• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Songan b - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bongan b.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Songan b - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bongan b."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA SONGAN B

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa

Songan B. Adapun tujuan dari penulisan “Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN

PPM KK Dampingan” ini yaitu memberikan pemahaman terhadap pembaca tentang arti penting dari kajian mengenai keseharian KK Dampingan dari mahasiswa yang

bersangkutan sehingga mampu menemukan permasalahan dari KK Dampingan

serta menemukan solusi atas permasalahan tersebut.

Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, antara lain:

1. Dr. Ir. Yenni Ciawi selaku dosen pembimbing lapangan, dengan rendah hati telah memberikan dukungan, pengarahan, dan pendampingan

terhadap penulis, sehingga dapat menyelesaikan program dengan sebaik

mungkin.

2. Bapak Jro Lanang, SE selaku Kepala Desa Songan B yang membantu

penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam

pelaksanaan program di KK Dampingan.

3. I Wayan Merta selaku Kepala Keluarga KK Dampingan yang telah

bekerjasama dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik yang bersifat

membangun agar dapat menjadikan tugas ini lebih baik lagi. Akhir kata, penulis

berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak serta

memenuhi kriteria sebagai salah satu syarat penilaian dalam kesuksesan

pelaksanaan KKN PPM di Desa Songan B.

Desa Songan B, 27 Agustus 2016

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Bidang Ekonomi ... 5

2.1.2 Bidang Kesehatan 2.1.3 Bidang Pendidikan ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 7

3.1.1 Program Pemasaran Hasil Panen ... 7

3.1.2 Program Peningkatan Taraf Kesehatan ... 7

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan ... 10

4.2 Hasil ... 10

4.2.1 Hasil Program Pemasaran Hasil Panen ... 10

4.2.2 Hasil Program Peningkatan Taraf Kesehatan ... 11

4.3 Kendala ... 11

4.4 Solusi Atas Kendala BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 12

5.2 Rekomendasi ... 12

(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Salah satu program dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat Universitas Udayana (KKN-PPM UNUD) yaitu Program

Pendampingan Keluarga (PPK) yang merupakan suatu program unggulan yang

dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di

Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib

dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah

jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. Maksud dari PPK

adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan

teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan

kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia

dan sejahtera. Sedangkan, tujuan dari PPK ini adalah untuk meningkatkan

kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan

keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada

pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan

teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Sasaran dari PPK itu

sendiri yaitu Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam

keluarga prasejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan

sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.

Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di

setiap banjar yang ada di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten

Bangli. Desa Songan B memiliki 18 banjar dinas yang kemudian dibagi kepada 17

mahasiswa peserta KKN PPM Unud.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program KK dampingan yang dilaksanakan oleh penulis yaitu program

yang dilaksanakan pada keluarga Bapak I Wayan Merta yang bertempat tinggal di

Banjar Kayu Padi, Desa Songan B. Keluarga Bapak I Wayan Merta tergolong

(7)

Bapak I Wayan Merta beranggotakan lima orang yaitu istri beliau yang bernama Ni

Ketut Luh Suarta, beserta ketiga anaknya yang bernama Ni Wayan Sukerti, I

Nengah Suba, dan Komang.

Keluarga Bapak I Wayan Merta tinggal di sebuah rumah berukuran 4 x 6

meter. Dalam lahan yang dimiliki oleh Bapak I Wayan Merta, berdiri 2 bangunan

rumah, dimana salah satu dari rumah tersebut merupakan bantuan bedah rumah dari

pemerintah, sementara rumah yang lainnya merupakan rumah yang masih perlu

perbaikan lagi, karena rumah yang juga merupakan dapur tersebut masih berupa

gubuk dan beralaskan tanah. Bapak I Wayan Merta menempati sebuah tanah

warisan seluas 10 are, dimana tanah tersebut masih harus dibagi lagi menjadi 3

bagian.

Mata pencaharian utama dari keluarga Bapak I Wayan Merta adalah

berkebun. Di bagian depan rumah Bapak I Wayan Merta ini, terdapat kebun yang

biasa digunakan untuk bertani, dan kebun tersebut adalah kebun milik sendiri.

Dengan mata pencaharian berkebun, pendapatan yang diperoleh oleh keluarga

Bapak I Wayan Merta masih terbilang kurang untuk mencukupi seluruh kebutuhan

sehari-hari. Adapun identitas dari keluarga Bapak I Wayan Merta adalah sebagai

berikut.

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Wayan Merta Kawin 50 tahun SD Petani Kepala

Keluarga

2 Ni Ketut Luh

Suarta Kawin 49 tahun - Petani Istri KK

3 Ni Wayan

Sukerti Kawin 28 tahun SD Petani Anak KK

4 I Nengah Suba Belum

Kawin 22 tahun SD Petani Anak KK

(8)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Sumber penghasilan yang didapat oleh keluarga Bapak I Wayan Merta

berasal dari penjualan hasil kebun berupa sayuran atau buah. Pendapatan yang

diperoleh oleh keluarga Bapak I Wayan Merta berkisar 5 juta setiap 1 tahun sekali.

Pendapatan yang diperoleh oleh Bapak I Wayan Merta tergantung dari bagus atau

tidaknya hasil panen sayur atau buah.

1.2.1 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga Bapak I Wayan Merta sebagian besar ada pada

pemenuhan kebutuhan pokok misalnya untuk kebutuhan konsumsi serta kebutuhan

perkebunan. Untuk kebutuhan perkebunan biasanya beliau meminjam uang kepada

tetangganya, dimana tetangganya tesebut meminjamkan uang di bank dan

meminjamkannya kembali kepada Bapak I Wayan Merta dengan bunga 5 persen.

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Kebutuhan sehari-hari dari keluarga Bapak I Wayan Merta biasanya

rata-rata menghabiskan hingga Rp 100.000,00 perhari. Rp 50.000,00 beliau gunakan

untuk kebutuhan konsumsi, sedangkan Rp 50.000,00 nya lagi digunakan untuk

mengurus seorang anak angkatnya.

b. Pendidikan

Untuk saat ini, Bapak I Wayan Merta serta istrinya masih mengurus seorang

anak angkat mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Anak angkatnya

ini sebenarnya merupakan anak dari ipar Bapak I Wayan Merta, namun karena

orangtuanya bercerai, maka Bapak I Wayan Merta mengangkatnya sebagai anak

dan mengurusnya dari umur 1 bulan. Biaya sekolahnya pun masih ditanggung oleh

keluarga Bapak I Wayan Merta. Sehari-harinya, keluarga Bapak I Wayan Merta

menghabiskan uang sebanyak Rp 50.000,00 khusus untuk anak angkatnya ini.

(9)

Kebutuhan di bidang kesehatan untuk keluarga Bapak I Wayan Merta pada

saat ini ada pada kesehatan Bapak I Wayan Merta itu sendiri. Bapak I Wayan Merta

mengalami gangguan pada penglihatan serta pendengarannya. Karena masalah

ekonomi yang juga dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Merta ini, maka untuk

memeriksakan kesehatannya tersebut, beliau hanya mampu memanfaatkan

pemeriksaan gratis yang biasanya diadakan di puskesmas.

d. Sosial

Kebutuhan di bidang sosial untuk keluarga Bapak I Wayan Merta untuk saat

ini belum ada. Karena Bapak I Wayan Merta juga dalam keadaan keterbatasan fisik,

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Perlu dilakukan proses wawancara dengan keluarga terkait untuk

mendapatkan identifikasi dan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak

I Wayan Merta. Pertemuan dan wawancara dilakukan beberapa kali dengan

melakukan kunjungan langsung menuju kediaman keluarga.

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Merta

diantaranya adalah permasalahan pada bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan juga

masalah pada bidang pendidikan.

2.1.1 Bidang Ekonomi

Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Merta

adalah terletak pada bidang ekonomi. Tidak menentunya penghasilan yang

didapatkan dari hasil berkebun terkadang tidak mampu mencukupi kebutuhan

sehari-hari keseluruhan keluarga. Banyaknya kebutuhan konsumsi yang dibutuhkan

setiap harinya, ditambah dengan kebutuhan untuk berkebun menyebabkan

penghasilan yang dihasilkan setiap 1 tahun menjadi sangat terbatas, bahkan

seringkali kekurangan.

2.1.2 Bidang Kesehatan

Permasalahan selanjutnya yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Merta

ini yaitu terletak pada bidang kesehatan. Ketidakmampuan Bapak I Wayan Merta

untuk memeriksakan kondisi penglihatan serta pendengarannya ke rumah sakit

tidak lain disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tidak memadai. Selain Bapak I

Wayan Merta selaku Kepala Keluarga, istrinya pun mengalami hal yang serupa,

namun tidak separah yang dialami Bapak I Wayan Merta. Istri dari Bapak I Wayan

Merta mengalami rabun pada mata sebelah kiri, namun beliau masih dapat

(11)

2.1.3 Bidang Pendidikan

Permasalahan kedua yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Merta

adalah pada bidang pendidikan. Hampir keseluruhan keluarga Bapak I Wayan

Merta hanya bermodalkan lulusan SD. Bahkan dalam keadaan yang masih sulit

seperti ini pun, keluarga Bapak I Wayan Merta masih harus mengurus seorang anak

angkat dari iparnya yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dilakukan dan berdasarkan

masalah yang terjadi dalam keluarga Bapak I Wayan Merta, dapat ditentukan

prioritas masalah yaitu masalah utama yang terletak pada bidang ekonomi,

kemudian masalah kedua terletak pada bidang kesehatan, dan yang terakhir adalah

masalah pada bidang pendidikan. Bidang ekonomi menjadi prioritas masalah utama

karena tanpa adanya penanganan ekonomi yang benar dan mencukupi, maka

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Beberapa usulan program yang dapat dilakukan untuk mengurangi beban

masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Merta diantaranya adalah

sebagai berikut.

3.1 Program

3.1.1 Program Pemasaran Hasil Panen

Program pemasaran hasil panen merupakan program yang dilakukan untuk

meningkatkan keuntungan dari hasil kebun dari Bapak I Wayan Merta itu sendiri.

Program ini dilakukan dengan cara mensosialisasikan mengenai cara penjualan atau

pemasaran hasil panen agar tidak terjual dengan harga yang rendah untuk

menghindari gagal panen berkelanjutan. Program dari pemasaran hasil panen ini

mengarahkan agar Bapak I Wayan Merta langsung menjual hasil panennya ke

pasaran tanpa melalui pengepul.

Melalui adanya program ini, diharapkan dapat membuat hasil pertanian dari

Bapak I Wayan Merta dapat terjual dengan harga yang semestinya, sehingga

pendapatan yang diterima pun cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

3.1.2 Program Peningkatan Taraf Kesehatan

Bidang kesehatan merupakan masalah kedua yang ada pada keluarga Bapak

I Wayan Merta. Keadaan Bapak I Wayan Merta serta istrinya yang sama-sama

mengalami gangguan pada inderanya, menjadi perhatian penting yang sebenarnya

harus segera ditangani. Namun, masalah ekonomi menghambat proses pengobatan

yang seharusnya diterima oleh keluarga Bapak I Wayan Merta. Program

peningkatan taraf kesehatan yang dapat dilakukan adalah dengan memasukkan

Bapak I Wayan Merta ke dalam data penderita katarak, kemudian menghubungi

Kepala Dusun Banjar Kayu Padi untuk menyampaikan mengenai adanya operasi

gratis penderita katarak di Desa Demulih, Bangli. Disamping itu, program

peningkatan taraf kesehatan yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dengan

(13)

Wayan Merta. Selanjutnya, dibuat pula rujukan untuk pengobatan Bapak I Wayan

Merta ke Rumah Sakit Indra, Denpasar.

3.2 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Jam

Mengunjungi dan berkenalan dengan KK

dampingan dan penjelasan tujuan program

1 x 6

Dampingan di Banjar Kayu Padi

1 x 4

Diskusi dengan KK Dampingan terkait

permasalahan yang dimiliki

Mengidentifikasi masalah dan pemberian

solusi yang terkait dengan masalah pada

bidang ekonomi, kesehatan, serta

pendidikan

Menyampaikan beberapa rencana

program yang ingin disarankan untuk

keluarga Bapak I Wayan Merta

1 x 4

Membantu KK Dampingan berkebun

dengan menyiram tanaman buah tomat

1 x 2

Membersihkan lingkungan rumah KK

Dampingan, membantu beternak, serta

membantu KK Dampingan berkebun

kembali

1 x 4

(14)

8. Senin, 15

Dampingan dan membantu mengerjakan

PR

Membantu KK Dampingan

membersihkan sayuran gagal panen akibat

harga jual terlalu rendah

1 x 4

Membantu KK Dampingan menanam

jagung

Membicarakan masalah kesehatan istri

dari Bapak I Wayan Merta serta berdiskusi

kembali mengenai program yang

disarankan

Membantu KK Dampingan memanen

buah tomat di kebun

1 x 8

Membicarakan mengenai kartu JKBM

dengan keluarga Bapak I Wayan Merta

1 x 8

Membantu KK Dampingan menyiram

tanaman jagung dan membersihkan area

bak penampungan air

Diskusi dan peninjauan kembali mengenai

program yang telah diberikan kepada KK

Dampingan

1 x 6

(15)

17. Sabtu, 27

Agustus 2016

11.00 -

17.00

WITA

Mengantar keluarga Bapak I Wayan

Merta ke RS Indra, pemberian bantuan

berupa sembako kepada KK Dampingan

sekaligus perpisahan mahasiswa

1 x 6

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

KK Dampingan berlangsung selama 5 minggu, yaitu selama

berlangsungnya kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Selama 5 minggu waktu

yang diberikan, pendampingan dilakukan kepada KK Dampingan yang telah

ditunjuk oleh Bapak Kepala Desa. Salah satu KK yang telah ditunjuk oleh Bapak

Kepala Desa yaitu keluarga dari Bapak I Wayan Merta, yang beralamat di Banjar

Kayu Padi, desa Songan B. Kunjungan dilakukan sebanyak 17 kali dengan total

waktu kunjungan sebanyak 90 jam. Berbagai kegiatan telah dilakukan dimulai dari

wawancara terkait profil keluarga, penghasilan dan pengeluaran, masalah yang

dihadapi, hingga pemberian saran dan solusi yang dirasa mampu mengurangi beban

yang ditanggung oleh keluarga.

4.2 Hasil

4.2.1 Hasil Program Pemasaran Hasil Panen

Program Pemasaran Hasil Panen yang telah dilakukan dan diterapkan belum

menunjukkan hasil yang maksimal, karena membutuhkan waktu yang relatif lama

agar dapat diterapkan dengan sempurna. Solusi telah diberikan dengan

mensosialisasikan mengenai cara penjualan atau pemasaran hasil panen agar tidak

terjual dengan harga yang rendah untuk menghindari gagal panen berkelanjutan.

Program dari pemasaran hasil panen ini mengarahkan agar Bapak I Wayan Merta

langsung menjual hasil panennya ke pasaran tanpa melalui pengepul. Namun,

kesulitan akses menuju pasar menjadi penyebab dari sulitnya menjalankan program

ini, sehingga Bapak I Wayan Merta saat ini hanya dapat menjual hasil panennya

kepada tetangga wilayah setempat. Jadi, solusi sementara yang dapat diberikan

kepada keluarga Bapak I Wayan Merta adalah dengan memberikan bantuan berupa

sembako untuk membantu meringankan keperluan sehari-hari dari keluarga Bapak

(17)

4.2.2 Hasil Program Peningkatan Taraf Kesehatan

Program Peningkatan Taraf Kesehatan yang dilakukan adalah dengan

memasukkan Bapak I Wayan Merta ke dalam data penderita katarak, kemudian

menghubungi Kepala Dusun Banjar Kayu Padi untuk menyampaikan mengenai

adanya operasi gratis penderita katarak di Desa Demulih, Bangli. Disamping itu,

program peningkatan taraf kesehatan yang dilakukan selanjutnya adalah dengan

meminta pertimbangan atau solusi dari LPPM mengenai keadaan keluarga Bapak I

Wayan Merta. Namun, solusi yang menganjurkan agar Bapak I Wayan Merta

mengikuti operasi gratis penderita katarak ini masih belum dapat berjalan sesuai

dengan harapan, dikarenakan informasi mengenai adanya operasi gratis penderita

katarak belum tersampaikan kepada Bapak I Wayan Merta. Namun, dari pihak

LPPM telah memberikan solusi agar membuatkan keluarga Bapak I Wayan Merta

kartu JKBM di puskesmas terdekat. Program selanjutnya yang merujuk Bapak I

Wayan Merta untuk melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Indra sudah dapat

dijalankan dengan mengantar keluarga Bapak I Wayan Merta ke Denpasar, namun

karena Dokter spesialis mata sedang tidak ada di tempat, maka pemeriksaan katarak

harus ditunda.

