• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Angket atau Kuesioner

a. Pengertian Angket

Suharsimi Arikunto (2006:151) menyatakan “angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui”. Sedangkan Iqbal Hasan (2003:82) menjelaskan “angket adalah daftar pertanyaan yang diserahkan kepada responden”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pengumpulan data dengan angket adalah penyelidikan mengenai suatu masalah dengan jalan mengedarkan pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan informasi, keterangan, tanggapan, atau hal yang diketahui secara tertulis. Jadi kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dan jawabanya diberikan secara tertulis

b. Jenis-Jenis Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:152) mengemukakan bahwa angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang yang digunakan, yaitu:

1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.

b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada:

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

commit to user

57

3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.

b) kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek (√ ) Pada kolom yang sesuai.

d) Rating-scala ( skala bertingkat ), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya dimulai dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Dipandang dari cara menjawabnya dalam penelitian ini digunakan angket jenis tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan bila dipandang dari bentuknya, angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala bertingkat (rating-scale). Alasannya dapat memberikan beberapa alternatif jawaban kepada responden sehingga dapat memilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan pendapatnya.

c. Alasan Penggunaan Angket

Alasan digunakanya angket sebagai alat atau instrument pengumpulan data, bahwa angket mempunyai beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 2006: 153) yaitu:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

3) Dapat dijawab responden menurut kecepatanya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

d. Langkah-Langkah Menyusun Angket

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan pembuatan angket

Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang persepsi pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka dihubungkan dengan minat baca mahasiswa.

2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur

Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun, perlu dibuat suatu matriks yang disebut matrik spesifikasi data. Matrik ini merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk

commit to user

memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam angket. Isi dari matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian. Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-indikator yang perlu di identifikasi dan diukur.

3) Menyusun petunjuk pengisian angket.

4) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti

Pernyataan-pernyataan yang dibuat harus sesuai dengan aspek-aspek yang tertuang dalam matriks spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat atau rating-scale dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing angket digunakan modifikasi skala likert.

Menurut Sugiyono (2001:87) mengemukakan bentuk skala likert dengan kategori penelitian sebagai berikut:

1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Ragu-ragu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju

Alternatif ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:241) sebagai berikut:

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan 5 alternatif, karena responden cenderung memilih alternative yang ada ditengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang dirasakan alternatif pilihannya hanya 4 saja. Alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” ada disisi atau kubu awal (kubu akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu “Tidak setuju” dan “Sangat tidak setuju” disisi atau kubu akhir (awal). Dalam hal ini dapa kita pahami karena “Sangat setuju” dan “Setuju”

commit to user

59

sebenarnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat tidak setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak setuju”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka setiap instrumen mempunyai 4 alternatif jawaban dari yang sangat positif sampai ke sangat negatif yang dapat berupa kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:

1) Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban.

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden mamilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda chek (√ ) pada kolom jawaban yang dipilih.

3) Apabila pertanyaan yang dibuat positif diberikan penilaian sebagai berikut:

Jawaban sangat setuju nilai = 4

Jawaban setuju nilai = 3

Jawaban tidak setuju nilai = 2 Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1

4) Apabila pertanyaan yang dibuat negatif diberikan penilaian sebagai berikut:

Jawaban sangat setuju nilai = 1

Jawaban setuju nilai = 2

Jawaban tidak setuju nilai = 3 Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4 5) Membuat surat pengantar

6) Mengadakan uji coba (try out)

Setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut.

commit to user

Kemudian untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari hasil try out digunakan alat ukur sebagai berikut:

a) Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi dengan baik atau valid/tingkat kesahihan untuk dijadikan alat ukur. Penelitian ini untuk menguji tingkat validitas kuesioner menggunakan formula korelasi Product Moment dari Pearson dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 170) sebagai berikut:

 

2 2



2

 

2

)

)(

(

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi variabel x dan y X : jumah skor-skor X

Y : jumlah skor-skor Y N : jumlah responden

Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product moment. Apabila hasil yang diperoleh rhitung> rtabel dengan taraf signifikan 5% maka angket tersebut valid. Pengujian akan dilakukan dengan software SPSS 17

b) Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data. Penelitin ini menggunakan rumus alpha. Adapun rumus tersebut menurut Suharsimi Arikunto (2006:180) adalah sebagai berikut:

commit to user 61              

Dokumen terkait