• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kualitas Biodiesel dari Minyak Biji Karet dengan Hidrolisis dan Acid PreTreatment.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kualitas Biodiesel dari Minyak Biji Karet dengan Hidrolisis dan Acid PreTreatment."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Kualitas Biodiesel dari Minyak Biji Karet dengan Hidrolisis dan Acid Pre-Treatment, 2010, Dwi Ardiana Setyawardhani, Sperisa Distantina, Laporan Penelitian Hibah Bersaing Lanjutan

Abstrak

Pemberdayaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif di Indonesia terbentur pada beberapa kendala. Salah satunya adalah masalah bahan baku yang bersaing dengan kebutuhan pangan. Diversifikasi bahan baku sangat mungkin dilakukan mengingat Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber minyak nabati. Tujuh puluh persen biaya produksi biodiesel berasal dari bahan baku. Untuk itu perlu diupayakan penggunaan bahan baku yang murah serta proses produksi yang sederhana untuk menghasilkan biodiesel berkualitas baik. Bahan baku murah dapat diperoleh dengan menggunakan minyak nabati kasar (unrefined vegetable oil), minyak goreng bekas, serta produk samping proses hidrolisis minyak, yang berupa asam lemak. Dengan pre-treatment yang sesuai, dapat dihasilkan biodiesel berkualitas baik. Indonesia sangat berpotensi menggunakan minyak biji karet menjadi bahan baku biodiesel karena memiliki 3,4 juta hektar lahan perkebunan karet (terbesar di dunia). Di samping itu, kadar minyak biji karet tinggi serta belum termanfaatkan secara optimal. Penelitian pada tahun kedua ini bertujuan untuk memproduksi biodiesel dengan 2 macam pre-treatment, yakni hidrolisis dan acid pre-treatment. Kedua produk biodiesel tersebut dianalisis karakteristiknya dengan standar ASTM dan disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Proses pembuatan biodiesel dilakukan dengan kondisi operasi optimal yang telah dihasilkan pada penelitian tahun pertama. Pre-treatment dengan asam dilakukan dengan metanolisis minyak biji karet menggunakan katalis H2SO4 2,5% volume minyak, rasio metanol : minyak 1 : 6 mgek, waktu reaksi 2 jam dan suhu 60oC. Sedangkan pre-treatment secara hidrolisis dilakukan dalam multi tahap dengan katalis HCl, rasio minyak : air 1 : 1 dan suhu 80oC pada tekanan atmosfir. Berdasarkan data percobaan diperoleh informasi bahwa biodiesel dari asam lemak jenuh minyak biji karet memiliki keunggulan dari segi angka setana, angka iod, angka asam, viskositas dan titik tuang. Sementara itu biodiesel dari minyak biji karet dengan acid pre-treatment lebih unggul dari sisi kadar residu karbon yang rendah dan titik nyala yang tinggi.

(2)

Abstract

The increasing of the national biodiesel-demand is not balanced with the national

production. Two of the reasons are using edible oil as feedstock and the high production cost.

Seventy percent of the production cost comes from raw materials. Exploration of new crops and

unexploited oil crops is needed to develop. We could use low-valued feed stocks such as

unrefined vegetable oil, waste frying oil, or side product of vegetable oil hydrolysis, the fatty

acids. Rubber seed is a potential feedstock for biodiesel in Indonesia, because it is one of the

greatest producers in the world. Besides, rubber seed has high proportion of oil and has not

been used optimally yet. By using a proper pre-treatment, we could produce high quality

biodiesel. The aims of this second-year research are to produce biodiesel in two ways. First,

using acid pre-treatment and the second, by multi stages hydrolysis. The biodiesel analysed with

ASTM standards and match to SNI. The optimum condition to develop the process has been

obtained in the first-year research. Acid pre-treatment was processed using H2SO4 on 2.5% v/v

as catalyst on the ratio of methanol to oil is 6 : 1, 60oC in 2 hours. The latest step, alkaline

(KOH) catalyzed trans-esterification was processed in 1 hour, 2% catalyst, 50oC, on the ratio of

methanol to oil is 6 : 1. The multi-stages hydrolysis was developed on hydrochloric-acid

catalyzed, fifty-fifty ratio of oil and water, 80oC. Based on this research, we concluded that

biodiesel from saturated fatty acids has good quality on cetane number, iodine number, acid

number, kinematic viscosity and pour point. Besides, biodiesel from rubber seed oil with acid

pre-treatment has lower carbon residue and higher flash point as the advantages.

Keywords: acid pre-treatment, biodiesel, fatty acids, multi stages hydrolysis, rubber seed

Referensi

Dokumen terkait

Ada 3 macam pengujian yang dilakukan, yang pertama pengujian tegangan DSSC terhadap waktu ketika tidak diberi rangkaian untuk mengetahui kestabilan tegangan DSSC, yang

Upaya notaris terhadap sanksi perdata untuk akta notaris yang mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta dibawah tangan dan akta notaris yang batal demi hukum adalah

Kualitas pelayanan reliability dengan indicator memberikan informasi yang benar menunjukkan angka tertinggi pada criteria cukup baik yaitu sejumlah 47 (47%) responden

SKS  mata  kuliah  sesuai  dengan  kurikulum.  Penentuan  bobot  sks  pada  masing‐masing  PT  bisa  sangat  bervariasi  tergantung  pada  kebijakan  di  PT 

kesalahan deteksi sehingga keakuratan pencocokan dapat ditingkatkan. Pada sifat citra, tidak mungkin menemukan wilayah identik dan koheren, sehingga dapat digunakan sebagai

Berdasarkan hasil survei penelitian tersebut menunjukkan bahwa kontaminasi pada selada meningkat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sayuran selada ditumpuk

Terpeliharanya sarana dan prasarana dalam mendukung tugas kinerja Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang 100% pada Tahun 2015. HASIL 100% pada

❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Refleksi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.. ❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami,