• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan koleksi bahan pustaka buku di upt perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang Arum Fajar Pribadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemeliharaan koleksi bahan pustaka buku di upt perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang Arum Fajar Pribadi"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh Gelar vokasi Ahli Madya (A.Md) dalam bidang perpustakaan

Oleh : Arum Fajar Pribadi

D1806003

PROGRAM DIPLOMA III PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSOAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ii

PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Pada hari : Tanggal :

Dosen Pembimbing,

(3)

iii

PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh sebutan profesi Ahli Madya (A.Md.)

Pada hari : Tanggal :

Dosen penguji : Tanda Tangan

1. Drs. Widodo M Soc. Sc ( ) NIP.195 91108 198203 1 005

2. Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si ( ) NIP. 131 283 610

Mengesahkan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dekan

(4)

iv MOTTO

(5)

v

PERSEMBAHAN

Orang tuaku yang telah memberikan kasih sayang dan telah memdidik serta memberikan kasih sayang kepadaku

Kakakku yang tiada henti-hentinya memberi semangat dan dukungan kepadaku.

Teman-teman sepenanggungan (Broto, Fery, Guntoro, Dwi H, Condro, Agung, Rony”cacing”, Rony”ndut”, Lala, Erwin, Bimbim) terimakasih atas hiburan kalian semua dan memberikan semangat kepadaku.

Rekan-rekan D III Perpustakaan khususnya angkatan 2006 Kepada penghuni apartemen putra mandiri (Cak Goen, Didit, Ading, Bayu,

Robert”ipoenk”, Andre, Saidun ) Makasih atas bantuannya.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat diselesaikannya Tugas Akhir ini, yang disususun guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini telah banyak mendapat bantuan baik tenaga, pikiran serta bimbingan dari berbagai pihak, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN., SU., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan PKL.

2. Bapak Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si., Ketua Progam Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret serta sebagai dosen Pembimbing, yang telah memberikan ijin penelitian dengan judul “PEMELIHARAAN KOLEKSI BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG”, yang telah banyak berjasa dalam memberikan bimbingan, petunjuk, saran – saran serta tanggungjawab dalam menyusun Tugas Akhir ini.

(7)

vii

4. Drs. Widodo, M. Soc. Sc., selaku Penguji I dalam pelaksaan pendadaran. 5. Dra. Ari Widjayanti, MM Kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro

Semarang, yang telah mengijinkan untuk mengadakan Praktek Kerja Lapangan.

6. Fitri Anugraheni, S.Sos selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, yang telah mengijinkan untuk mengadakan penelitian serta bantuan lain sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Pak Mustail selaku staff UPT perpustakaan Universitas Dionegoro bagian pemeliharaan, yang telah membantu dalam memberikan informasi sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Para Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmunya beserta karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan.

9. Seluruh Pegawai dan Staf Unsur Penunjang Universitas Perpustakaan Pusat Universitas Diponegoro Semarang, yang telah membantu serta memberikan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10.Keluargaku yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik secara moril maupun materiil dan selalu mendoakan penulis.

11.Rekan – rekan dan semua pihak yang turut membantu serta menyumbangkan baik tenaga, waktu, dan pikiran sehingga tersusun Tugas Akhir ini.

(8)

viii

Semoga penyusunan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya, khususnya dalam dunia pendidikan perpustakaan.

Surakarta, 2009

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Pelaksanaan ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Metode Pengumpulan Data... 4

F. Sisitematikia penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian pemeliharaan koleksi bahan pustaka... 7

B. Tujuan pemeliharaan atau perawatan bahan pustaka ... 8

C. Faktor perusak bahan pustaka dan pencegahannya ... 9

(10)

x

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

A. Sejarah ... 17

B. Struktur organisasi ... 19

C. Sumber daya manusia ... 22

D. Gedung ... 25

E. Sumber dana ... 25

F. Sarana dan prasarana ... 25

G. Koleksi ... 27

H. Layanan ... 29

BAB IV PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Buku ... 32

B. Upaya penangguLangan Kerusakan dan Upaya Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku ... 35

C. Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 41

D. Upaya-upaya untuk Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan... 42

BAB V PENUTUP A. Kesimpuan ... 45

B. Saran ... 46

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sejarah pergantian kepala perpustakaan... 17

Tabel 3.2 daftar staff UPT Perpustakaan Undip Semarang ... 22

(12)

xii

DAFTAR BAGAN

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 surat tugas pkl

Lampiran 2 jadwal kegiatan pkl Lampiran 3 catatan kerja harian Lampiran 4 Surat Keterangan PKL Lampiran 5 pengesahan

Lampiran 6 gambar alat perbaikan bahan pustaka

(14)

xiv BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam suatu perpustakaan, selain gedung atau ruangan, peralatan tenaga dan anggaran. Pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka di lingkungan perpustakaan merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian. Setiap perpustakaan memerlukan pemeliharaan bahan pustaka agar bahan pustaka lebih awet sehingga kandungan informasinya tetap terjaga dan bermanfaat bagi pengguna perpustakaan.. Untuk itu perlu diadakan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka untuk melestarikan kandungan informasi yang ada pada bahan pustaka dan mengusahakan agar bahan pustaka tidak mengalami kerusakan.

Pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan ini sangat penting, maka perlu menegaskan sejauh mana perpustakaan akan memelihara bahan pustaka yang dimilikinya. Hal ini perlu karena menyimpan bahan-bahan pustaka dalam jangka waktu lama memerlukan biaya yang besar yang digunakan untuk menyimpan, penyimpanan khusus, serta perbaikan pada koleksi yang mengalami kerusakan.

(15)

xv

berasal dari luar misalnya: faktor iklim dan kelembaban, faktor biologi, faktor kimia, dan sebagainya. Di samping itu frekuensi pemakaian yang tinggi serta salah urus dalam penanganan, juga dapat mengakibatkan kerusakan. Akibatnya banyak bahan pustaka khususnya buku akan mengalami hal-hal seperti: jilidan rusak, kertas rapuh, berubah warna, sobek, dan sebagainya.

Pada umumnya proses kerusakan-kerusakan tersebut dapat dicegah dan diperlambat dengan cara merawat bahan pustaka, menghindari dari penyebab kerusakan, memperhatikan kondisi lingkungan, tempat penyimpanan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat memperpanjang umur bahan pustaka tersebut. Dengan timbulnya berbagai macam penyebab kerusakan yang ada, maka akan muncul usaha-usaha untuk menanggulanginya.

Dalam usaha pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka tentunya juga harus ada kerjasama dan dukungan dari semua pihak pengelola perpustakaan, di samping kondisi penyimpananyang memeadai serta keahlian yang dimiliki oleh semua staf perpustakaan khusuusnya bidang pemeliharaan koleksi bahan pustaka.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan dalam memelihara dan merawat koleksi bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP).

(16)

xvi

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya dalam mengatasi kendala tersebut dalam pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka.

C. PELAKSANAAN

Praktek Kerja Lapangan yang di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro dilaksanakan selama satu setengah bulan, yaitu :

Tanggal : 16 Februari s/d 28 Maret 2009

Waktu : Pukul 09.00 s/d 13.00 WIB

Kegiatan di beberapa unit di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang sesuai jadwal yang telah di tentukan.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah yang akan di bahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Faktor-faktor apasaja penyebab kerusakan bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) ?

2. Upaya apasaja yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan dalam memelihara atau merawat koleksi bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) ?

3. Apasaja kendala-kendala yang dihadapi dalam pemeliharan bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP)?

(17)

xvii

Data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian yang merupakan perlambangan yang mewakili obyek atau konsep dalam dunia nyata yang telah dilengkapi dengan nilai–nilai tertentu (Sulistyo Basuki, 1989: 93). Data–data yang dikumpulkan harus akurat karena metode ini merupakan komponen penting dalam penulisan tugas akhir.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat tugas akhir ini adalah :

1. Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. (Gulo, 2002 : 116)

Dengan metode ini penulis mengamati langsung tentang bagimana pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan menanyakan langsung dengan informan atau seorang autoritas (seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah) (Keraf, 1998: 161)

Dengan cara ini penulis mewawancarai staf pada bagian pemeliharaan bahan koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang

(18)

xviii

Metode studi pustaka yaitu penelitian dengan metode historis berbentuk studi bibliografis (kepustakaan), dilakukan dengan mempelajari berbagai karya tulis, seperti buku-buku, jurnal, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan lain-lain terbitan masa lalu, untuk merangkai saran-saran tindakan dalam mengatasi masalah yang terjadi pada masa sekarang di lingkungan tertentu. (Nawawi, 2005 : 222)

F. SISTEMATIKA PENULUSAN

BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang, tujuan, pelaksanaan, rumusan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Meliputi pengertian pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka, tujuan pemeliharan dan perawatan, faktor perusak bahan pustaka dan pencegahannya, pemeliharaan bahan pustaka.

BAB III Gambaran Umum Institusi atau Lembaga

Diuraikan mengenai sejarah, struktur organisasi, Sumber Daya Manusia, gedung atau ruang, sumber dana, sarana dan prasarana, koleksi, layanan

BAB IV Pembahasan

(19)

xix

(20)

xx BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka

Dalam suatu perpustakaan agar koleksi buku-bukunya tetap baik dan tidak mudah rusak, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mencegah akan timbulnya unsur-unsur yang dapat merusak bahan pustaka. Hal ini sangat penting dilaksanakan, karena keutuhan dan kerapian dari buku itu akan besar manfaatnya ataupun pengaruhnya terhadap pemakainya. Buku-buku yang sebagian telah rusak serta kurang teratur/terurus susunannnya pasti akan menimbulkan rasa kurang senang, bahkan akan mengurangi gairah atau selera (minat) untuk membacanya.

(21)

xxi

Pengertian dari international federation of library association (IFLA) dalam buku Antologi kepustakawanan Indonesia. Pelestarian (preservation) mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip. Termasuk di dalamnya kebijakan pengelolaan, keuangan, ketenagaan, metode dan teknik, serta penyimpannnya. Pengawetan (conservation), yaitu membatasi pada cara khusus dalam melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut. Perbaikan (restoration), yaitu menunjuk pada pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak (Blasius Sudarsono, 2006: 314)

Dalam usaha pemeliharaan bahan pustaka ini juga tidak terlepas dengan lingkungan perpustakaan. Pemeliharaan lingkungan ini, yaitu pemeliharaan dan penjagaan bahan pustaka yang tidak berkenaan dengan fisik bahan pustaka, melainkan menyangkut gedung perpustakaan, ruang baca ruang penyimpanan dan peralatan yang ada di dalamnya. Pemeliharaan lingkungan yang dapat disebut juga dengan konservasi preventif adalah usaha menciptakan kondisi lingkungan yang baik dan ideal bagi bahan pustaka agar tidak terjadi kerusakan pada bahan pustaka tersebut (Darmono, 2001: 79)

B. Tujuan Pemeliharaan dan Pelestarian Bahan Pustaka

(22)

xxii

Tujuan pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka adalah melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan dalam bentuk aslinya selengkap mungkin untuk dapat di gunakan secara optimal (Sulistyo Basuki, 1991: 271)

Dengan tujuan tersebut, maka bahan koleksi yang sudah hampir tidak dapat digunakan lagi ini dapat dipakai lagi dengan tidak mengurangi isi kandungan di dalammnya.

C. Faktor Perusak Bahan Pustaka dan Pencegahannya

Bahan pustaka yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak karena dimakan serangga, timbul noda karena debu dan jamur dll. Kekuatan kertas makin lama akan makin menurun, karena reaksi foto kimia dan reaksi antara serat selulosa dengan bahan-bahan tambahan pada saat kertas itu dibuat atau bahan-bahan lain yang berasal dari luar lingkungan yang disebabkan oleh udara lembab. Akibatnya kertas akan berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan dan dan akhirnya akan menjadi rapuh dan hancur. Walaupun demikian, cepat atau lambatnya proses kerusakan kertas tergantung juga pada mutu kertas dan iklim daerah kertas itu berada (Razak, 1992: 15 ).

Koleksi buku dari suatu perpustakaan akan bisa mengalami kerusakan-kerusakan yang timbul dari berbagai macam penyebabya, faktor-faktor yang merusak bahan koleksi (Moedakir, 1980: 1 – 2), antara lain :

1. Alamiah

(23)

xxiii 2. Serangga

Ada beberapa serangga yang kegemarannya merusak dan memakan kertas atau buku, misalnya : kecoa, rayap dan lain-lain.

3. Manusia

Yang paling banyak menjadi penyebab dari kerusakan buku itu adalah manusia. Hal ini terjadi karena kurang pengertian tentang bagaimana caranya menggunakan, ingin memiliki meskipun bukan haknya, menyobek halaman yang disukainya, meninggalkan sisa makanan yang dapat mengundang semut ataupun tikus dan lain sebagainya.

4. Binatang Pengerat

Tikus merupakan binatang perusak buku yang sulit untuk diberantas. Binatang ini biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang-kadang kertas di sobek-sobek dan dikumpulkankan untuk dijadikan sarang. Tindakan pencegahan untuk melindungi kertas dari serangan tikus adalah dengan menyediakan tempat penyimpanan yang bersih dan kering serta harus selalu di kontrol secara berkala. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk harus ditutup dengan rapat. (razak, 1992: 24 )

Upaya Pencegahan terhadap faktor- faktor yang merusak buku menurut (Moedakir, 1980: 2-5)

1. Udara

(24)

xxiv

merusak kesehatan juga merusak buku. Pencegahannya hendaknya diusahakan ruang tersebut cukup terang, banyak ventilasinya agar udara selalu berganti. Cara yang modern ini dengan memasang AC (air condition)

2. Jamur

Dengan kelembaban udara yang tinggi, maka akan menumbuhkan jamur. Untuk menghindarinya, selain dengan cara di atas, ada cara lain dengan menggunakan 5% larutan thynol yang disemprotkan pada buku yang kena jamur atau dengan amoniak dicampur dengan thynol hater. Caranya: buku-buku yang akan di bebaskan dari jamur dimasukkan dalam ruang khusus dan disemprot dengan zat kimia tersebut (fumigasi)

3. Debu

Debu selain membuat kotor, juga dapat secara tidak langsung dapat merusak buku. Upaya pencegahannya dengan membersihkannya dengan kemoceng yang terbuat dari bulu ayam, sebetulnya kemoceng bukanlah alat pembersih debu melainkan sebagai pemindah debu. Alat yang baik untuk menghilangkan debu dengan vacum cleaner. Alat ini dapat menghisap debu dan dapat di sesuaikan penggunaannya dengan tempat yang akan dibersihkan.

4. Air

(25)

xxv 5. Api

Api akan sangat berbahaya bagi buku atau apasaja, maka jauhkan buku-buku dari api dan menyediakan alat-alat praktis pemadam kebakaran di ruang-ruang perpustakaan. Usahakan dengan usaha preventif agar tidak terjadi kebakaran dengan melarang merokok di lingkungan perpustakaan dan tidak boleh membuang putung rokok sembarangan.

6. Sinar Matahari

Sinar matahari langsung yang mengenai buku akan merusak kualitas gambar atau tulisan. Maka untuk menghindari hal tersebut usahakan agar sinar matahari tidak langsung menyinari dalam ruang buku/rak-rak buku di perpustakaan.

7. Waktu

Buku-buku tua perlu mendapatkan perawatan khusus, karena mudah rusak. Maka perlu diusahakan buku-buku tersebut ditempatkan dalam ruangan yang selalu berganti udaranya, bersih tempatnya, seta jangan disimpan dalam almari yang tertuptup rapat.

8. Serangga

(26)

xxvi

ammoniak. Adapula yang menyemprot tempat-tempat tersebut dengan racun serangga. Selain itu juga ada yang menggunakan fumigasi dengan bahan kimia carbon tetra clorid (C CL4)

9. Manusia

Yang paling banyak menimbulkan kerusakan terhadap buku adalah disebabkan dari tangan–tangan manusia. Hal tersebut terjadi karena kecerobohan atau karena kurang pengertiannya terhadap penggunaan buku-buku tersebut.

Untuk mencegah kejadian tersebut dapat menggunakan beberapa cara yaitu :

a. agar ditanamkan rasa cinta terhadap buku.

b. memberikan pengertian tentang cara-cara pemeliharaan buku secara praktis

c. memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana caranya menggunakan buku yang baik.

d. memberikan penjelasan tentang betapa pentingnya buku itu dalam membantu tercapainya studi serta pengembangan ilmu.

D. Pemeliharaan Bahan Pustaka Buku

(27)

xxvii 1. Reproduksi

Koleksi langka, penting, bernilai historis atau mudah rusak perlu direproduksi. Reproduksi ini dapat dilakukan dengan cara fotokopi, pembuatan bentuk mikro, dan pembuatan duplikasinya.

2. Penjilidan

Bahan-bahan yang perlu dijilid antara lain: lantaran sampulnya mudah rusak, sampulnya terlalu tipis, terlepas jilidannya, atau majalah lepas.

3. Laminasi/penyampulan

Laminasi/penyampulan ini dengan cara memberikan pelindung plastik atau bahan lain agar bahan pustaka itu tidak mudah sobek atau hancur. Di samping itu, dengan penyampulan buku, maka buku tampak rapi.

4. Penyiangan

Penyiangan adalah proses pengeluaran buku dari jajaran koleksi suatu perpustakaan. Pengeluaran ini didasarkan pada pertimbangan bahwa, koleksi itu tidak diminati lagi, sudah ada edisi baru, atau bertentangan dengan kebijakan pemerintaah dan etika masyarakat.

5. Fumigasi

(28)

xxviii Bahan-bahan fumigasi dapat berbentuk:

a. Padat

Bahan padat ini terdiri dari thymol cristal dan phospine.

1) Thymol csystal

Bahan ini dapat mematikan jamur yang tumbuh pada permukaan kertas atau kulit sampul buku.

2) Phospine

Bahan ini dapat berbentuk: tablet dan batangan. Bahan ini mengandung magnesium phosphine yang dapat bereaksi dengan uap air yang terdapat dalam udara berbentuk gas phosphine yang beracun.

b. Cair

Bahan cair ini antara lain formaldehide dan carbon tetrachloride.

1) Fomaldehide

Bahan cairan ini pada tekanan suhu kamar secara perlahan akan menguap menjadi gas. Bahan ini berguna untuk mematikan jamur. Fumigasi dengan bahan ini dilakukan dalam ruangan khusus fumigasi.

(29)

xxix

2) Carbon tetrachloride dan carbon disulfide

3) Penggunaan bahan-bahan Carbon tetrachloride dan carbon disulfide ini dapat dicampur dengan perbandingan 50%:50%

atau dipisah sama sekali. Bahan ini juga berfungsi mematikan serangga dan cara penggunaannya seperti pada penggunaan formaldehide.

c. Gas

(30)

xxx BAB III

GAMBARAN UMUM

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

A. SEJARAH PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Perpustakaan Universitas Diponegoro sudah dirintis sejak didirikannya Universitas Semarang yang akhirnya menjadi Universitas Diponegoro, dan perkembangan dimulai pada tahun 1960 perpustakaan berdiri dengan menempati ruangan di kampus Universitas Diponegoro di Jl. MT Haryono, Semarang, dengan jumlah koleksi ± 500 ekesemplar, terutama buku bidang hukum.

Sejak tahun 1962, perpustakaan pindah ke kampus Peleburan dan menempati 1 (satu) ruangan di Fakultas Hukum. Tahun 1970, Perpustakaan dipindahkan di ruang yang agak memadai dengan luas ± 200 m2 yang terdiri atas 3 (tiga) ruang. Pada tahun 1979 merupakan sejarah baru bagi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro karena menempati gedung Perpustakaan sendiri berlantai 3 dengan luas ± 3,000 m2, yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joeseop.

(31)

xxxi

[image:31.595.106.539.207.514.2]

Sejak berdiri hingga saat ini UPT Perpustakaan Universtas Diponegoro dipimpin oleh:

Tabel 3.1

Sejarah Pergantian Kepala Perpustakaan.

Tahun Nama Pimpinan

1960-1961 : Kadarsih Tirto Oetomo

1961-1963 : Anak Agung Gede Raka

1963-1983 : Prof. Slamet Rahardjo, MA

1983-1984 : Kadarsih Tirto Oetomo

1984-1990 : Drs. Goenardo Pringgo Atmodjo

1990-1994 : Ny. E.R.S. Yunus, SH

1994-2000 : Drs. Tono Suhartono

2000 – sekarang : Dra Ari Widjayanti, MM

(32)

xxxii B . STRUKTUR ORGANISASI

Sruktur organisasi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang tidak berbeda dengan UPT Perpustakaan Universitas lain. Di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro dipimpin oleh seorang Kepala Perpustakaan. Kepala Perpustakaan kedudukannya langsung di bawah Rektor. Kepala Perpustakaan membawahi Kepala Bagian Tata Usaha, Bidang Pengadaan Bahan Pustaka, Bidang Pengolahan Bahan Pustaka, Bidang Pelayanan, Bidang Dokumentasi Informasi, Bidang Kerjasama / Publikasi.

Berdasarkan PP No 30 tahun 1990, pasal 34, UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro merupakan Unit Pelaksana Teknis dan sebagai unsur penunjang bagi kelengkapan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kedudukannya di luar lingkup fakultas dan bertanggungjawab kepada Rektor, sedangkan kegiatan harian langsung berada di bawah tanggungjawab Pembantu Rektor I dan secara administratif berada di bawah tanggung jawab Pembantu Rektor II.

(33)

xxxiii Bagan 3.1 Struktur Organisasi

Sumber : http://digilib.undip.ac.id

(34)

xxxiv

1. Kepala UPT Perpustakaan bertugas sebagai pimpinan tertinggi dilingkungan Perpustakaan, memimpin seluruh kegiatan yang ada dan dilaksanakan oleh UPT dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertugas memberikan pelayanan administrasi baik bagi staf maupun bagi sivitas akademika yang meliputi surat menyurat, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dan pengelolaan data.

3. Bidang Pengadaan Bahan Pustaka, bertugas menyiapkan data untuk pengadaan koleksi bahan pustaka yang dalam pelaksanaannya meliputi seleksi dan pengadaan, inventarisasi, dan pemeliharaan bahan pustaka.

4. Bidang Pengolahan Bahan Pustaka, bertugas mengolah bahan pustaka, khususnya buku, dari awal hingga siap disajikan dan disebarluaskan. Dalam pelaksanaan kegiatan meliputi: klasifikasi, katalogisasi dan penyelesaian.

5. Bidang Pelayanan Perpustakaan bertugas memberikan pelayanan koleksi bahan pustaka, khususnya buku yang meliputi pelayanan sirkulasi, pelayanan buku tandon/deposit, dan pelayanan referensi.

6. Bidang Pelayanan Dokumentasi dan Informasi, bertugas memberikan pelayanan dokumentasi dan informasi kepada pengguna yang membutuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan meliputi: pelayanan serial, pelayanan koleksi khusus, dan pelayanan dokumentasi & bahan AVA.

(35)

xxxv

8. Layanan Perpustakaan Fakultas/Lembaga, merupakan pelayanan perpustakaan di Fakultas maupun lembaga yang ada di lingkungan Universitas Diponegoro.

Mempunyai fungsi layanan yang dapat menunjang civitas akademika di Universitas Diponegoro semarang.

