• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengenalan Tanda Komunikasi dalam Ruang Virtual Seks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengenalan Tanda Komunikasi dalam Ruang Virtual Seks"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

TRANSKRIP KESELURUHAN WAWANCARA

Awal mulanya penulis sudah kenal dengan P1 maupaun P2 selama kurang lebih 5 tahun selama awal kuliah hingga saat ini. P1 maupun P2 merupakan responden yang juga menjadi pembantu untuk penulis dapat bertemu dengan kedua mucikari tersebut dan dengan pekerja seks yang penulis ketemui berserta juga dengan PTL yang ada. Akhir tahun 2015 di bulan desember ketika penulis mulai menulis penelitian ini, penulis sudah mencoba untuk mengatur waktu untuk bertemu untuk membicarakan mengenai penelitian penulis. 10 januari 2016 penulis mencoba mengubungi via telfon untuk janjian bertemu keesokan harinya. Perantara menyanggupi dan akhirnya tanggal 11 januari 2016 penulis bertemu dengan perantara tersebut di sebuah tempat di jalan Yosudarso Salatiga. Dalam pertemuan awal tersebut penulis coba untuk menjelaskan gambaran yang harus dikerjakan selama beberapa bulan kedepan.

 Senin, 11 Januari 2016

Pagi ketika penulis sedang akan berangkat kuliah, penulis coba mengingatkan untuk bertemu setalah jam kuliah penulis selesai. Tepatnya pukul 11.00 siang penulis menuju jalan yosudarso tepatnya di sebuah tempat penjual ice blend fourty eight untuk bertemu dengan P1/P2. Saat diketemui P1/P2 sedang menyiapkan jualan di warung es barunya. Setelah persiapan selesai kami mengobrol di depan warung dengan santai sembari penulis mencicipi ice P1/P2 yang sedang dijualnya. Penulis mencoba mencoba untuk bertaya tentang mucikari mana yang bisa untuk diajak ketemu dan mau untuk diajak mengobrol mengenai topik yang penulis kerjakan saat ini. P1/P2 mengatakan bahwa untuk cari mucikari hanya diajak mengobrol susah, tapi P1/P2 mengatakan bahwa ia akan membantu untuk mencarikan. Pada saat itu penulis belum tahu jikalau P1/P2 adalah seorang perantara mucikari, sebelum nantinya dijelaskan oleh mucikarinya sendiri bahwa P1/P2 adalah seorang perantara di dunia prostitusi. Awalnya penulis hanya tahu bahwa P1/P2 adalah seorang teman penulis yang tergolong nakal dan gemar akan dunia malam. Lalu penulis mencoba untuk melobi lagi dengan P1/P2 dan ia juga akan berusaha untuk mencarikan penulis serta membantu proses penelitian ini.

Sekilas percakapan penulis dengan P1/P2 pada 11 januari 2016 :

(6)

P1/P2 : Bentar aku lagi nata-nata blender & lain lain, lagi buka aja ini cabang yang disini. Jadi masih harus nata-nata dan mengarahkan.

Penulis : Santai men, jangan kesusu. Tak tunggu depan ya men…oiya aku pesen yang

chocochino satu ya….

P1/P2 : oke bentar ya…..

**sesaat setelah P1/P2 selasai menata dan kemudian menghantarkan es pesanan penulis

P1/P2 : ini pesenanmu bro…, pipie meh mbahas apa dulu ini

Penulis : oke men makasih…. Jadi gini melanjut yang ngobrol – ngobrol kita waktu desember lalu tentang penelitianku aku sekarang sudah suruh ke lapangan sama pembimbingku untuk penelitian. Kamu kan sudah aku jelaskan tentang gambaran penelitian dan rencanaya bagaimana kedepan. Untuk yang pertama aku mau ambil dari kacamata mucikari dulu bro, jadi kamu ada kenalan gak yang bisa diketemui ?

P1/P2 : Wah ketemu Mami – Mami (mucikari) buat ngobrol dan gak Makai anaknya itu gak gampang loh kik. Mereka gak mau rugi waktu, karena ketimbang buat ngobrol mereka lebih baik melayani tamu yang mau pakai anak – anaknya. Seandainya mereka maupun juga kita harus keluar kocek untuk kasih bonus kecil lah ke mereka buat ganti rugi waktu. Persoalan kedua adalah tidak semua mucikari gampang diketemui orang-orang baru apalagi mau wawancara aja.

Penulis : Waduh gimana ya bro terus ? kiraain gampang ya, teryata susah. Aku lihat kamu sebegitu gampangnya komunikasi sama mami (mucikari) dan pakai anaknya, teryata kalo diketemui bukan untuk kerjaan susah. Tapi ya apa kamu gak bisa bantu men ? aku gak akan wawancara yang kaku, aku bakal ngobrol biasa. Santai buat rokok, bear, atau karaoke aku bisa lah bayari plus kasi tape buat dia. Tapi ya

(7)

P1/P2 : Tak bantu sebisaku ya kik, pokoke santai aja. Begitu dapet langsung tak kabari.

Yang penting ada duitnya dulu lah…duit lancar, mami kaya apa aja bisa lancar

juga sama aku hahhahahaa …. Segera tak hub lagi deh.

Penulis : hahahhaha secepatnya ya men, soal duit aku carikan secepatnya..aku dikabari pokoknya. Oke kalo gitu kapan aku bisa ketemu lagi ?

P1/P2 : Minggu depan ya aku lagi sibuk juga buat ngurus skripsi sama buat mbuka cabang ice blandku yang lain. Tak kabari aja yaaa….\

Penulis : Oke bro, makasih ya…aku tak cabut dulu masih ada kerjaan juga…

(8)

kepada P1/P2 kapan penulis bisa dipertemukan secepatnya dengan mucikari. Penulis juga menuturkan selambatnya awal februari sudah dapat bertemu.

Sekilas percakapan penulis dengan P1/P2 pada 28 januari 2016 :

**percakapan penulis dengan P1/P2 di rumah kakak sepupu P1/P2

Penulis : Bro gimana udah ada kabar, soal mucikari ?

P1/P2 : Susah ki, masih tak cari-cari lagi. Soalnya banyak Mami yang gak mau diajak ketemu, pada bilang mereka takut, males, juga buang – buang waktu kalo untuk tugas – tugas anak kuliahan gitu. Beberapa juga pada gak percaya masa tugas skripsi ngangkat topik mengenai dunia mereka. Pelan –pelan ya kik, sabar….

Penulis : oalah yaudah lah men gak papa, aku sabar –sabarin deh…. Tapi diusahakan awal februari ya udah bisa ketemu, tolong bantuin bener ya men. Oiya Sob bisa kasih gambaran sekilas tentang dunia prostitusi baik secara langsung ataupun online dan gimana biar bisa mudah buat kaya aku yang awam atau orang lain pengguna baru masuk kedalamya ?

(9)

heran dengan ruwetnya dan jangan kaget kalo mereka hanya bisa diketemui sekali, kecuali kamu punya duit banyak. Intinya uang lancar, tape besar ya mereka mau. Turuti juga minuman yang mereka senang, rokok yang biasa dirokok dan masih banyak lagi.

Gitu bosku hehhee ……

Penulis : wehh panjang rumit ya boss, enak kalo bisa tahu langsung dan lihat didalamnya. Hehhehee, pokoknya segera dikabari ya men kapan aku bisa ketemu. Ini ketemuan awal minta tolong dibantu anggarin ya men, biar cukup dan gak over budgeting. Ini kebetulan udah siap duitnya. Telfon aku atau kabari ya sewaktu-waktu bisa. Makasih men…aku

cabut yak….

P1/P2 : oke kik, aku ya meh shalat maghrib dulu .. tak kabari kalo udah dapet.

 Selasa, 2 Februari 2016

Pada hari itu tepatnya pukul 22.00 malam penulis mendapat telfon dari P1/P2 yang mengabarkan dengan mendadak bahwa dia sudah menemukan mami yang menyediakan waktunya untuk penulis, dan saat itu juga ketika P1/P2 menelfon dalam keadaan perjalanan dari Semarang ke Salatiga bersama sang mucikari yang dia bawa. P1/P2 meminta kepada penulis untuk siap dan membawa uang secukupnya, tepat pukul 11.00 P1/P2 mengajak bertemu di cungkup untuk sebelumnya mengadakan pembicaraan teknis mengenai tempat yang dipilih untuk mengobrol atau wawancara terhadap mucikari yang dibawanya. Sesampainya di salatiga , kamipun bertemu dan kami membahas dimana tempat kami mengobrol. Kami putuskan untuk mengobrol di tempat karaoke dengan system 1jam untuk wawancara dan 1jam kemudian untuk tetap mengobrol menggali informasi sembari mucikari dan P1/P2 tetap bisa menyanyi. Dipilihnya tempat tersebut berdasarkan keamanan tempat karena tertutup dan keleluasaanya untuk mengobrol sembari merokok dan minum. P1/P2 dan penulis memutuskan untuk membooking 1 jam di Inul Viesta karaoke dan 1 jam kemudian di Zenso karaoke. P1/P2 kemudian menjemput mucikari tersebut atau yang penulis sebut sebagai M1.

**Sekilas percakapan P1/P2 dengan penulis di telfon

(10)

P1/P2 : lagi apa kik ? ini aku udah dapet, kamu siap ya,… aku perjalanan dari semarang ke salatiga sama orange kik.

Penulis : wehh serius bos ? duh bawa duit berapa nih ? lalu kita ketemuan sek tanpa maminya ya

…. ?

P1/P2 : iya wes kamu siap siap sek, bawa secukupnya tapi jangan banyak-banyak, santai sama aku hehhehehee orange bisa diajak low profile kalo sama aku. Ketemuan di cungkup ya, depan mie andalan.

Penulis : siapp bos aku siap-siap dulu. Kabari ya kalo udah siap.

**Sekilas percakapan P1/P2 dengan penulis ketika sesampainya P1/P2

P1/P2 : kik ini orang semarang, barang bagus deh pokoknya. Susah buat diketemui lagi jadi dimanfaatkan sebaik mungkin momen ini. Aku bisa bantu kelengkapan informasinya kalo kamu kurang jelas, aku deket sama dia sudah cukup lama. Sekarang kita cari tempat aja yang enak nyaman dan aman.

Penulis : wehh siap men, dimana enaknya aku manut aja…

P1/P2 : sambil karaoke aja ya ? nanti pas kamu ngobrol muter music aja gak nyanyi aku. Soalnya kalo nunggu kalian ngobrol aku malah bingung ngapain dan takut nganggu. Hehehhee.. saranku 1 jam di Inul terus 1 jam lagi di zenso.

Penulis : yaudah ngikut aja aku bril, oiya perlu minum gak ya ?

P1/P2 : itu belakangan gampang. Kamu langsung ke inul ya booking, aku tak jemput doi dulu di alfamart.

Penulis : oke ketemu disana yaa… ntar ketemunya gimana ? kalian langsung masuk atau bagaimana ?

P1/P2: Mausknya satu-satu biar gak curiga orang inul, soalnya pada tahu dan kenal semua sama

aku hahahahha…aku masuk dulu baru M1 masuk.

(11)

Sesampainya penulis sampai di inul karaoke, kemudian penulis booking room dan segera mengabari P1/P2 untuk segera menyusul. P1/P2 sampai dan masuk dahulu ke room lalu disusul oleh M1 ke room. Ketika M1 masuk dia langsung menyapa P1/P2 dan penulis, M1 duduk ditengah-tengah antara penulis dan P1/P2. Penulis memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan berjabat tanagan, lalu M1 menghidupkan korek dan rokoknya sembari memperkenalkan namanya. Penulis menyampaikan bahwa kepentingan penulis adalah hanya sebatas untuk tugas akhir dan penulis berharap M1 dapat membantu kelancaran penelitian penulis dengan menjadi informan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Penulis juga menyampaikan bahwa percakapan ini tidak dibuat kaku atau lebih kepada perbincangan yang santai namun tetap pada point point yang dibutuhkan. Sembari menganggukan kepala M1 menanggapi pula apa yang penulis sampaikan dengan ungkapan persetujuan. Awalnya penulis menanyakan dari mana asal M1, kemudian M1 menuturkan kalo ia berasal dari Semarang. Raut wajah serta sikap yang ditunjukanya pun begitu terkesan menjaga diri sekali dengan penulis ketika awal pembicaraan berlangsung. Pembicaraanpun terus berlangsung hingga pada asal usul dan alasan M1 menekuni pekerjaan tersebut dan bagaimana jaringan yang M1 bentuk.

** Percakapaan penulis dengan M1 selama di Inul Karaoke dan di Zenso karaoke

Penulis : Halo mbak, kenalin nama saya okky …

M1 : (sembari menghidupkan rokok) …. Oiya saya M1.

Penulis : Mbak udah tahu kan tujuan saya, sebelumnya juga udah disampaikan P1 kan ?

M1 : Iya mas udah kok … (dengan jawaban dan nada yang singkat dan seperlunya)

Penulis : Syukur deh mbak.. saya juga gak bakal kaku kaku kok…kita ngobrol santai aja Mba.

M1 : Hehehe iya Mas, ini mau ngobrol apa dulu Mas ?

Penulis : Oiya mbak dari mana asalnya ?

M1 : Saya asli semarang Mas, di daerah Gombel.

(12)

selebihnya gak ada maksud. Jadi supaya enak ngobrolnya, gak kaku dan mbak juga bisa ngobrol dengan leluasa sama aku. Aku bisa dipercaya kok, terjamin lah. Coba tanya P1 hehehhee

M1 : Santai mas santai hehehe

Penulis : Hmm mbak awalnya gimna kok bisa maen beginian mbak ?

M1 : Dulu awalnya saya pemandu karaoke yang kerja wisata karaoke di Battam Mas… bisnis prostitusi disana juga lumayan Mas. Lama jadi pemandu karaoke saya melihat temen – temen saya yang saling menjual temenya sendiri dengan mudahnya. Mereka kerja sama atas dasar mau sama mau sehingga untuk dijualpun oleh temenya sendiri mereka gak merasa terhina atau tak perlu merasa sakit hati. Karena disana wajar – wajar aja mas gitu, termasuk saya juga sempat jadi freelance pemandu karaoke yang juga bisa dipakai buat ML. saya juga dijual sama temen –temen saya sendiri Mas… lihat proses itu yang begitu mudah saya mencoba perlahan untuk menarik diri dari Battam Mas. Saya keluar dari Battam dan kembali bekerja di semarang dengan profesi baru saya sebagai mucikari. Saya coba memanfaatkan teman- teman saya yang dari battam dan Jakarta serta yang dari semarang untuk saya ajak kerjasama untuk dijual dan saya atur dengan system saya Mas.

Penulis : Oooo gitu ya Mbak, hebat loh dari yang jadi pekerja sekarang jadi atasanya ya Mbak

heheee…lalu pembagian orang-orangnya dan sistem penjualanya bagaimana Mbak ?

M1 : kalo yang anak – anak di semarang ya memang saya karyakan anak-anaku yang lokalan sini Mas, kecuali ada pelanggan yang mau diambilkan dari tempat satunya. Tempat

satunya saya taruh di bandungan (“tidak disebutkan tempat lokalisasi jelas”) Mas, nah

yang di bandungan itu yang dari Battam sama beberapa dari Jakarta Mas. Kalo sistemnya

ya gini, seperti yang mas lihat (“sembari mengeluarkan 2 ponsel”), saya punya 2

(13)

Penulis : Nah kalo beda anak-anak yang Semarang sama yang ditaruh di Bandungan apa Mbak?

M1 : Kalo yang disemarang itu yang biasa atau tariff standart, kalo yang di Bandungan yang ya lumayan lah mas harganya..Yang sexy yang cantik-cantik, putih-putih, tinggi – tinggi, susunya besar, bokong besar lah Mas. Hahahahhaaha

Penulis : Seger Mbak hahhaha, nah kalo sistemnya gimana Mbak ? Pakai BBM Group atau hanya chat biasa? Terus kalo mau pesen gimana Mbak dan harga gimana tuh harga ?

M1 : pertanyaanmu panjang nang, aku capek. Aku mau nyanyi sek ahhh (sambil hisap rokoknya)

Penulis : hhahaha yaudah nyanyi dulu mbak, nyanyi …. (dia menyanyi 1-2 lagu)

M1 : (setelah selesai menyanyi, duduk di sofa, dan disebelah penulis)… Sek tak ngerokok sek, biar gak stress hahaha

Penulis : Hahhaha siap Bos …

M1 : Gini Nang, aku gak pakai BBM Group, bahaya nang. Takutnya kalo ada anak-anakku yang ada apa-apa atau yang gak beres, BBM group bisa jadi bukti untuk semuanya Mas. Jadi bahaya Mas. Kalo untuk harga, yang di Semarang itu tariff standart lah 350-750 ribu, lalu kalau yang di Bandungan itu anak-anak pilihanku yang harganya dari 1juta bahkan sampai 2 juta Mas. Mau pesen ? ya tinggal pesen aja sama aku, nanti dia aku suruh milih mau pakai yang mana lewat BBM Mas. Nah selanjutnya aku hubungi ke anak-anakku terus kalo dia bisa aku hubungi yang mau pakai lalu bisa DP dulu langsung ke anaku, gak melalui aku. Kalo ketemu cocok yang langsung mas ngentot hahahha kalo gak yaudah DP angus gak papa. Hahaha

(14)

M1 : wah kalo itu gimana ya (sambil dia mikir, menghisap rokok sekali dua kali) sambil

senyum….

Penulis : Nah gimana Mbak… malah senyum-senyum hahaha

M1 : Nyiasatinya gini Mas, aku mau pelanggan barunya kenal dulu sama aku. Supaya menjaga keamananku. Tapi sebelum kenal sama aku, aku ada perantara lohh. Hehehhe dia sudah lama bantu kinerjaku

Penulis : weh siapa itu ?

M1 : ya sebelahmu itu to yang lagi nyanyi hahahha

Penulis : hah P1 ? serius nih Mba ?

M1 : hehhehee Iya Mas, dia bantu aku sudah lama loh…jadi kalo ada barang baru (pelanggan

atau pengguna baru) pasti aku suruh nyelidikin si P1. Tapi aku jamin kalo selidikan, kinerja, dan barang hasil pantauan P1 aman kok dan okoke semua Mas hehhehee

Penulis : oalah jadi selama ini hmmm hahahhaa (saya tersenyum dan P1 memasang muka malu dan tak seperti biasa)

M1 : Hahahhaa ya gitu deh…. Aku nyanyi sek ahhh

P1 : Karepmu Mi miiii (tanggapan P1dalam bahasa jawa)

Penulis : habis ini lanjut yang tadi ya Mbak …

M1 : hahahha heemmm (sambil menganggukan kepala)

Penulis : Duet ahh mbak sama aku satu lagu hahhaha

M1 : (setelah selesai nyanyi, M1 duduk hisap rokok dan main hp)

Penulis : Gimana mbak yang tadi ? hehhehehe..sekarang kan aku jadi tau kalo mbak M1 punya

perantara yang mantau dulu ya orangnya… lalu setalah dinyatakan aman terus langsung

(15)

M1 : Ya semisal dia sudah dapet pin atau contac aku dari P1 ya kita bisa lah ngobrol, dan ya tinggal orangnya bisa ambil hatiku gak ….

Penulis : Ambil hati gimana Mbak ?

M1 : ya kaya orang kenalan sama cewek lah, gitu mas.. syukur ajak ketemuan aku, ajak karaoke, beliin aku mimik yang enak lah atau gimana gitu..hehhee pinter pinternya ambil hatiku lah…hhehhee

Penulis : Biasa suka minum apa Mbak ?

M1 : Vodka cukup lah yang botol kecil gitu 3 cukup hahhahaa, tapi ya nggak hanya minum gini aja lah Mas. Maksudnya ya gimana dia buat aku percayalah dengan ngobrol

ketemuan…

Penulis : Udah gitu doang cukup Mbak ?

M1 : Kalo dia udah buat aku nyaman percaya aku kasih dulu lah mas yang biasa- biasa.. ya karena aku juga menjaga anaku yang tariff atas juga Mas..aku njaga perasaan, kepercayaan, dan keamanan juga. Takut lah mas kalo sampai napa – napa asset tuh..

Penulis : hmmm jadi pelan pelan ya mbak, dan berulang ulang. Kalo aku ngartiinya penetrasi

hahahhaa….

M1 : halah mas kaya meh ngapa aja bahasamu hahhahaha

Penulis : jadi aku ulang ya Mbak, kalo ada orang baru berarti langkahnya diselidikin dulu sama P1, lalu kalo aman ya langsung bisa kontak dengan Mbak lalu ada yang namanya penjajakan dengan komunikasi yang lebih intens sama mbak, ketemuan, lalu ajak nyanyi mbak, ajak minum bareng, kemudian bisa lah dikasih anak-anak mbak yang tariff biasa. Begitu aman ya langsung lah bisa milih yang kelas atas…

M1 : Iya nang gitu gitu bener…(dengan senyum dan jawaban singkat)

Penulis : Sippp mbak aku nagkep maksudmu, dan ini juga yang jadi maksudku …..

(16)

Penulis : pindah mana nihh, P1 usul lah hehhehee

P1 : Zenso aja ya, yang bisa bawa minum dari luar

Penulis: Manut manut, berangkat aja lah beli beli hahahhaa

M1 : yaudah yuk, cuss… yang keluar P1 dulu yaaa

Penulis : yaudah yuk ….

Lalu kami keluar satu - satu dan kemudian saya membayar ke kasir dan ikut keluar. Penulis lalu meminta pertimbangan P1 akan membeli minum apa untuk M1 nanti. P1 pun menyarankan yang harga miring aja, seperti minum anggi ketimbang nyari yang lain yang mahal. Sebab P1 juga mengatakan bahwa M1 bisa dinegosiasikan masalah minum kalo dengan P1. P1 pun meminta uang kepada penulis untuk membeli minuman dan penulis beserta M1 melaju ke Zenso untuk menncari ruangan sembari menunggu P1 datang.

Penulis : Men enaknya debilikan apa ya buat mimic M1 ?

P1 : Yang murah aja lah, santai kalo sama aku ma..apa aja mau.

Penulis : serius ?

P1 : Ya seenggaknya anggi lah bro … (anggi : anggur, gingseng, dan campuran lain)

Penulis : yaudah lah men

P1 : mana duitmu, tak beliin sekalian terus ketemuan parkiran yaa.

Penulis : nih…oke sembari aku booking dulu yaa

P1 : yaa

(17)

yang kurang. Tujuan juga agar M1 mendapat kesempatan untuk bernyanyi dan menikmati minum dengan puas. Karena selama di Inul Karaoke M1 libih banyak mengobrol dengan penulis dari pada untuk bernyanyi. Maka dari itu disini hanya selipan – selipan kecil saja yang akan penulis tanyakan. Untuk memperlengkap yang diperlukan, penulis hanya berbincang mengenai seputar nama panggilan dan pembagian komisi. Setelah itu karena keterbatasan waktu M1 juga, penulis juga memohon untuk diberi dan diterima di account blackberry massanger pribadi M1, supaya pertemuan selanjutnya tetap bisa direncanakan dan diatur. Namun M1 mengatakan bahwa kedepan akan sulit untuk diketemui, dan informasi lebih lanjut akan bisa dijelaskanoleh P1 karena P1 dianggap sebagai kepercayaan M1. Informasi yang tidak didapat pada malam mini bisa bertanya kepada P1, karena dijelaskanya bahwa malam tersebut penulis saat itu juga sudah mengetahui siapa P1 sebenarnya.

** Percakapan penulis dengan M1, dan P1 di room Zenso Karaoke

Penulis : Mbak masuk dulu yukk sambil nunggu P1

M1 : Ayok mass….

P1 : (tak lama kemudian P1 datang)…… nih minum sama rokok, yaudah sekarang nyanyi bebas yok hahahaha

Penulis : ayo nyanyi –nyanyi, (sembari saya berbisik ke M1)….Mbak sama nambah nanyak lagi dikit aja hahahaha

M1 : Iya nang hahaha, tapi aku mau nyanyi sek hahaha

Penulis : (setelah M1 bernyanyi selama kurang lebih setangah jam, kemudian saya kembali bertanya-tanya) …… lanjut ya mbak, dikit aja hehehhehe….Kalo biasa anak-anak mbak M1 dipanggil apa ?

M1 : aku biasa panggil mereka ya temen… “temen-temenku”, aku gak mau panggil mereka

anak atau apalah yang buat mereka merasa jadi bawahanku. Kita teman dan sama-sama saling menghargai dan cari serta bagi rezeki bareng-bareng mas.

(18)

M1 : yah kalo saya biasa dapet 10-20% lah mas, tambahan juga kalo pelanggan baik hati kasih tape. Biasa kalo udah langganan atau yang tajir ya tetep bagi bagi tape mas

hehehehehe …..

Penulis : siapp…cukup deh mbak. Nah biar abis ini kamu bisa nyanyi, sambil minum tanpa tak ajak ngobrol boleh gak kita foto bareng sama aku minta pin bbm pribadi kamu ? aku janji akan simpen ini baik-baik dan aku bakal share photo juga ke kamu mbak M1.

M1 : yaudah deh gak papa…nih pinku,, tapi kalo buat foto gak usah yaa…kalo barengan

sama P1 mau aku ….

Penulis : yang sama aku mbaknya foto tanpa wajah kelihatan deh…ngumpet dibahu aku aja hehehe

M1: yaudah yaudah dehh ……..

Setelah kurang lebih 2 jam berlangsung kamipun mengkairi pembicaraan kami di room, karena jam 2 dini hari M1 harus kembali lagi ke semarang untuk bekerja. Sebelum pulang datanglah kawan P1 yang nantinya akan ikut menghantarkan pulang M1. Kami sempatkan untuk berfoto dan berbincang sejenak lalu kami pulang dan terpisah. Sesampainya penulis pulang, penulis langsung membagikan foto tersebut ke akun pribadi blackberry kepunyaan M1 guna menepati janji yang pengurus buat. Penulis berharap bisa bertemu lagi dengan M1 kedepanya ketika M1 lowong, namun setelah 3 minggu ada masalah yang terjadi yaitu penulis kehilangan

(19)

Tepantnya awal april tanggal 9 P1 memberikan kabar mengenai narasumber kedua yaitu mucikari yang berasal dari Salatiga. P1 memberitahu bahwa ada mucikari dari Salatiga yang bisa diketemui untuk dijadikan sebagai narasumber penulis. Bahkan disini penulis sudah diuruskan dan diberikan tentang maksud dan tujuan penulis, namun ada hal yang sama bahwa penulis juga hanya dapat bertemu sekali karena persoalan pentingya waktu bagi mucikari tersebut untuk hal pekerjaanya. M2 adalah mucikari kedua yang menjadi rekomendasi oleh P1. Pada hal ini P1 tetap setia menemani dan membantu penulis dalam proses penelitian awal hingga pada akhirnya nanti. Tepat pada tanggal 10 April 2016 malam hari penulis coba invite blackberry messanger

(20)

dan gaya berbicara M2 lebih manja dan M2 lebih mempunyai sifat tertutup dibandingkan M1. Penulis pun langsung berjabat tangan seusai duduk, lalu kembali lagi memperkenalkan diri dan menawarkan apa yang akan dipesan oleh M2. Sembari pesanan datang kami mulai mengobrol,

**Percakapan Penulis dan M2 selama di Kafeole

Penulis : (sambil berjalan menggandeng M2 yang memakai Hill)….Mau duduk mana Mbak?

M2 : Pojok sana aja yah hihihihi (sambil ketawa-ketawa kecil)…

Penulis : Oke disitu ya deket parkiran motor, yang sepi Gazebonya Mbak

M2 : Iyaa gak papa

Penulis : Mau pesen apa mbak, makan, minum beer atau kopi ? atau apa mari .. (sembari pelayan datang)

M2 : aku mau nge beer aja ya, tapi 2 botol large loh ya hehhehee

Penulis : bro kamu mau pesen apa ?

P1 : aku small beer aja sama rokok ya…

Penulis : Oke 2 Large Bintang, 1 Small Bintang, sama satu coffe latte, 1 kentang, sama zopa soup ya Mas

Pelayan: Ditunggu ya Mas pesananya

P1 : aku tak jalan-jalan dulu ya, kalian ngobrol dulu …

Penulis : yawis sana Men …

Penulis : hehehe kita ngobrol ya Mbak hehhehee, ini saya ada rokok dulu kalo mau sambil nunggu rokok yang dipesen datang juga.

M2 : Iya (sambil senyum)

(21)

M2 : Saya sudah punya anak Mas, tapi suami saya minggat kemana saya gak mau bahas dan urusi. Jadi ya saya tinggal sama orangtua..

Penulis : Hmmm…iya iya, lalu maaf mbak maen ginian udah lama Mbak ?

M2 : Ya lumayan Mas... (jawaban simple, singkat)

Penulis : Sudah berapa lama Mbak ?

M2 : Ya awalnya dari SMA udah gini Mas. Dulu awalnya saya kan main geng-geng gitu, dan suka berantem. Saya jadi dihargai dan temen-temen saya wanita itu punya rasa segan sama saya. Lalu saya manfaatkan keseganan mereka sama saya untuk saya ajak mereka terkenal melalui kerjaan ginian Mas. Itu awalnya kita masih modal sms, atau ketemu langsung yang mau pakai sama saya. Belom pakai sistem booking kaya sekarang yang saya jalankan. Itu berlangsung waktu saya awal kelas 3 SMA sampai lulus di tahun pertama. Lulus ya langsung saya tekuni mas. Karena saya malah jadi hobi lagi bukan butuh duit atau apa. Karena saya juga dari latar belakang orang yang mampu Mas. Bahkan orang tua gak ngebolehin saya kerja sekarang. Hahahahha…… saya semakin menjadi abis lulus SMA, dan disitu saya mulai main yang namanya sistem booking karena hobi saya ini semakin jadi Mas.

Penulis : terus selanjutnya bisa punya anak lalu sekarang pisah sama Suami ?

M2 : Lah itu, awal mula bisnis saya hancur Mas. Jadi awal tahun 2015 say menikah dan punya anak. Tapi ada masalah saya sama laki saya, sehinngga kita pisah dan saya akhirnya melahirkan sendirian tanpa bapaknya. Saya kabur ke Bali karena saya stress

Mas. Saya melahirkan anak saya di Bali, dan disana saya coba menenangkan diri ngilangin stress saya. Pada waktu itu semua kerjaan hilang, anak-anak kepercayaanku hilang semua juga karena aku gak urus mereka.

Penulis : wiih, padal sebelumnya udah ada anak-anak mbak yang kerjanya tetap ? sampai hilang

gitu kan sayang….

(22)

Penulis : Sayang ya Mbak..nah lalu saat ini di 2016 Mbak lagi mulai bangun karier lagi atau lanjutkan yang kemarin?

M2 : Ya lagi mulai lagi Mas…tapi namnya aja Hobi, ya saya tetep semangat. Capek gak kerasa capek, pokoknya ya Hobi ya mau bagaimana ?

Penulis : Berarti apa yang mbak lakukan ini bukan yang utama atau sampingan ya Mbak ? tapi

hobi tepatnya….

M2 : ya iyalah Mas. Saya itu loh gak boleh kerja sama orang tua, pokoknya ya cuman

dirumah ngurus anak aja ntar butuh apa tinggal minta. Tapi saya nggak mau Mas…, Mau

saya dapet kerja kantoran tetep saya bakal gini. Coba Mas kalo hobi udah balapan, ya sampai mati juga tetep menjiwai dunia itu, mau ada tawaran lain ya tetep. Soalnya ya apa

yaa….ini itu hobi yang jadi kerjaan saya Mas.

Penulis : Hmmm yayaya Mbak… lalu saat ini sudah ada berapa anak-anak kamu berapa yang ready sama kamu untuk kerja ?

M2 : 4-7 orang lah Mas…

Penulis : boleh cerita Mbak itu anak asal usulnya gimana bisa ikut Mbak ? lalu tarifnya gimana, biasa dipakai sama siapa ?

M2 : Ya kalau kamu mau tau asal usulnya kamu berani berapa duit gitu lah, kamu pakai kamu Tanya..aku gak bs kasih asal usul mereka. Intinya mereka asalnya dari Salatiga, namun kalo ada yang cari neko-neko ya aku punya yang bagus-bagus juga di Solo atau semarang. Kalo tarif ya 1 jutaan keatas Mas, buat orangya jaminan lah. Coba sana cari PK paling mentok 700ribu yang mau diajak ML ya kaya gitu lah Mas. Langgananku banyak, dari yang polisi, militer, pengusaha, juragan, dan orang-orang berduit

lainya….Intinya kebiasaanku berantem dulu buat aku dihargai sampai sekarang oleh

banyak orang baik cewek atau cowok, sehingga yang pesen sama aku segan dan anaku segan. Tapi kalo aku sih suka kalo yang pesen militer ….

Penulis : Lah kenapa ?

(23)

Penulis : Hahh, masak Mbak ? jadi kamu bisa juga ? buat itu ……

M2 : Ya kalo aku sih asal ganteng cocok dan bisa ambil hatiku aku mau mau aja. Apalagi

Militer mainya juga militer …hahahaha enak….

P1 : Lambemu ahh (ungkapan kalimat “mulutmu ah” dalam bahasa jawa) …..

M2 : Sssssttt

Penulis : udah kamu maen sek ahh, atau minum ngrokok dulu sana…

P1 : Aku maen hp aja disini …

Penulis : Lanjutin dong mbak ceritannya…jadi kamu bisa asalkan militere atau bisa lalu langkahnya gimana?

M2 : Kalo sama aku panjang lah prosesnya …..

Penulis : Laiya gimana hehehhee

M2 : Ya paling gak kalo sama aku, ya kita karaoke dulu, terus kita mabuk bareng dulu

Mas…ajak aku keluar makan, dan aku lihat dia potensi gak jadi simpenan aku. Biasa aku

jadikan simpenan cuman seminggu, kalo dalam masa simpenan bisa nuruti semua kemauan aku ya kita bisa lah ke ML, tapi habis itu kalo udah tak tinggal hahahhahaa….

Tak hapus contac dia Mas hehhehee …

Penulis : Wah itu versi Mbak boleh juga yaa hahahahhaa, itu berlaku yang belom kenal atau yang udah ?

M2 : Ya yang belom lah, kalo yang udah dan pernah jadi simpenan dan pernah gitu sama aku,

aku gak maul ah….udah tau rasanya Mas hahahhaha…apa aja lah aku pernah, ya juragan, ya polisi, militer, pejabat udah semua pernah rasain…

Penulis : Jadi mbak sendiri juga punya dua peran yaa ?

(24)

Penulis : lah kalo buat anak-anak yang kamu pekerjakan, kalo seumpama ada yang mau pakai tapi bukan pelangganmu. Alias orang baru yang kamu sama sekali gak tau, tapi mau buat bayar anakmu yang paling good quality ?

M2 : ya itu sebelahmu yang bantuin. Dia kerja sama aku sudah dari lama banget kali Mas….

Penulis : wahhh yang bener Mbak ? aku gak percaya nihhh (sambil saya ketawa dan menempatkan P1 bukan lagi sebagai perantara M1 namun sekarang menjadi P2 perantara M2)

P2 : heh heh heh Mi, jangan bukak kedok too wahhh parah…. Iki apa-apaan sih (muka sedikit kesal dan tersinggung)

Penulis : Haish Santai bosku aman aman semua lah dari yang kemaren sama hari ini hahahaha

P2 : terserah lahh…

M2 : dia yang bantu aku kalo ada orang orang baru…dia yang selidikin semuanya, dan terkadang aku dapat orang-orang baru dari dia yang mau pakai anak-anaku. Pokoknya P2 aman dan aku percaya lah sama dia. Dia kepercayaan aku sudah lama.

Penulis : Nah tapi kalo kamu merasa belom yakin sama pelanggan barumu gimana ?

M2 : Dia harus nemeni aku nyanyi sama minum dulu lah…aku lihat dia aslinya

gimana..soalnya juga kalo bukan pelanggan tetap aku juga mikir-mikir lah walau tetep udah di cari tau seluk beluknya sama P2 tapi aku tetep keamanan nomer satu lah…

Penulis : hmmm okoke aku paham Mbak kalo gitu….

M2 : Gimana kamu jadi pakai yang mana ?

Penulis : nanti aku kabarin deh, jangan tergesa dulu. Aku nanti pesen melalui P2 ya hehehhehe

M2 : skripsi kok aneh-aneh to kamu Mas, ada aja masak topic ginian. Hahhahaha

(25)

M2 : iya aku campur kok cuman ada 2 kartu satu ya untuk paket data buat kerja satu nomerku

biasa…

Penulis : Oalah…kirain 2 hp Mbak…lalu kan kamu gak boleh kerja atau keluar malem ya katanya. Terus sekarang bisa keluar gimana ?

M2 : Jadi gini Mas dari aku bangun sampai maghrib itu waktu aku bersama anakku, dan keluarga. Lalu abis Maghrib kalo ada job aku bisa ketemuan dulu lah sama yang mau pesen atau orang yang mungkin ada perlu dan jam 10 aku harus udah pulang sama orang tuaku. Aku intinya sangat – sangat dikengkang sama orang tua aku, jadi ya malah gini jadinya. Nah Jam 11 kurang seidkit biasa aku kabur Mas dijemput temen aku, aku biasa

stay di karaoke sembir. Kalo gak ratna ya di ngawen sana lah Mas…aku kan juga hobi nyanyi hehhehehe…nah biasa aku mulai kerja jam segitu sembari nongkrong, minum, karaoke plus jalankan hobi hehhehee…. Disitu aku juga ngawasin intinya sama anak -anaku kalo ada yang gak beres. Aku bisa langsung samperin.

Penulis : gak beresnya kaya apa ?

M2 : Biasa kalo gak mau ML alesanya menstruasi, tapi kalo di check gak mau ya aku yang negur. Orang yang mau pakai juga serius bs bayar kok. Atau biasa juga ada kasus gak muasin atau gak tahan lama dengan alesan gak enak badan sehingga kadang gak mau diajak ML malahan, nah itu malah aku tamparin di depan pelanggan buat pelajaran Mas.

Aku yak keras gini mas…makanya aku suka militer hahhahahaha (sambil tertawa)

Penulis : Weh kok ngeri gitu yaaa…oiya Mbak biasa kamu sama temenmu, atau sama anakmu dipanggil Mami atau dipanggil apa ?

M2 : Intinya aku gak mau disebut Mami, mucikari, atau germo ya karena aku masih muda,

walau kerjaanku gini ya. Biasa aku dipanggil “kakak” sama anak-anaku, dan aku sebut

mereka “adik”. Kalaupun ada yang manggil aku Mami itu adalah orang yang sayang

sama aku, yang jadi simpenanku lah dan yang deket banget sama aku.

Penulis : Oke deh Mbak aku paham hehhehehe

(26)

M2 : bentar to masih setengah botol beerku, tk habisi dulu

Penulis : yaudah aku ke Kasir dulu yaa…..

(27)

seketika mengatakan untuk tidak usah tergesa karena penulis dan kawan penulis tidak mau untuk dilayani namun hanya ingin curhat bersama saja dalam rangka tipu daya penulis yang mengatakan bahwa penulis sedang dalam keadaan galau. Kami kemudian selama kurang lebih 2 jam sharing mengenai pribadi PSK tersebut.

**Percakapan penulis dengan PSK

PSK : Hallo …..

Penulis : Hallo Mbak….,

PSK : (mengeluarkan kondom dari tas, dan akan membuka pakaianya)

Penulis : Eitss mbak jangan keburu gitu to ahhh….aku gak mau kawin kok. Aku mau curhat

PSK : Lah kok mas ? kok malah gak mau kawin kenapa….?

Penulis : Udah to, saya sama temen saya itu galau dan capek. Kami mampir butuh temen curhat

PSK : Yaudah deh…aku minta minumanmu yaa ?

Penulis : Iya ambil aja (minuman puple orange kepunyaan penulis diambil)

PSK : Ganteng-ganteng kok malah curhat gak mau kawin…

P1/P2 : Ehhhh …..

PSK : Hallo Mas…kamu gak main dikamar sebelah atau sewa kamar juga?

P1/P2 : Kan aku juga mau nimbrung curhat hahahhaa

PSK : Ealah bocah gila semua ini, dating-dateng beneran gak kawin

Penulis : Yawis aku pengin cerita – cerita ah sama kamu, tapi bahas kamu loh ya hahahhaa

PSK : Iyaa.. tapi nanti aku beliin rokok ya …

Penulis : Kamu sudah berapa lama mbak kerja ginian ?

(28)

Penulis : Hmmmm…lah sebelumnya ?

PSK : Aku sebelumnya TKW di Malaysia Mas

Penulis : Lah kok malah kerja gini ?

PSK : Ya kan butuh duit yang lebih, disana kerjaan berat duit gak seberapa

Penulis : Kalo orang tua tau kamu kerja gini ?

PSK : Ya tahu Mas. Awalnya gak terima dan marah, tapi mau gimana lagi….

Penulis : kamu sudah punya pacar? Atau masih single kok nyampe gini?

PSK : Mas kamu beneran gak kawin toh, kok malah Tanya gini ?

Penulis : Endakk beneran

PSK : Kalo gak kawin aku mau tambahan 100rb lah…kalo kawin enak, kamu paling 20 menit

kurang udah tepar. Lah kalo kamu ajak curhat gini full 1 jam loh Mas….

Penulis : Udah gampang ntar aku beliin rokok sama aku tambahin, tapi kamu yang asik tak ajak cerita hahahhaa

PSK : Yawis …. Ya jadi gitu aku tuh udah punya anak kalik Mas.

Penulis : Hah ? umurmu berapa?

PSK : Aku 28

Penulis : Lah suamimu ?

PSK : Suamiku pergi Mas, dia ninggalin aku. Intinya ada masalah lah, terus kami cerai

Penulis : Tapi anak kamu gak tau kan kamu kerja ginian?

PSK : Enggak Mas, jangan sampai kasian.

Penulis : Terus kamu kerja gini buat apaan?

(29)

Penulis : Beehh… Mobil apa yang kamu kredit wuk ?

PSK : Yaris Mas, tapi gak tak bawa disini. Disini cepet rusak, orang ngawur disini. Baret-baret sering.

Penulis : Hmmmm. Mbak biasa kamu ngelayani berapa Tamu dalam semalam atau sehari ?

PSK : 5-7 orang paling mentok, lebih dari itu gak kuat Mas.

Penulis : Wuih, kuat yakin Mbak ?

PSK : Kuat lah mas, orang kalo pagi aja ada yang minta kawin aku layani. Tapi ya syaratnya

aku gak dandan dan pakaian biasa loh…

Penulis : Berarti gak kepatok jam kerja ya ?

PSK : Iya Mas (sembari hisap rokok, dan bersender pada penulis)

Penulis : Ada gak sih cek kesehatan gitu buat vagina kamu itu ….takutnya ada sakit atau apa ?

PSK : Ada kok, pemriksaan seminggu sekali. Allhamdulilah aku aman Mas. Aku soalnya mbatesin kalo setiap pelangganku wajib kondom dan aku gak mau ciuman aku juga gak mau kalo oral seks tanpa kondom. Kalo ada yang maksa aku marah dan aku tinggal aja Mas.

Penulis : Syukur deh kalo ada pemeriksaan, soalnya bahaya juga kan kalo gitu…

PSK : Iya Mas..aku jaga kesehatan kok Mas. Aku ajak gak minum alkohol loh, dan ngrokok aja barusan karena aku stress. Sebelumnya gak pernah ngrokok.

Penulis : Nah kalo kamu mau gak tak ajak keluar ini, makan gitu….

PSK : Wah gak bisa mas aku hanya boleh kerja disini aja….

Penulis : Masak sihh…kamu makan aja pilihlah, yah cari udara seger

(30)

Penulis : Emang kamu dalam naungan Papi atau Mami yak ok segininya? Santai aku gak neko-neko kok

PSK : Ndak bisa Mas aku gak bisa, aku gak ada keterikatan kok. Mamiku ya ibu kosku. Dia bukan germoku

Penulis : ahhh yang bener, sini tak pijit kok kelihatanya masuk angina gini (sambil merayu mengambil hati)

PSK : Aku masuk angin mas kecapekan…

P1/P2 : hahahhahaa hehehehe aku gak kuat, biasa yang mijiti siapa yang dipijit siapa sekarang

Penulis : Yaudah sini geser dikit BH nya aku pijit, sini minta hand body ada gak ? aku pijit

pundak….

PSK : Ada Mass….ehh Mas kamu gak capek ? ini juga kurang 15 menit kamu gak kawin bener ?

Penulis : Udah sih sini aku pijet aja….

PSK : uuuuhh ahhhh uhhhh ahhhhh

Penulis : Hush, jangan mendesah orang Cuma aku pijit hahhahahaha

PSK : Enak kok nang….

Penulis : Yaudah cerita lagi ya…beneran kamu gak dibawah papi mami atau PTL ?

PSK : Ya Ada sih Mas, tapi kedok sebenarnya…Jadi Mamiku itu yang punya Kos dan Papiku

yang warung kelontong jual rokok sama minuman itu loh Mas waktu mau masuk gangku

tadi….nah Kalo PTL mantau aku dan kasih laporan lah ke Mami terkadang. Aman gak penggunaya. Soalnya banyak tindak criminal to Mas, kaya abis dipakai gak mau bayar

terus ceweknya dibunuh. Jadi ya PTL tetep mantau lewat BBM Mas…l

(31)

PSK : hehehhee enggak mas…ada dehh (sambil tersenyum membetulkan bajuk dan BH nya

kembali)…….Mas ini udah abis ya waktunya

Penulis : Aku nambah sejam kasih potongan yaaa…kan gak tak pakai, Cuma cerita gini gini

aja….aku janji tak kerokin deh sama aku pijit yang enak ….

PSK : Ya tetep harga tadi tambahin 100rb to Mas

Penulis : Kan yaw is tak pijetin..yaudah 45 menit ya aku kasih 100 doang.

PSK : Tapi kerokin bener yaaa

P1/P2 : Duh duh aku gak kuatt ini gimana sihhh hahahhahaa (sambil P1/P2 ketawa dan mengambil foto penulis dengan diam-diam)

Penulis : Hahhahahahha, udah sini aku kerokin. Tapi lanjut cerita yaaa

PSK : Iya Mas

Penulis : Oiyaa Mbak aku kan kesini gak ngajak kamu kawin, ngerokin kamu, pokoknya aku membuat kamu aman lah dan nyaman. Nah suatu saat atau abis ini missal kamu bantu aku cariikan temanmu yang primadona yang cantik bangetttt bisaa ?

PSK : Gak mau mas…kamu Cuma punya aku…hihi foto dulu ahh sama aku hehehee…ini aku

juga lagi BBM PTL sama temenku loh…aku bilang gak diajak kawin malah dipijiti

dikeroki sama adek adek ganteng ….. hahahahha

Penulis : Hahhahahahha ….. tapi serius ini, Masak kamu gak bisa anterin dan kasih aku yang paling cantik ? aku janji lahh bakal ketemu lagi soalnya kamu itu mukanya mirip kaka

sepupuku…makanya tak pilih hahahhaa

PSK : Kan aku primadona juga hahahhaa di kawasanku hahahha……

Penulis : Serius ini aku ….

PSK : Iya Mas bisa bisa ajalah kalo buat yang baik baik kaya kalian Mas

(32)

PSK : Udah Mas kerokinya, kamu capek loh….

Penulis : Yaudah…Oiya kamu orang mana sih kok logatnya ngapak gini

PSK : Tegal lahh Mas hahahhaha kenapa ?

Penulis : Enggak logatnya kentel banget…lah disini ada temenmu juga ?

PSK : Iya Beberapa tetangga berangkat bareng kesini

Penulis :Kamu apa gak bosen ya 24 jam kali 30 hari lihat kawasan kayak begini doang

PSK : Ya kalo bosen pulang aja Mas ke Kampung

Penulis : Oalah…biasa pulang kapan?

PSK : Ya paling gak sebulan sekali lah Mas

Penulis : Hmmmm Gitu yaaa…ya Syukur lahh…sekalian tengokin anak sama Bapak Ibu to

PSK : Iya Mas…..Oiya ini makasih udah dipijit, aku mau siap siap sek ya pakai sepatu

Penulis: Loh kan msih 15 menit lagi ? Kok Keburu

P1/P2 : Ahhh okky ngerayu mau maen ini hahahhaa, keluar ahhhh

Penulis : Hahhaha kagak Men dasarrr…..

PSK : Yaudah ya Mas, siap siap Yuk

Penulis : Yaudah deh Yukk…sekali lagi makasih yak aku puas curhatnya hehehe, besok temeni cari yang paling cantik yang kamu tau yaaa

PSK : Yaudahh gitu ya Mas, yuk keluar…katanya mau beliin Rokok ?

Penulis : Iya ayukk ke warung papimu aja hhehehehe

(33)

Referensi

Dokumen terkait

nerhati*nnva dirrcanL an terirna

Dunia penerbangan saat ini benar-benar menjadi sorotan mass media, hal ini yang menjadi faktor mengapa dunia transportasi udara kita yang kurang baik dan tidak memiliki

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Penentuan subjek penelitian atau

penelitian yang dilakukan di Pakistan yang menu njukkan gejala menopause aspek fisiologis dan psikologis yang terjadi pada perempuan menopause berkaitan dengan penurunan

Ikan ini dapat hidup dalam lumpur dan perairan yang lembab, karena ikan ini mempunyai alat pernafasan tambahan yang terdapat dalam rongga insang yang disebut arborescent

PEMAHAMAN DAN PENALARAN SISWA SMA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGENAI PENGGUNAAN VAKSIN PADA TUBUH MANUSIA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Informasi Berisi Tentang Target dan realiasi Pendapatan Daerah dari DBH Royalti Pertambangan Umum yang telah maupun yang akan datang (2012 seterusnya).

Serta hubungan antara gambar atau tampilan dalam iklan sebagai (1) Gambar berupa alat fasilitas yang digunakan dalam pelayanan jasa (2) Gambar berupa hasil jasa dari