• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Produksi Alat Praktikum “Rubbish Compactor” BAB I FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Produksi Alat Praktikum “Rubbish Compactor” BAB I FIX"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Sampah di lingkungan sekitar sangat mengganggu bagi masyarakat yang

tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Banyaknya sampah yang dihasilkan tiap

hari mengakibatkan banyaknya tempat-tempat umum yang dijadikan sebagai

tempat pembuangan sampah. Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus,

maka akan berdampak negatif bagi masyarakat yang tinggal

disekitarnya.Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah sampah

memberi dampak yang kurang baik bagi lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut, tugas akhir ini merancang dan membuat alat

pengepres sampah atau ”Rubbish Compactor”. Rubbish Compactor mempunyai

manfaat untuk memperkecil volume sampah, sehingga alat ini diharapkan bisa

mengurangi luas tempat-tempat pembuangan sampah dan bisa dimanfaatkan

untuk kebutuhan yang lain.

Dalam perancangan alat praktikum rubbish compactor, sistem pneumatik

digunakan sebagai sistem penggerak karena jumlah udara melimpah, transfer

udara relatif mudah dilakukan, tahan ledakan, kesederhanaan kontruksi, kecepatan

dan keamanan. Alat ini terdiri dari bagian rangka yang menopang semua sistem.

Agar sistem bekerja dengan baik, maka rangka yang kuat harus dirancang. Oleh

karena itu, konstruksi rangka sangatlah penting diperhitungkan untuk menopang

alat peraga sistem pneumatik Rubbish Compactor. Tugas akhir ini juga membahas

proses produksi rangka untuk alat ini.

1.2.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan

membuat alat peraga sistem pneumatic Rubbish Compactor . Masalah yang akan

diungkapkan dalam sistem pneumatik meliputi:

a. Proses produksi alat praktikum Rubbish Compactor .

(2)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.3.

Tujuan Proyek Akhir

Tujuanproyek akhir ini adalah:

a. Merancang dan membuat alat praktikum Rubbish Compactor dengan

menggunakan penggerak pneumatik.

b. Untuk menjelaskan proses produksi alat praktikum Rubbish Compactor.

1.4.

Manfaat Proyek Akhir

Manfaat proyek akhir ini adalah mengembangkan ilmu pengetahuan

pembelajaran tentang pneumatik dan mampu dijadikan alat praktikum pada mata

kuliah pneumatik.

1.5.

Batasan Masalah

Agar tidak berkembang terlalu luas, maka penyusun membatasi pembahasan

masalah proyek akhir ini pada proses produksi alat praktikum rubbish compactor

dan perhitungan pada rangka meja.

1.6.

Metode Pemecahan Masalah

Dalam penyusunan laporan proyek akhir “Proses Produksi Alat Praktikum

Rubbish Compactor ” ini, penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

1. Studi pustaka

Yaitu menyusun data yang diperoleh dengan merujuk pada beberapa daftar

bacaan sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

2. Pengamatan

Yaitu dengan melakukan beberapa kali survei pada perancangannya untuk

mendapatkan alat peraga yang diinginkan.

3. Perhitungan

Yaitu metode memasukkan data – data yang telah ada kedalam rumus

yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Metode pembuatan

Yaitu membuat benda yang diinginkan sesuai dengan data hasil

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem pencarian citra berdasarkan deskripsi tekstur untuk pengenalan lokasi foto — terutama foto landmark — dari latar belakang yang ada pada

Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang ini terbagi dalam dua tahap, yakni pertama yang bertujuan untuk mengenal lingkungan tempat praktik dan tahap

penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri (orng pribadi maupun badan),dan bentuk usaha tetap yang berasal dari.. modal,penyerahan jasa,atau

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun sebagai penjabaran amanat Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan

Stratocumulus tidak menghasilkan presipitasi, hanya hujan atau salju rintik-rintik Stratocumulus terdiri dari gulungan besar awan, lembut dan tampak keabuan, dan seringkali

Masalah menjadi semakin rumit karena munculnya galur resisten vankomisin dan munculnya galur baru yang sama sekali tidak berhubungan dengan infeksi nosokomial

Knowledge on germplasm diversity is very important for conservation purposes and plant breeding activities in order to develop varieties and to improve production and productivity

PENGEMBANGAN ALAT UKUR TES LITERASI SAINS PEMBELAJARAN IPA TERPAD U PAD A TEMA PEMANASAN GLOBAL D I SMP KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |