• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN

KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA

DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh :

RESTINA ANJAR WATI

K7407030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN

KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA

DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2010

Oleh :

RESTINA ANJAR WATI

K7407030

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 2 April 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Ign Wagimin, M.Si

NIP 19510510 197603 1 003

Pembimbing II

Anton Subarno, S.Pd, M.Pd

(4)

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji

Nama Terang dan Tanda Tangan

1. Ketua : Dra. C. Dyah. S. I, M.Pd 1. …………

2. Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd, S.E, MAB 2. …………

3. Anggota 1 : Drs. Ign Wagimin, M.Si 3. …………

4. Anggota 2 : Anton Subarno, S.Pd, M.Pd 4. ………….

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

(5)

commit to user

v ABSTRAK

Restina Anjar Wati. PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT

BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, April 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui adakah pengaruh yang

signifikan persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca

mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Tahun 2010; (2)

mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret

Tahun 2010; (3) mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pengadaan dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Tahun 2010.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi

penelitian adalah mahasiswa UNS anggota aktif UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang berjumlah 20.860. Penentuan jumlah sampel

menggunakan rumus slovin dan diperoleh sampel sebanyak 100 mahasiswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket/kuesioner dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier

ganda.

Hasil penelitian: (1) Ada pengaruh yang signifikan positif antara persepsi

pengadaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa (rx1y = 0,663, α

5%); (2) ada pengaruh yang signifikan positif antara pemeliharaan koleksi bahan

pustaka terhadap minat baca mahasiswa (rx2y = 0,883, α 5%); (3) ada pengaruh

yang signifikan positif antara pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa (F = 341,369, α 5%); (4) persamaan garis regresi

adalah Ŷ = -8,907 + 0,181 X1 + 0,284 X2; (5) besarnya sumbangan relatif persepsi

pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) sebesar 25,3 % dan sumbangan relatif

(6)

commit to user

vi

efektif persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) sebesar 22,2 %dan

(7)

commit to user

vii ABSTRACT

Restina Anjar Wati. THE INFLUENCE OF PROVIDING PERCEPTION AND MAINTAINING BIBLIOTHECA MATERIAL COLLECTION AGAINST READING INTEREST OF THE STUDENTS IN INTEGRATED SERVICE UNIT (UPT) OF LIBRARY OF SEBELAS MARET UNIVERSITY

SURAKARTA YEAR 2010, Script. Surakarta:Pedagogic and Education Science

Faculty, Sebelas Maret University, March 2011.

The purposes of this research are: (1) To know if there is significance

influence of providing perception of bibliotheca material collection against

student’s reading interest in UPT of library of Sebelas Maret University in the year of 2010; (2) to know if there is significant influence of collection maintaining

against reading interest of student in UPT of Sebelas Maret University Library in

the year of 2010; (3) to know if there is significant influence of providing and

maintaining collection of bibliotheca material against student`s reading interest

in UPT of sebelas Maret University Library in the year of 2010.

This research uses quantitative-descriptive method. Population of the

research is students of Sebelas Maret University, who are active members of UPT

of Sebelas Maret University Surakarta in amount 20.860. Slovin formula is used

in determining the sum of sample and it is gained sample in amount 100 students.

Data collecting technique used in this research is questionnaire method and

documentation. Data analysis technique used is double linear regression analysis.

The result of the research: (1) There is positive-significant influence

between collection providing perception of bibliotheca material against reading

interest of students (rx1y = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

between maintaining collection of bibliotheca material against student reading

interest (rx1y = 0,883, α 5%); (3) there is positive significant influence between

providing and maintaining collection of bibliotheca material against student

reading interest (F = 341,369, α 5 %); (4) the equation of regression line is = -

(8)

commit to user

viii

support of providing perception bibliotheca material collection (X1) is 22,2 % and

(9)

commit to user

ix MOTTO

“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, yang mengajar (manusia)

dengan perantaraan kalam”

(Q.S. Al--Alaq: 3-4)

Hiduplah untuk memberi banyaknya bukan menerima

sebanyak-banyaknya

(Pak Harfan_Laskar Pelangi)

There is a will, there is a way

Dimana ada niat disitu pasti ada jalan

(10)

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

 Ayahanda dan Ibunda tercinta

 Winahyu Handayani, adikku terkasih

 Pendamping hidupku kelak

 Keluarga besarku (mbah, paman, bibi,

uwa, dan sepupu2ku)

 Sahabatku tersayang “FELNIESDYTA”

(Febe, Elin, Niken, Mb Dee, Ita)

 Rekan-rekan PAP „07

(11)

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat

yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Program Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentu saja peneliti mengalami

berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, peneliti sampaikan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin penulisan skripsi ini.

2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah menyetujui permohonan

penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah

memberikan izin penelitian ini.

4. Dra. C. Dyah S. I, M. Pd selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekomomi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah memberikan ijin peneliti untuk

menyusun skripsi ini.

5. Drs. Ign. Wagimin, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi kepada peneliti

(12)

commit to user

xii

6. Anton Subarno, S.Pd, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan, bimbingan dan dukungan yang tiada henti kepada

peneliti selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP

UNS atas bimbingan dan segala ilmu yang telah diajarkan selama ini.

8. Drs. Widodo, M.Soc,Sc selaku Kepala UPT Perpustakaan UNS Surakarta

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di UPT Perpustakaan.

9. Sugeng Widaryatmo selaku Kepala Bagian Tata Usaha UPT Perpustakaan

UNS Surakarta yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian.

10.Bapak dan Ibuku, sebagai rasa bakti dan hormatku atas motivasi, semangat,

harapan dan doa-doa yang selalu mengalir untukku sepanjang waktu dan

sepanjang masa.

11.Adikku tersayang “Winahyu Handayani”, bersamamu dalam tawa dan canda

adalah hal terindah dihidupku.

12.Keluarga besarku (Mbah, Pak Lik, Bu Lik, dan Sepupu-sepupuku) yang

senantiasa memberikan doa dan dukungannya untukku.

13.Sahabat-sahabatku terkasih “FELNIEZDYTHA” (febe si pianis, elin si imut,

niken si pintar, mb dee si narsis, ita si funny) yang selalu menjadi pelipur

laraku, pendengar setiaku, dan penyemangatku dikala aku terpuruk dalam

kepedihan.

14.My Brother “Budi Wahyono” yang telah banyak membantu dan mengajariku

mulai dari mencari bahan sampai mengolah data hasil penelitian sekaligus

sebagai tempat aku bertanya atas kesulitan-kesulitan yang aku hadapi.

15.Keluarga Luliana Elin (Bapak, Ibu, & Pikachu yang lucu) yang sudah

menerima dan mendoakanku seperti keluarga sendiri.

16.Anak-anak Kost “Damai 1” (Mbak Titin, Mbak Sandya, Mbak Widi, Mbak

Na, Mbak Dita, Mbak Dini, Desi, Putri, Tami, Aji, Junita, Indah, Arum, dan

Nurul) hidup seatap bagaikan keluarga yang sama-sama hidup di perantauan.

17.Teman-teman kelas A PAP ‟07.

18.Teman-teman kelas A1 Pendidikan Ekonomi.

(13)

commit to user

xiii

20.Teman-teman PPL SMK Negeri 6 Surakarta, sampai jumpa kawan-kawanku

semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan.

21.Chlorid Latifoso beserta keluarga (Bapak, Ibu, Mbak Titan, Mas Kripton,

Mbak Intan, Dek Feri) yang sempat memberikan doa dan perhatian untukku.

22.Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.

Dengan semua kemampuan yang ada, peneliti berusaha menyajikan skripsi

ini dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, peneliti menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

peneliti harapkan guna kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Surakarta, April 2011

(14)

commit to user

xiv DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PENGAJUAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN ... iii

PENGESAHAN... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... ix

PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Tinjauan Tentang Perpustakaan ... 9

a. Pengertian Perpustakaan ... 9

b. Jenis-jenis Perpustakaan... 10

c. Fungsi Perpustakaan ... 14

2. Tinjauan Tentang Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka ... 15

a. Pengertian Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka ... 15

b. Jenis-jenis Bahan Pustaka ... 17

c. Pemilihan Bahan Pustaka ... 19

(15)

commit to user

xv

3. Tinjauan Tentang Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 25

a. Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 25

b. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka ... 26

c. Cara-cara Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 30

4. Tinjauan Tentang Minat Baca Mahasiswa ... 37

a. Pengertian Minat Baca Mahasiswa ... 37

b. Pentingnya Minat Baca Mahasiswa ... 42

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Mahasiswa ... 44

d. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Mahasiswa ... 46

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 48

C. Kerangka Berfikir ... 49

D. Hipotesis ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 52

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 52

1. Tempat Penelitian ... 52

2. Waktu Penelitian ... 52

B. Populasi dan Sampel ... 53

1. Populasi ... 53

2. Sampel ... 53

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 54

C. Teknik Pengumpulan Data ... 56

1. Metode Angket atau Kuesioner ... 56

2. Metode Dokumentasi ... 61

D. Rancangan Penelitian ... 62

E. Teknik Analisis Data ... 63

1. Uji Prasyarat Analsis ... 63

2. Uji Hipotesis ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 69

A. Deskripsi Data ... 69

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 70

1. Uji Normalitas... 70

(16)

commit to user

xvi

3. Uji Multikolinieritas ... 72

4. Uji Autokoelasi ... 73

5. Uji Heteroskedastisitas ... 73

C. Pengujian Hipotesis ... 74

1. Uji Hipotesis I ... 74

2. Uji Hipotesis II ... 75

3. Uji Hipotesis III ... 76

4. Analisis Regresi Ganda ... 77

5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ... 79

D. Pembahasan Hasil Analisis ... 79

1. Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) ... 79

2. Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka (X2) ... 81

3. Minat Baca Mahasiswa (Y) ... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 84

A. Simpulan ... 84

B. Implikasi ... 85

C. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ... 50

Gambar 2. Bagan Kerangka Hipotesis ... 51

Gambar 3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual .... 70

Gambar 4. Plot Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) dengan

Minat Baca Mahasiswa (Y) ... 71

Gambar 5. Plot Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka (X2) dengan Minat

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pedoman Interpretasi Nilai r ... 66

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik ... 69

Tabel 3. Coefficients ... 73

Tabel 4. Model Summary ... 73

Tabel 5. Coefficientsa ... 74

Tabel 6. Correlations ... 75

Tabel 7. Correlationsa ... 76

Tabel 8. ANOVA ... 77

(19)

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Matriks ... 91

Lampiran 2. Angket ... 94

Lampiran 3. Tabel Nilai Hasil Try Out XI... 102

Lampiran 4. Tabel Nilai Hasil Try Out X2 ... 104

Lampiran 5. Tabel Nilai Hasil Try Out Y ... 106

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Instrumen X1 ... 107

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Instrumen X2 ... 109

Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Y ... 112

Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen X1... 113

Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen X2... 115

Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Y ... 118

Lampiran 12. Tabulasi Data Penelitian X1 ... 120

Lampiran 13. Tabulasi Data Penelitian X2 ... 123

Lampiran 14. Tabulasi Data Penelitian Y ... 126

Lampiran 15. Deskripsi Data Statistik ... 129

Lampiran 16. Uji Normalitas ... 130

Lampiran 17. Uji Linieritas ... 131

Lampiran 18. Uji Multikolinieritas ... 132

Lampiran 19. Uji Autokorelasi ... 133

Lampiran 20. Uji Heteroskedastisitas ... 134

Lampiran 21. Uji Hipotesis I ... 135

Lampiran 22. Uji Hipotesis II ... 136

Lampiran 23. Uji Hipotesis III ... 137

Lampiran 24. Model Regresi ... 138

Lampiran 25. Koefisien Determinasi ... 139

Lampiran 26. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 140

Lampiran 27. Tabel r... 142

(20)

commit to user

xx

Lampiran 29. Jadwal Penelitian... 147

Lampiran 30. Profil UPT Perpustakaan UNS ... 148

Lampiran 31. Daftar Nama Pegawai ... 152

Lampiran 32. Pengadaan Buku Asing Tahun 2010 ... 153

Lampiran 33. Pengadaan Buku Lokal Bulan Maret 2010 ... 157

Lampiran 34. Pengadaan Buku Lokal Bulan Oktober 2010 ... 166

Lampiran35. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ... 172

Lampiran 36. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ... 173

Lampiran 37. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 174

Lampiran 38. Surat Permohonan Ijin Research ... 175

Lampiran 39. Surat Ijin Menyusun Skripsi ... 176

(21)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang melaksanakan

pembangunan terutama meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui

bidang pendidikan. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang RI

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, dan

menjadi warga negara yang demokratis. Sedangkan fungsi pendidikan nasional

adalah sebagai pembentuk watak dan kemampuan serta peradaban bangsa yang

bermartabat. Oleh karena itu, pendidikan termasuk dalam aspek-aspek penting

yang mempengaruhi penuntasan kemiskinan dan kebodohan khususnya bagi

bangsa Indonesia.

Pendidikan sebagai indikator penting dalam menentukan maju

tidaknya suatu bangsa memerlukan sarana dan prasarana yang mampu menunjang

tercapainya tujuan. Sarana penunjang pendidikan tersebut adalah perpustakaan. Di

Indonesia, terdapat empat jenis perpustakaan yakni perpustakaan umum,

perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus

dimana masing-masing perpustakaan ini menyediakan bahan-bahan pustaka baik

buku maupun non buku yang berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan

pengguna. Bagi lembaga-lembaga pendidikan baik sekolah dasar, sekolah

menengah maupun perguruan tinggi sudah menjadi suatu keharusan untuk

menyediakan perpustakaan demi menunjang kelancaran proses pembelajaran yang

tengah dilakukan. Adanya perpustakaan di lembaga pendidikan akan lebih

memudahkan para pendidik dan para peserta didik dalam memperoleh kesempatan

untuk memperdalam dan memperluas wawasannya tentang berbagai hal dengan

cara membaca literatur-literatur atau bahan-bahan pustaka yang telah disediakan.

Oleh karena itu, perpustakaan merupakan sarana penunjang pendidikan yang

(22)

commit to user

Menurut Lasa Hs (2007:19) “Perpustakaan diartikan sebagai kumpulan

buku atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai”. Perpustakaan sebagai salah satu tempat sumber informasi masyarakat, khususnya masyarakat pembaca (pemakai

perpustakaan) harus mampu menyediakan pelbagai bahan pustaka atau literatur.

Perpustakaan bagi sebuah lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi

merupakan suatu hal yang sangat penting. Perpustakaan mempunyai peranan

penting dalam meningkatkan mutu suatu pendidikan perguruan tinggi.

Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu komponen dari proses

pendidikan yang terjadi disebuah lembaga perguruan tinggi dalam upaya

mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas.

Para ahli pendidikan menyatakan bahwa mutu suatu lembaga pendidikan tinggi dapat ditinjau dari perpustakaannya karena sebuah perpustakaan yang mempunyai buku yang relatif lengkap dan up to date dengan lay out ruang baca yang ditata sedemikian rupa sehingga membuat pengunjung yang ada didalamnya merasa nyaman dengan koleksi yang tertata dengan baik dan rapi akan merangsang mahasiswa (civitas akademika) untuk mengunjungi (memanfaatkan) perpustakaan. Perpustakaan yang demikian secara tidak langsung akan mengajak para mahasiswa (civitas akademika) untuk membaca atau meningkatkan minat baca karena dengan membaca orang akan dilatih berpikir secara sistematis, memperluas wawasan dan pengetahuan. (Indayati dalam Jurnal sosial:2008)

Buku merupakan jendela dunia, jadi dengan banyak membaca manusia

akan bisa membuka jendela dunia. Karena dengan semakin banyak membaca,

semakin banyak yang diketahui, semakin banyak informasi yang bisa diakses

dalam berbagai ilmu, sosial, praktek maupun ilmu-ilmu eksakta. Pembinaan minat

baca merupakan suatu jenis pelayanan perpustakaan dalam membantu dan

memberi guidance kepada para pengunjung mengingat secara umum minat baca

masyarakat Indonesia yang relatif masih sangat rendah. Terutama apabila

dibandingkan dengan minat baca negara-negara berkembang lainnya. Ada

beberapa indikator yang menunjukkan masih rendahnya minat baca masyarakat

Indonesia. Salah satunya adalah data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik

(23)

commit to user

3

Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama

mendapatkan informasi. Masyarakat lebih banyak tertarik dan memilih untuk

menonton TV (85,9%) atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca

koran (23,5%)”. Rendahnya budaya membaca ini juga dirasakan pada mahasiswa.

Perpustakaan di perguruan tinggi jarang dimanfaatkan secara optimal mahasiswa.

Demikian pula perpustakaan umum yang ada di setiap kota atau kabupaten yang

tersebar di nusantara ini, pengunjungnya relatif tidak begitu banyak. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya membaca

sehingga wajar apabila Indeks Sumber Daya Manusia bangsa Indonesia juga

rendah. Bacaan yang kurang memikat dan minimnya sarana perpustakaan menjadi

faktor utama penyebab minat baca peserta didik rendah. Oleh karena itu,

keberadaan perpustakaan menjadi sangat penting. Salah satu faktor yang harus

diperhatikan adalah koleksi bahan pustaka yang ada. Sudah menjadi suatu

keharusan apabila perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka atau literatur

yang bermutu dan terarah sesuai dengan tujuannya. Bahan pustaka tidak hanya

terdiri dari buku–buku pengetahuan tetapi juga majalah, surat kabar, jurnal–jurnal

penelitian, film, kaset, tape recorder, dan video. Oleh karenanya, perlu

diperhatikan pula bagaimana pengadaan dan pemeliharaan bahan-bahan pustaka

tersebut.

Menurut Ign.Wagimin (2009:80) “Pengadaan adalah segala kegiatan penyediaan untuk menunjang pelaksanaan tugas”. Didalam perpustakaan perguruan tinggi, proses pengadaan koleksi bahan pustaka perpustakaan

didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain kebijakan kepala perpustakaan

dengan mempertimbangkan saran para dosen, pustakawan dan mahasiswa;

penetapan anggaran rutin dan nonrutin; dan kerjasama dengan pihak lain seperti

bekerja sama dengan penerbit. Adanya bahan-bahan pustaka yang menarik

dimana bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna atau

mahasiswa serta sesuai dengan perkembangan IPTEK maka akan menarik minat

mahasiswa untuk lebih gemar membaca dan memanfaatkannya sebagai sumber

informasi yang penting. Setelah bahan – bahan pustaka tersebut diadakan, maka

(24)

commit to user

Menurut Ign.Wagimin (2009:87) “Pemeliharaan adalah kegiatan

terus-menerus untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik atau siap

untuk dipakai”. Pemeliharaan koleksi bahan pustaka ini sangatlah penting sebab

tanpa adanya pemeliharaan yang baik, maka koleksi bahan pustaka yang ada akan

cepat dan mudah rusak sehingga nantinya akan menimbulkan pemborosan biaya

operasional yang telah dikeluarkan sebelumnya. Dalam perpustakaan perguruan

tinggi, pemeliharaan koleksi bahan pustaka perpustakaan ini menjadi tanggung

jawab semua pihak, baik pustakawan maupun pengguna. Pemeliharaan yang

dilakukan secara kontinyu dan teratur akan memberi dampak positif terhadap

bahan pustaka itu sendiri, yakni bahan pustaka akan terjaga kualitasnya baik

informasi-informasi yang terkandung didalamnya maupun kondisi fisik bahan

pustaka tersebut.

Dengan adanya kegiatan pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka perpustakaan yang baik, maka diharapkan akan mampu memberi

kontribusi yang signifikan terhadap tumbuhnya minat membaca dari dalam diri

para mahasiswa pada khususnya. Hal ini tentu akan berpengaruh positif dalam

menunjang kelancaran proses kegiatan belajar dan mengajar sehingga tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN

PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT

BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS

MARET SURAKARTA TAHUN 2010

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah yang timbul, antara lain:

1. Minimnya jumlah koleksi bahan pustaka yang tersedia sehingga kurang

memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca pengunjung

(25)

commit to user

5

2. Koleksi bahan pustaka khususnya yang berbentuk buku di perpustakaan belum

memenuhi kebutuhan bacaan yang bervariasi sehingga menyebabkan

mahasiswa enggan untuk membaca

3. Banyak ditemukan buku-buku edisi 30 bahkan 40 tahun yang lalu dimana

buku-buku tersebut belum tentu sesuai dengan ilmu pengetahuan yang selalu

berkembang dari waktu ke waktu

4. Kondisi fisik bahan-bahan pustaka yang kurang terawat terutama yang

berbentuk buku baik buku fiksi maupun nonfiksi banyak yang lusuh,

berjamur, robek bahkan terlepas jilidnya sehingga mahasiswa enggan

membacanya

5. Mahasiswa jarang memanfaatkan bahan-bahan pustaka di perpustakaan

sebagai bacaan yang mampu menambah wawasan akan ilmu pengetahuan

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang

dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan

dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus

dan mendalam (Iskandar, 2008:165).

Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab

permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan

masalah. Penelitian ini terfokus pada persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka,

pemeliharaan koleksi bahan pustaka dan minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang

berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut:

1. Persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan pemanfaatan

pengalaman tentang pengadaan koleksi bahan pustaka yang telah dilakukan

sebelumnya untuk kemudian mampu memberikan tanggapan

2. Pemeliharaan koleksi bahan pustaka adalah suatu kegiatan mengusahakan agar

(26)

commit to user

kerusakan, awet dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih

banyak pembaca perpustakaan

3. Minat baca mahasiswa secara umum dapat diartikan sebagai suatu keadaan

yang timbul didalam diri mahasiswa akibat adanya keinginan yang kuat untuk

melakukan aktifitas membaca

D. Rumusan Masalah

Masalah merupakan suatu gejala yang menimbulkan kesulitan

sehingga menggerakan manusia untuk menyelesaikannya. Pada hakikatnya, suatu

penelitian dilaksanakan guna memecahkan suatu permasalahan dengan menuruti

aturan tertentu yang berlaku sehingga nantinya dapat diperoleh suatu kesimpulan

baik kesimpulan yang mendukung maupun yang menyanggah suatu teori atau

bahkan untuk menemukan teori baru.

Iskandar (2008:166) menyatakan bahwa “Rumusan masalah

merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau pernyataan yang jelas dan padat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas

Maret Surakarta Tahun 2010?

2. Adakah pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas

Maret Surakarta Tahun 2010?

3. Adakah pengaruh yang signifikan pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas

(27)

commit to user

7

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan manusia pasti mempunyai tujuan yang

hendak dicapai, yang mana tujuan tersebut dapat menjadikan proses dari suatu

kegiatan menjadi lebih jelas dan lebih terarah. Tanpa adanya suatu tujuan yang

jelas maka kegiatan yang dilakukan akan sia-sia dan nantinya tidak akan

menghasilkan sesuatu yang berguna terutama bagi orang yang melakukannya.

Pada dasarnya tujuan suatu penelitian adalah memecahkan suatu masalah. Iskandar (2008:167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”.

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan persepsi pengadaan

koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi

bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pengadaan dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

F. Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan sesuatu hal yang baik yang bisa dirasakan setelah

suatu kegiatan selesai dilaksanakan. Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang

penting karena memberikan gambaran jelas dalam menjawab suatu permasalahan

baik secara teoritis maupun praktis. Penelitian yang dilakukan dengan baik akan

menghasilkan informasi yang akurat, rinci, dan faktual.

Dalam penelitian ini ada 2 (dua) manfaat yaitu manfaat teoretis dan

(28)

commit to user

manfaat praktis berhubungan dengan kegiatan secara nyata. Adapun manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Dapat memberikan kontribusi dalam menambah dan memperluas pengetahuan

khususnya dalam kajian ilmu pengetahuan manajemen perbekalan

b. Dapat memberikan kontribusi dalam menambah dan memperluas pengetahuan

khususnya dalam kajian ilmu pengetahuan manajemen perpustakaan pada

perpustakaan perguruan tinggi

2. Manfaat Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak UPT Perpustakaan

UNS dalam proses pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi bagian pemeliharaan UPT

Perpustakaan UNS mengenai arti pentingnya menjaga kelestarian bahan

pustaka untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi

(29)

commit to user

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Perpustakaan

a. Pengetian Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sebuah infrastruktur jantung pendidikan yang

keberadaannya sangat dibutuhkan bagi semua pihak. Perpustakaan

mempunyai peranan yang signifikan khususnya untuk mendukung program

gemar membaca dan meningkatkan literasi informasi, juga untuk

mengembangkan siswa supaya mereka dapat belajar secara lebih independen

atau mandiri. Lepas dari itu, saat ini pengertian perpustakaan masih

mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat.

Dalam pengertian yang sederhana, Lasa Hs (2007:19) mengemukakan bahwa “Perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai”. Oleh karena itu, perpustakaan merupakan tempat untuk menambah ilmu pengetahuan, mendapat keterangan, atau tempat

mencari hiburan. Konsep perpustakaan memang selalu diidentikan dengan

buku dan aspeknya yang mencakup ruangan, koleksi, penyimpanan, dan

pemanfaatan.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan–bahan pustaka, baik berupa buku–buku maupun bukan buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Ibrahim Bafadal, 2005:3)

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Pawit M.Yusuf dan Yaya

Suhendar, sebagai berikut:

(30)

commit to user

majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer dan lain–lain. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya.

Dari ketiga pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan adalah suatu tempat atau unit kerja dari suatu lembaga tertentu

yang didalamnya terdapat usaha–usaha pengelolaan bahan pustaka baik

berupa buku maupun bukan buku yang disusun berdasarkan sistem tertentu

sehingga dapat dipergunakan oleh para pemakai sebagai sumber informasi.

b. Jenis–jenis Perpustakaan

Pada umumnya jenis–jenis perpustakaan yang berkembang di

Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara–negara lain.

Sebab, perpustakaan merupakan sesuatu yang bersifat universal.

Pengertiannya adalah dimanapun keberadaannya, perpustakaan adalah sama.

Meskipun begitu dalam praktiknya terdapat hal–hal yang berbeda karena

kondisi lingkungan dan masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaan tersebut

adalah tingkat perkembangannya. Perkembangan perpustakaan sangat

tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaraannya.

Menurut Sutarno (2006:38-64) jenis–jenis perpustakaan yang

dikembangkan di Indonesia adalah :

1) Perpustakaan Nasional RI 2) Badan Perpustakaan Daerah 3) Perpustakaan Umum

4) Perpustakaan Perguruan Tinggi 5) Perpustakaan Sekolah

6) Perpustakaan Khusus

7) Perpustakaan Lembaga Keagamaan 8) Perpustakaan Internasional

9) Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara–negara Asing 10)Perpustakaan Pribadi/Keluarga

11)Perpustakaan Digital

(31)

commit to user

11

1) Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan Nasional

berkedudukan di ibukota negara Indonesia. Perpustakaan tersebut

mempunyai jangkauan dan ruang lingkup secara nasional. Perpustakaan

Nasional tersebut merupakan salah satu Lembaga Pemerintah

Non-Departemen (LPND) yang bertanggungjawab kepada Presiden.

2) Badan Perpustakaan Daerah

Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis adalah

yang berkedudukan ditiap provinsi di Indonesia yang mengelola

perpustakaan. Perpustakaan tersebut telah mengalami beberapa kali

perubahan nama (nomenklatur), meskipun peranan, tugas dan fungsinya

tetap sama yaitu perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

3) Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum seringkali diibaratkan sebagai Universitas

Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa

perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat

umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan,

teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Perpustakaan yang termasuk didalam kategori perpustakaan umum adalah:

perpustakaan umum kabupaten/kota, perpustakaan umum tingkat

kecamatan, perpustakaan umum desa/kelurahan, perpustakaan cabang,

taman bacaan rakyat/taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan keliling.

4) Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sering disebut

sebagai jantungnya universitas, karena tanpa perpustakaan tersebut maka

proses pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi kurang optimal.

Dilihat dari penyelenggaraanya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan

oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Namun untuk upaya

(32)

commit to user

lain. Pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri dari

mahasiswa, dosen, peneliti dan mereka yang terlibat didalam kegiatan

akademik (civitas akademika).

5) Perpustakaan Sekolah

Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada di

sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan

belajar-mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan

guna menambah ilmu pengetahuan. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) perpustakaan tersebut

merupakan sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah.

Perpustakaan sekolah diselenggarakan oleh sekolah dan pemanfaatanya

sangat tergantung kepada upaya kepala sekolah, para guru, petugas

perpustakaan dan para pelajar. Sementara pengembanganya selain menjadi

tanggung jawab kepala sekolah, juga dapat melibatkan komite sekolah

6) Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan,

karena kedudukannya pada lembaga–lembaga pemerintahan dan lembaga

swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu

pengetahuan yang berkaitan baik langsung atau tidak dengan instansi

induknya. Tugas dan fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan

sumber–sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan

kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu.

7) Perpustakaan Lembaga Keagamaan

Perpustakaan lembaga keagamaan adalah perpustakaan yang

dimiliki dan dikelola oleh lembaga–lembaga keagamaan. Perpustakaan

yang dimaksud, misalnya perpustakaan masjid, perpustakaan gereja,

perpustakaan lembaga dalam agama Hindhu dan Budha, dan lembaga

keagamaan yang lain. Sementara pemakainya tidak dibatasi untuk

penganut agama tertentu, karena bagi penganut agama yang lain tidak ada

larangan untuk menggunakan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan.

(33)

commit to user

13

Perpustakaan internasional memiliki koleksi yang menyangkut

negara–negara anggota atau negara–negara yang berafiliasi kepada

lembaga dunia tersebut. Salah satu contohnya adalah perpustakaan

Sekretariat ASEAN. Koleksinya berasal dari berbagai negara yang

memuat informasi, ilmu pengetahuan tentang negaranya masing-masing.

Sementara itu, pemakainya juga berasal dari berbagai berbagai kelompok

masyarakat, termasuk warga negara asing yang untuk sementara

berdomisili di negara tersebut ataupun warga negara asing yang sedang

berkunjung di negara yang bersangkutan.

9) Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara–negara Asing

Perpustakaan kantor perwakilan negara–negara asing dapat

ditemukan di keduaan besar negara–negara sahabat atau lembaga–lembaga

tertentu. Contohnya antara lain perpustakaan British Council. Koleksi

perpustakaan tersebut umumnya terdiri atas informasi dan ilmu

pengetahuan umum dan tentang negara yang bersangkutan serta ilmu

pengetahuan (buku) yang ditulis oleh penulis yang berasal dari negara

tersebut atau karya–karya tentang negara yang bersangkutan ditambah

informasi yang bersifat umum.

10)Perpustakaan Pribadi/Keluarga

Perpustakaan pribadi atau keluarga adalah perpustakaan yang

dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orang–orang tertentu bersama

anggota keluarganya. Meskipun perpustakaan pribadi merupakan milik

orang perorang namun untuk kegunaan bersama tidak ada salahnya apabila

orang lain ikut memanfaatkan juga. Koleksi perpustakaan pribadi pada

umumnya berisi tentang buku–buku yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pemiliknya.

11)Perpustakaan Digital

Sebenarnya perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis

perpustakaan yang berdiri tersendiri. Akan tetapi merupakan

pengembangan dalam sistem pengelolaan dan layanan perpustakaan.

(34)

commit to user

koleksi bahan pustaka karena informasi tersebut sudah diubah bentuknya

menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat mengaksesnya melalui

suatu sistem dan peralatan tertentu. Oleh karena itu, perpustakaan digital

ada yang menyebut sebagai suatu perpustakaan maya (virtual library).

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ny. Rusiana

Sjahrial-Pamuntjak (2000:3–6) bahwa dengan melihat tugas dan tujuannya,

perpustakaan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Perpustakaan umum

Merupakan perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat

2) Perpustakaan sekolah

Merupakan perpustakaan yang ada dalam lungkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Melalui perpustakaan sekolah, kepandaian membaca siswa dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.

3) Perpustakaan perguruan tinggi

Merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah tinggi. Tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran. Ada beberapa fungsi perpustakaan perguruan tinggi, antara lain fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi riset dan fungsi rekreasi

4) Perpustakaan khusus

Merupakan bagian dari suatu lembaga penelitian, lembaga pemerintah, ataupun bagian khusus dari perpustakaan umum yang besar. Tugasnya ialah menyediakan koleksi buku untyuk para ahli dan pemakai yang tergabung pada badan itu dan memberi keterangan bibiliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas permintaan

c. Fungsi Perpustakaan

Fungsi–fungsi perpustakaan adalah suatu tugas atau jabatan yang harus

dilakukan didalam perpustakaan tersebut. “Pada prinsipnya sebuah

perpustakaan mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu: (1) menghimpun, (2)

memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka” (Sutarno,

(35)

commit to user

15

Menurut Indayati (2008) fungsi perpustakaan antara lain:

1) Fungsi edukatif: perpustakaan menunjang pelaksanaan proses pembelajaran

2) Fungsi informatif: perpustakaan memberikan pasokan informasi terhadap kebutuhan pemakai, baik informasi diperpustakaan maupun yang ada diluar perpustakaan

3) Fungsi dokumentatif: perpustakaan menjadi tempat atau sarana penyimpanan dan mengoleksi bahan pustaka cetak maupun non-cetak dari peristiwa masa lampau

4) Fungsi rekreatif: perpustakaan selain sebagai gudang informasi ilmiah, juga menyediakan informasi yang bersifat hiburan.

Sedangkan menurut Sutarno (2006:73–75) fungsi–fungsi perpustakaan

dapat dirinci sebagai berikut:

1) Pengadaan bahan pustaka 2) Pengolahan

3) Layanan

4) Pemasyarakatan/sosialisasi

5) Kerja sama layanan antar perpustakaan 6) Pengembangan sumber daya manusia 7) Pembinaan dan pengembangan organisasi 8) Melakukan upaya preservasi koleksi 9) Membuat peraturan/tata

10)Penerapan dan pemanfaatan tekhnologi informasi

11)Menciptakan dan mengembangkan iklim diperpustakaan

Mengingat fungsi perpustakaan yang sangat besar khususnya dalam

menunjang kelancaran proses belajar mengajar, maka perpustakaan sangat

dibutuhkan keberadaannya terutama perpustakaan sekolah atau perpustakaan

perguruan tinggi.

2. Tinjauan Tentang Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

a. Pengertian Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

Ditiap-tiap waktu seseorang akan menyadari ada berbagai hal yang

berbeda dengan dirinya. Soerjono Soekanto dan Heri Tjandrasari (1997:22)

menerjemahkan pendapat J.S Roucek yang menyatakan bahwa “proses

(36)

commit to user

suatu tanggapan lazim disebut persepsi”. Kesadaran ini diperoleh berkat penggunaan pancaindra manusia.

Nurjanah T (1993:276) menerjemahkan pendapat Rita L. Atkinson dan Ernest R. Hilgrad yang mengemukakan bahwa “persepsi merupakan penelitian bagaimana kita mengintegrasikan sensasi kedalam percepts (hasil dari

perceptual) obyek dan bagaimana kita selanjutnya menggunakan percepts itu dalam mengenali dunia”. Sensasi-sensasi yang dirasakan dan dialami manusia setiap saat tidak hilang begitu saja tetapi dipadukan didalam otak.

Pengintegrasian sensasi itu kemudian dipakai untuk mengenali lingkungan

sekitar. Secara lebih dalam Abu Ahmadi (1990:200) mengatakan bahwa “persepsi adalah suatu persepsi dan interpretasi”. Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Rita Atkinson dan kawan-kawan

meskipun dengan bahasa yang sederhana dan lugas.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Dimyati Mahmud (1990:41) bahwa “persepsi adalah menafsirkan stimulus yang ada diotak. Persepsi itu merupakan pengertian kita tentang situasi sekarang dalam artian pengalaman-pengalaman yang telah lalu”. Jadi persepsi itu muncul karena kita telah memiliki pengalaman sebelumnya yang berkaitan dan tersimpan aman dalam

otak. Pengalaman yang telah lalu dimanfaatkan untuk mengenali masa kini.

Menurut Bimo Walgito (1997:53) “persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud

diterimanya stimulus oleh individu melalui oleh alat reseptor sampai ke susunan syaraf otak”. Proses tersebut merupakan proses psikologis, dalam arti individu itu menyadari apa yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan sehingga

terjadi proses persepsi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

perrsepsi adalah pemanfaatan pengalaman atau sensasi yang telah lalu untuk

mengenali masa kini dan menyadari ada banyak hal yang berbeda dengan diri

manusia untuk kemudian mampu memberikan tanggapan.

Koleksi merupakan nafas perpustakaan perguruan tinggi. Artinya,

(37)

commit to user

17

dan sumber belajar apabila didalam perpustakaan tersebut tersedia banyak

bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka ini para mahasiswa dapat

belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan

perguruan tinggi yang kurang memiliki bahan–bahan pustaka atau jarang

bahkan tidak pernah ditambah dengan bahan–bahan pustaka yang baru akan

ketinggalan zaman dan lambat laun minat mahasiswa untuk membaca semakin

pudar sehingga mereka kurang senang mengunjungi perpustakaan perguruan

tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya pengadaan bahan pustaka secara terus–

menerus.

Dalam buku Manajemen Logistik, H. Subagya (1999:29) mengemukakan bahwa “Pengadaan adalah segala kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan

yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi

ada (termasuk didalamnya usaha untuk mempertahankan sesuatu yang telah

ada dalam batas–batas efisiensi)”. Pendapat senada juga diungkapkan Ign.

Wagimin (2009:80) bahwa “Pengadaan adalah segala kegiatan penyediaan untuk menunjang pelaksanaan tugas”.

Berdasarkan kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pengadaan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan dengan cara menyediakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi

ada sehingga mampu menunjang dan memperlancar pelaksanaan tugas atau

pekerjaan.

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2005:9) bahwa “Bahan

pustaka adalah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku

ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar

mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Pengadaan bahan pustaka adalah

salah satu dari kegiatan pelayanan teknis pada suatu perpustakaan dalam usaha

untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna secara up

to date. Melalui kegiatan kerja pengadaan tersebut, pustakawan berusaha

menghimpun bahan–bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan

(38)

commit to user

surat kabar, brosur, dan sebagainya, sedangkan koleksi non cetak seperti kaset,

audiovisual, mikrofilm, mikrofis, piringan hitam, vidio kaset, dan CD ROM

(Compact Disc Read Only Memory).

Menurut Ibrahim Bafadal (2005:25) bahwa “Pengadaan bahan pustaka

adalah mengusahakan bahan–bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan

sekolah dan menambah bahan–bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang”. Sedangkan menurut Yulia (1993:41) bahwa ”Pengadaan koleksi adalah hal-hal yang mencakup

perolehan bahan/buku melalui pembelian, hadiah, pertukaran, pembayaran

atau tanda terima pembayaran dan pemeliharaan catatan-catatan yang berkaitan dengan pengadaan”.

Berdasar pada kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan layanan teknis perpustakaan

dalam rangka melengkapi atau memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan

yang dimulai dari pemilihan, pemesanan, sampai pada tahap pemeriksaan dan

inventarisasi.

Didalam pengadaan bahan pustaka terdapat dua kemungkinan.

Kemungkinan yang pertama adalah mengusahakan bahan–bahan pustaka yang

sama sekali belum dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi. Kemungkinan

yang kedua adalah menambah bahan–bahan pustaka yang jumlahnya kurang

menjadi tercukupi untuk memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan pemanfaatan

pengalaman tentang pengadaan koleksi bahan pustaka yang telah dilakukan

sebelumnya untuk kemudian mampu memberikan tanggapan.

b. Jenis–jenis Bahan Pustaka

Pemahaman jenis–jenis bahan pustaka perlu sekali bagi seorang

pustakawan. Hal ini dikarenakan dapat dijadikan dasar untuk menentukan

bahan–bahan pustaka yang harus diusahakan. Bahan–bahan pustaka ada

(39)

commit to user

19

Jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya,

yakni sebagai berikut:

1) Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan–bahan pustaka bisa dibagi kedalam dua kelompok sebagai berikut:

a) Bahan–bahan pustaka berupa buku–buku, seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku–buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku–buku tentang agama, buku–buku tentang ilmu pengetahuan alam

b) Bahan–bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam.

Bahan–bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:

(1) Bahan–bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan, karangan–karangan, kliping

(2) Bahan–bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projector, filmstrip projector. 2) Ditinjau dari isinya, bahan–bahan pustaka dapat dibagi kedalam dua

kelompok sebagai berikut:

a) Bahan–bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku–buku fiksi, seperti buku cerita anak–anak, cerpen, novel

b) Bahan–bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku non fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah dan surat kabar. (Ibrahim Bafadal, 2005:27)

Sebuah perpustakaan harus menyediakan bermacam–macam bahan

pustaka, baik yang berupa buku maupun bukan berupa buku (non book

material), baik buku–buku fiksi maupun buku–buku non fiksi. Bahkan

perpustakaan yang sudah maju pun sudah seharusnya menyediakan banyak

media belajar yang berteknologi tinggi seperti alat pemutaran film, radio, dan

video tape recorder. Hal ini disebabkan perpustakaan tidak hanya sebagai

tempat untuk membaca tetapi juga sebagai tempat untuk mendengarkan,

belajar dan mendengarkan sesuatu.

Bahan–bahan pustaka yang perlu diusahakan secara bertahap oleh

pustakawan dapat dirinci sebagai berikut:

1) Buku–buku referensi a) Kamus

b) Ensiklopedi c) Biografi d) Almanak

(40)

commit to user

a) Buku–buku yang berhubungan dengan agama

b) Buku–buku yang berhubungan dengan kewarganegaraan c) Buku–buku yang berhubungan dengan pertanian

d) Buku–buku tentang peternakan e) Buku–buku tentang kehutanan f) Buku–buku tentang perikanan

g) Buku–buku tentang pres dan komunikasi

h) Buku–buku tentang ilmu pengetahuan dan teknologi i) Buku–buku tentang sarana transportasi

j) Buku–buku tentang kewiraswastaan k) Buku–buku tentang seni

l) Buku–buku tentang kesehatan

m) Buku–buku tentang lingkungan hidup n) Buku–buku tentang surat menyurat o) Buku–buku tentang koperasi

p) Buku–buku sejarah Indonesia dan dunia q) Buku–buku sastra

r) Buku–buku lain yang sekiranya perlu 3) Buku–buku cerita

(Ibrahim Bafadal, 2005:29–31)

Pada umumnya, jurnal–jurnal penelitian termasuk juga bahan–bahan

pustaka yang biasanya ada di perpustakaan–perpustakaan perguruan tinggi.

Hal ini mengingat pemakai perpustakaan perguruan tinggi adalah mahasiswa,

dosen, tenaga teknis nonedukatif, dan masyarakat bebas yang kerap sekali

melakukan penelitian–penelitian ilmiah.

c. Pemilihan Bahan Pustaka

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2005:25) bahwa “Pemilihan bahan pustaka yaitu kegiatan mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan kepada koleksi yang sudah ada di perpustakaan”. Dalam

dunia kepustakawanan proses pemilihan bahan pustaka merupakan aspek

kegiatan yang intelek.

Dalam usaha pemilihan bahan pustaka sebelum masuk ke langkah

(41)

commit to user

21

apakah sudah dimiliki sebelumnya untuk menghindari duplikasi bahan

pustaka.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:427) bahwa “Tujuan pemilihan bahan

pustaka adalah mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik dan

seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pemakai yang berubah dan tuntutan pemakai yang sekarang dan yang akan datang”

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan

pustaka, antara lain:

1) Buku

Pustakawan harus tahu keadaan buku yang ada di pasaran (seberapa jauh buku yang tersedia, bagaimana proyeksinya yang akan datang). 2) Pemakai

Pustakawan harus memahami selera pemakai dalam bidang ilmu pengetahuan termasuk latar belakang pemakai.

3) Sumber daya

Pustakawan harus mengetahui sumber daya yang ada, termasuk dana dan anggaran, staf serta buku yang dapat dipinjam dari perpustakaan lain.(Sulistyo-Basuki, 1993:431).

Dari pernyataan di atas yang paling penting diperhatikan adalah

sumber daya khususnya ketersediaan dana dan anggaran. Sebab tanpa dana

yang cukup, pengadaan bahan pustaka akan sia–sia untuk dilaksanakan.

1) Pihak-pihak yang Berwenang Melakukan Pemilihan Bahan Pustaka

Dalam suatu perpustakaan, pihak yang berwenang untuk melakukan

pemilihan bahan pustaka bukan hanya pustakawan tetapi semua unsur yang

berkepentingan, termasuk para pengguna jasa perpustakaan. Adapun

pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan pemilihan bahan pustaka antara lain:

a) Pada perpustakaan sekolah, pihak yang berwenang melakukan pemilihan bahan pustaka adalah kepala sekolah, dan wakil, serta guru, pelajar boleh saja memberikan saran.

b) Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang adalah dewan penasehat, penyantun perpustakaan, dan tokoh masyarakat.

(42)

commit to user

d) Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan pemilihan adalah pimpinan institusi di mana perpustakaan tersebut bernaung.

e) Pada akhirnya, pustakawanlah yang berwenang apabila bahan pustaka (Yulia,1993:75)

Selain itu, menurut untuk dapat melakukan pemilihan bahan pustaka,

pihak-pihak yang berhubungan harus memiliki pengetahuan seperti:

a) Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, paham akan dunia penerbitan, khususnya kelemahan dan keunggulan suatu penerbit. b) Mengetahui latar belakang para pemakai perpustakaan, misalnya siapa

saja yang menjadi anggota, minat dan penelitian yang sedang dan telah dilakukan dan mengapa ada kelompok pengguna bahan pustaka yang satu berbeda dengan pengguna perpustakaan yang lain.

c) Memahami kebutuhan para anggota.

d) Personil pemilihan buku harus bersifat netral serta harus menguasai informasi dan akal sehat dalam pemilihan.

e) Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan. f) Mengetahui buku melalui proses membaca.

(Sulistyo-Basuki, 1993:429).

2) Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Prinsip-prinsip pemilihan bahan pustaka ditetapkan sebagai upaya

untuk menyesuaikan pemilihan bahan pustaka dengan tujuan dan fungsi

perpustakaan prinsip tersebut diperjelas sebagai berikut:

a) Relevansi atau kesesuaian

Bahan pustaka harus disesuaikan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan dengan lembaga induknya.

b) Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna

Pemilihan bahan pustaka harus mengutamakan kepentingan pengguna dengan tujuan untuk memenuhi tingkat keterpakaian pemakai.

c) Kelengkapan

Pengadaan bahan pustaka hendaknya berpedoman kepada kelengkapan koleksi yang dibutuhkan oleh pemakai jasa perpustakaan, bukan berpedoman pada jumlah banyaknya eksemplar buku tetapi harus diperhatikan kualitas koleksi tersebut.

d) Kemutakhiran

Isi yang terdapat dalam bahan pustaka harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

e) Unsur kerja sama dengan pihak lain

(43)

commit to user

23

pemilihan bahan pustaka agar relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna dapat dipenuhi. (Siregar, 2002:80).

Sedangkan untuk menentukan judul bahan pustaka apa yang akan

dipilih pihak perpustakaan harus mengetahui apakah terbitan tersebut masih

tersedia di pasar, toko buku dengan penerbit atau tidak.

3) Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka

Untuk mengetahui apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan

kebutuhan perpustakaan, maka diperlukan alat bantu pemilihan buku. Menurut

Sulistyo Basuki (1993:432) alat bantu pemilihan bahan pustaka terdiri dari:

a. Sarana pembaca

b. Timbangan buku seperti yang terdapat pada surat kabar dan majalah c. Bibliografi

Sedangkan alat bantu seleksi yang lain, antara lain:

a. Katalog penerbit dalam dan luar negeri yang berisi (1) Judul, anak judul, judul paralel

(2) Edisi, negara, bahasa, bentuk (3) Kota terbit, penerbit

(4) Tahun terbit (5) Harga langganan (6) ISSN

b. Bibliografi Nasional dan Internasional c. Bibliografi khusus berbagai bidang ilmu d. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain

e. Tim, bagan buku, iklan, dan lain-lain.(Milburga,1994:74)

Jadi melalui informasi di atas, pihak-pihak yang melakukan pemilihan

bahan pustaka dapat menentukan bahan pustaka mana yang cocok.

d. Cara–cara Pengadaan Bahan Pustaka

Pada umumnya bahan–bahan pustaka khususnya yang berupa buku– buku merupakan bantuan atau “dropping” dari pemerintah, baik dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional maupun Kantor Pusat Departemen

Pendidikan Nasional. Namun, bantuan tersebut terbatas dan tidak selalu ada,

sehingga pustakawan dituntut untuk mengusahakan bahan–bahan pustaka

(44)

commit to user

Menurut Suherman (2009:78–81), pengadaan bahan–bahan pustaka

perpustakaan dapat dilakukan dengan cara–cara sebagai berikut:

1) Pembelian

Pembelian merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan

barang dengan jalan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual

(supplier) untuk mendapatkan sejumlah baranng sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak. Untuk itu, perlu adanya penetapan

anggaran antara 5–10% dari seluruh anggaran sekolah. Anggaran ini

ditetapkan pada awal tahun dan disetujui oleh komite sekolah.

Pembelian buku–buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh

dengan beberapa cara, antara lain:

a) Membeli ke penerbit

Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh buku–buku, pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian ke penerbit relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. b) Membeli di toko buku

Tidak semua sekolah dekat dengan penerbit, sehingga apabila membeli langsung ke penerbit akan memakan biaya yang cukup banyak untuk ongkos perjalanannya. Oleh karena itu, sebaiknya pustakawan membeli ke toko buku yang dekat dengan sekolahnya. c) Memesan

Pemesanan dapat dilakukan kepada toko buku atau penyalur, atau dapat pula langsung kepada penerbit. (Ibrahim Bafadal, 2005:37-38)

Pengadaan buku–buku, baik dengan membeli langsung ke toko

buku dan penerbit maupun dengan memesan dapat dilakukan dengan dua

cara. Cara pertama adalah pembelian atau pemesanan langsung, artinya

pustakawan langsung datang ke toko buku atau penerbit untuk membeli

atau memesan buku. Cara kedua adalah pembelian atau pemesanan lewat

pos apabila lokasi toko buku dan penerbit jauh dari sekolah.

2) Tukar–menukar

Penukaran dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi

buku melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan penukaran

kepada perpustakaan lain untuk judul yang belum dimilikinya. Hal ini pun

(45)

commit to user

25

atau instansi yang bersangkutan dilihat dari segi subjek buku–buku

tersebut sehingga penukaran harus didasarkan pada keikhlasan.

3) Hadiah atau Sumbangan

Suherman (2009:79–80) membagi hadiah atau sumbangan menjadi

3 sebagai berikut:

a) Hadiah yang diberikan secara cuma–cuma

b) Hadiah yang diberikan apabila ada surat permintaan c) Hadiah dari murid yang sudah menyelesaikan sekolahnya

4) Fotokopi

Sistem fotokopi ini timbul semenjak adanya mesin fotokopi yang

digunakan oleh masyarakat luas. Penambahan koleksi ini dilakukan

apabila membutuhkan publikasi yang sudah tidak tersedia lagi pada

penerbit atau habis dari persediaan dan tidak dicetak kembali

5) Kliping

Pembuatan kliping dapat menambah referensi bahan pustaka. Kliping dapat dijadikan sebagai sebuah “referensi alternatif”, artinya dapat memenuhi kekurangan koleksi buku–buku perpustakaan. Menurut Ibrahim

Bafadal (2005:44) bahwa “Ada tiga hal yang harus diketahui untuk

membuat kliping yang baik. Hal itu harus dijelaskan kepada murid–murid

sebelum membuat kliping. Tiga hal tersebut adalah bahan atau materi yang

dapat dijadikan kliping, alat–alat yang perlu dipersiapkan untuk membuat kliping, dan cara membuat kliping”

6) Publikasi

Pembuatan literatur sekunder perlu dilakukan oleh petugas

perpustakaan dalam rangka pengadaan bahan pustaka. Literatur sekunder

adalah dokumen yang berisi informasi mengenai literatur primer.

Umumnya literatur sekunder merupakan karya referensi yang berisi

informasi atau bibliografi mengenai literatur primer. Jenis literatur

Gambar

Gambar 1.  Bagan Kerangka Berfikir ........................................................
Tabel 1.  Pedoman Interpretasi Nilai r .......................................................
Gambar 1 : Bagan Kerangka Berfikir
Gambar 2 : Bagan Kerangka Hipotesis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 174/P/2012 tentang Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional

[r]

By this research, the researcher hopes the readers who use English as their second language can interact with foreigners using phatic communication better and apply it

Deltomed telah memperkerjakan 6 (enam) pekerja penyandang disabilitas, akan tetapi saat ini yang masih aktif bekerja hanya 2 (dua) pekerja, karena keempat sisanya

Selain masalah pendanaan adapun masalah sumber daya manusia dimana walaupaun di DIY telah menyiapkan beberapa selter di tiap kabupaten kotanya namun untuk korban tindak

16 Table 2: Procurement activities and associated with the formation and conclusion of contracts above the quotation threshold PG8E to cancel or terminate a contract 6.9 PG8F

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan alat-alat kontrasepsi pada ibu-ibu di Puskesmas Sebangar Kecamatan Mandau di.. Kota Duri Riau pada

Pengumpulan data dilakukan pada 14 Desember 2011 sampai dengan 03 Januari 2012 dengan mengunakan kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu yang pertama mengenai data

Fitriyani Hasibuan: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional, 2006 USU e-Repository © 2008... Fitriyani Hasibuan: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional, 2006