9. Kelompok Pustakawan, merupakan Forum Komunikasi pustakawan di lingkungan Universitas Diponegoro.

C. SUMBER DAYA MANUSIA

UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki tenaga pengelola perpustakaan dengan jumlah keseluruhan 33 orang. Dari seluruh tenaga tersebut hanya ada 10 orang yang memiliki latarbelakang pendididkan perpustakaan.

(36)

xxxvi Tabel 3.2

(37)

xxxvii

No NAMA JABATAN PENDIDIKAN TERAKHIR

1 Ana Faridatunniswah, A.Md

Pustakawan Pelaksana Lanjutan

D III Ilmu Perpustakaan

2 Dra. Ari Widjayanti, MM Kepala UPT Perpustakaan

S 2 Magister Manajemen

3 Budi Setya Adhi, S.IP Kasubbag Tata Usaha

S1 Administrasi Negara

4 Dario Staf Administrasi SMA

5 Eko Budiyanto, S.S Pustakawan Pelaksana

S1 Ilmu Perpustakaan

6 Enny Anggraeny, S.S Pustakawan Pertama

S1 Ilmu Perpustakaan

7 Fitri Anugraheni, S.Sos Pustakawan Pertama

S 1

8 Hadriana Miyatun Pustakawan Penyelia

SLTA

9 Harini Desi Utami, S.Sos Pustakawan Pertama

S 1 Ilmu Komunikasi

1O Haryani, S.Sos Pustakawan Madya S1 Administrasi Negara

(38)

xxxviii 12 Ivana Permatasari, S.Sos Pustakawan

Pertama

S1 Ilmu Perpustakaan

13 oko Karnoto Pustakawan

Penyelia

DII Perpustakaan

14 Joko Santoso Staf Administrasi STM

15 Musta`il Staf Administrasi STM

16 Naswanto Staf Administrasi SLTP

17 Drs P. Anggardjitono Pras Pustakawan Madya S 1 Perpustakaan

18 Pujo Winarno, S.Kom Pustakawan Pertama

: S 1 Ilmu Komputer

19 Romdha Nugrahani, S.Sos Pustakawan Pertama

S 1 Ilmu Perpustakaan

2O Drs Santoso Budi Rahardjo Pustakawan Pertama

S1 Ekonomi

21 Sri Endah Pertiwi, S. Sos Pustakawan Muda S 1 Ilmu Komunikasi

22 Sri Palupi Murdaningsih Pustakawan Penyelia

SLTA

(39)

xxxix Sumber : http://digilib.undip.ac.id

D. GEDUNG

24 Sugeng Priyanto, S.S Pustakawan Pertama

S1 Ilmu Perpustakaan

25 Sunardi Staf Administrasi SLTP

26 Drs Ignatius Suntoyo, S.Sos Pustakawan Madya S1 Ilmu Perpustakaan

27 Susilo, S.S Pustakawan

Pertama

S 1 Ilmu Perpustakaan

28 Sutrisno Staf Administrasi SLTP

29 Suwondo, A.Md Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

D III Perpustakaan dan Informasi

3O Wagiman Sunarno Staf Administrasi SLTP

31 Wibowo Staf Administrasi SLTA

32 Dra Yuniwati BYPMYRR, S.Sos, MSi

Bagian Pengadaan S 2 Ilmu Komunikasi

(40)

xl

UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro menempati sebuah gedung berlantai 5 di Kompleks Widya Puraya dengan luas kurang lebuh 6.125 m, yang terdiri dari lantai I digunakan untuk layanan administrasi, locker, CD-ROM, Sampoerna Corner, dan Pojok BNI. Lantai II dimanfaatkan untuk layanan sirkulasi, berupa peminjaman dan pengembalian buku. Lantai III digunakan untuk layanan buku tandon (reserved) dan karya ilmiah (thesis, disertasi, hasil penelitian dosen). Lantai IV digunakan untuk layanan serial, seperti jurnal, majalah, surat kabar, buletin dan referens. Lantai V merupakan ruang pertemuan dengan kapasitas untuk 250 orang.

E. SUMBER DANA

Untuk mengelola seluruh kegiatan perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki dana anggaran dari APBN pada tahun 2008, sebesar 772 juta rupiah. Dengan jumlah dana ini UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro cukup untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan.

F. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, antara lain :

1. Lemari Locker

Setiap pengunjung perpustakaan harus menaruh tas ke dalam lemari locker dengan meminta kunci kepada petugas locker terlebih dahulu.

(41)

xli

Pengunjung yang ingin melaksanakan sholat, telah disediakan mushola yang terdapat pada lantai dua dan lantai tiga, yang dilengkapi tempat untuk wudhu.

3. Lift

Lift dapat digunakan untuk menghubungkan antar lantai dengan mudah, yaitu untuk mengubungkan lantai satu sampai lima. Untuk pengunjung hanya dapat menggunakan lift dari lantai dua, karena penggunaan lift untuk lantai satu khusus untuk staf–staf UPT Universitas Diponegoro.

4. HotSpot

HotSpot merupakan fasilitas yang dapat digunakan di lingkungan sekitar UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, yaitu berada di depan perpustakaan, dan di dalam ruangan Sampoerna corner.

5. Samporna Corner dan pojok BNI

Samporna Corner dan pojok BNI merupakan layanan internet gratis untuk pengunjung perpustakaan. Syaratnya adalah mahasiswa Universitas Diponegoro, dengan menunjukkan kartu mahasiswa.

6. Tempat Parkir

UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro mempunyai tempat parkir yang luas sehingga cukup untuk menampung kendaraan pengunjung. Tempat parkir berada di depan gedung perpustakaan.

7. Ruang baca

(42)

xlii G. KOLEKSI

Koleksi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang berkisar tentang ilmu-ilmu sosial, teknik, kedokteran, peternakan, kasusastraan, dan kelautan yang berupa :

· Buku-buku · Majalah/jurnal · Surat kabar

· Kumpulan abstrak dan indek · Karya ilmiah hasil penelitian · Tesis dan desertasi

Koleksi yang dimiliki olah UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro cukup banyak untuk perpustakaan perguruan tinggi. Hingga bulan Februari 2008 UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki koleksi sebagai berikut:

Tabel 3.3

(43)

xliii

Nama Koleksi Jumlah

Buku 42,160 judul dari 106,754 eksemplar

Tesis 5,637judul

Disertasi 52 judul

Laporan Penelitian 7,492 judul

CD ilmiah 280 Buah

DVD Sampoerna Corner 135 Buah

CD-ROM Proquest 1,251 buah

Sumber : http://digilib.undip.ac.id

jenis-jenis koleksi

1. Koleksi Peminjaman

Koleksi Peminjaman, yaitu koleksi perpustakaan yang tersimpan dalam rak secara terbuka di lantai 2 sebagai koleksi yang dapat langsung diambil oleh pemakai dari rak untuk dibaca di ruang baca lantai 2 ataupun dipinjammakan untuk dibawa pulang dengan melalui tatacara yang berlaku. Koleksi peminjaman ini tersusun dalam rak menurut urutan sandi bukunya berdasarkan sistematika klassifikasi DDC.

2. Koleksi Tendon (reserve book)

(44)

xliv 3. Koleksi Rujukan

Koleksi Rujukan tersimpan secara terbuka seperti koleksi lainnya yang terletak di lantai IV. Koleksi ini juga tidak dipinjamkan, tetapi hanya dibaca di tempat atau difotokopi. Koleksi ini meliputi: kamus, ensiklopedi, atlas, direktori, perundang-undangan, terbitan pemerintah dan buku lain yang sejenis yang hanya diperlukan sebagai bahan pustaka rujukan.

4. Koleksi Karya Ilmiah

Koleksi Karya Ilmiah (KI) merupakan koleksi terbuka yang berisi tentang karya ilmiah dosen, baik berupa artikel, hasil penelitian serta hasil penulisan tugas akhir (tesis dan desertasi). Koleksi ini terletak di lantai III dan hanya bisa dibaca di tempat.

H. LAYANAN

Jenis layanan yang diberikan kepada pengguna di UPT Perpustakaan adalah :

1. Layanan Sirkulasi, adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk dapat meminjam koleksi perpustakaan.

2. Layanan Referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung perpustakaan yang memerlukan bantuan penelusuran informasi dalam berbagai subjek dari berbagai sumber ataupun memberikan bahan rujukan pada koleksi lain sesuai dengan bidang/informasi yang dibutuhkan.

(45)

xlv

4. Layanan Koleksi Khusus adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk membaca di tempat atau memfotokopi sebagian koleksi Referensi, Karya Iimiah, Tandon dan Serial.

5. Layanan Sampoerna Corner adalah layanan yang disediakan perpustakaan atas kerjasama dengan PT HM Sampoerna Tbk, berupa penyediaan ruang baca ber AC ditambah komputer untuk mengakses internet.

6. Layanan Fotokopi adalah penyediaan layanan fotokopi yang terletak di lantai 1 gendung UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro.

7. Layanan Bimbingan Pengguna Perpustakan adalah layanan yang diberikan pada pengunjung dengan memberikan petunjuk dan memandu pengunjung perpustakaan dalam menggunakan koleksi-koleksi & alat bantu perpustakaan.

8. Layanan Penyebaran Informasi adalah layanan yang memberikan informasi kepustakaan yang baru terbit dan terseleksi kepada perorangan/sekelompok orang atau lembaga dalam bentuk :

a) Penerbitan dan penyebaran Buletin Informasi Khusus (BIK), yang merupakan terbitan UPT Perpustakaan yang berisi daftar isi majalah/jurnal koleksi Perpustakaan yang dikemas dalam bentuk buletin dalam bidang tertentu.

b) Penerbitan dan Penyebaran Bibliografi dan Indeks, adalah penerbitan dan penyebaran karya ilmiah dosen serta koleksi UPT Perpustakaan dalam bidang-bidang tertentu yang berbentuk kumpulan bibliografi.

(46)

xlvi

d) Warta Perpustakaan Universitas Diponegoro, adalah penerbitan dan penyebaran WARTA PERPUSTAKAAN, berbentuk majalah sebagai wadah kreatifitas para pustakawan serta forum tanya jawab tentang dunia perpustakaan.

(47)

xlvii BAB IV PEMBAHASAN

A. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Buku

Faktor yang menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Dipnegoro Semarang, meliputi:

1. Faktor Fisika

a. Debu

Debu yang mengotori ruangan maupun koleksi bahan pustaka di Perpustakaan Diponegoro Semarang masuk melalui jendela serta pintu utama ruangan perpustakaan. Koleksi bahan pustaka yang terkena debu ini menjadi kotor, serta dapat menyebabkan adanya jamur (apabila keadaan ruangan lembab).

b. Suhu dan Kelembaban

(48)

xlviii c. Cahaya

Cahaya yang dimaksud di sini yaitu cahaya yang berasal dari sinar lampu, karena tata letak ruang perpustakaan ini terhindar dari sinar matahari secara langsung. Radiasi dari cahaya sinar lampu tersebut dapat mengakibatkan kertas berubah warna menjadi kecoklatan dan kering serta kadar kekuatan serat pada kertas menurun sehingga mudah sobek dan berlubang.

2. Faktor Biologi

a. Serangga

Macam serangga yang menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka buku, antara lain:

1) Rayap

Pada musim penghujan dan keadaan yang lembab ini sering rayap muncul selain menyerang bahan pustaka buku, juga rayap ini menyerang rak-rak penyimpanan koleksi bahan pustaka yang terbuat dari kayu.

2) Kutu Buku (book worm)

Petugas perpustakaan pernah menemukan beberapa buah buku yang yang tersimpan dalam waktu yang lama, yang di antara kertas buku-buku tersebut sudah berlubang-lubang. Maka petugas menyimpulkan bahwa, buku tersebut diserang oleh serangga jenis kutu buku (book work).

(49)

xlix

Buku-buku yang terkena foxing/infeksi terutama pada halaman pelindung bagian depan buku atau belakang serta bagian pinggir pada buku, kertas yang terserang akan menimbulkan bercak noda berwarna merah kecoklatan yang sulit dihilangkan.

3. Faktor Yang Diakibatkan Oleh Manusia

(50)

l

B. Upaya Penanggulangan Kerusakan dan Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku

1. Upaya Penanggulangan Kerusakan Koleksi Bahan Pustaka Buku

Faktor-faktor penyebab rusaknya koleksi bahan pustaka ini perlu ditanggulangi dengan adanya tindakan prenventif yang dilakukan oleh UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, antara lain :

a. Faktor Fisika

1) Debu

Untuk menghindari kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh debu misalnya jamur, cara yang dilakukan oleh pihak perpustakaan adalah dengan cara menjaga dan membersihkan ruangan perpustakaan setiap hari yang dilakukan oleh tenaga cleaning service.

2) Suhu kelembaban

(51)

li 3) Cahaya

Untuk menghindari radiasi dari cahaya lampu yang tajam maka pihak pepustakaan mengupayakan dengan jalan memberi jarak yang cukup antara rak penyimpanan dengan lampu di atasnya. Upaya lain yaitu dengan mematikan lampu penerangan pada ruang perpustakaan di waktu malam.

b. Faktor Bilologi

1) Serangga

a) Rayap

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah adanya serangan rayap pada bahan pustaka maupun rak-rak penyimpanan yaitu dengan pengadaan rak-rak penyimpanan yang terbuat dari kayu jati dan alumunium atau besi yang bahan tersebut ini tahan akan karat awet dan kokoh dalam menjaga buku. Usaha lain yaitu memberikan jarak yang cukup antara antai bawah dengan rak-rak buku.

b) Kutu buku

Untuk mengantisipasi adanya kutu buku, maka tindakan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan yaitu dengan meletakkan bahan-bahan berbau, seperti: kanfer atau kapur barus pada, rak serta sela-sea buku.

(52)

lii

Untuk menghindari adanya bercak-bercak noda merah kecoklatan atau biasa yang disebut dengan foxing pada bahan pustaka, tindakan preventif yang di lakukan oleh staf Perpustakaan Universitas Diponegoro antara lain dengan:

a) Menghindari debu yang masuk atau yang menempel pada bahan koleksi, dengan cara membersihkan ruang tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka setiap hari oleh petugas cleaning service.

b) Memeriksa koleksi bahan pustaka secara berkala oleh staff perpustakaan. Agar catatan yang ada dengan jumlah koleksi yang disajikan ini sama, mengetahui jumlah buku yang hilang atau rusak.

c) Memberikan jarak yang cukup pada penyusunan buku pada rak-rak penyimpanan.

c. Faktor Yang Diakibatkan Oleh Manusia

Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka yang diakibatkan oleh faktor manusia ini, maka upaya yang ditujukan kepada pengguna atau pengunjung perpustakaan, antara lain:

(53)

liii

bahan pustaka buku, agar kandungan informasi yang ada di dalamnya dapat dipertahankan.

2) Adanya kesadaran untuk tidak makan, minum atau merokok di tempat-tempat di mana bahan pustaka disimpan atau di lngkungan perpustakaan. Dengan cara menempelkan larangan contohnya dilarang merokok.

3) Mengingatakan kesadaran pengguna untuk tidak melakukan tindakan vandalisme (perusakan) pada bahan pustaka dengan cara menempelkan semacam tata tertip/peraturtan serta pemberian sangsi bagi yang terbukti bersalah.

Selain faktor-faktor tersebut di atas yang dapat menyebabkan kerusakan koleksi bahan pustaka, faktor bencana (misalnya kebakaran) juga berbaya bagi koleksi bahan pustaka. Guna mengantisipasi adanya kebakaran, maka tindakan preventif yang diakukan oleh pihak perpustakaan untuk mencegah adanya bahaya kebakaran adalah:

a. Memeriksa jaringan kabel listrik di gedung perpustakaan secara berkala.

b. Meletakan alat pemedam api (gas karbondioksida) di tempat yang mudah di jangkau.

c. Meletakkan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar di luar bangunan utama.

(54)

liv

2. Upaya Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku

Untuk mengatasi bahan pustaka buku yang mengalami kerusakan, baik fisik maupun isinya, maka UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang mengadakan kegiatan perbaikan bahan pustaka dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh staf perpustakaan.

a. Mengganti sampul pada buku

Penggantian sampul pada buku ini dilakukan oleh petugas apabila sampul tersebut sudah kelihatan kusam dan sobek. Sampul yang biasa digunakan yaitu sampul yang terbuat dari kertas karton yang agak tebal sehingga kover tidak cepat mengalami kerusakan.

b. Mengganti jilidan pada buku

Kegiatan penjilitan kembali ini dilakukan untuk mengatasi jilidan yang sudah rusak maupun kendur yang disebabkan karena mutu bahan atau mutu jilidan yang tidak/kurang baik. Kerusakan juga bisa disebabkan karena buku tersebut sering jatuh, dipinjam pengguna atau sering difotokopi.

c. Menambal

(55)

lv d. Menyambung

Kegiatan menyambung biasanya dilakukan untuk mengatasi bagian bahan pustaka yang sobek atau mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga informasi yang ada didalamnya hilang. Untuk mengatasi hal ini maka petugas terlebih dahulu mencari buku yang sama kemudian mengkopi pada halaman yang sama dengan halaman yang hilang dengan menggunakan kertas yang sejenis yang kemudian disambung pada bagian yang hilang dengan menggunakan perekat khusus.

Dengan cara pemeliharaan di atas, maka koleksi akan bisa dipakai kembali tanpa mengurangi informasi di dalamnya.