4.3 Kendala

Kendala yang muncul selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Merta

diantaranya adalah akses jalan menuju ke Banjar Kayu Padi tidak begitu mudah,

karena kondisi jalan yang rusak dan curam. Disamping itu, Bapak I Wayan Merta

selaku Kepala Keluarga juga memiliki keterbatasan fisik, sehingga hal-hal yang

telah disarankan dan disampaikan tidak dapat diterima dengan baik.

Program-program yang telah dianjurkan pun masih pada tahap awal, sehingga masih belum

dapat berjalan dengan sempurna.

4.4 Solusi Atas Kendala

Solusi atas kendala yang muncul selama mendampingi keluarga Bapak I

Wayan Merta adalah dengan berangkat bersama dengan teman-teman lainnya

(18)

perjalanan, maka ada teman yang membantu. Kemudian, solusi untuk kendala

selanjutnya adalah dengan membicarakan informasi atau hal-hal yang lainnya

melalui istri dari Bapak I Wayan Merta, karena istrinya masih dapat mendengar

(19)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang dihasilkan dari pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya adalah sebagai berikut.

1. Keluarga Bapak I Wayan Merta merupakan keluarga yang termasuk

kedalam kategori kurang mampu dengan mata pencaharian utama yaitu

berkebun.

2. Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Merta

adalah permasalahan pada bidang ekonomi, bidang kesehatan, serta masalah

pada bidang pendidikan. Permasalahan yang terjadi pada bidang ekonomi

adalah keterbatasan di dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan

pendapatan yang minim, kemudian masalah pada bidang kesehatan yaitu

Bapak I Wayan Merta menderita gangguan pada penglihatan dan

pendengarannya, serta istrinya menderita gangguan penglihatan saja. Untuk

permasalahan terakhir yang terletak pada bidang pendidikan yaitu keluarga

Bapak I Wayan Merta saat ini masih menanggung seorang anak angkat yang

masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

5.2 Rekomendasi

1. Program KK Dampingan yang dilakukan harus bersifat berkelanjutan

sehingga masalah-masalah yang ada pada keluarga yang tergolong miskin

lainnya dapat terselesaikan.

2. Pendampingan keluarga oleh mahasiswa KKN PPM diharapkan dapat

dilaksanakan secara maksimal agar dapat mengurangi beban dan

memberikan solusi yang tepat bagi keluarga yang ditunjuk sebagai KK

(20)

LAMPIRAN

Meminta data profil KK Dampingan Membantu memanen buah tomat

Membantu istri Bapak I Wayan Merta berkebun Kondisi bak air dari keluarga Bapak I Wayan Merta

Kondisi rumah Bapak I Wayan Merta yang tidak

dibedah

Kondisi rumah Bapak I Wayan Merta yang

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Silabus disusun dengan bimbingan guru pembimbing dan sesuai dengan kurikulum yang dipakai oleh sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini yaitu membuat sebuah alat portable yang mampu menentukan nada pada instrumen talempong.. 1.5

yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara pelatihan kerja

Sebagai salah satu ilmu, Desain Komunikasi Visual, dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat di kota Bandung, khusunya para calon ibu, untuk meningkatkan kesadarannya akan

Pada penelitian ini akan diterapkan Program Integer untuk penyusunan jadual mata pelajaran dan jadual mengajar guru pada Sekolah Menengah Atas yang mempunyai banyak kelas paralel

[r]

[r]

Tuduhan zina adalah kasus pencemaran Nama baik, di dalam al-Quran terdapat cara menanggulanginya secara bijak dan tanpa emosi yang berlebihan dengan kepala dingin