% bernilai Baik pada siklus 3.

C. Simpulan

Perencanaan pembelajaran pening-katan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis ini, meliputi

pemilihan bahan ajar berupa

lingkungan sekitar, penyusunan

No Aspek f Keterangan

BS B C K JML

1 Kesesuaian judul karangan 0 12 5 7 24

Siklus I

2 Ketepatan penggunan bahasa 0 12 8 4 24

3 Ketepatan penggunan tanda

baca 0 10 10 4 24

4 Ketepatan isi karangan 0 16 5 3 24

Jumlah 0 50 28 18 96

% 0 52,08 29,17 18,75 100

No Aspek f Keterangan

BS B C K JML

1 Kesesuaian judul karangan 0 15 6 3 24

Siklus 2

2 Ketepatan penggunan bahasa 0 16 6 2 24

3 Ketepatan penggunan tanda

baca 0 14 8 2 24

4 Ketepatan isi karangan 0 18 4 2 24

Jumlah 0 63 24 9 96

% 0 65,62 25,00 9,38 100

No Aspek f Keterangan

BS B C K JML

1 Kesesuaian judul karangan 1 18 4 1 24

Siklus 3 2 Ketepatan penggunan

bahasa 1 17 5 1 24

3 Ketepatan penggunan tanda

baca 1 15 6 2 24

4 Ketepatan isi karangan 0 19 4 1 24

Jumlah 3 69 19 5 96

(11)

skenario pembelajaran dan penyediaan fasilitas pembelajaran.

Bahan ajar berupa lingkungan sekitar terpilih pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 dirasakan telah menarik minat dan perhatian siswa karena belum pernah dilakukannya serta isi cerita mengandung pesan moral

pendidikan pengetahuan yang

diperlukan oleh siswa. Tema karangan deskripsi yangdigunakan dipandang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa kelas V Sekolah Dasar dan mengacu kepada kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung menggunakan waktu 40 (empat puluh) menit setiap siklusnya sehingga sesuai pula dengan

kebutuhan alokasi waktu

pembelajaran. Bahasa yang digunakan dalam menulis karangan deskripsi menggunakan Bahasa Indonesia yang sederhana, mudah dikuasai siswa, sehingga dipandang dapat digunakan untuk pembelajaran peningkatan

kemampuan menulis karangan

deskripsi kuhususnya dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia. Skenario pembelajaran pening-katan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung lingkungan sekitar di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis yang dipandang cukup efektif, dirancang dalam alokasi waktu dua jam pelajaran (70 menit).

Proses pembelajaran peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, meupun kegiatan akhir baik pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3, pada dasarnya telah berjalan sesuai dengan skenario pembelajarannya. Kelancaran proses pelaksanaan pembelajaran ditunjang oleh kesanggupan dan

kemampuan guru dalam melaksanakan prosedur pembelajarannya. Guru

cukup memahami dan dapat

melaksanakan prosedur pembelajaran walaupun ia masih tampak belum maksimal. Kekurangan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran antara lain guru belum maksimal melaksanakan prosedur pembelajaran

serta belum intensif dalam

membimbing siswa dalam menentukan pokok-pokok pikiran. Guru kurang memberikan tekanan pada indikator-indikator keberhasilan pada masing-masing indikator yang harus dicapai

atau aspek-aspek yang harus

dimunculkannya. Walaupun demikian,

siswa tampak mampu mengikuti

prosedur pembelajaran dan pada umumnya mereka tampak sangat antusias mengikuti pembelajaran. Prosedur yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam pembelajaran peningkatan kemampuan siswa menulis karangan

deskripsi menggunakan objek

langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis ini adalah seperti di bawah ini.

Kemampuan siswa menulis

karangan deskripsi menggunakan objek langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan Panawangan

Kabupaten Ciamis tampak ada

peningkatan walaupun belum

maksimal. Peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan objek langsung dapat dilihat dari perubahan rata-rata nilai setiap aspek-aspek menulis karangan ke arah yang lebih baik. Rata-rata prosentase siswa yang memiliki

kemampuan dalam pencapaian

indikator-indikator keberhasilan dalam

menulis karangan deskripsi

menggunakan objek langsung di kelas V SDN 3 Jagabaya Kecamatan

Panawangan Kabupaten Ciamis

(12)

.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

114

Baik Sekali dan 71,78% bernilai Baik pada siklus 3.

D. Daftar Rujukan

Arikunto, Suharsimi. (1998).

Metodologi Penelitian. Jakarta:

Rineka Cipta

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi Standar Kompetensi dan Kompetensi dasa r

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan jenjang Pendidikan

Sekolah Dasar. Jakarta: Badan

Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. (2006a). Permendiknas

Nomor 22 TahunTentang Standar Isi.Jakarta:Depdiknas

Depdiknas Dirjen Dikdasmen. (2003). Pendekatan Kontektual/Contektual

Teaching and Learning ( CTL ).

Jakarta : Depdiknas

Harjanto, (2006). Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, K. (2001). Perencanan

Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Trimitra Mandiri

Kaswandi, dkk. (2008). Bahasa Indonesia UntukSD dan MI Kelas V. Jakarta : Depdiknas

Mulyasa, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Rukmana Ade. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung : UPI PRESS

Suparno, Yunus M. (2004).

Keterampilan Dasar Menulis.

Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka.

Suryosubroto, (2002). Proses Belajar

Mengajar Di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta

Tarigan, H.G. (1989). Pengajaran

Komptensi Bahasa, Suatu

Penelitian Kepustakan. Jakarta:

Depdikbud

Wardhani, Igak dan Wihardit, Kuswaya (2008). Penelitian

Tindakan Kelas.Jakarta :

Universitas Terbuka.

Biodata singkat:

Penulis guru SDN 3 Jagaba ya

Pana wangan District of Ciamis

Gambar

Tabel 4.7 Kemampuan  Siswa Menulis Karangan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam menilai keamanan dan kemanjuran suatu produk probiotik beberapa faktor harus diperhatikan diantaranya sifat-sifat bakteri yang akan digunakan seperti

[r]

[r]

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.. Audit Mutu

biaya perolehan aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sahabat MQ/ Pengembalian data uji publik pemegang KMS/ dari 45 kelurahan di Yogyakarta/ yang seharusnya selesai hari ini/ ternyata mundur// Hingga saat ini/ baru sekitar 20

[r]