Maka agar koleksi bahan pustaka buku tidak mudah rusak maka perlu didukung dengan penyiumpanan yang baik. Sedangkan teknik penyimpanan koleksi-koleksi bahan pustaka tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Koleksi buku

Untuk penyimpanan koleksi yang berupa buku, diletakan pada rak-rak buku yang sudah disesuaikan dengan ukuran panjang maupun lebar sebuah buku, serta terbuat dari kayu jati yang tahan dari serangan rayap atau hewan pengerat lainnya.

2. Koleksi bahan berkala

(56)

lvi

menghindari dari menumpuknya jumlah majalah maka setiap sebulan majalah di bendel menurut judulnya. Penempatan surat kabar yaitu pada rak atau wadah khusus yang terbuat dari kayu. Setiap bulan koran tersebut dikliping menurt jenisnya untuk menghindari penumpukan.

3. Koleksi bahan non buku

Koleksi bahan nin buku ini disimpan pada almari khusus yang terbuat dari kayu. Untuk setiap disket yang ada di dalamnya diberi wadah atau tempat disket tersendiri.

C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka

Kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang adalah:

1. Kurangnya kesadaran dari pihak pengguna atau pemakai bahan pustaka yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan pustaka, misalnya: menandai batas baca dengan cara melipat salah satu sudut halaman buku, membasahi jari dengan ludah untuk membuka tiap halaman pada buku. Hal ini dapat berdampak kertas menjadi cepat lusuh dan lipatan-lipatan tersebut akan memudahkan kertas menjadi sobek.

(57)

lvii

3. Alat yang digunakan dalam perbaikan buku masih relatif sederhana, sehingga perbaikan buku masih kurang optimal.

4. Dana yang diberikan untuk alokasi perbaikan bahan pustaka masih kurang sehingga dalam pembelian bahan-bahan untuk perbaikan sering terhambat.

5. Ruangan yang digunakan untuk mereservasi bahan pustaka kurang besar karena belum adanya tempat khusus untuk meletakkan bahan pustaka yang sudah diperbaiki.

D. Upaya-upaya Untuk Mengatasi Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka

Staf perpustakaan hendaknya dilatih untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan sesuai dengan aturan yang benar, serta tanggap dengan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan bahan pustaka, sehingga sedikit banyak akan memperkecil kerusakan yang timbul pada bahan pustaka. Agar pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka ini dapat berhasil sesuai dengan prosedur yang diharapkan, maka dengan berusaha mengatasi kendala-kendala yang ada.

(58)

lviii

1. Staf perpustakaan berusaha mengingatkan kesadaran mengenai pentingnya kandungan informasi yang tersimpan dalam bahan pustaka sehingga diharapkan pengguana dapat menjaga dan merawat pustaka selama masa peminjaman hingga pada waktu pengembalian.

2. Fotokopi diperbolehkan pada jenis buku-buku yang ukuran sudutnya dapat dibuka antara 90-100 (seluas kaca penyangga pada mesin fotokopi)

3. Perpustakaan perlu mengusulkan pada Universitas Diponegoro untuk pengadaan alat perawatan bahan pustaka, agar dalam perbaikan bahan pustaka dapat secara optimal.

4 Pemeliharaan bahan pustaka buku ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu instansi perpustakaan harus membuat alokasi anggaran yang memadai untuk perawatan dan pemeliharan bahan pustaka.

(59)

lix BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa, suatu perpustakaan perlu mengadakan kegiatan pemeliharaan koleksi bahan pustaka, agar bahan pustaka terjaga, terawat, dan terhindar dari kerusakan baik yang disebabkan dari dalam maupun luar lingkungan.

Kerusakan bahan pustaka terjadi karena frekuensi pemakaian yang tinggi dan bahan pustaka yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak karena dimakan serangga, timbul noda karena debu dan jamur dll. Oleh karena itu, perpustakaan perlu melakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka dengan tujuan untuk menyelamatkan atau melestarikan nilai informasi bahan pustaka agar dapat digunakan secara optimal.

Jenis koleksi bahan pustaka yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang hampir semuanya terbuat dari kertas yang merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah rusak dan mudah sobek. Untuk itu perlu diadakannya pemeliharaan dan perawatan agar bahan pustaka menjadi awet, tidak cepat rusak, dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

(60)

lx

peraturan tentang bagaiamana melakukan bahan pustaka contohnya dilarang mencorat-coret bahan pustaka, dilarang melipat atau menyobek halaman buku, bagi pengguna perpustakaan.

Perawatan bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara melakukan penggantian sampul (cover), penjilidan buku, penambalan bagian yang sobek, serta menyambung untuk merekatkan bagian yang sobek atau patah. Namun, Alat yang digunakan dalam perbaikan buku masih relatif sederhana. Sehingga perbaikan buku masih kurang optimal.

Kendala yang dihadapi oleh UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang adalah dana dan ruangan untuk melaksanakan fumigasi.

B. SARAN

Setelah penulis mengadakan pengamatan langsung mengenai pemeliharaan bahan pustaka koleksi bahan pustaka buku di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna untuk menunjang kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka yaitu:

1. Perlu disediakannya dana khusus untuk kegiatan pemeliharaan koleksi bahan pustaka dengan mengajukan anggaran dana kepada Kepala UPT Perpustakaan.

2. Pengguna atau pemakai perpustakaan diharapkan mempunyai kesadaran untuk menjaga dan merawat bahan pustaka buku yang dipinjam.

(61)

lxi

(62)

lxii

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2001. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Jakarta : grasindo. Hadari Nawawi, Mimi Martani. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta. Gajah Mada University Pres.

Lasa HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Publisher. Moedakir. 1980. Pemeliharaan Buku dan Menjilid. Yogyakarta : Pusdiklat Ikip Yogyakart.

Muhammad Razak, Retno Anggraeni, Supriyanto. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta : Yayasan ford.

Blasius Sudarsono. 2006. Antologi Kepustakawan Indonesia. Jakarta : Pengurus pusat Ikatan Pustakawan Indonesia.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait